Angkatan Pujangga Baru
Angkatan Pujangga Baru
Angkatan Pujangga Baru
1. Cirinya adalah
1) Bahasa yang dipakai adalah bahasa Indonesia modern,
2) Temanya tidak hanya tentang adat atau kawin paksa, tetapi mencakup masalah yang
kompleks, seperti emansipasi wanita, kehidupan kaum intelek, dan sebagainya,
3) Bentuk puisinya adalah puisi bebas, mementingkan keindahan bahasa, dan mulai digemari
bentuk baru yang disebut soneta, yaitu puisi dari Italia yang terdiri dari 14 baris,
4) Pengaruh barat terasa sekali, terutama dari Angkatan 80 Belanda,
5) Aliran yang dianut adalah romantik idealisme, dan
6) Setting yang menonjol adalah masyarakat penjajahan.
3. Pengarang dan karya sastra yang terkenal dalam angkatan tersebut adalah :
1) Sutan Takdir Ali Syhabana (roman Layar Terkembang (1948), Tebaran Mega (1963), Dian Tak
Kunjung Padam, Kalah dan Manang, Grota Azzura)
2) Amir Hamzah (kumpulan puisi Nyanyian Sunyi (1954), Buah Rindu (1950), Setanggi Timur
(1939))
3) Armin Pane (novel Belenggu (1654), Jiwa Berjiwa, kumpulan sajak Gamelan Jiwa (1960),
drama Jinak-Jinak Merpati (1950))
4) Sanusi Pane (drama Manusia Baru, Pancaran Cinta (1926), Puspa Mega (1971), Madah
Kelana (1931/1970), Sandhyakala Ning Majapahit (1971), Kertadjaja (1971))
5) M. Yamin (drama Ken Arok dan Ken Dedes (1951), Indonesia Tumpah Darahku (1928), Kalau
Dewi Tara Sudah Berkata, Tanah Air)
6) Rustam Efendi (drama Bebasari (1953), Pertjikan Permenungan (1957))
7) Y.E. Tatengkeng (kumpulan puisi Rindu Dendam (1934)
8) Hamka (roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck)
4. Pelopor Angkatan Pujangga Baru adalah Sutan Takdir Ali Syahbana, Armjin Pane, dan Amir
Hamzah.
1930-1945
Buku Pujangga Baru, Prosa dan Puisi yang disusun oleh H.B Jasin adalah
sebuah bunga rampai (antologia) dari para pengarang dan penyair yang oleh
penyusunnya digolongkan ke dalam Angkatan Pujangga Baru. Seperti diketahui,
oleh para ahli dan para penyusun buku-buku pelajaran sastra Indonesia,
perkembangan sastra Indonesia dibagi-bagi menjadi angkatan-angkatan. Angkatan
Pujangga Baru biasanya ditempatkan sebagai angkatan kedua, yaitu setelah
angkatan Balai Pustaka dan mendahului kelahiran angkatan 45. Tetapi kita lihat
pembagian sejarah sastra Indonesia dalam angkatan-angkatan ini, tidaklah disertai
dengan alasan-alasan yang bisa kita terima. Tidak sedikit pula para sastrawan yang
menolak atau tidak mau dimasukan dalam sesuatu angkatan, mereka memilih
masuk angkatan yang disukainya. Misalnya Achdiat K. Mihardja pernah menyatakan
bahwa ia lebih suka digolongkan kepada angkatan Pujangga Baru, padahal para ahli
telah menggolongkannya kepada angkatan 45.
Di masa kolonialisme, pengaruh itu tampak dalam karya sastra, baik yang
memiliki semangat antikolonialisme di zaman Belanda maupun berkembangnya
simbolisme di zaman Jepang akibat situasi yang sangat represif. Di masa
pemerintahan Soekarno, perbedaan ideologi yang demikian tajam nasionalisme,
agama, komunisme juga berdampak langsung terhadap perkembangan sastra
Indonesia, yakni dengan merasuknya ideologi dalam diri sastrawan maupun dalam
karya sastra yang dihasilkannya.
Peradaban yang telah dibangun secara perlahan oleh nenek moyang kita
menjadi runtuh dan tak berarti apa-apa jika kita mengikuti pola pikir Sutan Takdir
Alisjahbana. Dengan memutuskan mata rantai sejarah, Sutan Takdir Alisjahbana
seolah-olah menafikan kekayaan rohani dan kekayaan batin bangsa kita yang
terekam dan tercatat dengan baik dalam karya sastra klasik yang diciptakan sejak
abad ketujuh masehi. Meskipun demikian, kita wajib bersyukur dengan adanya
pemikiran Sutan Takdir Alisjahbana seperti itu, yang menjadi shock therapy bagi
bangsa Indonesia untuk lebih serius memikirkan masa depan kebudayaannya.
2.2 Sejarah
Sebenarnya para pujangga baru serta beberapa orang pujangga Siti Nurbaya
sangat dipengaruhi oleh para pujangga Belanda angkatan 1880 (De Tachtigers). Hal
ini tak mengherankan sebab pada jaman itu banyak para pemuda Indonesia yang
berpendidikan barat, bukan saja mengenal, bahkan mendalami bahasa serta
kesusastraan Belanda. Di antara para pujangga Belanda angkatan 80-an, dapat kita
sebut misalnya Willem Kloos dan Jacques Perk. J.E. Tatengkeng, seorang pujangga
baru kelahiran Sangihe yang beragama Protestan dan merupakan penyair religius
sangat dipengaruhi oleh Willem Kloos.
Pujangga religius Islam yang terkenal dengan sebutan Raja Penyair Pujangga Baru
adalah Amir Hamzah. Ia sangat dipengaruhi agama Islam serta adat istiadat
Melayu. Jiwa Barat itu rupanya jelas sekali terlihat pada diri Sutan Takdir
Alisyahbana. Lebih jelas lagi tampak pada Armijn Pane, yang boleh kita anggap
sebagai perintis kesusastraan modern. Pada Armijn Pane rupanya pengaruh Barat
itu menguasai dirinya secara lahir batin. Masih banyak lagi para pujangga baru
lainnya seperti Rustam Effendi, A.M. Daeng Myala, Adinegoro, A. Hasjemi, Mozasa,
Aoh Kartahadimadja, dan Karim Halim. Mereka datang dari segala penjuru tanah air
dengan segala corak ragam gaya dan bentuk jiwa serta seninya.
Mereka berlomba-lomba, namun tetap satu dalam cita-cita dan semangat mereka,
yaitu semangat membangun kebudayaan Indonesia yang baru dan maju. Itulah
sebabnya mereka dapat bekerjasama, misalnya saja dalam memelihara dan
memajukan penerbitan majalah Pujangga Baru.
1. Dinamis
2. Bercorak romantik/idealistis, masih secorak dengan angkatan sebelumnya, hanya
saja kalau romantik angkatan Siti Nurbaya bersifat fasip, sedangkan angkatan
Pujangga Baru aktif romantik. Hal ini berarti bahwa cita-cita atau ide baru dapat
mengalahkan atau menggantikan apa yang sudah dianggap tidak berlaku lagi.
3. Angkatan Pujangga Baru menggunakan bahasa Melayu modern dan sudah
meninggalkan bahasa klise. Mereka berusaha membuat ungkapan dan gaya bahasa
sendiri. Pilihan kata, Penggabungan ungkapan serta irama sangat dipentingkan oleh
Pujangga Baru sehingga dianggap terlalu dicari-cari
4. Ditilik bentuknya, karya angkatan Pujangga Baru mempunyai ciri-ciri:
a. Bentuk puisi yang memegang peranan penting adalah soneta, disamping itu
ikatan-ikatan lain seperti quatrain dan quint pun banyak dipergunakan. Sajak
jumlah suku kata dan syarat-syarat puisi lainnya sudah tidak mengikat lagi, kadang-
kadang para Pujangga Baru mengubah sajak atau puisi yang pendek-pendek, cukup
beberapa bait saja. Sajak-sajak yang agak panjang hanya ada beberapa buah,
misalnya Batu Belah dan Hang Tuah karya Amir Hamjah.
b. Tema dalam karya prosa (roman) bukan lagi pertentangan faham kaum muda
dengan adat lama seperti angkatan Siti Nurbaya, melainkan perjuangan
kemerdekaan dan pergerakan kebangsaan, misalnya pada roman Layar
Terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana
c. Bentuk karya drama pun banyak dihasilkan pada masa Pujangga Baru dengan
tema kesadaran nasional. Bahannya ada yang diambil dari sejarah dan ada pula
yang semata-mata pantasi pengarang sendiri yang menggambarkan jiwa dinamis.
a. ROMAN
Isi roman angkatan ini tentang segala persoalan yang menjadi cita-cita
sesuai dengan semangat kebangunan bangsa Indonesia pada waktu itu, seperti
politik, ekonomi, sosial, filsafat, agama, kebudayaan.Di sisi lain, corak
lukisannya bersifat romantis idealistis.
Contoh roman pada angkatan ini, yaitu Belenggu karya Armyn Pane
(1940) danLayar Terkembang karya Sutan Takdir Alisyahbana. Di samping itu,
ada karya roman lainnya, diantaranya Hulubalang Raja (Nur Sutan Iskandar,
1934), Katak Hendak Menjadi Lembu (Nur Sutan Iskandar, 1935), Kehilangan
Mestika (Hamidah, 1935), Ni Rawit (I Gusti Nyoman, 1935), Sukreni Gadis Bali
(Panji Tisna, 1935), Di Bawah Lindungan Kabah (Hamka, 1936), I Swasta Setahun
di Bendahulu (I Gusti Nyoman dan Panji Tisna, 1938), Andang
Teruna (Soetomo Djauhar Arifin, 1941), Pahlawan Minahasa (M.R.Dajoh, 1941).
b. NOVEL/CERPEN
(1). Armyn Pane dengan cerpennya Barang Tiada Berharga dan Lupa.
Cerpen itu dikumpulkan dalam kumpulan cerpennya yang berjudul Kisah Antara
Manusia (1953).
c. E S S A Y DAN K R I T I K
d. DRAMA
Contoh:
e. PUISI
Puisi Pujangga Baru adalah awal puisi Indonesia modern. Untuk memahami
puisi Indonesia modern sesudahnya dan puisi Indonesia secara keseluruhan,
penelitian puisi Pujangga Baru penting dilakukan. Hal ini disebabkan karya sastra,
termasuk puisi, tidak lahir dalam kekosongan budaya (Teeuw, 1980:11), termasuk
karya sastra. Di samping itu, karya sastra itu merupakan response (jawaban)
terhadap karya sastra.
Untuk memahami puisi secara mendalam, juga puisi Pujangga Baru, perlu
diteliti secara ilmiah keseluruhan puisi itu, baik secara struktur estetik maupun
muatan yang terkandung di dalamnya. Akan tetapi, sampai sekarang belum ada
penelitian puisi Pujangga Baru yang tuntas, sistematik, dan mendalam. Sifatnya
penelitian yang sudah ada itu impresionistik, yaitu penelaahan hanya mengenai
pokok-pokoknya, tanpa analisis yang terperinci, serta diuraikan secara ringkas.
Puisi merupakan struktur yang kompleks. Oleh karena itu, dalam penelitian puisi
Pujangga Baru digunakan teori dan metode struktural semiotik. Kesusastraan
merupakan struktur ketandaan yang bermakna dan kompleks, antarunsurnya terjadi
hubungan yang erat (koheren). Tiap unsur karya sastra mempunyai makna dalam
hubungannya dengan unsur lain dalam struktur itu dan keseluruhannya Akan tetapi,
strukturalisme murni yang hanya terbatas pada struktur dalam (inner structure)
karya sastra itu mengasingkan relevansi kesejarahannya dan sosial budayanya.
Oleh karena itu, untuk dapat memahami puisi dengan baik serta untuk
mendapatkan makna yang lebih penuh, dalam menganalisis sajak dipergunakan
strukturalisme dinamik , yaitu analisis struktural dalam kerangka semiotik. Karya
sastra sebagai tanda terikat kepada konvensi masyarakatnya. Oleh karena itu,
karya sastra tidak terlepas dari jalinan sejarah dan latar sosial budaya masyarakat
yang menghasilkannya, seperti telah terurai di atas.
Di samping itu, untuk memahami struktur puisi Pujangga Baru, perlu juga
diketahui struktur puisi sebelumnya, yaitu puisi Melayu lama yang direspons oleh
puisi Pujangga Baru.
