School Work, bedah prepostetik">
Bedah Prepostetik
Bedah Prepostetik
Bedah Prepostetik
BEDAH PREPROSTETIK
WRAP UP
BLOK 15 BEDAH MINOR
SKENARIO 2
DOSEN TUTORIAL :
1. DR. SONYA PRIYADHARSINI, DRG., MSI
KELOMPOK 5
KETUA
: INSAN SYAH ALAM
(1112013010)
SEKRETARIS: NOVARIA PUTRI H.
(1112013026) ABSENT L3
ANGGOTA
: ASTASIA SEFIWARDANI
(1112013002)
CHAYFAL RIDLO
(1112013005)
GALUH AKBAR K
(1112013011)
KRESNA ANDHIASTUTI
(1112013018)
NADYA GETSSA I
(1112012020)
NURUL ANDIKA V. P.
(1112013027)
SORAYA MAULIA
(1112013039)
YENI RAHMAWATI
(1112013048)
Universitas YARSI
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat
dan rahmat-Nya, kelompok 5 dapat menyelesaikan wrap up ini. Penulisan wrap
up ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat penilaian dalam
blok 15 Bedah Minor pada Prodi Kedokteran Gigi Universitas YARSI. Kami
menyadari bahwa, tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, dari masa
tutorial sampai pada penyusunan wrap up ini, sangatlah sulit bagi kami untuk
menyelesaikan wrap up ini. Oleh karena itu, kami mengucapkan terima kasih
kepada:
(1) DR.drg. Sonya Priyadharsini, Msi., selaku dosen tutorial yang telah
menyediakan waktu, tenaga, dan pikiran untuk mengarahkan kami dalam
penyusunan wrap up ini;
(2) Orang tua dan keluarga kami yang telah memberikan bantuan dukungan
material dan moral; dan
(3) Seluruh anggota kelompok 5 yang telah bekerja sama dalam usaha
memperoleh data untuk wrap up ini.
Akhir kata, saya berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala
kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga wrap up ini membawa
manfaat bagi pengembangan ilmu.
Jakarta, 11 September 2015
Kelompok 5 Angkatan 2013
2
Universitas YARSI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL..................................................................................i
KATA PENGANTAR.................................................................................ii
DAFTAR ISI...............................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................iv
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
1.1 Skenario................................................................................................1
1.2 Brainstorming.......................................................................................1
1.3 Pertanyaan.............................................................................................1
1.4 Hipotesis...............................................................................................3
BAB II LEARNING ISSUE DAN LEARNING OBJECTIVE.............4
2.1 Memahami dan Menjelaskan Bedah Prepostetik..................................4
2.1.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi Bedah Prepostetik........4
2.1.2 Memahami dan Menjelaskan Tujuan Bedah Prostetik.............4
2.1.3 Memahami dan Menjelaskan Indikasi dan Kontraindikasi......5
2.1.4 Memahami dan Menjelaskan Macam-macam..........................5
2.1.5 Memahami dan Menjelaskan Instrumen Bedah Preprostetik...7
1.2 Memahami dan Menjelaskan Alveoplasti.............................................8
2.1.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi dan Tujuan...................8
2.1.2 Memahami dan Menjelaskan Indikasi Alveoplasti...................8
2.1.3 Memahami dan Menjelaskan Kontraindikasi Alveoplasti........9
2.1.4 Memahami dan Menjelaskan Teknik Alveoplasti.....................9
2.1.5 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Alveoplasti.............12
1.3 Memahami dan Menjelaskan Vestibuloplasti.......................................13
2.1.1 Memahami dan Menjelaskan Definisi dan Tujuan...................13
2.1.2 Memahami dan Menjelaskan Indikasi Vestibuloplasti.............13
2.1.3 Memahami dan Menjelaskan Kontraindikasi Vestibuloplasti. .14
2.1.4 Memahami dan Menjelaskan Teknik Vestibuloplasti...............14
2.1.5 Memahami dan Menjelaskan Komplikasi Vestibulopasti.........17
1.4 Memahami dan Menjelaskan Prospektif Islam.....................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................19
3
Universitas YARSI
iii
DAFTAR GAMBAR
BAB 1
PENDAHULUAN
4
Universitas YARSI
iv
1.1 Skenario 2
Tema : Skenario bedah preprostetik
Judul : Perawatan pendahuluan untuk pembuatan gigi tiruan
Seorang pria berusia 50 tahun datang ke Poli Bedah Mulut Rumah Sakit
Gigi dan Mulut YARSI atas rujukan dari bagian prosthodonsia. Pasien
akan dibuatkan gigi tiruan lengkap rahang atas dan rahang bawah. Pada
pemeriksaan ada tonjolan keras dan tajam, terasa sakit saat palpasi di regio
13 dan 23. Pada rahang bawah terlihat alveolar ridge rendah.
