Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Rangkuman Chapter 6 Akuntansi Manajemen Strategis

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

Bab 6

QUALITY COSTING, TOTAL QUALITY MANAGEMENT, AND MANAGEMENT


ACCOUNTING SYSTEM

A. Pengertian Kualitas
Definisi kamus
Istilah operasional
“kesesuaian dalam penggunaan”
Istilah yang digunakan untuk menunjukkan penyediaan barang dan jasa yang
memenuhi atau melebihi harapan pelanggan.

B. Isu yang berkaitan dengan proses kualitas


1. Quality Control
• spesifikasi apa yang dibutuhkan
• desain produk atau jasa untuk memenuhi spesifikasi
• produksi atau instalasi untuk memenuhi spesifikasi
• pemeriksaan untuk menentukan kesesuaian dengan spesifikasi
• meninjau penggunaan dalam rangka menyediakan informasi untuk revisi spesifikasi
jika diperlukan
2. Statistical Quality Control
Pengumpulan, analisis dan interpretasi data untuk digunakan dalam kegiatan
pengendalian mutu.
3. Quality Assurance
Tindakan yang diperlukan untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa suatu
produk atau jasa akan memenuhi kebutuhan konsumen

C. Pentingnya Kualitas
a. Reputasi perusahaan
b. Penurunan biaya
c. Peningkatan pangsa pasar
d. Pertanggungjawaban produk
e. Dampak Internasional
f. Penampilan produk atau jasa
g. Kualitas yang dirasakan
D. Dimensi Kualitas
a. Kinerja
b. Estetika
c. servis
d. Fitur
e. Keandalan
f. Ketahanan
g. kualitas kesesuaian
h. kesesuaian penggunaan

E. Biaya Kualitas
 Morse dkk. (1987, p. 19) mendefinisikan 'biaya kualitas' sebagai biaya yang dikeluarkan
karena adanya dan tidak adanya kualitas yang buruk.
 Albright dan Roth (1992, hal 18) mendefinisikan 'Biaya Kualitas dikeluarkan untuk
memastikan bahwa standar kualitas terpenuhi atau karena standar mutu tidak terpenuhi.

F. Empat kategori biaya kualitas


1. Biaya Pencegahan
Contoh : Engineering, Pelatihan, Perekrutan, Perencanaan mutu, Audit kualitas, Evaluasi
dan seleksi pemasok, Analisis desain, dan Riset pemasaran
2. Biaya Penilaian
Contoh : Inspeksi bahan baku, Inspeksi pengemasan, Penerimaan produk, Penerimaan
proses, Pengujian lapangan, Verifikasi supplier secara continue, dan Inspeksi prototype
3. Biaya kegagalan internal
Contoh : Pembatalan, pengerjaan ulang, Down time (karena cacat), Inspeksi ulang,
Pengujian ulang, Perubahan desain, dan Perbaikan
4. Biaya kegagalan eksternal
Contoh : Biaya penarikan ulang, Hilangnya penjualan, Retur/pengurangan harga, Utang
produk, Ketidakpuasan konsumen, Kehilangan pangsa pasar, Penyesuaian keluhan,
Jaminan, dan Diskon karena barang cacat

G. Hidden quality cost


Tiga metode untuk memperkirakan biaya kualitas tersembunyi, yaitu:
1. Multiplier effect (metode multiplikasi)
Metode ini merupakan suatu metode untuk memperkirakan biaya tersembunyi
dengan cara menentukan biaya kualitas yang dikenali dan kemudian mengkalikan jumlah
itu dengan konstan.
Misalkan laporan Electric Westinghouse adalah antara 3 dan 4. Jadi, jika biaya
gagal eksternal yang diukur adalah $2.000.000, biaya gagal eksternal aktual adalah antara
$6.000.000 dan $8.000.000.

2. Market Research (riset pasar)


Cara ini akan menunjukkan bagaimana kualitas yang buruk dan variabilitas dalam
produk dapat mempengaruhi pangsa pasar.

3. Taguchi’s quality loss function


Mengidentifikasi semua biaya yang berkaitan dengan mutu produk yang buruk
dan peningkatan biaya tersebut bila produk yang dihasilkan semakin jauh dari kebutuhan
dan harapan pelanggan atau dari target yang ditetapkan.

Persamaan : L = D2 . C atau (data – target)2 x biaya penyimpangan.

