Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Larutan Paracetamol

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 16

FORMULASI TEKHNOLOGI SEDIAAN SEMI-PADAT DAN CAIR

Paracetamol syrup

OLEH :

Kelompok I

BATCH A

D2 FARMASI

PROGRAM STUDI S-1 FARMASI

STIKES MANDALA WALUYA KENDARI

2018
Formula acuan (formularium nasional edisi kedua)

Acetaminophen

Acetaminophen 120 mg

Propylene glycol 500 mikroliter

Alcohol 500 mikroliter

Glycerolum 2.5 ml

Zat tambahan cocok q.s.

Sorbitol solution 1.25 ml

Aqua destillata hingga 5 ml

Formula rancangan

Parasetamol 250 mg/5 ml

Propilenglycol 20 %

Sirup simplex 40 %

Na. metabisulfit 0.01%

Allura red 0.1 %

Strowbarry essense Qs

Aqua Ad 100 ml
Zat aktif

a. Karakteristik Parasetamol

 Nama bahan obat : Paracetamol (FI III Hal: 37)

 Sinonim : N-Acetil-P-Aminofenol, Acetaminofen

 Struktur Kimia : C8H5NO2

 BM : 151,16

 Kemurnian : Paracetamol tidak kurang dari 98% dan tidak lebih

dari 101%C8H9NO2

 Efek teraupetik : Analgesik, antipiretik

 Pemerian : Hablur putih, tidak berbau, rasa pahit


b. Organoleptis Bahan Obat (FI III : 37)

 Warna : Putih

 Bau : Tidak berbau

 Rasa : Pahit

c. Mikroskopis (FI III , 37)

 Bentuk Kristal : hablur atau serbuk hablur.

d. Karakteristik Fisika Mekanik ( FI IV, 649 )

 Titik Lebur : 163 0 c – 172 0 c

 Higroskopisitas : tidak higroskopis

e. Karakteristik Fisika Kimia

 Kelarutan menurut ( FI III, 37) : 

larutan dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol (95%) P, dalam 40 bagian
Gliserol P, dan 9 bagian propilenglikol.

 Kelarutan menurut (FI IV,649) : 

Larut dalam air mendidih, dan dalam NaOH 1 N, mudah larut dalam etanol.

f. Higroskopisitas

 Pada kelembapan relatif sampai 90 % (Pharmaceutical Codex)

 Pka : 9,5 pada suhu 25o C


 Nama Kimia : N – Asetil – 4 aminofenol

g. Kelarutan (Martindale : The Ekstra Pharmacopeia 28th ed)

1 bagian Parasetamol larut dalam 70 bagian air, 20 bagian air mandidih,


dalam 7 sampai 10 bagian etanol (95%), dalam 13 bagian aseton, 40 bagian
gliserol dan dalam 9 bagian propolenglikol, sangat mudah larut dalam kloroform,
agak sukar larut dalam eter, larut dalam larutan alkali hidroksida membentuk
larutan jenuh dalam air dengan pH 5,1 sampai 6,5.

h. Khasiat dan Penggunaan : analgetikum dan antipiretikum

i. Penyimpanan : dalam wadah tertutup rapat, tidak tembus cahaya

j. Titik Lebur : antara 168° - 172°C

k. Stabilitas :

Parasetamol sangat stabil dalam aquades. Waktu paruhnya yang di dapar


pada pH 6 diperkirakan 21,8 tahun; degradasi dikatalisis oleh asam dan basa dan
waktu paruhnya 0,73 tahun pada pH 2 dan 2,28 tahun pada pH 9. Hasil
degradasinya adalah P-amini fenol dan asam asetat (Martindale: Ekstra

Pharmacopeia 28th ed)

Dalam larutan, Parasetamol membutuhkan proteksi dari cahaya. Dalam


keadaan kering Parasetamol murni stabil pada temperatur sampai 45°C. Jika hasil
hidrolisis parasetamol P aminofenol terdapat sebagai contaminan atau sebagai hasil
pemaparan kondisi yang lemah. P aminofenil dapat terdegradasi dengan oksidasi
pada Quinnonimine. Parasetamol relatif stabil terhadap oksidasi. (The
pharmaceutical Codex)