1.2 Brainstorming
Prosthodonsia
Alveolar ridge
1.3 Pertanyaan
1. Apakah indikasi dan kontraindikasi tindakan bedah pada alveolar
ridge?
Indikasi
-
5
Universitas YARSI
Bila terdapat gigi impaksi atau gigi terbenam dalam tulang, maka
tindakan bedah dapat mempermudah pengeluarannya
6
Universitas YARSI
Kontraindikasi
-
Memiliki periostitis
7
Universitas YARSI
Tidak ada kondisi patologis pada intra oral dan ekstra oral
Bedah alveoplasty
Bedah vestibuloplasty
1.4 Hipotesis
Sebelum dilakukan pembuatan protesa, perlu diperhatikan indikasi,
kontraindikasi, serta aspek-aspek dan kondisi anatomis rongga mulut
pasien. Jika terdapat kelainan, perlu dilakukan tindakan pembedahan
prepostetik.
Bedah
prepostetik
Definisi
Tujuan
Indikasi dan
Kontraindikasi
Macammacam bedah
Prospektif
Islam
Alveoplasti
Vestibuloplasti
BAB 2
LEARNING ISSUE DAN LEARNING OBJECTIVE
8
Universitas YARSI
2.1.2
9
Universitas YARSI
10
f.
2.1.3
a. Adanya eksostosis
b. Adanya torus
c. Adanya frenulum tinggi
d. Memperoleh keadaan prosesus alveolaris yang baik
e. Tidak ada kondisi patologis pada IO dan EO
f. Nyeri akibat pemasangan gigi tiruan
g. Karena ulser yang berulang pada sekitar GT
h. Atrofi rahang karena proses fisiologis
i. Disfungsi yang tidak berkurang dengan perbaikan konvensional,
misalnya disfungsi pengunyahan, bicara dan disfungsi TMJ
Kontraindikasi:4
a. Pasien usia lanjut, usia lanjut tulang mengalami resopsi sehingga jika
dilakukan pembedahan harus hati hati.
b. Kelainan psikologi: depresi, bingung, belum siap menggunakan gigi
tiruan.
2.1.4
a. Alveolar augmentasi
Terapi prostodontik akan mencegah resorpsi lingir alveolus yang
lebih lanjut. Resorpsi lingir alveolus yang cukup terkontrol akan
10
Universitas YARSI
11
11
Universitas YARSI
12
ini
merupakan
alat-alat
instrumen
untuk
bedah
preprostetik:6
a. Tang pemotong tulang (rongeur) yang paling sering digunakan,
mempunyai ujung membulat, dan kedua paruhnya mempunyai bagian
yang tajam. Rongeur merupakan tang yang mempunyai pegas pada
pegangannya sehingga posisi pegangan tersebut (sesudah dipergunakan
memotong tulang) bisa kembali seperti semula. Apabila jalan masuk
sangat terbatas, maka dipilih rongeur yang pembukaan engselnya
mendatar (side cutting rongeur forceps).
