Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Hubungan Kekerabatan Ikan Koi Dan Ikan Mas Serta Sejuta Manfaatnya

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH

HUBUNGAN KEKERABATAN IKAN KOI (Cyprinus carpio) DAN IKAN


MAS (Cyprinus carpio) SERTA SEJUTA MANFAATNYA

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Zoologi Vertebrata

Dosen: Sumiyati Sa’adah, M. Si

Oleh

Siti Rohmah Fadilah (1152060107)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN MIPA

FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG

2017
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur terpanjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan karunia-Nya
serta taufik dan Hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik meskipun
banyak kekurangan di dalamnya. Shalawat serta salam semoga selamanya terlimpah curahkan
bagi Nabi Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya, beserta para tabi’in yang
tetap setia dalam keimanan.
Makalah yang diberi judul “Keindahan pada Ikan Koi” merupakan salah satu upaya
yang dilakukan penulis untuk memenuhi tugas akhir dalam mata kuliah Zoologi Vetebrata.
Dan juga penulis mengucapkan terima kasih kepada Ibu Sumiyati Sa’adah, M.Si yang telah
memberikan tugas ini semoga dengan makalah ini mampu menambahkan wawasan keilmuan
terutama bagi penulis dan umumnya bagi pembaca. Tidak lupa juga mengucapkan banyak
terima kasih dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada sumber-sumber terkait
yang pemikiran dan gagasannya telah penulis kutip. Semoga dapat menjadi jalan ibadah dan
amal shaleh serta mampu memberi pencerahan dan penambahan wawasan bagi yang membaca.
Akhir kata mohon maaf apabila terdapat banyak kesalahan, tiada gading yang tak retak,
demikian pepatah mengatakan. Kami sadari makalah ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh
karena itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun sehingga
penulis dapat memperbaiki kesalahannya.

Bandung, April 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................ i

DAFTAR ISI............................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1


1.1. Latar Belakang.............................................................................. 1
1.2. Tujuan ........................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN ........................................................................... 3


1. Karakteristik pada Osteichthyes .................................................. 3
2. Morfologi Ikan Koi...................................................................... 4
3. Habitat dan Sifat Ikan Koi ........................................................... 7
4. Analisis Kekerabatan Ikan Mas Koi (Cyprinuscarpio koi) dan
Ikan Mas Majalaya ( Cyprinus carpio) Menggunakan
Metode RAPD ............................................................................. 8
5. Analisis Identifikasi Pola Warna Ikan Koi Menggunakan
Metode Sobel Edge Detection dalam Karakteristik Citra
Sharpening ................................................................................... 9
6. Penambahan Berbagai Sumber Beta Karoten Alami dalam
Pakan Terhadap Peningkatan Kecerahan Warna Ikan Koi
(Cyprinus carpio)………………………………………………. 10
7. Perkembangan Ikan Koi di Indonesia………………………….. 10
8. Kualitas Air untuk Ikan Koi……………………………………. 12
9. Probiotik……………………………………………………….. 13
10. Determinasi Molekuler Koi Herves Virus (KHV) yang Diisolasi
pada Ikan Koi…………………………………………………… 13
11. Ayat al-Qur’an tentang Ikan dan Manfaat Ikan Koi Bagi Manusia 14