Zat tambahan

1. Propilenglycol
Propilenglycol merupakan cairan kental yang dapat bercampur dengan air dan
alkohol. Paracetamol larut dalam 9 bagian propolenglikol. Propilen glycol juga
efektif sebagai pengawet dengan konsentrasi 15%- 30% (anwar, 2012) dan sebagai
cosolvent 10-25%. Konsentrasi yang digunakan yaitu 10% dlm 100 ml

2. Syrup simplex

Sirup simplex mengandung 65% sukrosa. Sirup simplex dipilih sebagai pemanis
karena dapat menutupi rasa pahit dan tidak enak dari obat seperti paracetamol.

3. Allura red

Untuk menarik perhatian konsumen diperluhkan pewarna pada sedian. Digunakan


allura red untuk memberikan warna merah yang cocok untuk perasa strawberry.

4. Strowberry essense

Strowberry essense digunakan untuk memberikan rasa serta aroma yang disukai oleh
konsumen.

5. Aquadest

Digunakan aquadest sebagai pelarut lain karena paracetamol sangat stabil daalam
aquadest.

Uraian bahan

1. Propilenglikol (Dirjen POM, 1979; Rowe et al, 2009)

Nama resmi : PROPYLENGLYCOLUM

Nama lain : Propilenglikol

Rumus molekul : C3H802

Rumus Bangun :
Berat molekul : 76,10 g/mol

Pemerian : Cairan kental, jernih, tidak berwarna, tidak berbau,


rasa agak manis, dan higroskopis.

Kelarutan : Dapat bercampur dengan air, dengan etanol (95%) P


dan dengan kloroform P, larut dalam 6 bagian
campur dengan eter minyak tanah P dan dengan
minyak lemak.eter P, tidak dapat

Khasiat : Humektan

Kegunaan : Zat tambahan dan pelarut.

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik.

2. Sirup Simplex (Dirjen POM, 1979)

Kelarutan : larut dalam air, mudah larut dalam air mendidih,


sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam
kloroform dan eter

Stabilitas : mudah terurai dengan adanya udara dari luar

Pembuatan : larutkan 65 bagian sakarosa dalam larutan metil


paraben 0,25% 𝑏 𝑣⁄ secukupnya sehingga
diperoleh 100 bgian sirup

Konsentrasi : 20-40%
Ph : -

3. Aquades (FI III, 96)

Nama Resmi : Aqua Destillata

Nama Lain : Air suling, Aquades, water purified

RM/BM : H2O/ 18,02

Rumus Bangun :

Pemerian : Cairan jernih, tidak berwarna, tidak berasa dan tidak


berbau

Penyimpanan : Dalam wadah tertutup baik

Kegunaan : Sebagai pelarut

Perhitungan bahan

1. Paracetamol 250 mg

Perdosis = 250 mg/5 ml = 50 mg /ml = 0.05 gram

Perbotol = 50 mg/ml x 100 ml = 5000 mg = 5 gram

2. Propilenglycol 20%

Per 5 ml = 20/100 = 0.2 gr x 5 ml = 1 gram

Per ml = 1 gram/ 5 ml = 0.2 gram

Perbotol = 0.2 gram/ml x 100 ml = 20


3. Sirup simplex 40%

Per 5 ml = 40/100 = 0.4 gram x 5 ml = 2 gram

Per ml = 2 gram/ 5 ml = 0.4 gram

Perbotol = 0.4 gram/ml x 100 ml = 40 gram

4. Na metabisulfit

Per 5 ml = 0.01/100 = 0.0001 gram x 5 ml = 0.0005 gram

Per ml = 0.0005 gram/5 ml = 0.002 gram

Perbotol = 0.002 gram x 100 ml = 0.2 gram

5. Allura red

Per 5 ml = 0.1/100 = 0.001 gram x 5 ml = 0.005 gram

Per ml = 0.005 gram/5 ml = 0.02 gram

Perbotol = 0.02 gram x 100 ml = 2 gram

6. Stroberry essence qs

7. Aquadest = 100 ml – (total bahan aktif dan bahan tambahan)

= 100 ml – (5+20+40+0.2+2 gram )

