Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Autoklaf

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 5

PENGENALAN ALAT STERILISASI (AUTOCLAVE)

Nama Alat :
AUTOCLAVE/AUTOKLAF
Merk :
- (kalau masalah merk itu banyak)
Tujuan :
Untuk mengetahui Autoklaf itu sendiri
Untuk mengetahui bagian-bagian Autoklaf
Untuk memahami cara kerja Autoklaf
Prinsip :
Autoklaf adalah alat pemanas tertutup yang digunakan untuk mensterilisasi suatu
benda menggunakan uap bersuhu dan bertekanan tinggi (1210C, 15 lbs) selama kurang lebih
15 menit. Penurunan tekanan pada autoklaf tidak dimaksudkan untuk membunuh
mikroorganisme, melainkan meningkatkan suhu dalam autoklaf. Suhu yang tinggi inilah yang
akan membunuh microorganisme. Autoklaf terutama ditujukan untuk membunuh endospora,
yaitu sel resisten yang diproduksi oleh bakteri, sel ini tahan terhadap pemanasan,
kekeringan, dan antibiotik. Pada spesies yang sama, endospora dapat bertahan pada kondisi
lingkungan yang dapat membunuh sel vegetatif bakteri tersebut. Endospora dapat dibunuh
pada suhu 100 C, yang merupakan titik didih air pada tekanan atmosfer normal. Pada suhu
121 C, endospora dapat dibunuh dalam waktu 4-5 menit, dimana sel vegetatif bakteri dapat
dibunuh hanya dalam waktu 6-30 detik pada suhu 65 C.
Perhitungan waktu sterilisasi autoklaf dimulai ketika suhu di dalam autoklaf
mencapai 121 C. Jika objek yang disterilisasi cukup tebal atau banyak, transfer panas pada
bagian dalam autoklaf akan melambat, sehingga terjadi perpanjangan waktu pemanasan
total untuk memastikan bahwa semua objek bersuhu 121 C untuk waktu 10-15 menit.
Perpanjangan waktu juga dibutuhkan ketika cairan dalam volume besar akan diautoklaf
karena volume yang besar membutuhkan waktu yang lebih lama untuk mencapai suhu
sterilisasi. Performa autoklaf diuji dengan indicator biologi, contohnya Bacillus
stearothermophilus

Gambar :
Diagram autoklaf vertical
1. Tombol pengatur waktu mundur (timer)
2. Katup pengeluaran uap
3. pengukur tekanan
4. kelep pengaman
5. Tombol on-off
6. Termometer
7. Lempeng sumber panas
8. Aquades (dH2O)
9. Sekrup pengaman
10. batas penambahan air

Cara Kerja :
Sebelum melakukan sterilisasi cek dahulu banyaknya air dalam autoklaf. Jika air
kurang dari batas yang ditentukan, maka dapat ditambah air sampai batas tersebut.
Gunakan air hasil destilasi, untuk menghindari terbentuknya kerak dan karat.
Masukkan peralatan dan bahan. Jika mensterilisasi botol beretutup ulir, maka tutup
harus dikendorkan.
Tutup autoklaf dengan rapat lalu kencangkan baut pengaman agar tidak ada uap
yang keluar dari bibir autoklaf. Klep pengaman jangan dikencangkan terlebih dahulu.
Nyalakan autoklaf, diatur timer dengan waktu minimal 15 menit pada suhu 121 C.
Tunggu samapai air mendidih sehingga uapnya memenuhi kompartemen autoklaf dan
terdesak keluar dari klep pengaman. Kemudian klep pengaman ditutup
(dikencangkan) dan tunggu sampai selesai. Penghitungan waktu 15 dimulai sejak
tekanan mencapai 2 atm.
Jika alarm tanda selesai berbunyi, maka tunggu tekanan dalam kompartemen turun
hingga sama dengan tekanan udara di lingkungan (jarum pada preisure gauge
menunjuk ke angka nol). Kemudian klep-klep pengaman dibuka dan keluarkan isi
autoklaf dengan hati-hati.