12
Universitas YARSI
13
13
Universitas YARSI
14
2.2.3
adalah:
a. Pada pasien yang masih muda, karena sifat tulangnya masih sangat
elastis maka proses resorbsi tulang lebih cepat dibandingkan dengan
pasien tua. Hal ini harus diingat karena jangka waktu pemakaian gigi
tiruan pada pasien muda lebih lama dibandingkan pasien tua.
b. Pada pasien wanita atau pria yang jarang melepaskan gigi tiruannya
karena rasa malu, sehingga jaringan pendukung gigi tiruan menjadi
kurang sehat, karena selalu dalam keadaan tertekan dan jarang
dibersihkan. Hal ini mengakibatkan proses resorbsi tulang dan
proliferasi jaringan terhambat.
c. Jika bentuk prosesus alveolaris tidak rata tetapi tidak mengganggu
adaptasi gigi tiruan baik dalam hal pemasangan, retensi maupun
stabilitas.
14
Universitas YARSI
15
2.2.4
15
Universitas YARSI
16
Dengan bur fissure lurus dan handpiece bedah atau rongeur, tulang
septal interdental dipotong dari regio kaninus sampai kaninus
16
Universitas YARSI
17
2.2.5
17
Universitas YARSI
18
2.3.2
18
Universitas YARSI
19
19
Universitas YARSI
20
20
Universitas YARSI
21
d. Obwegesers Technique
21
Universitas YARSI
22
e. Greffting Vestibuloplasty
Untuk meningkatkan tulang alveolar dan memperbaiki konstruksi
dari jaringan ikat
Indikasi :
a. Ketebalan tulang tersisa minimal 9 10 mm
b. Perlekatan jaringan ikat yang tinggi mengganggu stabilitas dari
protesa
c. Perlekatan otot mentalis yang tinggi
d. Jaringan ikat yang berlebihan baik pada lingir alveolar maupun
vestibulum
22
Universitas YARSI
23
2.3.5
23
Universitas YARSI
24
24
Universitas YARSI
25
DAFTAR PUSTAKA
1. Stephens W., Preprosthetic Oral and Maxillofacial Surgery in Donoff B.,
1997 Manual of Oral and Maxillofacial Surgery. St. Louis Mosby
2. Panchal et al. Minor Preprosthetic Surgery in Dym, Harry et al. 2001.
Atlas of Minor Surgery, Philadelphia : W.B. Saunders Co.
3. Matthew et al., Surgical aids to Prosthodontics,Including Osseintegrated
Implant in Pedlar J., et al 2001, Oral and Maxillofacial Surgery. Edinberg.
Churchill Livingstone
4. Tucker. Basic Preposthetic Surgery in Peterson et al., 1998, Contemporary
Oral and Maxillofacial Surgery. Philadephia W. B Saunders. Co
5. Louis FR, Brian LM, Robert JG, Cohen DW. Anatomy, Development and
Phisiology of the Periodonsium. Periodontics: Medicine, Surgery, and
Implants. China: ElsevierMosby; 2004, p.6-14
6. Pedersen, Gordon W. 1996. Buku Ajar Praktis Bedah Mulut. Jakarta:
Penerbit Buku Kedokteran EGC
7. Gordon, w. pedersen. 1996. Buku Ajar Bedah Mulut. Penerjemah;
Purwanto, Basoeseno. Jakarta; EGC
8. Starshak, T. J. 1971. Preprosthetic Oral Surgery. St. Louis: Mosby
9. Malik, Neelima Anil. 2012. Textbook of Oral Maxillofacial Surgery 3rd
Edition. New Delhi: Jaypee Brother Medical Publishers Ltd.
10. Koerner KR. Manual of Minor Oral Surgery for the General Dentist.
Blackwell, Berlin: 2006.
11. Sarandha DL. Textbook of Complete Denture Prosthodontics. India:
Jaypee, 2007.
12. Balaji SM. Textbook of Oral and Maxillofacial Surgery. India: Elsevier:
2007.
13. Wray D, Stenhouse D, Lee D, Clark A. Textbook of General and Oral
Surgery. Churchill Livingstone. Edinburgh. 2003.p.247-9
25
Universitas YARSI
26
26
Universitas YARSI