Kelas 11 SMK Pelayaran Kapal Perikanan 4
Kelas 11 SMK Pelayaran Kapal Perikanan 4
Kelas 11 SMK Pelayaran Kapal Perikanan 4
KATA PENGANTAR
Kurikulum 2013 dirancang untuk memperkuat kompetensi siswa dari sisi sikap,
pengetahuan dan keterampilan secara utuh. Keutuhan tersebut menjadi dasar dalam
perumusan kompetensi dasar tiap mata pelajaran mencakup kompetensi dasar
kelompok sikap, kompetensi dasar kelompok pengetahuan, dan kompetensi dasar
kelompok keterampilan. Semua mata pelajaran dirancang mengikuti rumusan
tersebut.
Buku ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai
kompetensi yang diharuskan. Sesuai dengan pendekatan yang digunakan dalam
kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang
tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Peran guru sangat penting untuk
meningkatkan dan menyesuaikan daya serp siswa dengan ketersediaan kegiatan
buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan
lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.
Buku ini sangat terbuka dan terus dilakukan perbaikan dan penyempurnaan. Untuk
itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk
perbaikan dan penyempurnaan. Atas kontribusi tersebut, kami ucapkan terima kasih.
Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia
pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka
(2045)
i
Diunduh dari BSE.Mahoni.com
DAFTAR ISI
GLOSARIUM ....................................................................................................................................................... ix
I. PENDAHULUAN ....................................................................................................................................... 1
A. Deskripsi .............................................................................................................................................. 2
B. Prasyarat .............................................................................................................................................. 7
A. Deskripsi ........................................................................................................................................... 15
3. Refleksi ......................................................................................................................................... 72
4. Tugas ............................................................................................................................................. 74
ii
5. Tes Formatif ............................................................................................................................... 74
C. Penilaian ........................................................................................................................................... 76
1. Sikap .............................................................................................................................................. 76
A. Deskripsi ........................................................................................................................................... 90
1. Tujuan Pembelajaran............................................................................................................. 91
3. Refleksi .......................................................................................................................................199
4. Tugas ...........................................................................................................................................200
C. Penilaian .........................................................................................................................................202
1. Sikap ............................................................................................................................................202
DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................................................215
iii
DAFTAR GAMBAR
vii
PETA KEDUDUKAN BAHAN AJAR
HMP4L2
PKP
FIS BSKP
KDJKP
DTPIPI2HT
C1 KIM C2 C3
DKL
MKP
BIO
BIMP
TAPI
SD
C3 Paket Keahlian
viii
GLOSARIUM
ix
Integrated Circuit Sebuah rangkaian terpadu yang berisi puluhan bahkan
jutaan transistor didalamnya
Isolator Bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik
Kapasitor Komponen elektronika yang mempunyai kemampuan
menyimpan electron-elektron selama waktu yang tidak
tertentu.
Konduktor Bahan yang di dalamnya banyak terdapat elektron bebas
mudah untuk bergerak
Listrik Aliran elektron-elektron dari atom ke atom pada sebuah
penghantar. Dasar elektronika berupa sebuah alat
berupa benda yang menjadi bagian pendukung
suatu rangkaian elektronik yang dapat bekerja sesuai
dengan kegunaannya
Lodstone Magnet yang diperoleh dari dalam alam (penambangan)
berupa jenis besi
LORAN sistem navigasi radio terrestrial yang juga menggunakan
beberapa transmitter radio frekuensi rendah dalam
menentukan lokasi an kecepatan pergerakan receiver.
NAVSAT (Navy TRANSIT memungkinkan para penggunanya untuk men
Navigation Satellite System) entukan posisinya dengan mengamati Doppler shift
sinyal radio yang dipancarkan oleh satelit.
Kemudian pengguna dapat menghitung posisinya
dalam kisaran beberapa ratus meter jika ia
mengetahui ketinggian dimana ia berdiri dan
data empheris satelit yang bersangkutan.
NAVSTAR GPS Sistem ini memungkinkan para pengguna
yang beradadi darat, udara, dan perairan untuk
menentukan waktu, posisi tiga dimensinya, kecepatan
percepatan, dan waktu selama 24 jam sehari.
x
OMEGA Sistem yang dikelola oleh AS dan 6 negara rekanan (Arg
entia, Norwegia, Liberia, Perancis, Jepang, Australia) mel
okasikan transmitter OMEGA di negaranya masing-
masing. Sistem ini dianggap sebagai sistem navigasi
radio global yang pertama bagi pesawat terbang.
Oscillator Pesawat pada dasar kapal yang merubah energi listrik
menjadi energy acoustic dan sebaliknya
Radar Alat bantu navigasi untuk mengetahui posisi kapal dan
posisi alat tangkap.
RDF Radio Detection Finder Alat bantu navigasi untuk
mengetahui posisi kapal dan posisi alat tangkap.
Radio bouy Pelampung radio yang dapat mengirimkan sinyal untuk
memudahkan dalam menemukan alat tangkap yang
terbawa arus atau terputus
Rangkaian seri atau deret Apabila beberapa resistor dihubungkan secara berturut-
turut, yaitu ujung-akhir dari resistor pertama
disambung dengan ujung-awal dari resistor kedua dan
seterusnya
Recorder Pesawat yang mencatat dalamnya air yang diukur pada
lajur kertas.
Resistor Komponen dasar elektronika yang digunakan untuk
membatasi jumlah arus yang mengalir dalam satu
rangkaian.
SECOR Sistem ini bertujuan untuk menyediakan koordinat-
kordinat geodesi bagi titik-titik tanah Yang berlokasi
sejauh 160-4800 km dari titik-titik yang posisi
geodesinya telah diketahui (titik control).
Semi Konduktor Suatu bahan yang tidak layak disebut sebagai
penghantar, juga tidak layak disebut sebagai bukan
xi
penghantar (Isolator).
TIMATION Sistem yang dirogramkan oleh Naval Research
(Time Navigation) Laboratory
ini dimaksudkan untuk menyediakan transfer frekuensi
dan waktu via satelit.
Transmitter, Pesawat yang membangkitkan getaran-getaran listrik
xii
I. PENDAHULUAN
Dalam pelayaran kita tidak mesti dapat memprediksi kondisi pelayaran sesuai yang
kita rencanakan terlebih peralatan keselamatan yang sumber energinya dari listrik,
akan tetapi apabila terjadi kerusakan pada alat navigasi maka penggunaan posisi
dengan cara konvensional sangat diperlukan. Salah satu penyebab kesalahan
penentuan posisi kapal di laut, baik yang terjadi di laut lepas maupun di pantai adalah
peranan dari para awak kapal yang tidak memperhatikan astronomi sehingga dapat
terjadi salah duga yang akhirnya menyebabkan pelayaran tidak efisien bahkan
menimbulkan kecelakaan fatal seperti kapal kandas, salah tujuan dan tubrukan
akbitnya menyebabkan membahayakan nyawa manusia lain bahkan dirinya sendiri.
Untuk itu perlu adanya penyusunan bahan ajar atau modul sesuai dengan analisis
kompetensi, agar peserta didik dapat belajar efektif dan efisien. Isi modul ini
mengacu kepada standar kompetensi industri dan diarahkan untuk dapat memahami,
mengoperasikan, menggunakan dan mengaplikasikan perencanaan pelayaran,
pelayaran kapal di permukaan datar, dasar-dasar elektronika, alat navigasi
konvensional dan alat navigasi elektronik diatas kapal perikanan.
A. Deskripsi
1. Pengertian
Ilmu Pelayaran Kapal Penangkap Ikan (IPKPI) adalah ilmu yang mempelajari
cara untuk melayarkan sebuah kapal penangkap ikan dari suatu tempat ke
tempat lainnya dengan selamat, aman dan ekonomis yang secara garis besar
dibagi atas ilmu pelayaran datar, astronomis dan navigasi elektronik.
2. Rasional
Banyak hal yang harus diketahui selama mempelajari ilmu pelayaran
yangmeliputi suatu kegiatan perencanaan pelayaran dan melayarkan kapal.
Perencanaan pelayaran adalah kegiatan yang lebih banyak dilakukan di atas
peta dengan keterampilan cara-cara menggunakan peralatan menjangka peta
dan didukung penggunaan buku-buku publikasi navigasi. Sedangkan
melayarkan kapal adalah kegiatan saat kapal berlayar (dinas jaga) kegiatan
meliputi pengamatan, penentuan posisi kapal dengan berbagai alat navigasi
dengan selalu mengamati kondisi cuaca. Selain itu juga yang harus diketahui
bagaimana mempertahankan haluan kapal dalam keadaan aman sesuai dengan
2
rencana pelayaran yang telah dibuat dalam situasi menghadapi angin dan
gelombang atau dalam keadaan cuaca buruk.
Dalam ilmu pelayaran sangat erat sekali hubungan antara Navigasi dan
Penentuan Posisi. Navigasi merupakan pedoman bagi navigator saat
melayarkan kapal, sedangkan Penentuan Posisi Kapal sangat membutuhkan
alat-alat navigasi. Adapun yang harus diketahui dalam mempelajari tentang
alat-alat navigasi adalah mengenal alat-alat serta fungsi dari alat tersebut.
Seorang navigator bertugas membuat rencana pelayaran dengan matang tepat
dan efisien. Semua persiapan dan peralatan yang dibutuhkan benar-benar
lengkap, sehingga tujuan pelayaran dapat dicapai dengan tepat dan benar.
Dalam ilmu pelayaran banyak hal yang perlu diketahui, bahwa sesungguhnya
kapal berlayar sebenarnya diatas peta, maksudnya adalah semua perencanaan
pelayaran telah direncanakan pada peta mulai dari tempat tolak sampai ke
tempat tiba dengan selamat, aman dan tepat waktu. Penetuan posisi kapal
selama pelayaran sangatlah penting, ini merupakan sebagai sumber informasi
bagi kapal lain maupun stasiun navigasi. Sehingga selama perjalanan kapal
dapat dikontrol keberadaannya dan terhindar dari tubrukan di laut. Haluan
penting sekali ditetapkan, sebab dengan menentukan haluan kapal maka arah
kapal dapat diketahui kemana kapal akan berlayar. Para pelaut harus mampu
membaca arah mata angin yang terdapat pada kompas dan peta laut. Arah
yang ditunjukan pada kompas telah ditetapkan menurut perhitungan haluan
kapal pada peta laut. Sehingga juru mudi kapal atau nahkoda akan mengikuti
3
haluan kapal yang dilukiskan pada peta, agar pelayaran aman dan tepat
waktu sesuai degan target yang telah ditetapkan.
3. Tujuan
Mata pelajaran Ilmu Pelayaran Kapal Penangkap Ikan (IPKPI) bertujuan untuk:
Penilaian/asesmen
6
B. Prasyarat
Untuk dapat mengikuti buku teks ini peserta didik harus sudah lulus dan
kompeten pada pendidikan dan pelatihan berbasis pasa buku teks :
a. Matematika
b. Fisika
c. Kimia
C. Petunjuk Penggunaan
Isi dan urutan dari buku teks ini disiapkan untuk materi pembelajaran pada
program peningkatan kompetensi yang mengacu kepada kebutuhan kompetensi
industri dibidang keahlian Kelautan dan Perikanan. Buku teks ini berisi 4 kegiatan
pembelajaran tentang perencanaan pelayaran, pelayaran kapal di permukaan
datar, dasar-dasar elektronika, alat navigasi konvensional dan alat navigasi
elektronik.
Setiap percobaan berisi lembar informasi sebagai dasar teori penunjang praktek
dan lembar kerja serta langkah kerja dan diahiri dengan lembar evaluasi dan
referensi yang digunakan/disarankan. Dalam pelaksanaannya, semua urutan
langkah kerja pada setiap topik kegiatan pembelajaran adalah individual learning
yang harus dilakukan oleh praktikan/peserta didik, pembimbing memeriksa
setiap langkah kerja yang dilakukan oleh praktikan dengan cara membubuhkan
paraf pembimbing untuk setiap langkah kerja yang sudahdilakukan oleh
praktikan. Laporkan setiap hasil percobaan praktik kepada pembimbing bila
operasi rangkaian praktek telah sesuai dengan instruksi/kesimpulan sesuai
dengan modul.
Agar diperoleh hasil yang diinginkan pada peningkatan kompetensi, maka tata
cara belajar bagi peserta didik adalah mengikuti langkah-langkah belajar seperti
7
yang diinstruksikan dan mempersiapkan perlengkapan-perlengkapan yang
dibutuhkan sesuai dengan petunjuk buku teks ini
8
D. Tujuan Akhir
9
E. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
KELAS: XI
KELAS: XII
12
F. Cek Kemampuan Awal
13
II. PEMBELAJARAN
Sebagaimana telah diuraikan diatas bahwa modul ini hanya sebagian dari sumber
belajar yang dapat anda pelajari untuk menguasai materi Ilmu Pelayaran Kapal
Perikanan (IPKP). Adapun dalam pengembangan kompetensi lebih luas lagi maka
anda lebih baik perlu banyak latihan lagi dari sumber-sumber belajar yang saling
berkaitan dengan kateri ini. Adapun rencana pembelajaran yang perlu disusun oleh
anda adalah sebagai berikut;
................................,......................20....
