Laporan Praktikum Kimia Penegnalan Alat Dan Bahan Kimia
Laporan Praktikum Kimia Penegnalan Alat Dan Bahan Kimia
Laporan Praktikum Kimia Penegnalan Alat Dan Bahan Kimia
KIMIA PERTANIAN
Oleh :
KIMIA PERTANIAN
ACARA I
PENGENALAN ALAT DAN BAHAN KIMIA
Oleh :
A. Latar Belakang
terutama bila kita ceroboh dan kurang pengetahuan. Kehati-hatian dan tidak buru-
buru adalah syarat penting yang perlu dimiliki seseorang yang bekerja di
pelayanan, serta uji mutu atau quality control. Berbagai jenis laboratorium kimia
telah banyak dimiliki oleh sekolah lanjutan atas (SMA dan SMK), perguruan
tinggi, industri dan jasa serta lembaga penelitian dan pengembangan. Karena
perbedaan fungsi dan kegunaannya, dengan sendirinya berbeda pula dalam desain,
fasilitas, teknik, dan penggunaan bahan. Walaupun demikian, apabila ditinjau dari
dasar yang sama sebagai akibat penggunaan bahan kimia dan teknik di dalamnya.
Laboratorium kimia harus merupakan tempat yang aman bagi para penggunanya.
Aman terhadap setiap kemungkinan kecelakaan fatal, dari sakit maupun gangguan
kesehatan. Hanya dalam laboratorium yang aman seseorang dapat bekerja dengan
aman, produktif, dan efisien, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan dan
kesadaran bahwa kecelakaan dapat berakibat pada para pengguna, maupun orang
lain serta lingkungan di sekitarnya. Ini adalah tanggung jawab moral dalam
memberikan andil besar dalam keselamatan kerja. Kedua faktor penting tersebut
serta upaya penanganannya Pengenalan sifat dan jenis bahan kimia akan
kegunaan alat dan bagaimana cara penggunaannya juga sangat penting. Misalnya
alat-alat gelas harus diperiksa sebelum digunakan. Apakah ada yang retak, pecah,
atau masih kotor. Dalam makalah ini akan diuraikan tentang bagaimana perawatan
kerusakan alat dan bahan-bahan kimia dapat dihindari, serta bahaya-bahaya yang
2. Menuliskan nama alat-alat yang telah diberi nomor dalam almari, contoh-
3. Membaca dan menulis nama kemikalia, rumus, bobot molekul, bobot molekul
dan derajat kemurnian kemikalia yang ada dalam botol kemas, serta
penggunaannya.
II. TINJAUAN PUSTAKA
cara kerja, serta fungsi dan alat-alat di laboratorium. Selain untuk menghindari
kecelakaan dan bahaya, dengan memahami cara kerja dan fungsi dari masing-
praktikum dapat langsung diatasi dengan cepat dan sebaik mungkin. Alat-alat
pembakaran gas. Ada juga alat-alat yang mempunyai jenis dan macam yang
Bekerja di laboratorium sains adalah suatu hal yang melibatkan benda nyata
dan juga mengamati perubahan yang terjadi. Ketika sains bergerak melampaui
penjelasan dan peramalan, pengalaman secara dekat adalah titik awal untuk
2011).
hasil praktikum. Bahan yang mudah menguap diletakan di dalam wadah, bahan
kimia yang dapat menimbulkan bahaya sebaiknya disimpan dalam sebuah lemari
Ada beberapa faktor yang sangat penting dalam mengetahui alat-alat yang
ada di laboratorium, yatu masalah alat-alat yang digunakan dan adanya ketelitian
Sebagian besar alat-alat yang dipakai dalam analisis kimia baik yang klasik
besar terbuat dari gelas. Selain itu ada pula alat yang terbuat dari porselin besi dan
tersebut terbuat dari gelas (kaca). Meskipun alat-alat tersebut telah siap dipakai,
peralatan khusus sesuai kebutuhan (Imam, 2010). Pemakaian bahan kimia akan
dengan bahan-bahan yang berbeda, ada yang terbuat dari gelas, kayu, porselen,
alat tersebut ada yang tahan terhadap basa, tahan terhadap asam, tahan terhadap
panas dan ada yang hanya tahan terhadap kondisi normal. Oleh sebab itu,
berbahaya dan merugikan diri sendiri, orang lain maupun lingkungan sekitar bila
alat dan bahan, sehingga menjadi sangat penting untuk mengetahui setiap
kemungkinan bahaya (Setiawati, 2009). Dalam mengukur suatu zat atau bahan
hendaknya menggunakan suatu alat. Alat yang digunakan untuk mengukur suatu
zat kimia adalah gelas ukur. Akan tetapi, pengukuran dari gelas ukur ini
pengukuran yang mempunyai tingkat ketelitian tinggi yaitu pipet ukur. Namun
pengukuran dengan pipet ukur ini tidak terlepas juga dari ketelitian praktikan
(Rohman, 2011).
