Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

LAPORAN PEMETAAN 2 (Perhitungan Busur Lapangan) Kel 3

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN PERHITUNGAN

BUSUR LAPAGAN
PEMETAAN-II

OLEH :

FACHRUL FARIZI (31150410075)

FARAH ANISTYA Z ( 3116041061)

PRATISTA SEPTIAN A.R ( 3116041062)

VANEZA OCTAVIANY ( 3116041063)

DANI WIDYATMOKO ( 3116041064)

M. YUSUF ARIFANDI ( 3116041065)

TAMAELA DIKA S ( 3116041066)

D-IV TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL


FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
2017
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami selaku mahasiswa D-IV Teknik Sipil Institut Teknologi
Sepuluh Nopember Surabaya, dapat menyelesaikan penyusunan laporan praktikum PEMETAAN
II ini. Segala hambatan dan tantangan yang kami dapatkan selama proses penyusunan laporan ini,
telah menjadi sebuah pelajaran sekaligus pengalaman berharga bagi kami untuk meningkatkan
kinerja dan solidaritas kelompok kerja, sehingga makalah ini diharapkan dapat menjadi sebuah
laporan paktikum yang baik.

Keberhasilan penyusunan laporan ini merupakan hasil kinerja keras kelompok kami yang
tentunya tidak lepas dari pengarahan serta masukan beberapa pihak. Tidak lupa kami
menyampaikan terima kasih kepada Bapak/Ibu dosen yang telah membimbing kami sehingga kami
bisa menyelesaikan laporan praktikum ini.

Kami harapkan laporan praktikum ini dapat membantu pembaca mengerti tentang teknik
pengukuran. Selain itu, kami berharap laporan ini dapat memberikan gambaran kecil bagi kalangan
pembaca yang masih awam, agar lebih mengetahui tentang teknik pengukuran. Tetapi kami juga
menyadari bahwa kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa, untuk itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kemajuan laporan praktikum ini sekaligus
bagi kami.

Surabaya, 17 April 2017

Penyusun

KELOMPOK 3 1
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
DAFTAR GAMBAR 3
BAB 1 PENDAHULUAN 4
1.1 Latar Belakang 4
1.2 Tujuan Praktikum 4
1.3 Manfaat Praktikum 5
1.4 Lokasi Pengukuran 5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1 Dasar Teori Busur Lapangan 6


2.2 Metode Perpanjangan Tali Busur 6
2.3 Metode Selisih Absis sama Panjang 9
2.4 Metode Koordinat Polar 9
2.5 Metode Poligon 9
2.6 Metode Selisih Busur sama Panjang 9

BAB 3 METODE PELAKSANAAN 11

3.1 Peralatan yang Diperlukan 11


3.2 Langkah Kerja 12

BAB 4 DATA DAN ANALISA DATA 16

4.1 Data 16
4.2 Analisa Data Perhitungan pada Metode Perpanjangan Tali Busur 16
4.1 Analisa Data Perhitungan pada Metode Selisih Absis sama Panjang 16
4.1 Analisa Data Perhitungan pada Metode Koordinat Polar 16
4.1 Analisa Data Perhitungan pada Metode Poligon 16
4.1 Analisa Data Perhitungan pada Metode Selisih Busur sama Panjang 16

LAMPIRAN 18

KELOMPOK 3 2
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sketsa Metode Perpanjangan Tali Busur 5

Gambar 2. Sketsa Metode Perpanjangan Tali Busur 7

Gambar 3. Sketsa Metode Perpanjangan Tali Busur 9

Gambar 4. Sketsa Metode Perpanjangan Tali Busur 10

Gambar 5. Sketsa Metode Perpanjangan Tali Busur 11

Gambar 6. Theodolit 11

Gambar 7. Statif 11

Gambar 8. Baak Ukur 11

Gambar 9. Roll Meter 11

Gambar 10. Alat Tulis 16

Gambar 11. Palu 16

Gambar 12. Paku Payung 16

KELOMPOK 3 3
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Mengingat dalam perencanaan suatu bangunan dibutuhkan adanya data survey baik dari
hasil survey pemetaan maupun uitzet bangunan guna mengetahui kondisi atau medan dari proyek
yang dikerjakan. Maka perlu diadakannya pratikum pembuatan busur lapangan guna memberikan
pemahaman serta informasi yang akurat mengenai pelaksanaan suatu proyek. Selain itu ini juga
merupakan salah satu keahlian yang harus dimiliki seorang ahli teknik sipil yang pada umumnya
pelaksanaan pratikum ini akan sangat bermanfaat pada saat kita bekerja nantinya. Pembuatan busur
lapangan itu sendiri lebih ditujukan agar kita mengetahui dan memahami bagaimana awal
perencanaan suatu bangunan yang diawali dengan adanya penentuan titik titik tertentu yang
digunakan sebagai acuan pada tahap perencanaan selanjutnya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana menghubungkan dua arah yang berpotongan supaya perpindahan dari arah satu
kearah yang lain dapat berjalan lancar ?

