Perancangan Sistem Radiolink (PSR)
Perancangan Sistem Radiolink (PSR)
Perancangan Sistem Radiolink (PSR)
Designed by:
ABSTRAKSI
Kebutuhan manusia akan komunikasi yang terus meningkat dari waktu ke waktu
menjadikan sistem komunikasi yang handal perlu dibangun dengan baik. Dalam sistem
komunikasi tersebut, saluran transmisi memegang peranan penting dalam media penyaluran
data dari sumber ke tujuan. Oleh karena itu Perencanaan Sistem Radiolink (PSR) perlu
dilakukan untuk menghitung parameter-parameter berupa frekuensi, jarak jalur, daya pancar,
loss, dan lain-lain, juga untuk mempertimbangkan kemungkinan gangguan yang terjadi guna
mendapatkan link budget terbaik dari radio link yang akan dibuat.
Pada proyek ini akan dirancang Radio Link Microwave untuk Site R31 Jeruk Legi
R30 Banjar, dan R31 Jeruk Legi R32 Kroya, menggunakan perangkat lunak Pathloss 5.0
dan radio mobile sebagai alat bantu yang dapat memudahkan dalam melakukan PSR. Dengan
memperhatikan beberapa kriteria, yaitu kedua site telah Line of Sight (LOS) dan daerah First
Fresnel Zone tidak terkena halangan (obstacle) dan hasil yang juga harus memenuhi
spesifikasi yang telah ditentukan yaitu memiliki Receive Signal Level antara -44dBm sampai
-54dBm dan harus memiliki Fade Margin diatas 40dB, diharapkan sistem komunikasi radio
microwave dapat terbangun dengan baik antar site-site tersebut.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Rabbi yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan Proyek Sistem
Komunikasi Radio Perencanaan dan Perancangan Jaringan Komunikasi Terestrial
Microwave Jawa Tengah untuk Site Jeruk Legi Banjar dan Jeruk Legi Kroya.
Laporan ini penulis buat berdasarkan hasil praktek mengenai Perencanaan Sistem
Radio-link (PSR). Adapun maksud penulisan laporan ini adalah untuk memenuhi salah satu
tugas
akhir
mata
kuliah
Sistem
Komunikasi
Radio,
Program
Studi
D3-Teknik
Bapak Sutrisno, selaku dosen pengajar yang telah memberikan tenaga, waktu, dan
pikirannya untuk membantu, membimbing, mengarahkan, dan mendukung penulis
selama ini sehingga laporan ini bisa diselesaikan.
2.
Kedua orang tua yang telah memberikan segala dukungan baik moril maupun materil,
yang selalu mendoakan penulis setiap hari.
3.
4.
Dan kepada semua pihak yang tidak mungkin penulis jabarkan satu per satu yang telah
membantu penulis selama menyelesaikan proyek ini.
Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan dan
kesalahan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari
semua pihak agar penulisan laporan selanjutnya lebih sempurna. Akhir kata, semoga laporan
ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya, serta
dapat menambah wawasan dan ilmu pengetahuan kita semua.
