Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Manajemen Asuhan Kebidanan Post Natal Care Fisiologi

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE FISIOLOGI

PADA NY “V” PIA0 POSTPARTUM HARI PERTAMA DENGAN


NYERI PERUT BAGIAN BAWAH DI RUANG
BERSALIN PUSKESMAS POASIA
TANGGAL 19 SEPTEMBER 2017

OLEH :

NAMA : RANI ANGGRAINI

NIM : P00312015027

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEBIDANAN

PRODI DIV

2017

MANAJEMEN ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE FISIOLOGI


PADA NY “V” PIA0 POSTPARTUM HARI PERTAMA DENGAN
NYERI PERUT BAGIAN BAWAH DI RUANG
BERSALIN PUSKESMAS POASIA
TANGGAL 19 SEPTEMBER 2017

No. Medrec : 430/ PUSK/ IX/ 2017


Tgl. Masuk : 19 September 2017, Pukul 14.30 WITA
Tgl. Partus : 19 September 2017, Pukul 14.50 WITA
Tgl. Pengkajian : 19 September 2017, Pukul 20.00 WITA
Nama pengkaji : Rani Anggraini

LANGKAH I. IDENTIFIKASI DATA DASAR


A. Identitas Istri /Suami
Nama : Ny. V / Tn. K
Umur : 20 tahun / 22 tahun
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Mahasiswa
Alamat : Jl. Belibis

B. Data Biologis
1. Keluhan utama
Ibu mengeluh nyeri perut bagian bawah
2. Riwayat keluhan utama
a. Mulai timbul setelah melahirkan pada tanggal 19 September 2017, pukul
15.00 WITA
b. Sifat keluhan : hilang timbul
c. Faktor pemicu : adanya kontraksi uterus dalam proses involusi
d. Keluhan yang menyertai : tidak ada
e. Usaha untuk mengatasi keluhan : istirahat (tidur miring kiri, miring
kanan, duduk dan berbaring telentang).
3. Riwayat obstetric
a. Riwayat haid
1) Menarche : 12 tahun
2) Siklus : ±28-30 hari
3) Lamanya : ±4 hari
4) Banyaknya : ±2-3 pembalut/hari
b. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Usi Bayi Nifas


Jeni
Ha Tgl a
s Penol Penyu
mil Par keh PB/B Keada Keada Lakt
Part ong lit
ke tus amil B/JK an an asi
us
an
1 Nifas sekarang

c. Riwayat Persalinan Sekarang


1) Ibu mengatakan melahirkan yang pertama kalinya dan tidak pernah
keguguran
2) Ibu melahrikan tanggal 19 September 2017
3) Tempat bersalin : Puskesmas Poasia Ruang Bersalin
4) Jenis persalinan : spontan
5) APGAR Score : 8⁄9
6) Jenis kelamin : Laki- laki
7) Plasenta : Lahir spontan dan lengkap
8) Perdarahan : ± 150 cc
9) Rupture Perineum : tidak ada
10) TFU : 1 jari di bawah pusat
11) Lama persalinan
Kala I :-
Kala II : 10 menit
Kala III : 5 menit
Kala IV : 2 Jam
4. Riwayat Ginekologi
Ibu mengatakan tidak ada riwayat infertilitas, tumor, dan tidak pernah operasi.
5. Riwayat KB
Ibu mengatakan tidak pernah menjadi akseptor KB
6. Riwayat penyakit yang lalu dan sekarang
Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit menurun seperti
hipertensi, diabetes mellitus dan jantung serta penyakit menular seperti TBC,
Hepatitis B, dan PMS.
7. Riwayat penyakit keluarga
Ibu mengatakan dalam keluarga tidak mempunyai riwayat penyakit menurun
seperti hipertensi, diabetes mellitus dan jantung serta penyakit menular
seperti TBC, Hepatitis B, dan PMS.
8. Riwayat pemenuhan kebutuhan dasar
a. Kebutuhan nutrisi
1) Selama hamil
- Frekuensi makan : ±3 x/hari
- Jenis makanan : Nasi, ikan sayur
- Porsi : ±2 Piring
- Frekuensi minum : ±6 gelas/hari
- Pantang makan : tidak ada pantangan makanan
2) Selama nifas
Ibu makan 1 porsi setiap kali makan dengan frekuensi makan 2x sehari
dan ibu minum 6- 7 x sehari.
b. Pola eliminasi
1) Selama hamil
- BAK
Frekuensi BAK : 3-4 x/hari
Bau / Warna : khas amoniak / kuning
Masalah :-
- BAB
Frekuensi BAB : 1-2 x/hari
Warna / Konsistensi : kekuningan / lunak
Masalah :-
2) Selama nifas
- BAK : ibu belum BAK
- BAB : ibu belum BAB
c. Pola istirahat / tidur
1) Selama hamil
- Malam : ± 8 jam (21.00 - 05.00)
- Siang : ± 1 jam (14.00 – 15.00)
2) Selama nifas
Ibu mengatakan istirahat atau tidurnya terganggu karena nyeri pada
perut bagian bawah.
d. Personal hygiene
1) Selama hamil
- Ibu mengatakan mandi 2 kali sehari menggunakan sabun mandi.
- Ibu mengatakan keramas 2-3 kali dalam seminggu menggunakan
shampoo.
- Ibu mengatakan menyikat gigi 2 kali sehari.
- Ibu mengatakan mengganti pakaian setiap kali basah, kotor dan
setelah mandi.
2) Selama nifas
Ibu menyeka badannya dengan waslap di tempat tidur.
9. Aktivitas
1) Selama hamil
Pekerjaan sehari- hari sebagai ibu rumah tangga, tidak ada
keluhan
2) Selama nifas
Ibu mengatakan lebih banyak berbaring ditempat tidur kadang
jalan sebentar di kekamar mandi untuk BAK atau duduk untuk
menyusui bayinya.
10. Riwayat Sosial Ekonomi dan Psikologi
a. Status perkawinan : sah secara hukum, kawin : 1 kali
b. Lama menikah : ± 1 tahun
c. Kehamilan pertama ini tidak direncanakan
d. Pengambilan keputusan dalam keluarga adalah suami