2. Amir Hamzah
Amir Hamzah yang bergelar Pangeran Indera Putra, lahir pada 28-2-1911 di
Tanjungpura (Langkat), dan meninggal pada bulan Maret 1946. Ia keturunan
bangsawan, kemenakan dan menantu Sultan Langkat, serta hidup ditengah-tengah
keluarga yang taat beragama Islam. Ia mengunjungi HIS di Tanjungpura, Mulo di
Medan, dan Jakarta AMS, AI (bagian Sastra Timur) di Solo. Ia menuntut ilmu pada
Sekolah Hakim Tinggi sampai kandidat. Amir Hamzah lebih banyak mengubah puisi
sehingga mendapat sebutan Raja Penyair Pujangga Baru. Karya-karyanya antara
lain:
3. Sanusi Pane
5. J.E. Tatengkeng
6. Hamka
Hamka adalah singkatan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Ia lahir di
Maninjau, Sumatera Barat, 16 Februari 1908. Dia putera Dr. H. Abdul Karim
Amrullah, seorang teolog Islam serta pelopor pergerakan berhaluan Islam modern
dan tokoh yang ingin membersihkan agama Islam dari khurafat dan bidah.
Pendidikan Hamka hanya sampai kelas dua SD, kemudian mengaji di langgar dan
madsrasah. Ia pernah mendapat didikan dan bimbingan dari H.O.S Tjokroaminoto.
Prosa Hamka bernafaskan religius menurut konsepsi Islam. Ia pujangga Islam yang
produktif.
j. Keadilan Illhi
k. Lembaga Budi
l. Lembaga Hidup
m. Revolusi Agama
7. M.R. Dajoh
berpendidikan SR, HIS Sirmadidi, HKS Bandung, dan Normaalcursus di Malang. Pada
masa Jepang menjabatat kepala bagian sandiwara di kantor Pusat Kebudayaan.
Kemudian pindah ke Radio Makasar. Dalam karya Prosanya sering menggambarkan
pahlawanpahlawan
8. Ipih
Ipih atau H.R. adalah nama samaran dari Asmara Hadi. Dia lahir di Talo,
9. Armijn Pane
Armijn Pane adalah adik dari Sanusi Pane. Lahir di Muarasipongi, Tapanuli
Selatan, 18 Agustus 1908. Ia berpendidikan HIS, ELS, Stofia Jakarta pada tahun
1923, dan pindah ke Nias, Surabaya, dan menamatkan di Solo. Kemudian menjadi
guru bahasa dan sejarah di Kediri dan Jakarta serta pada tahun 1936 bekerja di
Balai Pustaka. Pada masa pendudukan Jepang menjadi Kepala Bagian Kesusastraan
di Kantor Pusat Kebudayaan Jakarta, serta memimpin majalah Kebudayaan Timur.
Lahir di Padang, 18 Mei 1905. Dia aktif dalam bidang politik serta pernah
menjadi anggota Majelis Perwakilan Belanda sebagai utusan Partai Komunis. Dalam
karyanya banyak dipengaruhi oleh bahasa daerahnya, juga sering mencari istilah-
istilah dari Bahasa Arab dan Sansakerta. Karyanya antara lain:
11. A. Hasjmy
a. Kintamani (roman)
b. Wishnu Wardhana (drama, 1937)
Kalau kita tilik latar belakang kehidupan Sanusi Pane akan kita peroleh
jawaban mengapa dia tampak tidak bisa dipisahkan dengan alam. Dalam
polemiknya dengan Sutan Takdir Alisyahbana (Pujangga Baru. April 1937) dia
mengatakan bahwa di dunia Barat orang harus bekerja keras untuk menaklukkan
alam. Orang harus berusaha mempertahankan diri untuk mengusai alam itu.
Akibatnya, orang lebih mengutamakan jasmani sehingga timbul materialisme dan
individualisme. Tidak demikian halnya dengan di Timur. Orang tidak usah bersusah
payah berupaya untuk menaklukkan alam karena alam di Timur tidak sekeras di
Barat. Di Timur manusia sudah merasa satu dengan alam sekelilingnya.
Intelektualisme dan individualisme tidak begitu penting. Orang Timur tidak
mementingkan segi jasmani. Hal ini bukan berarti bahwa derajat bangsa yang
setinggi-tingginya itu dapat dicapai oleh lapisan yang berpusatkan kenyataan:
manusia bersatu dengan alam harus meniadakan keinginan jasmaninya dan
membersihkan jiwanya." Pandangan hidup Sanusi Pane seperti itulah yang
mencoraki hampir semua karyanya.
Selama kurang lebih dua tahun inilah Sanusi Pane menemukan jalan
hidupnya untuk mencapai kebahagiaan sejati. Dia menyaksikan hahkan mengalami
sendiri kehidupan tanah asal agama Hindu itu. Dia hidup di tanah mulia". menurut
Sanui Pane, penuh kedamaian sehingga ajaran Hindu benar-benar merasuk ke
dalam hatinya. Tidak heran kalau dia pernah pantang makan daging karena agama
Hindu mengajarkan untuk menyayangi sesama makhluk, termasuk binatang. Kalau
orang menyayangi binatang sebagai konsekuensinya harus pantang makan
dagingnya. Hal ini benar-benar diamalkan Sanusi Pane dalam kehidupan sehari-hari.
Ajaran agama Hindu itu begitu lekatnya dengan kehidupan Sanusi Pane
sehingga masalah keduniaan tidak begitu ia perhatikan.
Pada waktu dia bekerja di Balai Pustaka dia menolak untuk diantarjemput. Dia
memilih berjalan kaki saja. Segala tawaran yang berkaitan dengan kariernya
dibiarkan begitu saja tanpa jawaban. Sering dia membiarkan jatah berasnya
membusuk di gudang tanpa diambil. Bahkan, selama bekerja dia tidak pernah
mengurus kenaikan pangkatnya sehingga tetap berada dalam pangkat yang sama
sampai pensiun. Pada suatu ketika istrinya merasa cemas dengan kehidupan Sanusi
Pane yang harus membiayai enam orang anak. Istrinya mencoba menyadarkan
Sanusi Pane agar memikirkan nasib anaknya pada masa datang. Sanusi Pane selalu
menjawab, Kita toh belum kelaparan. kita toh belum jadi gelandangan, kita toh
masih bisa berpakaian.
Sanusi Pane tampak tenang dalam kehidupan sehari-hari tidak mudah
terpengaruh oleh kesibukan dunia sekelilingnya.
Selain itu. Sanusi juga dikenal sebagai salah seorang pendiri majalah
Pudjangga Baroe. Di majalah tersebut, ia duduk sebagai pembantu utama. Di
samping itu, ia pun pernah bekerja di Balai Pustaka.
Nama Sanusi Pane tetap terukir dalam sastra Indonesia, khususnya pada
masa sebelum Perang Dunia II, baik sebagai penulis puisi maupun penulis drama. Di
samping itu, dia termasuk salah seorang tokoh pendiri Angkatan Pujangga Baru.
Kalau Armijn Pane menjabat Sekretaris majalah Pujangga Baru, Sanusi Pane adalah
sebagai salah seorang pembantu utamanya.
Paham romantik masih tetap mengalir dalam jiwa Sanusi Pane. Dalam buku
kumpulan sajaknya yang kedua berjudul Madah Kelana, jiwa keromantikan itu masih
tetap mewarnainya. Banyak kita jumpai sajak-sajak percintaan yang cukup
romantis, Angin, Rindu, Bagi kekasih, Kemuning, dan Bercinta. Sajak yang
terbesar yang terdapat dalam Madah Kelana yakni Syiwa Nataraja adalah sajak
yang melukiskan keinginan pengarang untuk bersatu dalam alam. Tampaknya
ketika dia menciptakan sajak ini dia mengeluarkan segala kekuatannya sehingga
menghasilkan sajak yang sebesar itu. Di samping itu, masib banyak lagi kita jumpai
sajak-sajaknya yang senafas dengan itu. misalnya, Awan, Penyanyi. Pagi,
Damai", dan Bersila. Hal ini membuktikan keyakinan Sanusi Pane bahwa manusia
harus bersatu dengan alam. Hal ini masih tetap mewarnai karya-kanya puisinya
yang terkumpul dalam Madah Kelana ini.
Sanusi Pane di samping sebagai penyair juga sebagai penulis drama. Sebagai
penulis drama dia adalah penulis terbesar pada masa sebelum perang,
sebagaimana telah diuraikan di atas. Dia telah menulis dua drama dalam bahasa
Belanda yang berjudul Air Langga dan Enzame Garoedavlucht dan tiga buah
dramanya dalam bahasa Indonesia yang berjudul Kertajaya, Sandyakala Ning
Majapahit. serta Manusia Baru.
Drama Sanusi Pane. yang berjudul Kertajaya merupakan cerita tragedi yang
mengingatkan kita pada cerita Romeo and Juliet karya pujangga Inggris
Shakespeare. Dalam kesusastraan Jawa kita jumpai tragedi semacam itu pula yakni
cerita Pranacitra dan Rana Mendut, di Bali kita jumpai cerita Jayaprana dan
Layonsari. Drama itu ditutup dengan matinya dua tokoh utama, Dandang Gendis
(Kertajaya) dan Dewi Amisani dengan cara bunuh diri. Suatu penyelesaian yang
sangat berbeda kalau kita bandingkan dengan fakta sejarah. Memang, ada pula
perbedaan fakta yang dikemukakan oleh ahli sejarah tentang nasib Kertajaya
sebagai raja Kediri. Stutterheim, misalnya. menyatakan bahwa Kertajaya
mengasmgkan diri sebagai petapa. Lain halnya dengan Krom, dia mengatakan,
setelah Kertajaya kalah dalam pertempuran di Garner dia hilang, tidak jelas ke
mana, mungkin mati atau melarikan diri.
Adegan pertama dalam drama Sanusi Pane yang berjudul Kertajaya sudah
menunjukkan kekhasan Sanusi sebagai pengarang romantik. Dialog-dialog antara
kedua tokoh utama cerita itu merupakan wujud lahir jiwa romantik sang pengarang.
Pengambilan latar di lereng gunung Wilis, dihiasi kicauan bunung, suara angin yang
berhembus, ayam yang berkokok sangat mendukung suasana romantis yang
diingini pengarang. Dari jawaban Dandang Gendis (Kertajaya) atas pertanyaan Dewi
Amisani itu kita ketahui bahwa lukisan tentang cinta seperti itu terlalu dilebih-
lebihkan pengarang. Orang bersusah payah mencari nirwana melalui buku atau
guru yang sampai mati pun sering tidak menemukannya. Akan tetapi, Dandang
Gendis menemukan nirwana itu di mata kekasihnya, Dewi Amisani. Dandang Gendis
menyamakan nirwana dengan kekaksihnya. Meskipun drama itu ditulis tahun 1938
(drama ini dimuat pertama kali pada majalah Poedjangga Baroe, tahun VI, No. 3,
bulan Desember 1938) lukisan semacam itu tetap terasa berlebihan. Hal ini justru
membuktikan pengaruh romantik sangat kuat dalam diri Sanusi Pane.
Drama Sanusi Pane yang terakhir berjudul Manusia Baru. Drama ini dibuat
pertama kali dalam majalah Poedjangga Baroe, tahun VIII, No. 5. November 1940.
Tujuh tahun setelah dramanya yang berjudul Sandhyakala Ning Majapahit, Sanusi
Pane menghasilkan dramanya Manusia Baru itu. Masa kurang lebih tujuh tahun
sudah cukup bagi Sanusi Pane untuk menghasilkan ide-ide baru yang berbeda
dengan ide-ide yang dituangkannya dalam puisi maupun drama sebelumnya. Dalam
kurun waktu itu pula dia berhasil mengungkapkan konsep manusia barunya"-nya.
Manusia yang dapat mencapai kebahagiaan lahir batm, kebahagiaan dunia akhirat
atau insan kamil".
Manusia semacam itu, menurut Sanusi Pane, tidak hanya mementingkan hal-
hal yang bersifat rohani belaka. Dunia tidak lagi dianggap jahat yang perlu dijauhi
dan dihindari, sebab menghindari dunia, hidup tidak bisa dipertahankan. Manusia
hidup pada zaman modern ini harus bekerja keras dan mau menaklukkan dunia
seperti tokoh Faust ciptaan Gothe. Akan tetapi, manusia modern harus tetap
memiliki budi yang luhur, religius, dan cinta sesama manusia sebagaimana dimiliki
oleh Arjuna ciptaan Empu Kanwa. Jika manusia belum dapat memadukan dua
pribadi itu dalam dirinya dia bukan manusia modern yang diidealkan Sanusi Pane.
Di dalam Manusia Baru Sanusi Pane tidak lagi tenggelam ke dalam kejayaan
dan kemegahan pada masa silam. Dia tidak lagi mengagungkan apa yang telah
dicapai oleh nenek moyang sementara dirinya tidak berprestasi. Hal ini bukan
berarti mengabaikan dan tidak mencintai karya agung warisan leluhur kita. Yang
lama tetap agung dan berharga. Akan tetapi, manusia sekarang harus hidup pada
masa sekarang serta mampu memandang kehidupan jauh ke depan. Dari yang lama
manusia sekarang dapat mengambil manfaatnya selama dapat dimanfaatkan.