BAB III KESIMPULAN........................................................................... 16

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..... 17

ii
1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ikan hias di Indonesia tersebar di Pulau Jawa, Sumatera, Bali, Kalimantan, Sulawesi,
Maluku, dan Papua (Bachtiar dan Tim Lantera, 2004). Pada saat ini peminat ikan hias terus
bertambah dan semakin menyebar ke seluruh lapisan masyarakat. Meskipun kemampuan
daya belinya bervariasi, masyarakat perkotaan di Indonesia melengkapi rumahnya dengan
akuarium-akuarium atau kolam yang diisi dengan beragam ikan hias salah satunya ikan
koi.
Ikan koi (Cyprinus carpio) merupakan salah satu jenis ikan hias yang berpuluh – puluh
tahun secara turun – temurun dibudidayakan oleh orang Jepang, bahkan dijadikan lambang
bagi Negara Jepang dan diangkat sebagai ikan nasional Jepang. Warna koi yang indah dan
beraneka ragam, mendorong orang Jepang untuk menghasilkan berpuluh – puluh jenis koi
yang akhirnya digemari oleh orang di berbagai negara termasuk Indonesia (Susanto, 2000).
Ikan koi juga dianggap berasal dari Negara Jepang (Kokugyo). Di negeri matahari terbit
itu, koi berkembang pesat.
Ikan koi merupakan ikan hias unggulan. Corak sisiknya yang berwarna -
warni membuat ikan ini banyak digemari, terutama oleh para pengusaha ikan
hias. Kualitas koi ditentukan oleh pola warna, kesesuaian jenis koi dan kejelasan warna.
Pola warna yang simetris dengan batasan jelas antar warna menunjukkan kualitas yang
baik.
Maka dari itu tidak heran apabila ikan koi dijadikan bisnis bagi pengusaha budidaya
ikan koi, karena nilai estetika juga semakin indah ikan koi maka nilai ekonominya pula
semakin tinggi. Dalam makalah yang penulis buat juga menjelaskan cara membudidaya
ikan koi, menjelaskan karakteristik ikan koi, peran bagi manusia, dan lainnya.
"Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu) agar kamu dapat memakan
daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan
yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari
(keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur" (An-Nahl ayat 14).
1.2 Tujuan
1. Mengetahui karakteristik pada Osteichthyes
2. Mengetahui morfologi pada Ikan Koi (Cyprinus carpio)
3. Mengetahui habitat dan sifat Ikan Koi (Cyprinus carpio)
4. Mengetahui kualitas air untuk Ikan Koi dan cara budidaya pada Ikan Koi (Cyprinus
carpio)
5. Mengetahui nilai ekonomi pada Ikan Koi (Cyprinus carpio) dan perkembangan Ikan
Koi di Indonesia
6. Mengetahui apa itu probiotik
7. Menganalisis kekerabatan Ikan Mas Koi (Cyprinuscarpio koi) dan Ikan Mas Majalaya
( cyprinuscarpio carpio)
8. Menganalisis identifikasi pola warna ikan koi
9. Mengetahui efek penambahan berbagai sumber beta karoten alami dalam pakan
terhadap peningkatan kecerahan warna ikan koi
10. Mengetahui determinasi molekuler Koi Herves Virus (KHV) yang diisolasi pada Ikan
Koi
11. Mengetahui ayat al-Qur’an tentang ikan dan manfaat ikan koi bagi manusia

2
3

BAB II

PEMBAHASAN

1. Karakteristik pada Osteichthyes

Dalam bahasa Yunani ichthyes berarti ikan, dan ilmu yang mempelajari ikan disebut

ichthyologi. Sementara itu istilah fish berasal dari kata pisces dalam Bahasa Latin yang berarti

ikan. Osteichthyes memiliki ciri sebagai berikut:

1. Kulit banyak mengandung kelenjar mukosa, biasanya ditutupi sisik (ganoid, cycloid, atau

ctenoid); ada pula yang tidak bersisik, ada pula sisiknya yang dilapisi email; terdapat sirip

berpasangan atau median (dengan beberapa pengecualian), tidak memiliki anggota tubuh.

2. Mulut biasanya terletak terminal dan terdapat gigi; rahang berkembang baik menyambung

ke tengkorak; terdapat dua lobus olfaktori, dorsal, biasanya tidak terhubung ke rongga

mulut; mata besar tanpa kelopak.

3. Skeleton terutama terdiri dari tulang sejati; memiliki sejumlah vertebrae; ekor biasanya

homocercal; kadang-kadang sisa notochord ditemukan sampai dewasa.

