Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Jurnal Belajar Nur

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 18

JURNAL BELAJAR

Mata kuliah : Strategi Pembelajaran


Sandi/Kode : PBI 6227
SKS : 2(1)
Disajikan pada jenjang : S1 Pendidikan Biologi
Semester/Tahun Akademik : Ganjil (3) /2016-2017
Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.

Selama satu semester telah dilakukan kegiatan pembelajaran sebanyak 10 kali


pertemuan. Dalam 9 kali tatap muka. Uraian jurnal kegiatan belajar tersebut
adalah sebagai berikut :

Pertemuan 1
Hari/Tanggal : Senin/15 Agustus 2016
Dosen pembina : Dr. Safilu, M.Si.
Topik : Strategi Pembelajaran
Penyaji topik : Dr. Safilu, M.Si.

A. Kegiatan yang dilakukan


Kegiatan yang dilakukan adalah proses tatap muka dan pemberian matakuliah
seperti umumnya.

B. Refleksi diri/Ringkasan materi


Menulis kontrak perkuliahan, mengetahui tujuan dari strategi
pembelajaran agar mahasiswa mampu memahami dan merancang strategi-
strategi yang tepat dalam membelajarkan Biologi sesuai dengan kebutuhan
setiap materi pembelajaran.

C. Pelajaran yang dapat dipetik


1. Membangun keterampilan berpikir
2. Dalam kuliah ini bertujuan untuk menginstruksikan atau mengarahkan
bukan untuk membelajarkan
3. Belajar harus dibarengi juga dengan bekerja
4. Membuat seseorang sadar bahwa apa yang dilakukannya itu salah,
tidak perlu dengan kekerasan cukup dengan kata-kata atau mengajukan
pertanyaan yang berkualitas
5. Guru yang baik adalah yang mampu menginspirasi siswanya untuk
belajar.
6. Guru harus mempunyai integritas dan harus loyal
D Hal-hal penting dalam proses pembelajaran
1. Dalam strategi pembelajaran, untuk mengetahui kemampuan siswa
seorang pendidik harus menguasai teori-teori belajar salah satunya
yaitu teori behaviorisme adalah teori yang membentuk pengetahuan
dan kemampuan siswa. Ada tiga tipe Yaitu Visual, kinestatik dan
auditorial.
Tipe visual yaitu siswa lebih memahami secara optimal informasi
dengan cara membaca/melihatnya langsung.
Tipe kinestatik yaitu siswa akan lebih cepat memahami bila informasi
yang didapatkan harus diserap terlebih dahulu dicontohkan atau dia
harus membayangkan orang ain melakukan hal yang akan
dipelajarinya.
Tipe auditorial, dimana informasi melalui apa yang didengarnya akan
diserap secara optimal karena dapat melibatkan seluruh panca indra
yang dimilikinya.
2. Teori belajar kognitif terdiri dari proses kognitif dan pengetahuan
kognitif. Proses kognitif yaitu mengingat, memahami,
menerapkan/mengaplikasikan, analisis, sintesis dan mencipta.
Sedangkan pengetahuan kognitif terdiri dari : faKtual, konseptual,
structural dan meakognisi.
3. Mengetahui dan menerapkan landasan ilmu pengetahuan yaitu
ontologi, epistimologi, dan aksiologi
Ontologi merupakan tahap untuk menimbulkan rasa ngin tahu tentang
fakta yang benar-benar terjadi sehingga menimbulkan rasaingin tahu
bagaimana cara memperoleh fakta tersebut.
Epistimologi merupakan tahapan bagaimana cara mengetahui fakta
dalam menyusun pengetahuan, serta langkah untuk memperoleh data
yang akurat.
Aksiologi merupakan proses penerapan fakta dan langkah-langkah
yang telah diperoleh dari tahap ontologi dan epistimologi.

Pertemuan 2
Hari/Tanggal : Senin/05 September 2016
Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.
Topik : Teori dan Strategi Pembelajaran untuk Mendukung
Pembelajaran Bermakna
Penyaji Topik : Dr. Safilu, M.Si.

A. Kegiatan yang dilakukan


Kegiatan yang dilakukan adalah proses pemberian mata kuliah seperti pada
umunya.

