Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Pengaruh Cahaya Terhadap Pertumbuhan Kacang Hijau

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 9

PENGARUH CAHAYA TERHADAP PERTUMBUHAN

KACANG HIJAU

DISUSUN OLEH:
1. M. AGIL
2. AHMAD ALI
3. AYU PRATIWI
4. DEWI SEKAR
5. ERZA AZZAHRA
6. FERLY FERDIANTO
7. HUTAMI ADININGSIH
8. MUH. HARITZA
9. MUH. NOVAL
10. RIVAD YUNUS
11. ROFI NUR

SMAN 2 MAKASSAR
2015/2016
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Tanaman merupakan bagian besar dari alam yang ada di bumi kita ini. Selain itu
keberadaan tanamann di bumi ini sebagai produsen terbesar sangatlah penting, karena ia
merupakan satu kesatuan dari rantai makanan yang terdapat dalam ekosistem. Ekosisitem
terdiri dari teridiri dari dua macam komponen yaitu abiotik ,yang terdiri dari tumbuhan,
hewan, dan manusia. Sedangkan komponen abiotik antara lain : udara, gas, angin, cahaya,
matahari, dan sebagainya. Antara komponen biotik dan abiotik saling mempengaruhi,
misalnya, tumbuhan memerlukan cahaya matahari untuk melakukan fotosintesis. Hasil
fotosintesis di butuhkan oleh makhluk hidup lainnya. Oleh karena itu, kami mengadakan
eksperimen untuk mengetahui apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kacang hijau.

B. TUJUAN
Adapun tujuan kami melakukan penelitian ini sebagai berikut :
1. Kami ingin mengetahui, apakah benar ada pengaruh cahaya matahari terhadap
pertumbuhan kacang hijau
2. Kami Ingin mengetahui dan mengkaji masalah pengaruh cahaya matahari
3. Kami ingin mengetahui bagaimana cahaya matahari dapat mempengaruhi pertumbuhan
tanaman kacang hijau.

C. MANFAAT PENELITIAN
Manfaat dari penelitian ini antara lain dapat mengetahui efek dari sinar matahari terhadap
tumbuhan, baik efek positif maupun negatif.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Dasar Teori

1. Etiolasi = Fenomena yang diperlihatkan tumbuhan yang tumbuh dalam


gelap, bercirikan warna pucat, ruas panjang-panjang, dan daun kecil.

2. Sinar matahari memang berguna bagi fotosintesis pada tumbuhan,


namun efek lain dari sinar matahari ini adalah menekan pertumbuhan sel
tumbuhan. Hal ini menyebabkan tumbuhan yang diterpa cahaya matahari
akan lebih pendek daripada tumbuhan yang tumbuh di tempat gelap. Peristiwa ini disebut
dengan etiolasi, yaitu pertumbuhan sel tumbuhan
yang sangat cepat di tempat gelap.

3. Dampak tanaman akibat etiolasi adalah tanaman tidak dapat


melakukan proses fotosintesis. Padahal proses fotosintesis bertujuan
untuk menghasilkan karbohidrat yang berperan penting dalam
pembentukan klorofil. Karena karbohidrat tidak terbentuk, daun pun tanpa
klorofil sehingga daun tidak berwarna hijau, melainkan kuning pucat.
Kondisi gelap juga memacu produksi hormon auksin. Auksin adalah
hormon tumbuh yang banyak ditemukan di sel-sel meristem, seperti ujung
akar dan ujung batang. Oleh karena itu tanaman akan lebih cepat tumbuh
dan panen. Hasil penelitian F.W. Went, ahli fisiologi tumbuhan, pada tahun
1928 menunjukkan produksi auksin terhambat pada tanaman yang sering
terkena sinar matahari. Selain itu, enzim riboflavin pada ujung batang menyerap sinar nila
dari sinar matahari. Sinar nila perusak enzim-enzim yang membantu
pembentukkan asam indo asetat (salah satu jenis auksin). Itulah
sebabnya, pertumbuhan tanaman etiolasi selalu lebih cepat, tapi batang
tidak tegar karena mengandung banyak air. Akibat tidak ada sinar matahari maka organ
perbanyakan pada tanaman lama-lama mengkerut lalu mati karena tidak mendapat sumber
makanan.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana pengaruh cahaya terhadap pertumbuhan biji kacang hijau?
C. Hipotesis
a. Variabel terikat
Pertumbuhan kacang hijau, parameternya adalah panjang batang, jumlah daun dan lebar
daun.
b. Variabel bebas :
Variasi pemberian intensitas cahaya.
Perlakuan : a. Kelompok I : kacang hijau dibiarkan terbuka(terkena cahaya langsung).
b. Kelompok II : kacang hijau ditutup dengan plastik mika.
c. Variablel kontrol
1. Ukuran cawan petri yang digunakan untuk masing-masing kelompok adalah ukuran kecil.
2. Jumlah kapas pada masing-masing cawan petri adalah 3 buah kapas dengan ketebalan yang
sama.
3. Jumlah kacang hijua pada masing-masing cawan petri adalah 5 buah.
4. Jenis kacang hijau yang digunakan adalah biji dengan kulit yang sudah terbuka.
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

