Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek
Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek
Strategi Pembelajaran Berbasis Proyek
PENDAHULUAN
belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi
dan masyarakat.1 Pendidikan sains adalah salah satu aspek pendidikan yang
digunakan sebagai alat untuk mencapai tujuan pendidikan. Pendidikan sains tidak
hanya terdiri dari fakta, konsep, dan teori yang dapat dihafalkan, tetapi juga terdiri
atas kegiatan atau proses aktif menggunakan pikiran dan sikap ilmiah dalam
Sains sebagai sebuah produk karena terdiri dari sekumpulan pengetahuan yang
berupa fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip dan hukum tentang gejala alam. Sains
terstruktur dan sistematis yang dilakukan untuk menemukan konsep, prinsip dan
suatu sikap, karena diharapkan mampu menimbulkan karakter bagi siswa sesuai
1
dengan nilai siswa. Pelajaran fisika yang merupakan salah satu bidang keilmuan
Hal ini disebabkan karena metode dikembangkan guru dalam proses pembelajaran
dan media buku, dimana guru lebih memfokuskan diri pada upaya memindahkan
memasuki kelas, siswa mempunyai bekal kemampuan dan kemampuan yang tidak
wajib, dari 40 orang siswa yang diberi angket 60% siswa menyatakan fisika itu
Hal senada juga dibuktikan dari hasil observasi dan wawancara kami kepada
Ibu Cut Nurmala di MAN Cot Gu. Hasil wawancara yang dapat saya simpulkan
bahwa Proses pembelajaran di dalam kelas Ibu sering menggunakan media buku
saja dan itu menyebabkan kurangnya minat belajar dari siswa. Apabila itu
karena kurangnya alat yang sesuai dengan materi. Jika materi yang disampaikan
sehingga mereka lebih berminat dan terlibat aktif dalam belajar melalui
3 Betty M. Turnip dan Iriana Fratiwi Turnip. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT Disertai Joyfull Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa SMA. Jurnal Inpafi Edisi 2.
No.2, Mei 2014, h. 01.
2
laboratorium daripada hanya mendengarkan teori saja. Berhubungan dengan
penyampaian materi dasar berupa contoh penerapan konsep dari suatu materi,
untuk menentukan nilai kuanti dari suatu percobaan pada materi tersebut. Pada
saat itu kami melakukan observasi untuk mata kuliah Studi Laboratorium Fisika
dan kami menawarkan alat peraga untuk diajarkan kepada siswa dan terbukti
belajar siswa. Salah satu caranya adalah menciptakan pembelajaran yang berpusat
pada siswa yaitu menggunakan media alat peraga. Alat peraga pembelajaran
adalah sarana komunikasi dan interaksi antara guru dengan siswa dalam proses
perhatian siswa sehingga proses belajar mengajar terjadi. Oleh karena itu,
4 Intan Mutia, dkk. Hasil Angket Wawancara Obeservasi Studi Laboratorium Fisika di
MAN Cot Gu. 2016
3
ditingkatkan terutama dengan biaya yang murah dan menggunakan bahan bekas
Adapun salah satu metode yang dapat dipusatkan pada siswa adalah dengan
asks a question or poses a problem that each student can answer. Pembelajaran
berbasis proyek adalah model pembelajaran yang menuntut pengajar dan atau
para peserta didik untuk menggali konten (materi) dengan menggunakan berbagai
cara yang bermakna bagi dirinya, dan melakukan eksperimen secara kolaboratif.
