Makalah Final
Makalah Final
Makalah Final
PTA 2016/2017
Di Susun oleh :
2KB02
KAMIS / SHIFT 1
MUHAMMAD ILHAM NUGRAHA / 24115648
MUHAMMAD ZUHDI FAYYADH / 24115833
Penguji I Penguji II
( .. ) ( .. )
( .. ) ( . )
Nilai
Nama
Alat Makalah Presentasi Total
1. M Ilham Nugraha
2. M Zuhdi Fayyadh
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Swt.yang telah menciptakan kita dan senantiasa
meridai amal ibadah kita. Kesejahteraan dan keselamatan semoga senantiasa
dilimpahkan kepada Nabi Besar Muhammad Saw. Dan hanya dengan karunia-
Nyalah Penulis dapat menyelesaikan makalah ini dengan judul 741 LIGHT
DARK SENSOR sebagai tugas penunjang kegiatan pembelajaran mata kuliah
Praktikum Elektronika Dasar.
Makalah ini membahas tentang alat 741 Light Dark Sensor atau biasa
disebut sensor cahaya. Tujuan penulis membuat alat ini sebagai syarat kelulusan
mata kuliah Praktikum Elektronika Dasar. Alat ini bekerja dipengaruhi oleh
cahaya karena alat ini menggunakan LDR (Light Dependent Resistance).
Penyusunan makalah ini sacara terperinci berdasarkan ketentuan dasar dari
Laboratorium Dasar Elektronika dan Komputer.
Penulis sadar bahwa makalah ini masih sangat jauh dari harapan. Oleh
karena itu, kritik dan saran, demi perbaikan kualitas makalah ini, sangat
diharapkan kepada semua pihak.
Penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini khususnya kepada :
1. Satrio Tedjo Utomo sebagai Pembimbing Proyek LDS 741 Tahun Ajaran
2016/2017.
2. Achmad Rizky sebagai ketua Asistansi Laboratorium Elektronika Dasar.
3. Priyatno Pradono sebagai Ketua Praktikum Laboratorium Elektronika
Dasar.
4. Sepriana Anggraini Sitanggang sebagai Penanggung Jawab asistansi dalam
Praktikum Elektronika Dasar Shift 1 Rabu.
5. Seluruh Kakak kakak Asistansi Laboratorium Elektronika Dasar
2016/2017 yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
6. Kedua Orang Tua tercinta yang telah memberikan semangat baik itu
spritual maupun material.
7. Kakak kakak, adik dan kekasih tersayang.
8. Sahabat sahabat The Toolbars Universitas Gunadarma.
9. Rekan rekan seperjuangan kelas 2KB02 Jurusan S1 Sistem Komputer
Universitas Gunadarma 2016/2017.
Semoga kebaikan kebaikan yang telah diberikan oleh mereka dapat
menjadi amal shaleh dan yang akan diberikan balasan oleh Allah SWT kelak serta
usaha penulis dalam penyajian makalah ini mudah mudahan dapat bermanfaat
bagi kita semua, khususnya bagi diri penulis sendiri sebagai amal shaleh yang
dapat penulis petik di kemudian hari, dan sebagai kata akhir semoga amal ibadah
dan kerja keras kita senantiasa mendapat rido dan ampunan dari-Nya. Amin.