I. Waktu Penelitian

Jum'at, 20 Juli 2012 - Jumat, 27 Juli 2012.

II. Alat dan bahan

Alat:

a. 2 gelas plastik bekas air mineral. (1 di tempat terang, 1 di tempat gelap)


b. Penggaris
c. Sendok makan
d. Kertas
e. Alat tulis
f. Label

Bahan:

a. 10 butir kacang hijau dengan ukuran dan warna yang sama


b. 4 gumpal kapas dengan jenis dan berat sama (2 gram)
c. 1 gelas air mineral (untuk merendam biji kacang hijau)
d. 1 sendok makan air bersih (untuk penyiraman satu kali sehari)
e. 10 ml air bersih (untuk membasahi kapas)

III. Cara kerja

1. Rendam biji kacang hijau dengan 1 gelas platik air mineral selama 6 jam
2. Sediakan 2 gelas bekas air mineral
3. Masukkan segumpal kapas yang telah dibasahi dengan 10 ml air bersih ke dalam
setiap gelas
4. Beri label A; terang untuk 1 gelas dan label B; gelap untuk yang segelas lagi
5. Letakkan 5 butir biji kacang hijau pada setiap gelas. Untuk 1 gelas yang berlabel A,
biji diberi label nomor 1-5 dan 6-10. Lakukan hal yang sama untuk gelas berlabel B.
6. Tempatkan gelas A di tempat terang dan gelas B di tempat gelap
7. Sirami biji-biji tersebut setiap hari dengan 1 sendok makan air bersih secara merata.
8. Amati dan catat pertumbuhan (pertambahan panjang) setiap hari pada waktu yang
sama.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. HASIL PENGAMATAN (dalam cm)

Gelas A (Terang)

Hari Biji kacang hijau ke- Rata-


ke- rata
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 - - - - - - - - - - -
2 0,7 0,4 0,4 1,6 0,8 0,5 1,3 0,7 0,2 0,2 0,68
3 4 1,3 0,6 7,3 4,3 3 3,1 2,5 1 2 2,91
4 9,6 3,5 2,3 12,5 10 11,5 10,9 13,5 4,5 7,7 8,6
5 23 12 4,5 19,9 21 17,6 17 18,3 8 13,5 15,48
6 24 19,5 6,3 22 24,5 21 21,4 22,7 16,2 20 19,76
Rata-Rata pertumbuhan per hari (=jumlah selisih tinggi kecambah dibagi 5 ) 3,95

Gelas B (Gelap)