= 100 ml – 67.2 gram

= 32.8 gram = 32.8 ml

Prosedur kerja

1. Timbang Parasetamol 2500 g

2. Dilarutkan paracetamol dalam propilenglikol pada suhu 60oC

3. Setelah larut kemudian didigninkan pada suhu kamar dan ditambahkan sirup simplex

4. Ditambahkan sedikit demi sedikit aquadest


5. Ditambahkan na metabisulfit kemudian dihomogenkan

6. Teteskan allura red ke dalam larutan sedikit demi sedikit hingga warna yang
diinginkan telah sesuai

7. Kemudian tambahkan strawberry essence tetes per tetes ad manis

8. Kemudian tambahkan sisa air hingga 100 ml aduk ad homogen

9. Masukkan ke dalam botol 100 ml, beri label dan masukkan ke dalam kemasan
botol coklat yang telah dilengkapi brosur dan sendok takar

Evaluasi sediaan

1. Pemeriksaan penampilan

Meliputi pemeriksaan visual yaitu bebas dari kerusakkan, dari kontaminasi bahan
baku atau dari pengotoran saat proses pembuatan.

2. Kejernihan

Lakukan dengan menggunakan tabung reaksi alas datar diameter 15 mm hingga 25


mm, tidak berwarna, transparan, dan terbuat dari kaca netral. masukan ke dalam 2
tabung reaksi dengan masing2 larutan zat uji dan suapensi padanan yang sesuai
secukupnya.yang dibuat segar dengan cara seperti tertera dibawah sehingga volume
larutan dalam tabung reaksi terisi setinggi tepat 40mm.bandingkan kedua isi tabung
setelah 5 menit pembuatan suspensi padanan dengan latar belakang hitam.pengamatan
di lakukan di bawah cahaya yang terdifusi, tegak lurus ke arah bawah tabung.difusi
cahaya harus harus sedemikian rupa sehingga suspensi padanan I dapat langsung
dibedakan dengan air dari suspensi padanan II.

3. Viskositas dan sifat alir

Pengukuran kekentalan yang umum digunakan pengukuran kekentalan meliputi


penetapan waktu yang dibutuhkan oleh sejumlah volume tertentu cairan untuk
mengalir melalui kapiler yang sering digunakan adalah viskositas oswald dan
ubbelohde.
 Viskositas tipe oswold. Isi tabung dengan sejumlah tertentu (atur pada suhu 20 ±
0,1) atur meniskus cairan dalam tabung kapiler hingga garis graduasi terbatas
dengan bantuan tekanan atau penghisapan. Buka kedua tabung pengisi bebas ke
dalam wadah melawan tekanan atsmosfer (catatan kegagalan membuka salah
satu tabung akan menyebabkan kesalahan pengamat/catat waktu dalam detik
yang diperlukan cairan untuk mengalir dari batas atas hingga batas bawah dalam
tabung kapiler)

 Viskometer tipe ubbelahde. Masukan sejumlah minyak kedalam tabung pengisi


(atur pada suhu 20 ± 0,1) dan pindahkan ke tabung kapiler dengan pengisapan
perlahan dan hati-hati untuk mencegah terbentuknya gelembung udara dalam
cairan yang menutup lubang udara tabung dan tabung kapiler agar cairan udara
dapat mengalir bebas kedalam wadah melawan tekanan atsmosfer, catat waktu
dalam detik yang diperlukan cairan untuk mengalir dari batas atas hingga batas
bawah dalam tabung kapiler.