kimia tersedia dalam bentuk-bentuk cair atau padat, dan dikemas dalam botol
plastik atau botol gelas yang gelap. Semua kemikali dibuat oleh pabrik dengan
harus dicantumkan padda label botol kemas bahan tersebut (Tim Kimia, 2014).
Suatu laboratorium harus merupakan tempat yang aman bagi para pekerja
fatal maupun sakit atau gangguan kesehatan lainnya. Hanya didalam laboratorium
yang aman, bebas dari rasa khawatir akan kecelakaan dan keracunan seseorang
dapat bekerja dengan aman, produktif dan efisien (Khasani, 1990). Pekerjaan
alat ini dengan tepat penting untuk diketahui agar pekerjaan tersebut dapat
kesadaran bahwa kecelakaan yang terjadi dapat berakibat pada dirinya sendiri dan
orang lain disekitarnya. Tujuan dari praktikum pengenalan alat ini adalah untuk
mengenal beberapa macam alat gelas yang sering digunakan dalam laboratorium
Pada praktikum pengenalan alat dan bahan ini, alat yang digunakan antara
lain labu erlemeyer, labu didih, labu ukur, gelas ukur, tabung reaksi, labu
desilator, cuvet, cawan porselin, filler, mortir, sendok spatula, desitator, statif,
pipet seukuran, flame fotometer, oven listrik, prop, pipet tetes, gelas arloji,
(C2H2O4+2H2O).
B. Prosedur Kerja
2. Tiga puluh dua nama alat dan dua belas nama bahan beserta kegunaannya
3. Label dalam botol kemasan kemikalia yang telah disediakan asisten dibaca
dan diamati.
A. Hasil Praktikum
1. Alat Kimia
merupakan gelas boroksilikat. Gelas ini terbuat dari kuarsa / silikat oksida
berkualitas tinggi, boron oksida, aluminium oksida, dan natrium oksida. Gelas
jenis ini mencair pada suhu agak tinggi dan mempunyai angka mulai yang
kecil, oleh karena itu dapat dipanaskan hingga suhu tinggi dan dapat direndam
didalam air dingin atatu es tanpa terjadi keretakan atau pecah. Selain itu gelas
boroksilikat juga tidak bereaksi dengan bahan kimia sehingga cocok digunakan
sebagai alat gela laboratorium. Di dalam perdagangan jenis gelas ini dikenal
dengan berbagai merk seperti: Pyrex, Yena, Vycor, Duran, Schott, Assistant
dan sebagainya. Selain dari kaca alat alat kimia ada yang terbuat dari porselin,
1) Labu erlemeyer
dilengkapi dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu dan mulut labur
berskala ada yang tidak, ada yang bertutup dan ada yang tidak bertutup.
2) Labu didih
Berupa labu yang memiliki jenis leher :single neck, double neck,
dan triple neck. Alasnya ada yang bundar (round bottom) dan ada yang
rata (flat). Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 oC.
fungsi labu didih menurut literatur, yakni labu gelas digunakan untuk
3) Labu ukur
mengencerkan zat tertentu hingga batas leher labu ukur. Alat ini
biasanya digunakan untuk mendapatkan larutan zat tertentu yang
instrumen ini, labu ukur harus dicuci terlebih dahulu. Lebih baik
menggunakan sabun agar zat zat yang tidak dibutuhkan dapat terlarut
air yang pekat karena inilah cara pembelian yang paling ekonomis.
untuk memberikan volume akhir yang lebih besar. Selama proses ini,
banyak mol yang dalam larutan tetap, dan hanya volumenya yang
bertambah. Hal ini sesuai menurut literatur yaitu alat gelas berbentuk
labu dengan leher yang panjang dan memiliki tutup terbuat dari kaca,
Selain itu, labu ukur juga digunakan untuk membuat larutan dengan
4) Gelas ukur
Gelas ukur adalah sebagai tempat untuk melarutkan zat yang tidak
5 Liter. jadi tidak cocok untuk pembuatan larutan yang perlu ketelitian
pada bagian dindingnya. Gelas ini tebuat dari bahan kaca ataupun
plastic yang tidak tahan panas. Alat ini digunakan untuk mengukur
Pengampu, 2015).