4. Jantung terdiri dari 2 ruang (1 serambi dan 1 bilik) dengan sinus venosus dan conus

anteriosus; 4 asang pembuluh aorta; sel darah merah berbentuk oval dan memiliki inti

5. Respirasi dilakukan oleh insang berpasangan yang terletak di tepi setiap faring, dengan

penutup operculum, biasanya memiliki gelembung udara (renang), beberapa memiliki

saluran ke faring, dan organ mirip paru-paru pada dipnoi dan yang lainnya

6. Terdapat 10 pasang syaraf cranial

7. Suhu tubuh bervariasi, tergantung kepada suhu lingkungan

8. Gonad bepasangan; biasanya ovivar (beberapa ovovivipar atau vivipar); fertilisasi eksternal

(dengan beberapa pengecualian), telur ada yang berukuran kecil; sampai dengan 12 mm;
jumlah yolk bervariasi; segmentasi biasanya meroblastic; tidak ada membran embrionik;

kadang-kadang bentuk mudanya (postlarva)sangat berbeda dengan yang dewasa (Kurniati,

dkk. 2017).

Adapun pada makalah ini penulis membahas tentang “Keindahan Ikan koi” yang termasuk

kedalam Osteichthyes. Di Jepang, ikan ini dinamakan Nishikigoi (Cyprinus carpadie).

Artinya, ikan berwarna warni. Goi sendiri artinya ikan karper. Koi sendiri berasal dari bahasa

Cina. Kata koi berasal dari bahasa Jepang yang berarti ikan karper. Lebih spesifik lagi ia

merujuk pada nishikigoi yang kurang lebih bermakna ikan karper yang bersulam emas atau

perak. Di Jepang, koi menjadi semacam simbol cinta dan persahabatan. Ini karena koi

merupakan homofon untuk kata lain yang juga bermakna kasih sayang atau cinta.

2. Morfologi Ikan Koi (Cyprinus carpio)

Menurut Susanto (2000), badan koi berbentuk seperti torpedo dengan perangkat gerak

berupa sirip. Sirip – sirip yang melengkapi bentuk morfologinya adalah sebuah sirip punggung,

sepasang sirip dada, sepasang sirip perut, sebuah sirip anus, dan sebuah sirip ekor yang

berfungsi sebagai alat gerak, sirip ini terdiri dari jari-jari keras, jari-jari lunak, dan selaput sirip.

Sirip dada dan sirip ekor hanya mempunyai jari-jari lunak. Sirip punggung mempunyai 3 jari-

jari keras dan 20 jari-jari lunak. Sirip perut hanya terdiri dari jari-jari lunak sebanyak 9 buah.

Sirip anus mempunyai 3 jari-jari keras dan 5 jari-jari lunak.

4
Gambar 1. Morfologi Ikan Koi
(Sumber: nextdaykoi.com)

Pada sisi badannya, dari pertengahan kepala hingga batang ekor, terdapat gurat sisi (linear

lateralis) yang berguna untuk merasakan getaran suara. Garis ini terbentuk dari urat-urat yang

ada di sebelah dalam sisik yang membayang hingga sebelah luar. Badan koi tertutup selaput

yang terdiri dari 2 lapisan. Lapisan pertama terletak di luar yang disebut dengan epidermis,

sedang lapisan dalam disebut sebagai endodermis. Epidermis terdiri dari sel – sel getah yang

menghasilkan lendir (mucus) pada permukaan badan koi. Lapisan endodermis terdiri dari

serat– serat yang penuh dengan sel. Di lapisan ini juga terdapat sel warna.

Sel warna ini mempunyai corak yang sangat kompleks yang dengan cara kontraksi

memproduksi larutan dengan 4 macam sel warna yang berbeda. Adapun keempat sel tersebut

adalah melanophore (hitam), xanthophore (kuning), erythrophore (merah), dan guanophore

(putih). Organ perasa dan syaraf mempunyai hubungan erat dengan penyusutan dan

penyerapan sel warna. Organ – organ ini sangat reaktif sekali dengan cahaya. Tempatnya

terletak di antara lapisan epidermis dan urat syaraf pada jaringan lemak, yang terletak di bawah

sisik.