C. Pemeriksaan Fisik
1. Pemeriksaan umum
a. Keadaan umum ibu baik
b. Kesadaran composmentis
c. Tanda-tanda vital
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/menit
S : 36,7 ̊C
P : 21 x/menit
2. Pemeriksaan khusus:
a. Kepala
Inspeksi : Rambut panjang, hitam, lurus, tidak rontok, tidak berketombe
Palpasi : Tidak ada benjolan
b. Wajah
Inspeksi : Ekspresi wajah kadang meringis saat terasa nyeri, tidak pucat
dan tidak ada cloasma gravidarum.
Palpasi : Tidak ada odema

c. Mata
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, konjungtiva tidak anemis, sclera tidak
ikterus, penglihatan normal.
d. Hidung
Inspeksi : Lubang hidung simetris kiri dan kanan, tidak ada polip, tidak
ada epitaksis, dan tidak ada pengeluaran secret.
e. Mulut
Inspeksi : Bibir terlihat lembab, tidak ada sariawan, tidak ada gigi yang
tanggal, dan tidak ada caries.
f. Telinga
Inspeksi : Daun telinga simetris kiri dan kanan, tampak bersih dan tidak
ada pengeluaran secret.
g. Leher
Inspeksi : Tidak ada pelebaran vena jugularis
Palpasi : Tidak ada pembesaraan kelenjar tiroid
h. Payudara
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, puting susu menonjol, areolla
mammae mengalami hiperpigmentasi.
Palpasi : Tidak ada benjolan, tidak ada nyeri tekan, belum ada
pengeluaran kolostrum.
i. Abdomen
Inspeksi : Tonus otot tampak longgar, tampak Linea nigra dan striae
albicans.
Palpasi : Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar, TFU 1 jari di
bawah pusat.
j. Genetalia luar
Inspeksi : Tampak pengeluaran lochea rubra, tidak ada jahitan pada
perineum, dan tidak ada varises.
Palpasi : tidak ada oedema

k. Anus
Inspeksi : Tidak ada hemoroid
l. Eksremitas atas
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, warna kuku dan telapak tangan tidak
pucat
Palpasi : Tidak ada oedema.
m. Ektremitas bawah
Inspeksi : Simetris kiri dan kanan, warna kuku tidak pucat, tidak ada
varises
Palpasi : tidak ada oedema.