Manusia sekarang harus pandai menyaring pengaruhpengaruh dari warisan lama
termasuk budaya dari asing. Inilah Manusia baru yang diidealkan oleh Sanusi
Pane dalam dramanya yang berjudul Manusia Baru. Tokoh Rama atau Rama Rao
adalah simbol seniman pada umumnya masih terpesona keagungan masa silam.
Dia berhasil disadarkan oleh Das atau Surendranath Das untuk bangkit sebagai
manusia baru, seniman baru yang harus hidup penuh semangat memandang jauh
ke masa depan. Seniman yang masih terikat oleh masa silam akan menghasilkan
karya yang layu, beku, kabur, mati, dan tidak berjiwa.
Ide manusia yang ditampilkan Sanusi Pane dalam drama ini mencakup pula
emansipasi wanita. Emansipasi ini tampak pada akhir ceritanya. Tokoh Saraswati
atau Saraswati Wadia anak ketua Perkumpulan Industri Tenun Madras bangkit dari
kungkungan adat lama. Adat lama mengatur bahwa anak gadis harus ditunangkan
sejak kecil. Demikian juga Saraswati, dia ditunangkan sejak masih balita, sejak
masih berumur empat tahun, peristiwa yang sama sekali tidak dikehendaki oleh
Saraswati. Dia tidak mau hidup bagaikan dalam sangkar, sebentar dilepaskan
kemudian dimasukkan kembali. Dia memberontak semua itu. Pertemuan antara
Saraswati dengan seorang penganjur pemogokan kaum buruh, Surendranath Das,
menyadarkan jiwanya untuk ikut bangkit sebagai manusia baru. Saraswati
mengagumi watak dan pemikiran Surendranath Das. Bahkan, dia mencintai Das dan
harus meninggalkan tunangan lamanya. Sudah barang tentu keluarganya tidak
menyetujui hubungan itu, karena dalam peristiwa pemogokan kaum buruh itu Das
adalah musuh keluarga Saraswati. Ketika Das akan pergi meninggalkan Madras,
Sarswati bertekat akan tetap mengikuti ke mana Das pergi. Dia meningalkan adat
lama; dia meninggalkan keluanga. ayah dan ibunya tersayang. Dia lakukan semua
itu demi cintanya kepada Das, demi kemajuan bangsanya, demi kemajuan manusia,
manusia baru.
Menarik sekali kisah cinta Sarswati dan Das yang ditampilkan Sanusi Pane
dalam dramanya Manusia Baru ini karena kisah cinta kedua tokoh itu sangat mirip
dengan kisah cinta sang pengarang. Ketika Sanusi Pane melamar sang bidadari
pujaan hatinya, pihak keluarga perempuan meminta boli (mahar) sebesar tiga ribu
gulden. Permintaan itu terlalu besar sehingga tidak terbayar oleh Sanusi Pane.
Sebenarnya permintaan boli sebesar itu adalah penolakan secara halus. Apa reaksi
Sanusi Pane atas permintaan itu? Sanusi Pane mengajak kekasihnya untuk
melakukan marlojong (kawin lari). Kesepakatan telah dicapai: niat akan
dilaksanakan sang mertua mengetahui tekad kedua anak manusia itu. Boli sebesar
tiga nibu gulden pun dibatalkan dan hanya diminta membayar boli sebesar tiga
ratus gulden. Perkawinan dilaksanakan dengan boli sebesar tiga ratus gulden
walaupun akhirnya diketahui bahwa uang sebesar itu hasil Sanusi Pane meminjam.
Sang mertualah yang pada akhirnya pula membayar hutang menantunya itu.
Dari keseluruhan karyanya dapat disimpulkan bahwa Sanusi Pane tidak hanya
menganut satu aliran. Karya-karyanya, sebelum Manusia Baru, terwarnai alinan
romantik yang sangat kuat. Dramanya yang berjudul Manusia Baru ini sudah
mencerminkan sifat realistis pengarang. Pengarang benar-benar telah menemukan
dirinya sebagai manusia baru, yang harus hidup pada masa sekanang. Untuk
menemukan manusia baru itu diperlukan perenungan yang cukup panjang. Seperti
pengakuan dalam esai tentang Timur dan Barat sebagai berikut. Pengembaraan
kami dalam berbagai-bagai kebudayaan membentuk semangat yang tertentu dalam
diri kami. Semangat itu minta bahasa dan kesusastraan bam untuk wujudnya."
Sanusi Pane telah tiada. Ketika fajar mulai menyingsing tanggal 2 Januari
1968 sang Pujangga dipanggil oleh Yang Maha Kuasa. Dia pergi penuh kedamaian;
telah banyak yang dilakukannya untuk kemaslahatan manusia. Dia mengabdikan
dirinya dengan tulus ikhlas untuk kemanusian. Semoga dia dapat mencapai
kebahagiaan petala nirwana. Sanusi Pane meninggalkan seorang istri dan enam
orang anak tanpa meninggalkan kekayaan yang berupa materi sedikit pun, bahkan
rumahpun tak dimilikinya.
KARYA:
b. Puisi
c. Drama
d. Terjemahan
Arjuna Wiwaha. Jakarta: Balai Puistaka I, 1940, II 1949 dan Proyek Penerbitan Buku
Bacaan Sastra Indonesia dan daerah, 1978.
e. Bunga Rampai
Bunga Rampai dari Hikayat Lama. 1946. Jakarta: Balai Pustaka
f. Sejarah
http://pusatbahasa.depdiknas.go.id/lamanv4/?q=detail_tokoh/1122
TERATAI
Ode adalah Puisi yang berisi pujaan terhadap seseorang, sesuatu hal, sesuatu
keadaan. Yang banyak ditulis adalah pemujaan terhadap tokoh-tokoh yang
dikagumi. Teratai Sanusi Pane, Diponegoro Chairil Anwar, dan Ode Buat
Proklamator Leon Agusta merupakan contoh ode yang bagus.
PARAFRASE
TERATAI
Kepada Ki Hajar Dewantoro
ing ngarsa sung tulada, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani.
Kebun merupakan sebidang tanah yg ditanami beraneka ragam pohon atau tanah
luas yg ditanami kopi, karet, dan hal yang berubungan dengan tumbuhan yang
menghasilkan serta berdaya guna. Kebun diidentikkan dengan Indonesia yang
subur, dihuni oleh berbagai jenis karakter, jiwa, manusia,suku, seni, budaya, bahasa
suatu bangsa.
Telah lahir bunga indah sebagai lambang ketulusan, kejujuran, ketulusan. Teratai
yang tumbuh di air yang sangat berlumpur (kotor, coklat), warna bunganya lebih
cemerlang. bunga teratai tersebut tetap menawan dan suci tidak kena pengaruh
oleh lumpur. Demikian juga orang bijaksana akan bekerja apapun sebagai darma di
dunia.
Keindahan yang tidak disombongkan dan tidak dinampakkan. Suatu kebaikan yang
tidak ditinjilkan, tapi biarlah orang lain yang menilai kebaikan tersebut.
Hasil kerja, usaha, dan jerih payah Ki Hajar telah mendunia, tidak hanya di tanah
airnya saja. Dalam studinya di negeri Belanda, Soewardi terpikat pada ide-ide
sejumlah tokoh pendidikan Barat, seperti Froebel dan Montessori, serta pergerakan
pendidikan India, Santiniketan, oleh keluarga Tagore. Pengaruh-pengaruh inilah
yang mendasarinya dalam mengembangkan sistem pendidikannya sendiri.
Pikiran untuk menyelenggarakan perayaan itu saja sudah menghina mereka dan
sekarang kita garuk pula kantongnya. Ayo teruskan penghinaan lahir dan batin itu!
Kalau aku seorang Belanda. Apa yang menyinggung perasaanku dan kawan-kawan
sebangsaku terutama ialah kenyataan bahwa bangsa inlander diharuskan ikut
mengongkosi suatu pekerjaan yang ia sendiri tidak ada kepentingannya sedikitpun".
Dewi Lakshmi digambarkan sebagai suatu Ibu jujur, dengan empat lengan,
berpakaian bagus dan permata-permata mahal, menganugerahkan koin-koin dari
kemakmuran dan diapit oleh gajah-gajah menandakan kuasa. Fitur paling mencolok
dari ilmu arca dari Lakshmi adalah bunga teratai. Arti dari bunga teratai dalam
hubungan dengan Shri Lakshmi mengacu pada kemurnian dan kuasa rohani. Dewi
Laksmi dilukiskan sebagai perempuan yang cantik berkulit keemasan, dengan
empat tangan, duduk atau berdiri di atas bunga teratai yang sedang mekar dan
memegang setangkai bunga teratai, yang bermakna kecantikan, kesuburan dan
kemurnian.
Duduk dalam lumpur tetapi bunga di atas air, dengan sepenuhnya tidak terjangkit
oleh lumpur, bunga teratai mewakili kesempurnaan upacara agama dan otoritas
yang naik di atas pencemaran duniawi. Dewi Laksmi disebut juga Dewi Uang. Ia
juga disebut "Widya", yang berarti pengetahuan.
Diabaikan dalam baris ini adalah kekuatan dan pengaruh Ki Hajar Dewantara
mensosialisasikan dan menggugah kesadaran masyarakat Indonesia (terutama
Jawa) mengenai pentingnya persatuan dan kesatuan dalam berbangsa dan
bernegara. Oleh sebab itu, Ia ditangkap atas persetujuan Gubernur Jenderal
Idenburg dan akan diasingkan ke Pulau Bangka dan bersama kedua rekannya, DD
dan Tjipto Mangoenkoesoemo, memprotes dan akhirnya mereka bertiga diasingkan
ke Belanda (1913). Dengan demikian, ia seakan terabaikan oleh masyarakat
Indonesia saat itu.
Seroja = teratai. Ia harum namanya berkat pandangan beliau dari muda sampai
konsep tut wuri handayani. Semboyan ini berasal dari ungkapan aslinya Ing
Ngarsa Sung Tulada, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani. Hanya
ungkapan tut wuri handayani saja yang banyak dikenal dalam masyarakat umum.
Arti dari semboyan ini secara lengkap adalah: tut wuri handayani (dari belakang
seorang guru harus bisa memberikan dorongan dan arahan), ing madya mangun
karsa (di tengah atau di antara murid, guru harus menciptakan prakarsa dan ide),
dan ing ngarsa sung tulada (di depan, seorang pendidik harus memberi teladan
atau contoh tindakan baik). Semboyan ini masih tetap dipakai dalam dunia
pendidikan.
Teruslah O Teratai Bahagia
Nama Ki Hajar Dewantara akan tetap harum dan dikenang oleh setiap masyarakat
Indonesia dari anak-anak sekolah sampai Profesor, Doktor, mentri bahkan presiden
sekalipun. Beliau dikenal sebagai Bapak Pendidikan Indonesia dan wajahnya bisa
dilihat pada uang kertas pecahan Rp20.000. Nama beliau diabadikan sebagai salah
sebuah nama kapal perang Indonesia, KRI Ki Hajar Dewantara. Selain itu, sampai
saat ini perguruan Taman Siswa yang beliau dirikan masih ada dan telah memiliki
sekolah dari tingkat sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Ia diangkat menjadi
Menteri Pengajaran Indonesia yang pertama. Pada tahun 1957 ia mendapat gelar
doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari universitas tertua Indonesia,
Universitas Gadjah Mada. Atas jasa-jasanya dalam merintis pendidikan umum, ia
dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya
dijadikan Hari Pendidikan Nasional
Diabaikannya nilai luhur bangsa seperti budi pekerti menjadikan sistem pendidikan
di Indonesia tidak mengajarkan anak didik mampu menghargai atau menghormati
orang lain, atau bersikap tenggang rasa. Anak sekolah cenderung mendapat contoh
atau teladan buruk tidak saja dari lingkungannya, tetapi juga dari guru sendiri.
Ibarat guru kencing berdiri, murid kencing berlari. Bagaimana guru bisa melarang
murid tidak merokok kalau dia sendiri secara sembunyi-sembunyi keluar dari ruang
kelas untuk merokok?"
Pelaksanaan pendidikan lebih didasarkan pada minat dan potensi apa yang perlu
dikembangkan pada anak didik, bukan pada minat dan kemampuan apa yang
dimiliki oleh pendidik. Apabila minat anak didik ternyata akan ke luar atau
pengembangan potensi anak didik di jalan yang salah maka pendidik berhak untuk
meluruskannya.
Budi pekerti merupakan nilai-nilai luhur budaya kita sendiri yang sudah diajarkann
jauh-jauh hari oleh bapak pendidikan kita Ki Hajar Dewantara dan para pendiri
bangsa ini.
PEMBAHASAN
Teratai merupakan tanaman air yang unik. Teratai yang tumbuh di air yang
sangat berlumpur (kotor, coklat), warna bunganya lebih cemerlang. Warna bunga
bila putih lebih putih, bila merah lebih merah, bila merah muda makin terang dan
indah warnanya. Betatapun kotornya tempat dia hidup, tapi keindahannya tetap
terjaga dengan baik. Bahkan lingkungannya yang ingin merusak dirinya, bunga
teratai tetap tumbuh tanpa merusak lingkungannya. Kehidupan juga ibaratkan
bunga teratai yang hidup di lingkungan yang terkadang dan bahkan tidak
bersahabat. Alam sekitar memaksa untuk menerima dan menyesuaikan dengan
lingkungannya. Begitu juga manusia, manusia dilahirkan sebagai makhluk dengan
keindahan dan kesempurnaan yang akan membawa kebaikan bagi lingkungan dan
alam sekitarnya. Keindahan manusia akan terlihat dari seberapa besar pengaruh
lingkungan terhadap dirinya. Banyak orang yang tidak menyadari, bahwa dirinya
yang indah dipengaruhi oleh lingkungan yang menjadikannya tidak lagi indah dan
bersahaja. Banyak orang yang tadinya merupakan panutan bagi orang lain, tapi
menjadi parasit kemudian.
Bunga teratai (padma) yang berhelai delapan tepat pula sebagai simbol
delapan kemahakuasaan Sanghyang Widhi Wasa sebagai Bhatara Siwa yang disebut
Asta-Aiswarya. Asta-Aiswarya ini juga menguasai delapan penjuru mata angin.
Keistimewaan bunga padma adalah: puncak atau mahkotanya bulat, daun
bunganya delapan, tangkainya lurus, dan tumbuh hidup di tiga lapisan: lumpur, air,
dan udara. Hal-hal ini memenuhi simbol unsur-unsur filsafat Ketuhanan atau Widhi
Tattwa, yakni keyakinan, kejujuran, kesucian, keharuman, dan ketulusan.
Tetapi bunga teratai tersebut tetap menawan dan suci tidak kena pengaruh oleh
lumpur. Demikian juga orang bijaksana akan bekerja apapun sebagai swadharma,
serta tidak terikat akan hasilnya. Orang yang terikat oleh hasil kerja sesungguhnya
adalah penderitaan dan dikatakan budak dari pekerjaan tersebut.
Hukum kerja mengatakan, setiap pekerjaan akan mendapatkan pahala karma, besar
dan kecilnya tergantung dari kerja tersebut. Tidak ada perbuatan yang tidak
mendatangkan hasil. Dalam kehidupan sekarang banyak orang mengingkari makna
kerja, bahkan mengedepankan hasil dari pada melaksanakan tugas dan fungsinya,
orang yang melalaikan kerja sesungguhnya menyia-nyiakan kehidupan. Kerja yang
tulus dan suci sesungguhnya adalah persembahan kepada Brahman/Tuhan, guna
menyelamatkan alam beserta isinya. Dalam filsafat Hindu dinyatakan seperti bunga
teratai yang tumbuh dalam air dan lumpur.
Tampaknya aliran pikiran Hindu menyatu dalam diri pribadi Sanusi Pane. Hal
ini terbukti bahwa ia sebagai penganut paham Orang Hindu meskipin beragama
Islam yang beranggapan bahwa dunia ini adalah maya, kosong belaka. Orang tidak
harus berlomba-lomba menguasai dunia yang sebenarnya hanya semu belaka.
Mereka beranggapan bahwa ruh manusia di dunia ini diciptakan dari ruh dunia, ruh
yang universal. Dia akan meresap kembali dengan ruh dunia itu. Di sanalah
kebahagiaan itu akan dicapai manusia jika ia berhasil memisahkan diri dengan hal-
hal yang bersifat materi.
Citraan adalah efek yang ditimbulkan oleh kata atau susunan kata dalam
puisi terhadap pancaindera manusia. Jika kata-kata dalam puisi itu. Citraan adalah
gambaran angan yang muncul di benak pembaca puisi. Lebih lengkapnya, citraan
adalah gambar-gambar dalam pikiran dan bahasa yang menggambarkannya..
Citraan yang terdapat dalam Teratai adalah hanya pada citraan penglihatan saja.
Citraan penglihatan :
- Daun berseri
- Berseri di kebun
2. Metafora, gaya bahasa perbandingan yang sifatnya tidak langsung dan implisit.
analogi yang membandingkan dua hal secara langsung, tetapi dalam bentuk yang
singkat dengan kias perwujudan. Hubungan antara sesuatu yang dinyatakan
pertama dengan yang kedua hanya bersifat sugesti, tidak ada kata-kata petunjuk
perbandingan eksplisit.
Reaction
s:
Labels: SASTRA
7 komentar:
1.
terima kasih s
Ciri-ciri Angkatan Pujangga Baru dalam Novel Belanggu karya Armijn
Pane.
MAKALAH
Oleh:
KelompokIII(Tiga)
DISKACINTIA
JUSMIDAR
MAYSISKADEBORA
MERIHARTINI
OKTAFIADEFIANGGRAINI
RIANHIDAYAT
SELLYOKTAPINI
KelasII/A
DosenPembimbing:
DR.SUDIRMANSHOMARY,M.A
ProgramStudiBahasadanSastraIndonesia
JurusanBahasadanSeni
FakultasKeguruandanIlmuPendidikan
UniversitasIslamRiau
Pekanbaru
2013
KATAPENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas limpahan rahmatNya sehingga
penyusundapatmenyelesaikanmakalahyangberjudulCiriciriAngkatanPujanggaBarudalamNovel
BelanggukaryaArmijnPane.
MakalahinidisusununtukmemenuhiinstruksidariDosenPembimbingDR.SudirmanShomary,
M.AdanuntukmemenuhitugasdalammatakuliahSejarahSatradenganmaksudagarmampumemahami
ciriciriangkatanpujanggabarudalamnovelBelanggukaryaArmijnPane.
Bahanbahanpembahasandalammakalahinidiperolehdaribeberapasumberbukudaninternet.
Makalah ini tidak dapat terwujud tanpa bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempataninipenyusunmenyampaikanterimakasihyangsebesarbesarnyakepadasemuapihakyang
telahmembantudalamprosespenyelesaianmakalahini.
Penyusunmenyadaribahwamakalahinimasihjauhuntukdikatakansempurna.Olehkarenaitu,
penyusunsangatmengharapkankritikatausaranyangkonstruktifuntukperbaikanpadamasayangakan
datang.Terlepasdarisegalakekurangan,penyusunberharapsemogamakalahinidapatbermanfaatdari
pihakpihakyangmemerlukan.
Pekanbaru,April2012
Penyusun
DAFTARISI
KATAPENGANTAR....................................................................... i
DAFTARISI...................................................................................... ii
BABIPENDAHULUAN................................................................ 1
1
A.LatarBelakang.....................................................................
B.SejarahPujanggaBaru.........................................................
C.BiografiArmijnPane........................................................... 1
BABIIKARYAYANGDIANALISIS............................................ 6
SonopsisNovelBelenggu........................................................ 6
BABIIIPEMBAHASAN................................................................ 10
CiriciriAngkatanPujanggaBarudalamNovelBelenggukaryaArmijn 10
Pane....................................................................
BABIVPENUTUP..........................................................................
Kesimpulan...............................................................................
DAFTARPUSTAKA.......................................................................
BABI
PENDAHULUAN
A.LatarBelakang
Pujangga baru adalah majalah kesusastraan yang pertama kali diterbitkan pada tahun 1933 di
Jakarta(waktuituBatavia).ParapendirinyaadalahSutanTakdirAlisjahbana,AmirHamzahdanArmijn
Pane.PenerbitanmajalahiniberhentipadasaatinvasiJepangkeHindiaBelandapadatahun1942.
AngkatanPujanggaBarumunculsebagaireaksiatasbanyaknyasensoryangdilakukanolehBalai
Pustaka terhadap karya tulis sastrawan pada masa tersebut, terutama terhadap karya sastra yang
menyangkutrasanasionalismedankesadarankebangsaan.SastraPujanggaBaruadalahsastraintelektual,
nasionalistikdanelitismenjadi"bapak"sastramodernIndonesia.
Padamulanya,Pujanggabaruadalahnamamajalahsastradankebudayaanyangterbitantaratahun
1933 sampai dengan adanya pelarangan oleh pemerintah Jepang setelah tentara Jepang berkuasa di
Indonesia.AdapunpengasuhnyaantaralainSultanTakdirAlisjahbana,ArmeinPane,AmirHamzahdan
SanusiPane.
JadiPujanggaBarubukanlahsuatukonsepsiataupunaliran.Namundemikian,orangorangatau
parapengarangyanghasilkaryanyapernahdimuatdalammajalahitu,dinilaimemilikibobotdancitacita
kesenianyangbarudanmengarahkedepan.
B.SejarahPujanggaBaru
Barangkali,hanyauntukmemudahkaningatanadanyaangkatanbaruitulahmakadipakaiistilah
Angkatan Pujangga Baru, yang tak lain adalah orangorang yang tulisantulisannya pernah dimuat
didalam majalah tersebut. Adapun majalah itu, diterbitkan oleh Pustaka Rakyat, Suatu badan yang
memang mempunyai perhatian terhadap masalahmasalah kesenian. Tetapi seperti telah disinggung
diatas, pada zaman pendudukan Jepang majalah Pujangga Baru ini dilarang oleh pemerintah Jepang
denganalasankarenakebaratbaratan.NamunsetelahIndonesiamerdeka,majalahiniditerbitkanlagi
(hidup1948s/d1953),denganpemimpinRedaksiSutanTakdirAlisjahbanadanbeberapatokohtokoh
angkatan45sepertiAsrulSani,RivaiApindanS.Rukiah.MengingatmasahidupPujanggaBaru(I)itu
antara tahun 1933 sampai dengan zaman Jepang, maka diperkirakan para penyumbang karangan itu
palingtidakkelahirantahun1915andansebelumnya.
Dengan demikian, boleh dikatan generasi Pujangga Baru adalah generasi lama. Sedangkan
angkatan 45 yang kemudian menyusulnya merupakan angkatan baru yang jauh lebih bebas dalam
mengekspresikan gagasangagasan dan kata hatinya. Ketika sastra Indonesia dikuasai oleh angkatan
Pujangga Baru, masamasa tersebut lebih dikenal sebagai Masa Angkatan Pujangga Baru. Masa ini
dimulai dengan terbitnya majalah Pujangga Baru pada Mei 1933. Majalah inilah yang merupakan
terompetsertapenyambunglidahparapujanggabaru.Penerbitanmajalahtersebutdipimpinolehtiga
serangkai pujangga baru, yaitu Amir Hamzah, Armijn Pane, dan Sutan Takdir Alisjahbana. Dalam
manivestasi pujangga baru dinyatakan bahwa fungsi kesusastraan itu, selain melukiskan atau
menggambarkantinggirendahnyasuatubangsa,jugamendorongbangsatersebutkearahkemajuan.
SebenarnyaparaPujanggaBarusertabeberapaorangpujanggaSitiNurbayasangatdipengaruhi
olehparapujanggaBelandaangkatan1880(DeTachtigers).Halinitakmengherankansebabpadajaman
itubanyakparapemudaIndonesiayangberpendidikanbarat,bukansajamengenal,bahkanmendalami
bahasasertakesusastraanBelanda.DiantaraparapujanggaBelandaangkatan80an,dapatkitasebut
misalnya Willem Kloosdan Jacques Perk. J.E. Tatengkeng, seorang pujangga baru kelahiran Sangi
heyangberagamaProtestandanmerupakanpenyairreligioussangatdipengaruhiolehWillemKloos.
LainhalnyadenganHamka.IapengarangprosareligiusyangbernafaskanIslam,lebihdipengaruhi
oleh pujangga Mesir yang kenamaan, yaitu AlManfaluthi, sedangkan Sanusi Pane lebih banyak
dipengaruhiolehIndiadaripadaolehBarat,sehinggaiadikenalsebagaiseorangpengarangmistikuske
Timuran.
PujanggareligiusIslamyangterkenaldengansebutanRajaPenyairPujanggaBaruadalahAmir
Hamzah.IasangatdipengaruhiagamaIslamsertaadatistiadatMelayu.JiwaBaratiturupanyajelassekali
terlihatpadadiriSutanTakdirAlisyahbana.LebihjelaslagitampakpadaArmijnPane,yangbolehkita
anggapsebagaiperintiskesusastraanmodern.PadaArmijnPanerupanyapengaruhBaratitumenguasai
dirinyasecaralahirbatin.MasihbanyaklagiparapujanggabarulainnyasepertiRustamEffendi,A.M.
DaengMyala,Adinegoro,A.Hasjemi,Mozasa,AohKartahadimadja,danKarimHalim.Merekadating
darisegalapenjurutanahairdengansegalacorakragamgayadanbentukjiwasertaseninya.
Merekaberlombalomba,namuntetapsatudalamcitacitadansemangatmereka,yaitusemangat
membangunkebudayaanIndonesiayangbarudanmaju.Itulahsebabnyamerekadapatbekerjasama,
misalnyasajadalammemeliharadanmemajukanpenerbitanmajalahPujanggaBaru.
C.BiografiArmijnPane
Armijn Pane, lahir di Muara Sipongi, Mandailing Natal, Sumatera Utara, 18 Agustus 1908
meninggaldiJakarta,16Februari1970padaumur61tahun,adalahseorangSastrawanIndonesia.Pada
tahun1933bersama SutanTakdirAlisjahbana dan AmirHamzah mendirikanmajalah PujanggaBaru
yangmampumengumpulkanpenulispenulisdanpendukunglainnyadariseluruhpenjuruHindiaBelanda
untukmemulaisebuahpergerakan modernisme sastra.Salahsatukaryasastranyayangpalingterkenal
ialahnovelBelenggu(1940).
SetelahlulusELSdiBukittinggi,ArmijnPanemelanjutkanpendidikannyadi STOVIA,Jakarta
(1923)dan NIAS,Surabaya(1927)(STOVIAdanNIASadalahsekolahdokter),kemudianpindahke
AMSA di Solo (lulus pada 1931). Di AMS A1 (Algemene Middelbare School), ia belajar tentang
kesusastraandanmenulis,lulusdarijurusansastrabarat.
SebagaipelajardiSolo,iabergabungdenganorganisasipemudanasionalyakniIndonesiaMuda,
namunpolitiktampaknyakurangmenarikminatnyadaripadakesusasteraan.Saatituiamemulaikarirnya
sebagaipenulisdenganmenerbitkanbeberapapuisinasionalis,danduatahunkemudianmenjadisalah
seorangpendirimajalah
PujanggaBaru.
ArmijnPanepernahmenjadiwartawansuratkabarSoearaOemoemdiSurabaya(1932),mingguan
Penindjauan (1934),suratkabar BintangTimoer (1953),danmenjadi wartawan lepas.Iapunpernah
menjadigurudiTamanSiswadiberbagaikotadiJawaTimur.MenjelangkedatangantentaraJepang,ia
duduk sebagai redaktur Balai Pustaka. Pada zaman Jepang, Armijn bersama kakaknya Sanusi Pane,
bekerjadiKantorPusatKebudayaan(KeiminBunkaShidosho)danmenjadikepalabagianKesusasteraan
IndonesiaModern. Sesudah kemerdekaan, ia aktif dalam bidang organisasi kebudayaan. Ia pun aktif
dalamkongreskongreskebudayaandanpernahmenjadianggotapengurusharian BadanMusyawarah
Kebudayaan Nasional (BMKN) (19501955). Ia juga duduk sebagai pegawai tinggi Kementerian
PendidikandanKebudayaan(BagianBahasa)hinggapensiun.
Tahun1969ArmijnPanemenerimaAnugerahSenidaripemerintahRIkarenakaryadanjasanya
dalambidangsastra.PadabulanFebruari1970,beberapabulansetelahmenerimapenghargaantersebut,
iameninggal.
SinopsisNovelBelenggu
DokterSukartonodenganseorangperempuanberparasayu,pintar,sertalincah.Perempuanitu
bernamaSumartini ataupanggilannya Tini. Sebenarnya Dokter Sukartono atauTonotidakmencintai
Sumartini.Demikianpulasebaliknya,TinijugatidakmencintaiDokterSukartono.
Mereka berdua menikah dengan alasan masingmasing. Dokter Sukartono menikahi Sumartini
karena kecantian, kecerdasan, serta mendampinginya sebagai seorang dokter adalah Sumartini.
SedangkanSumartinimenikahiDokterSukartonokarenahendakmelupakanmasasilamnya.Menurutnya
denganmenikahiseorangdokter,makabesarkemungkinanbagidirinyauntukmelupakanmasalalunya
yangkelam.Jadi,keduanyatidaksalingmencintai.
Karenakeduanyatidaksalingmencintai,merekatidakpernahakur.Merekatidaksalingberbicara
dan saling bertukar pikiran. Masalah yang mereka hadapi tidak pernah dipecahkan bersamasama
sebagaimana layaknya suami istri. Masingmasing memecahkan masalahnya sendirisendiri. Itulah
sebabnyakeluargamerekatampakhambardantidakharmonis.Merekaseringsalahpahamdansuka
bertengakar.
KetidakharmonisankeluargamerekasemakinmenjadikarenaDokterSukartonosangatmencintai
danbertanggungjawabpenuhterhadappekerjaannya.Diabekerjatanpakenalwaktu.Jamberapasajaada
pasien yang membutuhkannya, dia dengan sigap berusaha membantunya. Akibatnya, dia melupakan
kehidupanrumahtangganyasendiri.Daiseringmeninggalkannyaistrinyasendiriandirumah.Idabetul
betultidakmempunyaiwaktulagibagiistrinya,Tini.
DokterSukartonosangatdicintaiolehpasiennya.Diatidakhanyasukamenolongkapanpunpasien
yangmembutuhkanpertolongan,tetapiiajugaridakmemintabayarankepadapasienyangtakmampu.
Itulahsebabnya,diadikenalsebagidokteryangsangatdermawan.
KesibukanDokterSukartonoyangtakkenalwaktutersebutsemakinmemicupercekcokandalam
rumahtangga.MenurutSuamrtini,DokterSukartonosangategois.Sumartinimerasatelahdisepelekan
danmerasabosankarenaselaluditinggalkansuaminyayangselalusibukmenolongpasienpasiennya.Dia
merasadirinyatelahdilupakandanmerasabahwaderajatnyasebagaiseorangperempuantelahdiinjak
injaksebagaiseorangistri.Karenasuaminyatidakmampumemenuhihaksebagaiseorangistri.Karena
suaminyatidakmampumemenuhihaktersebut,makaSumartiniseringbertengkar.Hampirsetiaphari
merekabertengkar.Masingmasingtidakmaumengalahdanmerasapalingbenar.
Suatu hari Dokter Sukartono mendapat panggilan dari seorang wanita yang mengaku dirinya
sedangsakitkeras.WanitaitumemintaDokterSukartonodatangkehoteltempatdiamenginap.Dokter
Sukartono pun datang ke hotel tersebut. Setibanya di hotel, dia merasa terkejut sebab pasien yang
memanggilnya adalah Yah atau Rohayah, wanita yang telah dikenalnya sejak kecil. Sewaktu masih
bersekolahdiSekolahRakyat,Yahadalahtemansekelasnya.
PadasaatituYahsudahmenjadijanda.Diakorbankawinpaksa.Karenatidaktahanhidupdengan
suamipilihanorangtuanya,diamelarikandirikeJakartadiaterjunkedunianistadanmenjadiwanita
panggilan. Yah sebenarnya secara diamdiam sudah lama mencintai Dokter Sukartono. Dia sering
menghayalkan Dokter Suartono sebagai suaminya. Itulah sebabnya, dia mencari alamat Dokter
Sukartono.Setelahmenemukannya,diamenghubungiDokterSukartonodenganberpurapurasakit.
KarenasangatmerindukanDokterSukartono,padasaatitujuga,Yahmenggodanya.Diasangat
mahirdalamhalmerayulakilakikarenapekerjaanitulahyangdilakukannyaselamadiJakarta.Pada
awalanyaDokterSukartonotidaktergodaakanrayuannya,namunkarenaYahseringmemintadiauntuk
mengobatinya, lama kelamaan Dokter Sukartono mulai tergoda akan rayuannya, namun karena Yah
seringmemintadiauntukmengobatinya,lamakelamaanDokterSukartonomulaitergoda.Yahdapat
memberikanbanyakkasihsayangyangsangatdibutuhkanolehDokterSukartonoyangselamainitidak
diperolehdariistrinya.
Karena Dokter Sukartono tidak pernah merasakan ketentraman dan selalu bertengkar dengan
istrinya, dia sering mengunjungi Yah. Dia mulai merasakan hotel tempat Yah menginap sebagai
rumahnyayangkedua.LamakelamaanhubunganYahdenganTonodiketahuiolehSumartini.Betapa
panas hatinya ketika mengethui hubungan gelap suaminya dengan wanita bernama Yah. Dia ingin
melabrakwanitatersebut.SecaradiamdiamSumartinipergikehoteltempatYahmenginap.Diaberniat
hendakmemakiYahsebabtelahmengambildandanmenggangusuaminya.Akantetapi,setelahbertatap
mukadenganYah,perasaandendamnyamenjadiluluh.Kebenciandannafsuamarahnyatibatibalenyap.
Yahyangsebelumnyadianggapsebagaiwanitajalang,ternyatamerupakanseorangwanitayanglembut
danramah.TinimerasamalupadaYah.Diamerasabahwaselamainidiabersalahpadasuaminya.Dia
tidakdapatberlakusepertiYahyangsangatdidambakanolehsuaminya.
SepulangdaripertemuandenganYah,Tinimulaiberintropeksiterhadapdirinya.Diamerasamalu
danbersalahkepadasuaminya.Diamerasadirinyabelumpernahmemberikasihsayangyangtuluspada
suaminya.Selamainidiaselalukasarpadasuaminya.DiamerasatelahgagalmenjadiIstri.Akhirnya,dia
mutuskanuntukberpisahdenganSuaminya.
PermintaantersebutdenganberathatidipenuhiolehDokterSukartono.Bagaimanapun,diatidak
mengharapkanterjadinyaperceraian.DokterSukartonomemintamaafpadaistrinyadanberjanjiuntuk
mengubahsikapnya.Namun,keputusanistrinyasudahbulat.DokterSukartonotakmampumenahannya.
Akhirnyamerekabercerai.
BetapasedihhatiDokterSukartonoakibatperceraiantersebut.HatinyabertambahsedihsaatYah
juga pergi. Yah hanya meninggalkan sepucuk surat yang mengabarkan jika dia mencintai Dokter
Sukartono.DiaakanmeninggalkantanahairselamalamanyadanpergikeCalidonia.
Dokter Sukartono merasa sedih dalam kesendiriannya. Sumartini telah pergi ke Surabaya. Dia
mengabdipadasebuahpantiasuhanyatimpiatu,sedangkanYahpergikenegeriCalidonia.
BABIII
PEMBAHASAN
CiriCiriAngkatanPujanggaBaru(19331942)
1.MenggunakanBahasaMelayukuat
a. Ketika mobil berhenti disisi tangga, seorang yang berpakaian uniform berdiri disisi mobil, sambil
mengangguk.
Ininomor45?tanyaAbdul,lalukeluar.
benar,nyonyaEnisudahmenunggu.(halaman20)
a.WaktumasihmenuntutpelajarandisekolahGeneeskundigeHoogeSchooldiBetawi,tiadasedikitkawan
kawandokterSukartonoyangmemastikan,diatiadaakansampaikeujianpenghabisan.Diatidakcakap
jadidokter,terlalusukaakanlagu,akanseni:pikirannyaterlalaubanyakterlalai,(halaman24)
b. NyonyaEni berhenti di hadapankamarnya,sambil hendakmasuk diamenolehkatanya:alangkah
sedapnyaTurenkePeriok?
c.Ya,benar,pikirSukartono,teringatakanwaktudahuluketikadiamasihsudent.(halaman30)
d. janganlahmerengut.Janganlahsusahkanpikiranmu:kalaudatangkesinitanggalkanlahpikiranmu.Di
luarmasihbanyakyangmestiengkaupikirkan.
benarYah,kalauakaudisini,dirumahmuini....
bukan,rumahkita......
.....yarumahkitaini,akutenang,hilangpikiranku,tapientahtimbuljugapikirankuyangsatuitujuga.
Dimanakahengkaukulihatdahulu?dipegangnyamukaYahdengankeduabelahtangannya.(halaman
37)
e.airmatayangmembendunghatikutelahmengalir......tidakkahengkauingatRohayah?
Kartonobangunberdirikarenaherannya:Rohayah,Rohayah!katanyaberulangulangseolaholah
menghapalkannamanegeri,hendakmengingatkanbarangapayangsudahdipelajarinyatentangnegeri
itu.
engkauRohayah?Rohayahkawankudahulu?(halaman51)
f. PuteriAminahberolokolok:Ah,rajinbenar,laluNyonyaRusdiodanTinidiberinyasalam,katanya
tersenyum:janganterlalurajin,Tini,nantikartonomarah.(halaman55)
g. Kataorangdahulumerekasepasang,sejodohbenarbenar,serasa.Kata,kataorang!Kataorangjuga
tiadabenar,asalberkatasaja,melihatdiluarnyasaja.(halaman71)
h.KepalaTonotunduk,terkulai,badannyatiadabergaya,sebagaianaktundukdihadapanbapaknya,yang
lagi marah. Lengan kemejanya tergulung, tangannya seolaholah patah disisi badannya. Matanya
memandangmandang,mulanyakelantai....asalsajajanganmelihatbadankecilyangtiadalagiberjiwa
diatastempattiduranakanak,pikirannuyaserasarasahendakmenutuptelinganyajanganmendengar
tangisibuyangmasihmuda,menelungkupdiatastubuhyangtelentangitu.(halaman76)
i. Kemudiandiasenangdapatkesempatanpergi.Diaditelefondimintadatang,adaorangsakit.Sehabis
menerimatelefonitudiamenghampirinyonyaSumarjo,hendakmintadiri.memangmenjadidokter
tidakenak,katanyamenyindir,seolaholahmenyambungpercakapantadinya,lagienakenakdengar
mainanistrisendiriterpaksapergi.(halaman93)
j. KarenaitudengangirangdisambutnyatawaranMardani,untukmemberiHartonomenumpangdulu
dirumahnya.(halaman103)
k. Tinimasuk......sudahditengahtengahruangtengah,diapunterkejutterpandangkepadaorangyang
duduk mengerjakapkanmata itu. Dada Tini turunnaik dengan keras, badannyaseolaholahhendak
jatuh,dipegangnyasandarankerosimejamakandenganduabelahtangannya,kemudianditekannya,
sebagaihendakmencarisandaranpadahatinyadiatunduk,mengamatamatiorangyangdudukitu,
sebagai..... anganangan, bayangbayang orang dalam anganangan. Sekejap kemudian, dia
memalingkan mata, lalau dipupusnya keningnya sebagai hendak menghapuskan pikiran yang
mengganggu,dipandangnyalagi,masihadajuga.Dihampirinyabeberapalangkah.(halaman117118)
2.UnsurIntrinsikNovelBelenggu
a.Tema
TemadalamnovelBelengguiniadalahkritiksosialdanpolitiktentangproblematikacintasegita.
b.Amanat
Dalamsebuahhubunganpercintaankitadituntutuntuksalingmenghormatidalamperselisihandanperang
kata,kitaharusbisalebihmenahandiridaripasangankita.
BagiIsterihormatidanlayanilahSuamidengantulusdanikhlasjanganterpaksadanlebihmengedepankan
ego.
Tidakpantaslahjikaseorangisteripergisesukahatitanpaizindansepengetahuansuami.
Tolongmenolongdansalingberbagidengansesamaharusdikedepankanuntukkerukunanbersama.
Sikapsalingpercaya,sabar,dansalingmenghargaibisamenjadipencegahperselingkuhan.
Seorangisteritidakbolehmelupakantugasutamanyadalamkeluargadanselalusibukdenganpekerjaan
luarnya, begitu juga seorang suami harus selalu mengedepankan kepentingan keluarga di banding
kepentinganpekerjaanataukepentinganlainnya.
Seorangperempuanharusbisamenjagadiridantidakterbawaarusglobalisasiyangsemakinpesat.
Sebaiknyajangansukamenggunjingapalagimasalahrumahtanggaoranglain.
Seharusnyadalamkehidupanberumahtanggaharusdidasarirasacintaantarpasangan
c.Alur
Alurpadanovelinimenggunakanalurmaju.
TahapPerkenalan
Tahapperkenalandimulaidenganpengenalantokohtokohnya.DokterSukartono,seorangdokteryang
sangatmencintaipekerjaannyasebagaidokteryangprofessionalkarenagiatdalambekerjadanramah
kepadapasienpasiennya.Diamenikahdenganseoranggadiscantikbernama(Sumartini).Tetapirumah
tangganya tidak harmonis karena sering beradu mulut.Dokter Sukartono sibuk dengan pekerjaannya,
sementara Sumartini hanya menjaga telpon dan menulis blocnote jika ada pasien yang meminta
pertolongansuaminya.DiperkenalkanpulaRohayahseorangwanitakorbankawinpaksadandiamenjadi
wanitapanggilan.(Belenggu,2006:1718)
TahapPerumitan/AwalMasalah
Dimulai saat Rohayah berpurapura sakit. Pada awalnya Rohayah terkenal dengan sebutan Ny. Eni,
karena ingin bertemu dengan Tono, dia berpurapura sakit dan meminta Dr. Sukartono untuk
memeriksanya. Saat itu dia tinggal disebuah hotel.
RohayahdanSukartonosemakinakrab,sehinggatimbuhlahperasaancintapadadiriSukartono.Rohayah
sebenarnyasudahlamamengenalSukartono,karenaSukartonoadalahtetangganyawaktumasihtinggal
diBandungdulu.Akhirnya,Yahmemberitahukanhalitu.Hubunganmerekasemakindekat,Tonosering
mengajakRohayahjalanjalan.PadawaktuitupulahubunganTonodanTinimulairenggang.Tonojarang
dirumah,Tinitakmengertimengapasuaminyaberubahsecepatitu.(Belenggu,2006:1878)
TahapKlimaks
Tahap ini dimulai ketika Tono semakin yakin Rohayah bisa memberikan kasih sayang yang
sesungguhnyadanselama ini belum didapatkannya dari isterinya. Tonomerasa tidak tentram berada
dirumahnya,dialebihmerasanyamandirumahYahdandiamenganggapRumahYahsebagairumah
keduanya. Hubungan gelap ini diketahui Tini. Sumartini merasa sangat marah mengetahui hubungan
mereka. Sumartini pun berangkat mencari kediaman Rohayah bermaksud memaki Rohayah dan
meluapkansemuakekesalannya.(Belenggu,2006:130)
TahapPeleraian
PeleraiandimulaiketikaTinisudahbertatapmukalangsungdenganRohayah.Diamerasasudahgagal
menjadiseorangisteri.(Belenggu,2006:133136)
TahapPenyelesaian
Tahap akhirnya ketika Sumartini merasa mantap untuk berpisah dengan Sukartono. Pada awalnya
Sukartonotidakmaumengabulkannya,karenaapapunyangterjadiTonotidakmauadaperceraiandalam
rumahtangganya.NamunTinitetapbersikeras.Akhirnyanerekasepakatuntukbercerai.HatiSumartono
sangat sakit karena perceraian tersebut. Hatinya semakin sakit setelah mengetahu Rohayah juga
meninggalkannya.TonodanTiniberpisah,merekatidakdapatmempertahankankehidupanrumahtangga
mereka, dan Yah pun pergi ke Kaledonia Baru meninggalkan Tono, orang yang dicintainya itu.
(Belenggu,2006:136150)
d.Sudutpandang
SudutpandangpadanovelBelenggu,sipenulisyaituArmijnPanetidakmenceritakantentangdirinya,
melainkan dia menceritakan orang lain. Bisa kita katakan, penulis berperan sebagai orang ketiga.
Pengarangtidakterlibatbaiksecaralangsungmaupuntidaklangsungdidalamceritaitu.
e.TokohdanKarakter
a.Tokohutama:
Sukartono: baik, sangat mencintai pekerjaannya, penyayang, sabar, dan penyuka lagu keroncong
terutamalaguyangdinyanyikanSitiHayati.
Sumartini:wanitamodern,mandiri,memilikiegoyangtinggi,dancepatgusar.
Rohayah:wanitayanglemahlembut,cerminanisteriidamanSukartono,danpenuhperhatian.
b.Tokohpendukung:
f.Latar
DalamromanBelengguyangtelahpenulisanalisis,terdapat3lataryaitu:
a.Lataralam,peristiwatempatkejadiannyaberadadiKotaJakarta.
b.Latarwaktu,peristiwaklimaksnyaterjadipadamalamhari.
c.Latarsosial,tempatperistiwaterjadinyaberadadilingkungankaumcendikiawanyakniseorangdokter.
d.Latarruang,tempatperistiwaterjadinyaberadadiruangtengahrumahTonodanTini.
3.UnsurEkstrinsikNovelBelenggu
a.Moral
Terdapat pesan moral yaitu dalam hubungan suami istri harus Saling merhormati dan menghargai
pasanganmasingmasing,janganpernahberkhianatterhadaporangyangtelahmemberikankasihsayang
yang tulus apalagi sudah diikat dengan sebuah pernikahan, karena dapat mengakibakan perselisihan,
perselingkuhan,kehancurandalamrumahtanggatersebut.
b.Agama
Seorangperempuan yang telahmenikah, itu harus bisa menjadikan suaminya sebagai pemimpin dan
imam dalam rumah tangga dan istri diharuskan menjalankan kodratnya sebagai ibu rumah tangga
meskipundiajuga bekerja, suami pun harus bisa membawa istrinya kejalanyang benar, tidak harus
bekerjaterusmenerus,danmeneguristridikaladiaberbuatsalah,jangandibiarkankarenaitupunbisa
menyebabkankehancuran,karenadidalamislamAllahtidaksukadenganperceraian.
c.Sosial
Pembelajarantentangkehidupanbermasyarakatdanberumahtangga.Karenaseseoranghanyamenilai
darikecantikantidakmelihattingkahlakunyaitu,karenaituasalmulatidakadarasakasihsayangyang
seberanya, sehingga akan memicu ketidak harmonisan di dalam rumah tangga tersebut, adanya rasa
percayasatusamalainsehinggatidakadahalyangditutupiantarasatusamalain,karenaakanmembuat
masalah besar. karena itu rasa memiliki dan perilaku sosial dengan orang lain itu akan membuat
komuniksaiantarasuamiistiribisaselalubaikdantakakanadamembuatrumahtanggatersebuthancur.
d.Adat
Jika suami pulang kerja, hendaknya istri menyambutnya, mempersilakan duduk, menganggalkan
sepatunya.
e.Etika
Kartono,seorangdokteryangselaluramahkepadasetiappasiennya.
4.Tema/Topik
Nasionalisme:
Sukartonosangatmencintaidanbertanggungjawabpenuhterhadappekerjaannyasebagaiseorangdokter.
SumartinitelahpergikeSurabaya.Diamengabdipadasebuahpantiasuhanyatimpiatu
5.PengaruhPengarangDunia
Menurut Bakri Siregar, seorang kritikus sastra Indonesia sosialis yang aktif dengan Lekra, Armijn
dipengaruhiteori SigmundFreud akan psikoanalisis;diamenulisbahwahalinipalingmenonjoldalam
tokoh Sumartini. Dua karya Armijn yang ditulis sebelumnya, "Barang Tiada Berharga" (1935) dan
"Lupa"(1936),mempunyaiaspekplotyangmiripdenganBelenggu.
BABIV
PENUTUP
Kesimpulan
SatuhalpengaruhdarimembacaRomanBelengguiniakanmelahirkansebuahopinidimasyarakat,
bahwaapabilasebuahkehidupanrumahtanggayanglahirdibangundaritiadanyarasasalingcintaantara
suamiistri,makakeluargatersebuttidakharmonisdanbahkanbisaterjadiperceraian.
Peristiwa bersejarah yang melatarbelakangi karyakarya sastra Angkatan Pujangga Baru adalah
SumpahPemuda.PeristiwainimerupakanhasilKongresPemudaIIyangdilaksanakandiJakarta,tanggal
2628 Okteber 1928. Sumpah pemuda yang menyatakan tekan kesatuan tanah air dan bangsa yaitu
Indonesia, serta menjungjung bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia. Secara tidak langsung juga
menghendaki kesatuan lain yaitu kesatuan kebudayaan nasional Indonesia. Sebagai konsekuensi dari
Sumpah Pemuda, sejumlah cendekiawan dan budayawan Indonesia terlibat dalam suatu polemik
mengenai bagaimana bentuk masyarakat Indonesia yang merdeka, kebudayaannya dan cara
menumbuhkannya.
PadamasakolonialBelanda,BalaiPustakabanyakmelakukansensoryangkerasterhadapkarya
karyaintelektualsastrawankita.BanyaktulisandankaryayangditolakolehredaksiBalaiPustakadan
tidakbolehditerbitkan.SalahsatukorbanyaadalahnovelBelenggukaryaArmijnPane.Noveltersebut
baruditerbitkansetelahmunculnyamajalahPujanggaBaru(1933).
SetelahkitamembacaRomanBelenggu,karanganArmijnPaneini,akandiperolehpengalaman
pengalamanyangakanberdampakbagikejiwaanseseorangdandapatsebagaibahanpembelajaranbagi
PembacaKaryaSastraini.
Halinilahyangditakutkandalamkehidupansesorang,manakalamembangunrumahtanggatanpa
didasari cinta antara suami isteri.