Guru Mata Pelajaran
______________________
NIP.
14
Kegiatan Belajar 3. Menerapkan Prinsip Dasar Elektronika
A. Deskripsi
Elektronika adalah ilmu yang mempelajari alat listrik arus lemah yang
dioperasikan dengan cara mengontrol aliran elektron atau partikel bermuatan
listrik dalam suatu alat seperti komputer, peralatan elektronik, termokopel,
semikonduktor, dan lain sebagainya. Ilmu yang mempelajari alat-alat seperti ini
merupakan cabang dari ilmu fisika, sementara bentuk desain dan
pembuatan sirkuit elektroniknya adalah bagian dari teknik elektro, teknik
komputer, dan ilmu/teknik elektronika dan instrumentasi.
Alat-alat yang menggunakan dasar kerja elektronika ini disebut sebagai peralatan
elektronik (electronic devices). Contoh peralatan (piranti) elektronik ini: Tabung
Sinar Katode (Cathode Ray Tube, CRT), radio, TV, perekam kaset, perekam kaset
video (VCR), perekam VCD, perekam DVD, kamera video, kamera digital, komputer
pribadi desktop, komputer Laptop, PDA (komputer saku), robot, smart card, dll.
Pada khususnya jika kapal berada dilaut yang jauh dari daratan atau berlayar
disamudera lepas, maka pengetahuan pelayaran astronomis bagi perwira kapal
sangat diperlukan dalam mengambil suatu tindakan dalam menentukan posisi
kapal, untuk menjamin keselamatan pelayaran.
Penentuan posisi kapal dilaut atau pada saat kapal melakukan pelayaran maka
seorang perwira navigasi dianjungan mempunyai tugas yang berat adalah tanggung
jawab terhadap keamanan dan keselamatan pelayaran kapalnya. Penentuan posisi
16
kapal harus dilakukan secara kronologis dengan akurat mempergunakan sistim
navigasi datar, astronomi maupun elektronik.
B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran 3
17
2. Uraian Materi
a. Dasar-dasar elektronika
Atom yang paling sederhana adalah atom Hydrogen (Atom Air), yaitu hanya
mempunyai satu elektron yang mengelilingi satu proton. Atom yang paling
rumit adalah atom uranium. Atom ini mempunyai 92 elektron disekeliling
18
inti proton. Semua benda (elemen) memiliki struktur atom tersendiri.
Setiap elemen mempunyai jumlah elektron dan proton yang sama.
19
Bila benda yang memiliki struktur atom lebih dari 4 elektron pada garis
orbit yang paling luar di sebut penyekat (bukan penghantar). Benda yang
memiliki sedikit elektron pada garis orbit paling luar, elektronnya lebih
mudah berpindah dari orbitnya oleh tegangan yang rendah. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya aliran elektron dari atom ke atom. Seperti telah
kita pelajari bahwa atom mempunyai proton dan elektron, masing-masing
partikel mempunyai gaya potensial (potensial force). Proton bermuatan
positif, sedangkan elektron bermuatan negatif. Proton pada inti atom
menarik elektron dan menahan elektron pada garis orbit selama muatan
positif dari proton sama dengan muatan negatif dari elektron atau
mempunyai listrik netral.
Bilamana terjadi muatan netral elektron yang beredar digaris orbit dapat
dengan mudah berpindah jika elektron-elektron ditarik jauh oleh atom lain,
atom itu menjadi bermuatan positif dan menjauhnya elektron yang ditarik
oleh atom yang lain tadi mengakibatkan atom tersebut bermuatan negatif.
Atom yang bermuatan negatif (-) memiliki jumlah elektron yang berlebihan,
sedangkan atom yang bermuatan positif (+) jumlah elektronnya sedikit
atau kekurangan elektron.
Apabila batang karet kita dekatkan lagi terhadap bola maka bola akan
bergerak menjauhi batang karet seperti terlihat pada gambar. Dengan kata
lain muatan yang senama akan tolak menolak. Dalam percobaan tersebut
keduanya bermuatan negatif, jika keduanya bermuatan positif akan terjadi
hal yang serupa.
Apa yang akan terjadi apabila kita dekatkan batang yang bermuatan negatif
kepada bola yang bermuatan positif? Gambar di atas memperlihatkan
bahwa bola akan bergerak mendekati batang dan akan ditarik olehnya
(dalam hal yang sama batang yang bermuatan positif akan menarik bola
yang bermuatan negatif). Dengan kata lain muatan yang tidak senama akan
tarik menarik.
21
Semi Konduktor (setengah penghantar) adalah suatu bahan yang tidak
layak disebut sebagai penghantar, juga tidak layak disebut sebagai bukan
penghantar (Isolator). Contoh: Germanium. Dalam bahan ini hanya ada satu
atau dua atom yang kehilangan elektron dari seratus juta (108) atom.
Isolator adalah bahan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik. Contoh:
karet, plastik, kertas, kayu, mika, dan sejenisnya. Pada isolator semua
elektron terikat pada atomnya dan tidak ada elektron yang bebas. Jenis
bahan seperti ini digolongkan sebagai penyekat atau bukan penghantar
(Isolator).
Magnet dapat diartikan sebagai benda (besi) yang mempunyai inti atom.
Atom tersebut mempunyai sejumlah elektron yang selalu bergerak
mengitari inti atom (proton dan neutron). Besi magnet mempunyai 2 (dua)
kutub (ujung), yaitu kutub utara dan kutub selatan. Pada kutub-kutub
itulah terpusatkan gaya magnet, yaitu gaya tarik dan gaya tolak.
22
magnet tidak terlepas dari penjelasan tentang listrik. Bahkan kemagnetan
adalah merupakan gejala yang dihasilkan oleh perilaku listrik. Setiap atom
terdapat elektron-elektron yang yang selalu bergerak mengelilingi inti
(proton dan neutron). Gerakan elektron inilah yang menghasilkan gaya-
gaya magnet. Gaya magnet berbentuk lingkaran tertutup di luar elektron
pada saat elektron bergerak. Hal ini dapat dibuktikan pada percobaan
berikut tentang adanya magnet di sekitar penghantar yang dialiri arus
listrik.
23
Magnet dapat digolongkan atas 2 (dua) jenis. Magnet tetap (permanen).
Magnet tetap adalah magnet yang diperoleh dari dalam alam
(penambangan). Magnet ini berupa jenis besi yang disebut Lodstone. Sifat
atom magnet tetap tidak sama dengan sifat atom magnet tidak tetap. Pada
bahan magnat, garis edar elektron pada atom yang satu dan lainnya
membentuk formasi yang sejajar dan selalu tetap. Sedangkan pada bahan
yang bukan magnet, arah garis edar elektron pada setiap atom tidak
teratur. Magnet tidak tetap (remanen atau buatan). Magnet tidak tetap
terdiri dari 2 (dua) macam, yaitu : Magnet hasil induksi. Magnet hasil
induksi ini dibuat dari besi atau baja. Untuk membuatnya menjadi magnet,
diperlukan pengaruh medan magnet dari luarnya. Medan magnet akan
mempengaruhi arah edar elektron menjadi teratur seragam pada satu arah
saja. Hasilnya adalah besi tersebut akan menjadi magnet. Proses
pembuatan magnet ini disebut induksi. Sedangkan magnet yang dibuat
disebut magnet hasil induksi.
Magnet hasil perlakuan listrik dibuat dari baja lunak (baja karbon rendah).
Baja ini dipilih karena sifat baja lunak sifat kemagnetannya relatif mudah
24
dihilangkan. Penghilangan sifat magnet ini memang diperlukan untuk
hampir semua peralatan magnet hasil perlakuan listrik karena seringkali
kutub kutub magnetnya harus berubah-ubah pada kecepatan tertentu.
Untuk membentuk magnet ini, diperlukan elektro-magnet (akan dijelaskan
selanjutnya) sebagai bahan sumber medan magnet.
Sifat magnet adalah tarik menarik apabila didekatkan dua buah magnet
yang tidak sejenis dan akan tolak menolak apabila didekatkan dua buah
magnet yang sejenis. Sifat lain dari magnet adalah garis gaya magnet akan
mengalir dari kutub selatan ke kutub utara melalui medan magnet. Medan
magnet dan gari-garis gaya magnet sangat penting. Dengan adanya medan
dan garis gaya magnet menyebabkan magnet sangat bermanfaat bagi
kehidupan manusia, khususnya dalam menunjang pemanfaatan teknologi.
25
Magnet mempunyai dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.
Penentuan dua kutub magnet sangat membantu kita dalam penggunaan
magnet. Untuk dapat mengetahui arah garis gaya dalam medan magnet,
terlebih dahulu harus diketahui kutubnya. Dengan mengetahui kutub utara
dan kutub selatan magnet maka kita dapat memastikan arah garis gaya
magnet. Oleh karena itu kutub magnet dapat membantu kita dalam
penggunaan magnet, khususnya untuk mengetahui arah garis gaya magnet.
Kumparan yang dialiri arus listrik berubah menjadi magnet disebut
Elektromagnet. Berbicara tentang magnet tidak terlepas dari pembicaraan
tentang listrik.Pernyataan tersebut telah dibuktikan dalam percobaan.
Misalnya; bila sebuah kompas diletakkan dekat dengan suatu penghantar
yang sedang dialiri aruslistrik, maka kompas tersebut akan bergerak pada
posisi tertentu seperti diperlihatkan pada gambar berikut ini.
Membuat inti besi pada kumparan: Cara ini dilakukan dengan jalan
meletakkan sepotong besi di dalam kumparan yang dialiri listrik. Besi
tersebut akan menjadi magnet tidak tetap (buatan atau remanen). Karena
26
inti besi menjadi magnet, maka inti besi itu akan menghasilkan medan
magnet. Dilain pihak kumparan juga akan menghasilkan medan magnet
pada arah yang sama pada inti besi. Hal ini akan menyebabkan terjadinya
penguatan medan magnet. Penguatan medan magnet diperoleh dari
penjumlahan medan magnet yang dihasilkan oleh besi dengan medan
magnet yang dihasilkan oleh kumparan.
27
Gambar 12. Induksi sendiri
Induksi mutual (Mutual induction). Apabila arus listrik dialirkan pada salah
satu kawat maka akan timbul medan magnet pada setiap penampang
kawat. Medan magnet tersebut akan mengembang walaupun hanya dalam
waktu yang sangat singkat dan memotong kawat penghantar yang kedua.
Pada saat inilah timbul gaya gerak listrik pada penghantar yang kedua yang
disebut induksi mutual.
1) Resistor
28
terbalik dengan jumlah arus yang mengalir melaluinya. Satuan
resistansi dari suatu resistor disebut Ohm atau dilambangkan dengan
simbol W (Omega). Untuk menyatakan resistansi sebaiknya disertakan
batas kemampuan dayanya. Berbagai macam resistor di buat dari bahan
yang berbeda dengan sifat-sifat yang berbeda. Spesifikasi lainyang perlu
diperhatikan dalam memilih resitor pada suatu rancangan selain besar
resistansi adalahbesar watt-nya. Karena resistor bekerja dengan dialiri
arus listrik, maka akan terjadi disipasi dayaberupa panas sebesar
W=I2R watt. Semakin besar ukuran fisik suatu resistor bisa
menunjukkansemakin besar kemampuan disipasi daya resistor
tersebut. Umumnya di pasar tersedia ukuran 1/8, 1/4, 1, 2, 5, 10 dan 20
watt. Resistor yang memiliki disipasi daya 5, 10 dan 20 watt
umumnyaberbentuk kubik memanjang persegi empat berwarna putih,
namun ada juga yang berbentuksilinder. Tetapi biasanya untuk resistor
ukuran jumbo ini nilai resistansi dicetak langsungdibadannya, misalnya
100W5W. Resistor dalam teori dan prakteknya di tulis dengan
perlambangan huruf R. Dilihat dariukuran fisik sebuah resistor yang
satu dengan yang lainnya tidak berarti sama besar nilai hambatannya.
Nilai hambatan resistor disebut resistansi.
29
Macam-macam resistor
Arus panas
HR = I2 Rt [joule]
Q = mc (Ta-T)
Q=0.24 I2 R t [kalori]
32
Gambar 15. kode warna resistor
Kode Huruf
Huruf I menyatakan nilai resistor dan tanda koma desimal. Jika huruf I
adalah :
J artinya toleransi ± 5 %
K artinya toleransi ± 10 %
M artinya toleransi ± 20 %
Resistor tetap adalah resistor yang memiliki nilai hambatan yang tetap.
Resistor memiliki batas kemampuan daya misalnya : 1/6 w. 1/8 w. ¼ w,
½ w, 1 w, 5 w, dsb yang berarti resistor hanya dapat dioperasikan
dengan daya maksimal sesuai dengan kemampuan dayanya.