D. OBAT- OBATAN
1) Amoxilin 3 x 1, untuk mencegah infeksi
2) Paracetamol 3 x 1, untuk meredakan nyeri
3) Vit. B. Comp 3 x 1, untuk metabolisme sel tubuh
4) Metil ergometrin 3 x 1, untuk mencegah perdarahan post partum
5) Vit. C 3 x 1, untuk membantu penyerapan SF
6) Calcium Laktat 1 x 1, untuk memenuhi kebutuhan kalsium
7) Sulfat Ferosus 1 x 1, untuk memenuhi kebutuhan kalsium
8) Vit. A 1 x 1, untuk memenuhi kebutuhan vitamin A

LANGKAH II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL


PIA0, postpartum hari pertama, keadaan umum ibu baik dengan masalah nyeri
perut bagian bawah.
1. PIA0
Dasar
DS : Ibu mengatakan melahirkan pertama kalinya dan tidak pernah
keguguran.
DO : tampak linea nigra.
Analisis dan Interpretasi
- Perubahan pada kulit diakibatkan oleh meningkatnya MSH. Linea alba
pada dinding perut tampak hitam yang disebut linea nigra. (Fat Tesno The,
2011)

2. Hari I Postpartum
Dasar
DS : - Ibu melahirkan yang pertama kalinya pada tanggal 19 September
2017
- Ibu mengatakan masih ada pengeluaran dari jalan lahir

DO : - Adanya pengeluaran lochea rubra


- TFU 1 jari dibawah pusat
- Kontraksi uterus baik teraba keras dan bulat
Analisis dan Interpretasi:
- Pada akhir kala III persalinan, fundus uteri berada setinggi umbilicus,
kemudian 2 jari dibawah pusat, uterus kemudian mengalami involusi
secara cepat apabila kontraksi uterus baik selama 7-10 hari pertama dan
selanjutnya proses involusi ini berlangsung sampai 6 minggu
(Winkjosastro, 2007).
- Lochea adalah secret yang berasal dari kavum uteri dan vagina dalam
masa nifas, pada hari 1-3 lochea rubra, terdiri atas darah segar bercampur
sisa selaput ketuban, sisa desidua, sisa verniks caseosa. (Winkjosastro,
2010)

3. Keadaan umum ibu baik


Dasar
DS : -
DO : - Keadaan umum baik
 TTV dalam batas normal :
 TD : 120⁄80 𝑚𝑚𝐻𝑔

 S : 36,7˚C
 Nadi : 80x/ menit
 P : 21x/ menit
Analisis dan Interprestasi
TTV dalam batas normal yaitu :
TD : 90-130 mmHg sistolik dan 70-90 mmHg diastolic
N : 60-100 x/menit
S : 36,5º C – 37,5º C
P : 16-24 x/menit

4. Nyeri perut bagian bawah


Dasar
DS : ibu mengatakan nyeri perut bagian bawah
DO : ekspresi wajah ibu meringis kesakitan saat terjadi kontraksi
Analisis dan Interprestasi:
Nyeri perut diakibatkan karena kontraksi uterus sebagai proses involusi uteri
akan proses pemulihan alat reproduksi pada keadaan semula sebelum hamil,
dan nyeri adalah hal yang normal dan fisiologi selama persalinan.
(Winkjosastro, 2010)

LANGKAH III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA / MASALAH POTENSIAL


Tidak ada data yang mendukung terjadinya masalah potensial

LANGKAH IV. TINDAKAN SEGERA / KOLABORASI


Tidak ada data yang mendukung untuk dilakukan tindakan segera / kolaborasi.

