Isi Makalah Islamic Building
Isi Makalah Islamic Building
Isi Makalah Islamic Building
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
1
2. Rumusan Masalah
Berdasarkam dari latar belakang tersebut diatas, maka rumusan masalah dari
makalah ini adalah sebagai berikut :
2
BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian Nubuwwah
Kata Nubuwwah berasal dari kata “Naba-a” yang berarti kabar (berita
dan cerita) kata “Nubuwwah” sendiri merupakan mashdar dari “Naba-a”.
Dalam Al-Qur’an kata Nubuwwah disebutkan sebanyak 5 kali, menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia1. nubuwwah adalah wahyu yang diturunkan
kepada Nabi untuk disampaikan kepada manusia. Jadi, Nubuwwah adalah
orang yang menjadi pilihan Allah untuk menerima wahyu-Nya dan Kenabian
1 Departmen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: 2005), Hal.618
3
adalah sifat Nabi, yang berkenaan dengan Nabi. Pengertian ini sesuai dengan
Kamus Dewan yang menyebutkan Nubuwwah adalah hal yang berhubungan
dengan Nabi2.
Konsep Nabi dan Rasul adalah salah satu daripada prinsip utama dalam
Islam, konsep ini berkaitan dengan konsep keadilan Tuhan karena Tuhan
yang Maha Adil yang menciptakan sekalian makhluk terutama manusia. Nabi
bertugas dan bertanggung jawab menyampaikan wahyu Tuhan. Nabi dipilih
sendiri oleh Tuhan daripada kalangan manusia yang sempurna sifat-sifatnya.
Kehadiran Nabi dan Rasul sangat penting khususnya kepada masyarakat
manusia dan makhluk-makhluk Tuhan yang lain. Oleh karena itu, Tuhan yang
bersifat dengan segala sifat yang sempurna pencipta sekalian makhluk dimuka
bumi termasuk manusia. Untuk itulah Tuhan mengutus Nabi dan Rasul untuk
membawa manusia kepada kebaikan, kejayaan dan kesempurnaan.
Nabi dan Rasul adalah manusia pilihan Allah SWT yang bertugas
memberi petunjuk kepada manusia tentang keesaan Allah SWT dan membina
mereka agar melaksanakan ajaran-Nya. Ciri-ciri mereka dikemukakan dalam
Al-Qur’an sebagaimana firman Allah SWT artinya adalah :
2 Md. Nor bin Hj. Ab. Ghani Kmus Dewan, (Kuala Lumpur: 2005), Hal. 108
4
kepada Nabi Muhammad SAW, masa penyimpangan akhlak dan keyakinan,
manusia tidak berbudi, permpuan tidak dihargai masa inilah disebut dengan
masa jahiliah3
3Kafrawi Ridwan (dkk) Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT Ichtar Baru Van Hoeve,1994, cetakan pertama 2004,
Karya adaptasi Dewan Bahasa dan Pustaka, Malaysia, 2004), hal.295
5
2. Pengertian Risalah
4 M. Abd. Mujieb, dkk. Kamus Istilah Fiqhi (Cet. 1; Jakarta; Pustaka Firdaus, 1994),h. 297
5 Muhammad Fu’ad ‘Abd al-Baqi, al-mu’jam al-mufahras li al-faz al-Quran al-Karim (t.tp.: Dar
alFikr,t.th.),h.319
6 Nurkholis Madjid (Ed.), Khazanah Intelektual Islam (Jakarta: Bulan Bintang, 1984),h. 140-141
6
Hal itu dapat kita jumpai, misalnya dalam risalah Musa pada Fir’aun,
ketika Allah menyuruh Musa dan saudaranya menemui Fir’aun dan
mengatakan kepadanya “sesungguhnya kami adalah Rasul Tuhan semesta
alam, lepaskanlah Bani Israil (pergi) beserta kami”. Ini dapat dipahami bahwa
Fir’aun secara tidak langsung harus beriman kepada Tuhan tetapi risalah yang
di sampaikan kepadanya adalah agar berhenti melakukan penyiksaan dan
pembunuhan terhadap orang-orang Israel. Inti dari risalah kepada Fir’aun
adalah hanya beriman kepada Tuhan semesta alam. Kendala yang
menghambat Fir’aun beriman kepada Tuhan adalah sifat sombong.