2. Bagaimana cara mengolah data agar dapat melakukan koreksi pada data itu?

3. Bagaimana memahami cara pengoperasian dan pengukuran dengan menggunakan alat theodolit
dengan benar?

4. Bagaimana cara pembacaan alat ukur theodolit?

5. Bagaimana mengaplikasikan pembacaan alat agar sesuai data?

1.3 Tujuan Praktikum

1. Mahasiswa mampu menghubungkan dua arah yang berpotongan supaya perpindahan dari arah
satu kearah yang lain dapat berjalan lancar.

2. Mahasiwa mampu mengolah data dan melakukan koreksi pada data itu sendiri.

KELOMPOK 3 4
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

3. Mahasiswa memahami cara pengoperasian dan pengukuran dengan menggunakan alat theodolit
dengan benar.

4. Mahasiswa mampu menguasai dalam pembacaan alat ukur theodolit.

5. Mahasiswa mampu mengaplikasikan pembacaan alat agar sesuai dengan data

1.4 Manfaat Praktikum

1. Dapat mengetahui cara menghubungkan dua arah yang berpotongan supaya perpindahan dari
arah satu kearah yang lain dapat berjalan lancar.

2. Dapat mengolah data dan melakukan koreksi pada data itu sendiri.

3. Dapat memahami cara pengoperasian dan pengukuran dengan menggunakan alat theodolit
dengan benar.

4. Dapat menguasai dalam pembacaan alat ukur theodolit

5. Dapat mengaplikasikan pembacaan alat agar sesuai dengan data

KELOMPOK 3 5
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Dasar Teori Busur Lapangan

Busur lingkaran digunakan untuk menghubungkan dua arah yang berpotongan agar perpindahan
dari arah satu ke arah yang lainnya dapat berjalan lancar. Misal :
1. Jalan kereta api
2. Jalan raya
3. Saluran pengairan dan pelayaran
4. Saluran pipa, listrik, dan telepon
5. Lintasan udara
Titik perpotongan V disebut Point of Intersection atau disingkat PI mempunyai
besar sudut = dan besar sudut = 180 -

= 2 - 1 adalah sudut perpotongan dari tangent I dan tangent II


T1 . V = T2 . V = R tg1/2 dimana T1 dan T2 adalah titik tangent dimulainya busur.
R = radius / jari jari lingkaran ( untuk jalan raya R = 500 m )
bs.180 bs.360
; = sudut dalam bagian busur
R 2R

Setelah titik-titik utama telah diketahui, maka pembuatan busur lapangan dapat di kerjakan
dengan beberapa

metode, yaitu :

1) Metode Peranjangan Tali Busur

2) Metode Selisih Absis Sama Panjang

3) Metode Koordinat Polar

4) Metode Poligon

5) Metode Selisih Busur Sama Panjang

KELOMPOK 3 6
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

2.2 Metode Perpanjangan Tali Busur

Gambar 1. Sketsa Metode Perpanjangan Tali Busur

Cara Perhitungan :

Tali busur (tb) = 2 R sin


x 2R
Panjang busur ( ) = 360

Jari-jari (R)

Mencari titik detail :

A. T1 1 = tb. Cos 1/2

1 1 = tb. Sin 1/2

B. 1 2 = tb Cos

2 2 = tb Sin

n. Xn Xn+1 = tb Cos

KELOMPOK 3 7
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Yn Yn+1 = tb Sin

2.3 Metode Selisih Absis Sama Panjang

Gambar 2. Sketsa Metode Selisih Absis sama Panjang

a = X1=absis pada sumbu x

Detail :