5
Gambar 2. Bentuk kepala pada Ikan Koi

Ikan koi juga memiliki bentuk kepala yang hampir sama dengan ikan mas koki, terdapat

kumis kecil yang di gunakan untuk mendeteksi makanan yang ada di sekitar habitatnya ataupun

lainnya. Namun, pada badan atau bentuk tubuh ikan koi terdapat dua jenis yaitu epidermis dan

juga dermis. Bagian ini sangat berperan penting bagi ikan terutama melindungi diri dari

serangan hama dan penyakit ikan, serta melindungi tubuh ikan dari kotoran yang terdapat di

air.

Adapun klasifikasi ikan koi menurut Khairruman (2000), yaitu :


Filum : Chordata
Sub filum : Vertebrata
Superkelas : Pisces
Kelas : Osteichthyes
Sub kelas : Actinopterygii
Ordo : Cyprinoformes
Sub ordo : Cyprinoidea
Famili : Cyprinidae
Sub Famili : Cyprininae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio

6
3. Habitat dan Sifat

Ikan koi menyukai tempat hidup (habitat) di perairan tawar yang tidak terlalu dalam dan

alirannya tidak terlalu deras, misalnya di pinggiran sungai atau danau. Ikan ini dapat hidup

baik di ketinggian 150 – 600 m di atas permukaan laut dan pada suhu 25 – 30o C. Meskipun

tergolong ikan air tawar, ikan koi kadang – kadang juga ditemukan di perairan payau atau di

muara sungai dengan kadar garam 25 – 30 % (Khairruman, 2000).

Gambar 3. Habitat ikan koi

Koi gampang menyesuaikan diri dengan lingkunganbarunya. Ikan ini bisa menempati

hampir semua tempat. Pada saat pemindahan, jangan sampai koi mengalami perubahan secara

mendadak. Masa hidup koi umumnya hingga 70 tahun, namun ada beberapa yang bisa hidup

mencapai 200 tahun. Tidak ada bos dalam kelompok koi, dan tidak ada seekor pejantan kasar

yang mengganggu koi betina. Sebagai pendatang lama, koi tidak akan menyiksa pendatang

baru. Koi sangat lemah lembut (Susanto, 2000).

7
4. Analisis Kekerabatan Ikan Mas Koi (Cyprinuscarpio koi) dan Ikan Mas Majalaya

(cyprinuscarpio carpio) Menggunakan Metode RAPD

Menurut jurnal yang dikutip dari Elvin Giantara Muhammad, Ibnu Dwi Buwono, dan

Yuniar Mulyani, hubungan kekerabatan pada ikan mas konsumsi dan ikan mas hias perlu ntuk

diteliti agar mencegah terjadinya inbreeding pada spesies ikan mas. Strain ikan Koi dapat

diketahui dengan morfologi ikan Koi, namun pembuktian perbedaan strain tersebut secara jelas

dapat dilihat dari polimorfisme ikan Koi dengan melakukan uji molekuler pada tingkat DNA.

Variasi genetik menggambarkan adanya keragaman pada suatu spesies. Adanya keragaman

terlihat dari karakteristik ikan, baik dari dalam (genotipe) maupun dari luar (fenotipe). Variasi

genetic yang telah diketahui berdasarkan pita-pia DNA polimorfisme pada strain-strain ikan

Koi dan ikan mas dapat memudahkan pembenih (Breeder) merancang persilangan yang tepat

diantara kedua strain dalam satu spesies untuk menghasilkan individu baru yang unggul.

Kesimpulan dari penelitian ini dengan menggunakan metode “Random Amplified

Polymorphic DNA” dapat digunakan untuk melihat hubungan kekerabatan sampel ikan Koi

(Kohaku, Tancho, Ogon, Asagi, dan Shiro) dan ikan mas Majalaya. Hubungan kekerabatan

ikan Mas Majalaya dengan ikan Koi relatif dekat (indeks kesamaan 62%). Koi strain Kohaku,

Shiro, dan Tranchomemiliki hubngan kekerabatan yang relatif jauh (indeks kesamaan berkisar

48-55%) dan berpotensi untuk menghasilkan keturunan dengan heterozigositas tinggi. Koi

strain Ogon dan Asagi memiliki hubungan kekerabatan yang dekat (indeks kesamaan 84%)

berpotensi besar menyebabkan inbreeding. Primer OPA-2 dapat mendeteksi hubungan

kekerabatan pada setiap strain Koi dan mampu membedakan kelompok ikan Koi dan ikan Mas

Majalaya, sedangkan primer OPA-3 tidak mampu membedakan kelompok ikan Koi dan ikan

Mas.