Karenatidaksalingmencintai,merekatidakpernahakur,tidaksalingberbicaradanbertukarpikiran.
Masalahyangmerekahadapitidakpernahdipecahkanbersamasamasebagaimanalayaknyasuamiistri.
Masingmasingmemecahkanmasalahnyasendirisendiri,seringsalahpahamdansukarbertengkar.
Itulahsebabnya,banyakdimasyarakatuntukmenghidarikawinpaksa,kawinkarenadijodohkan
dankawintanpadasarcinta.Karenakalauperkawinantanpadasarcintaakanmembentukkeluargayang
tidakharmonisdantidakbahagia.Danorangakanmenghindarihalinisejauhjauhnya.
DAFTARPUSTAKA
Shomary,Sudirman.2012,SejarahSastraIndonesia,IlmuSastradanPeriodesasiSastra.Pekanbaru:Universitas
IslamRiauPers.
http://loekmanalhakim.blogspot.com/2012/12/analisisstilistikanovelbelenggu.html
http://seketsaburam.wordpress.com/2012/02/03/novelbelenggu/
http://ishakirei.blog
I.LATAR BELAKANG
Nama Pujangga Baru mempunyai dua pengertian,yang satu dan yang lain erat
hubungannya.dua pengertian itu adalah:
Tahun kedua :Majalah bulanan kesusastraaan dan bahasa serta seni dan kebudayaan.
hun ketiga :Pembawa semangat baru dalam kesusastraan, seni kebudayaan ,dan persoalan
umum.
Dari perkembangan perubahan subjudul itu jelas bahwa sifat dan perhatian majalah
itu sebagai pembawa suara Angkatan Pujangga Baru makin luas dan makin tegas.
Subjudul pada majalah periode sesudah perang cukup singkat, yaitu majalah
kebudayaan; karena memang majalah itu tidak lagi berperan sebagai pembawa
suatu angkatan.
1.Tema pokok cerita pada umumnya bukan lagi berkisar pada masalah kawin paksa
atau masalah adat yang hidup di daerah-daerah,melainkan masalah kehidupan kota
atau kehidupan masyarakat modern,misalnya masalah perubahan (Manusia Baru
Sanusi Pane); masalah wanita (Layar terkembang Sutan T.Alisjahbana) masalah
kedudukan suami istri dalam hidup berumah tangga (Belenggu Armijn Pane); dan
sebagainya.
2. Amir Hamzah
Amir Hamzah yang bergelar Pangeran Indera Putra, lahir pada 28 Februari
1911 di Tanjungpura (Langkat), dan meninggal pada bulan Maret 1946. Ia keturunan
bangsawan, kemenakan dan menantu Sultan Langkat, serta hidup ditengah-tengah
keluarga yang taat beragama Islam. Ia mengunjungi HIS di Tanjungpura, Mulo di
Medan, dan Jakarta AMS, AI (bagian Sastra Timur) di Solo. Ia menuntut ilmu pada
Sekolah Hakim Tinggi sampai kandidat. Amir Hamzah lebih banyak mengubah puisi
sehingga mendapat sebutan Raja Penyair Pujangga Baru. Karya-karyanya antara
lain:
3. Sanusi Pane
5. J.E. Tatengkeng
6. Hamka
Hamka adalah singkatan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Ia lahir di
Maninjau, Sumatera Barat, 16 Februari 1908. Dia putera Dr. H. Abdul Karim
Amrullah, seorang teolog Islam serta pelopor pergerakan berhaluan Islam modern
dan tokoh yang ingin membersihkan agama Islam dari khurafat dan bidah.
Pendidikan Hamka hanya sampai kelas dua SD, kemudian mengaji di langgar dan
madsrasah. Ia pernah mendapat didikan dan bimbingan dari H.O.S Tjokroaminoto.
Prosa Hamka bernafaskan religius menurut konsepsi Islam. Ia pujangga Islam yang
produktif.
j. Keadilan Illhi
k. Lembaga Budi
l. Lembaga Hidup
m. Revolusi Agama
7. Armijn Pane
Armijn Pane adalah adik dari Sanusi Pane. Lahir di Muarasipongi, Tapanuli
Selatan, 18 Agustus 1908. Ia berpendidikan HIS, ELS, Stofia Jakarta pada tahun
1923, dan pindah ke Nias, Surabaya, dan menamatkan di Solo. Kemudian menjadi
guru bahasa dan sejarah di Kediri dan Jakarta serta pada tahun 1936 bekerja di
Balai Pustaka. Pada masa pendudukan Jepang menjadi Kepala Bagian Kesusastraan
di Kantor Pusat Kebudayaan Jakarta, serta memimpin majalah Kebudayaan Timur.
8.Rustam Effendi
Lahir di Padang, 18 Mei 1905. Dia aktif dalam bidang politik serta pernah
menjadi anggota Majelis Perwakilan Belanda sebagai utusan Partai Komunis. Dalam
karyanya banyak dipengaruhi oleh bahasa daerahnya, juga sering mencari istilah-
istilah dari Bahasa Arab dan Sansakerta. Karyanya antara lain:
9. Hasjmy
a. Kintamani (roman)
b. Wishnu Wardhana (drama, 1937)
11.M.R. Dajoh
Marius Ramis Dajoh lahir di Airmadidi, Minahasa, 2 November 1909. Ia
berpendidikan SR, HIS Sirmadidi, HKS Bandung, dan Normaalcursus di Malang. Pada
masa Jepang menjabatat kepala bagian sandiwara di kantor Pusat Kebudayaan.
Kemudian pindah ke Radio Makasar. Dalam karya Prosanya sering menggambarkan
pahlawanpahlawan
12. Ipih
Ipih atau H.R. adalah nama samaran dari Asmara Hadi. Dia lahir di Talo,
Bukti:
Tenang dan damai rasa hati dokter Sukartono disambut oleh orang tua itu. Sehabis
memeriksa orang sakit.dokter Sukartono biasa duduk sebentar bercakap-
cakap.tetapi di rumah orang tua itu dia duduk sebentar,bukan saja karena hendak
menyenangkan hati keluarga serumah,melainkan karena senang duduk berdekatan
dengan orang tua itu,mendengar cakapnya.(hal.16)
Bukti:
Kartono terlalu kasih akan daku,dia tiada dapat marah, katanya menembakkan
panahnya. Sehabis mengucapkan kalimat itu ia menyesal,terlintas sekejap daam
hatinya, dijelingnya muka Aminah,hendak tahu adakah dia mengerti. Senang juga
hatinya melihat Aminah kena panah sindirannya, yang sambil memanah hatinya
sendiri, tetapi tiada diketahui oleh Aminah,tiada maklum panah itu bertimbal balik.
(hal.52)
Bukti :
Tema Novel Belenggu : mengangkat tema yang pada saat itu terbilang tabu,
yakni masalah perselingkuhan dalam keluarga.
Bukti :
2.Sumartini (Tini):
Bukti :
Bukti :
(hal ; 38)
LAMPIRAN I
Dokter Sukartono dengan seorang perempuan berparas ayu, pintar, serta lincah.
Perempuan itu bernama Sumartini atau panggilannya Tini. Sebenarnya Dokter
Sukartono atau Tono tidak mencintai Sumartini. Demikian pula sebaliknya, Tini juga
tidak mencintai Dokter Sukartono.
Mereka berdua menikah dengan alasan masing-masing. Dokter Sukartono menikahi
Sumartini karena kecantikan, kecerdasan, serta mendampinginya, sebagai seorang
dokter adalah Sumartini. Sedangkan Sumartini menikahi Dokter Sukartono karena
hendak melupakan masa silamnya. Menurutnya dengan menikahi seorang dokter,
maka besar kemungkinan bagi dirinya untuk melupakan masa lalunya yang kelam.
Jadi, keduanya tidak saling mencintai.
Karena keduanya tidak saling mencintai, mereka tidak pernah akur. Mereka tidak
saling berbicara dan saling bertukar pikiran. Masalah yang mereka hadapi tidak
pernah dipecahkan bersama-sama sebagaimana layaknya suami istri. Masing-
masing memecahkan masalahnya sendiri-sendiri. Itulah sebabnya keluarga mereka
tampak hambar dan tidak harmonis. Mereka sering salah paham dan suka
bertengakar.
Ketidakharmonisan keluarga mereka semakin menjadi karena Dokter Sukartono
sangat mencintai dan bertanggung jawab penuh terhadap pekerjaannya. Dia
bekerja tanpa kenal waktu. Jam berapa saja ada pasien yang membutuhkannya, dia
dengan sigap berusaha membantunya. Akibatnya, dia melupakan kehidupan rumah
tangganya sendiri. Dai sering meninggalkannya istrinya sendirian dirumah. Ida
betul-betul tidak mempunyai waktu lagi bagi istrinya, Tini.
Dokter Sukartono sangat dicintai oleh pasiennya. Dia tidak hanya suka menolong
kapan pun pasien yang membutuhkan pertolongan, tetapi ia juga ridak meminta
bayaran kepada pasien yang tak mampu. Itulah sebabnya, dia dikenal sebagi dokter
yang sangat dermawan.
Kesibukan Dokter Sukartono yang tak kenal waktu tersebut semakin memicu
percekcokan dalam rumah tangga. Menurut Suamrtini, Dokter Sukartono sangat
egois. Sumartini merasa telah disepelekan dan merasa bosan karena selalu
ditinggalkan suaminya yang selalu sibuk menolong pasien-pasiennya. Dia merasa
dirinya telah dilupakan dan merasa bahwa derajatnya sebagai seorang perempuan
telah diinjak-injak sebagai seorang istri. Karena suaminya tidak mampu memenuhi
hak sebagai seorang istri. Karena suaminya tidak mampu memenuhi hak tersebut,
maka Sumartini sering bertengkat. Hampir setiap hari mereka bertengkat. Masing-
masing tidak mau mengalah dan merasa paling benar.
Suatu hari Dokter Sukartono mendapat panggilan dari seorang wanita yang
mengaku dirinya sedang sakit keras. Wanita itu meminta Dokter Sukartono datang
kehotel tempat dia menginap. Dokter Sukartono pun datang ke hotel tersebut.
Setibanya dihotel, dia merasa terkejut sebab pasien yang memanggilnya adalah Yah
atau Rohayah, wanita yang telah dikenalnya sejak kecil. Sewaktu masih bersekolah
di Sekolah Rakyat, Yah adalah teman sekelasnya.
Pada saat itu Yah sudah menjadi janda. Dia korban kawin paksa. Karena tidak tahan
hidup dengan suami pilihan orang tuanya, dia melarikan diri ke Jakarta dia terjun
kedunia nista dan menjadi wanita panggilan. Yah sebenarnya secara diam-diam
sudah lama mencintai Dokter Sukartono. Dia sering menghayalkan Dokter Suartono
sebagai suaminya. Itulah sebabnya, dia mencari alamat Dokter Sukartono. Setelah
menemukannya, dia menghubungi Dokter Sukartono dengan berpura-pura sakit.
Karena sangat merindukan Dokter Sukartono, pada saat itu juga, Yah menggodanya.
Dia sangat mahr dalam hal merayu laki-laki karena pekerjaan itulah yang
dilakukannya selama di Jakarta. Pada awalanya Dokter Sukartono tidak tergoda
akan rayuannya, namun karena Yah sering meminta dia untuk mengobatinya, lama
kelamaan Dokter Sukartono mulai tergoda akan rayuannya, namun karena Yah
sering meminta dia untuk mengobatinya, lama-kelamaan Dokter Sukartono mulai
tergoda. Yah dapat memberikan banyak kasih sayang yang sangat dibutuhkan oleh
Dokter Sukartono yang selama ini tidak diperoleh dari istrinya.
Karena Dokter Sukartono tidak pernah merasakan ketentraman dan selalu
bertengkar dengan istrinya, dia sering mengunjungi Yah. Dia mulai merasakan hotel
tempat Yah menginap sebagai rumahnya yang kedua.
Lama-kelamaan hubungan Yah dengan Tono diketahui oleh Sumartini. Betapa panas
hatinya ketika mengethui hubungan gelap suaminya dengan wanita bernama Yah.
Dia ingin melabrak wanita tersebut. Secara diam-diam Sumartini pergi kehotel
tempat Yah menginap. Dia berniat hendak memaki Yah sebab telah mengambil dan
dan menggangu suaminya. Akan tetapi, setelah bertatap muka dengan Yah,
perasaan dendamnya menjadi luluh. Kebencian dan nafsu amarahnya tiba-tiba
lenyap. Yah yang sebelumnya dianggap sebagai wanita jalang, ternyata merupakan
seorang wanita yang lembut dan ramah. Tini merasa malu pada Yah. Dia merasa
bahwa selama ini dia bersalah pada suaminya. Dia tidak dapat berlaku seperti Yah
yang sangat didambakan oleh suaminya.
