Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Proposal Donat New

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 22

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ubi-ubian cukup terkenal di Indonesia, terutama di daerah Jawa. Hampir

di setiap kebun terdapat tanaman ubi. Ubi termasuk tanaman umbi-umbian.

Banyak manfaat yang dapat diambil dari tanaman ubi. Banyak yang membuat

berbagai variasi makanan dengan bahan ubi. Daun dari tanaman ubi pun dapat

dijadikan sayur yang cukup lezat dan disukai masyarakat. Salah satu jenis ubi

yang sering digunakan adalah ubi jalar.

Ubi jalar sering digunakan untuk membuat timus, gethuk, kolak ubi, dan

berbagai macam makanan lain. Teksturnya yang lembut dan rasanya yang

manis menambah nikmat ubi jalar. Harganya yang terjangkau memudahkan

masyarakat untuk mendapatkan ubi jalar. Selain itu ubi jalar juga memiliki

kandungan karbohidrat yang baik untuk penderita diabetes dengan kandungan

gula (glukosa) yang rendah.

Donat adalah salah satu makanan olahan yang bisa dibuat dari ubi jalar

dan sangat terkenal di semua kalangan baik anak-anak sampai ke orang tua.

Bentuknya yang bulat dengan lubang ditengahnya membuat kesan donat

adalah makanan yang lucu dan enak. Tetapi para lansia terutama penderita

diabetes harus membatasi pengonsumsian donat tersebut, karena kadar

1
glukosa yang tinggi. Dengan menggunakan ubi jalar sebagai bahan alternatif

pembuat donat maka kami berusaha untuk membantu para penderita diabetes

untuk tetap mengkonsumsi donat tersebut. Alasan itulah kami mencoba untuk

memanfaatkan ubi jalar agar menjadi makanan yang lezat, bergizi dan disukai

masyarakat. Maka kami memilih donat ubi jalar.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimana cara pembuatan donat-tellobie?

2. Bagaimana metode pelaksanaan bisnis donat-tellobie?

3. Bagaimana perhitungan ekonomi dari donat-tellobie?

C. TUJUAN

1. Agar dapat mengetahui cara pembuatan donat-tellobie.

2. Agar dapat mengetahui metode pelaksanaan dari bisnis donat-tellobie.

3. Agar dapat mengetahui perhitungan ekonomi dari donat-tellobie.

D. MANFAAT

1. Siswa

a. Menambah kreativitas.

b. Menambah penghasilan sehingga meringankan beban orang tua.

c. Belajar untuk berbisnis.

2
d. Menerapkan secara langsung pelajaran kewirausahaan yang biasanya

diajarkan oleh guru di sekolah kejuruan.

2. Sekolah

a. Siswa dapat belajar berwirausaha.

b. Dapat menjadi tambahan materi dalam bidang wirausaha.

3. Masyarakat/wirausahawan.

a. Dapat membuat lapangan pekerjaan baru.

b. Menambah referensi untuk membuat bisnis.

c. Berusaha untuk membuat inovasi yang baru dan belajar untuk

berbisnis.

d. Sebagai inovasi pengolahan makanan.

3
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Ubi Jalar

Ubi jalar atau ketela rambat (Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman

budidaya. Bagian yang dimanfaatkan adalah akarnya yang membentuk umbi

dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi. Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi

salah satu sumber makanan pokok yang penting.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Ubi_jalar).

