Humidifikasi
Humidifikasi
Humidifikasi
Disusun Oleh:
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2016
ABSTRAK
2. Pendinginan air
= . ( )
2
Dimana w = berat
k = koefisien difusi melalui film gas pada permukaan tetes air
A = luas area permukaan tetes air
P = Tekanan Uap
Pa = Tekanan parsial uap air di udara
Jika temperatur udara lebih panas dari temperatur tetes maka sejumlah
panas, dQ akan mengalir dari udara ke tetes yang dinyatakan dengan hokum
Newton :
= . ( )
2.3 Dry and Wet Bulp Temperatur ( Temperatur Bola Basah dan Bola Kering)
Saat udara dalam keadaan tidak jenuh di alirkan melewati permukaan
cairan akan menyebabkan humidity udara akan bertambah disebabkan adanya
penguapan air. Pada keadaan setimbang, laju perpindahan panas dari udara akan
seimbang dengan panas yang dibutuhkan untuk menguapkan cairan dan cairan ini
disebut berada pada temperatur bola basahnya. Laju perpindahan panas dari udara
ke air dapat ditulis :
Q = h A (Ta-Tw)
Dimana h = koefisien perpindahan panas
Ta = Temperatur Udara
Tw = Temperatur Bola Basah
Q = Laju alir panas
A = Luas permukaan panas (Richardson, (1994) dalam Modul PI
II, (2016))
1. Kelembaban yaitu massa uap yang dibawa oleh satu satuan massa gas
bebas uap, karena itu humidity hanya bergantung pada tekanan bagian
uap di dalam campuran bila tekanan total tetap.
74
2. Kelembaban Jenuh yaitu udara dalam uap air yang berkesetimbangan
dengan air pada suhu dan tekanan tertentu. Dalam campuran ini,
tekanan parsial uap air dalam campuran udara air adalah sama dengan
tekanan uap air murni pada temperatur tertentu
3. Kelembaban relatif yaitu rasio antara tekanan bagian dan tekanan uap
zat cair pada suhu gas. Besaran ini dinyatakan dalam persen (%).
Sehingga kelembaban 100% berarti gas jenuh, sedangkan kelembaban
0% berarti gas bebas uap.
4. Kalor lembab yaitu energi kalor yang diperlukan untuk menaikkan
suhu satuan massa beserta uap yang dikandungnya sebesar satu derajat
satuan suhu.
5. Entalpi Lembab yaitu entalpi satu satuan massa gas ditambah uap yang
terkandung di dalamnya.
6. Volume Lembab yaitu volume total satu satuan massa bebasuap
beserta uap yang dikandungnya pada tekanan 1 atm.
7. Titik embun campuran udara-uap air yaitu temperatur saat gas telah
jenuh oleh uap air. Jadi pada temperatur tersebut uap air dalam udara
mulai mengembun.
8. Temperatur Bola Kering merupakan temperatur yang terbaca pada
thermometer sensor kering dan terbuka
9. Temperatur Bola Basah merupakan temperatur yang terbaca pada
thermometer sensor yang dibalut dengan kain basah atau kapas basah.
10. Volume Specifik merupakan volume udara campuran dengan satuan
meter3/ kg udara kering ( WF. Stoeker, 1989)
75
Asumsi kapasitas panas untuk udara dan uap air adalah konstan di bawah
range kondisi tertentu eksperimen pada perhitungan AC dan humidifikasi,
sehingga dapat dituliskan pada satuan AE ;
2. Humid Volume
Merupakan volume 1 lb atau kg udara kering plus uap air pada udara. Pada
satuan EI :
Cs = 1,00 + 1,88(H)
1. Kolom Percik
Udara dialirkan kedalam sebuah kolom atau menara dari bagian bawah
menuju ke atas dimana terdapat percikan atau curahan air dari atas.
2. Kolom Dinding Basah
Udara dialirkan dalam kolom atau menara dimana terdapat aliran cairan
pada bagian dinding kolom atau menara tersebut.
3. Kolom dengan Isian
Udara dialirkan dalam kolom dimana kolom tersebut memiliki isian
(Packed). Fungsi dari isian ini yaitu untuk memecah aliran cairan sehingga
76
membasahi permukaan isian yang dimaksudkan untuk memperluas
permukaan kontak antara gas dan cairan.