Hal ini memungkinkan setiap peserta didik pada akhirnya mampu menjawab
pertanyaan penuntun.6
Menurut hasil penelitian yang dilakukan oleh Rinta Doski Yance dan
lainnya diperoleh perbedaan hasil belajar fisika siswa antara kelas eksperimen
dengan kelas kontrol pada ranah afektif, kognitif, dan psikomotor secara
signifikan pada taraf nyata 0,05. Hasil belajar kelas eksperimen yang
belajar kelas kontrol yang tidak menggunakan PBL. Perbedaan ini diyakini
disebabkan oleh pengaruh penerapan PBL terhadap hasil belajar siswa. Dengan
4
yang berarti terhadap hasil belajar fisika siswa pada ranah kognitif, afektif dan
psikomotor.7
meningkatkan pemahaman konsep fisika pada siswa kelas VIIH SMP Negeri I
observasi pemahaman konsep fisika dari pra siklus 43,1% meningkat menjadi
61,6% pada siklus I dan meningkat menjadi 81,9% pada siklus II. Sedangkan hasil
angket pemahaman konsep fisika siswa dari siklus I 86,3% meningkat pada siklus
II menjadi 90,9%. Hasil tes siswa juga mengalami peningkatan pada tiap
siklusnya. Hasil tes pada pra siklus nilai rata-ratanya hanya mencapai 63 dengan
ketuntasan kelas sebesar 28,1% dan belum mencapai nilai KKM yang sudah
ditentukan yaitu 71. Pada siklus I nilai rata-rata hasil tes siswa mengalami
peningkatan yaitu mencapai 71 dengan ketuntasan kelas sebesar 34,4% dan sudah
mencapai KKM. Sedangkan pada siklus II nilai rata-rata hasil tes siswa meningkat
ini sudah mencapai indikator yang ditentukan oleh peneliti yaitu dapat
meningkatkan hasil belajar pemahaman konsep fisika siswa minimal 20% yang
7 Rinta Doski Yance, dkk. Pengaruh Penerapan Model Problem Based Learning (PBL)
Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 1 Batipuh Kabupaten Tanah
Datar. Pillar Of Physics Education. Vol.1. April 2013. H.54
5
merupakan hasil akhir pada penelitian ini. Pemanfaatan alat peraga IPA dapat
pembelajaran model Project Based Learning (PBL) melalui alat peraga yang dapat
dapat memotivasi siswa untuk belajar lebih aktif dan guru dapat menemukan pola
pengajaran yang tepat melalui model Project Based Learning (PBL). Oleh karena
dirumuskan adalah :
pembelajaran project based learning melalui alat peraga pada materi listrik
dinamis ?
8Ayomi Prasetyarini, dkk. Pemanfaatan Alat Peraga IPA untuk Peningkatan Pemahaman
Konsep Fisika Pada Siswa SMP Negeri I BuluPesantren Kebumen Tahun Pelajaran 2012/2013.
Radiasi.Vol.2 No.1. h.4
6
1.3. Tujuan Penelitian
learning berbantuan alat peraga pada materi listrik dinamis yang diukur
pembelajaran fisika.
7
a. Meningkatkan kreativitas guru dalam mengembangkan materi dan strategi
pembelajaran.
pembelajaran.
Negeri 1 SAKTI.
efektif.
b. Sebagai bekal peneliti sebagai calon guru fisika agar siap melaksanakan
tugas di lapangan.
8
1.5. Hipotesis
dalam penelitian ini adalah tingkat pemahaman konsep siswa pada materi Fluida
dalam judul penelitian ini, penulis merasa perlu memberikan penjelasan dan
batasan terhadap pengertian dari beberapa istilah yang terdapat dalam judul yang
1. Penerapan
yang baru. Penerapan yang dimaksud peneliti adalah merubah atau mengganti
suatu hal yang dulunya diangap kurang baik atau kurang bermutu kearah yang
lebih baik dan bermutu, sehingga dengan adanya perubahan dapat diterapkan
2. Model Pembelajaran
9
ini adalah sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur sistematik
dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para
Fluida dinamis adalah suatu materi yang menerapkan konsep aliran fluida
atau disebut juga fluida yang bergerak. Dalam fluida dinamis terdapat azas-azas
yang merupakan konsep fisika yaitu azas kontinuitas dan azas bernoulli. Pada azas
10
Diantaranya penerapan konsep tersebut pada pesawat terbang, venturimeter, dan
lain-lain.
Peneliti perlu membatasi masalah pada penelitian ini. Agar penelitian ini
pembelajaran dengan model Project Based Learning melalui media alat peraga
sebagai berikut:
peraga dalam penelitian ini adalah pembelajaran dengan lima tahapan, yaitu
masalah.