Ubi jalar memang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat di Indonesia,

karena sejak puluhan tahun yang lalu mereka sudah mengonsumsi umbi-umbian

itu. Citra ubi jalar sebagai salah satu pilihan sumber karbohidrat belum begitu

populer di kalangan atas, karena selama ini ubi jalar itu dikonsumsi oleh kalangan

ekonomi rendah. Secara tradisional ubi jalar di Indonesia pada umumnya dipakai

sebagai pangan kudapan atau jajanan seperti ubi jalar rebus, bakar, goreng, kripik

dan aneka kue basah. Misalnya, talam ubi, bola-bola ubi, kolak ubi, bubur biji

salak, wedang ronde. Hanya sebagian daerah di Indonesia ubi jalar digunakan

sebagai bagian dari makanan pokok yang diolah dengan cara dikukus, digoreng

ataudibakar. Tetapi kondisinya berbeda dengan sekarang. Ubi jalar itu sudah

merupakan makanan yang cukup mahal. Terbukti jika kita berkunjung ke jepang

dan pergi ke restoran Jepang, selain tempura mereka juga selalu menyajikan ubi

jalar goreng.

4
Di Jepang, harga tepung ubi jalar dihargai empat kali lipat harga tepung

terigu dan di Singapura harga tepung ubi jalar 25% lebih mahal dari harga tepung

terigu. Penelitian mengenai ubi jalar pun semakin sering, karena mempunyai

kandungan gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Ubi jalar bahkan dapat dijadikan

sebagai bahan makanan alternatif bagi pasien penyakit tertentu di rumah sakit.

Proses pengolahan ubi jalar itu pun kini ditingkatkan berupa tepung, sehingga

daya simpannya lebih lama dan mudah dicampur dengan bahan lainnya. Tepung

ubi jalar kini mulai dikenal di pasaran.

Berdasarkan hasil penelitian IG (Indeks Glikemik) ubi jalar berada sedikit

di bawah dari talas, singkong (sedang) dan kentang (tinggi), tapi sedikit lebih

tinggi dibandingkan dengan ubi kayu. Sehingga posisi IG ubi jalar berada antara

IG ubi kayu dan talas.

Berdasarkan sumber dari Ludvik, dkk, Diabetes Care 2004, didapatkan

bahwa pada penderita diabetes tipe 2 yang mengonsumsi Ubi jalar merupakan

salah satu dari 20 jenis makan yang berfungsi sebagai sumber karbohidrat. Secara

umum di Indonesia terdapat tiga jenis ubi jalar yang dibedakan berdasarkan

warnanya. Ada yang berwarna putih, kuning dan ungu.

Sebenarnya ubi jalar sudah digunakan untuk anak setelah disapih minum

ASI di Papua. Elvina Karyadi, Ketua Pusat Kajian Gizi Regional UI, mengatakan

dalam seminar sehari tentang Tepung Ubi Jalar: Sehat-Lezat-Bermanfaat, bahwa

sudah ada penelitian tentang ubi jalar sejak 1961 yang dilakukan oleh Oomen HA

dkk di Papua.

5
Zat gizi pada ubi jalar mengandung banyak vitamin, mineral, fitokimia

(antioksidan), dan serat (pektin, selulosa, hemiselulosa). Kandungan gizi ubi jalar-

bukan yang berbentuk tepung-dalam 100 gr terdapat 76 kalori yang terdiri dari

karbohidrat 17,6 g, protein, 1,57 g, lemak, 0,05 g, serat 3 g, kalsium 30 mg, zat

besi 0,61 mg, magnesium 25 mg, seng 0,30 mg, selenium 0,6 mcg, kalium 337

mg, Vitamin C 22,7 mg, dan juga terdapat Vit A, E, B-6 dan K dan tidak

mengandung kolesterol

Manfaat bagi tubuh

Berdasarkan penelitian Marsono, dkk pada 2002, ubi jalar sebagai sumber

karbohidrat memiliki indeks glikemik yang rendah (54) dan rata-rata untuk lima

kali penelitian berkisar 54-68. Indeks Glikemik (IG) adalah angka yang

menunjukkan potensi peningkatan glukosa darah dari karbohidrat yang tersedia

pada suatu pangan atau secara sederhana dapat dikatakan sebagai tingkatan atau

rangking pangan menurut efeknya terhadap kadar glukosa darah.

