Amb 2
Amb 2
Amb 2
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
Akuntansi Manajemen Dan Biaya
Disusun Oleh:
MAGISTER AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU2018
BAB I
KONSEP TEORI
UKURAN KINERJA
Pertama, hal itu dapat mendorong tindakan jangka pendek yang tidak
sesuai dengan kepentingan jangka panjang perusahaan. Semakin besar tekanan
yang diberikan untuk mencapai tingkat laba saat ini, semakin besar kemungkinan
bahwa manajer unit bisnis akan mengambil tindakan jangka pendek yang
mungkin mengirimkan produk berkualitas rendah dari pelanggan untuk memenuhi
target penjualan, dan hal ini akan memengaruhi pelanggan dan penjualan masa
depan secara negative. Ini merupakan kesalahan dari pelaksanaan tugas.
Kedua, manager unit bisnis mungkin tidak mengambil tindakan yang
berguna untuk jangka panjang, guna memperoleh laba jangka pendek. Yang
umumnya adalah manager yang melakukan investasi yang tidak mencukupi dalam
penelitian dan pengembangan.
B. Pertimbangan Umum
C. Balanced Scorecard
Tiap ukuran pada balanced scorecard membahas suatu aspek dari strategi
perusahaan. Dalam menetapkan balanced scorecard, eksekutif harus memilih
bauran dari ukuran yang pertama secara akurat mencerminkan faktor kunci yang
akan menentukan keberhasilan strategi perusahaan, kedua menunjukkan hubungan
antara ukuran-ukuran individual dalam hubungan sebab-akibat, mengindikasikan
bagaimana ukuran-ukuran nonkeuangan memengaruhi hasil keuangan jangka
panjang, dan ketiga memberikan pandangan luas mengenai kondisi perusahaan
saat ini.
D. Sistem Penilaian Kinerja: Pertimbangan Tambahan
Di sini akan dibahas mengenai beberapa ukuran non keuangan, yang juga
di sebut dengan faktor kunci keberhasilan.
Utilitas kapasitas. Tingkat utilitas kapasitas adalah sangat penting dalam bisnis
dimana biaya tetap adalah tinggi (misalnya produsen kertas, baja, aluminium)
Pengiriman tepat waktu
Perputaran persediaan
Kualitas
Waktu siklus. Persamaan ini untuk waktu siklus adalah alat yang digunakan
untuk mengenalisis kebutuhan persediaan.
Waktu siklus = waktu pemrosesan + waktu penyimpanan + waktu pemindahan +
waktu inspeksi
1. Mendefinisikan strategi.
2. Mendefinisikan ukuran-ukuran dari strategi.
3. Mengintegrasikan ukuran-ukuran ke dalam sistem manajemen.
4. Meninjau ukuran dan hasilnya secara berkala.
Mendefinisikan strategi
Ketika scorecard dijalankan, score card tersebut harus ditinjau secara konsisten
dan terus-menerus oleh manajemen senior. Organisasi tersebut sebaiknya
memerhatikan hal-hal berikut ini:
Aspek yang paling penting dari tinjauan ini adalah sebagai berikut :
Seperti yang telah dibahas sebelumnya, tidak hanya bahwa para manajer
paling senior terlatih dan terbiasa dengan ukuranb keuangan, tetapi mereka juga
sering merasakan tekanan berkaitan dengan kinerja keuangan dari perusahaan
mereka. Pemegang saham adalah orang-orang yang vocal, dan dewan direksi
sering kali memberikan tekanan atas nama mereka. Tekanan ini dapat membebani
pengembalian jangka panjang yang tidak pasti dari ukuran nonkeuangan.
Program intensif yang dirancang buruk menciptakan tekanan tambahan.
Manajer senior sering kali diberikan kompensasi berdasarkan kinerja keuangan.
Hal tini dapat mengganggu keselarasan tujuan, sehingga menyebabkan manajer
lebih peduli terhadao ukuran keuangan dibandingkan dengan ukuran lainnya.
Berapa banyak ukuran penting yang dapat diikuti oleh seorang manajer
pada waktu yang sama tanpa kehilangan fokus? Tak ada jawaban yang benar
untuk pertanyaan ini, kecuali lebih dari 1 dan kurang dari 50! Jika jumlahnya
terlalu sedikit, manajer tersebut mengabaikan ukuran-ukuran yang penting untuk
memantau pelaksanan strategi. Jika ada terlalu banyak ukuran, maka manajer
beresiko kehilangan fokus karena mencoba untuk melakukan banyak hal pada
waktu yang sama.
H. Praktik-Pratik Pengukuran
Hasil studi Lingle dan Schiemann (lihat Tampilan 11.3) memberikan
wawasan mengenai apa yang sebenarnya diukur oleh perusahaan, kualitas yang
dilihat dari ukuran-ukuran ini, serta ukuran apa yang dikaitkan dengan
kompensasi.