LANGKAH V. RENCANA ASUHAN


A. Tujuan
1. KU ibu baik
2. Mencegah terjadi komplikasi masa nifas
3. Nyeri abdomen teratasi
B. Kriteria keberhasilan
1. Kesadaran composmentis, TTV dalam batas normal.
TD : 90-130 mmHg sistolik dan 70-90 mmHg diastolic
N : 60-100 x/menit
S : 36,5º C – 37,5º C
P : 16-24 x/menit
2. Tidak terjadi komplikasi masa nifas seperti :
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala dan kejang
c. Bengkak dimuka, tangan dan kaki
d. Payudara bengkak, kemerahan dan sakit
e. Demam
f. Merasa sangat letih dan nafas terengah- engah
g. Keluarnya cairan berbau dari jalan lahir
h. Kram perut
i. Subinvolusi uterus
3. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri yang dirasakannya yang terjadi akibat
kontrakasi uterus yang diperlukan agar mempercepat proses involusi uterus
dan mencegah perdarahan
C. Rencana Asuhan
1. Jelaskan pada ibu prosedur tindakan yang telah dilakukan
Rasioanal: ibu dapat bekerja sama dengan baik dan ibu dapat mengerti
tindakan yang telah dilakukan
2. Observasi TTV
Rasional: TTV merupakan gambaran umum dan dasar utama tentang
keadaan umum ibu
3. Observasi kontraksi uterus
Rasional: uterus teraba keras dan bulat, menunjukkan uterus berkontraksi
dengan baik
4. Observasi lochea
Rasional : Lochea secara normal mempunya bau amis, namun apabila lochea
berbau busuk menandakan infeksi
5. Observasi involusi uterus
Rasional : Mengidentifikasi penyimpangan dan kemajuan involusi uterus
6. Beri konseling penggunaan alat kontrasepsi
Rasional :Dengan menjelaskan KB ibu dapat mengatur kehamilannya
7. Dukung ibu memberi ASI Ekslusif
Rasional : ASI membantu tumbuh kembang bayi dan mempererat kasih
sayang ibu dan anaknya
8. Jelaskan tentang fisiologi nyeri perut bagian bawah
Rasional : Dengan menjelaskan fisiologi nyeri pada perut bagian bawah
diharapkan ibu dapat beradaptasi dengan nyeri yang timbul
9. Anjurkan ibu memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi
Rasional : Kebutuhan nutrisi dan cairan akan mempercepat proses
pemulihan.
10. Anjurkan ibu menjaga kebersihan dirinya
Rasional : Untuk mencegah masuknya mikroorganisme yang dapat
menyebabkan infeksi.
11. Ajarkan ibu cara perawatan payudara
Rasional : Untuk memperlancar produksi dan pengeluaran ASI
12. Anjurkan ibu mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan
Rasional : Agar mempercepat proses pemulihan

13. Kenalkan pada ibu tanda bahaya masa nifas


Rasional : Apabila ibu mendapatkan tanda- tanda bahaya masa nifas ibu
dapat konsultasi dengan dokter/ bidan.
14. Lakukan pendokumentasian
Rasional : Sebagai bukti pertanggungjawaban terhadap tindakan yang
dilakukan

LANGKAH VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 19 september 2017 pukul 20.30 WITA


1. Menjelaskan pada ibu prosedur tindakan yang telah dilakukan
2. Mengobservasi TTV dengan melakukan pengukuran TD, nadi, suhu dan
pernafasan
3. Mengobservasi kontraksi uterus dengan cara meletakkan tangan diatas
fundus uteri, apabila teraba keras dan bulat kontraksi uterus baik
4. Mengobservasi lochea dengan menanyakan pada ibu warna pengeluaran
pada jalan lahir
5. Mengobservasi involusi uterus dengan cara memeriksa fundus uteri, segera
setelah persalinan, TFU 2 cm di bawah pusat, 12 jam kemudian kembali 1 cm
diatas pusat dan menurun kira- kira 1 cm setiap hari. Pada hari kedua setelah
persalinan TFU 1 cm dibawah pusat. Pada hari ketiga sampai empat TFU 2
cm dibawah pusat. Pada hari kelima sampai tujuh TFU setengah pusat
simfisis. Pada hari kesepuluh TFU tidak teraba
6. Memberi konseling penggunaan alat kontrasepsi dengan memberi informasi
jika ibu dapat menggunakan alat kontrasepsi yang hanya mengandung
hormon progestin karena tidak mengganggu proses menyusui seperti suntik
KB 3 bulan ( Depo Provera )
7. Mendukung ibu memberi ASI Ekslusif dengan cara memberitahu ASI dapat
membantu tumbuh kembang bayi dan akan memperat kasih sayang antara
ibu dan anaknya dengan hanya memberi ASI saja selama 6 bulan pertama
8. Menjelaskan tentang fisiologi nyeri perut bagian bawah yang terjadi akibat
kontraksi uterus. Kontakraksi uterus ini diperlukan agar mempercepat proses
involusi uterus dan penutupan pembuluh darah yang terluka saat lepasnya
plasenta dadri dinding rahim agar tidak terjadi perdarahan.
9. Menganjurkan ibu memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi dengan
mengkonsumsi makanan gizi seimbang yang mengandung karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral seperti nasi, ikan, kacang- kacangan, sayuran
hijau maupun buah- buahan
10. Menganjurkan ibu menjaga kebersihan dirinya seperti mandi 2x sehari,
keramas 3x/ minggu, mengosok gigi 2x/ hari, membersihkan organ genetalia
setelah BAK/ BAB atau setelah mandi, serta menganti pakaian jika kotor atau
setelah mandi
11. Mengajarkan ibu cara perawatan payudara dengan cara mengoleskan baby
oil ke payudara dengan kapas, kedua tangan mengurut payudara dari
pangkal payudara kearah puting susu. Ketuk- ketuklah sekeliling puting
dengan ujung jari. Tariklah puting susu keluar. Kompres payudara dengan air
hangat kemudian air dingin secara bergantian selama beberapa kali.
Keringkan dengan handuk
12. Menganjurkan ibu mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan yaitu
Amoxilin 3 x 1, untuk mencegah infeksi, Paracetamol 3 x 1, untuk meredakan
nyeri, Vit. B. Comp 3 x 1, untuk metabolisme sel tubuh, Metil ergometrin 3 x 1,
untuk mencegah perdarahan post partum, Vit. C 3 x 1, untuk membantu
penyerapan SF, Calcium Laktat 1 x 1, untuk memenuhi kebutuhan kalsium,
Sulfat Ferosus 1 x 1, untuk memenuhi kebutuhan kalsium, Vit. A 1 x 1, untuk
memenuhi kebutuhan vitamin A
13. Mengenalkan pada ibu tanda bahaya masa nifas :
a. Perdarahan pervaginam
b. Sakit kepala dan kejang
c. Bengkak di muka, tangan dan kaki
d. Demam
e. Merasa sangat letih dan nafas terengah- engah
f. Keluarnya cairan berbau dari jalan lahir
g. Kram perut
h. subinvolusi
14. Melakukan pendokumentasian

