Modul Prinsip Pengelolaan Sampah PDF
Modul Prinsip Pengelolaan Sampah PDF
Modul Prinsip Pengelolaan Sampah PDF
MODUL:
PRINSIP-PRINSIP
PENGELOLAAN SAMPAH
I. DESKRIPSI SINGKAT
J
umlah penduduk indonesia yang besar dengan tingkat
pertumbuhan yang tinggi mengakibatkan bertambahnya
volume sampah. Disamping itu, pola konsumsi masyarakat
memberikan kontribusi dalam menimbulkan jenis sampah yang
semakin beragam. Sampah pada dasarnya merupakan suatu bahan
yang terbuang atau dibuang hasil aktifitas manusia maupun proses-
proses alam. Penangangan dan pengelolaan akan semakin
kompleks dan rumit dengan semakin kompleksnya jenis maupun
komposisi sampah.
Materi modul ini terdiri dari 5 sub pokok bahasan yaitu pengertian,
jenis dan sumber sampah, sistem pengelolaan sampah, pengelolaan
sampah rumah tangga dan prinsip 4R (pemanfaatan sampah rumah
tangga).
V. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Langkah 1
1. Kegiatan Narasumber
a. Kegiatan bina situasi kelas
- Memperkenalkan diri
- Menyampaikan ruang lingkup bahasan
b. Menanyakan dan menggali pendapat peserta latih mengenai
pengertian mereka tentang Prinsip-prinsip pengelolaan
sampah rumah tangga.
2. Kegiatan Peserta
a. Mempersiapkan diri dan alat tulis menulis yang diperlukan
b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
narasumber/fasilitator
c. Mendengar dan mencatat hal-hal yang dianggap penting
Langkah 2
1. Kegiatan Narasumber
a. Penyampaian materi sub pokok bahasan1, tentang
pengertian pengertian sampah, jenis dan sumbernya
b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan
hal-hal yang kurang jelas
c. Menjawab pertanyaan yang diajukan peserta
2. Kegiatan Peserta
Langkah 3
1. Kegiatan Narasumber
a. Menjelaskan materi sub pokok bahasan 2 yaitu sistem
pengelolaan sampah
b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk menanyakan
hal-hal yang kurang jelas
2. Kegiatan Peserta
a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai
dengan kesempatan yang diberikan
b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
narasumber
c. Mendengar, mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting
Langkah 4
1. Kegiatan Narasumber
a. Menjelaskan materi sub pokok bahasan 3 dan 4 tentang
pengelolaan sampah rumah tangga dan pemanfaatan
sampah rumah tangga
b. Memberikan kesempatan kepada peserta untuk
menanyakan hal-hal yang kurang jelas
2. Kegiatan Peserta
a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai
dengan kesempatan yang diberikan
b. Memberikan jawaban atas pertanyaan yang diajukan
narasumber
Langkah 5
1. Kegiatan Narasumber
a. Meminta kelas untuk membentuk kelompok, yaitu sesuai unit
kerja masing-masing peserta, serta memilih ketua, sekretaris
dan penyaji.
b. Meminta masing-masing kelompok untuk merencanakan
program pengelolaan sampah rumah tangga di wilayah
masing-masing peserta
c. Memberikan bimbingan tentang jalannya proses penugasan
2. Kegiatan Peserta
a. Membentuk kelompok diskusi, memilih ketua, sekretaris dan
penyaji serta melakukan diskusi sesuai dengan bimbingan
narasumber.
b. Merencanakan program pengelolaan sampah rumah tangga
di wilayah unit kerja masing-masing peserta
c. Menyusun hasil perencanaan pengelolaan sampah rumah
tangga ke dalam bentuk laporan
d. Mencatat dan menyimpulkan hal-hal yang penting.