B. Refleksi diri/Ringkasan materi


1. Teori-teori belajar merupakan pedoman untuk memecahkan permasalahan
yang tejadi.
2. Untuk memulai suatu pembelajaran yang bermakna maka diperlukan
adanya perubahan orientasi pembelajaran atau student center learning
dengan kolaborasi yang tepat antara teori dan strategi pembelajaran
sehingga menghasilkan pembelajaran yang bermakna.
3. Teori merupakan dasar yang kuat, perlu mempelajari teori dan strategi
pembelajaran agar adanya perbaikan dalam proses pembelajaran sehingga
wajib bagi para pendidik merancang kembali RPP yang akan di ajarkan
sebaik mungkin dengan membuat kompetensi lulusan yang dapat
meningkatkan kualitas belajar.

C. Pelajaran yang dapat dipetik


1. Tugas kita sebagai seorang guru yaitu membina dan membimbing siswa
kita agar memiliki kognitif, skill, dan sikap.
2. Membangun keterampilan berpikir
3. Jangan pernah mengucapkan sesuatu yang tidak kita ketahui
4. Belajar merupakan kebutuhan rohani

D. Hal-hal penting dalam proses pembelajaran


1. Menguasai teori pembelajaran yang bermakana.
2. Teori-teori pembelajaran yang ada harus bisa diselaraskan dengan strategi
pembelajan. Teori belajar yang penting untuk dipahami yaitu utamnya
yang berkaitan dengan kognitif, skill, dan sikap. Teori behavioristik adalah
teori pembiasaan pengkondisian, atau peniruan dan biasa disebut juga
pengkondisian instrumental. Teori humanistik adalah teori yang membantu
mahasiswa memaknai materi ajar dan memetik pelajaran dari apa yang
diketahuinya dengan memadukan domain kognitif.

Pertemuan 3
Hari/Tanggal : Senin/ 26 September 2016

Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.

Topik : Dasar pengetahuan kognitif

Penyaji Topik : Dr. Safilu, M.Si.

A. Kegiatan yang dilakukan


Kegiatan yang dilakukan adalah proses pemberian mata kuliah seperti pada
umumnya.

B. Refleksi diri/Ringkasan materi


1. Untuk mencapai tujuan pembelajaran maka perlu dibuatkan pertanyaaan
yang bermakana.
2. Mencari materi dan menentukan strategi dalam mengajar dengan menganalis
buku serta mencari dan mengajukan pertanyaan yang berkualitas.
3. Menemukan fakta-fakta unik pada setiap topik yang ada
4. Diberi tugas untuk mencari fakta-fakta unik yang telah di tetapkan topiknya
pada masing masing kelompok, kemudian mengajukan pertanyaan mengapa
fakta unik itu ada, serta memberi solusi.

C. Pelajaran yang dapat dipetik


1. Mulailah selalu mengutamakan kepentingan objektivitas
2. Mengubah orang lain sangatlah susah, maka terlebih dahulu ubahlah diri
sendiri sebelum mengubah orang lain.

D. Hal-hal penting dalam proses pembelajaran


1. Membuat pertanyaan berkualitas yaitu terlebih dahulu melihat dan
memahami tujuan pembelajaran kemudian memfokuskan pertanyaan dan
dimulai dari level rendah sehingga siswa dapat merangsang dan mulai
bepikir untuk menjawab pertanyaan berkualitas tersebut.
2. Cara menemukan fakta unik yaitu mencari materi terlebih dahulu,
kemudian temukan fakta unik yang belum pernah diajarkan sebelumnya.
Pertemuan 4

Hari/Tanggal : Senin/ 10 Oktober 2016

Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.

Topik : Fakta unik Topik 1 : Kerangka berpikir melalui


pertanyaan berkualitas

Penyaji Topik : Kelompok 1

A. Kegiatan yang dilakukan

Kegiatan yang dilakukan adalah proses pemberian mata kuliah seperti pada
umumnya dan kegiatan belajar mengajar dalam bentuk diskusi.