8
5. Analisis Identifikasi Pola Warna Ikan Koi Menggunakan Metode Sobel Edge

Detection dalam Karakteristik Citra Sharpening

Menurut jurnal yang dikutip dari Milfa Yetri, Yusnidah, dan Mukhlis Ramadhan, untuk

mendapatkan gambar yang bagus pada ikan koi, harus menggunakan cara yang tepat, karena

hal tersebut akan mampu menambah daya tarik orang yang melihatnya, hal tersebut berimbas

kepada nilai ekonominya jika hendak digunakan dalam hal berbisnis, semakin indah kualitas

gambarnya maka akan semakin tinggi nilai jualnya.

Prinsip penajaman citra adalah menjumlahkan citra asli dengan citra hasil dari operasi

deteksi tepi. Operator deteksi tepi yang digunakan adalah operator Laplacian. Dengan cara ini

bagian tepi objek akan tampak berbeda dengan latar belakannya sehingga citra yang dihasilkan

terkesan lebih tajam. Jenis-jenis Citra yaitu:

a. Citra Biner, citra digital yang hanya dapat memiliki dua kemungkinan nilai pixel yaitu

hitam putih.

b. Citra grayscale merupakan citra digital yang hanya memiliki satu nilai kanal pada setiap

pixelnya, dengan kata lain nilai bagian RED = GREEN = BLUE Nilai tersebut digunakan

untuk menunjukkan tingkat intensitas.

c. Citra warna, setiap pixel dari citra warna 24 bit diwakili 24 bit sehingga total 16.777.216

variasi warna.

Dari hasil analisis dan implementasi yang diperoleh, maka dapat diambil simpulan sebagai

berikut:

1. Proses identifikasi edge dilakukan dengan proses penajaman citra (sharpenning) kemudian

diproses dengan Algoritma Sobel Edge Detection. Sistem pendeteksian yang dilakukan

baik berupa gambar objek benda, buah, dan juga wajah manusia.

9
2. Saat pengujian sistem hanya terdapat dua jenis format citra yang dapat diproses pada

pendeteksi tepi yaitu format citra bmp dan jpeg.

6. Penambahan Berbagai Sumber Beta Karoten Alami dalam Pakan Terhadap

Peningkatan Kecerahan Warna Ikan Koi (Cyprinus carpio)

Menurut jurnal yang dikutip dari Evan Aspirata Hulu, Syammaun Usman, dan Nurmatias,

karotenoid adalah pigmen berwarna kuning, oranye dan oranye kemerahan yang terlarut

dalam lipida meliputi kelompok hidrokarbon yang disebut karoten dan derivat oksigenasinya

xantofil. Wortel (Daucus carrota L.) merupakan salah satu bahan penghasil karoten yang

dapat mempercantik warna ikan hias. Wortel kaya beta karoten sehingga bisa menaikkan

warna merah seperti spirulina (Sunarno, 2012). Warna oranye tua pada wortel menandakan

kandungan beta karoten yang tinggi (Khairyah, dkk., 2010).

Astaxanthin, tepung wortel dan spirulina merupakan sumber beta karoten alami yang dapat

meningkatkan kualitas dan kecerahan warna pada ikan hias. Hasil penelitian dapat

disimpulkan bahwa:

1.Perlakuan dengan penambahan astaxanthin 3% menghasilkan tingkat kecerahan warna yang

terbaik pada ikan koi dengan nilai 0,97 dibandingkan perlakuan lainnya.

2.Perlakuan ini menguntungkan (efisien) karena nilai efisiensi lebih kecil dari 1 (satu).