Sepulang dari pertemuan dengan Yah, Tini mulai berintropeksi terhadap dirinya. Dia
merasa malu dan bersalah kepada suaminya. Dia merasa dirinya belum pernah
memberi kasih sayang yang tulus pada suaminya. Selama ini dia selalu kasar pada
suaminya. Dia merasa telah gagal menjadi Istri. Akhirnya, dia mutuskan untuk
berpisah dengan Suaminya.
Permintaan tersebut dengan berat hati dipenuhi oleh Dokter Sukartono.
Bagaimanapun, dia tidak mengharapkan terjadinya perceraian. Dokter Sukartono
meminta maaf pada istrinya dan berjanji untuk mengubah sikapnya. Namun,
keputusan istrinya sudah bulat. Dokter Sukartono tak mampu menahannya.
Akhirnya mereka bercerai.
Betapa sedih hati Dokter Sukartono akibat perceraian tersebut. Hatinya bertambah
sedih saat Yah juga pergi. Yah hanya meninggalkan sepucuk surat yang
mengabarkan jika dia mencintai Dokter Sukartono. Dia akan meninggalkan tanah air
selama-lamanya dan pergi ke Calidonia.
Dokter Sukartono merasa sedih dalam kesendiriannya. Sumartini telah pergi ke
Surabaya. Dia mengabdi pada sebuah panti asuhan yatim piatu, sedangkan Yah
pergi ke negeri Calidonia.
ANALISIS PUISI KERANA KASIHMU dan TETAPI AKU KARYA AMIR HAMZAH
Bukti:
KERANA KASIHMU
Kerana kasihmu
Engkau tentukan
kulebihi sekali
2.Bentuknya lebih bebas daripada puisi lama baik dalam segi jumlah
baris, suku kata, maupun rima
Bukti :
Kerana kasihmu
Engkau tentukan
kulebihi sekali
Berulang-ulang kuintai-intai
Bukti:
(KERANA KASIHMU)
Hatiku, hatiku
LAMPIRAN 2
KERANA KASIHMU
Kerana kasihmu
Engkau tentukan
kulebihi sekali
Berulang-ulang kuintai-intai
Hatiku, hatiku
TETEPI AKU
Amir hamzah
LAMPIRAN 3
DRAMA ANGKATAN 30 an
Damarwulan
Drama ini berkisah tentang tokoh Damar Wulan yang bergelar Raden Gajah,
seorang pahlawan di Kerajaan Majapahit, yang kemudian dihukum mati karena
dituduh ingin menguasai kerajaan. Ia adalah putra dari Patih Udara dan Nawangsasi,
dan keponakan dari Patih Majapahit. Di dalam diri Damar Wulan mengalir dua bakat,
yaitu bakat seorang pendita dan bakat seorang kesatria. Kedua bakat itulah yang
membuat tokoh utama dalam SNM ini menjadi seakan berputus asa, seakan
menjadi seorang yang bimbang. Kedua bakat itu pula, akhirnya, membawa Damar
Wulan pada situasi yang sulit dan membingungkan, ketika Majapahit membutuhkan
tenaganya untuk menghadapi Adipati Wirabumi, Menak Jingga, yang berkhianat
kepada kerajaan. Dia berada dalam dilema antara kewajiban menjadi seorang
kesatria dan keinginan untuk menjadi seorang pendita. Kedua pilihan tersebut
sama-sama sulit atau tidak menguntungkan untuk saat itu di Majapahit. Namun
kemudian, dengan berbagai pertimbangan dan pemikiran yang sulit serta berkat
dorongan kekasihnya, Anjasmara, dia memutuskan untuk berangkat ke Wirabumi
sebagai kesatria, guna menjatuhkan Menak Jingga.
Sebagai seorang keturunan kesatria, sejak kecil Damar Wulan telah dipersiapkan
untuk menjadi seorang kesatria. Ke-kesatria-an ini telah dibuktikannya dengan ikut
membantu Adipati Tuban berperang melawan Menak Jingga, di Wirabumi. Dalam
perang itu, Damar Wulan memperlihatkan kehandalannya sebagai prajurit perang.
Oleh karena itu pula, dia direkomendasi oleh Adipati Tuban untuk mengantikannya
sebagai pemimpin pasukan perang ke Wirabumi. Hanya saja, setelah kembali ke
Paluh Amba, setelah ikut berperang membantu Adipati Amba, dia menjadi bimbang.
Dia menyadari, bahwa ketika perang masih berlaku hanya kuingat maju ke muka,
memusnahkan segala yang menghambat daku . Akan tetapi, setelah itu, dia
senantiasa teringat orang yang telah dibunuhnya. Dia tidak sampai hati melihat
anak dan ibunya menunggu bapak dan suaminya di pintu gerbang. Tangisan anak
dan ibu tadi sangat memilukan hatinya dan membuat jiwanya menderita, dan
perasaan berdosa selalu membebaninya.
Sementara itu, Damar Wulan juga melihat dan berpikir bahwa Majapahit tidak perlu
ditolong lagi. Sebenarnya, tanpa serangan Menak Jingga pun, Majapahit telah
runtuh. Hal itu disebabkan oleh bobroknya moral para pendita dan para
bangsawan. Agama tidak lagi diperlukan untuk meninggikan budi, tetapi diperlukan
untuk memperkukuh kekuasaan. Pendita hanya berguna untuk menambah
kebodohan, karena agama dijadikan takhyul dan arca disembah seperti dewa. Para
kesatria sudah berlaku sebagai perampok, sementara rakyat semakin kurus dan
sengsara.
Kedua kondisi di atas mendorong Damar Wulan untuk berpikir memilih menjadi
seorang pendita. Oleh karena itu pula, dia cukup lama berdiam diri dan tidak
menghiraukan Majapahit yang nyaris dikuasai oleh Menak Jingga. Barangkali, hal
itu dilakukan oleh Damar Wulan adalah untuk menebus perasaan berdosanya tadi.
Dengan demikian, dia juga berharap akan dapat menyadarkan para pendita dan
para bangsawan dan mengembalikan agama kepada fungsi dan posisinya yang
semula. Akan tetapi, jauh dilubuk hatinya, Damar Wulan merasakan panggilan yang
sangat kuat untuk menjadi seorang kesatria. Di samping itu, dia sadar betul bahwa
Majapahit berada dalam kondisi yang sangat menjemaskan. Tentu saja,
keinginannya itu menjadi tidak tepat untuk kondisi negara yang seperti itu. Dalam
keadaan negara yang kacau, dia tidak akan dapat melakukan perbaikan di bidang
agama dan moral tadi. Itulah dilema yang dihadapi oleh Damar Wulan. Namun,
akhirnya, dia memutuskan untuk pergi berperang melawan Menak Jingga ke
Wirabumi.
Pilihan akhir dari Damar Wulan membuat keinginannya menjadi kenyataan. Dia
menang melawan Menak Jingga dan diangkat menjadi Ratu Angabaya. Dia berhasil
mengembalikan moral dan agama pada posisinya semula di kalangan rakyat, tetapi
dia dimusuhi oleh para pendita dan para bangsawan, yang takut kekuasaannya
akan menjadi hilang. Akhirnya, Damar Wulan dihukum mati, karena dituduh akan
merebut kekuasaan Majapahit oleh kedua kaum tadi. Meskipun, Damar Wulan mati,
namun dia telah berhasil menyadarkan rakyatnya. Hal itu dibuktikan oleh
kemarahan rakyat mendengar Damar Wulan dihukum mati. Mereka menyerang
Majapahit dan untuk kemudian Majapahit runtuh dan digantikan oleh Kerajaan
Islam.
LAMPIRAN 4
Ini bukan judul buku sastra karya Suman Hs yang diterbitkan Balai Pustaka (1932),
tapi kelakuan Jonsir, 60, warga Medan. Selama 10 tahun dia melarikan gadis
Yusnita, 25. Keluarga si gadis setengah mati mencarinya bertahun-tahun, baru
kemarin dulu Jonsir ditangkap sedang jualan obat di Polonia.
Mencintai makhluk lawan jenis, memang sudah menjadi hak semua anak bangsa.
Tapi meski hak, harusnya yang masuklah di otak. Masak lelaki usia 50 tahun macam
Jonsir, naksir gadis ABG usia 15 tahun. Ini sama saja kan mengawini gadis sepantar
anaknya. Apa tega juga menyantapnya? Tapi begitulah jikalau kakek sedang kebelet
kawin, gadis ingusan pun diuber-uber bak jago mengejar babon (induk ayam).
Sepuluh tahun lalu, dalam usia 50 tahun yang demikian enerjik, Jonsir harus
menyandang status duda karena ditinggalkan istri. Mati pergi ke alam baka, atau
bercerai, tidaklah jelas. Yang pasti, lama tanpa istri menjadikan Jonsir demikian
tersiksa sepanjang hari. Bayangkan, biasanya ketika kedinginan di tengah malam,
selelau tersedia selimut hidup. Tapi kini, hanya cukup mendekap guling dan bantal
yang tiada makna.
Warga Belawan ini mencari solusi dengan mencari istri pengganti. Didekatinya gadis
Merlina, putri Maruli, warga Cinta Karya, Polonia. Tapi gadis usia 20-an tahun
tersebut menolak. Di samping usia sangat terpaut jauh, duda kebelet kawin ini tak
memiliki karier dan harta yang bisa dibanggakan. Karenanya nama Jonsir langsung
dicoret dari daftar pencalonan. Kakek kasmaran ini tereleminasi pada kesempatan
pertama.
Bahwa hatinya sangat kecewa, itu sudahlah jelas. Tapi Jonsir bukan tipe lelaki
gampang menyerah. Burung gagak bintik-bintik bulunya, ditolak kakak tok masih
ada adiknya. Begitulah yang terjadi. Merlina menolak aspirasinya, si kakek gantian
mendekati Yusnita yang kala itu masih duduk di bangku SMA. Sama seperti sang
kakak, sang ABG juga tak sudi bersuamikan kakek-kakek.
Tapi kakek Jonsir tak mau kalah. Dalam sebuah kesempatan, Yusnita berhasil
diculiknya dari sekolah dan dilarikannya. Dibawa ke mana tidaklah jelas. Yang pasti,
di gadis ABG yang semula sangat antipati pada Jonsir, kini menjadi empati. Dia
pada akhirnya berhasil dinikahi, dan menjadi bagian keluarga Jonsir. Tanpa terasa
perkawinan paksa itu telah berjalan sepuluh tahun.
Pekerjaan sehari-hari Jonsir menjadi penjual obat di kaki lima. Dianggapnya situasi
sudah aman secara mantap terkendali, belakangan dia berani berdagang obat
sampai daerah Polonia tempat tinggal keluarga istri colongannya. Ini kan sama saja
kutuk marani sunduk kata orang Jawa di Deli. Dan benar juga rupanya, sekali waktu
keluarga Maruli melihat lelaki cecunguk itu jualan di Polonia. Segera saja polisi
dihubungi dan kakek pencuri anak perawan itupun ditangkap.
Dalam pemeriksaan, sikakek yang sudah berusia 60 tahun itu mengakui segala
perbuatannya. Dulu naksir kakaknya, tapi kemudian terpaksa mencuri adiknya.
Tapi mau dibilang apa, Yusnita pun kini sudah dilarikan orang entah ke mana, kata
si kakek. Benar atau bohong-bohongan, kini polisi Belawan masih melacaknya.
Karena Yusnita memang tidak lagi di tangan Jonsir, polisi pun dapat tambahan
pekerjaan baru untuk melacaknya.
Jonsir juga bisa dituduh menghilangkan barang bukti, loh. (SE/Gunarso TS)
V.PENUTUP
Pada tahun 30-an masih jarang novel yang memberi sudut pandang cerita
yang rumit.Contoh novel Hamka yang berjudul Tenggelamnya kapal Van der
Wijck. Novel ini terbit pada tahun 1938 dan ternyata pada tahun 1969 telah
mengalami cetak ulang yang ke 9,namun di tengah bebasnya berkarya pada masa
sekarang berbanding terbalik dengan semangat penerus dalam berkarya.
DAFTAR PUSTAKA
Cybersastra.com
Duniasastra.com
Pusatbahasa.depdiknas.go.id
http://daudp65.byethost4.com/ssastra/ssastra4.htm
http://ilmuwanmuda.wordpress.com/perkembangan-berbagai-bentuk-sastra-
indonesia/id.wikipedia.org/wiki/Sastra_Indonesia
http://muliaita.wordpress.com/angkatan-pujangga-baru-angkatan-30-an
http://ramlannarie.wordpress.com/2011/05/02/periodisasi-sastra-indonesia
wikipedia.org/wiki/Sastra_Indonesia