ii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI .............................................................................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................................ iv
DAFTAR TABEL ...................................................................................................................... v
1. PENDAHULUAN ................................................................................................................. 1
1.1. Latar Belakang ............................................................................................................. 1
1.2. Tujuan dan Manfaat ..................................................................................................... 1
1.3. Luaran Yang Ingin Dicapai.......................................................................................... 2
2. RUANG LINGKUP PEKERJAAN DAN METODOLOGI ................................................. 3
2.1. Ruang Lingkup Pekerjaan ............................................................................................ 3
2.2. Metodologi ................................................................................................................... 3
3. SPESIFIKASI PERANCANGAN ........................................................................................ 6
4. DATA TOPOGRAFI DAN KEADAAN LINGKUNGAN .................................................. 9
5. PERANCANGAN PATH PROFIL .................................................................................... 11
5.1. Simulasi dan Perancangan menggunakan Pathloss 5.0 ............................................. 11
5.2. Simulasi dan Perancangan Menggunakan Radio Mobile .......................................... 16
6. PERHITUNGAN LINK BUDGET ..................................................................................... 23
6.1. Free Space Loss ......................................................................................................... 23
6.2. Received Signal Level ............................................................................................... 23
6.3. EIRP (Effective Isotropically Radiated Power) ......................................................... 24
6.4. Fade Margin ............................................................................................................... 24
6.5. Performance Objective .............................................................................................. 25
6.6. Tabel Perhitungan Budget Link ................................................................................. 30
7. KESIMPULAN ................................................................................................................... 34
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 35
iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4. 1 Data Topografi dan Keadaan Lingkungan Jeruk Legi Banjar ............................ 9
Gambar 4. 2 Data Topografi dan Keadaan Lingkungan Jeruk Legi - Kroya ............................. 9
Gambar 5. 1 Network Banjar Jeruk Legi Kroya pada Pathloss 5.0 ....................................11
Gambar 5. 2 Simulasi Link Jeruk Legi Banjar menggunakan Pathloss ................................ 12
Gambar 5. 3 Hasil Simulasi Link Jeruk Legi Banjar menggunakan Pathloss ...................... 12
Gambar 5. 4 Simulasi Link Jeruk Legi Kroya menggunakan Pathloss ................................ 14
Gambar 5. 5 Hasil Simulasi Link Jeruk Legi Kroya menggunakan Pathloss ....................... 14
Gambar 5. 6 Network Banjar Jeruk Legi Kroya pada Radio Mobile ................................ 16
Gambar 5. 7 Link Jeruk Legi Banjar..................................................................................... 17
Gambar 5. 8 Profile Radio Link Jeruk Legi Banjar .............................................................. 17
Gambar 5. 9 Details Radio Link Jeruk Legi Banjar .............................................................. 18
Gambar 5. 10 Range Radio Link Jeruk Legi Banjar ............................................................. 18
Gambar 5. 11 Distribution Radio Link Jeruk Legi Banjar .................................................... 19
Gambar 5. 12 Link Jeruk Legi Kroya ................................................................................... 19
Gambar 5. 13 Profile Radio Link Jeruk Legi Kroya ............................................................. 20
Gambar 5. 14 Details Radio Link Jeruk Legi Kroya ............................................................ 20
Gambar 5. 15 Range Radio Link Jeruk Legi Kroya ............................................................. 21
Gambar 5. 16 Distribution Radio Link Jeruk Legi Kroya .................................................... 21
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Spesifikasi Perancangan sistem komunikasi radio microwave Jeruk Legi - Banjar . 6
Tabel 3. 2 Spesifikasi Perancangan sistem komunikasi radio microwave Jeruk Legi - Kroya .. 7
Tabel 4. 1 Data Topografi Jeruk Legi - Banjar menggunakan Google Earth ........................... 10
Tabel 4. 2 Data Topografi Jeruk Legi - Kroya menggunakan Google Earth ........................... 10
Tabel 5. 1 Hasil Simulasi Link Jeruk Legi Banjar menggunakan Pathloss .......................... 13
Tabel 5. 2 Hasil Simulasi Link Jeruk Legi Banjar menggunakan Pathloss .......................... 15
Tabel 6. 1 Budget Link R31 Jeruk Legi R30 Banjar ............................................................. 30
Tabel 6. 2 Budget Link R31 Jeruk Legi R32 Kroya ............................................................. 31
1.
PENDAHULUAN
2.
2.2. Metodologi
a.
b.
c.
d.
Melakukan simulasi menggunakan perangkat lunak Radio Mobile atau Pathloss 5.0.
Sebelum benar-benar membangun radio link, perlu adanya simulasi agar dapat
memprediksi gangguan yang akan terjadi. Kemungkinan kegagalan pun akan kecil
karena hasil simulasi biasanya tidak jauh berbeda dengan kondisi asli di lokasi.
e.
g.
3.
SPESIFIKASI PERANCANGAN
Pada perancangan system radio link microwave ini yang dirancang adalah
microwave dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Berikut ini adalah spesifikasi
perancangan yang akan digunakan pada system komunikasi radio microwave pada jalur
Banjar Jeruk Legi Kroya.
