Pencemaran Emisi Boiler Menggunakan Batu Bara Pada Industri Kertas
Pencemaran Emisi Boiler Menggunakan Batu Bara Pada Industri Kertas
Pencemaran Emisi Boiler Menggunakan Batu Bara Pada Industri Kertas
Industri pulp dan kertas adalah industri yang mengolah kayu sebagai
bahan dasar untuk memproduksi pulp,kertas, papan dan produk berbasis selulosa
lainnya yang merupakan salah satu sektor unggulan yang terus dipacu
pengembangannya karena memiliki ketersediaan bahan baku dan pasar domestik
yang cukup besar serta didukung dengan penerapan teknologi canggih. Menurut
Menteri Perindustrian, Indonesia merupakan produsen kertas yang menempati
peringkat ke-6 dan untuk industri pulp peringkat ke-9 di dunia. Pada tahun 2015,
kontribusi industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media
rekaman dalam pembentukan PDB mampu mencapai Rp. 87,7 triliun. Sehingga
dapat dikatakan bahwa industri pulp dan kertas merupakan salah satu industri
yang memegang peranan penting bagi perekonomian Indonesia.
Timbulnya asam nitrat HNOx dan asam sulfat sebagai hasil pembakaran unsur
nitrogen (N) dan sulfur (S) yang terbawa oleh batubara dapat mengakibatkan
Page 1
pencemaran lingkungan sehingga jumlahnya harus dibatasi dan dimonitoring
melalui perangkat yang disebut dengan CEMS (continuous emission monitoring
system) berdasarkan prosentase nilai yang telah ditetapkan oleh kementrian
lingkungan hidup (Yudisaputro.2015 ( http://berbagienergi.com)).
Page 2
(a) (b)
Gambar 1. (a). ventury wet scrubber , (b) electrostatic precipitator (ESP)
Sumber : google.com
Page 3
berfungsi sebagai pengendali partikulat, ESP juga dapat digunakan sebagai
pengendali emisi Hg fasa padat (Hgp) dan emisi Hg yang teradsorbsi pada
permukaan partikel. Scrubber mempunyai fungsi ganda yaitu dapat mereduksi
baik polutan berbentuk partikulat maupun polutan berbentuk gas. Pengendali
emisi dengan Wet Scrubber Gas Desulfurization (FGD) dapat berfungsi untuk
menangkap partikulat maupun menangkap gas SO2. Selain berfungsi sebagai
pengendali SO2, alat pengendali ini bisa digunakan untuk penghilangan kadar
emisi merkuri dengan cara melarutkan oksida merkuri (Hg2+) di dalam air
sebagai cairan penyerapnya. Penghilangan merkuri juga dapat dilakukan
menggunakan spray dryer. Jumlah penghilangan merkuri yang dapat dicapai
sangat bervariasi besarnya tergantung pada konfigurasi peralatan pengendalian
polusi.
Kombinasi SCR, ESP dan FGD pada pembangkit listrik berbahan bakar
batu bara banyak digunakan di Jepang. Sistem pengendalian emisi tersebut dapat
mencapai efisiensi penghilangan NOx sebesar 50 - 90%, partikulat lebih dari 99%,
SO2 sebesar 76,0 - 98,0%, dan penghilangkan merkuri dengan rata-rata 74,4%.
Oleh karena itu, teknologi co-benefit dapat mengendalikan polutan emisi udara
dan menghilangkan merkuri yang efektif sebagai pengendalian pencemaran udara
yang komprehensif (Setiawan,2017).
Gambar 2. Pengendalian Emisi dengan Sistem Kombinasi SCR, ESP, dan FGD di
coal power plant di Jepang
Sumber : Setiawan, 2017
Page 4
Dapat disimpulkan bahwa dalam pengendalian polutan emisi dari hasil
pembakaran batu bara di boiler, industri kertas memasang peralatan pengendali
emisi yaitu ventury wet scrubber dan juga industri kertas telah mengoperasikan
boiler yang dilengkapi dengan peralatan pengendali emisi secara optimal sehingga
kualitas emisi cerobong boiler untuk parameter non-merkuri telah memenuhi baku
mutu emisi. Teknologi co-benefit dapat dipertimbangkan sebagai desain peralatan
untuk mengendalikan polutan emisi udara dan menghilangkan merkuri yang
efektif sebagai pengendalian pencemaran udara yang komprehensif.
Page 5
DAFAR PUSTAKA
Setiawan, yusup. 2017. Valuasi Pengendalian Emisi Boiler Batu Bara Pada
Industri Kertas dan Estimasi Merkuri (Hg). Jurnal selulosa, vol 7, No 1 hal
39-48.
Page 6