1. x1 = a ; y1 = R - 2 2

2. x2 = 2a ; y2 = R - 2 22

3. x3 = 3a ; y3 = R - 2 32

4. xn = na ; yn = R - 2 2

KELOMPOK 3 8
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

2.4 Metode Koordinat Polar

Gambar 3. Sketsa Metode Koordinat Polar

Cara Hitungan :

x 2R
1. Hitung sudut = 360
2. Hitung tb :
tb1 = 2 R Sin ; tb2 = 2 R Sin ; tb3 = 2 R Sin 3/2 ... dst.
tbm = 2 R Sin ; tb akhir/ maks. = 2 R Sin

2.5 Metode Poligon

Gambar 4. Sketsa Metode Poligon

KELOMPOK 3 9
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

a = tali busur = tb
Hitungan Poligon :
Di titik T1 = ( 90 - )
Di titik 1 & 2 = ( 180 - ) , bila sudut dalam ( yang menghadap ke pusat lingkaran )
Di titik 1 & 2 = ( 180 + ), bila sudut luar
Dan seterusnya, kecuali :
Di titik akhir = ( 180 - - ) , bila sudut dalam
Di titik akhir = ( 180 + + ) , bila sudut luar

2.6 Metode Selisih Busur Sama Panjang

Gambar 5. Sketsa Metode Selisih Busur sama Panjang

Proyeksikan titik-titik 1,2,3 dan seterusnyake garis OT1 ( buat garis tegak lurus). Maka dari
segitiga tersebut dapat dihitung absis-absis dan ordinat-ordinat titik-titik detail pada busur

KELOMPOK 3 10
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

lingkaran.

Abis sumbu jalur 1 : Ordinat, tegak lurus pada jalur 1 :


X1 = R Sin ( ) ; Y1 = R - 2 1 2

X2 = R Sin ( 2 ) ; Y2 = R - 2 2 2

X3 = R Sin ( 3 ) ; Y3 = R - 2 3 2

X4 = R Sin ( 4 ) ; Y4 = R - 2 4 2
Dan seterusnya

Xm = R Sin ( 1/4 ) ; Ym = R - 2 2

Xakhir = R Sin ( ) ; Yakhir = R - 2 2

KELOMPOK 3 11
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

BAB 3

METODE PELAKSANAAN
3.1 Peralatan yang Diperlukan

1. Theodolit 2. Statif

Gambar 6. Theodolit Gambar 7. Statif

3. Baak Ukur 4. Roll meter 5. Alat Tulis

Gambar 8. Baak Ukur Gambar 9. Roll Meter Gambar 10. Alat tuilis

KELOMPOK 3 12
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

6. Palu 7. Paku Payung

Gambar 11. Palu Gambar 12. Paku Payung

3.2 Langkah Kerja

3.2.1 Metode Perpanjangan Tali Busur

Cara pelaksanaan :

1. Alat diatas T1, lakukan centering dan leveling alat diatas patok TI

2. Arahkan ke titik V(PI), atur sudut horisontal 0000, lalu ukur jarak x1=... m

3. Putar searah jarum jam sebesar 1/2 , bidik dan ukur jarak tb1, maka didapat titik detail
1.

4. Pindah alat diatas titik detail 1, lakukan entering dan leveling, arahkan ke titik T1, putar
searah jarum jam sebesar sudut 1800

5. Bidik dan ukur 1-2' maka didapatkan titik detail 2'

6. Buat garis tegak lurus di titik 2', ukur jarak 2'-2 ketemu titik detail 2

7. Dengan cara yang sama, lakukan centering dan leveling di titik detail 2, arahkan ke titik
detail 1, putar searah jarum jam sebesar 1800 lalu bidik dan ukur jarak 2-3' maka
diketahui titik detal 3'

8. Lakukan sampai titik selesai

KELOMPOK 3 13
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

3.2.2 Metode Selisih Absis Sama Panjang

Cara pelaksanaan :

1. Letakkan alat theodolithdi atas titik T1, sentringalat, arahkan ke titik V.


2. Bidik arah V, ukur jarak X1 , X2 , X3 dan seterusnya sampai XM, maka akan dapat
ditentukan absis X1, X2 ,X3 dst. Dari titik-titik absis X1, X2, X3 dst. dirikan alat
theodolith, sentring, arahkan ke V, atur sudut 0 0 0, putar sudut searah jarum jam
sebesar sudut 90 0 0 ( buat sudut sikusiku ), diukur jarak Y1 , Y2, Y3 dst, maka akan
ketemu letak titik-titik detail di busur titik 1, 2, 3, dstsampai titik M.
3. Ulangi kegiatan seperti nomor di atas, tetapi alat berdiri di titik T2, sedang sudut diputar
searah jarum jam sebesar 270 0 0 (buat sudut siku-siku), diukur jarak Y1, Y2, dst
hingga YM dan harus berimpit dengan pengukuran yang dari arah jalur 1.