4. Kolom Piringan
Di dalam kolom terdapat sejumlah piringan yang diletakkan mendatar.
Pada piringan inilah terjadi pertemuan antara cairan dan gas. Ada dua jenis
piringan yang biasa dipakai yaitu piringan dengan celah celah atau
lubang kecil dan piringan dengan sungkup gelembung.
77
BAB III
METODOLOGI PERCOBAAN
Hidupkan blower dan ukur laju alir udara dengan menggunakan Anemometer
Alirkan air hangat ke dalam menara dengan laju alir 3,4 dan 6 L/menit secara bergantian
Ukur suhu bola basah dan bola kering di bagian atas menara sebelum air dialirkan
3.3.2 Temperatur air masuk 40C
Hidupkan blower dan ukur laju alir udara dengan menggunakan Anemometer
Alirkan air hangat ke dalam menara dengan laju alir 3,4 dan 6 L/menit secara bergantian
Ukur suhu bola basah dan bola kering di bagian atas menara sebelum air dialirkan
79
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
81
Grafik 1
Laju Kecepatan Aliran Air (Qair) vs Humidity (H)
0.0272
H (KgH2O/ Kg dry air) 0.027
0.0268
0.0266
0.0264
0.0262
0.026
0.0258
0.0256
0.0254
0 1 2 3 4 5 6 7
Qair (L/menit)
Grafik 2
Laju Kecepatan Aliran Air (Qair) vs Humidity (H)
0.0272
H (KgH2O/ Kg dry air)
0.027
0.0268
0.0266
0.0264
0.0262
0.026
0.0258
0.0256
0.0254
0 1 2 3 4 5 6 7
Qair (L/menit)
No Qair Tdout H VH
3
(C) (kg H2O/kg dry m /kg dry air
air)
1 3 30 0.027 0.895
2 4 28.5 0.0255 0.888
3 6 28 0.027 0.889
Tabel 3. Nilai VH pada 35C
82
No Qair Tdout H VH
3
(C) (kg H2O/kg dry m /kg dry air
air)
1 3 28.5 0.026 0.892
2 4 28 0.0253 0.891
3 6 27 0.026 0.889
Tabel 4. Nilai VH pada 40C
83
BAB V
KESIMPULAN
Praktikum : Humidifikasi
Tanggal : 21 Oktober 2016
Anggota Kelompok : Chairul Umam 1415041009
Dewi Fatmawati 1415041013
Retno Ayu Astuti 1415041051
Ridwan Santoso 1415041053
Run I
Tw in : 28C
Td in : 30C
Qair : 3 L/menit
Vudara : 2.7 m/s
A (PXL) : 28,8 cm X 19 cm = 547.2 cm2
Run II
Tw in : 28C
Td in : 30C
Qair : 3 L/menit
Vudara : 2.7 m/s
A (PXL) : 28,8 cm X 19 cm = 547.2 cm2
No Tair Twout Tdout
(C) (C) (C)
1 35 29.2 28.5
2 40 29 28
Run III
Tw in : 28C
Td in : 30C
Qair : 3 L/menit
Vudara : 2.7 m/s
A (PXL) : 28,8 cm X 19 cm = 547.2 cm2
1. Percobaan pada suhu air masuk yaitu 35C laju alir 3 L/menit
2. Percobaan pada suhu air masuk yaitu 35C laju alir 4 L/menit
3. Percobaan pada suhu air masuk yaitu 35C laju alir 6 L/menit
1. Percobaan pada suhu air masuk yaitu 40C laju alir 3 L/menit
2. Percobaan pada suhu air masuk yaitu 40C laju alir 4 L/menit
3. Percobaan pada suhu air masuk yaitu 40C laju alir 6 L/menit
= (2,83 10 + 4,56 10 )
2.
Alat Pemanas
3.
Pompa
No Gambar Keterangan
4.
Stabilizer
5.
Blower
6.
Anemometer
No Gambar Keterangan
7.
Penunjuk Laju Alir
8.
Termometer
9.
Kapas