Hari Biji kacang hijau ke- Rata-rata


ke-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
1 - - - - - - - - - - -
2 1,7 1,8 1 0,7 0,8 2,8 1,3 2,5 2,7 1,7 1,7
3 8,3 7,8 6,4 1 6 7,6 9,4 10,6 9,3 11,8 7,82
4 16,5 19,6 18,7 1,2 15,5 17,5 20,2 20,2 17,7 22 16,91
5 33 29,4 27 5,8 27,5 24,9 27,7 27,8 25,7 28,2 25,7
6 36 31,5 30 20,5 31,5 27,5 31 29,5 31 31 29,95
Rata-Rata pertumbuhan per hari (=jumlah selisih tinggi kecambah dibagi 5 ) 5,99
B. PEMBAHASAN
Cahaya memegang peranan penting dalam proses fisiologis tanaman, terutama
fotosintesis, respirasi, dan transpirasi.Faktor lingkungan (cahaya) sangat berpengaruh
terhadap pertumbuhan kecambah/kacang hijau ini. Cahaya yang selain berpengaruh terhadap
proses fotosintesis juga berpengaruh terhadap pertumbuhan setiap organ dan keseluruhan
tumbuhan.
Dalam keadaan terang, batang memiliki auksin yang sedikit, karena auksin mengalami
kerusakan jika terkena cahaya sehingga pertumbuhan tumbuhan pun terhambat. Tetapi
walaupun begitu, tumbuhan dalam keadaan terang memiliki banyak klorofil dan tumbuh
berkembang. Sedangkan dalam keadaan gelap, batang memiliki banyak auksin sehingga
tumbuh lebih panjang. Tetapi dalam keadaan gelap ini walaupun tumbuh dengan lebih cepat
daripada yang terkena cahaya, tumbuhan menjadi pucat karena kekurangan klorofil, kurus,
tidak berkembang (mengalami etiolasi), batang membengkok ke arah cahaya dan berumur
pendek.
Pada pertumbuhan di tempat teduh, kacang hijau memiliki bentuk yg hampir sama
dengan di tempat terang, hanya ukuran batang, daun dan akar yang berbeda. Pada tempat
teduh laju pertumbuhan sdikit lebih cepat dibandingkan di tempat bercahaya karena hormon
Auksin lebih banyak dimiliki oleh tanaman di tempat ini dibandingkan ditempat terang, sebab
tanaman ditempat ini hanya sedikit menerima cahaya matahari. Daunnya agak menguning
dan batangnya kurus.
BAB V
PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Cahaya digunakan tanaman untuk proses fotosintesis.


2. Tanaman yang kurang cahaya (ditanam di area gelap) batangnya lebih panjang, hal ini
karena tanaman berusaha mencari cahaya untuk keperluan fotosintesis.
3. Tanaman yang cukup cahaya terlihat lebih sehat dan segar.
4. Daun tanaman-tanaman yang kurang cahaya jauh lebih kecil dan kusam kekuningan
dibandingkan dengan tanaman yang cukup cahaya. Daun tanaman yang cukup cahaya
lebih lebar, hijau segar.
5. Pada tanaman yang berada di tempat yang gelap hormon auksin bekerja lebih aktif
daripada tanaman yang terkena cahaya, sehingga tanaman yang berada di tempat yang
gelap terjadi pemanjangan sel. Di tempat yang terang hormon auksin mudah rusak
oleh intensitas cahaya yang tinggi.
6. Di tempat yang terang pertumbuhan tanaman menjadi terhambat, dan di tempat yang
gelap terjadi etolasi (pemanjangan diujung melekuk).
7. Jadi, hormon mempercepat pertumbuhan batang dan cahaya menghambat
pertumbuhan.

B. SARAN
Untuk menanam tanaman yang baik cahaya matahari sangat di perlukan untuk
pertumbuhan yang optimal, meskipun pertumbuhan nya cendrung lambat karena
terhambatnya pertumbuhan karena hormon auksin yang bereaksi dengan matahari,namun itu
semua untuk mendapatkan hasil optimal. Oleh karena itu dalam menananam tanaman
hendaknya perhatikan aspek-aspek yang harus di penuhi dalam menananam tanaman yang
baik seperti sianar matahari yang cukup.
BAB VI
DAFTAR PUSTAKA

http://ikhwan-insancita.blogspot.com/2012/05/laporan-praktikum-pengaruh-cahaya.html
http://prabowogetto.blogspot.com/2010/02/laporan-pengaruh-cahaya-matahari.html
BAB VII
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai