School Work, jalan">
Analisis Kinerja Ruas Jalan
Analisis Kinerja Ruas Jalan
Analisis Kinerja Ruas Jalan
TUGAS AKHIR
Oleh :
Cokorda Istri Mira Pemayun
NIM: 1104105085
PERI.{YATAAN
Nama
: Cokorda
NIM
: 1 i04105085
Judul TA
: Analisis Kineria
Dengan ini saya nyatakan bahwa dalam Laporan Tugas AkhiriSkripsi saya ini tidak terdapat
karya yang pernah diaiukan untuk mernperoleh gelar kesarianaan di suatu perguruan tinggi.
dan sepanjang pengetahuan saya! juga tidak terdapat kar-va atau pendapatyarrg pernah ditulis
atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali secara tertulis diacu daiam naskah ini dan disebutkan
Denpasar,{?Juni 2015
NrM.
1104105085
UMVERSITAS UDAYANA
FAKUL-TASTEKNIK
04105085
Teknik Sipil
28 Mei 2015
Juntsan
Diuji Tanggal
Menyetujui:
Penibimhing
Pembimbing I
ii
l
*Vt{t4,0+'u
N;'
:L)62{)711 199803
001
NIP. 1 9650404
,va"
ME. Ph.D)
1 002
1,1.)97
02
ABSTRAK
Jalan Diponegoro merupakan jaringan jalan kolektor primer dengan status
nasional, dimana merupakan jalan yang dikembangkan untuk melayani dan
menghubungkan kota-kota antar pusat kegiatan wilayah dan pusat kegiatan lokal.
Pada ruas Jalan Diponegoro khususnya di depan SDN 5 Pedungan sering
mengalami permasalahan lalu lintas seperti peningkatan tundaan pada jam
sekolah. Hal ini terjadi saat jam puncak atau jam sibuk karena tingginya aktivitas
masyarakat diikuti oleh kegiatan sekolah tersebut pada saat yang bersamaan,
ditambah lagi hambatan samping yang muncul akibat kendaraan yang mengantar
atau menjemput siswa. Untuk memperbaiki kinerja Jalan Diponegoro yang
semakin padat tersebut, maka perlu adanya suatu studi yang bermaksud untuk
mengetahui jumlah bangkitan dan besar penurunan kinerja ruas jalan pada daerah
studi saat sekolah beroperasi dibandingkan saat sekolah tidak beroperasi. Studi ini
diperlukan untuk mengidentifikasi masalah di ruas jalan Diponegoro agar
nantinya dapat menemukan solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya masalah
lalu lintas yang lebih besar.
Beberapa sasaran pokok yang ingin dicapai pada studi ini adalah :
(1) Mengetahui jumlah bangkitan perjalanan akibat beroperasinya SDN 5
Pedungan. (2) Menganalisis perbandingan kinerja ruas jalan dengan beroperasinya
SDN 5 Pedungan dan tanpa beroperasinya SDN 5 Pedungan. (3) Menganalisis
kinerja ruas Jalan Diponegoro 10 tahun yang akan datang.
Data yang diperlukan pada studi ini berupa : (a) Data primer yang
diperoleh dari hasil survai langsung di lapangan. (b) Data sekunder yang diperoleh
dari instansi pemerintah atau swasta. Dalam analisis kinerja ruas jalan
menggunakan panduan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997).
Dari hasil analisis diperoleh: (1) Bangkitan pergerakan berkisar antara
1,25 smp/jam hingga 96 smp/jam. Kondisi terendah terjadi pada pukul 12.0013.00 dan kondisi tertinggi terjadi pada pukul 06.30-07.30. (2) Dengan
beroperasinya SDN 5 Pedungan menyebabkan kinerja ruas jalan Diponegoro
menurun. Hal ini dapat dilihat dari derajat kejenuhannya, dimana dengan
beroperasinya SDN 5 Pedungan beroperasi diperoleh sebesar 1,03 dengan tingkat
pelayanan F sedangkan derajat kejenuhan tanpa beroperasinya SDN 5 Pedungan
sebesar 0,92 dengan tingkat pelayanan E. (3) Dari hasil prediksi bangkitan
pergerakan 10 tahun mendatang pada jam puncak diperoleh sebesar 111.21
smp/jam. Derajat kejenuhan yang terjadi diperoleh sebesar 2,38 dengan tingkat
pelayanan F.
Kata kunci: Bangkitan Perjalanan, Kapasitas Ruas Jalan, Kinerja Ruas
Jalan
iv
Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, MT., Ph.D. selaku Dekan
Fakultas Teknik Universitas Udayana.
2.
Bapak Prof. Ir. I Nyoman Arya Thanaya, ME., Ph.D., selaku Ketua Jurusan
Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana.
3.
Bapak Ir. I Gusti Raka Purbanto, MT. selaku dosen pembimbing I yang telah
dengan sabar membimbing hingga selesainya tugas akhir ini.
4.
5.
6.
Orang tua, keluarga, Angga Artana, Dwi Artana, Gusde, Yudha, Devi, Nara,
Eka, Dayu, Artha, Agung, serta teman teman yang tidak dapat saya
sebutkan satu persatu, yang memberi dukungan dalam penyelesaian Tugas
Akhir ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................
i
PERNYATAAN .............................................................................................. ii
LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... iii
ABSTRAK ...................................................................................................... iv
UCAPAN TERIMA KASIH ........................................................................ v
DAFTAR ISI .................................................................................................. vi
DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... ix
DAFTAR TABEL ......................................................................................... x
DAFTAR NOTASI ........................................................................................ xii
BAB I PENDAHULUAN ..............................................................................
1.1 Latar Belakang ........................................................................................
1.2 Rumusan Masalah ...................................................................................
1.3 Tujuan Penelitian ....................................................................................
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................................
1.5 Batasan Masalah .....................................................................................
1
1
2
2
3
3
31
32
32
32
32
32
32
33
33
33
33
34
35
vi
35
37
37
38
41
41
41
42
42
42
43
44
vii
38
40
45
46
46
47
48
49
49
50
50
51
51
51
52
53
53
53
54
54
55
56
61
63
63
65
70
71
71
77
111
viii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1
Gambar 2.2
Gambar 2.3
Gambar 2.4
Gambar 2.5
Gambar 3.1
Gambar 4.1
Gambar 4.2
Gambar 4.3
Gambar 4.4
Gambar 4.5
Gambar 4.6
Gambar 4.7
Gambar 4.8
Gambar 4.9
ix
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1
Tabel 2.2
Tabel 2.3
Tabel 2.4
Tabel 2.5
Tabel 2.6
Tabel 2.7
Tabel 2.8
Tabel 2.9
Tabel 2.10
Tabel 2.11
Tabel 2.12
Tabel 2.13
Tabel 2.14
Tabel 2.15
Tabel 2.16
Tabel 2.17
Tabel 4.1
Tabel 4.2
Tabel 4.3
Tabel 4.4
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
halaman
Jumlah lajur ........................................................................................... 8
Kelas ukuran kota ................................................................................. 9
Emp untuk jalan perkotaan terbagi dan satu arah ................................. 12
Kapasitas dasar ( C0 ) untuk jalan perkotaan ........................................ 13
Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisah arah (FCSP) .................... 14
Faktor penyesuaian kapasitas untuk pengaruh lebar jalur lalu lintas
untuk jalan perkotaan (FCW) ................................................................. 15
Faktor penyesuaian FCSF untuk pengaruh hambatan samping dan
lebar bahu pada kapasitas jalan perkotaan dengan bahu ....................... 16
Faktor penyesuaian FCSF untuk pengaruh hambatan samping dan
jarak kereb penghalang pada kapasitas jalan perkotaan dengan kereb
....................................................... 17
Kelas hambatan samping pada jalan perkotaan .................................... 18
Faktor berbobot tipe hambatan samping ............................................... 18
Faktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota pada kapasitas jalan
perkotaan (FCCS) ................................................................................... 19
Kecepatan arus bebas dasar (FVO) untuk jalan perkotaan .................... 22
Faktor penyesuaian FFVW untuk pengaruh lebar jalur lintas pada
kecepatan arus bebas kendaraan ringan jalan perkotaan ....................... 23
Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan lebar
bahu (FFVSF) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan untuk
jalan perkotaan dengan bahu ................................................................. 24
Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan kereb
penghalang (FFVSF) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan
untuk jalan perkotaan dengan kereb...................................................... 25
Faktor penyesuaian untuk pengaruh ukuran kota pada kecepatan arus
bebas kendaraan ringan jalan perkotaan (FFVCS) ................................. 26
Hubungan antara tingkat pelayanan, karakteristik arus lalu lintas dan
rasio volume terhadap kapasitas .......................................................... 29
Data geometrik jalan pada lokasi studi ................................................. 41
Volume lalu lintas saat ini pada jam puncak (Jalan Diponegoro)......... 46
Hasil perhitungan kecepatan kendaraan ringan pada jam puncak
volume lalu lintas pada masing-masing segmen ................................... 49
Komposisi lalu lintas saat ini pada jam puncak bangkitan perjalanan
(Jalan Diponegoro)................................................................................ 49
Hasil perhitungan kecepatan kendaraan ringan pada jam puncak
bangkitan perjalanan pada masing-masing segmen .............................. 51
Volume bila SDN 5 Pedungan tidak beroperasi pada jam puncak
volume lalu lintas .................................................................................. 52
Perhitungan kapasitas bila SDN 5 Pedungan tidak beroperasi pada
jam puncak volume lalu lintas .............................................................. 53
Tabel 4.8
Volume lalu lintas bila SDN 5 Pedungan tidak beroperasi pada jam
puncak bangkitan perjalanan ................................................................. 54
Tabel 4.9
Tabel 4.10
Tabel 4.11
Tabel 4.12
Tabel 4.13
Tabel 4.14
Tabel 4.15
Tabel 4.16
Tabel 4.17
Tabel 4.18
xi
DAFTAR NOTASI
C
C0
DS
V
L
TT
Q
MC
LV
HV
UM
PED
SMV
EEV
PSV
FV
FV0
FFVW
FFVSF
FFVCS
FCW
FCSP
FCSF
FCCS
WS
WK
emp
smp
: Capacity (Kapasitas)
: Basic Capacity (Kapasitas dasar)
: Degree of Saturation (Derajat kejenuhan)
: Kecepatan perjalanan
: Length (Panjang segmen)
: Time (Waktu tempuh)
: Quantity (Volume lalu lintas)
: Motor Cycle (Sepeda motor)
: Light Vehicle (Kendaraan ringan)
: Heavy Vehicle (Kendaraan berat)
: Unmotorized (Kendaraan tak bermotor)
: Pedestrian (Pejalan Kaki)
: Slow Moving Vehicle (Kendaraan Lambat)
: Entry and Exit Vehicle (Kendaraan keluar dan masuk ke/dari lahan
samping)
: Parked and Stopped Vehicle (Parkir dan Kendaraan Berhenti)
: Free-flow Velocity (Kecepatan arus bebas kendaraan ringan pada
kondisi lapangan)
: Basic Free-flow Velocity (Kecepatan arus bebas dasar kendaraan
ringan)
: Free-flow Velocity Factor of Width (Faktor penyesuaian kecepatan arus
bebas akibat lebar jalur lalu lintas)
: Free-flow Velocity Factor of Side Friction (Faktor penyesuaian
kecepatan arus bebas untuk hambatan samping)
: Free-flow Velocity Factor of City Size (Faktor penyesuaian kecepatan
arus bebas untuk ukuran kota)
: Capacity Factor of Width (Faktor penyesuaian kapasitas untuk lebar
jalan)
: Capacity Factor of Split (Faktor penyesuaian kapasitas untuk pemisah
arah)
: Capacity Factor of Side Friction (Faktor penyesuaian kapasitas untuk
hambatan samping)
: Capacity Factor of City Size (Faktor penyesuaian kapasitas untuk
ukuran kota)
: Width of Shoulder (Lebar bahu)
: Width of Kerb (Lebar Kereb)
: Ekivalensi mobil penumpang
: Satuan mobil pennumpang
xii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kota Denpasar merupakan Ibu Kota Provinsi Bali. Sebagai Ibu Kota
Provinsi, Kota Denpasar menjadi pusat kegiatan, baik kegiatan sosial budaya,
kegiatan pemerintahan, kegiatan perdagangan, kegiatan pendidikan dan lain-lain.
Hal ini menyebabkan banyak warga desa atau kabupaten lain yang pindah bahkan
menetap di kota untuk bekerja dan sekolah. Diketahui jumlah penduduk di Kota
Denpasar kini mencapai 863.600 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar
2,01% dan kepadatan penduduk sebesar 6622 jiwa per km2 (BPS, 2014) jumlah
ini diperkirakan akan terus bertambah setiap tahunnya.
Meningkatnya jumlah penduduk di kota Denpasar berdampak pada
meningkatnya berbagai kebutuhan salah satunya kebutuhan akan pendidikan.
Perkembangan pesat pun terjadi di dunia pendidikan di Kota Denpasar dan seiring
dengan hal tersebut permintaan penyediaan tempat-tempat pendidikan seperti
sekolah-sekolah dan juga tempat-tempat pendidikan informal lainnya pun turut
meningkat.
Aktifitas sekolah terutama pada jam operasional sekolah secara langsung
akan mempengaruhi kelancaran lalu lintas di jalan sekitar sekolah tersebut.
Terganggunya kelancaran lalu lintas ini disebabkan oleh aktifitas keluar
masuknya kendaraan dari atau menuju sekolah dan hambatan samping yang
menyebabkan berkurangnya lebar efektif badan jalan, turunnya kinerja ruas jalan,
konflik lalu lintas dan meningkatnya hambatan atau delay.
Indikasi tersebut terlihat di beberapa sekolah di Kota Denpasar salah
satunya SDN 5 Pedungan yang terletak di Jalan Diponegoro. Berdasarkan Perda
Kota Denpasar No. 27 Tahun 2011 pasal 18 ayat (5) huruf a, Jalan Diponegoro
merupakan jaringan jalan kolektor primer dengan status nasional, dimana
merupakan jalan yang dikembangkan untuk melayani dan menghubungkan antar
kota sebagai pusat pelayanan jasa bagi kebutuhan pelayanan kota. Hal ini dapat
dilihat dari Jalan Diponegoro yang menjadi salah satu penghubung antara Kota
Denpasar dengan daerah selatan Bali selain Jalan Imam Bonjol.
Sebagai jalan yang memiliki peran vital dalam lalu lintas di Kota Denpasar
kondisi di lapangan sangatlah berbeda. Pada ruas Jalan Diponegoro khususnya di
depan SDN 5 Pedungan tersebut sering mengalami permasalahan lalu lintas
seperti peningkatan tundaan pada jam sekolah. Hal ini terjadi saat jam puncak
atau jam sibuk karena tingginya aktivitas masyarakat diikuti oleh kegiatan sekolah
tersebut pada saat yang bersamaan, ditambah lagi hambatan samping yang muncul
akibat kendaraan yang mengantar atau menjemput siswa.
Untuk memperbaiki kinerja Jalan Diponegoro yang semakin padat
tersebut, maka perlu adanya suatu studi yang bermaksud untuk mengetahui
jumlah bangkitan perjalanan dan besar penurunan kinerja ruas jalan pada daerah
studi dengan adanya SDN 5 Pedungan dibandingkan bila tanpa SDN 5 Pedungan.
Studi ini diperlukan untuk mengidentifikasi masalah di ruas jalan Diponegoro
agar nantinya dapat menemukan solusi yang tepat untuk mencegah terjadinya
masalah lalu lintas yang lebih besar.
1.2
Rumusan Masalah
Dari Latar Belakang diatas maka dapat dirumuskan suatu masalah sebagai
berikut:
1. Berapakah
besar
bangkitan
perjalanan
yang
terjadi
dengan
1.3
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Mengetahui jumlah bangkitan perjalanan akibat beroperasinya SDN 5
Pedungan.
2. Menganalisis perbandingan kinerja ruas jalan saat beroperasi dan saat
tidak beroperasi.
1.4
Manfaat Penelitian
1. Bagi institusi penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah
penelitian di bidang transportasi.
2. Bagi mahasiswa penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
dalam hal kinerja ruas jalan sehingga dapat berguna untuk diterapkan
di dunia kerja nanti.
3. Bagi masyarakat penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan
mengenai kinerja ruas jalan.
4. Diharapkan dari penulisan ini dapat berguna untuk mengoptimalkan
kinerja ruas jalan sehingga mampu memberikan solusi terhadap
permasalahan yang terjadi di Jalan Diponegoro Denpasar.
1.5
tidak menyimpang dari permasalahan yang ada dan mencapai kesimpulan yang
tepat, maka pembahasan tidak diutamakan pada masing-masing permasalahan lalu
lintas melainkan dititik beratkan mengenai:
1. Lokasi penelitian dilakukan pada Jalan Diponegoro pada segmen yang
tidak dipengaruhi oleh simpang.