Penyusun
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN.............................................................................i
KATA PENGANTAR.....................................................................................ii
DAFATAR ISI................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR....................................................................................vii
DAFTAR TABEL........................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN.............................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah..............................................................1
1.2 Batasan Masalah..........................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................2
1.4 Metode Penulisan.........................................................................2
1.5 Sistematika Penulisan..................................................................3
BAB II LANDASAN TEORI.........................................................................4
2.1 Light Dependent Resistor (LDR)................................................4
2.2 RESISTOR...................................................................................4
2.2.1 Cara perhitungan resistor...............................................5
2.2.2 Macam-macam resistor..................................................7
2.3 Potensiometer..............................................................................7
2.4 RELAY......................................................................................10
2.4.1 Prinsip Kerja Relay .....................................................12
2.5 DIODA.......................................................................................13
2.6 TRANSISTOR............................................................................19
2.6.1 Cara kerja transistor........................................................20
2.6.2 Jenis-jenis transistor.......................................................22
2.7 Sensor dan Tranducer.................................................................23
2.8 OP-AMP....................................................................................25
2.8.1 Rangkaian Dasar Op-Amp...........................................26
2.8.2. Comparator...............................................................30
BAB III ANALISA RANGKAIAN.............................................................33
3.1 Analisa Rangkaian Secara Blok Diagram..................................33
3.2 Analisa rangkaian secara Detail.................................................35
BAB IV CARA PENGOPERASIAN ALAT...............................37
4.1 Cara Pengoperasian Alat............................................................37
BAB V PENUTUP.......................................................................................38
5.1 Kesimpulan................................................................................38
5.2 Saran..........................................................................................38
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................ix
LAMPIRAN...................................................................................................x
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
Sistematik penulisan dalam makalah ini terdiri dari 5 (lima) bab yang
bertujuan agar pembaca dapat memahami dan mengerti isi dari makalah ini,
yaitu:
BAB I Pendahuluan
Pada bab ini praktikan menjelaskan tentang Penggunaan dan Aplikasi
perangkat elektronika dalam kehidupan sehari-hari dan penggunaannya
dalam teknologi sekarang ini. Serta kami juga akan menjelaskan tentang
tujuan dalam pembuatan proyek yang berjudul 741 Light Dark Sensor
BAB V Penutup
Berisi kesimpulan, rangkuman dan saran-saran dari apa yang telah
diuraikan pada bab-bab sebelumnya.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.5 RESISTOR
Resistor adalah komponen pasif elektronik dua kutub yang didesain
untuk menahan arus listrik dengan memproduksi tegangan listrik di antara
kedua kutubnya, nilai tegangan terhadap resistansi berbanding dengan arus
jarang ada yang memakai potensiometer seperti ini. Pada saat ini,
potensiometer lebih banyak terbuat dari bahan karbon. Ukurannya pun
lebih kecil, namun dengan resistansi yang besar.
Gambar diatas adalah potensiometer yang terbuat dari bahan
karbon. Pada umumnya, perubahan resistansi pada potensiometer terbagi
menjadi 2, yakni linier dan logaritmik. Yang dimaksud dengan perubahan
secara linier adalah perubahan nilai resistansinya sebanding dengan arah
putaran pengaturnya. Sedangkan, yang dimaksud dengan perubahan secara
logaritmik adalah perubahan nilai resistansinya berdasarkan perhitungan
logaritmik. Pada umumnya, potensiometer logaritmik memiliki perubahan
resistansi yang cukup unik karena nilai maksimal dari resistansi diperoleh
ketika kita telah melakaukan setengah kali putaran pada pengaturnya.
Sedangkan, nilai minimal diperoleh saat pengaturnya berada pada titik nol
atau titik maksimal putaran.
Untuk dapat mengetahui apakah potensiometer tersebut linier atau
logaritmik, dapat dilihat huruf yang tertera di bagian belakang badannya.
Jika tertera huruf B, maka potensiometer tersebut logaritmik. Jika huruf
A, maka potensiometer linier. Pada umumnya, nilai resistansi juga tertera
pada bagian depan badannya. Nilai yang tertera tersebut merupakan nilai
resistansi maksimal Potensiometer adalah resistor tiga terminal dengan
sambungan geser yang membentuk pembagi tegangan dapat disetel. Jika
hanya dua terminal yang digunakan (salah satu terminal tetap dan
terminal geser), potensiometer berperan sebagai resistor variabel atau
Rheostat. Potensiometer biasanya digunakan untuk mengendalikan
peranti elektronik seperti pengendali suara pada penguat. Potensiometer
yang dioperasikan oleh suatu mekanisme dapat digunakan sebagai
transduser, misalnya sebagai sensor joystick.
Potensiometer jarang digunakan untuk mengendalikan daya tinggi
(lebih dari 1 Watt) secara langsung. Potensiometer digunakan untuk
menyetel taraf isyarat analog (misalnya pengendali suara pada peranti
audio), dan sebagai pengendali masukan untuk sirkuit elektronik. Sebagai
contoh, sebuah peredup lampu menggunakan potensiometer untuk
menendalikan pensakelaran sebuah TRIAC, jadi secara tidak langsung
mengendalikan kecerahan lampu.
Potensiometer yang digunakan sebagai pengendali volume
kadang-kadang dilengkapi dengan sakelar yang terintegrasi, sehingga
potensiometer membuka sakelar saat penyapu berada pada posisi
terendah.