LANGKAH VII. EVALUASI

Tanggal 19 September 2017

1. Ibu mengerti dan memahami tindakan yang dilakukan


2. Hasil observasi TTV dalam batas normal : TD : 120/80 mmhg, N : 80x/ menit, S :
36,70c, P : 21x/ menit
3. Uterus teraba keras dan bulat
4. Pengeluaran lochea rubra
5. TFU 1 jari dibawah pusat
6. Ibu mengerti dan memahami tentang alat kontrasepsi dapat digunakannya.
7. Ibu bersedia memberikan ASI ekslusif selama 6 bulan pada bayi
8. Ibu dapat beradaptasi dengan nyeri perut bagian bawah yang dirasakannya
9. Ibu bersedia memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairannya
10. Ibu bersedia mengikuti anjuran untuk menjaga kebersihan dirinya
11. Ibu mengerti dan memahami cara perawatan payudara
12. Ibu bersedia mengikuti anjuran untuk mengkonsumsi obat yang diberikan
13. Ibu mengerti dan memahami tanda- tanda bahaya masa nifas
14. Telah dilakukan pendokumentasi
PENDOKUMENTASIAN HASIL ASUHAN KEBIDANAN POST NATAL CARE
FISIOLOGIPADA NY “V” PIA0 POSTPARTUM HARI PERTAMA DENGANNYERI
PERUT BAGIAN BAWAH DI RUANG
BERSALIN PUSKESMAS POASIA
TANGGAL 19 SEPTEMBER 2017

Identitas Istri /Suami


Nama : Ny. V / Tn. K
Umur : 20 tahun / 22 tahun
Suku : Muna / Muna
Agama : Islam / Islam
Pendidikan : SMA / SMA
Pekerjaan : IRT / Mahasiswa
Alamat : Jl. Belibis

SUBJEKTIF (S)
1. Ibu mengatakan melahirkan tanggal 19 September 2017 Pukul 15.00 WITA
2. Ibu mengatakan melahirkan yang pertama kalinya dan tidak pernah
keguguran
3. Ibu mengatakan tidak ada riwayat penyakit menular dan menurun
4. Ibu mengatakan nyeri pada perut bagian bawah

OBJEKTIF (O)
1. KU ibu baik, kesadaran composmentis
2. TTV dalam batas normal
TD : 120/80 mmhg
N : 80 x/menit
S : 36,7 ̊C
P : 21 x/menit
3. TFU 1 jari di bawah pusat
4. Kontraksi uterus baik, teraba keras dan bundar
5. Tampak pengeluaran lochea rubra, tidak berbau busuk
6. Pemeriksaan fisik normal
ASSESMENT ( A)
PIA0, post partum hari pertama, masalah nyeri perut bagian bawah.