Fungsi misi Rasul Allah tidak dapat dipisahkan dengan tujuan risalah
dan rasul ibarat barang ang dibawa dan pembawanya. Nilai dan kedudukan
Rasul diantara bangsa-bangsa adalah sebagaimana pentignya akal pada diri
tiap manusia. Para Rasul membimbing akal untuk mengenal Allah dan
sifat-sifat-Nya ang wajib diketahui oleh manusia.7 Risalah yang dibawa oleh
para Rasul mensyariatkan ajaran moral yang utama. Para rasul mengajak
manusiaa untuk memalingkan hawa nafsu dari kelezatan dunia yang fana
untuk mencapai idea (cita-cita) yang tinggi. Dalam kaitan ini pula rasul
memberitahu kepada manusia tentang ghaib yang diizinkan Allah untuk
mereka ketahui. Hal ini senada dengan yang dikemukakan oleh Yusuf Al
Qardawi fungsi risalah sebenarnya sama dengan fungsi rasul sebagai
pembawa risalah. Ia mendasarkan pendapatnya pada ayat44 dan 64 surat Al
Nahl.
7 Syekh Muhammad Abduh, Risalah Tauhid, alihbahasa Firdaus A.N (Cet. X;Jakarta:Bulan Bintang, 1996),h.
97
7
Dan kami tidak menurunkan kepadamu al-kitab (al-Quran) ini,
melainkan agar kamu menjelaskan kepada mereka apa yang mereka
persilisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
(Q.S. al-Nahl [16]; 64)
Meskipun ayat ini kelihatan secara khusus menunjuk tugas dan fungsi
Nabi Muhammad saw. Sebagai penjelas atas risalah atau Al-Quran dari Allah,
para rasul dan nabi Allah sebelumnya juga mendapat tugas yang sama dalam
menyelesaikan perkara yang diperselisihkan manusia atau umatna pada
zamannya. Selain itu nabi juga mengajak manusia untuk bertauhid dan
menyembah kepada Tuhan Yang Maha Esa.
3. Nama-nama Nabi
a) Adam AS.
b) Idris diutus untuk bani Qabil di Babul, Iraq dam Memphis dan bani Syits
di Abu Qubays hingga Mesir.
8
k) Yusuf diutus untuk Hyksos dan kan’an di Mesir.
l) Ayub diutus untuk bani Israel dan bangsa Amoria (Aramin) di Horan,
Syria.
n) Musa dan Harun diutus untuk bangsa Mesir Kuno dan Bani Israel di
Mesir.
r) Ilyasa diutus untuk bani Israel dan kaum Amoria di Panyas Syam.
x) Muhammad seorang nabi dan rasul terakhir ang diutus di Jazirah Arab
untuk seluruh umat manusia dan jin.
4. Ulul Azmi
Nabi-nabi ang mendapat julukan Ulul Azmi atau nabi/rasul yang memiliki
ketabahan yang luar biasa dalam menjalankan kenabiannya:
a. Nuh AS.
b. Ibrahim AS.
c. Musa AS.
9
d. Isa AS.
e. Muhammad SAW.
5. Rasul-rasul Allah
Dalam islam terdapat 4 orang rasul ang wajib kita ketahui, yaitu antara lain:
b. Rasul diutus kepada kaum kafir, sedangkan nabi diutus kepada aum yang
telah beriman.
c. Syariat para rasul berbeda antara asatu dengan yang lainnya atau dengan
kata lain bahwa para rasul diutus dengan membawa syariat baru.
d. Nabi yang pertama adalah Adam dan rasul pertama adalah Nuh.
10
Dikatakan bahwa nabi dan rasul memiliki beberapa kriteria yang harus
dipenuhi, diantaranya adalah:
c. Bersifat cerdas.