11
BAB II
KAJIAN TEORISTIS
Salah satu yang membedakan antara model pembelajaran yang satu dengan
yang lainnya adalah sintak (tingkah laku mengajar). Sintak inilah yang dilakukan
tercapai.
12
2.2. Model Pembelajaran Berbasis Proyek
2.2.1. Pengertian Pembelajaran Berbasis Proyek
kreatifitas dan motivasi siswa akan meningkat. Kerja proyek dipandang sebagai
13
atau mendesain dari mulai merumuskan job, merancang, melaksanakan pekerjaan,
Berbasis Proyek, pebelajar menjadi terdorong lebih aktif di dalam belajar mereka,
selama proyek memberikan hasil secara otentik dapat diukur oleh guru atau
Pembelajaran Berbasis proyek, guru atau instruktur tidak lebih aktif dan
dan memahami pikiran pebelajar. Proyek belajar dapat disiapkan dalam kolaborasi
dalam kelompok kolaboratif antara 4-5 orang. Ketika pebelajar bekerja di dalam
dan membuat konsensus tentang isu-isu tugas yang akan dikerjakan, siapa yang
14
hakikat kerja proyek adalah kolaboratif, maka pengembangan keterampilan
kekuatan individu dan cara belajar yang diacu memperkuat kerja tim sebagai suatu
keseluruhan.14
yang dikumpulkan.
5) Siswa melakukan evaluasi secara kontinu
6) Siswa secara teratur melihat kembali apa yang mereka kerjakan.
7) Hasil akhir berupa produk dan evaluasi kualitasnya.
8) Kelas memiliki atmosfer yang memberi toleransi kesalahan dan
perubahan.15
dipenuhi. Tidak semua kegiatan belajar aktif dan melibatkan proyek dapat disebut
15
Pembelajaran Berbasis Proyek bila memenuhi beberapa prinsip. Menurut Made
dimana siswa belajar konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja
proyek.
2) Prinsip berfokus pada pertanyaan atau masalah berarti bahwa kerja proyek
bertanggung jawab
5) Prinsip realistis berarti bahwa proyek merupakan sesuatu yang nyata, bukan
seperti disekolah.
project based learning apabila memenuhi dari lima prinsip diatas. Siswa belajar
konsep utama dari suatu pengetahuan melalui kerja proyek. Kerja proyek ini harus
berfokus pada suatu permasalahan yang ada pada dunia kerja. Metode
16
2.2.4. Langkah Langkah Pembelajaran Berbasis Proyek
guru dan pebelajar. Proyek dapat mereduksi kompetisi di dalam kelas dan
ide.17
aktivitas. Mengambil topik yang sesuai dengan realitas dunia nyata dan
Dengan demikian peserta didik diharapkan akan merasa memiliki atas proyek
tersebut. Perencanaan berisi tentang aturan main, pemilihan aktivitas yang dapat
berbagai subjek yang mungkin, serta mengetahui alat dan bahan yang dapat
17
3) Create a Schedule
suatu cara.
menfasilitasi peserta didik pada setiap proses. Dengan kata lain pengajar berperan
monitoring, dibuat sebuah rubrik yang dapat merekam keseluruhan aktivitas yang
penting.
peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah
berikutnya.
18
6) Evaluate the Experience
refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi
dilakukan baik secara individu maupun kelompok. Pada tahap ini peserta didik
ditemukan suatu temuan baru (new inquiry) untuk menjawab permasalahan yang
Pembelajaran Konvensional
Pembelajaran Berbasis Proyek dilihat dari berbagai aspek. Seperti yang dijelaskan
19
Tabel 2.1 Perbedaan Pembelajaran Konvensional dan Pembelajaran Berbasis
Proyek
20
Penggunaan Penyokong, periferal Utama, Integral
Proyek
21
Penggunaan mdel pembelajaran berbasis pryek dapat memberikan
keuntungan bagi siswa, guru dan perkembangan kualitas sekolah seperti yang
sebagai berikut :
22
1) Memerlukan banyak waktu untuk menyelesaikan masalah.