3.2.3 Metode Koordinat Polar

Cara pelaksanaan :

1. Alat ukur theodolith di titik T1, sentring, arahkan ke V, atur sudut 0 0 0.


1
2. Putar sudut serah jarum jam sebesar 2 = ... ... ....

1
3. Bidik arah,ukur jarak sebesar tb1 = 2R sin 2 =...m, akan ketemu titik deatil 1 pada
busur.
1
4. Alat tetap,utar searah jarum jam sehingga besar sudut 2 X 2 = ... ... ....

1
5. Bidik arah, ukurjarak sebesar tb2 = 2R sin (2 X 2 ) =...m, akan ketemu titik detail 2
pada busur.

6. Ulangi lagi cara diatas hingga sudut = ... ... ..., bidik arahnya, ukur jarak tb
1
maksimum, tbmax = 2R sin 2 , harus sama/berimpit dengan titik singggung T2.

KELOMPOK 3 14
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

3.2.4 Metode Poligon

Cara pelaksanaan :

1. Alat ukur theodolith di titik T , sentring, arahkan ke V, atur sudut 0 0 0,

2. Putar sudut searah jarum jam sebesar = .... .... ....

3. Bidik arah, ukur jarak sebesar tb1 = 2R . sin = .... m , akan ketemu titik detail 1
pada busur.

4. Alat dipindah di titik detail 1, sentering, arahkan ke titik T1, atur sudut 0 0 0, putar
searah jarum jam sehingga besar sudut ( 180 + )

5. Bidik arah, ukur jarak sebesar tb= 2R. Sin( ) = ... m, akan ketemu titik detail 2 pada
busur

6. Begitu seterusnya seperti pointedi atas, tetapi alat selalu dipindah ke titik detail
berikutnya, sampai pada titik detail sebelum titik T2, putar sudut terakhir sebesar ( 180
+ + ) = ..... .... ...., bidik arahnya, ukur jarak tb = 2R sin , harus
sama/berimpit dengan titik singgung T2

3.2.5 Metode Selisih Busur Sama Panjang

Cara pelaksanaan :

1. Letakkan alat theodolithdi atas titik T1, senteringalat, arahkan ke titik V

2. Bidik arah V, ukur jarak X1 , X2 , X3 dan seterusnya sampai XM, maka akan dapat
ditentukan absis X1, X2 dst.

3. Dari titik-titik absis X1, X2 dst. dirikan alat theodolith, sentring, arah kanke V, atur sudut
0 0 0, putar sudut searah jarum jam sebesar sudut 90 0 0 ( buat sudut siku-siku ),
diukur jarak Y1 , Y2, Y3, dst, maka akan ketemu letak titik-titik detail di busur titik 1, 2,
3, dstsampai titik M.

4. Ulangi kegiatan seperti nomor diatas, tetapi alat berdiri di titik T2, sedang sudut diputar
searah jarum jam sebesar 270 0 0 (buat sudut siku-siku), diukur jarak Y1, Y2 dan
seterusnyahingga YYM dan harus berimpit dengan pengukuran yang dari arah jalur 1.

KELOMPOK 3 15
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

BAB 4

DATA DAN ANALISA DATA

4.1 Data

1= 30 30 30 = 30,5083
2= 135 45 45 = 135,7625
R= 14 m
Bs= 1 m

Perhitungan :
1. 1 < 2
= 135,7625 - 30,5083 = 105,2542

2. =180=1 36014=4,093=4534,8

3. tb = 2R sin
tb = 214sin 4,093
tb = 0,9997 m
4. n = /
= 105,2540 / 4,0930
= 25,7184 25
n = 25