(http://id.wikipedia.org/wiki/Indeks_Glikemik) Nilai (IG) kecil dari 55 termasuk

kelompok yang rendah, IG 55-70 (sedang), dan lebih dari 70 (IG tinggi, sehingga

ubi jalar termasuk rendah dan sedang.

IG itu berhubungan dengan efeknya terhadap gula darah. Pangan yang menaikkan

kadar gula darah dengan cepat memiliki IG tinggi. Sedangkan pangan yang

menaikkan kadar gula darah dengan lambat memiliki IG rendah. Ubi jalar selama

tiga bulan, hasilnya mulai terlihat setelah bulan pertama yang terdapat penurunan

6
gula darah dan terus turun sampai pada bulan ketiga. Tidak hanya pada penderita

diabetes saja, tapi juga diteliti pengaruh mengonsumsi ubi jalar terhadap

kolesterol.

Kandungan gizi ubi jalar yang memiliki IG rendah itu bermanfaat bagi

penderita obesitas, karena mengenyangkan dalam waktu lama dan membantu

membakar lebih banyak lemak tubuh dan lebih sedikit massa otot.

Ubi jalar juga dapat menstabilkan gula darah. Selain itu, kandungan vitamin,

mineral dan fitokimia juga berfungsi sebagai antioksidan. Kandungan serat yang

berfungsi sebagai komponen non-gizi itu juga bermanfaat bagi keseimbangan

flora usus dan prebiotik. Seiring dengan kemajuan teknologi, Bogasari sebagai

pabrik pengolahan tepung, kata Jeremia Siswopurnomo, Senior Vice President PT

Bogasari Flour Mills, pihaknya ikut mendukung upaya meningkatkan gizi

masyarakat dengan memotori membuat tepung ubi jalar. Dengan berbentuk

tepung, maka dapat memperpanjang daya simpan, mudah dicampur dengan bahan

lain serta mudah diperkaya dengan mineral dan vitamin.

Menurut Hardiansyah, Kepala Klinik Konsultasi Gizi IPB dan dosen Departemen

Gizi Masyarakat IPB, memang ada salah satu pesan gizi dalam mengendalikan

obesitas dan diabetes untuk membatasi konsumsi pangan berbasis tepung, karena

tepung mudah dicerna dan cepat meningkatkan glokosa darah, serta tidak

mengandung serat yang meningkakan risiko mengalami sulit buang air besar.

Tetapi tepung ubi jalar tidak termasuk kategori tepung tersebut. Berbeda halnya

dengan tepung terigu, tepung beras, tepung sagu dan tepung kanji. Tepung ubi

7
jalar mengandung serat makanan relatif tinggi yang disertai dengan indeks

glikemik yang rendah. Artinya, tepung ubi jalar atau makanan berbasis tepung ubi

jalar lebih lamban dicerna dan lamban meningkatkan kadar gula darah.

Selain itu, serat makanan yang terdapat dalam tepung ubi jalar juga

bersifat prebiotik, merangsang pertumbuhan bakteri yang baik bagi usus sehingga

penyerapan zat gizi menjadi lebih baik dan usus lebih bersih.

Di Jepang, harga tepung ubi jalar dihargai empat kali lipat harga tepung

terigu dan di Singapura harga tepung terigu 25% lebih mahal dari harga tepung.

Penelitian mengenai ubi jalar pun semakin sering, karena mempunyai kandungan

gizi yang bermanfaat bagi kesehatan. Ubi jalar bahkan dapat dijadikan sebagai

bahan makanan alternatif bagi pasien penyakit tertentu di rumah sakit. Ubi jalar

juga sebagai sumber utama karbohidrat yang baik untuk penderita diabetes karena

kandungan gulanya sederhana.

B. Donat

1. Pengertian donat

Donat (doughnuts atau donut) adalah penganan yang digoreng, dibuat dari

adonan tepung terigu, gula, telur dan mentega. Donat yang paling umum adalah

donat berbentuk cincin dengan lubang di tengah dan donat berbentuk bundar

dengan isi yang rasanya manis, seperti berbagai jenis selai, jelly, krim, dan

custard. Akhir-akhir ini inovasi yang baru terhadap donat sudah banyak

8
bermunculan, selain donat ubi jalar juga ada donat kentang , dll.