B. Refleksi diri/Ringkasan materi


1. Proses formatif meupakan kegiatan umpan balik dari proes pembelajaran
atau kegiatan untuk mengukur apa yang telah diketahui dan apa yang
belum diketahui siswa. Sekaligus untukmengukur kemampuan guru.
2. Dengan adanya indikator/tanda dan strateginya sesuai maka indikatonnya
pun akan tecapai.
3. Kriteria pertama penilaian normatif guru harus menentukan komunikasi
yang tepat dengan peserta didik. Pertanyaannya mudah dicerna siswa
dapat direspon kembali sesuai dengan apa yang diingat/level 1.
4. Mengajukan pertanyaan disesuaikan dengan taraf perkembangan siswa.
Dimulai dari pertanyaan yang sederhana, tujuannya agar ada
respon/tanggapan siswa diajak untuk berpikir dengan cara bertanya
pertanyaan yang level 2. Sehingga siswa menggunakan potensi
berpikirnya.
5. Pilar pendidikan UNESSCO yaitu LEARNING TO KNOW (Belajar
Untuk Mengetahui)
LEARNING TO BE (Belajar Untuk Memahami)
LEARNING TO DO (Belajar Untuk Mengetahui apa Yang dilakukan)
LEARNING TO LIFE TOGETHER (Belajar merupakan bagian dari
seluruh alam semesta)

C. Pelajaran yang dapat dipetik


1. Belajar dengan keras
2. Belajar adalah proses
3. Peran guru adalah pembentuk nilai
4. Melumpuhkan seseorang yang berkata tidak benar tidak harus dengan
memarahi atau mencemooh ajukan saja pertanyaan yang berkualitas
5. Adanya perbedaan dapat membantu kita untuk berkembang
6. Ciri orang yang hidup adalah tahu bagaimana cara berpikir dan menetukan
langkah atau keputusan
D. Hal-hal penting dalam proses pembelajaran
1. Dalam strategi pembelajaran bukan hanya guru yang menentukan
bagaimana strategi pembelajaran yang telah ditentukannya tetapi juga
bagaimana siswa menentukan strategi belajarnya.
2. Dampak positif dari pertanyaan berkualitas ialah siswa memiliki tujuan
yang jelas dalam belajar, meningkatkan rasa percaya diri dalam berfikir
dan menjawab sebuah pertanyaan,meningkatkan motivasinya, menetapkan
tujuan yang menantang bagi diri mereka sendiri dan mampu berkomitmen
yang kuat
3. Ternyata pertanyaan yang berkualitassangat ditekankan pada peserta didik
saat ini
4. Pada dasarnya komponen dan prinsip dari pertanyaan berkualitas
menerapkan pengajaran pada semua tingkatan bagi peserta didik
5. Harapan seorang guru dalam proses pembelajaran yang sedang berlansung
yaitu untuk meningkatkan kemampuan merespon dari setiap siswa,dan
halini mempunyai tujuan.

Pertemuan 5

Hari/Tanggal : Senin/ 17 Oktober 2016

Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.


Topik : Fakta unik Topik 3 : Keunggulan-keunggulan
belajar berdasarkan perilaku/sikap bagaimana
guru meningkatkan pertanyaan yang berkualitas
dengan berpikir secara mendalam

Penyaji Topik : Kelompok 4

A. Kegiatan yang dilakukan

Kegiatan yang dilakukan adalah proses pemberian mata kuliah dan proses
belajar dalam bentuk diskusi.

B. Refleksi Diri/Ringkasan Materi


1. Kompetensi Dasar itu dibuat oleh guru, bukan orang lain karena KD
merupakan tolak ukur yang digunakan guru dalam membelajarkan siswa.
2. Perbedaan pembelajaran tradisisonal dan pembelajaran modern.
Pembelajaran tradisional masih mengacu pada kelas. Sedangkan
pembelajaran modern dapat dilakukan dimana saja.
3. Seorang yang ilmiah selalu berdasarkan dengan data yang telah diperoleh.
4. Selama guru meminta jawaban yang benar maka siswa dalam kelas akan
cenderung pasif selama dalam kelas sehingga guru hanya selalu meminta
jawaban yang benar dan meminta siswa menjawab dengan benar
5. Strategi pembelajaran itu bukan bagaimana guru memberikan materi
kepada siswa tetapi bagaimana cara belajar kepada siswa.