Rasul sebagai utusan Allah Swt. Memiliki sifat-sifat yang melekat pada
dirinya. Sifat-sifat ini sebagai bentuk kebenaran seorang Rasul. Sifat-sifat
tersebut adalah sifat wajib, sifat mustahil, dan sifat jaiz.
a) Sifat Wajib.
Sifat wajib artinya sifat ang pasti ada pada rasul. Tidak bisa disebut
seorang rasul jika tidak memiliki sifat-sifat ini.
1. As-siddiq
Yaitu Rasul selalu benar. Apa yang dikatakan Nabi Ibrahim as. kepada
bapakna adalah perkataan yang benar. Apa yang disembah oleh
bapaknya adalah sesuatu yang tidak memberi manfaat dan mudarat,
jauhilah. Peristiwa ini diabadikan pada Q.S. Maryam/19:41, berikut ini:
2. Al-Amanah.
11
Al-Amanah yaitu rasul selalu dapat dipercaya. Disaat kaum Nabi Nuh
as. mendustakan apa yang dibawa oleh Nabi Nuh as. lalu Allah Swt.
menegaskan bahwa Nuh as., adalah orang yang terpercaya (amanah).
Sebagaimana dijelaskan dalam Q.S asy-Syu’ara/26 106-107 berikut ini
yang artinya;
3. At-Tabligh.
“Demi zat yang membela biji dan melepas napas, tiada yang
disembunyikan kecuali pemahaman seseorang terhadap Al-Quran.”
penjelasan ini terkait dengan Q.S al-Maidah: 67 berikut ini;
4. Al-Fa anah
12
Kemudian Nabi meletakan batu itu ditengahnya, dan mereka semua
mengangkat hingga sampai di atas Ka’bah. Sungguh cerdas Rasulullah
Saw.
b) Sifat Mustahil
Sifat mustahil adalah sifat yang tidak mungkin ada pada rasul. Berikut ini
sifat mustahil Rasul:
1. Al-Kiib
2. Al-Khianah
3. Al-Kiman
13
apakah sama orang yang buta dengan orang yang melihat? Apakah
kamu tidak memikirkan(nya).” (Q.S. al-An’am :50)
4. Al-Baladah
Yaitu mustahil rasul itu bodoh. Meskipun Rasululah Saw. Tidak bisa
membaca dan menulis (ummi) tetapi ia pandai.
c) Sifat Jaiz
Sifat jaiz bagi rasul adalah sifat kemanusiaan, yaitu al-ardul basyariyah,
artinya rasul memiliki sifat-sifat sebagaiman manusia biasa seperti lapar,
haus, sakit, tidur, sedih, senang, berkeluarga dan lain sebagainya. Bahkan
seorang rasul tetap meninggal sebagimana makhluk lainnya.
14
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Nubuwah adalah wahyu yang diturunkan Allah melalui malaikat jibril kepada
para Nabi. Risalah adalh wahyu yang diturunkan oleh Allah SWT. Melalui
malaikat jibril kepada para Rasul. Ada 25 nabi yang wajib kita ketahui, ada 5
nabi yang termasuk Ulul Azmi, dan ada 4 Rasul yang wajib kita ketahui. Sifat
Rasul bisa kita tiru agar kita mempunyai sifat seperti beliau walaupun tidak
sesempurna beliau.
15
DAFTAR PUSTAKA
Md. Nor bin Hj. Ab. Ghani Kmus Dewan, (Kuala Lumpur: 2005), Hal. 108
16
Kafrawi Ridwan (dkk) Ensiklopedi Islam, (Jakarta: PT Ichtar Baru Van
Hoeve,1994, cetakan pertama 2004, Karya adaptasi Dewan Bahasa dan Pustaka,
Malaysia, 2004), hal.295
M. Abd. Mujieb, dkk. Kamus Istilah Fiqhi (Cet. 1; Jakarta; Pustaka Firdaus,
1994),h. 297
17