Sebuah potensiometer biasanya dibuat dari sebuah unsur resistif
semi-lingkar dengan sambungan geser (penyapu). Unsur resistif, dengan
terminal pada salah satu ataupun kedua ujungnya, berbentuk datar atau
menyudut, dan biasanya dibuat dari grafit, walaupun begitu bahan lain
mungkin juga digunakan sebagai gantinya. Penyapu disambungkan ke
terminal lain. Pada potensiometer panel, terminal penyapu biasanya
terletak di tengah-tengah kedua terminal unsur resistif. Untuk
potensiometer putaran tunggal, penyapu biasanya bergerak kurang dari
satu putaran penuh sepanjang kontak. Potensiometer "putaran ganda"
juga ada, elemen resistifnya mungkin berupa pilinan dan penyapu
mungkin bergerak 10, 20, atau lebih banyak putaran untuk
menyelesaikan siklus. Walaupun begitu, potensiometer putaran ganda
murah biasanya dibuat dari unsur resistif konvensional yang sama dengan
resistor putaran tunggal, sedangkan penyapu digerakkan melalui gir
cacing. Disamping grafit, bahan yang digunakan untuk membuat unsur
resistif adalah kawat resistansi, plastik partikel karbon dan campuran
keramik-logam yang disebut cermet.
Pada potensiometer geser linier, sebuah kendali geser digunakan
sebagai ganti kendali putar. Unsur resistifnya adalah sebuah jalur persegi,
bukan jalur semi-lingkar seperti pada potensiometer putar. Potensiometer
jenis ini sering digunakan pada peranti penyetel grafik, seperti ekualizer
grafik. Karena terdapat bukaan yang cukup besar untuk penyapu dan
kenob, potensiometer ini memiliki reliabilitas yang lebih rendah jika
digunakan pada lingkungan yang buruk. Potensiometer tersedia dengan
relasi linier ataupun logaritmik antara posisi penyapu dan resistansi yang
dihasilkan (hukum potensiometer atau "taper").
Pembuat potensiometer jalur konduktif menggunakan pasta resistor
polimer konduktif yang mengandung resin dan polimer, pelarut, pelumas
dan karbon. Jalur dibuat dengan melakukan cetak permukaan papua pada
substrat fenolik dan memanggangnya pada oven. Proses pemanggangan
menghilangkan seluruh pelarut dan memungkinkan pasta untuk menjadi
polimer padat. Proses ini menghasilkan jalur tahan lama dengan
resistansi yang stabil sepanjang operasi.
2.4 RELAY
Relay adalah komponen elektronika berupa saklar elektronik yang
digerakkan oleh arus listrik. Secara prinsip, relay merupakan tuas saklar
dengan lilitan kawat pada batang besi (solenoid) di dekatnya. Ketika solenoid
dialiri arus listrik, tuas akan tertarik karena adanya gaya magnet yang terjadi
pada solenoid sehingga kontak saklar akan menutup. Pada saat arus
dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan
kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya digunakan untuk
menggerakkan arus/tegangan yang besar (misalnya peralatan listrik 4 ampere
AC 220 V) dengan memakai arus/tegangan yang kecil (misalnya 0.1 ampere
12 Volt DC). Relay yang paling sederhana ialah relay elektromekanis yang
memberikan pergerakan mekanis saat mendapatkan energi listrik.
Jenis-jenis Relay
SPST - Single Pole Single Throw.
SPDT - Single Pole Double Throw. Terdiri dari 5 buah pin, yaitu :
(2) koil, (1)common, (1)NC, (1)NO.
DPST - Double Pole Single Throw. Setara dengan 2 buah saklar
atau relay SPST.
DPDT - Double Pole Double Throw. Setara dengan 2 buah saklar
atau relay SPDT.
QPDT - Quadruple Pole Double Throw. Sering disebut sebagai
Quad Pole Double Throw, atau 4PDT. Setara dengan 4 buah
saklar atau relay SPDT atau dua buah relay DPDT. Terdiri dari 14
pin(termasuk 2 buah untuk koil).
2.5 DIODA
DIODA dalam komponen elektronika adalah sebagai penyerah
arus, Sebagai catu daya, Sebagai penyaring atau pendeteksi dan Untuk
stabilisator tegangan. Dioda adalah komponen aktif yang memiliki dua
terminal yang melewatkan arus listrik hanya satu arah.
Dioda memiliki dua elektroda aktif dimana isyarat listrik dapat
mengalir, dan kebanyakan diode digunakan karena karakteristik satu arah
yang
dimilikinya. Dioda
Gambar 2.6 Dioda
varikap
(VARIable CAPacitor/kondensator variabel) digunakan
sebagai kondensator terkendali tegangan.
Dalam dunia otomotif, fungsi dioda sangat di perlukan pada sistem
pengisian alternatol/dinamo isi dimana tegangan AC yang di bangkitkan
oleh alternator di searahkan menjadi tegangan DC oleh dioda sebagai
sumber suplay tegangan ke beban serta sebagai charger accu/aki dengan 12
volt melalui IC regulator alternator.