KELOMPOK 3 16
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

4.2 Analisa Data Perhitungan pada Metode Perpanjangan Tali Busur

T1 1 = tb. Cos 1/2

1 1 = tb. Sin 1/2

Xn Xn+1 = tb Cos

Yn Yn+1 = tb Sin

Titik Jarak Titik Jarak


T1-1' 0,999 13-14' 0,997
1-1' 0,036 14-14' 0,071
1-2' 0,997 14-15' 0,997
2-2' 0,071 15-15' 0,071
2-3' 0,997 15-16' 0,997
3-3' 0,071 16-16' 0,071
3-4' 0,997 16-17' 0,997
4-4' 0,071 17-17' 0,071
4-5' 0,997 17-18' 0,997
5-5' 0,071 18-18' 0,071
5-6' 0,997 18-19' 0,997
6-6' 0,071 19-19' 0,071
6-7' 0,997 19-20' 0,997
7-7' 0,071 20-20' 0,071
7-8' 0,997 20-21' 0,997
8-8' 0,071 21-21' 0,071
8-9' 0,997 21-22' 0,997
9-9' 0,071 22-22' 0,071
9-10' 0,997 22-23' 0,997
10-10' 0,071 23-23' 0,071
10-11' 0,997 23-24' 0,997
11-11' 0,071 24-24' 0,071
11-12' 0,997 24-25' 0,997
12-12' 0,071 25-25' 0,071
12-13' 0,997 25-26' 1,000
13-13' 0,071 26-26' 0,016

KELOMPOK 3 17
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

4.3 Analisa Data Perhitungan pada Metode Selisih Absis sama Panjang

Xn= n x a

Yn= yn = R - 2 2

X1 0,999 Y1 0,036
X2 1,998 Y2 0,143
X3 2,997 Y3 0,325
X4 3,997 Y4 0,583
X5 4,996 Y5 0,922
X6 5,995 Y6 1,348
X7 6,994 Y7 1,872
X8 7,993 Y8 2,506
X9 8,992 Y9 3,270
X10 9,991 Y10 4,193
X11 10,991 Y11 5,328
X12 11,990 Y12 6,772
X13 12,989 Y13 8,776
X14 13,988 Y14 13,423

KELOMPOK 3 18
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

4.4 Analisa Data Perhitungan pada Metode Koordinat Polar

tb1 = 2 R Sin ; tb2 = 2 R Sin ; tb3 = 2 R Sin 3/2 ... dst.

tbm = 2 R Sin ; tb akhir/ maks. = 2 R Sin

Sudut Tb Sudut Tb
1 2,046 1,000 15 30,694 14,293
2 4,093 1,998 16 32,740 15,143
3 6,139 2,994 17 34,787 15,975
4 8,185 3,986 18 36,833 16,786
5 10,231 4,973 19 38,879 17,575
6 12,278 5,954 20 40,926 18,342
7 14,324 6,927 21 42,972 19,086
8 16,370 7,892 22 45,018 19,805
9 18,417 8,846 23 47,064 20,499
10 20,463 9,789 24 49,111 21,167
11 22,509 10,719 25 51,157 21,808
12 24,555 11,636
13 26,602 12,538 Tb maks 12,41192568
14 28,648 13,424 Tb m 22,25164576

KELOMPOK 3 19
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

4.5 Analisa Data Perhitungan pada Metode Poligon

tb = 2R sin
tb = 214sin 4,093
tb = 0,9997 m

T1 = ( 90 - )
= (900 (4,09))
= 87,950

Titik 1 = (1800 - ) Catatan : Nilai sudut poligon pada titik 1 selalu


sama sampai titik ke-25.
= (1800 - (4,09))

= 175,910

Titik terakhir = ( 180 - - )


= (1800 - - (-n. ))
= (180 - (4,09) (105,254 25(4,09)))
= 176,480

KELOMPOK 3 20
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Analisa Data Perhitungan pada Metode Selisih Busur sama Panjang

Xn= R sin(n)

Yn = R - 2 2

X1 0,999149877 Y1 0,035699104
X2 1,993204217 Y2 0,142614354
X3 2,977093471 Y3 0,320200496
X4 3,94579993 Y4 0,567551864
X5 4,894383314 Y5 0,883406998
X6 5,81800597 Y6 1,266155077
X7 6,71195754 Y7 1,713844134
X8 7,571678987 Y8 2,224191012
X9 8,39278584 Y9 2,794593009
X10 9,17109056 Y10 3,422141146
X11 9,902623893 Y11 4,103635009
X12 10,58365511 Y12 4,835599067

Xmaks 6,20596284 Ymaks 1,450656383


Xakhir 11,12582288 Yakhir 5,501996397

KELOMPOK 3 21
D4 TEKNIK IINFRASTRUKTUR SIPIL
FAKULTAS VOKASI
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
Sekretariat: Jalan Menur 127, Surabaya

Lampiran

KELOMPOK 3 22

Anda mungkin juga menyukai