C. Pelajaran yang dapat dipetik


1. Mental regresif adalah mental malas yang merusak Negara
2. Tugas utama guru adalah memanusiakan manusia
3. Lebih rendah dari binatang, jika tidak bisa menggunakan akal pikiran
4. Orang biologi harus berkata berdasarkan observasi, fakta dan data
5. Lupa adalah salah satu nikmat Tuhan
6. Tuhan menciptakan dari yang tidak ada menjadi ada, sedangkan manusia
menciptakan dari yang sudah ada terbentuk
7. Setiap orang adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai
pertanggungjawaban
8. Dalam menuntut ilmu terapkan ikhlas
9. Membelajarkan siswa agar tahu bagaimana cara belajar
10. Semua yang ada di alam adalah materi belajar
D. Hal-hal penting dalam proses pembelajaran
1. Sebagai seorang guru harus memberikan kesempatan untuk berpikir agar
siswa dapat merumuskan dan menjawab pertanyaan
2. Kebanyakan siswa takut menjawab pertanyaan karena takut jawabannya
salah. Oleh karena itu tugas seorang guru jangan langsung menyalahkan
jawaban tetapi memberikan penghargaan karena siswa sudah berusaha
menjawab.

Pertemuan 6

Hari/Tanggal : Senin/7 November 2016


Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.
Topik : Fakta unik Topik 4 : Menggunakan Umpan Balik
Formatif
Penyaji Topik : Kelompok 6

A. Kegiatan yang dilakukan


Kegiatan yang dilakukan adalah proses pemberian mata kuliah seperti pada
umumnya dan proses belajar dalam bentuk diskusi

B. Refleksi diri/Ringkasan materi


1. Kualitas pertanyaan adalah strategi utama untuk melaksanakan praktek
pembelajaran. Memberikan pertanyaan menjadi jenis penilaian formatif
yang dapat beroprasi terus menerus selama mengajar dan belajar untuk
memberikan guru dan siswa umpan balik.
2. Ketika guru meminta jawaban ingatan sederhana siswa, siswa hanya perlu
memberikan pengetahuan yang diperlukan. Namun, tingkat kedua untuk
pertanyaan diatas diperlukan pengetahuan dan juga pengetahuan berpikir.
3. Mempersiapkan transfer umpan balik yang efektif menggunakan
pertanyaan berkualitas :
Guru harus mengetahui persis apa yang ditembulkan pertanyaan harus
terdengar
Guru harus mengetahui konteks sosial dimana pertanyaan itu akan di
transfer untuk sengaja merumuskan pertanyaan yang tepat untuk
digunakan dalam independen dan konteks kelompok belajar.
Pertanyaan yang diberikan harus dapat dipahami siswa.
Guru dapat melakukan lesson study terlebih dahulu sebelum dan
sesudah melakukan proses pembelajaran.
C. Pelajaran yang dapat dipetik
1. Jangan takut menyuarakan kebenaran asalkan tidak menyakiti hati orang
lain
2. Modal utama manusia daripada mahluk lain adalah adanya kemampuan
untuk berpikir

D. Hal-hal penting dalam proses pembelajaran


1. Penilaian formatif akan meningkatkan motivasi belajar siswa dan
pertanyaan yang berkualitas akan merangsang siswa untuk berpikir. Siswa
memahami apa yang mereka tahu, yang mereka tidak tahu, dan apa yang
mereka ingin tahu.
2. Strategi umpan balik itu bertujuan untuk memastikan apakah kompetensi
dasar, standar kompetensi, telah dikuasai dan diketahui oleh siswa dengan
cara membuat pertanyaan yang berkualitas yang berhubungan dengan
materi hari itu
3. Memotivasi dan rangsang siswa agar menjadi pembelajar yang mandiri
(self-directing).
4. Kualitas pertanyaan adalah strategi utama untuk melaksanakan praktek
pembelajaran. Memberikan pertanyaan menjadi jenis penilaian formatif
yang dapat beroprasi terus menerus selama mengajar dan belajar untuk
memberikan guru dan siswa umpan balik.
5. Tes yang sesungguhnya adalah untuk menawarkan pada-titik umpan balik
yang berfokus pada dimensi proses kognitif tanggapan siswa. siswa tahu
apakah jawabannya benar atau salah. Guru memberikan isyarat atau
petunjuk untuk membimbing mereka untuk jawaban yang benar.
6. Dalam suatu pembelajaran harus ada umpan balik formatif, belajar menilai
diri sendiri, membantu siswa berpikir apa dan bagaiman yang mereka
pelajari.