Sebagai ilustrasi, diameter tutup toples adalah 25 cm dengan toleransi


penyimpangan ± 0,25 cm. Jika diameter ada di luar batas toleransi maka produk tersebut
harus dibuang dengan biaya $ 40. Berapakah fungsi kehilangan nilainya?
L = D2 . C = (X – Target)2.C
40 = (25,25 – 25,00)2.C = 640

H. Kualitas Pelaporan
Alat untuk mengidentifikasi dan melaporkan hal-hal yang berhubungan dengan
masalah kualitas:
1. Quality cost report (laporan biaya kualitas)
2. Trend analysis
3. Pareto analysis

I. Definisi TQM
TQM Berasal dari kata Total yang berarti keseluruhan, Quality yang berarti mutu, dan
Management yang diartikan pengelolaan. Sehingga dapat didefinisikan mengerjakan segala
sesuatu dengan baik sejak dari awal dengan tujuan untuk memenuhi kepuasan pelanggan.
Menurut Salis (1993) TQM adalah sebagai suatu filosofi dan suatu metodologi untuk
membantu mengelola perubahan, dan inti dari TQM adalah perubahan budaya dari pelakunya.
Lebih lanjut Slamet (1995) menegaskan bahwa TQM adalah suatu prosedur dimana setiap
orang berusaha keras secara terus menerus memperbaiki jalan menuju sukses.
Menurut pendapat beberapa ahli, diantaranya Phipip Crosby, W. Edwards Deming,
Armand Fiegenbaum, Kaoru Ishikawa, Joseph Juran, dan Ganesi Taguchi mereka mengatakan
bahwa masing-masing perusahaan memiliki pendekatan yang berbeda-beda untuk
peningkatan kualitas, yaitu :
1. Menghasilkan kualitas produk atau mengurangi biaya pelayanan karena ada sedikit limbah
2. Mencegah masalah kualitas lebih baik daripada mencari dan memperbaikinya
3. Data statistik harus bisa dipakai untuk mengukur kualitas
4. Manajer perlu memutuskan dalam meningkatkan kualitas
5. Manajer dan pegawai perlu pelatihan dalam meningkatkan kualitas
6. Perusahaan perlu membuat sistem manajemen kualitas.

J. Dimensi Budaya TQM


Dimensi yang berfariasi. Powel (1995) yaitu:
1. Komitmen eksekutif tertinggi berinisiatif dalam aktifitas yang berhubungan dengan
kualitas
2. Memakai filosofi kualitas termasuk pernyataan misi organisasi
3. Berhubungan dengan pelanggan dan melihat pemasukan pelanggan termasuk dalam
persyaratan
4. Bekerjasama dengan supplier dan bekerjasama untuk menemukan kualitas yang spesifik
5. Menilai kinerja dibandingkan dengan praktek, internal dan eksternal
6. Pendidikan manajemen, termasuk staff yang pelatihan dalam prinsip kualitas dan proses
7. Memakai kepercayaan, keterbukaan, dan mengurangi biaya birokrasi
8. Kekuatan karyawan yang meningkat dalam pengambilan keputusan dan perencanaan, juga
termasuk interaksi antara karyawan dan supplier
9. Rencana untuk pencapaian efek nol dan melanjutkan penilaian dalam proses manifaktur
10. Menerapkan sistem manufaktur sementara
11. Program menilai proses bisnis internal
12. Program untuk meninjau dan mengukur kualitas manajemen sesuai aktivitas.

K. Kaizen Manajemen
Pada Umumnya, Kaizen manajemen mencakup beberapa hal :
1. Perjalanan tiada akhir
2. Kita akan berlari susah payah hanya untuk tetap berdiri
3. Jika kamu tidak akan mengikuti, kamu akan terbelakang.
L. Sistem Penting Kaizen
1. TQC/TQM
2. Sistem produksi JIT
3. Total Productive Maintenance (TPM)
4. Membangun Kebijakan
5. Saran untuk Sistem
6. Aktivitas kelompok kecil
Selain Kaizen, langkah lain yang dilakukan di Jepang,
1. Atarimae Hinshitsu : berfokus pada efek intangible pada proses dan optimisasi dari efek
tersebut.
2. Kansei : meneliti cara penggunaan produk oleh konsumen untuk peningkatan kualitas
produk itu sendiri.
3. Miryokuteki Hinshitsu : manajemen taktisyang digunakan dalam produk yang siap untuk
diperdagangkan.

M. Data Akuntansi untuk Program TQM


Albright dan Roth, 1992 mengatakan bahwa kualitas sangat penting dalam pembahasan
biaya manajemen, karena kualitas manajemen dapat membantu perusahaan merendahkan biaya
dan menaikan pendapatan.
Jika sistem biaya manajemen disajikan dengan relevan untuk manajemen perusahaan
dalam lingkungan saat ini, pengukuran kualitas harus konsisten. Meskipun pengukuran
kualitas non financial termasuk jumlah konsumen yang mengeluh dan jumlah yang bermasalah,
itu sangat sulit diukur, data financial mungkin sangat sulit. Biaya kualitas salah satu jenis data
financial sistem biaya manajemen yang membutuhkan kelengkapan (Albright dan Roth, 1992)
Chenhall (1997) berpendapat bahwa potensi TQM untuk meningkatkan pendapatan
perusahaan yaitu ketika manajer menilai dengan menggunakan langkah-langkah secara
langsung dalam perusahaan manufaktur.

Anda mungkin juga menyukai