Langkah 6
1. Kegiatan Narasumber
a. Meminta masing masing kelompok mempresentasikan
hasil-hasil diskusi kelompoknya didepan kelas.
b. Memberikan masukan tentang masalah-masalah yang
timbul seputar proses penyusunan rencana serta
mengarahkannya sesuai dengan tujuan pembelajaran
c. Merangkum hasil-hasil diskusi pada tahapan-tahapan
tertentu sehingga hasil-hasil diskusi lebih fokus.
2. Kegiatan Peserta
Langkah 7
Penutup
1. Kegiatan Narasumber
a. Meminta peserta menanyakan hal-hal yang kurang jelas
sebelum menutup acara pembelajaran
b. Meminta peserta untuk memberi komentar tentang proses
belajar
c. Memberikan jawaban atas pertanyaan peserta (kalau ada)
d. Tutup acara pemberian sesi dengan ucapan penghargaan
atas perhatian peserta selama pembelajaran, serta
permohonan maaf jika terdapat sesuatu yang tidak
berkenan
2. Kegiatan Peserta
a. Mengajukan pertanyaan yang diminta narasumber sesuai
dengan kesempatan yang diberikan
b. Memberikan komentar tertulis tentang jalannya
penyampaian materi oleh narasumber dalam selembar
kertas
2. Jenis-jenis Sampah
Jenis- jenis sampah dapat diuraikan sebagai berikut :
1. Sampah Basah (garbage), yaitu sejenis sampah yang
terdiri dari barang-barang yang mudah membusuk dan
menimbulkan bau yang tidak sedap, contohnya sayur-
3. Sumber-sumber Sampah
Sumber-sumber sampah diklasifikasikan ke dalam beberapa
kategori antara lain :
1. Pemukiman penduduk
Sampah ini terdiri dari sampah hasil kegiatan rumah
tangga seperti hasil pengolahan makanan, dari halaman,
dan lain-lain
2. Daerah Perdagangan
Sampah dari pusat perdagangan atau pasar biasanya
terdiri dari kardus-kardus yang besar, kertas dan lain-
lain.
3. Industri
Sampah yang berasal dari daerah inustri termasuk smpah
yang berasal dari pembangunan industri tersebut dan dari
segala proses yang terjadi di dalam industri.
4. Pertanian
Sampah ini berupa sampah hasil perkebunan atau
pertanian misalnya jerami, sisa sayuran, dan lain-lain.
5. Tempat-tempat Umum
Contohnya sampah dari tempat hiburan, sekolah, tempat-
tempat ibadah dan lain-lain.
6. Jalan dan Taman
7. Pembangunan dan pemugaran gedung
8. Rumah sakit dan Laboratorium
1. Penampungan Sampah
2. Pengumpulan Sampah
b. Pola Komunal
Pengumpulan sampah dilakukan oleh penghasil
sampah ke tempat penampungan sampah komunal
yang telah disediakan/ke truk sampah yang menangani
titik pengumpulan kemudian diangkut ke TPA tanpa
proses pemindahan.
3. Pemindahan Sampah
4. Pengangkutan Sampah
Pengangkutan adalah kegiatan pengangkutan sampah
yang telah dikumpulkan di tempat penampungan
sementara atau dari tempat sumber sampah ke tempat
pembuangan akhir. Berhasil tidaknya penanganan
sampah juga tergantung pada sistem pengangkutan yang
diterapkan. Pengangkutan sampah yang ideal adalah
dengan truck container tertentu yang dilengkapi alat
pengepres, sehingga sampah dapat dipadatkan 2-4 kali lipat
(Widyatmoko dan Sintorini Moerdjoko, 2002:29).