2. Sejarah Donat

Kue berbentuk bola-bola kecil bernama doughnuts atau olykoeks pertama

kali disebut-sebut dalam buku History of New York oleh Washington Irving di

tahun 1809.

Donat dalam ejaan tradisional bahasa Inggris disebut doughnut, sedangkan

orang Amerika biasa menulis donat sebagai donut atau doughnut. Istilah donut

pertama kali digunakan di dalam artikel surat kabar Los Angeles Times 10

Agustus, 1929. Penulis bernama Bailey Millard dengan berkelakar menulis

kalimat "can't swallow the 'wel-dun donut' nor the ever so 'gud bred'," sebagai

keluhan atas kemampuan mengeja di kalangan orang Amerika yang semakin

menurun.

Penggunaan dua cara penulisan, donut atau doughnut ditemukan dalam

serangkaian artikel surat kabar The New York Times tentang "National Donut

Week" yang meliput World's Fair tahun 1939. Dalam 4 artikel yang dimulai

tanggal 9 Oktober 1939, ejaan "donut" muncul 2 kali.

Dunkin' Donuts yang didirikan tahun 1940 dengan nama Open Kettle di

Quincy, Massachusetts, Amerika Serikat merupakan perusahaan tertua yang

menulis donat sebagai "donut", walaupun sebenarnya perusahaan Mayflower

9
Donut Corporation yang didirikan setelah Perang Dunia II merupakan perusahaan

pertama yang menulis donat sebagai "donut".

Di tahun 1968, stan American Donut di Djakarta Fair (sekarang disebut

Pekan Raya Jakarta) merupakan perintis donat yang digoreng dengan mesin

otomatis. Sejak itu, American Donut memiliki tradisi tahunan membuka stan di

Pekan Raya Jakarta hingga sekarang.

Di tahun 1985, DunkinDonuts membuka gerai pertama di Jalan Hayam

Wuruk, Jakarta Pusat yang terus berkembang menjadi lebih dari 200 gerai di

berbagai kota di Indonesia.Yang kemudian diikuti dengan donat-donat waralaba

asing lainnya seperti Master Ring, Master Donut, dan Mister Donut.

Demam donat dibangkitkan kembali oleh J.CO Donuts & Coffee yang

membuka gerai pertamanya di Super Mall Karawaci pada tanggal 26 Juni 2005.

Keberhasilan J.CO diikuti Krispy Kreme yang membuka gerai donatnya yang

pertama di Mal Pondok Indah 2 pada tanggal 31 Agustus 2006. J.CO sebagai

merek lokal didirikan oleh Johnny Andrean seorang penata rambut terkemuka di

Indonesia.

Donat produksi industri kecil biasanya dijajakan berkeliling menggunakan

sepeda atau sepeda motor. Di dalam bus, pedagang asongan menjual donat

kemasan kotak dengan cara unik. Donat dalam kemasan dibagi-bagikan ke

pangkuan penumpang untuk kemudian dikumpulkan kembali kalau penumpang

tidak berminat. Donat jenis ini disebut juga sebagai donat kampung untuk

10
membedakannya dengan donat-donat yang dijual di mal dan restoran.

(http://kaskusnews.us/2010/06/30/macam-macam-bentuk-donat-di-berbagai-

negara/)

11
BAB III

METODE PENELITIAN

A. GAMBARAN UMUM

1. Nama produk : Donat-tellobie

2. Yang membuat : Qory Rifpriyandi

3. Alamat : Jalan Kaliurang km.4,5 Tawang Sari CTII/A-3

Sleman, Yogyakarta 55281.