Pertemuan 7
Hari/Tanggal : Senin /14 November 2016

Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.

Topik : Fakta unik Topik 2 : Kerangka pertanyaan


Berkualitas

Penyaji Topik : Kelompok 2

A. Kegiatan yang dilakukan


Kegiatan yang dilakukan adalah proses pemberian mata kuliah seperti pada
umumnya.
B. Refleksi diri/Ringkasan materi
1. Pertanyaan berkualitas memiliki satu tujuan untuk melibatkan siswa dalam
berinteraksi dengan guru dan rekan-rekan mereka yang diteliti sehingga
dapat meningkatkan pemahaman siswa dan penguasaan kurikulum pemikir
tantangan bagaimana kita sebagai guru
2. Menentukan kriteria isi pokok dasar dari pertanyaan yaitu berdasrkan apa
yang diamati.
3. Desain tujuan pembelajaran yaitu dengan cara menganalisis materi yag
benar
4. Hal yang perlu di lakukan untuk mewujudkan pembeljaran bermakna yaitu
bagaiman menyelesaikan tujuan pembeljaran agar terlaksana dengan baik
dan benar

C Pelajaran yang dapat dipetik


1. Syukuri apa yang telah kita miliki dan jadikanlah pembelajaran bagi kita
2. Ikutilah kata-kata dan perintah orang tua agar menjadi manusia yang lebih
baik dan bermanfaat.
D. Hal-hal penting dalam proses pembelajaran
1. Interaksi antar siswa dengan menggunakan pertanyaan yang berkualitas
akan menghasilkan proses kognitif dan pengetahuan kognitif sehingga
hasil akhir dari semua proses tersebut adalah menciptakan pengetahuan
baru yang dapat bermanfaat untuk diri dan orang lain.

Pertemuan 8

Hari/Tanggal : Kamis/5 Desember 2016


Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.

Topik : Topik 6 : Bagaimana Membudayakan Berpikir

Penyaji Topik : Kelompok 9

A. Kegiatan yang dilakukan

Kegiatan yang dilakukan adalah proses pemberian mata kuliah seperti pada
umumnya dan proses belajar dalam bentuk diskusi.

B. Refleksi diri/Ringkasan materi


1. Esensi belajar itu adalah dapat mengetahui suatu pengetahuan itu menjadi
miliknya.
2. Ilmu pengetahuan tidak dapat dipahami jika tidak berdasarkan pada
pertanyaan yang berkualitas
3. Dalam praktek kolaborasi selain kognitif, nilai juga harus dibentuk yang
akan mendasari sikap, kemudian kepercayaan, keperdulian, kepercayaan
diri, interpedensi, memiliki keperdulian dan motivasi
4. Agar proses belajar mengajar efektif guru dan siswa harus memiliki norma
dimana peran guru menetapkan norma norma yang ada didalam kelas
5. Sikap sosial yang diharapkan adalah menghargai peran setiap individu,
sikap spritual untuk mengesakan tuhan yang menciptakan manusia dengan
derajat yang berbeda berbada sehingga diperlukan adanya ilmu

C. Pelajaran yang dipetik


1. Saya dengar/baca = lupa. Saya melakukan = saya bisa dan mengerti. Saya
lihat = Ingat
2. Ilmu agama Samina Wa athona yaitu dengar dan laksanakan. Ilmu
Pengetahuan dengar, pikirkan dan laksanakan.
3. Kebiasaan berpikir dimulai dari usia dini
4. Tuhan sudah mengaruniai rasa empati yang tinggi pada setiap manusia
5. Tidak ada agama yang merusak, kesalahannya itu tedapat pada orang-
orangnya yang menjadi perusak
6. Pentingnya menghargai perbedaan.