2) Membutuhkan biaya yang cukup banyak
3) Banyak instruktur yang merasa nyaman dengan kelas tradisional.
4) Banyak peralatan yang harus disediakan.
5) Peserta didik yang mempunyai kelemahan dalam percobaan dan
Agar proyek sungguh menarik siswa untuk melakukan dan dapat menambah
sendiri.
3) Proyek itu tidak terlalu mudah sehingga menantanng tetapi tidak terlalu sulit
biasa dilakukan
5) Dalam proyek sendiri dimungkinkan beberapa siswa bekerja sama secara
intensif
6) Tentu proyek mengandung prinsip atau nilai fisika, diutamakan membutuhkan
23
Usaha untuk menunjang pencapaian tujuan pembelajaran salah satunya
dapat dibantu dengan penggunaan alat bantu pembelajaran yang tepat dan sesuai
penyampaian materi salah satunya adalah alat peraga. Alat peraga adalah alat yang
memperjelas konsep atau pengertian contoh benda. Karena alat peraga merupakan
bagian dari media pembelajaran, maka memiliki fungsi dan manfaat yang sama
Ada enam fungsi pokok dari alat peraga dalam proses belajar mengajar
fungsi tambahan tetapi mempunyai fungsi tersendiri sebagai alat bantu untuk
situasi mengajar.
3) Alat peraga dalam pengajaran penggunaannya integral dengan tujuan dan isi
pelajaran.
4) Alat peraga dalam pengajaran bukan semata-mata alat hiburan atau bukan
sekedar pelengkap.
5) Alat peraga dalam pengajaran lebih diutamakan untuk mempercepat proses
20 M.Rohman & Sofan Amri. Strategi dan Desain Pengembangan Sistem Pembelajaran.
(Surabaya: Prestasi Pustaka Publisher, 2013) H.32
24
diberikan guru. Penggunaan alat peraga dalam pengajaran diutamakan untuk
alat peraga, jika benda itu berfungsi untuk membantu siswa dalam belajar. Oleh
karena itu jika dilihat dari sifatnya alat peraga dapat dibedakan menjadi 3 jenis,
yaitu :
1) Alat peraga asli, maksudnya benda-benda yang digunakan untuk alat peraga
aslinya. Satu hal yang harus diperhatikan dalam alat peraga tiruan adalah hasil
Usaha yang ditempuh untuk mengadakan alat peraga dilakukan dengan cara :
Alat peraga yang digunakan hendaknya sesuai dengan materi yang akan
dibelajarkan, agar fungsi dan manfaat dari alat peraga sesuai dengan yang
21 Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2012). H.99-100
22 Subari. Supervisi Pendidikan dalam Rangka Perbaikan Situasi Mengajar. (Jakarta :
Bumi Aksara, 1994). H.96
25
diharapkan. Menurut Ahmadin Sitanggang ada beberapa syarat yang perlu
1) Sederhana bentuknya dan tahan lama (terbuat dari bahan yang tidak cepat
rusak)
2) Kalau bisa dibuat dari bahan yang mudah diperoleh dan murah
3) Mudah dalam penyimpanan dan penggunaannya
4) Memperlancar pengajaran dan memperjelas konsep bukan sebaliknya
5) Harus sesuai dengan usia anak
6) Jika memungkinkan, dapat digunakan untuk beberapa topik
7) Bentuk dan warnanya menarik perhatian siswa.23
kesempatan untuk mengetahui dan mengerti hal apa yang sedang dipelajari.