Tabel 3. 1 Spesifikasi Perancangan sistem komunikasi radio microwave Jeruk Legi - Banjar
Spesifikasi
R30 Banjar
Longitude East
Latitude South
7 37' 12"
7 21' 31"
40
60
No
1
Nama Site
Parameter
Digital Radio Equipment :
Spesifikasi
Digital Microwave Radio NOKIA DR240
- Transmitter
Frekuensi Tx
1839.5 MHz
Tx Power
+ 30.5 dBm
Tipe Modulasi
4 PSK
Data Rate
8x2 Mbps
- Receiver
Frekuensi Rx
1720.5 MHz
-89 dBm
BER
10-3
Gain
32,5 dBi
Feeder
LDF5-50A
Redaman kabel Tx = 4,23 dB
Redaman kabel Rx = 5,52 dB
Polarisai
Vertikal
Tabel 3. 2 Spesifikasi Perancangan sistem komunikasi radio microwave Jeruk Legi - Kroya
Spesifikasi
R30 Kroya
Longitude East
Latitude South
7 37' 12"
7 37' 51"
40
40
No
1
Nama Site
Parameter
Digital Radio Equipment :
Spesifikasi
Digital Microwave Radio NOKIA DR240
- Transmitter
Frekuensi Tx
1867.5 MHz
Tx Power
+ 30.5 dBm
Tipe Modulasi
4 PSK
Data Rate
8x2 Mbps
- Receiver
Frekuensi Rx
1748.5 MHz
-89 dBm
BER
10-3
Gain
28,6 dBi
Feeder
LDF5-50A
Redaman kabel Tx = 4,03 dB
Redaman kabel Rx = 4,03 dB
7
Dalam melakukan perancangan radio link ini, harus memenuhi performansi yang
baik. Maka harus memenuhi persyaratan minimum sebegai berikut :
Fade Margin 40 dB
Received Signal Level yang diterima dalam kisaran -44 dBm s/d -54 dBm
BER (Bit Error Rate) < 10-9 pada saat kondisi NORMAL
Link tidak mengalami OUTAGE pada saat terjadi gangguan propogasi (terjadi fading
terburuk 40 dB)
4.
R30 Banjar
Longitude East
Latitude South
7 37' 12"
7 21' 31"
18 m
186 m
Elevasi
Google Earth
Jarak
59,5 km
R30 Kroya
Longitude East
Latitude South
7 37' 12"
7 37' 51"
54 m
15 m
Elevasi
Google Earth
Jarak
25 km
10
5.
11
300
280
260
240
220
Elevation (m)
200
180
160
140
120
100
80
60
40
20
0
0
Jeruk Legi
Latitude
07 37 12.00 S
Longitude 109 01 23.00 E
Azimuth
299.05
Elevation
57 m ASL
Antenna CL 40.0 m AGL
10
15
20
25
30
Path length (59.47 km)
Frequency (MHz) = 1800.0
K = 1.33
%F1 = 100.00
35
40
45
50
55
Banjar
Latitude
07 21 31.00 S
Longitude 108 33 08.00 E
Azimuth
119.12
Elevation
194 m ASL
Antenna CL 60.0 m AGL
12
Jeruk Legi
Banjar
Latitude
07 37 12.00 S
07 21 31.00 S
Longitude
109 01 23.00 E
108 33 08.00 E
True azimuth ()
299.05
119.12
Vertical angle ()
-0.05
-0.35
Elevation (m)
57.33
194.11
40.00
60.00
GPL10-17B4 (TR)
GPL10-17B4 (TR)
32.50
32.50
40.00
60.00
LDF5-50A
LDF5-50A
50.00
70.00
TX loss (dB)
4.23
5.52
RX loss (dB)
4.23
5.52
Radio model
NOKIA DR240
NOKIA DR240
TX power (dBm)
30.50
30.50
EIRP (dBm)
58.77
57.48
-47.66
-47.66
41.34
41.34
40.78
40.78
Antenna model
TX line model
9.999.621
1195.55
10.000.000
9.999.621
13
Elevation (m)
Jeruk Legi
Latitude
07 37 12.00 S
Longitude 109 01 23.00 E
Azimuth
92.76
Elevation
57 m ASL
Antenna CL 40.0 m AGL
10
12
14
Path length (25.04 km)
Frequency (MHz) = 1800.0
K = 1.33
%F1 = 100.00
16
18
20
22
24
Kroya
Latitude
07 37 51.00 S
Longitude 109 14 59.00 E
Azimuth
272.73
Elevation
16 m ASL
Antenna CL 40.0 m AGL
14
Jeruk Legi
Banjar
Latitude
07 37 12.00 S
07 37 51.00 S
Longitude
109 01 23.00 E
109 14 59.00 E
True azimuth ()
92.76
272.73
Vertical angle ()
-0.18
0.01
Elevation (m)
57.33
16.00