4. Tipe produk : Snack (camilan).

5. Tipe bisnis : Usaha kecil menengah

6. Bahan baku : Ubi jalar

7. Pelanggan : Anak-anak, remaja, orang tua.

8. Sumber daya manusia

Kami mengambil sumber daya dari masyarakat sekitar sebanyak 5 orang.

9. Pesaing : Donat kentang, donat terigu, dunkin donat.

B. Analisa SWOT

Alasan kami untuk memproduksi donat ubi jalar karena didasarkan pada

analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, dan Threat).

12
I. Strength (kekuatan) produk:

a. Donat ubi jalar mempunyai keuntungan karbohidrat yang baik bagi

penderita diabetes karena kadar glukosa rendah.

b. Bahan baku mudah didapatkan dan harganya juga terjangkau.

c. Proses produksi menggunakan peralatan sederhana.

d. Cara pembuatannya mudah.

II. Weakness (kelemahan) produk:

a. Cara pembuatannya masih manual, sehingga membutuhkan waktu

yang cukup lama.

b. Daya tahan produk terbatas. Maksimal 2 hari.

III. Opportunity (peluang) produk:

a. Belum banyak masyarakat yang membuat donat ubi jalar. Sehingga

tidak banyak pesaing.

b. Produk ini relatif lebih murah sehingga terjangkau oleh masyarakat

umum.

c. Produk ini berbeda dari donat kebanyakan sehingga dapat

membuat masyarakat tertarik dan ingin mencoba.

d. Bisa menjadi snack alternatif bagi penderita diabetes.

e. Potensi menghasilkan keuntungan

13
IV. Threat (tantangan) produk:

b. Pada saat ini banyak makanan yang lebih modern. Sehingga

memungkinkan donat ubi jalar memiliki saingan.

c. Kecenderungan beberapa golongan masyarakat merasa gengsi

dengan donat ubi jalar. Oleh karena itu kami akan mengemas

produk kami dengan kemasan yang cukup unik dan tidak kalah

dengan kemasan produk lain.

C. Produk yang Dihasilkan

Produk yang dihasilkan adalah camilan dengan bahan baku ubi

jalar. Donat ubi jalar terbuat dari bahan yang sederhana dan muda

ditemui. Donat ubi jalar mempunyai kandungan karbohidrat yang baik

bagi penderita diabetes karena kadar gulanya rendah. Ubi jalar juga

sangat kaya akan pro vitamin A atau Retinol. Selain itu mengandung

serat untuk mencegah kanker saluran pencernaan dan mengikat zat

kartinogen penyebab kanker di dalam tubuh.

Kebanyakan donat terbuat dari bahan baku tepung terigu dan

kurang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Sehingga muncul ide

untuk membuat donat yang lezat namun juga bergizi tinggi.

14
D. Metode Pemasaran

Saat ini kami mencoba memasarkan donat ubi jalar di kantin-kantin

sekolah. Kami juga memasarkan produk kami dengan cara menawarkan secara

berkeliling. Meskipun ruang lingkup bisnis kami masih sempit, namun kami

akan mencoba membuat target-target daerah pemasaran.

Selain itu, kami mencoba memasarkan di festival makanan dan jajanan

pasar. Kami juga menggunakan strategi untuk memasarkan produk kami

dengan cara :

1. Membuat kartu member setelah 10 kali pembelian mendapat 1 donat

gratis.

2. Setiap ada pemesanan partai besar akan mendapatkan diskon khusus.

3. Kami menyediakan beberapa varian rasa/topping yaitu rasa Original

(donat ubi jalar tanpa menggunakan topping), rasa coklat, rasa keju,

dengan gula halus dan Mix(campuran keju dan coklat).

E. bahan-bahan yang dibutuhkan:

Bahan Donat ubi jalar :

a. Tepung terigu 1.000 gram

b. Telur (Kuning telur) 4 butir

c. Ragi 11 gram

15
d. Mentega 75 gram

e. Garam sendok teh

f. Susu Cair 250 ml

g. Gula pasir 80 gram

h. Ubi jalar local 1000 gram

i. Minyak 1000 ml

j. Gula halus 125 gram

k. Coklat Blok 75 gram

l. Keju Batangan 75 gram

F. Cara Membuat:

a. Campur ubi, santan, garam, dan tepung kanji, aduk sampai rata.