34
Potensiometer Resistor yang nilai hambatannya dapat diubah-ubah
dengan memutar poros yang telah tersedia. Potensiometer pada
dasarnya sama dengan trimpot secara fungsional. Simbol potensiometer
Jika beberapa resistor, dihubungkan seri atau deret, kuat arus dalam
semua resistor itu besarnya sama, berdasarkan hokum ohm:
35
E1 = IR1
E2 = IR2
E3 = IR3
E = E1+E2+E3 = IR1+IR2+IR3
E = I (R1+R2+R3)
Jika beberapa resistor dihubungkan seri, maka tegangan jumlah sama
dengan jumlah tegangan-tegangan bagian.
E=∑E Bagian
Jika harga resistor jumlah dari seluruh rangkaian kita ganti dengan Rt,
maka :
E = I Rt, sehingga:
E = I Rt = I (R1+R2+R3)
Maka: Rt = R1+R2+R3
Jadi besar harga resistor jumlah yang dihubungkan adalah :
R=∑R Bagian
2) Kapasitor
36
Gambar 20. Lambang Kapasitor Mempunyai Kutub Negatif dan
Positif Pada Skema Elektronika
Jika kedua ujung plat metal diberi tegangan listrik, maka muatan-
muatan positif akan mengumpul pada salah satu kaki (elektroda)
metalnya dan pada saat yang sama muatan-muatan negatif terkumpul
pada ujung metal yang satu lagi. Muatan positif tidak dapat mengalir
menuju ujung kutup negatif dan sebaliknya muatan negatif tidak bisa
menuju ke ujung kutup positif, karena terpisah oleh bahan dielektrik
yang non-konduktif. Muatan elektrik ini "tersimpan" selama tidak ada
konduksi pada ujung-ujung kakinya. Di alam bebas, phenomena
kapasitor ini terjadi pada saat terkumpulnya muatan-muatan positif dan
negatif di awan.Kemampuan untukmenyimpan muatan listrik pada
kapasitor disebuat dengan kapasitansi atau kapasitas.
37
Kapasitansi didefenisikan sebagai kemampuan dari suatu kapasitor
untuk dapat menampung muatan elektron. Coulombs pada abad 18
menghitung bahwa 1 coulomb = 6.25x1018 elektron. Kemudian Michael
Faraday membuat postulat bahwa sebuah kapasitor akan memiliki
kapasitansi sebesar 1 farad jika dengan tegangan 1 volt dapat memuat
muatan electron sebanyak 1 coulombs. Dengan rumus dapat ditulis:
Q = CV …………….(1)
HC= ½ C V2 [joule]
38
Berikut adalah tabel contoh konstanta (k) dari beberapa bahan
dielektrik yang disederhanakan.
Jika dua buah plat atau lebih yang berhadapan dan dibatasi oleh isolasi,
kemudian plat tersebut dialiri listrik maka akan terbentuk kondensator
(isolasi yang menjadi batas kedua plat tersebut dinamakan
dielektrikum). Bahan dielektrikum yang digunakan berbeda-beda
sehingga penamaan kapasitor berdasarkan bahan dielektrikum. Luas
plat yang berhadapan bahan dielektrikum dan jarak kedua plat
mempengaruhi nilai kapasitansinya. Pada suatu rangkaian yang tidak
terjadi kapasitor liar. Sifat yang demikian itu disebutkan kapasitansi
parasitic. Penyebabnya adalah adanya komponen-komponen yang
berdekatan pada jalur penghantar listrik yang berdekatan dan
gulungan-gulungan kawat yang berdekatan.
Gambar diatas menunjukan bahwa ada dua buah plat yang dibatasi
udara. Jarak kedua plat dinyatakan sebagai d dan tegangan listrik yang
masuk.
39
Besaran Kapasitansi
Keterangan :
C=Q/V
Bila tegangan antara plat 1 volt dan besarnya muatan listrik pada plat 1
coulomb, maka kemampuan menyimpan listriknya disebut 1 farad.
Dalam kenyataannya kapasitor dibuat dengan satuan dibawah 1 farad.
Kebanyakan kapasitor elektrolit dibuat mulai dari 1mikrofarad sampai
beberapa milifarad. Kapasitor variabel mempunyai ukuran fisik yang
besar tetapi nilai kapasitansinya sangat kecil hanya sampai ratusan
pikofarad.
40
tersebut menjadi muatan positif. Beda potensial tersebut dinamakan
tegangan larutan elektrolit.
L Na Ca Mg Ae Zn Fe Ni Sn Pb H Cu Ag Pt Au G
Komponen semi-konduktor
1. Konduktor
2. Isolator
3. Semi-konduktor
Suatu bahan dikatakan konduktor apabila memiliki hantaran listrik
yang besar. Suatu bahandikatakan isolator apabila memiliki hantaran
listrik (konduktance) yang kecil. Suatu bahandikatakan semi-
konduktor apabila dapat memiliki hantaran listrik yang nilainya
bervariasi diantarakonduktor dan isolator.
42
(S). Suatu konduktor ideal dikenal dengan nama super-konduktor
memiliki nilai G=0 di definisikan :
G = 1 / μn ……..[1]
1. Atom Donor
2. Atom Aseptor
Apabila SK instrinsik diberi donor, maka akan menjadi SK ekstrinsik,
dengan carier berupaelectron dan disebut SK tipe N. Dan apabila diberi
atom aseptor, maka akan menjadi semikonduktor ekstrinsik, dengan
carier berupa hole dan disebut SK tipe P. Berikut ini perbandingan
43
konduktor logam, SK ekstrinsik tipe P dan tipe N yang diberi sumber
listrik dan secara skematis bagaimana aliran arus yang diwakili oleh
gerakan masing-masing cariernya :
5) Generasi
6) Rekombinasi
8) Pita valensi
Pita yang terisi penuh apabilla electron pada pita ini pindah akan
tercipta kekosongan yang disebut hole dan hole tersebut akan memberi
kontribusi pada hantaran listrik. Pita larangan (forbidden band) adalah
pita yang diduduki oleh level-level electron atau hole yang tidak
diizinkan memberikan kontribusi pada hantaran listrik. Level-level
pada umumnya adalah level jebakan (trapping) dan level impuritas.
Berikut ini di gambarkan masing-masing model pita isolator,konduksi
dan semi-konduktor
9) Diode
45
sebagai tegangan halang (barrier voltage). Diode yang terbuat dari
bahan Germanium memiliki tegangan halang kira-kira 0,3V
Light Emmiting Dioda atau lebih dikenal dengan sebutan LED (light-
emitting diode) adalah suatu semikonduktor yang memancarkan cahaya
monokromatik
Dioda yang biasa tidak akan mengijinkan arus listrik untuk mengalir
secara berlawanan jika dicatu-balik (reverse-biased) di bawah tegangan
rusaknya. Jika melampaui batas tegangan rusaknya, dioda biasa akan
menjadi rusak karena kelebihan arus listrik yang menyebabkan panas.
Namun proses ini adalah reversibel jika dilakukan dalam batas
kemampuan. Dalam kasus pencatuan-maju (sesuai dengan arah gambar
panah), dioda ini akan memberikan tegangan jatuh (drop voltage)
sekitar 0.6 Volt yang biasa untuk dioda silikon. Tegangan jatuh ini
tergantung dari jenis dioda yang dipakai.
Sebuah dioda Zener memiliki sifat yang hampir sama dengan dioda
biasa, kecuali bahwa alat ini sengaja dibuat dengan tengangan rusak
yang jauh dikurangi, disebut tegangan Zener. Sebuah dioda Zener
memiliki p-n junction yang memiliki doping berat, yang memungkinkan
elektron untuk tembus (tunnel) dari pita valensi material tipe-p ke
dalam pita konduksi material tipe-n. Sebuah dioda zener yang dicatu-
balik akan menunjukan perilaku rusak yang terkontrol dan akan
melewatkan arus listrik untuk menjaga tegangan jatuh supaya tetap
48
pada tegangan zener. Sebagai contoh, sebuah diode zener 3.2 Volt akan
menunjukan tegangan jatuh pada 3.2 Volt jika diberi catu-balik. Namun,
karena arusnya tidak terbatasi, sehingga dioda zener biasanya
digunakan untuk membangkitkan tegangan referensi, atau untuk
menstabilisasi tegangan untuk aplikasi arus kecil.
Pada gambar diatas terlihat SCR dengan anoda pada kaki yang berulir,
Gerbang gate pada kaki yang pendek, sedangkan katoda pada kaki yang
panjang. Guna SCR adalah Sebagai rangkaian Saklar (switch control) dan
Sebagai rangkaian pengendali (remote control)
49
Gambar 32. Symbol SCR
50
Gambar 34. Simbol TRIAC
Triac adalah setara dengan dua SCR yang dihubungkan aralel. Artinya
TRIAC dapat menjadi saklar keduanya secara langsung. TRIAC
digolongkan menurut kemampuan engontakan. TRIAC tidak mempunyai
kemampuan kuasa yang sangat tinggi untuk jenis SCR. Ada dua jenis
TRIAC, Low-current dan medium current
51
Current TRIACS dapat mengontak sampai kuat arus 40 ampere dan
mempunyai maksimal tegangan hingga 1.000 volt.
10) Transistor
52
11) Transformator
12) Saklar
Coil adalah suatu gulungan kawat di atas suatu inti. Tergantung pada
kebutuhan, yang banyak digunakan pada radio adalah inti udara dan inti
ferrite. Coil juga disebut inductor, nilai induktansinya dinyatakan dalam
besaran Henry (H). Dalam pesawat radio, coil digunakan :
14) Reley
54
listrik dari bagian receiver ke bagian transmitter dan memindah--
mindah antena dari receive ke transmit.
15) Microphone
55
Gambar 42. Bagian Kabel
Coaxial cable yag banyak terdapat di pasaran dikenal dengan nomor seri
RG8/U dengan diameter luar 10.3 MM dan RG58A/U dengan diamater
luar 5 MM, masing-masing pempunyai impedansi 50 OHM. Komponen
Aktif Radio
56
dengan pesat dan komponen elektronik menjadi makin kecil dengan
kemampuan yang makin besar.
1) Echo sounder(Perum–Gema)
58
rendah, yang dapat mengirimkan gelombang- gelombang suara yang
dapat didengar.
Suhu
Kadar garam
Tekananair
kedalaman 300 m, kadar garam 35% dan suhu 00C kecepatan merambat
Waktu antara saat pengiriman impuls dan saat penerimaan gema secara
sederhana dapat dikemukakan dalamnya air dengan menggunakan
rumus:
Keterangan :
59
2=jalan yang ditempuh impuls ialah 2 kali kolam air dibawah kapal (lihat
gambar dibawah ini)
Misalnya :
60
diukur pada lajur kertas.
Perum gema adalah suatu pesawat yang cekatan untuk navigator, pada
setiap saat dapat dibaca dalamnya air dibawah lunas tanpa
memberhentikan kapal. Pada waktu tiba diperairan dangkal sekalipun
perum gema dapat digunakan. Kemudian Recorder menunjukan suatu
gambaran yang baik dari jalannya kedalaman air dan meskipun tidak
diawasi tetap memberikan gambar/recorder.
Apabila pesawat perum gema ini bekerja dengan baik, maka dapat
pula sebagai alat penentuan tempat/posisi kapal dilaut yang jika
dikombinasikan dengan alat-alat lain yang sangat berguna sekalibagi
navigator.
61
clan stasiun anak/wave).System ini secara luas disebarkan di Amerika
serikat dan perairan kanadajuga dibagian belahan bumi yang lain
termasuk atlantik utara pulau kanada utara dan tengah serta laut
mediterania
Prinsip Kerja
a) Suatu pemancar dari suatu rantai stasiun pemancar dijadikan
stasiun induk (master station) yang memancarkan pulsa induk
untuk disampaikan kepada stasiun yang lainnya yang disebut
dengan stasiun anak (slavo stasiun):
b) Jika stasiun penerimaan berada berdekatan dengan dangan stasiun
anak maka pulsa dari stasiun induk akan diterima terlebih dahulu
dengan perbedaan waktu antara penerimaan pulsa dari stasiun
induk dengan dengan stasiun anak adalah minimum.
c) Perbedaan waktu diperoleh dengan membandingkan antara waktu
penerimaan isyarat pulsa dari kedua stasiun pemancar;
d) Perbedaan waktu datangnya isyarat pulsa diukur secara kasar dan
diperhalus dengan membandingkan fase tiap-tiap denyutnya;
Perbandingan fase isyarat ini dilakukan secara otomatis oleh alat
penerima LORAN.
Ketetapan kedudukan atau posisi yang diperoleh tergantung pada jarak
antara stasiun-stasiun pemancar dan stasiun penerima LORAN
berada.Ketetapan akan berkurang dengan bertambahnya jarak antara
penerima dengan pemancar , akibat perubahan keadaan perambatan,
penyerapan tenaga saat isyarat merambat.
62
PERAMBATAN GELOMBANG LORAN DAN KETETAPAN
KEDUDUKANNYA
63
Setelah penyeimbangan selesai Ialu dengan menggunakan
COARSE DELAY dan FUNCTION, usahakan agar ujung-ujung
kedua pulsa itu benar-benar tepat berimpitan,
Setelah itu beda waktu dapat dilihatmeialui jendela penunjukan
beda waktu dengan demikian pengopersian LORAN pun telah
selesai.
d) Transmitter
Suatu komponen yang berfungsi untuk menghasilkan pulsa
listrik, yang berfrekuensi dan panjang pulsa tertentu dan
tergantung desain transducer.