Jenis Ukuran
2. Pengendalian Interaktif
1. Data dalam subsistem harus tidak ambigu serta mudah dipahami dan
diinterpretasikan.
2. Subsistem tersebut harus memuat data mengenai ketidakpastian strategis.
3. Data dalam subsistem seharusnya membantu perusahaan untuk
mengembangkan strategi baru.
KOMPENSASI MANAJEMEN
Paket kompensasi total dari seorang manajer terdiri dari gaji, tunjangan,
dan kompensasi insentif. Rencana kompensasi insentif dapat dibagi menjadi
rencana jangka pendek dan rencana jangka panjang. Rencana insentif jangka
pendek didasarkan pada kinerja dalam tahun berjalan. Sedangkan rencana jangka
panjang mengaitkan kompensasi ke pencapaian jangka panjang dan dikaitkan
dengan harga dari saham perusahaan.
Kantong bonus adalah jumlah total dari bonus yang dapat dibayarkan ke
sekelompok karyawan yang memiliki kualifikasi dalam satu tahun tertentu. Ada
beberapa cara untuk menetapkan kantong bonus, yaitu:
Carryover
(1) Metode tersebut telah fleksibel karena pembayaran tidak ditentukan secara
otomatis oleh suatu rumus dan dewan komisaris dapat menggunakan
penilaian mereka.
(2) Metode tersebut dapat mengurangi besarnya fluktuasi yang terjadi ketika
pembayaran bonus hanya didasarkan pada jumlah yang dihasilkan dari
rumus yang dihitung setiap tahunnya. Kerugian dari metode ini adalah
bahwa bonus kurang berhubungan dengan kinerja saat ini.
Kompensasi Ditunda
Metode penundaan pembayaran ini menawarkan keunggulan-keunggulan
berikut ini:
Kerugian dari rencana bonus ditunda adalah bahwa rencana tersebut tidak
membuat jumlah yang ditunda menjadi tersedia bagi eksekutif di tahun bonus
tersebut diperoleh. Ketika pembayaran bonus ditunda, jumlah yang ditunda
mungkin tetap atau tidak. Dalam beberapa kasus, seorang manajer tidak akan
menerima bonus yang ditunda jika ia meninggalkan perusahaan sebelum bonus
tersebut dibayarkan. Peraturan ini disebut dengan borgol emas (golden handcuff)
karena hal tersebut berfungsi sebagai disinsentif bagi manajer untuk
meninggalkan suatu organisasi.
Opsi Saham
Suatu opsi saham adalah hak untuk membeli sejumlah lembar saham pada,
atau setelah, tanggal tertentu di masa depan (tanggal pelaksanaan), pada harga
yang telah disetujui pada tanggal pemberian opsi. Manfaat motivasional utama
dari rencana opsi saham adalah bahwa rencana tersebut mengarahkan energi
manajer ke arah kinerja jangka panjang maupun jangka pendek dari perusahaan
tersebut.
Saham Fantom
Suatu hak apresiasi saham adalah suatu hak untuk menerima pembayaran
uang tunai berdasarkan peningkatan dalam nilai saham dari saat pemberian
penghargaan sampai suatu tanggal tertentu di masa depan. Hak apresiasi saham
dan saham fantom adalah jenis bonus tunai ditunda di mana jumlah bonus
merupakan suatu fungsi dari harga pasar dari saham perusahaan.
Saham Kinerja
Dalam suatu rencana unti kinerja, suatu bonus tunai dibayarkan ketika target
jangka panjang tertentu telah tercapai. Rencana ini dengan demikian
menggabungkan aspek-aspek dari hak apresiasi saham dan hak kinerja. Rencana
ini terutama berguna di perusahan-perusahaan yang hanya memiliki sedikit atau
tidak sama sekali saham yang diperdagangkan secara publik. Target jangka
panjang harus ditetapkan secara hati-hati agar rencana ini dapat berhasil.
Kompensasi CEO
Tidak seperti gaji, opsi saham tidak melibatkan pengeluaran kas. Dengan
demikian, membebankan opsi saham akan sangat mengurangi laba.
Menilai opsi saham jauh lebih mudah. Hal tersebut melibatkan asumsi dan
estimasi. Sehingga angka yang dihasilkan dapat dimanipulasi.
Memperlakukan opsi sebagai beban akan menurunkan laba dan
mengurangi harga saham. Guna mencegah hal ini, perusahaan akan
menerbitkan lebih sedikit opsi.