Jenis-jenis Autoklaf
Terdapat 3 jenis autoklaf, yaitu :
1. Gravity Displacement Autoklave
Udara dalam ruang autoklaf diindahkan hanya berdasarkan gravitasi. Prinsipnya adalah
memanfaatkan kekeringan uap dibandingkan dengan udara, sehingga udara terletak di bawah
uap. Cara kerjanya dimulai dengan memasukkan ua melalui bagian atas autoklaf sehingga udara
tertekan ke bawah. Secara perlahan, ua mulai semakin banyak sehingga menekan udara semakin
turun dan keluar melalui saluran dibagian bawah autoklaf, selanjutnya suhu meningkat dan
terjadi sterilisasi. Autoklaf ini dapat bekerja dengan cakupan suhu antara 121-134C dengan
waktu 10-30 menit.
2. Prevacum atau High Vacuum Autoclave
Autoklaf ini dilengkapi pompa yang mengevakuasi hampir semua udara dari dalam autoklaf.
Cara kerjanya dimulai dengan pengeluaran udara. Proses ini berlangsung selama 8-10 menit.
Ketika keadaan vakum tercipta, uap dimasukkan ke dalam autoklaf. Akibat kevakuman udara,
uap segera berhubungan dengan seluruh permukaan benda, kemudian terjadi peningkatan suhu
sehingga proses sterilisasi berlangsung. Autoklaf ni bekerja dengan suhu 132-135C dengan
waktu 3-4 menit.

3. Stem-Flush Pressure-Pulse Autoclave


Autoklaf ini menggunakan aliran uap dan dorongan tekanan di atas tekanan atmosfer
dengan rangkaian berulang. Waktu siklus pada autoklaf ini tergantung pada benda yang
disterilisasi.

agian-Bagian Autoclave dan Fungsinya

Pada dasarnya, bagian-bagian autoclave berbeda-beda berdasarkan jenis atau tipe autoclavenya.
Kita akan membahas bagian-bagian autoclave dan fungsinya secara umum.

Jenis Autoclave

1. Tombol pengatur waktu (timer)

Autoclave tertentu dilengkapi dengan timer yang berfungsi untuk mengatur waktu lama atau
sebentarnya proses sterilisasi, sesuai dengan kebutuhan/penggunaan yang dibutuhkan. Berbeda
dengan autoclave sederhana yang masih menggunakan bantuan pemanasan air dengan kompor
bukan listrik. Autoclave sederhana tersebut tidak dilengkapi dengan timer.
2. Katup uap

Meskipun termasuk bagian kecil dari keseluruhan bagian autoclave, namun katup uap
merupakan salah satu komponen yang penting dan berfungsi sebagai tempat keluarnya uap air.

3. Pengukur tekanan

Jika ingin mengetahui nilai tekanan uap yang berada dalam autoclave, Anda dapat melihat pada
bagian ini. Pengukur tekanan berfungsi untuk mengetahui besar tekanan uap yang ada dalam
autoclave saat proses sterilisasi tengah berlangsung.

4. Katup pengamanan

Katup pengaman berfungsi sebagai penahan atau pengunci penutup autoclave.

Bagan
Autoclave
5. Tombol on/off

Jika Anda menggunakan autoclave yang menggunakan sumber energi listrik, maka keberadaan
tombol ini sangat berandil besar. Karena tombol ini berfungsi untuk menghidupkan atau
mematikan mesin autoclave.

6. Termometer

Biasanya, pada proses sterilisasi membutuhkan suhu yang berbeda bergantung pada bahan atau
alat yang Anda sterilkan. Termometer merupakan komponen yang berfungsi untuk mengetahui
dan mengamati suhu yang dibutuhkan. Apakah sudah sesuai dengan suhu yang Anda butuhkan
atau belum.

7. Lempeng sumber panas

Lempeng sumber panas adalah komponen yang akan membantu perubahan energi listrik menjadi
energi kalor. Lempeng sumber panas atau heater ini terbuat dari kumparan/lilitan kawat tembaga
yang jika dialiri arus listrik akan menghasilkan energi panas.

8. Skrup pengamanan

Skrup pengaman sangat dibutuhkan untuk menjaga besaran dan tekanan uap yang ada dalam
autoclave. Pastikan skrup pengaman ini terpasang dengan baik dan rapat.

9. Angsa

Pada autoclave yang menggunakan energi listrik, Anda akan menemukan angsa yang berfungsi
sebagai batas penambahan air. Sedangkan pada autoclave yang menggunakan energi panas dari
kompor atau pemanas konvensional lainnya, Anda akan menemukan almunium container yang
berfungsi untuk meletakan berbagai bahan atau alat yang hendak Anda sterilisasikan.

Selain keterangan komponen di atas, autoclave juga memiliki komponen lain seperti pompa
vacum yang berfungsi untuk menghisap udara atau uap campuran dari ruang sterilisasi
(chamber) autoclave.

Anda mungkin juga menyukai