40.00
40.00
HP6F-17D (TR)
HP6F-17D (TR)
28.60
28.60
40.00
40.00
LDF5-50A
LDF5-50A
50.00
50.00
TX loss (dB)
4.03
4.03
RX loss (dB)
4.03
4.03
Radio model
NOKIA DR240
NOKIA DR240
TX power (dBm)
30.50
30.50
EIRP (dBm)
55.07
55.07
-46.06
-46.06
42.94
42.94
42.16
42.16
Antenna model
TX line model
9.999.979
65.02
10.000.000
9.999.979
yaitu antara -44 dBm hingga -54 dBm. Kemudian fade margin pada Jeruk Legi
Banjar sebesar 41.3 dB dan pada Jeruk Legi Kroya sebesar 42.9 dB. Hasil fade
margin pada pathloss juga memenuhi persyaratan lebih dari 40 dB. Selain itu, pada
kedua link memiliki availability 9.999.621% dan 9.999.979% memenuhi persyaratan
radio link design lebih dari 99.995%. Dan link tidak mengalami outage.
16
17
18
19
20
21
22
6.
PTX
GTX
GRX
LTX
LRX
LCONN
= Loss konektor
LD/C
= Loss Divider/Combiner
LEQ
FSL
LDIFF
= Difraction Loss
24
Keterangan :
FM
RSL
6.5.1. Quality
Quality ini dapat diketahui melalui nilai availability dan outage time dari system.
Selain itu quality dapat diketahui melalui perhitungan Bit Error Rate (BER) pada
modulasi 4PSK yang dihitung pada saat keadaan normal dan keadaan terjadi fading 40
dB.
Saat keadaan normal (tidak terjadi fading, BER > 10-3)
Keterangan :
C
: Digital rate
No
25
BER
BER
Keterangan :
: Digital rate
No
26
6.5.2. Availability
Availability adalah kualitas sebuah link hop dalam rasio waktu dari link yang
tersedia terhadap waktu total. Perhitungan availability ini menggunakan rumus :
Df (dB) = 30 log d + 10 log (6 A B f (GHz)) 10 log (1-p) 70
Keterangan :
d = panjang lintasan (path length) (Km)
f = frekuensi (GHz)
p = system availability dan 1 p system outage
A = faktor kekasaran (roughness factor)
= 4 untuk permukaan yang sangat halus (smooth terrain), termasuk air
= 1 untuk permukaan bumi yang agak kasar
= 1/4 untuk pegunungan, permukaan yang sangat kasar.
B = faktor untuk mengkonversi dari worst - month probability keannual probability.
= 1/2 untuk danau besar, atau daerah panas dan lembab
= 1/4 untuk daerah dataran
= 1/8 untuk daerah pegunungan atau daerah sangat kering
27
b. Annual Availability
= 31536000 x (1-p)
= 31536000 x (1 - 0.9999941883)
= 183.277 detik/tahun
= 31536000 x (1-p)
= 31536000 x (1 - 0.9999992414)
= 23.923 detik/tahun
= 2592000 x (1-p)
= 2592000 x (1 - 0.9999941883)
= 15.06 detik/bulan
29
= 2592000 x (1-p)
= 2592000 x (1 - 0.9999992414)
= 1.96 detik/bulan
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
DESCRIPTION
Site Name : R31 Jeruk Legi
Altitude
: 18 m
Latitude
: 7 37' 12" S
Longitude : 109 1' 23" E
Facing Name : R30 Banjar
Altitude
: 186 m
Latitude
: 7 21' 31" S
Longitude : 108 33' 8" E
Site A Antenna Height (AGL)
Site B Antenna Height (AGL)
Antenna Type
UNIT
REMARK
Tx
Rx
40
60
GPL10-17B4
Antenna Gain
Transmission Line Type
Transmission Line Loss
Transmission Line Length
Transmission Line Loss
32.50
Andrew LDF550A Heliax
coaxial cable
Tx = 3.23
Rx = 4.52
Tx = 50
Rx = 70
Tx = 4.23
Rx = 5.52
dBi
dB
dB
59,5
Km
dB
meter
dB
Connector Loss
Splitter
Path Length
30
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
Frequency
Free Space Attenuation