Indonesia (KBBI), konsep adalah ide atau pengertian yang diabstrakkan dari
peristiwa konkret24. Konsep merupakan suatu katagori stimuli yang memiliki ciri-
ciri umum. Stimuli merupakan objek yang digunakan sebagai pendorong belajar.25
spesifik dan dapat menggunakannya dalam segala macam situasi dan stimulus
yang mendukung konsep itu. Konsep sangat penting bagi manusia karena
26
Konsep sangat berhubungan dengan dunia nyata. Apabila siswa dalam
Fisika adalah ilmu pengetahuan yang paling fundamental karena merupakan dasar
dari semua bidang sains.26 Fisika merupakan salah satu cabang sains yang
hakikatnya terdiri dari konsep, fakta dan eksperimen. Banyak fenomena alam dan
fisika. Konsep fisika perlu dikuasai agar dapat menyelesaikan persoalan fisika
dalam bentuk yang lebih dipahami, mampu memberikan interpretasi, dan mampu
dan mengerti apa yang diajarkan. Pemahaman konsep yang dimiliki oleh siswa
26 Paul A. Tipler, 1991. Fisika untuk Sains dan Teknik Jilid 1 (3rd ed). Translated by
Prasetio, L. & R.W. Adhi.( Jakarta: Erlangga, 1998).h.1-2
27
dapat digunakan untuk menyelesaikan suatu permasalahan yang berkaitan dengan
konsep yang sedang ia pelajari, karena dalam pemahaman konsep ini siswa tidak
hanya dituntut untuk mengenal namun juga harus dapat menghubungkan suatu
konsepnya)
3) Memberi contoh dan non contoh dari konsep
4) Menyajikan konsep dalam berbagai bentuk reprasentasi matematis
5) Mengembangkan syarat perlu dan syarat cukup suatu konsep
6) Menggunakan, memanfaatkan, dan memilih prosedur atau operasi tertentu
7) Mengaplikasikan konsep atau algoritma dalam pemecahan masalah
praktik.
2) Tingkat pemahaman sedang adalah pemahaman interpretasi (kemampuan
diketahui berikutnya.
28
3) Tingkat pemahaman tinggi adalah ekstrapolasi (kemampuan meramalkan)
dalam tiga ranah, yaitu: kognitif, afektif dan psikomotorik. Pemahaman konsep
termasuk hasil belajar ranah kognitif. Krathwohl pada tahun 2002, merevisi
Taksonomi Bloom menjadi dua aspek yang terpisah, yaitu dimensi pengetahuan
1) Mengingat (C1)
relevan dari memori jangka panjang atau yang telah lampau. Mengingat meliputi :
2) Memahami (C2)
29
3) Mengaplikasikan (C3)
4) Menganalisis (C4)
5) Mengevaluasi (C5)
6) Menciptakan (C6)
30
menggeneralisasikan (generating), merencanakan (planning) dan memproduksi
(producing).29
Model PjBL berbantuan LKS dapat diterapkan pada materi fluida dinamik.
Hal ini karena model PjBL dan materi fluida dinamik memiliki karakteristik yang
sama. Model PjBL memiliki karakteristik melibatkan tugas proyek, begitu juga
materi fluida dinamik. Pembelajaran pada materi ini tidak hanya terkait pada
oleh siswa sehingga siswa lebih aktif dalam pembelajaran. Hal ini sesuai dengan
analisis kompetensi dasar yang tertera dalam silabus mata pelajaran fisika kelas
(massa jenisnya) sulit diubah dan tidak memiliki gesekan dalam (viskositas).
Dalam hal ini fluida dikatakan ideal jika fluida itu tidak kental dan dalam
31
dinamika bersifat adiabatik, diamana tidak ada pertukran antara bagiannya
maupun lingkungannya.
2) Aliran turbulen, yaitu aliran dengan ciri laju aliran cukup tinggi dan
membentuk pusaran air (arus eddy) sehingga aliran menjadi kacau dan
tidak teratur.
1) Inkompresibel
a. Aliran tunak adalah jika kecepatan pada setiap titiknya tidak mengalami
32
Azaz Kontinuitas merupakan hukum kelestarian massa. Jika yang ditinjau
1 A1 v1 = 2 A2 v2
A1 v1 = A2 v2
sepanjang pipa selalu bersifat konstan. Ketika fluida melewati daerah saluran
penampang lebar kelajuannya akan berkurang. Jika fluida melewati bagian saluran
2) Azas Bernoulli
titik yang ditinjau dalam fluida ideal yang bergerak sekaligus. Kasus yang pada
awalnya ditinjau per elemen volume akhirnya dapat dilihat menjadi kasus pertitik
volume. Dengan memakai sudut pandang ini, tekanan dapat pula dipandang
33
Adapun prinsip bernoulli menyatakan pada suatu aliran fluida, peningkatan
pada kelajuan fluida akan menimbulkan penurunan tekanan pada aliran tersebut.
menyatakan bahwa jumlah energi pada suau titik di dalam suatu aliran tertulis
sama besarnya dengan jumlah energi di titik lain pada jalur aliran yang sama.