2. Penanganan Sampah
Kegiatan penangan sampah menurut UU No. 18 th 2008
meliputi :
a. Pemilahan dalam bentuk pengelompokan dan pemisahan
sampah sesuai dengan jenis, jumlah, dan sifat sampah
b. Pengumpulan dalam bentuk pengambilan dan
pemindahan sampah dari sumber sampah sampai
ketempat penampungan sementara atau penempatan
sampah terpadu.
c. Pengangkutan dalam bentuk membawa sampah dari
sumber dan/atau dari tempat penampungan sampah
sementara atau dari tempat pengolahan sampah terpadu
menuju ketempat pemrosesan akhir ;
d. Pengolahan dalam bentuk mengubah karakteristik,
komposisi, dan jumlah sampah
e. Pemrosesan akhir sampah dalam bentuk pengembalian
sampah dan residu hasil pengolahan sebelumnya ke
media lingkungan secara aman.
b. Pembuatan Briket
Pembuatan briket sebagai bahan bakar alternatif
pengganti minyak, bisa menjadi salah satu upaya kita
sebagai masyarakat dalam menanggulangi dan
mengurangi timbulan sampah, khususnya dalam sektor
rumah tangga. Selain itu, pembuatan briket sebagai
bahan bakar pengganti minyak juga dapat menjadi
alternatif masalah krisis energi pada saat ini. Minyak
tanah yang sudah mulai langka, harga gas elpiji yang
melambung tinggi juga menjadi salah satu bahan
pertimbangan untuk segera menciptakan bahan bakar
alternatif yang mudah didapat, ekonomis dan juga
memiliki manfaat yang sama seperti bahan bakar minyak
dan gas.
b. Sampah kaleng
Banyak sekali kemasan kaleng yang digunakan untuk
barang-barang keperluan sehari-hari. Sementara sumber
daya tambang tidak dapat diperbaharui, jika bisa pun
butuh waktu ratusan bahkan ribuan tahun untuk
membentuknya. Suatu saat bahan tambang tersebut
akan habis dieksplorasi. Oleh karena itu, akan bijak jika
kita ikut andil dalam gerakan menyukseskan daur ulang.
Kaleng baja 100% dapat didaur ulang karena siklus
hidupnya tidak akan pernah berakhir. Perlakuan kaleng
bekas tergantung jenis kegunaan wadahnya. Kaleng cat
harus dibersihkan dari sisa-sisa catnya dengan kertas
koran dan biarkan kering, kemudian bisa dimanfaatkan
kembali sebagai pot bunga dan sebagainya. Kaleng yang
mengandung aerosol, seperti parfum dan cat semprot
harus ditangani hati-hati, jangan ditusuk atau
digepengkan. Untuk kaleng drum bisa dimanfaatkan
sebagai tempat sampah atau pot.
c. Sampah botol
Botol beling memiliki nilai tinggi, apalagi masih utuh. Jika
sudah tidak utuh akan didaur ulang lagi bersama dengan
berbagai jenis kaca lainnya untuk dicetak menjadi botol
d. Sampah plastik
Saat ini sudah banyak kerajinan yang dibuat dengan
bahan dasar sampah plastik seperti tas, dompet, cover
meja, tempat tisu dan lain-lain.
e. Sampah kain
Sampah kain bisa digunakan untuk cuci motor atau
sebagai bahan baku kerajinan. Pakaian yang sudah tidak
terpakai, tapi masih layak pakai bisa disumbangkan
kepada yang membutuhkan, atau dijual dengan harga
miring. Sisa kain atau kain perca juga dimanfaatkan
untuk banyak aplikasi bisa selimut, tutup dispenser,
magic jar, dan lainnya.
VII. REFERENSI
Faizah (2008), Pengelolaan Sampah Rumah Tangga Berbasis
Masyarakat, Universitas Diponegoro, Yogyakarta.
Karo, Yessi (2009), Pengelolaan Sampah Rumah Tangga di di
Kelurahan Sidorame Timur Kecamatan Medan Perjuangan Kota
Medan, USU, Medan.
Murtadho, Djuli, dkk (1997), Penanganan dan Pemanfaatan Limbah
Padat, PT. Mediyatama Sarana Perkasa, Jakarta.
Once, dr. (2010), Prinsip-prinsip Pengelolaan Sampah
(www.google.com, diakses tanggal 8 Oktober 2010).