D. Hal-hal penting dalam proses pembelajaran


1. Cara menciptakan budaya berpikir yaitu menggunakan akal dan pikiran
sehingga dapat mengubah dan menciptakan realitas melalui simbol-simbol
atau perlambangan manusia adalah makhluk yang derajatnya paling atas
bila dibandingkan dengan yang lainya, karena manusia mempunyai akal
dan pikiran prilaku manusia sebagai makhluk budaya merupakan
gabungan dari unsur fisik, raga, mental dan kepribadian sehingga yang
berkembang dari diri manusia tidak hanya raganya namun juga emosional
dan intelektualnya.
2. Cara mengubah pola pikir yaitu, membuat pola pikir menjadi senyata,
sekonkret, dan sekomprehensif mungkin. Dimana yang berarti kita
menuliskannya dengan cepat sebagaimana yang kita inginkan seperti
keyakinan baru apa yang ingin kita jalani atau sikap atau pendapat baru
yang ingin kita terapkan dan kebiasaan mental serta pola baru apa yang
akan bermanfaat untuk dimasukkan kedalam hidup kita. Berpikir secara
tidak terbatas, dimana kita membiarkan diri untuk membayangkan masa
depan dan sikap kita terhadap diri sendiri, orang lain, dan bagaimana dunia
bekerja tepat seperti yang kita inginkan jangan sekedar berusaha
mendapatkan apa yang kita pikir dapat kita peroleh, tetapi wujudkan
kehidupan yang benar-benar kita inginkan.
3. Cara menggunakan bahasa yang benar dalam berpikir yaitu dalam kegiatan
berkomunikasi terjadi proses memproduksi dan memahami ucapan. Dalam
penggunaan bahasa terjadi proses mengubah pikiran menjadi kode dan
mengubah kode menjadi pikiran, ucapan merupakan sintesis dari proses
pengubahan konseo menjadi kode sedangkan pemahaman pesan tersebut
hasil analisis kode.
4. Cara yang dapat kita lakukan agar dapat mengatasi masalah yang di alami
oleh setiap peserta didik dalam hal ini mencakup sifat individualisme yang
di miliki dalam proses belajar yaitu sifat individualisme yang dimiliki oleh
peserta didik itu seringkali muncul dalam proses pembelajaran dimana
sifat rasa ingin tahu sendiri, dan sifat ego dari peserta didik muncul akibat
adanya rasa bersaing yang tumbuh diantara mereka sehingga akibat dri
sifat individualisme ini dapat memicu suatu permasalahan dalam proses
pembelajaran, dimana kita sebagai calon pendiddik harus mengatasi hal
tersebut: ketika guru menerapkan suatu metode learning cooperative tipe
STAD para peserta didik dibagi menjadi beberapa kelompok belajar
disinilah peran pendidik agar mampu memilah kempuan dari peserta
didiknya agar dalam ssetiap kelompok itu kemampuan yang dimiliki
sifatnya beragam, sehingga dapat melengkapi kekurangan yang ada.
5. Cara untuk mengembangkan kebiasaan berpikir Kebiasan berpikir pada
setiap orang harus di awali sejak usia dini, mengapa demikian karna
berpikir itu merupakan suatu proses belajar yang menggunakan akal
pikiran. Dalam proses berpikir diperlukan logika yang
6. Cara norma yang benar dan efektif didalam ruang kelas yaitu Setiap
peserta didik yang termasuk kedalam ruang lingkup kelas terikat dengan
norma yang ada, setiap individu yang berperan sebagai peserta didik wajib
mengikuti berbagai norma yang berlaku dalam ruang kelas itu sendiri.
Apabila terjadi pelanggaran terhadap suatu norma, wajib dikenakan sanksi
tertentu sesuai dengan porsi pelanggaran yang dilakukan, sehingga norma
dalam suatu ruangan itu tidak bisu tetapi berjalan sesuai kaidahnya,
Dimana ada hubungan antara pendidik dan peserta didik dalam aturan
yang disepakati.Norma yang berlaku dalam suatu ruangan itu sesuai
dengan kurikulum dan rpp yang ditentukan dengan guru sebagai model
utamanya. Karena Norma merupakan suatu peraturan yang mengikat
setiap individu. Suatu kaidah atau peraturan yang berlaku, khususnya pada
ruang kelas.

Pertemuan 9

Hari/Tanggal : Senin/9 Januari 2017

Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.