Usaha awal yang membutuhkan banyak uang menggunakan opsi untuk
menarik bakat manusia. Apabila pembebanan opsi menghalangi
perusahaan untuk menerbitkan opsi saham, hal tersebut dapat merusak
secara serius semangat inovatif dalam sektor teknologi
Opsi saham diungkapkan dalam catatan kaki di neraca
Tingkat Batas
Batas atas adalah tingkat kinerja dimana bonus maksimum dicapai. Batas
bawah adalah tingkat bawah dimana tidak ada penghargaan bonus yang akan
diberikan. Kedua batas tersebut dapat menimbulkan efek samping yang tidak
diinginkan. Ketika manajer menyadari bahwa bonus maksimum telah dicapai atau
tidak ada bonus sama sekali, maka sistem bonus dapat bekerja berlawanan dengan
cita-cita korporat. Untuk mengurangi terjadinya hal seperti ini adalah dengan
membawa kelebihan atau kekurangan tersebut ke tahun berikutnya, yaitu bonus
yang tersedia untuk distribusi pada suatu tahun adalah jumlah bonus yang
diperoleh selama tahun tersebut plus suatu kelebihan atau minus kekurangan
manapun dari tahun sebelumnya.
C. Dasar Bonus
Bonus insentif seorang manajer unit bisnis didasarkan pada total laba
korporat atau pada laba unit bisnis atau campuran keduanya. Dalam perusahaan
industri tunggal yang unit bisnisnya tergantung satu sama lain, bonus manajer
terutama dikaitkan dengan kinerja korporat. Dalam suatu konglomerasi adalah
lebih baik untuk menghargai manajer unit bisnis terutama berdasarkan kinerja unit
bisnis sehingga memelihara semangat kewirausahaan. Untuk perusahaan
diversifikasi lebih baik mendasarkan bonus manajer pada laba unit bisnis dan
sebagian lagi pada laba perusahaan untuk mengoptimalkan hasil unit untuk
sementara, dan pada saat yang sama bekerjasama dengan unit lain untuk
mengoptimalkan kinerja perusahaan.
D. Kriteria Kinerja
Kriteria Keuangan
Kriteria keuangan bila unit bisnis tersebut merupakan pusat laba adalah margin
kontribusi, laba langsung unit bisnis, laba unit bisnis yang bisa dikontrol, laba
sebelum pajak, laba bersi.
Kriteria keuangan bila unit bisnis merupakan pusat investasi perlu dibuat tiga area
yaitu : definisi laba, definisi investasi, dan pilihan antara tingkat pengembalian
atas investasi dan EVA.
Kriteria keuangan bila unit bisnis merupakan pusat pendapatan adalah volume
penjualan atau dolar penjualan.
Penghargaan bonus untuk manajer bisa ditentukan atas dasar formula subyetif,
kombinasi atas dasar formula, ataupun subyektif. Pendekatan subyektif biasanya
dilakukan jika pengawasan manajer personalia terhadap kinerja suatu unit usaha
rendah. Situasi seperti ini terjadi pada kondisi berikut :
“Ini yang kita butuhkan, satu alat ukur sedehana yang naik saat
nilai shareowner tercipta dan turun saat nilai dirusak. Jika kita
dapat membuat manajer kita fokus pada pengukuran ini, mereka
akan bekerja dalam kepentingan terbaik shareowners kita. Dengan
pendapatan, kita tidak tau apa yang akan kita dapat.”
Sistem baru ini menyebabkan masalah dan kekhawatiran baik bagi para
pemegang saham maupun manajemen. Satu masalah adalah sistem baru ini
menciptakan kebingungan manajemen bahkan setelah seluruh manajer
operasional telah mengikuti beberapa sesi pelatihan. Manajer korporasi
beranggapan manajer operasional akan cepat memahami bagaimana
pengukuran keuntungan ekonomis bekerja, karena bonus mereka tergantung
kepada hal tersebut. Namun beberapa manajer nampaknya tidak mengerti
bagaimana pengukuran keuntungan ekonomis dihitung, dan sebagian tetap
mengelola entitas mereka berdasarkan laporan manajemen berbasis
pendapatan mereka yang lama.
Masalah kedua adalah kekecewaan dan hilang motivasi pada divisi minuman
keras (Spiritss. Pada 2000 dan 2001, keuntungan ekonomis di Spirits sangat
kecil. Saat resesi, konsumen sedikit minum minuman keras. Dengan turunnya
permintaan konsumen, sebagian pesaing memotong harga dan Spirits harus
mencocokkan pengurangan tersebut. Hal ini berdampak buruk pada
keuntungan. Spirits gagal mencapai target 2000 dan menurunkan target 2001,
dengan perbedaan yang sangat besar. Sebagai konsekuensinya, hadiah bonus
untuk manajer Spirits turun di bawah level target, dan seluruh manajer Spirits
memiliki saldo negatif yang sangat besar pada rekening bank bonusnya.
PERTANYAAN
JAWABAN
Oleh sebab itu kami tidak mau melanjutkan sitem lama dan baru sebab
mengandalkan pengukuran pada keungan saja tidak mencukupi bahwa
strategi akan dilaksanakan dengan sukses. Solusinya mengukur dan
mengevaluasi manager unit bisnis dengan menggunakan berbagai
ukuran baik keuangan maupun non keuangan. Kami menyarankan
menggunakan sistem pengukuran kinerja menggunakan Balance Score
Card.