Perhitungan:

Tabung konstan viskometr (K), dengan rumus :

K = V/dt

V = kekentalan cairan yang diketahui dalam sentipoise

D = bobot jenis cairan uji

T = waktu mengalir cairan dalam detik, dari batas atas hngga bata
bawah dalam tabung kapiler jika viskositas diperbaiki maka
harus di kalibrasi ulang karena perbaikan sering kali menyebabkan
perubahan bermakna pada konstanta

4. Tingkat keasaman

Harga pH adalah harga yang diberikan oleh alat potensiometric (pH meter) yang
sesuai, yang telah dibakukan sebagaimana mestinya yang mampu mengukur pH
sampai 0,05 unit Ph menggunakan hidrogen, elektroda dan elektroda pembanding
yang sesuai seperti elektroda kalomel/eletroda perak klorida. Alat harus mampu
menunjukkan potensial dari elektroda dan untuk pembukuan pH menggunaka
potensial yang dapat diatur kesirkuit pembekuan-nol asimetri/kalibrasi dan harus
dapat mengontror dalam milivolt perubahan unit pada pembacaan pH melalui kendali,
suhu. Pengukuran dilakukan pada suhu 20°±2° kecuali dinyatakan lain dalam masing-
masing monografi. Skala pH ditetapkan dengan persamaan:

pH=pHs +(E-Es)/k

E dan Es adalah potensial terukur dengan sel galvorak berisi larutan uji dinyatakan
sebagai pH dan larutan dapar untuk pembakuannya yang tepat dinyatakan senagai
pHs.harga k perubahan dalam potensial unit pH.

5. Bobot jenis

Didasarkan pada perbandingan bobot zat diudara pada suhu 25°t terhadap bobot air
dalam volume dan suhu yang sama.bila suhu ditetapkan dalam monografi, bobot janis
adalah perbandingan bobot zat diudara pada suhu yang telah ditetapkan terhadap
bobot air dengan volume dan suhu yang sama.bila pada suhu 25°t tidak terbentuk
padat, tetapkan bobot jenis pada suhu yang tertera pada masing-masing monografi dan
mengacu pada air pada suhu 25°c.

Prosedur:

Gunakan piknometer bersih, keringkan dan telah dikalibrasi dengan


menetapkan bobot piknometer dan bobot air yang baru didihkan pada suhu 25° ukur
hingga suhu zat uji lebih kurang 25°, masukkan kedalam piknometr atur suhu
piknometer setelah diisi hingga suhu 25°t.buang kelebihan zat uji dan
timbang.kurangkan bobot piknometr kosong dengan piknometer yang telah diisi.bobot
jenis suatu zat adalah hasil yang diperoleh dengan membagi bobot zat dengan bobot
air dalam piknometer kecuali dinyatakan lain dalam monografi keduanya ditetapkan
pada suhu 25°C.

6. Penetapan Kadar Zat Aktif dalam Sediaan Sirup


Karena sirup merupakan produk sediaan yang larut dalam air, maka penetapan
kadar zat aktif yang terkandung di dalamnya dapat ditentukan dengan titrasi sesuai
dengan monografi masing-masing zat aktif.

Brosur
Etiket
Kemasan
DAFTAR PUSTAKA

Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1979. Farmakope


Indonesia. Edisi Ketiga. Depkes RI. Jakarta

Departemen Kesehatan Republik Indonesia 1985. Farmakope


Indonesia Edisi Keempat. Depkes RI. Jakarta
Kibbe. A. H. 2000. Handbook of Pharmaceutical Exipients 5th ed. The
Pharmaceutical Press. London

Reynold. J. E. F. 1982. Martindale The Extra Pharmacopeia 27th ed. The


Pharmaceutical Press. London

Martin, A. Etall. 1993 Farmasi Fisik 2 Edisi Ketiga. Universitas


Indonesia Press. Jakarta

USP 26, 2003 The Official Compendia of Standarts. The Board of


Trustees Washingtong DC

Anda mungkin juga menyukai