Pulsa yang dibangkitkan oleh oscillator kemudian diperkuat
dengan amplifier sebelum pulsa tersebut disalurkan kepada
transducer.
Pada transmitter dibutuhkan energy yang kuat dalarn
membentuk listrik arus bolak-balik untuk diteruskan ke
65
transducer dimana komponen-komponen transmitter adalah
sebagai berikut :
Pulse former, membentuk panjang dan lamanya dari getaran
listrik frekuensi yang sama seperti getaran suara yang akan
dirambatkan kedalam air.
Oscillator, getaran mulai terbentuk pada alat ini, dimana arus
listrik diubah menjadi bentuk gelombang,
Amplifier, gelombag yang keluar dari oscillator kemudian
diperkuat oleh amplifier tanpa merubah frekuensi yang
kemudian diteruskan oleh transducer pemancarnya ke dalam air.
e) Transducer
66
f) Receiver
Untuk memperkuat sinyal (energy listrik) yang lemah dari target
yang . dihasilkan oleh transducer untuk diteruskan ke
recorderldisplay unit.
Karena echo yang diterima sangat lemah, maka diperlukan oleh
amplifw kemudian menuju volume control (gain) yang mengatur
kepekaan receiver, kemudian masuk ke konverteryang berfungsi
mengubah getaran frekuensi yang tinggi menjadi getaran yang
lebih rendah tersebut diperkuat amplifier yang kemudian
diteruskan ke recorder unit;
Dilengkapi AVC (Automatic Volume Control) yang berfungsi
mengatur kekuatan gema dari objek yang sangat kuat karena
trialu dekat dengan kapal atau mengurangi kekuatan gema yang
besar agar gema yang tercatat akan Nampak jelas.
Dry paper:
Dilapisi karbon apabila dialiri listrik melalui pen atau stylus
maka terjadi pencatatan pada kertas tersebut.
67
Wet paper:
Mengandung zat kimia yaitu potassium, iodium dan starch. Bila
dialiri arus listrik terhadapnya akan terjadi perubahan warna
dimana perubahan warna tersebut menunjukan gema kembali
dan diterima recorder unit.
i) Beam Angle
j) Kedalaman
68
kedalaman untulk mempermudah digunakan phasing range dengan
jarak 050 m, 30-80 m, 60-110 m.
k) Panjang Pulsa
Jika salah satu gelombang radio dari pulsa-pulsa ini mengenai suatu
target misalnya sebuah kapal lain, maka sebagian energi akan
dipantulkan oleh kapal tersebut kesegala arah, termasuk dikembalikan
kearah kapal yang memancarkan pulsa gelombang radio tersebut.
69
Penggunaan pesawat Radar pada prinsipnya adalah untuk :
a. Alat penentu posisi (position fixing)
b. Alat pencegah tubrukan (anti collusion)
c. Bernavigasi di alur pelayaran ( piloting )
d. Peringatan terhadap keadaan cuaca ( weather warning)
Dapat juga dilakukan dengan melihat sebuah tabel, satelit apa yang
akan muncul didaerahnya 2(dua) menit sebelum muncul, satelit
tersebut akan memberikan signal bahwa akan memberikan posisi,
tepat saatnya maka alat pencatat berbunyi serta data posisi kapal
tertera dilayar.
70
b) GPS (Global Positioning System)
Gps (global positioning system). Nama formalnya adalah “navtar
gps” (navigation satelite timing and ranging global positioning
system) merupakan cara untuk menentukan posisi kapal/pesawat
terbang (sekarang posisi mobil) didesain untuk dapat digunakan
dalam segala cuaca untuk menentukan posisi (tiga demensi) dan
kecepatan dengan ketelitian yang tinggi serta informasi waktu
secara terus-menerus di seluruh dunia. Gps direncanakan tahun
1973 (oleh au amerika) dikhususkan untuk pertahan as dan sekutu-
sekutunya Pada Tanggal. 22 – 02 – 1978 mulai digunakan untuk
sipil, satelit yang dilucurkan dinamakan blok I
Kemampuan GPS
71
3. Refleksi
Petunjuk :
1. Tuliskan nama dan KD yang telah anda selesaikan pada lembar tersendiri
2. Tuliskan jawaban pada pertanyaan pada lembar refleksi!
3. Kumpulkan hasil refleksi pada guru anda
72
LEMBAR REFLEKSI
73
4. Tugas
a. Mengamati
b. Menanya
c. Eksperimen/explore
Demonstrasi menerapkan prinsip dasar elektronik secara berkelompok
Eksplorasi pemecahan masalah terkait menerapkan prinsip dasar
elektronik
d. Asosiasi
e. Mengkomunikasikan
5. Tes Formatif
Rumus :
80% - 89 % = Baik
70 % - 79 % = Cukup
0 % - 69 % = Kurang
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda dapat
meneruskan ke kegiatan belajar selanjutnya. Bagus. Tetapi kalau kurang dari
80 % anda harus mengulangi Kegiatan belajar 3, terutama pada bagian yang
anda belum kuasai.
75
C. Penilaian
1. Sikap
a. Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang
ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
Kelas : ………………….
Skor
No Aspek Pengamatan Ket.
1 2 3 4
76
karunia Tuhan sesuai agama
masing-masing
Memberi salam sesuai agama
masing-masing sebelum dan
3
sesudah menyampaikan
pendapat/presentasi
Mengucapkan keagungan Tuhan
4 apabila melihat kebesaran Tuhan
sesuai agama masing-masing
Menambah rasa keimanan akan
5 keberadaan dan kebesaran Tuhan
saat mempelajari ilmu pengetahuan
Jumlah Skor
Petunjuk Penilaian :
b. Sikap Sosial
1) Jujur
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam kejujuran. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
77
jujur yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
Kelas : ………………….
Skor
No Aspek Pengamatan Ket.
1 2 3 4
78
Jumlah Skor
Petunjuk Penilaian :
2) Disiplin
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
disiplin yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
Kelas : ………………….
Jumlah
Petunjuk Penilaian :
80
3) Tanggung Jawab
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai
sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
Kelas : ………………….
Skor
No Aspek Pengamatan Ket.
1 2 3 4
Jumlah Skor
Petunjuk Penilaian :
4) Toleransi
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta
didik dalam toleransi. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai
sikap toleransi yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut :
82
2. Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
3. Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
4. Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Kelas : ………………….
Skor
No Aspek Pengamatan Ket.
1 2 3 4
Jumlah Skor
Petunjuk Penilaian :
5) Gotong Royong
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta
didik dalam gotong royong. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor
sesuai sikap gotong royong yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
Kelas : ………………….
84
Skor
No Aspek Pengamatan Ket.
1 2 3 4
Jumlah Skor
Petunjuk Penilaian :
6) Santun
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam kesantunan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
santun yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
85
1. Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
2. Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
3. Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dansering tidak
melakukan
4. Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Kelas : ………………….
Skor
No Aspek Pengamatan Ket.
1 2 3 4
Jumlah Skor
86
Petunjuk Penilaian :
7) Percaya Diri
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta
didik dalam percaya diri. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai
sikap percaya diri yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut :
Kelas : ………………….
Jumlah Skor
Petunjuk Penilaian :
88
Memberi penjelasan tentang komponen elektronika
Memberi penjelasan tentang jenis dan fungsi navigasi elektronik.
89
Kegiatan Belajar 4. Menerapkan penggunaan alat navigasi konvensional dan
alat navigasi elektronik diatas kapal
A. Deskripsi
Menurut Dunlap dan Shufeld (1981), navigasi berasal dari bahasa latin yaitu
navis yang berarti kapal (a ship) dan agree yang berarti mengarahkan (to direct).
Apabila kata tersebut dirangkaikan menjadi satu kalimat, akan memberikan
pengertian dan makna dari kata navigasi yaitu suatu proses dalam mengarahkan
kapal dari satu tempat ke tempat yang lain. Lebih lanjut disebutkan bahwa
kegiatan bernavigasi di laut navigasi dapat diklasifikasikan ke dalam empat
prinsip pelaksanaan, yaitu :
1. Piloting adalah penentuan posisi kapal dari satu tempat ke tempat yang lain
dengan mengadakan pengamatan secara visual terhadap benda yang terdapat
dipermukaan bumi, seperti mercusuar, rambu laut (beacon), pelampung, karang
yang terlihat serta dengan menentukan kedalaman air laut. Pada dasarnya piloting
adalah bernavigasi dengan mengandalkan penglihatan dan pendengaran.
2. Dead Reckoning (DR) adalah penentuan posisi kapal dengan memperhitungkan
arah haluan dan jarak. Perhitungan jarak berdasarkan pada jarak yang ditempuh,
sehingga diperoleh jarak rata-rata setiap jam. Dalam penggunaan posisi DR ini,
baringan kecepatan kapal pada umumnya dihitung tetapi tanpa memperhitungkan
pengaruh angin dan arus laut.
3. Electric Navigation adalah mengarahkan kapal berdasarkan perlatan navigasi
90
elektronik seperti RADAR, LORAN, RDF, SATELIT NAVIGASI dan GPS
4. Celestrial Navigation adalah mengarahkan dan menentukan posisi kapal
berdasarkan benda-benda astronomi seperti matahari, bulan, planet, dan bintang.
Secara lebih dalam navigasi sering diartikan sebagai sebuah seni, bukan hanya
sebentuk sanins, yaitu seni mengendalikan kapal ketempat tujuan secara aman,
selamat dan efisien.
B. Kegiatan Belajar
1. Tujuan Pembelajaran
92
2. Uraian Materi
Jangka Semat
93
Mistar Jajar
Alat ini terdiri dari dua mistar yang dibuat dari kayu, atau dari plastik.
Mistar jajar ini dipergunakan untuk :
Perum Tangan
94
Pemasangan merkah pada tali perum dalam keadaan basah.
Pemasangan tanda merkah tidaklah mutlak tergantung juru perum
Kira-kira 3 meter jaraknya dari batu perum dipasangkan sepotong
kayu kecil (pasak lintang) untuk pegangan waktu siap
melemparkan perum.
Ujung tali perum yang menghubungkan batu perum dibuat mata
besar (eye splicing).
Batu Perum
BC = Panjang tali perum yang diukur dan waktu tertentu yang dapat
diketahui dengan menggunakan stopwacht
96
Contoh:
Cara perhitungannya :
(AB)2 =(BC)2-(AC)2
= 102-62
= 100-36
= 64
AB =√64 = 8meter
Ada beberapa macam alat peruman yang dapat digunakan antara lain:
1) Perum Biasa
Perum Batang Duga.
Perum Tangan.
PerumBerat.
2) Perum Mekanis
Perum Thomson.
Perum Dobbie Mc’Innes.
97
Perum yang dijatuhkan.
Perum Gema.
3) Topdal
a) Topdal Tangan.
b) Topdal Arus.
c) Topdal Tunda.
d) Topdal Sal (topdal Pitot).
e) Topdal Linggi.
f) Topdal Chernikeef.
Salah satu alat topdal yang banyak digunakan dikapal adalah Topdal
Chernikeef meskipun dikapal masih terdapat jenis topdal lain
seperti Topdal Tunda. Topdal Tunda yang lebih dikenal dengan
nama Topdal Patent merupakan hasil perbaikan dari topdal-topdal
sebelumnya .
98
Gambar 52. Sirip topdal Gambar 53. Topdal Tunda
pemberat
Cara kerjanya
99
Topdal Chernikeef
Prinsip kerjanya
a) Mekanisme kipas
Kipas merupakan sebuah baling-baling kecil yang dipasang
diujung bawah sebuah bumbung berongga vertical yang dapat
keluar dibawah lunas 1½ kaki (lihat gambar diatas). Arus baling-
baling akan berputar dan menggerakan mekanisme pemutus
arus didalam minyak pada tabung berongga. Mekanisme itu
menimbulkan pulsa dan pulsa-pulsa tersebut diteruskan
kerekorder jarak yang ditempatkan yang mudah didatangi. Jadi
100
topdal ini juga dimaksudkan untuk mengukur jarak yang telah
ditempuh oleh kapal.
b) Transmisi
Mekanisme pemutus arus digerakan oleh kipas yang
menyampaikan pulsa-pulsa kerekorder jarak setiap1/100 mil.
Arus listrik yang digunakan diperoleh dari arus jaringan kapal.
c) Rekorder Jarak
Rekorder jarak yaitu sebuah piringan yang terdiri 4 buah jarum.
Jarum merah panjang A menunjukan pecahan-pecahan mil
hingga 1/400 mil diskala yang diluar. Satu kali putaran penuh
ditempuh satu mil. Jarum hitam B yang besar dan panjang
menunjukan jarak-jarak dalam mil. Satu kali putaran penuh
ditempuh 100 mil, menyebabkan jarum piringan kecil sebelah
kiri rekorder mencatat perubahan satu bagian skala = 100mil.