Jenis dioda juga bermacam-macam, seperti Dioda silicon, Dioda
germanium, Dioda zener dan LED (Light Emitting Dioda). Fungsi dioda ini
sangat berlainan, karena memiliki perbedaan pada aspek fisik baik ukuran
geometrik, tingkat pengotoran, jenis elektrode ataupun jenis pertemuan.
Selain sebagai penyerah arus, fungsi dioda juga bisa di gunakan sebagai
detector yaitu untuk mendeteksi sinyal-sinyal kecil. Dioda zener dipakai
sebagai stabilisator tegangan catu daya sedangkan dioda LED (Light
Emitting Dioda) yaitu dioda yang dapat memancarkan cahaya biasanya
dipakai sebagai lampu control.
Sebagian besar jenis dioda seringkali disebut karakteristik
menyearahkan. Fungsi dioda paling umum adalah untuk memperbolehkan
arus listrik mengalir dalam suatu arah (disebut kondisi panjar maju) dan
untuk menahan arus dari arah sebaliknya (disebut kondisi panjar mundur).
Itu sebabnya, dioda dapat dianggap sebagai versi elektronik dari katup pada
transmisi cairan.
Karakteristik dioda atau kurva IV, berhubungan langsung
dengan perpindahan dari pembawa melalui yang dinamakan lapisan
penipisan atau daerah pemiskinan yang terdapat pada pertemuan p-n di
antara semikonduktor.
Pada diode p-n, arus mengalir dari sisi tipe-p (anode) menuju sisi tipe-n
(katode), tetapi tidak mengalir dalam arah sebaliknya. Itu lah yang
dinamakan Dioda semikonduktor. Tipe lain dari diode semikonduktor
adalah diode Schottky yang dibentuk dari pertemuan antara logam dan
semikonduktor.
Aplikasi
Dioda banyak diaplikasikan pada rangkaian penyerah arus
(rectifier) power suplai atau konverter AC ke DC. Dipasar banyak
ditemukan dioda seperti 1N4001, 1N4007 dan lain-lain. Masing-
Gambar 2.13: LED array
masing tipe berbeda tergantung dari arus maksimum dan juga
tegangan breakdwon-nya. Zener banyak digunakan untuk aplikasi
regulator tegangan (voltage regulator). Zener yang ada
dipasaran tentu saja banyak jenisnya tergantung dari tegangan
breakdwon-nya. Di dalam datasheet biasanya spesifikasi ini disebut
Vz (zener voltage) lengkap dengan toleransinya, dan juga
kemampuan dissipasi daya.
LED sering dipakai sebagai indikator yang masing-masing
warna bisa memiliki arti yang berbeda. Menyala, padam dan
berkedip juga bisa berarti lain. LED dalam bentuk susunan (array)
bisa menjadi display yang besar. Dikenal juga LED dalam bentuk 7
segment atau ada juga yang 14 segment. Biasanya digunakan untuk
menampilkan angka numerik dan alphabet. Macam-macam Dioda
tersebut diantaranya yaitu Dioda Pemancar Cahaya atau LED, Foto
Dioda, Zener Diode, Dioda Schottky (SCR), DIAC, TRIACLaser
Dioda dan Masih banyak macam dioda lainnya.
2.6 TRANSISTOR
Transistor adalah alat semikonduktor yang dipakai sebagai penguat,
sebagai sirkuit pemutus dan penyambung (switching), stabilisasi tegangan,
modulasi sinyal atau sebagai fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi
semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau
tegangan inputnya (FET),
PNP P-channel
NPN N-channel
BJT JFET
B. Summing Circuit
Berdasarkan konfigurasi penguat dasar, maka
dapat dibangun rangkaian summing circuit untuk
menyelesaikan persamaan -persamaan aljabar sederhana
seperti penjumlahan dan pengurangan. Rangkaian yang
terdapat pada Summing Circuit :
1. Inverting Adder
Penjumlahan input, input pada rangkaian ini masuk
pada inverting op-Amp
2. Scalling Adder
Nilai tahanannya Berkelipatan, sehingga :
Vout = - Rf .V1 + Rf .V2 + Rf .V3
R1 R2 R3
Vout = - (V1 + 2V2 + 4V3)
Gambar 2.22 Skema Scalling Adder
3. Direct Adder
Pada rangkaian Direct Adder Input masuk pada Non
Inverting Op-Amp, sehingga:
Vout = Rf . V1 + Rf . V2
R1 R2
Vout = V1 + V2
2.8.2. Comparator
Comparator adalah suatu rangkaian yang digunakan
untukmembandingkan tegangan V1 dan V2.
Vout = [ V1 V2 ] 90 X Vcc