7. Perkembangan Ikan Koi di Indonesia

Pada awalnya ikan koi hanya memiliki warna tunggal yaitu hitam (karasugoi dan sumigoi),

merah (benigoi, higoi, akagoi), putih (shiromuji), keemasan (kingoi), dan putih keperakan

(gingoi) dan disilangkan sehingga menghasilkan dua warna, tiga warna, lima warna dan multi

10
warna. Seiring dengan perkembangan teknik budidaya, koi yang pada awalnya hanya memiliki

satu warna saja saling disilangkan sehingga menghasilkan ikan koi yang memiliki dua warna,

tiga warna, bahkan lima warna.

Gambar 4. Macam-macam Ikan Koi

Ikan ini dapat dipelihara hampir di semua tempat, gerak gerik ikan ini tampak simpatik,

bahkan ada anggapan ikan koi dapat membawa keuntungan bagi pemiliknya (Effendi 1993).

Memelihara koi adalah hobi yang menyenangkan dan diyakini dapat mengurangi stress.

Koi adalah ikan yang pintar dan bisa diajarkan untuk makan dari tangan. Namun kadang seperti

ikan rakus yang akan memakan semua apa saja yang dilempar ke kolam. Koi juga dapat

mendengar dan akan merespon suarasuara. Umumnya Koi mencapai ukuran 50% dari panjang

ukuran koi dewasa dalam 24 bulan, biasanya pertumbuhannya tergantung dari besarnya media

pemeliharaan. Juga faktor lain seperti kualitas air, oksigen, filtering, dan makanan. Garis

keturunan Koi juga sangat berpengaruh erat dengan kualitasnya. Rata-rataikan koi bisa hidup

antara 20-30 tahun (Alex 2011).

11
8. Kualitas Air untuk Ikan Koi

Kualitas air merupakan hal penting yang diperhatikan dalam budidaya ikan. Air yang

kurang baik akan menyebabkanikan koimudah terserang penyakit. Kualitas air memberikan

pengaruh yang cukup besar terhadap kelulusan hidup dan pertumbuhan ikan. Rendahnya

kualitas sifat fisik dan kimia air yang digunakan pada tempat–tempat pembenihan akan

berkaitan dengan rendahnya produksi benih ikan. Sifat–sifat fisik dan kimia air tersebut antara

lain kecerahan, oksigen terlarut, pH, CO2, suhu, kekeruhan, warna (Khairuman dan Sudenda

2002).

Ikan koi merupakan hewan yang hidup di daerah beriklim sedang dan hidup pada daerah

perairan tawar. Menurut SNI 7734-2011 persyaratan media air untuk ikan koi sesuai Tabel 1.

Tabel 1. Persyaratan Media Air untuk Ikan Koi

Jenis Uji Satuan Persyaratan


a. Fisika
Suhu ˚C 20–26
b. Kimia
pH - 6,5-8
Oksigen Terlarut mg/L Min. 5
Amonia mg/L Maks. 0,02
Nitrat mg/L Maks. 50
Nitrit mg/L Maks. 0,2
(Sumber: SNI 7734-2011)

Ikan koi merupakan ikan air tawar, akan tetapi ikan koi masih dapat hidup pada air yang agak

asin. Ikan koi masih bisa bertahan hidup pada air dengan salinitas 10 ppt. Ikan koi hidup pada

salinitas netral, akan tetapi ikan koi masih bisa hidup pada salinitas yang agak basa. Kisaran pH

12
yang dibutuhkan ikan koi agar tumbuh sehat yaitu pada kisaran 6,5-8,5 sedangkan nilai kesadahan

yang dapat ditoleransiikan koi adalah 20mg/LCaCO3 (Effendi1993).

9. Probiotik

Probiotik adalah bakteri hidup yang ditambahkan ke dalam pakan yang dapat memberikan

keuntungan bagi inang dengan memperbaiki keseimbangan bakteri di dalam ususnya (Fuller

1992). Aplikasi pemberian bakteri probiotik dapat diberikan langsung ke dalam media

pemeliharaan (Reswana 2008; Masna 2010; Irawan 2012), melalui pakan buatan atau pakan alami

seperti Artemia (Widanarni et al., 2008). Bakteri probiotik yang tekandung di dalam Starbact

antara lain Bacillus sp., Aerobacter sp., Lactobacillus sp., Nitrobacter sp., Nitrosomonas sp., dan

jamur Saccharomyces sp., merupakan bakteri probiotik yang bermanfaat untuk menciptakan

kondisi kualitas air kolam yang optimal sehingga cocok untuk digunakan dalam budidaya ikan.

