Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
Metode Penambangan Cut and Fill
A.
Definisi
Cut and fill adalah salah satu metoda penambangan, dalam metoda
B.
Prinsip Kerja
Prinsip kerja dari metode ini adalah bijih diambil dalam potongan yang sejajar
dan setiap potongan yang telah diambil dilakukan pengisian dengan waste fill dalam
stope sehingga menyisakan ketinggian ruang yang mencukupi untuk melakukan
pemboran bijih selanjutnya. Material Filling digunakan sebagai tempat berpijak untuk
melakukan pemboran bijih selanjutnya. Material filling sering berupa waste rock dari
kegiatan development dan eksplorasi sekitar tambang yang kemudian ditumpahkan
melalui rise mengarah ke stope yang akan diisi dan untuk meningkatkan kekuatan
material pengisi maka ditambahkan semen.
Gambar B
Cut and Fill Method
C.
berikut :
1. Kekuatan bijih kuat dan keras tetapi di bagian tengah-tengahnya ada yang
kurang kompak dan kadang-kadang memerlukan temporary support.
2. Kekuatan batuan samping agak lemah atau kurang kompak.
3. Bentuk endapan bijih tabular atau cebakan deposit dan batasnya kurang
teratur atau banyak batuan kosong (barren rock) di antara endapan bijihnya.
4. Kemiringan endapan 35o - 90o untuk yang berbentuk vein.
5. Ukuran endapan 4 - 40 m, tetapi yang umumnya adalah 10 - 12 m.
6. Kadar bijih nilainya tinggi.
7. Kedalamannya dangkal atau dalam.
D.
Cara Penambangan
Pada kebanyakan cut and fill stopping, kemajuan penambangan dilakukan naik
E.
1. Termasuk metode yang luwes, karena metode ini bisa menambang endapanendapan yang tidak teratur bentuknya, diubah ke metode penambangan yang
lain tidak begitu sulit, memungkinkan untuk dilakukannya selective mining,
walaupun terbatas.
2. Akibat dari sifat metode ini maka dapat diusahakan mining recovery yang
tinggi.
3. Dari front atau lombong dapat sekaligus dilakukan prospecting dan eksplorasi.
4. Batuan samping yang secara tidak sengaja pecah dapat dipakai sebagai filling
material sehingga tidak perlu diangkut ke luar tambang.
5. Karena memakai material pengisi maka penyangga kayu bisa dikurangi,
surface subsidence dapat dicegah, kemungkinan kebakaran dan pembusukkan
juga berkurang.
6. Penambangan bisa dilakukan di beberapa lombong sekaligus sehingga
produksi bisa diatur besar kecilnya.
F.