Topik : Strategi Pembelajaran Kurikulum 2013 Revisi

Penyaji Topik : Dr. Jahidin, S.Pd., M.Si

A. Kegiatan yang dilakukan


Kegiatan yang dilakukan adalah proses pemberian mata kuliah dalam bentuk
ceramah seperti pada umumnya.

B. Refleksi diri/Ringkasan materi


1. Dalam kurikulum 2013 istilah yang digunakan dalam aktivitas
pembelajaran adalah model
2. Pembelajaran adalah proses interaksi antara peserta didik dan pendidik dan
antara pesreta didik dengan sumber belajar lainnya pada suatu lingkungan
belajar yang berlangsung secara edukatif, agar peserta didik dapat
membangun sikap.
3. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang digunakan sebagai
pedoman dalam melakukan pembelajaran yang disusun secara sistematis
untuk mencapai tujuan belajar yang mencakuplangkah-langkah sintaksis,
system sosial, reaksi dan sistem pendukung
4. 4 model pembelajaran yang direkomendasikan yaitu : PBL, PBJL,
INKUIRI dan DISCOVERY
5. Syarat penggunaan model yaitu tidak semua model pembelajaran tepat
digunakan untuk semua KD/materi pembelajaran. Model pembelajaran
hanya tepat digunakan untuk materi pembelajaran tertentu akan data
berhasil maksimal. Oleh karena guru harus menganalisis rumusan
pertanyaan setiap KD, apakah cenderung pada pembelajaran
penyingkapan.

C. Pelajaran yang dipetik


1. Nasib bukanlah orang lain yang tentukan melainkan diri sendiri
2. Seorang guru harus dapat mengembangkan tugas keprofesionalannya
3. Mampu belajar dan mengembangkan konten
4. Menguasai strategi belajar dan mengajar biologi

D. Hal-hal penting dalam proses pembelajaran


1. Rambu-rambu dalam penentuan model penyingkapan/penemuan yaitu.
Pernyataan KD-3 dan KD-4 mengarah kepencarian/penemuan. Pernyataan
KD-3 lebih menitikberatkan pada pemahaman, pengetahuan factual,
konseptual, procedural, dan metakognisi.
2. Alur discovery inquiri learning yitu stimulasi dan identifikasi masalah,
mengumpulkan informasi, pengelolahan informasi, verifikasi hasil dan
terakhir menyimpulkan atau generelisasi
3. Sintak inquri yaitu orientasi masalah, pengumpulan data dan verifikasi,
pengumpulan data melalui eksperimen, pengorganisasian dan formulasi
eksplanasi, dan analisis proses inkuiri

Pertemuan 10

Hari/Tanggal : Senin/9 Januari 2017

Dosen Pembina : Dr. Safilu, M.Si.

Topik : Hakekat dan Strategi Pembelajaran Biologi untuk


Memperdayakan Keterampilan Berpikir Siswa

Penyaji Topik : Dr. Safilu, M.Si.