5) Tabung reaksi
Adalah sebuah tabung yang terbuat dari sejenis kaca atau plastik
kimia. Tabung Reaksi ada yang dilengkapi dengan tutup ada juga yang
Reaksi disebut juga Test Tube atau Culture tube. Culture Tube adalah
tabung reaksi tanpa bibir yang biasanya digunakan untuk pembiakan
kita mereaksikan bahan kimia dalam laboratorium. Alat ini terbuat dari
bahan kaca bening sehingga proses reaksi kimia didalam tabung ini
dapat terlihat jelas oleh analisis. Tabung ini juga mempunyai sifat tahan
terhadap panas / api, karena seperti kita ketahui beberapa proses reaksi
reduksi. . Hal ini sesuai dengan fungsi menurut literatur bahwa tabung
Pengampu, 2015).
6) Labu destilasi
7) Cuvet
lebih kecil. Cuvet ini harus benar-benar bersih supaya dapat ditembus
8) Pipet seukuran
dengan volume tertentu sesuai dengan label yang tertera pada bagian
pada bagian yang menggembung. Hal ini sesuai fungsi menurut literatur
yaitu pipet yang digunakan untuk memindahkan larutan atau zat cair
9) Pipet tetes
meneteskan atau mengambil larutan dengan jumlah kecil. Hal ini sesuai
10) Buret
Gelas arloji sebuah alat yang berbentuk irisan bola atau bisa
sebagai alas untuk penguapan atau pengeringan zat yang terlarut (Tim
Pengampu, 2015).
12) Desikator
ada pada kotak kertas universal, sedangkan menurut literatur adalah alat
1) Cawan porselin
Pengampu, 2015).
2) Mortar
Mortar adalah alat tumbuk yang terbuat dari porselin tebal untuk
1) Filler
Filler adalah alat penyedot pipet yang terdiri dari bola karet yang
2) Prop
tutup botol atau labu yang terbuat dari karet, kadang dilubangi
1) Statif
Pengampu, 2015).
2) Flame fotometer
Pengampu, 2015).
3) Oven listrik
4) Timbangan analitik
massa dari suatu padatan ataupun cairan kimia yang akan digunakan
(Hendayana, 1994).
5) pH meter
6) Deep freezer
Pengampu, 2015).
8) Kompor listrik
Pengampu, 2015).
9) Shaker
10) DHL-meter
Pengampu, 2015).
12) AAS
i. Bahan-bahan kimia
4) Ammonia (NH3)
berbentuk cair, berbau, mudah larut dalam air. Bobot molekul 0, 91 kg.
atau kronis dan bahkan kematian pada konsentrasi sangat rendah jika
bahan merusak kesehatan dan kulit hewan uji atau sifat ini dapat
diprediksi karena karakteristik kimia bahan uji, seperti asam (pH <2)
dan basa (pH>11, 5), ditandai sebagai bahan korosif (Achmad, 1993)
9 Nama : Irritant
Lambang : Xi
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan iritasi, gatal-gatal
dan dapat menyebabkan luka bakar pada kulit.
Tindakan : Hindari kontak langsung dengan kulit.
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2
A. Kesimpulan
2. Terdapat alat yang terbuat dari kaca atau gelas, porselin, logam, dan karet ,
namun kebanyakan alat terbuat dari kaca atau gelas karena gelas
3. Perlu memperhatikan sifat dari bahan kimia karena ada yang berbahaya.
dan sifat yang berbeda seperti beracun, berbahaya, korodif, dan mudah
terbakar.
C. Saran
1. Sebaiknya alat-alat kimia yang sudah rusak dan tidak layak pakai
seharusnya sudah tidak boleh digunakan maupun disimpan lagi karena hal
pembacaan informasi
Rohman, T. , 2011. Penanganan Bahan Kimia dengan Alat Gelas Kimia Serta
Penanganan Karbon Akibat Kontak dengan Bahan Kimia. Makalah
Seminar Pada Pelatihan Dosen Biokimia, Banjarbaru.
bahan kimia
Alat-alat kimia
alat-alat kimia