10. Determinasi Molekuler Koi Herves Virus (KHV) yang Diisolasi pada Ikan Koi

Menurut jurnal yang dikutip dari Jetti Treslah Saselah, Reiny A. Tumbol, dan Henky Manoppo,

KHV merupakan salah satu contoh jenis virus yang menyerang family Cyprinid, yang awalnya

dittemukan pada tahun 1996 di Inggris. Virus ini dapat menular dengan cepat dan dapat

menyebabkan kematian secara massal pada golongan ikan family Cyprinid seperti ikan mas

(Cyprinus carpio) dan ikan koi (Cyprinus carpio koi) (Hendrick et al., 2003; Sunarto et al., 2005).

Kesimpulan dari jurnal penelitian hasil deteksi menyimpulkan bahwa keberadaan KHV pada

ikan koi (Cyprinus carpio koi) yang dibudidayakan di Kabupaten Kepulauan Sangihe (Tahuna)

menunjukkan bahwa semua sampel ikan positif terinfeksi virus KHV. Hasil pemeriksaan ini

13
ditandai dengan adanya perpendaran pita sampel ikan yang sama dengan kontrol positif pada

produk PCR hasil visualisasi elektroforesis.

11. Ayat al-Qur’an tentang Ikan dan Manfaat Ikan Koi Bagi Manusia

    


    
   
    
  

“Dan Dialah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan
daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu
pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari
karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur” (An-Nahl: 14).

Kandungan dalam Ikan Koi yaitu sebagai berikut:

1. Mengandung Protein
2. Mengandung Zat Besi
3. Mengandung Omega 3
4. Mengandung Vitamin A
5. Mengandung Vitamin D
6. Mengandung Vitamin B12

Manfaat Ikan Koi dibidang kesehatan antara lain:

1. Menurunkan kolestrol
2. Membantu menurunkan berat badan (pembantu untuk diet)
3. Menurunkan tekanan darah
4. Mencegah diabetes
5. Mencegah kanker prostat
6. Menjaga kesehatan kulit
14
7. Mencegah jantung coroner dan menstabilkan detak jantung
8. Meningkatkan nafsu makan
9. Menutrisi otak
10. Meningkatkan daya tahan tubuh
11. Menambah energi
12. Membangun otot
13. Memperlancar sistem pencernaan
14. Memperbaiki gizi buruk
15. Mencegah rabun dekat
16. Mengandung kalsium
17. Meringankan depresi
18. Mencegah mata silinder
19. Mengobati batuk kering
20. Mengobati flu
21. Memberikan kesadaran pasien alzheimar
22. Membantu anak-anak austik
23. Sebagai terapi untuk anak ADHD, yaitu anak yang memiliki masalah dan kesulitan untuk
fokus.

Manfaat Memelihara Ikan Koi

1. Membuat cantik dan indah pemandangan di rumah


2. Sebagai bisnis dan tambahan investasi
3. Membantu menjaga kelestarian alam
4. Meningkatkan harga diri seseorang
5. Mengisi waktu luang
6. Sebagai ikan hias diakuarium
7. Hiburan ataupun hoby
8. Sebagian orang mempercayai dapat membawa keberuntungan
9. Mengurangi stress, karena dengan melihat ikan koi yang indah hati menjadi tenang
10. Memberikan ide-ide dan inspirasi baru.