Kemudian bagi menjadi 20. Masing-masing dibentuk menjadi bulatan,

tusuk tengahnya dengan telunjuk sehingga menyerupai bentuk donat.

Goring sampai matang kecokelatan. Rendam dalam sirup gula selama

5 menit lalu tiriskan dan hidangkan.

b. Sirup gula panaskan minyak, masukkan gula, aduk sampai rata lalu

tuangi air. Masak sampai gula larut dan cukup kental.

G. Karakteristik:

a. Bentuk : Bulat dengan lubang di tengah.

16
b. Rasa : manis yang diperoleh dari rasa ubi jalar tersebut yang

ditambah dengan rasa manis dari topping.

c. Ukuran : sedang.

H. Prospek Usaha

Penetapan harga:

a. Biaya bahan dasar :

Tepung terigu 1.000 gram Rp 5.750,00

Telur (Kuning telur) 4 butir Rp 4.000,00

Ragi 11 gram Rp 3.000,00

Mentega 75 gram Rp 1.700,00

Garam sendok teh Rp 100,00

Susu Cair 250 ml Rp 12.400,00

Gula pasir 80 gram Rp 1.000,00

Donat Ubi :

Bahan donat ubi :

1 resep bahan dasar

Ubi jalar local 1000 gram Rp 2.500,00

17
Minyak 1000 ml Rp 13.000,00 +

Jumlah biaya bahan baku Rp 43.450,00

Bahan Penolong :

Gula halus 125 gram Rp 1.400,00

Coklat Blok 75 gram Rp 6.000,00

Keju Batangan 75 gram Rp 10.000,00

Mika Pembungkus 100 buah Rp 5.000,00

Staples + Stapler Rp 10.000,00

Spanduk Rp 35.000,00

Cetakan Donat Aluminium 2 Buah Rp 6.000,00

Gas Rp 15.000,00 +

Jumlah Biaya Bahan Penolong Rp 88.400,00

Tenaga Kerja Langsung

2 orang x Rp 5.000,00/100 donat Rp 10.000,00

Total Biaya Produksi Rp 141.850,00


==========

18
Dari bahan tersebut menghasikan 100 buah donat berukuran sedang.

Jumlah 100 buah x Rp 2.000,00 = Rp 200.000,00

Total biaya produksi keseluruhan = Rp 141.850,00 -

Laba Usaha = Rp 58.150,00

Break Even Point (BEP) = Total Revenue =Total Cost

P x Q = Fixed Cost + Variable Cost

2000 x Q = Rp 141.850,00

Q = Rp 141.850,00

2.000

Q = 38,425 buah

Q = 39 buah

19
DAFTAR PUSTAKA

(http://id.wikipedia.org/wiki/Ubi_jalar).

(http://kaskusnews.us/2010/06/30/macam-macam-bentuk-donat-di-berbagai-

negara/)

20
BIODATA PENELITI

I. Nama : Qory Rifpriyandi

Tempat lahir : Yogyakarta

Tanggal Lahir : 30 April 1994

Asal Sekolah : SMK N 1 Depok

Program Keahlian : Administrasi Perkantoran

Agama : Islam

Alamat : Jalan Kaliurang Km 4,5 Tawangsari CT II/A-3, Sleman

Yogyakarta 55281

II. Nama : Wulansari

Tempat lahir : Sleman

Tanggal Lahir : 1 Januari 1994

Asal Sekolah : SMK N 1 Depok

Program Keahlian : Akuntansi

Agama : Islam

21
Alamat : Jalan Garuda No 6, Rt 01/Rw 24 Plemburan, Sariharjo,

Ngaglik, Sleman 55581

22

Anda mungkin juga menyukai