A. Kegiatan yang dilakukan : Resume Jurnal


B. Refleksi diri/Ringkasan materi
1. Cara memepelajari biologi pada hakekatnya berbeda dengan ilmu
pengetahuan lainnya. Biologi sebagai bahan dari sains merupakan
pengetahuan yang diperoleh melalui langkah-langkah sistematis atau yang
disebut dengan metode ilmiah. Ketika belum ada pendidikan formal,
orang-orang mempelajarinya dengan cara berinteraksi langsung dengan
alam, kemudian berangsur-angsur hasilnya dicatat dan dikomunikasikan
kepada orang banyak.
2. Terdapat beberapa definisi berpikir walaupun setiap upaya untuk
mendefinisikannya tidak akan lengkap. Seorang siswa yang menjawab
sejumlah pertanyaan tidak berarti siswa tersebut sudah melakukan proses
berpikir. Bepikir tidak hanya dapat dilihat dari jumlah jawaban siswa yang
sudah benar tetapi juga dalam apa yang mereka ketahui dan apa yang
harus mereka lakukan ketika mereka tidak tahu.
3. Terdapat tiga istilah berkaitan dengan keterampilan berpikir, yang
sebenarnya cukup berbeda ; yaitu berpikir tingkat tinggi (high level
thinking), berpikir kompleks(complex thingking), dan berpikir kritis
(critical thinking). Berpikir tingkat tinggi adalah proses kognitif yang
banyak dibutuhkan pada proses-proses berpikir yang terjadi dalam short
term memory(memori jangka panjang). Berpikir kompleks adalah proses
kognitif yang melibatkan banyak tahapan atau bagian-bagian. Sedangkan
berpikir kritis merupakan salah satu jenis berpikir yang konvergen, yaitu
menuju ke satu titik. Lawan dari berpikir kritis adalah berpikir kreatif,
yaitu jenis berpikir divergen yang bersifat menyebar dari suatu titik (Yuan,
et al., 2008)
4. Keterampilan berpikir seyogyanya dimiliki oleh setiap siswa, karena
melalui keterampilan berpikir seyogyanya dimiliki oleh setiap siswa,
karena melalui keterampilan berpikir siswa dapat memahami sejumlah
fakta dan dapat menarik kesimpulan berdasarkan fakta-fakta tersebut serta
mampu menghubungkan fakta lain untuk melahirkan konsep, selanjutnya
dapat membuat kategori, memanipulasi, menempatkan, dan
menerapkannya sebagai solusi untuk menghadapi masalah baru.
5. Fisher (2007) menyatakan kebanyakan diantara kita tidak pernah diajarkan
bagaimana mengambil keputusan yang baik, khususnya pertanyaan-
pertanyaan apa yang diajukan sebelum memutuskan, namun diakui bahwa
keterampilan mengambil keputusan merupakan keterampilan yang dapat
diajarkan.
6. Visi pendidikan sains adalah mempersiapkan siswa yang melek sains dan
teknologi, untykmemahami dirinya dan lingkungan sekitarnya, melalui
pengembangan keterampilan proses, sikap ilmiah, keterampilan berpikir,
penguasaan konsep sains yang esensial, dan kegiatan teknologi, dan upaya
penelolaan lingkungan secara bijaksana yang dapat menumbuhkan sikap
pengagingan terhadap Tuhan Yang Maha Esa (Departemen Pendidikan
Nasional, 2001).
7. Salah satu factor penyebab pemberdayaan keterampilan berpikir tidak
berkembang dalam proses pembelajaran biologi selama ini karena
kurikulum biologi yang dirancang menuntut pencapaian target materi yang
luassehingga guru lebih terfokus pada bagaiman menyelesaikan materi dan
kurangnya pemahaman guru tentang strategi pembelajaran yang dapat
mempromosikan keterampilan berpikir bagi siswa.

C. Pelajaran yang dapat dipetik


1. Kemampuan berpikir merupakan karunia Tuhan yang sangat besar
kepada umat manusia.
2. Dengan kemampuan berpikir menusia dapat mempelajari dan
mengelola alam dengan bijaksana
3. Pembelajaran biologi adalah proses
4. Pendidikan memberdayakan potensi berpikir untuk dapat mengenal
diri, mengenal lingkungan, dan mengenal Tuhan yang menciptakan
alam semesta beserta isinya.
5. Setiap manusia memiliki potensi untuk tumbuh dan berkembang
menjadi pemikir yang kritis.

D. Hal-hal penting dalam proses pembelajaran


1. Pembelajaran hendaknya didasarkan pada prinsip bahwa cara belajar
terbaik bagi siswa adalah dengan melakukan dan menggunakan semua
inderanya, mengoptimalkan kemampuan berpikir, dan mengeksplorasi
fakta yang terjadi dalam kehidupan nyata.
2. Tugas keprofesionalan Guru sangat berperan penting untuk
pengembangan keterampilan berpikir dalam proses pembelajaran
sains, yang nantinya akan membentuk sikap ilmiah siswa dan melatih
siswa agar memiliki kemampuan analitis, kritis, kreatif, dan produktif
untuk menghadapi dan memecahkan masalah-masalah yang ada dalam
kehidupan kelak.

JURNAL BELAJAR
STRATEGI PEMBELAJARAN
OLEH
NUR QAMAR RAHMAH
A1J1 15 044

JURUSAN PENDIDIKAN BIOLOGI


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2017

Anda mungkin juga menyukai