15
16

BAB III

KESIMPULAN

1. Karakteristik pada Osteichthyes yaitu: Kulit banyak mengandung kelenjar mukosa, mulut
biasanya terletak terminal dan terdapat gigi, skeleton terutama terdiri dari tulang, jantung terdiri
dari 2 ruang (1 serambi dan 1 bilik) dengan sinus venosus dan conus anteriosus, Respirasi
dilakukan oleh insang berpasangan yang terletak di tepi setiap faring, dengan penutup
operculum, dll.
2. Morfologi pada Ikan Koi (Cyprinus carpio) yaitu sebuah sirip punggung, sepasang sirip dada,
sepasang sirip perut, sebuah sirip anus, dan sebuah sirip ekor yang berfungsi sebagai alat gerak,
sirip ini terdiri dari jari-jari keras, jari-jari lunak, dan selaput sirip, dan terdapat kumis kecil.
3. Habitat dan sifat Ikan Koi (Cyprinus carpio) di perairan tawar yang tidak terlalu dalam dan
alirannya tidak terlalu deras, misalnya di pinggiran sungai atau danau.
4. Kualitas air untuk Ikan Koi yaitu pada kisaran 6,5-8,5 sedangkan nilai kesadahan yang dapat
ditoleransiikan koi adalah 20mg/LCaCO3 (Effendi1993).
5. Nilai ekonomi pada Ikan Koi (Cyprinus carpio) dan perkembangan Ikan Koi di Indonesia,
seiring dengan perkembangan teknik budidaya, koi yang pada awalnya hanya memiliki satu
warna saja saling disilangkan sehingga menghasilkan ikan koi yang memiliki dua warna, tiga
warna, bahkan lima warna.
6. Probiotik adalah bakteri hidup yang ditambahkan ke dalam pakan yang dapat memberikan
keuntungan bagi inang dengan memperbaiki keseimbangan bakteri di dalam ususnya (Fuller
1992).
7. Menganalisis kekerabatan Ikan Mas Koi (Cyprinuscarpio koi) dan Ikan Mas Majalaya
(cyprinuscarpio carpio) yaitu strain ikan Koi dapat diketahui dengan morfologi ikan Koi,
namun pembuktian perbedaan strain tersebut secara jelas dapat dilihat dari polimorfisme ikan
Koi dengan melakukan uji molekuler pada tingkat DNA.
8. Menganalisis Identifikasi Pola Warna Ikan Koi dengan prinsip penajaman citra yaitu
menjumlahkan citra asli dengan citra hasil dari operasi deteksi tepi.
9. Efek penambahan berbagai sumber beta karoten alami dalam pakan terhadap peningkatan
kecerahan warna ikan koi, warna oranye yang tinggi menandakan kandungan beta karoten.
10. Determinasi molekuler Koi Herves Virus (KHV) yang diisolasi pada Ikan Koi.
11. Ayat al-Qur’an tentang ikan terdapat pada surat an-Nahl ayat 14 dan manfaat ikan koi bagi
manusia sangat banyak terutama dalam bidang kesehatan karena banyak mengandung berbagai
jenis gizi yang dibutuhkan oleh tubuh manusia.

DAFTAR PUSTAKA

- Hulu, “Penambahan Berbagai Sumber Beta Karoten Alami dalam Pakan Terhadap Peningkatan
Kecerahan Warna Ikan Koi (Cyprinus carpio)”.
- Kurniati, dkk. 2017. Zoologi Vertebrata. Bandung: UIN SGD
- Khairruman, dkk. 2000. Budidaya Ikan Mas Secara Intensif. Agromedia Pustaka. Subang.
- Muharram, dkk. 2012. “Analisis Kekerabatan Ikan Mas Koi (Cyprinuscarpio koi) dan Ikan Mas
Majalaya (Cyprinuscarpio carpio) menggunakan Metode RAPD”. Jurnal Perikanan dan
Kelautan. Vol. 3, No. 3, September 2012: 15-23.
- Saselah, dkk. 2012. “Determinasi Molekuler Koi Herves Virus (KHV) yang Diisolasi pada Ikan

Koi”. Jurnal Perikanan dan Kelautan Tropis. Vol. VIII-2, Agustus 2012.

- Susanto, Heru. 2000. Koi. Penebar Swadaya. Cipondoh.


- Yetri, dkk. 2015. “Analisis Identifikasi Pola Warna Ikan Koi Menggunakan Metode Sobel Edge
Detection dalam Karakteristik Citra Sharpening”. Jurnal SAINTIKOM Vol. 14, No. 1,
Januari 2015.

17

Anda mungkin juga menyukai