Setiapkali jarum kecil berputar satu kali putaran penuh, jarum
dari piringan kecil disisi kanan berpindah satu bagian skala =
1000 mil
Keterangan :
d) Papan Penghubung
Papan penghubung dilengkapi sebuah tombol penukar arus yang
mengendalikan indicator kecepatan. Disisi depan papan
penghubung tertera sebuah table kecepatan kapal. Waktu diam
bila antara 21 kali cerlang sehingga kecepatan kapal dapat
diketahui. Untuk mudahnya, disusunlah table kecepatan. Cerlang-
cerlang dari lampu biru dibuat oleh mekanisme pemutus arus dari
kipas. Oleh karena antara 21 kali cerlang kapal itu telah berjalan
sejauh 20/400 mil dan jika waktu yang dibutuhkan = 6detik,
maka kecepatan kapal/jam = 20x1/400x3600/6 mil =
30mil/jam.
e) Indikator Kecepatan
Indikator kecepatan induk menghitung kecepatan sesuai
dengan jumlah pulsa yang diterimanya dan rekorder jarak
dalam waktu tertentu. Setiap ada perubahan kecepatan jarum
menyentak untuk menyesuaikan dirinya dengan kecepatan yang
baru.
f) Switch Box
Gambar 58SwitchBox
102
Cara membuat tabel kecepatan Topdal Chernikeff
1 interval =
S= x = =
S= kecepatan kapal
RUMUS : S =
Contoh :
4) Kompas / Pedoman
1. Pedoman Magnit
2. Pedoman Gasing
Dalam pembahasan ini alat yang tersebut diatas tidak akan diuraikan
lebih lanjut, tetapi pada dasarnya alat ini bekerja atas sebuah benda
yang dibalingkan sangat cepat dengan gaya listrik. Dengan balingan
yang sangat cepat itu poros gasing menunjuk kearah derajah Utara
sejati. Sedangkan alat yang tersebut pada sub1 diatas yang akan
dibahas lebih lanjut bekerja atas dasar suatu jarum magnit yang
digantungkan pada bidang datar (horizontal) yang secara bebas akan
mengarah pada arah Utara Selatan Sejati.
Cara Pengoperasian:
105
2. Baring target sasaran dengan menggunakan alat pembaringan.
(pembahasan cara pengoperasian lihat pada prosedur
pengoperasian Pesawat Penjera Celah dan Pesawat Baring
Thomson)
Aplikasi Kompas
106
Gambar 60. Mawar Pedoman
108
Perawatan pedoman magnit meliputi :
109
Benda-benda besi/baja, benda bermagnit atau alat-alat listrik
disekitar kompas harus disingkirkan untuk menghindari
pengaruh penunjukkan pedoman
Bila pedoman tidak dipergunakan, tutuplah dengan rapih.
Pembagian Pedoman
Pedoman Dasar.
Pedoman Kemudi.
Pedoman Pembantu (pedoman sekoci dan pedoman lainnya).
Berdasarkan konstruksinya atau pembuatannya Pedoman terbagi
menjadi :
110
Gambar 61. Pedoman Kering
Pedoman Kering
Ketel
Tutup Kaca
Kaca baur
Pena (semat)
Ujung semat dilengkapi logam iridium
Sungkup dari Aluminium
Batu nilam dalam sungkup
Pinggiran dari Aluminium
Benang Sutera
Batang Magnit.
Kertas tempat melukis surat- surat/derajat-derajat
Tempat titik putar pesawat baring
Tanduk penggantung
111
Piringan Pedoman Kering
A=Piringan p=pinggiranpiringan
B = Ketel t=semat
112
yang dekat sungkup ± 8cm, yang diluar±5cm. Garis tengah pinggiran ±
25cm, Berat15 s/d 20 gram.
Harus peka.
Harus tenang.
Jika kedua syarat tersebut diatas dipenuhi, maka piringan pedoman
stabil.
Ketel Pedoman
113
Layar yang letaknya harus didalam muka yang sama dengan ujungnya
semat pedoman, serta letaknya sejajar dengan lunas dan linggi kapal.
Keterangan gambar:
a. Tutupkaca.
b. Ketel.
c. Minyak tumbuh-tumbuhan .
d. Kaca baur.
e. Penyangga semat.
f. Tanduk.
g. Semat.
h. Titik putar pesawat baring.
114
Syarat-syarat ketel pedoman yang harus dipenuhi :
115
Titik putar pesawat baring harus terletak tegak lurus diatas
ujung semat pedoman. Jika tidak demikian maka akan timbul
sebuah salah baringan.
Garis Layar harus dalam keadaan yang benar.
Alat penggantungan (Cincinlenja) tempat dimana ketel
didudukan dengan benar.
Rumah Pedoman
116
Gambar 66. Rumah Pedoman
Pedoman ini dibuat lebih kuat dan ketelnya diisi campuran alcohol (16%
s/d 25%) dan air sulingan (845 s/d 75%) yang berguna untuk
meredam gerakan dan getaran yang dapat mempengaruhi pedoman.
Dengan diisi alcohol maka pedoman dapat dipakai pada suhu rendah,
tetapi perlu dicampur dengan air, sebab alcohol yang murni memakan
cat ketel dan piringan. Oleh sebab itu cat ketel dan piringan
menggunakan cat khusus.
117
Gambar 67. Pedoman Zat Cair
Keterangan Gambar :
a. Tutup Kaca
b. Tanduk
c. Sumbat (Sungkup Isi)
d. Pengapung
e. Magnet yang berat dimasukan didalam bumbung dari kuningan
f. Pena (semat)
g. Tromol dari kuningan yang bergaya pegas
h. Jembatan kuningan untuk menyangga sarang semat dengan sematnya
i. Pemberat
j. Ketel berisi cairan
Untuk menambah air sulingan ke dalam ketel jika air ketel berkurang
yang dapat diketahui dengan adanya gelembung udara diatas zat cair.
Cara mengisinya ialah ketel ditahan miring, sumbat diputar keluar dan
air dituangkan melalui sumbat, lalu ditutup kembali. Kadang-kadang zat
cair tidak berkurang tetapi terjadi gelembung udara. Ini adalah
vacuum akibat zat yang sifat memuainya berlainan antara isi ketel dan
118
ketelnya. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya pengembunan pada
kaca yang menyulitkan pembacaan.Untuk mengatasi hal ini biasanya ada
pengisian secara otomatis pada kotak cadangannya.
Pengapung
Tromol
Keterangan :
119
Gambar 68. Piringan
1. Kebaikan-kebaikan
a. Momen magnet yang besar
b. Peredaman yang berguna bagi bantingan benda cair
c. Dapat digunakan dikapal-kapal kecil
2. Kesulitan
a. sulit dilakukan perbaikan
b. Kesukaran ketika menimbal
c. Harga lebih mahal
d. Jika terjadi gelembung–gelembung udara maka :
Pedoman tidak tenang
Terjadi pengembunan pada tutup kaca sehingga sukar dibaca.
120
5) Sextant
Alat untuk mengukur sudut dalam bidang datar dan vertical dikapal
dinamakan Sextan dimana sudut diukur dengan cara mengepitkan dua
buah benda yang ada diantara sudut yang akan diukur. Alat ini terdiri
dari bagian-bagian sebagaimana dilukiskan secara sederhana pada
gambar dibawah ini.
Keterangan gambar:
A. Kaca Berwarna
B. Cermin Besar
C. Cermin Kecil
D. Teropong, Gagang (Handle)
E. Kerangka (Frame)
121
Gambar 70. Sextan Sedang Dipergunakan
122
Cara Pengoperasian
123
Normalnya: B.b2
1. Sextan nonius.
2. Sextan tromol (yangbaru) dengan sekrup tombol (micro meter
sextan).
124
Sextan Nonius
1. Nonius Pendek
59 kolom lembidang busur = 60 bg nonius
1 bg kolom lembidang busur10’
59x10’= 60 bg nonius
1 kolom nonius =
=10’-10“
1 kolom lembidang busur–1kolom
Nonius = 10’- (10’–10”)=10”. Angka10” adalah besarnya sudut ketelitian
yang dapat diperoleh dalam pengukuran.
125
Contoh Soal 1
Masing-masing kolom lembidang busur = 6’ dalam pada itu derajat
ketelitian pembacaan sextan = 6”
Diminta : Berapa perbandingan antara kolom lembidang busur dan
kolomnonius?
Jawab :
1 kolom lembidang busur – 1 kolom nonius=6”
6’–1 kolom nonius =6”
6’– 6” = 1 kolom nonius
1 kolom nonius = 5’ 54” = 5,9
Jadi 1 kolom lembidang busur : 1 kolom nonius = 6’ : 5’,9 = 60 : 59 atau
59 kolom lembidang busur = 60 kolom nonius
Contoh Soal 2
Sebuah sextan kolom-kolom lembidang busur = 10’ nonius dibuat
sehingga 39 kolom lembidang busur = 40 kolom noniusnya.
Diminta : Tingkat ketelitian
Jawab :
39 kolom lembidang busur = 40 kolom nonius
1 kolom nonius = 39/40 kolom lembidang busur tingkat kesamaan
= 1 kolom lembidang busur-1kolom nonius
=1 kolom lembidang busur–39/40 kolom lembidang busur
= 1/40 kolom lembidang busur
= 1/40 x 10’
=15”
126
=
Pembacaan Nonius
a) Sextan Nonius
Derajat bulat dan puluhan menit di lembidang busur, satuan menit
dan puluhan detik pada nonius (lihat pada gambar dibawah ini).
127
b) Sextan Tromol
Pembacaan 29042’, 5
Keterangangambar:
1. Tromol
2. Vernier
3. Lembidangbusur
4. Alhidade
5. Tombol diputar
6. Penjepit
7. Sekerup penguat pembacaan sextan tromol
Contoh :
Perawatan Sextan
129
6) Pesawat Baring
Semat
Dalam hal ini azimuth = bagian derajat yang jatuh samadengan bayangan
semat + 1800 (lihat gambar). Sebagai persyaratan, maka alat ini harus
duduk tegak lurus diatas sungkup pedoman jadi segaris dengan semat
pedoman.
131
Gambar 77. Kompas Baring dan Perlengkapannya
Keterangan Gambar:
A. Batangan Semat
B. Kompas Baring
C. Penutup
D. Lempengan Besi Untuk Kalibrasi
Pesawat Baring Penjera
Pesawat ini juga disebut Pesawat penjera celah dan penjera Benang (lihat
gambar)
132
Penjelasan gambar:
Rangka
Penjera celah
Penjera benang
Cermin segi empat untuk memantulkan bayangan matahari yang
sudah tinggi Bagian dari b, c dan d dapat dilipat jadi satu dengan
rangka.
R=rangka
A= waterpas
M=Prisma
P=Pegas
S=Semat
134
Cara mempergunakan:
7) Barometer
135
Dalam lapangan meteorology biasanya tidak dipergunakan kesatuan bar
Akibatnya air raksa dalam pipa turun hingga selisih tinggi permukaan air
raksa dalam pipa dan dalam bak menjadi kira-kira 76cm. Bagian ujung
buntu dari pipa adalah ruangan hampa udara, yang dikenal sebagai
ruangan hampa Torricelli (lihat gambar dibawah ini).
136
Gambar 80. Barometer Air Raksa
Apabila keadaan air raksa sudah tenang, maka hal ini berarti bahwa
tekanan pada tiap-tiap kesatuan luas pada tingkat A diluar pipa adalah
seimbang, dengan kata lain udara menekan pada A untuk tiap-tiap
kesatuan luas dengan gaya yang sama dengan tekanan yang
ditimbulkan oleh air raksa didalam pipa pada tiap-tiap kesatuan luas
pada tingkat A. Jadi selisih tinggi air raksa dalam bak dan pipa adalah
menyatakan tekanan udara yang dinamakan penunjukan barometer.
Membaca Barometer :
Nonius
Misalnya 1 bagian skala = 1 mm dan dibuatnya 10 bagian nonius = 9
bagian skala, jadi ketelitian adalah 1 bagian skala–1 bagian nonius =
0,1mm
Barometer Aneroid
138
Barograf
Keterangan gambar:
A. Penutup
B. Pengatur Tekanan
C. Sylphone Cell
D. Silinder Peta
E. Pena Pencatat
F. Kunci Jam
Cara Pengoperasian
1. Siapkan alat Barograph.
2. Isi pena dengan tinta (bila isinya telah habis) dan ganti kertas
silinder dengan kertas diagram yang baru.
139
3. Putar pesawat jamnya.
4. Amati tekanan udara pada barograph yang dihasilkan dari garis
lukisan pena pencatat pada kertas diagram silinder.
5. Catat hasilnya.
6. Hitung tekanan udara sebenarnya dengan cara menambahkan
koreksi-koreksi barograph, antara lain: koreksi tinggi dan
koreksi indeks.
Sebuah barometer yang secara otomatis mencatat tekanan-tekanan
udara dengan tidak terputus-putus selama jangka waktu tertentu, yang
dilukis oleh pena pencatat dan membentuk garis lukisan pada kertas
diagram (berogram).