Difraction Loss
Radio Type
Transmitter Power
Received Signal Level
Effective Isotropically
Radiated Power (EIRP)
Receiver Sensitivity
Threshold level Criteria
Receiver Sensitivity
Threshold Level
Fade Margin
1.8395
GHz
133.18
dB
dB
NOKIA DR240
30.5
dBm
-46.43
dBm
86.75
dBm
10-3
BER
-89
dBm
42.57
dB
24
99.9996784
25
15.06
Sec/year
26
Annual Availability
99.99941883
183.277
Sec/year
27
28
29
0
8.45 x 10-6
DESCRIPTION
Site Name : R31 Jeruk Legi
Altitude : 54 m
Latitude
: 7 37' 12" S
Longitude : 109 1' 23" E
Facing Name : R32 Kroya
Altitude
: 15 m
Latitude
: 7 37' 51" S
Longitude : 109 14' 59" E
Site A Antenna Height (AGL)
UNIT
REMARK
Tx
Rx
40
m
31
4
5
6
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
Connector Loss
28.6
dBi
Andrew
LDF5-50A
Heliax
coaxial cable
Tx = 3.03
dB
Rx = 3.03
Tx = 50
meter
Rx = 50
dB
Tx = 4.03
Rx = 4.03
dB
dB
Path Length
Frequency
Free Space Attenuation
Difraction Loss
Radio Type
Transmitter Power
Received Signal Level
21
22
23
HP6F-17D
Splitter
20
40
Fade Margin
25
1.8675
125.78
-
Km
GHz
dB
dB
NOKIA DR240
30.5
-45.14
80.64
dBm
dBm
dBm
BER
10-3
dBm
-89
43.86
dB
32
24
25
26
27
28
29
99.99998201
1.96
99.99992414
23.923
%
Sec/year
%
Sec/year
0
6.215 x 10-6
33
7.
KESIMPULAN
Pada proses perancangan jaringan komunikasi terestial microwave menggunakan
hasil simulasi dan perhitungan link budget menggunakan rumus yang ada dapat kita
simpulkan bahwa ada banyak faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kerja dari link
radio yang dibangun. Mulai dari ketinggian antena harus diatur sedemikian rupa agar
syarat line of sight terpenuhi. Tujuan syarat LOS terpenuhi adalah untuk memperkecil
kemungkinan outage dan memperbesar availabilitas, dimana semakin tinggi antenna
kemungkinan adanya penghalang pada jalur semakin kecil. Daerah fresnel zone pun
harus diperhatikan lebih cermat. Persentase fresnel zone pada radio microwave yang
dirancang oleh kita yaitu sekitar 60%. Besar jari jari fresnel zone dapat tergantung dari
pemakaian frekuensi dan jarak antara site pengirim dan site penerima. Selain itu,
pengaturan nilai Fade Margin pun harus 40 dB sehingga saat terjadi fading, link radio
masih berjalan dengan baik.
Pada sistem radio link yang telah dirancang pada laporan ini untuk site Banjar
Jeruk Legi Kroya, didapat nilai LOS, RSL, dan juga fade margin yang aman sehingga
sistem radio dapat berfungsi dengan baik karena semua nilai tersebut berada pada daerah
angka sesuai spesifikasi minum perancangan itu telah dibnuktikan dari hasil simulasi
software dan perhitungan linkbudget yang telah tertulis dan ditunjukkan pada laporan ini.
Namun, hasil simulasi dan hasil perhitungan menunjukkan nilai performance objektif
yang sedikit berbeda. Hal ini dikarenakan pada perhitungan secara teoritis tidak
mempertimbangkan kondisi lingkungan lokasi jalur radio link seperti faktor hujan,
difraksi, multipath, dan lain-lain. Jika dibandingkan, perencanaan radio link
menggunakan software Pathloss menunjukkan data yang lebih lengkap dan akurat
dibandingkan dengan Mobile Radio.
34
DAFTAR PUSTAKA
35