(gambar a). Bentuk sayap seperti ini dinamakan aerofil tidak dapat dikepak-
kepakkan. Oleh karena itu, udara harus dipertahankan mengalir melalui kedua
sayap pesawat terbang. Ini dilakukan oleh mesin pesawat yang menggerakkan
maju pesawat menyongsong udara. Mesin pesawat lama menggunakan mesin jet.
Bentuk aerofil pesawat terbang menyebabkan garis arus seperti Gambar b. Garis
arus pada sisi bagian atas lebih rapat daripada sisi bagian bawah, yang berarti
kelajuan alir udara pada sisi bagian atas pesawat (v 2 ) lebih besar daripada sisi
bagian bawah sayap (v 1 ) . Sesuai dengan asas Bernoulli, tekanan pada sisi
bagian atas (P2) lebih kecil daripada sisi bagian bawah (P1) karena
angkat sebesar
34
Dengan A merupakan luas penampang total sayap.
1
F1F 2= ( v 22v12) A
2
Pesawat terbang dapat terangkat ke atas jika gaya angkat lebih besar
daripada berat pesawat. Jadi, apakah suatu pesawat dapat terbang atau tidak
bergantung pada berat pesawat, kelajuan pesawat, dan ukuran sayapnya , semakin
besar kecepatan pesawat, semakin besar kecepatan udara, dan ini berarti
v 22v 21 bertambah besar, sehingga gaya angkat F1F 2 semakin besar (lihat
Gamb
ar 2.1 aliran fluida pesawat terbang (a) Garis-garis di sekitar sayap sebuah
pesawat. (b) Garis arus di bagian atas sayap lebih rapat daripada bagian
bawahnya. Ini berarti kelajuan udara pada bagian atas sayap lebih besar daripada
bagian sayapnya
Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus lebih besar daripada berat
pesawat ( F 1F2 >m g ) . Jika pesawat telah berada pada ketinggian tertentu dan
35
harus diatur sedemikian rupa sehingga gaya angkat sama dengan pesawat
( F 1F2 >m g ) .
Prinsip kerja alat ini adalah ketika menekan tombol bawah, udara dipaksa
keluar dari bola karet termampatkan melalui lubang sempit di atas tabung silinder
yang bergerak cepat menurunkan tekanan atmosfer pada permukaan cairan yang
36
Gambar 2.2. Penyemprot parfum yang bekerja berdasarkan asas Bernoulli
Dengan demikian maka cairan yang keluar akan naik setinggi h dan menyemprot
b. Venturimeter
Tabung venturi adalah dasar dari venturimeter, yaitu alat yang dipasang di
dalam suatu pipa aliran untuk mengukur kelajuan cairan. Ada dua jenis
menggunakan manometer yang berisi cairan lain. Prinsip keduanya hampir sama.
mengukur kelajuan aliran dalam sebuah pipa. Kita akan menentukan kelajuan
Cairan yang akan diukur kelajuannya mengalir pada titik-titik yang tidak
1
P1P2= ( v 22v21 ) (*)
2
37
A1
v 2= v (*)
A2 1
[ ( ) ] [( ) ]
2 2
1 A1 2 2 1 2 A1
P1P2= v v = v 1
2 A2 1 1 2 1 A2
Selisih ketinggian vertikal cairan dalam tabung 1 dan tabung 2 adalah . Dengan
P1P2= gh
[( ) ]
2
1 A1
g h= v 21 1
2 A2
2 2gh
v 1=
A1 2
( )
A2
1
38