8) Thermometer
140
Gambar 83. Termometer min-max dan Termometer Digital
Cara Pengoperasian
a. Tempatkan thermometer pada tempat - tempat yang ingin diukur
temperaturnya dan hindari terkena panas langsung, seperti : terkena
cahaya matahari, cerobong asap atau saluran-saluran air panas (setom),
atau terkena percikan air, dsb.
b. Biarkan suhu sekitar mempengaruhi alat thermometer.
c. Baca thermometer sesingkat mungkin agar suhu tubuh si pengamat
tidak mempengaruhi pembacaan, mata harus sejajar dengan tinggi
permukaan air raksa yang ada dalam pipa kapiler untuk menghindari
salah pembacaan.
d. Pembacaan skala hingga 0,10 . Pada pembacaan thermometer maksi-
mum-minimum, baca skala yang terlihat pada thermometer maksimum
serta baca juga skala yang ditunjukkan oleh thermometer minimum,
selanjutnya masing-masing skala tersebut dijumlahkan lalu dibagi dua.
e. Catat hasilnya, dan bila pengukuran menggunakan thermograf tam-
bahkan koreksi indeks
141
Thermometer Zat Cair
Termometer zat cair dibuat berdasarkan perubahan volume. Zat cair yang
digunakan biasanya adalah raksa atau alcohol. Macam-macam zat cair
yang digunakan ialah :
Air raksa
Tolod (bataspenggunaan±-1000C)
Potroleumether(bataspenggunaan ±-2000C)
Alasan pemilihan raksa atau alcohol sebagai isi thermometer adalah
sebagai berikut:
Mudah dilihat karena raksa terlihat mengkilap, sedangkan alcohol
dapat diberi warna merah
Daerah ukurannya sangat luas (raksa: -390 C-337 0 C dan alcohol: -
1140 C-780 C)
Keduanya merupakan penghantar kalor yang baik
Keduanya mempunyai kalor jenis yang kecil.
142
Gambar 84. Thermometer Air Raksa
Cara mengisi
Pembuluh dibalik dan dipanasi. Jika sudah ada air raksa yang masuk
pembuluh dibalik lagi seperti semula dan bila ini sudah beredar didalam
pipa kapilair, maka kepala yang besar dipotong dan disumbat. Jadi dengan
demikian pipa hanya sebagian yang diisi air raksa, sedang sebagaian yang
lainnya adalah hampa udara.
Pada pipa dilukis skala-skala jadi kalau suhu naik atau turun maka air raksa
menyusut atau naik dan pada skala dapat dibaca keadaan temperature yang
berlaku.
Keuntungan air raksa :
Pemuaian cukup besar dan dapat dipergunakan pada temperatur–
143
1. Thermometer Celcius(C)
Titik beku diambil pada thermometer celcius, ditaruh angka nol (00),
2. Thermometer Reamur(R)
Titik beku diambil pada saat es meleleh dan disitu diberi angka nol
2.
144
3.
Contoh ;
1. Diketahui : F = 590, C= …., R = ……….
Jawab :
9) Hygrometer
Hygrometer Rambut
145
Gambar 86. Hygrometer rambut
Hygrograf
146
Gambar 87. Hygrograf
Keterangan gambar:
10) Anemometer
147
Gambar 88. Anemometer
Alat ini terdiri dari beberapa mangkok, yang tersusun sedemikian rupa
hingga piringan-piringan mangkok itu dapat berputar kesatu jurusan
saja kalau ditiup angin.
Contoh :
148
Gambar 89. Alat untuk mengetahui Arah Angin.
149
Penjelasan Gambar :
Prinsip kerjanya :
Pada dasarnya alat ini sama dengan jam biasa, hanya dibuat lebih teliti
dan supaya jalannya teratur, dibuatnya dari bahan-bahan yang telah
diuji, dan tidak mudah dipengaruhi oleh suhuudara, sedang bagian-
bagiannya dibuat sangat halus. Alat ini ditempatkan dalam satu kotak
(kotak dalam) yang digantungkan dengan tanduk dengan perantaraan
cincin lenja. Bila diangkut peti dalam ini dimasukan lagi dalam peti
luar.
b. Navigasi Elektronik
Pada khususnya jika kapal berada dilaut yang jauh dari daratan atau berlayar
disamudera lepas, maka pengetahuan pelayaran astronomis bagi perwira
kapal sangat diperlukan dalam mengambil suatu tindakan untuk
menentukan posisi kapal dan menjamin keselamatan pelayaran.
Penentuan posisi kapal dilaut atau pada saat kapal melakukan pelayaran
maka seorang perwira navigasi dianjungan mempunyai tugas yang berat
dan tanggungjawabterhadapkeamanan dan keselamatan pelayaran
kapalnya. Penentuan posisi kapal harus dilakukan secara kronologis dengan
150
akurat mempergunakan system navigasi datar, astronomi maupun
elektronik.
Bila bidang bingkai antena searah dengan arah datangnya isyarat dari
pemancar maka tegangan yang dijangkitkan dalam antena akan
maksimum dan bila bidang bingkai antena diputar 90o tidak searah lagi
dengan arah datangnya isyarat maka tidak ada tegangan yang terjangkit
dalam antena dan isyarat tidak akan terdengar isyarat yang
diterima oleh antenna diteruskan ke kotak penerima dan arah
pemancar akan berada pada suara yang terkeras. Karena petunjuk arah
dihubungkan dengan antena maka arah datangnya isyarat dapat dibaca
pada indikatornya. Pada sistem dua bingkai, bingkai yang satu
mengarah ke haluan dan buritan sedangkan yang lain ke sisi iri dan
kanan pada kapal. Ujung masing-masing bingkai dihubungkan pada dua
buah kumparan yang terpisahkan dan berkedudukan tegak lurus satu
sama lain di dalam pesawat penerima. Bila pemancar berada antara
dua bingkai itu maka kedua bingkai itu akan menghasilkan
tegangan yang menimbulkan medan magnit. Tiap medan magnit
151
akan menggambarkan sebagai vektor, jumlah vektor itulah
menunjukkan arah tempat di mana pemancar berada.
152
pantai dimanapun kapal berada,
b. Kapal-kapal yang akan minta pertolongan karena dalam keadaan
darurat kepada kapal lain atau stasiun pantai/darat, dapat
menggunakan pemancar radionya sehingga dengan mudah akan
ditemukan posisi kapalnya,
Power Switch
153
memberikan voltage 110 volt maka tombol power ini ditempatkan pada
kedudukan 1.
Band Switch
Kursor
Tuning Knob
154
Fine Control
Wave Form
Kedudukan III: SSB : A1, spot. Kedudukan ini untuk SSB dan telegrafi
Kedudukan IV: A2; A3. Kedudukan ini untuk telegrafi dan telephoni.
System control
155
Sebagai contoh: — — (ini berarti kode AL). Kode-kode ini akan
dipancarkan terus-menerus.
Radius control
Clarifier control
Compass knob
Sense control
156
Auto Sense
Tombol ini mempunyai dua kedudukan OFF dan Auto. Jika tombol
ini ditempatkan di Auto secara otomatis salah satu ujung diagram
angka delapan akan menunjukkan ke arah stasionnya.
Cara Menghidupkan:
157
Tempatkan band switch pada band yang dikehendaki kalau
untuk radio beacon tempatkan pada band 1 dan kalau untuk
broad cast tempatkan pada band 2.
Letakan wave form switch menurut mode isyarat yang
dikehendaki (lihat kegunaan masing-masing kedudukan).
Carilah frekuensi gelombang radio yang akan dibaring dengan
menggunakan tombol tuning.
Tombol auto frekuensi gain dan receiver frekuensi diatur
sampai mendapatkan volume suara yang baik.
Apabila diagram angka delapan yang terlihat pada tabir
terlampau pendek, maka tombil radius diatur pelan-pelan
sampai panjang yang dikehendaki.
Dalam mendapatkan diagram angka delapan diusahakan
sampai dapat membentuk satu garis lurus dengan menggunakan
tombol finecontrol.
Cara mematikan:
158
Untuk mengatasi hal tersebut maka kalau akan memilihobyek
baringan pada malam hari, carilah yang jaraknya kurang dari 60mil.
159
Baringan Radio dan Cara Melukis Baringan
Jika baringan dilakukan oleh stasiun radio pantai maka garis baringan
berupa lingkaran besar dan tempat kedudukan kapal berupa lingkaran
besar pula. Jika baringan dilakukan oleh kapal, garis baringan berupa
lingkaran besar dan tempat kedudukan kapal berupa lengkungan
baring (Curve of Constant Bearing).
Penjelasan:
160
Lengkung baring jika digambarkan pada peta Mercator akan
terlukis sebuah garis lengkung dengan sisi cekung menghadap
kekutub belahan bumi dimana lengkung baring itu terletak.
Telegraphy-500KHz
(S.O.S)-8364KHz
Telephony-2182KHz
(MAYDAY)
Panggilan bahaya : SOS. 3x, nama kapal 3x. Silence selama 2 menit
Contoh soal :
161
2) Radio Detection And Ranging (RADAR)
Jarak jangkau minimum radar adalah sama dengan jarak yang dapat
dilihat oleh mata manusia dan jarak maksimum tergantung kepada
jenis dan kemampuan radar. Meskipun demikian, target dibalik sudut
tidak akan tampak di radar.
162
Sebuah pemancar Radar kapal maupun didaratakan menghasilkan
pulsa-pulsa pendek dari gelombang-gelombang radio, melalui scanner
Radar pancaran pulsa-pulsa tersebut diarahkan pada area dan obyek
yang berada disekeliling kapal.
Jika salah satu gelombang radio dari pulsa-pulsa ini mengenai suatu
target misalnya sebuah kapal lain, maka sebagian energi akan
dipantulkan oleh kapal tersebut kesegala arah, termasuk dikembalikan
kearah kapal yang memancarkan pulsa gelombang radio tersebut.
163
10 hingga 30 kali/menit dengan memancarkan denyutan/pulsa 500
hingga 3000 kali/detik. Ketika pemancaran, pulsa ini akan dipantulkan
kembali apabila mengenai sasaran dalam bentuk gema radio (radio
echo). Pulsa yang dipantulkan ini akan diterima kembali oleh antena
dan dikirim ke unit penerima (receiver) melalui switch pemilih
pancar/terima.Pulsa ini akan di kuatkan dan akan dideteksi dalam
bentuk sinyal radio yang seterusnya dibesarkan lagi kekuatannya pada
indicator. Setiap kali gelombang elektrik dipancarkan, bintik-bintik
putih akan terbentang dari pusat skrin/skop radar dengan kecepatan
konstan dan akan membuat garis sapuan. Garis sapuan ini akan
bergerak disekeliling pusat skop dan berputar searah jarum jam
dimana putarannya selaras dengan putaran antena. Apabila sinyal
video (video signal) digunakan dalam indikator, bintik putih diatas
garis sapuan ini akan diubah kedalam bentuk gambar/bayang-bayang.
Posisi gambar ini akan sejalan dengan arah gelombang elektrik yang
dipancarkan serta jarak posisi gambar ini dengan pusat skop radar
adalah berdasarkan jarak kapal dengan sasaran di suatu tempat.
Dengan demikian posisi penerima sinyal kapal senantiasa berada di
pusat skop pada tabung sinar katoda dan dikelilingi oleh objek/sasaran.
164
Bagian-bagian Utama Radar:
Timer (trigger):
Bagian ini berfungsi untuk membangkitkan pulsa-pulsa yang
bertegangan tinggi yang diteruskan pada modulator dan indikator
dalam waktu yang sama. Untuk menyamakan waktu ini, maka
diperlukan pengukur waktu yang berguna mengukur waktu
pemancaran pulsa-pulsa radio yang dipancarkan itu.
Modulator:
Bagian ini berfungsi untuk memodulir gelombang radio (pulsanya)
yang dipancarkan dan untyuk memperkuat atau mempertinggi
tegangan pulsa yang akan dipancarkan. Tegangan tinggi ini didapat dari
tabung magnetron. Dengan demikian guna membangkitkan tegangan
tinggi, pemancar harus dijalankan (dihidupkan) lebih dahulu (stand by).
Untuk mengatur transmitter dalam pengiriman pulsa, kira-kira 500–
3000 pulsa dipancarkan setiap detik tergantung dari skala jarak yang
sedang dipergunakan.
Pemancar (Transmitter):
Sebuah oscillator yang menghasilkan gelombang electromagnet dengan
super High Frequency (SHF), biasanya 3000 sampai 10.000 MHz kadang-
kadang sampai 30.000 MHz. Memberikan energi yang besar pada pulsa-
pulsa dalam bentuk yang disebut tenaga puncak (peak power) yang
kemudian disalurkan ke penghantar gelombang (wafeguide) terus ke
antena, dari antena pulsa itu disalurkan ke udara dalam bentuk berkas
elektron yang berputar. Bagian pemancar ini pada instalasi di kapal
disatukan dalam satu kabin atau kotak.