PLANNING ( P )
Tanggal 19 september 2017 pukul 20.30 WITA
1. Menjelaskan pada ibu prosedur tindakan yang telah dilakukan
Hasil :
2. Mengobservasi TTV dengan melakukan pengukuran TD, nadi, suhu dan
pernafasan
3. Mengobservasi kontraksi uterus dengan cara meletakkan tangan diatas
fundus uteri, apabila teraba keras dan bulat kontraksi uterus baik
4. Mengobservasi lochea dengan menanyakan pada ibu warna pengeluaran
pada jalan lahir
5. Mengobservasi involusi uterus dengan cara memeriksa fundus uteri, segera
setelah persalinan, TFU 2 cm di bawah pusat, 12 jam kemudian kembali 1
cm diatas pusat dan menurun kira- kira 1 cm setiap hari. Pada hari kedua
setelah persalinan TFU 1 cm dibawah pusat. Pada hari ketiga sampai
empat TFU 2 cm dibawah pusat. Pada hari kelima sampai tujuh TFU
setengah pusat simfisis. Pada hari kesepuluh TFU tidak teraba
6. Memberi konseling penggunaan alat kontrasepsi dengan memberi informasi
jika ibu dapat menggunakan alat kontrasepsi yang hanya mengandung
hormon progestin karena tidak mengganggu proses menyusui seperti suntik
KB 3 bulan ( Depo Provera )
7. Mendukung ibu memberi ASI Ekslusif dengan cara memberitahu ASI dapat
membantu tumbuh kembang bayi dan akan memperat kasih sayang antara
ibu dan anaknya dengan hanya memberi ASI saja selama 6 bulan pertama
8. Menjelaskan tentang fisiologi nyeri perut bagian bawah yang terjadi akibat
kontraksi uterus. Kontakraksi uterus ini diperlukan agar mempercepat
proses involusi uterus dan penutupan pembuluh darah yang terluka saat
lepasnya plasenta dadri dinding rahim agar tidak terjadi perdarahan.
9. Menganjurkan ibu memenuhi kebutuhan cairan dan nutrisi dengan
mengkonsumsi makanan gizi seimbang yang mengandung karbohidrat,
protein, vitamin dan mineral seperti nasi, ikan, kacang- kacangan, sayuran
hijau maupun buah- buahan
10. Menganjurkan ibu menjaga kebersihan dirinya seperti mandi 2x sehari,
keramas 3x/ minggu, mengosok gigi 2x/ hari, membersihkan organ
genetalia setelah BAK/ BAB atau setelah mandi, serta menganti pakaian
jika kotor atau setelah mandi
11. Mengajarkan ibu cara perawatan payudara dengan cara mengoleskan baby
oil ke payudara dengan kapas, kedua tangan mengurut payudara dari
pangkal payudara kearah puting susu. Ketuk- ketuklah sekeliling puting
dengan ujung jari. Tariklah puting susu keluar. Kompres payudara dengan
air hangat kemudian air dingin secara bergantian selama beberapa kali.
Keringkan dengan handuk
12. Menganjurkan ibu mengkonsumsi obat yang diberikan oleh bidan yaitu
Amoxilin 3 x 1, untuk mencegah infeksi, Paracetamol 3 x 1, untuk
meredakan nyeri, Vit. B. Comp 3 x 1, untuk metabolisme sel tubuh, Metil
ergometrin 3 x 1, untuk mencegah perdarahan post partum, Vit. C 3 x 1,
untuk membantu penyerapan SF, Calcium Laktat 1 x 1, untuk memenuhi
kebutuhan kalsium, Sulfat Ferosus 1 x 1, untuk memenuhi kebutuhan
kalsium, Vit. A 1 x 1, untuk memenuhi kebutuhan vitamin A
13. Mengenalkan pada ibu tanda bahaya masa nifas :
i. Perdarahan pervaginam
j. Sakit kepala dan kejang
k. Bengkak di muka, tangan dan kaki
l. Demam
m. Merasa sangat letih dan nafas terengah- engah
n. Keluarnya cairan berbau dari jalan lahir
o. Kram perut
p. subinvolusi
14. Melakukan pendokumentasian

Anda mungkin juga menyukai