Bagian Antena
Suatu Scanner dipergunakan untuk memancarkan pulsa keluar dan
menerima kembali signals yang dikembalikan oleh target. Antenne
harus ditempatkan cukup tinggi dan dapat berputar dengan rotation
166
rates 15–25 RPM searah jarum jam (putaran clock wise). Antena terdiri
dari tiga bagian khusus yaitu:
Power Switch
Suppresor Control
Pantulan dari percikan air laut yang dapat timbul di sekitar sasaran
pada tabirBila laut di sekitar sasaran cukup tenang dan cerah,
tempatkan tombol pada nol maka remah-remah laut/sea return
akan lenyap. Tetapi harus diperhatikanpula bila penalaran terlalu
tinggi, maka gambar sasaran akan gunanya untukmencegah sea
return atau mencegah timbulnya gema-gema pudar atau hilangsama
sekali.
Range Switch
Gunanya untuk memilih jangkauan / range yang diperlukan
Sekunder Control
Pengatur-pengatur ini disebut demikian karena pemakaiannya
tidak sebanyak penggunaan primer kontrol, dan terdiri dari :
168
Flas Control
Gunanya untuk mengatur nyala cahaya lampu haluan agar nyalanya
cerah dan bersih. Kadang-kadang juga untuk menempatkan cahaya
itu tepat pada haluan atau 00. piringan skala tetap. Bila cuaca
cerah ada baiknya para navigator memeriksa kebenarannya
dengan menggunakan baringan pandangan.
Contras control
Gunanya untuk mengatur nyala sasaran pada tabir. Tapi tidak sama
dengan gain pada primer kontrol. Bila gambar dibuat terlalu
terang, maka dibelakang tabir akan timbul cahaya yang
menyebabkan gambar menjadi kabur/pudar.
Focus control
Tombol ini mengatur nyala titik pusat tabir agar sasaran dan cincin-
cincin jarak dapat dilihat dengan jelas.
Center control
Tombol ini selalu ditempatkan pada kedudukan close. Kecuali
mengolah gerak pada jalur pelayaran sempit dengan jarak 1/sd 2
mil. Bila tombol berada pada kedudukan open maka pusat tabir akan
berbentuk cincin yang menunjukkan jarak 0 Mil.
Ring Intensity
Tombol ini mengatur cera gelang-gelang fix dan variable
169
Ring FIX – VAR
Jika tombol berada pada kedudukan fix maka pada tabir akan
kelihatan 3 atau 4 gelang-gelang jarak. Agar gelang-gelang ini
terlihat dengan jelas, harus diatur dengan tombol ring
intensity. Pada range yang dekat gunakanlah intensity ini
seminimum mungkin agar gambar terlihat dengan jelas. Bila pada
tabir kelihatan 4 gelang-gelang jarak, maka jarak antara dua gelang
akan sama dan sama dengan ¼ jarak skala yang digunakan. Bila
tombol diletakkan pada kedudukan var, maka keempat gelang tadi
akan lenyap dan yang tinggal hanya satu saja. Gelang yang satu ini
dapat diatur oleh tombol pengatur variable ring, dengan mengatur
tombol ini, jarak yang dinyatakan oleh variable ini dapat dibaca
pada indikator yang tersedia. Pembacaan tersebut dalam mil dan
besar jangkauan yang dapat ditunjukkan oleh gelang jarak berubah
(variable range marker) ini yang tergantung juga pada range switch
yang digunakan (bila range switch menunjukkan 8 mil, jangkauan
maksimumnya juga 8 mil). Agar sasaran dapat dihitung dengan
cermat, maka aturlah gelang ini sampai menyinggung ujung sasaran
sebelah dalam, lalu bacalah jaraknya pada indikator jarak. Guna
utama dari variable range marker yaitu untuk menentukan
kecepatan relatif (pada plotting) dan untuk menentukan jejak antara
kapal pengamat dengan kapal sasaran, serta menentukan
kedudukan fix, yaitu dengan jalan berobah-obah ini seperti jarak
capai maksimum range fix-nya.
Dimer Control
Dimer control pada pengaturan-pengaturan sekunder ini digunakan
untuk mengatur nyalanya penerangan skala azimut.
Test Button
170
Gunanya untuk mentest bagian pemancar dan penerima radar,
dengan menggunakan bantuan kotak gema (echo box). Caranya
lihat sasaran maya.
171
Set penanda haluan pada 00 atau pada haluan kapal sesuai
tampilan yang akan digunakan.
Hal lain yang perlu diperhatikan sebelum pengoperasian radar adalah:
Semua switch dalam kaeadan minimum
Kekuatan listrik yang betul
Pastikan tidak ada orang disekitar antenna atau antenna betul-
betul bebas dari hambatan seperti tali atau benda lain
yang akan mengganggu perputaran antena.
a. Jangkauan (Range)
Dalam kondisi normal dimana antene Radar berada pada ketinggian
50 kaki diatas permukaan air, pesawat radar dapat memberikan data
yang jelas dari : Garis pantai, dan obyek- obyek dipermukaan laut.
172
b. Ketelitian jarak ( Range accuracy )
Untuk mengukur jarak suatu obyek secara teliti,
c. Perbedaan jarak
Dalam jangkauan radar 1 mil masih dapat dibedakan
d. Ketelitian baringan
Semua obyek yang ada didalam layar Radar dengan cepat dapat
diambil baringannya. Ketelitian dari pengambilan baringan
173
Hal ini lebih sering dilakukan khususnya jika melewati alur pelayaran
sempit, sungai yang lebih penting adalah bebas alur kiri atau
kanansedangkan arah haluan kapal sebenarnya dapat dibaca dengan
menggunakan kompas.
Suatu contoh Radar, dimana teluk tidak Nampak secara nyata pada
gambar dibawah ini.
174
Cara Penentuan Posisi Kapal Dengan Hasil Pengamatan Radar.
Dengan baringan dan jarak
175
Dengan 3 (tiga) benda obyek yang kecil (mempergunakan jarak)
Tiga buah obyek yang kecil diukur jaraknya, mungkin akan terbentuk
perpotongan busur yang kurang baik seperti tampak pada gambar
dibawah ini (lihatgambar.4.52).
176
Ada beberapa simbol dari switch dan control yang dapat dijumpai
didalam pesawat Radar antara lain seperti pada gambar dibawah ini.
Tidak semua gema radar diproduksi oleh alat navigasi keras seperti
Kapal, pelampung dan daratan. Beberapa gema radar yang tidak
beraturan pada permukaan air laut, khususnya pada jarak dekat oleh
patahan, batu karang, khususnya dicuaca yang berangin dan badai.
Gema-gema ini terlihat dilayar radar pada skala jarak pendek seperti
multi gema kecil hamper kekapal sendiri. Dibawah angin yang tinggi
dan kondisi yang ekstrim gema dari kekacauan laut mungkin muncul
sebagai background tebal dari bentuk kekacauan hamper suatu tampilan
yang solid/padat, sejauh satu sampai tiga mil diseluruh arah dari kapal
sendiri, tetapi arah yang paling buruk dimana angin berhembus
mengarah ke kapal. Radar telah mempunyai control dari seaclutter, yang
177
dapat digunakan untuk meminimalisasi efek atas kekacauan laut yang
tertangkap dilayar.
sisi rata/halus dari target yang besar, akan direfleksikan dan berikutnya
gema kembali ke antenna dan ditunjukkan pada display. Bagaimana
pun, refleksi yang sama mungkin juga mengenai tiang kapal atau
halangan lain dan kemudian tertangkap oleh antenna radar dengan
kekuatan yang cukup untuk Nampak sebagai suatau target pada layar
radar pada berbagai lokasi.
178
Multigema dapat muncul jika ada target yang besar dan mempunyai
permukaan vertical yang luas kekapal anda pada perbandingan jarak
dekat. Sinyal transmisi akan direfleksikan kembali dan seterusnya
antara permukaan vertical yang luas dari target dan kapal anda.
Demikian, multigema akan Nampak melebihi gema target asli pada
bearing yang sama seperti yang ditunjukkan gambar dibawah ini.
Mengidentifikasi gema-gemakritis
Radar juga dapat melihat gema dari hujan atau salju. Gema dari hujan
mendadak terdiri atas gema kecil yang tak terhitung banyaknya,
secara terus menerus berubah ukuran, intensitas, dan posisi.
Kembalinya ini suatu waktu Nampak sebagai area kabut/kabur yang
besar/luas didisplay tergantung pada intensitas dari turunnya hujan
atau salju di sel badai. Sel biasanya mungkin dapat dilihat pada
jarak/jangkauan yang jauh tiba ke ketinggian tingginya diatas radar
horizon dan sangat menolong untuk mengamati potensi kondisi cuaca
buruk. Jika kembalinya dari hujan mendadak tidak diinginkan, control
untuk kekacauan laut (rain clutter) dapat disetel untuk meminimalisir
efek pada layar radar.
179
Cerobong, tiang atau mesin, (dimana berlokasi dekat dengan susunan
antena) dapat menyebabkan bayangan. Area bayangan dapat di dikenali
sejak diluar gangguan disana akan ada reduksi dari target dan
intensitasnoise, walaupun tidak begitu perlu suatu pemotongan
komplit yang terlihat dilayar. Bagaimanapun, jika sudut bayangan lebih
dari beberapa derajat, itu mungkin blind sektor.
Untuk alasan ini, siku-siku luas dan bearing relative atas sector bayangan
manapun harus ditentukan pada instalasi. Suatu waktu bayangan dapat
dilihat dilayar dengan menaikkan gain radar sampai noise ada. Sektor
paling gelap mengindikasikan kemungkinan area yang
dibayangi/berbayang. Informasi ini harus ditempatkan dekat unit
display, dan operator harus waspada dari objek di sektor buta (blind
sector) ini.
Suatu bagian paling kecil dari RF (Radio Frequency) energy dari tiap
detak (pulse) transmisiter radiasi keluar membatasi beam radar,
memproduksi pola side lobe. Side lobe normalnya tidak mempunyai
efek dari jauh atau permukaan objek kecil, tapi gema dari objek besar
180
dijarak pendek dapat menghasilkan suatu pola pada layar radar mirip
suatu jarak/jangkauan lingkaran, atau Nampak sebagai suatu seri
pembentukan gema rusak/pecah. Gema side lobe normalnya terjadi
pada suatu jarak dibawah 3 mil dan biasanya dapat dikurangi secara
hati-hati/perlahan melalui reduksi atas Gain atau penyetelan yang
tepat dari control sea clutter.
181
pesawat dan memberikan hasilnya pada layar atau kadang-kadang
dilengkapi pula dengan sebuah printer (alat pencatat).
Sebelum dilakukan observasi maka perlu dilihat dulu satelit mana dan
jam berapa akan dapat diambil, tentu saja dipilih yang memiliki sudut
elevasi yang baik (100–700). Jadi Navigator sudah dapat menduga pada
jam berapa satelit akan memberikan posisi yang baik.
Dapat juga dilakukan dengan melihat sebuah tabel, satelit apa yang akan
muncul didaerahnya. 2 (dua) menit sebelum muncul, satelit tersebut
akan memberikan sinyal bahwa akan memberikan posisi, tepat
saatnya maka alat pencatat berbunyi serta data posisi kapal tertera
dilayar.
a. Keuntungan :
Dapat digunakan diseluruh permukaan bumi,
Posisi lebih akurat dari cara navigasi yang lain,
Navigator tidak terlalu sulit mempergunakannya, dan pemilik
pesawat tidak perlu membayar apapun untuk pengelolaan sistem,
Tidak memerlukan peta khusus,
Posisi diberikan dalam bentuk latitude dan longitude serta tidak
memerlukan koreksi-koreksi, karena sudah dihitung
olehkomputer,
Kesalahan pemilihan jalur tidak akan mungkin terjadi,
Sistem ini tidak mungkin terjadi refleksi dari gelombang radio,
Dengan sistem komputer, maka alat tersebut dapat dipergunakan
untuk perhitungan hal-hal yang lain. Misalnya untuk menghitung
182
jarak dan haluan dari satu tempat ketempat yang lain.
b. Kerugiannya :
Harganya mahal.
Interval antara 2 posisi yang diberikan adalah maksimum 4 jam,
interval ini terlalulama untuk dioperasikan.
Kesalahan pada data mengenai haluan kapal maupun kecepatan,
dapat terjadi,
Masih ada kemungkinan munculnya pengembangan sistem satelit
yang baru,
Tidak dapat digunakan oleh pesawat terbang
KEMAMPUAN GPS
GPS dapat juga dipergunakan dalam kegiatan olah raga dan rekreasi
seperti :Mendaki gunung, Reli mobil/motor, Safari, Lomba perahu layar
Memancing dan ski.
Bagian/segmen GPS
Terdiri dari 3 segmen yaitu :
1. Satelit-satelit (diangkasa).
2. Sistem kontrol (tediri dari stasiun-stasiun pemonitor dan
pengontrol satelit).
3. Pemakai( pesawat penerima dan pengolah sinyal).
184
Terdiri dar 24 satelit yang cangih dan dapat diandalkan.
Setiap satelit secara kontinyumemancarkan gelombang pada 2
frekuensi dinamakan dengan l band.
L band dinamakan dengan l1 dan l2.
L1 berfrekuensi 1575,42 mhz. L2 berfrekunsi 22760 mhz.
L1 membawa 2 buah kode yang dinamakan pcp code (precisor
private code) dan kode c/a (clear accesor/course acqusition)
L2 hanya membawa 1 kode c/a
Dengan mengamati sinyal-sinyal dari satelit dalam jumlah dan
waktu yang cukup. Kita dapat memprosesnya untuk
mendapatkan informasi mengenai posisi, waktu dan kecepatan.
Segmen kontrol
Segmen pengguna
Pengguna di laut.
Di darat.
Di udara.
Di angkasa.
o Alat penerima gps (gps receiver) merupakan alat yang
menerima dan memproses dari satelit gps untuk digunakan
dalam penentuan posisi, kecepatan maupun waktu.
o Komponen penerima terdiri dari : antena dengan pre
amplifer, bagian rf (radio frekwensi) dengan pengidentifikasi
sinyal dan proses sinyal, proses ini untuk mengontrol
receiver, data sampling dan pemrosessan data osilator
presisi, catu daya, unit perintah dan tampilan, serta memori
dan perekam data
o Antena dengan pre amplifier (berfungsi untuk mendeteksi
dan menerima gelombang elektromagnetik yang datang dari
satelit gps serta mengubahnya menjadi arus listrik, arus ini
diperkuat dan dikirim ke receiver untuk diproses lebih lanjut.
186
o Antena harus mempunyai polarisasi lingkaran untuk
mengamati sinyal gps, serta harus sensitive.
Prosedur Menghidupkan GPS:
Mengoperasikan navigator
189
dari air dan benda- benda bawah air, penetapan posisi benda- benda
bawah air dan lain sebagainya.Pada dekade 70-an barulah secara
intensif diterapkan dalam pendeteksian dan pendugaan stok ikan.
(berkembang pesat khususnya di Norwegia, Amerika, Jepang, Jerman
dsb. Secara umum teknologi akustik berguna untuk:
Secara prinsip sistem sonar ( sonar dan echosounder ) terdiri dari empat
komponen utama yaitu Transmitter, Transducer, Receiver dan Display /
Rekorder. Ketika memulai suatu pulsa listrik untuk me-switch on (
modulate) transmitter, instrumen akustik ini dilengkapi juga dengan
Time base yang berfungsi untuk menghasilkan 'clock' dimana
memungkinkan diperoleh akurasi dari pengukuran ke dalam dan untuk
mengontrol (' pule repition rate' ) ada saat transmisi dilakukan
a) Transmitter
Transmitter adalah suatu komponen yang berfungsi untuk
menghasilkan pulsa listrik yang berfrekuensi dan panjang pulsa
tertentu tergantung desain transducer. Pulsa yang di bangkitkan
oleh oscillator kemudian di perkuat dengan power amplifier
sebelumpulsa tersebut disalurkan kepada transducer
b) Transducer
Transducer adalah komponen elektromagnetik yang berfungsi
untuk mengubah energilistrik menjadi energisuara ketika
gelombang suara akan dipancarkan dan sebaliknya mengubah
energisuara menjadi energilistrik ketika echo diterima. Selain itu
transducer juga berfungsi untuk memusatkan energisuara yang
dipancarkan sebagai beam. Ada dua jenis transducer yaitu
transducer nickel yang memakai prinsip magnetostriction dan
transducer keramik yang memakai prinsip electrostriction.
c) Receiver
Fungsi utama unit penerima adalah untuk memperkuat sinyal echo (
energi listrik ) yang lemah dari target yang dihasilkan oleh
transducer sebelum diteruskan ke recorder/ display unit / kertas
pencatat.
191
d) Display unit / recorder
Display unit berfungsi untuk menampilkan informasil data
kedalaman sasaran setelah gema dari sasaran diterima dan diproses
oleh unit penerima.
Untuk perum gema biasa (rekaman kertas) unit ini terdiri dari
motor pemutar, karet penggulung, jarum pencatat (stylus) dan
kertas perekam. Ada dua jenis kertas perekam yaitu kertas jenis
kering dan basah.
PRINSIP KERJA
193
Rekaman dasar akibat olengan kapal; ekogram akan tinggi
rendah terutamakalau menggunakan sudut pancaran sempit.
Pengaruh panjang pulsa; pulsa pendek akan memberikan
diskriminasisasaran yang baik, kumpulan ikan kelihatan
berkelompok dan individuikan yang susah dijumlahkan.
Prinsip Kerja
a. Suatu pemancar dari suatu rantai stasiun pemancar dijadikan
stasiun induk (master station) yang memancarkan pulsa induk
untuk disampaikan kepada stasiun yang lainnya yang disebut
dengan stasiun anak (slavo stasiun):
b. Jika stasiun penerimaan berada berdekatan dengan dangan
stasiun anak maka pulsa dari stasiun induk akan diterima
terlebih dahulu dengan perbedaan waktu antara penerimaan
pulsa dari stasiun induk dengan dengan stasiun anak adalah
minimum.
c. Perbedaan waktu diperoleh dengan membandingkan antara
waktu penerimaan isyarat pulsa dari kedua stasiun pemancar;
d. Perbedaan waktu datangnya isyarat pulsa diukur secara kasar
dan diperhalus dengan membandingkan fase tiap-tiap
denyutnya; Perbandingan fase isyarat ini dilakukan secara
otomatis oleh alat penerima LORAN.
Ketetapan kedudukan atau posisi yang diperoleh tergantung pada jarak
antara stasiun-stasiun pemancar dan stasiun penerima LORAN
berada.Ketetapan akan berkurang dengan bertambahnya jarak antara
penerima dengan pemancar , akibat perubahan keadaan perambatan,
penyerapan tenaga saat isyarat merambat.
196
PERAMBA TAN GELOMBANG LORAN DAN KETETAPAN
KEDUDUKANNYA
197
Apabila amplitude-amplitudo pulsa itu tidak sama maka harus
disamakan terlebih dahulu dengan menggunakan tombol
BALANCE atau AMPLITUDO BALANCE.
Setelah penyeimbangan selesai Ialu dengan menggunakan
COARSE DELAY dan FUNCTION, usahakan agar ujung-ujung
kedua pulsa itu benar-benar tepat berimpitan,
Setelah itu beda waktu dapat dilihatmeialui jendela penunjukan
beda waktu dengan demikian pengopersian LORAN pun telah
selesai.
198
3. Refleksi
Petunjuk :
1. Tuliskan nama dan KD yang telah anda selesaikan pada lembar tersendiri
2. Tuliskan jawaban pada pertanyaan pada lembar refleksi!
3. Kumpulkan hasil refleksi pada guru anda
LEMBAR REFLEKSI
199
4. Tugas
a. Mengamati
b. Menanya
Diskusi kelompok tentang kaitan menerapkan alat navigasi konvensional
dan navigasi elektronik.
c. Eksperimen/explore
Demonstrasi menerapkan alat navigasi konvensional dan navigasi
elektronik secara berkelompok
d. Asosiasi
Menyimpulkan menerapkan alat navigasi konvensional dan navigasi
elektronik.
e. Mengkomunikasikan
Wakil masing-masing kelompok mempresentasikan hasil demonstrasi
menerapkan alat navigasi konvensional dan navigasi elektronik secara
berkelompok
200
5. Tes Formatif
Rumus :
80% - 89 % = Baik
70 % - 79 % = Cukup
0 % - 69 % = Kurang
201
Kalau anda mencapai tingkat penguasaan 80% atau lebih, anda dapat
meneruskan ke kegiatan belajar selanjutnya. Bagus. Tetapi kalau kurang dari
80 % anda harus mengulangi Kegiatan belajar 3, terutama pada bagian yang
anda belum kuasai.
C. Penilaian
1. Sikap
a. Sikap Spiritual
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap spiritual peserta didik.
Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap spiritual yang ditampilkan
oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai berikut :
202
Skor
No Aspek Pengamatan Ket.
1 2 3 4
Petunjuk Penilaian :
Peserta didik memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 16 - 20
Baik : apabila memperoleh skor 11 - 15
Cukup : apabila memperoleh skor 6 - 10
Kurang : apabila memperoleh skor 1 – 5
203
b. Sikap Sosial
1) Jujur
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam kejujuran. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
jujur yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
Petunjuk Penilaian :
2) Disiplin
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam kedisiplinan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
disiplin yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
Petunjuk Penilaian :
3) Tanggung Jawab
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam tanggung jawab. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai
206
sikap tanggung jawab yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
2. Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
3. Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
4. Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
Skor
No Aspek Pengamatan Ket.
1 2 3 4
Petunjuk Penilaian :
Peserta didik memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 16 - 20
Baik : apabila memperoleh skor 11 - 15
Cukup : apabila memperoleh skor 6 - 10
Kurang : apabila memperoleh skor 1 – 5
207
4) Toleransi
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta
didik dalam toleransi. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai
sikap toleransi yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
2. Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
3. Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
4. Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
208
Petunjuk Penilaian :
Peserta didik memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 16 - 20
Baik : apabila memperoleh skor 11 - 15
Cukup : apabila memperoleh skor 6 - 10
Kurang : apabila memperoleh skor 1 – 5
5) Gotong Royong
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta
didik dalam gotong royong. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor
sesuai sikap gotong royong yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan
kriteria sebagai berikut :
1. Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
2. Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dankadang-
kadang tidak melakukan
3. Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering tidak
melakukan
4. Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Nama Peserta Didik : ………………….
Kelas : ………………….
Tanggal Pengamatan : …………………..
Materi Pokok : …………………..
Skor
No Aspek Pengamatan Ket.
1 2 3 4
1 Aktif dalam kerja kelompok
209
3 Kesediaan melakukan tugas
sesuai kesepakatan
4 Rela berkorban untuk orang lain
Jumlah Skor
Petunjuk Penilaian :
Peserta didik memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 13 - 16
Baik : apabila memperoleh skor 9 - 12
Cukup : apabila memperoleh skor 5 - 8
Kurang : apabila memperoleh skor 1 – 4
6) Santun
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru untuk menilai sikap sosial peserta didik
dalam kesantunan. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai sikap
santun yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria sebagai
berikut :
Petunjuk Penilaian :
Peserta didik memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 16 - 20
Baik : apabila memperoleh skor 11 - 15
Cukup : apabila memperoleh skor 6 - 10
Kurang : apabila memperoleh skor 1 – 5
7) Percaya Diri
Petunjuk :
Lembaran ini diisi oleh guru/teman untuk menilai sikap sosial peserta
didik dalam percaya diri. Berilah tanda cek (v) pada kolom skor sesuai
sikap percaya diri yang ditampilkan oleh peserta didik, dengan kriteria
sebagai berikut :
1. Selalu, apabila selalu melakukan sesuai pernyataan
2. Sering, apabila sering melakukan sesuai pernyataan dan kadang-
kadang tidak melakukan
211
3. Kadang-kadang, apabila kadang-kadang melakukan dan sering
tidak melakukan
4. Tidak pernah, apabila tidak pernah melakukan
Petunjuk Penilaian :
Peserta didik memperoleh nilai :
Baik Sekali : apabila memperoleh skor 16 - 20
Baik : apabila memperoleh skor 11 - 15
Cukup : apabila memperoleh skor 6 - 10
Kurang : apabila memperoleh skor 1 – 5
212
2. Pengetahuan dan Keterampilan
213
III. PENUTUP
Buku teks bahan ajar siswa ini dibuat sebagai salah satu referensi sebagai bahan ajar
bagi siswa SMK paket keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan. Buku ini sebagai salah
satu sumber belajar untuk menerapkan implementasi kurikulum 2013. Sebagai
penulis yakin bahwa buku ini sangat jauh dari sempurna sebagai salah satu acuan
untuk penerapan implementasi kurikulum 2013. Oleh karena itu saya sebagai penulis
berharap adanya kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan dalam
penyusunan buku teks bahan ajar siswa ini.
Akhir kata, saya sebagai penulis berharap adanya kritik yang membangun. Semoga
buku teks ini bermanfaat bagi yang menggunakannya dan menambah kompetensi
siswa SMK pada umumnya, SMK paket keahlian Nautika Kapal Penangkap Ikan
214
Diunduh dari BSE.Mahoni.com
DAFTAR PUSTAKA
Bambang, S.A dan Indra K.D. (2008). Jilid I Buku Elektronik Nautika Kapal Penangkap
Ikan SMK. Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan. Departemen
Pendidikan Nasional. Jakarta.
Choirul, A. (2008). Modul Elektronika Untuk SMP. SMK Negeri 1 Pasuruan. Pasuruan.
Muldan, M dan Irwan K. (2008). Modul PJJ Alat Navigasi Konvensional Bidang
Peminatan Nautika Perikanan Laut. Program D IV Joint Program PPPPTK Pertanian
dengan Politeknik Negeri Jember. Cianjur
(2008). Modul PJJ Ilmu Pelayaran Astronomi Bidang
Peminatan Nautika Perikanan Laut. Program D IV Joint Program PPPPTK Pertanian
dengan Politeknik Negeri Jember. Cianjur
Prahasta, E. (2009). Sistem Informasi Geografis: Konsep-
Konsep Dasar. Bandung: Informatika.
Soebekti, H.R. (1993). Intisari Pelayaran Datar. Penerbit Yayasan Pendidikan
Pelayaran Djadayat. Tanjung Priok. Jakarta
215