2. Kinerja ruas jalan yang ditinjau meliputi derajat kejenuhan dan tingkat
pelayanan.
3. Metode yang digunakan untuk menganalisis data menggunakan
panduan dari Manual Kapasitas Jalan Indonesia (1997).
4. Penelitian hanya dilakukan dalam satu hari selama 16 jam yaitu pada
pukul 06.00-22.00 WITA.
5. Pada analisis kinerja ruas jalan tanpa pengaruh SDN 5 Pedungan hanya
dilakukan analisis kinerja ruas Jalan Diponegoro. Tidak dilakukan
analisis lebih lanjut dengan asumsi pemindahan sekolah kesuatu lokasi
maupun pelebaran badan jalan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1
pergerakan
adalah
tahapan
pemodelan
yang
memperkirakan jumlah pergerakan yang berasal dari suatu zona atau tata
guna lahan dan jumlah pergerakan yang tertarik ke suatu zona atau tata
guna lahan ( Tamin, 2000 ). Bangkitan dan tarikan pergerakan terlihat
pada gambar 2.1.
Bangkitan
pergerakan
bertujuan
untuk
mendapatkan
jumlah
Sistem Kegiatan
Sistem Jaringan
Sistem Kelembagaan
2.2
Jumlah lajur
5-10,5
10,6-16
Lebar jalur yaitu lebar jalur jalan yang dilewati arus lalu lintas dan
tidak termasuk bahu.
Lebar bahu merupakan lebar bahu sisi jalur jalan yang disediakan
untuk kendaraan berhenti sementara, pejalan kaki dan kendaraan
yang bergerak lambat.
2. Kondisi Lingkungan
-
<0,1
Sangat kecil
0,2-0,5
Kecil
0,6-1,0
Sedang
1,1-3,0
Besar
>3,0
Sangat besar
2.3
Klasifikasi Jalan
Berdasarkan UU No. 38 Tahun 2004, jalan sebagai sarana trnsportasi
mempunyai peranan penting dalam bidang ekonomi, sosial budaya,
lingkungan hidup, politik, pertahanan dan kemananan serta digunakan
sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Jalan dapat diklasifikasikan
sebagai berikut :
Berdasarkan atas peruntukannya, jalan dapat dibedakan menjadi :
1. Jalan umum diperuntukan bagi lalu lintas umum dalam rangka
distribusi barang dan jasa yang dikelompokan menurut sistem, fungsi,
status dan kelas.
2. Jalan khusus tidak diperuntukan bagi lalu lintas umum dalam rangka
distribusi barang dan jasa yang dubutuhkan.
a. Berdasarkan sistemnya jalan umum dibedakan menjadi :
10
menghubungkan
pusat
pelayanan
dengan
persil,
11
2.4
Jalan raya
Jalan sedang
Jalan kecil
dari fasilitas lalu lintas. Adapun beberapa parameter yang digunakan dalam
menentukan kinerja ruas jalan adalah sebagai berikut :
2.4.1
adalah jumlah kendaraan bermotor yang melalui titik pada jalan per satuan waktu,
dinyatakan dalam kend/jam (Qkend), smp/jam (Qsmp) atau LHRT (QLHRT Lalulintas Harian Rata-rata Tahunan).
Dalam manual kapasitas, nilai arus lalu lintas (Q) mencerminkan
komposisi lalu lintas, dengan menyatakan arus dalam satuan mobil penumpang
(smp). Semua nilai arus lalu lintas (per arah dan total) diubah menjadi satuan
mobil penumpang (smp) dengan menggunakan ekivalen mobil penumpang (emp)
yang diturunkan secara empiris tipe kendaraan berikut (Departemen Pekerjaan
Umum, 1997):
1. Kendaraan berat/Heavy Vehicle (HV), kendaraan bermotor dengan
jarak as lebih dari 3,50 m biasanya beroda lebih dari 4 (termasuk bis,
truk 2 as, truk 3 as, dan truk kombinasi sesuai sistem klasifikasi Bina
Marga).
2. Kendaraan ringan/Light Vehicle (LV), kendaraan bermotor 2 as beroda
4 dengan jarak as 2,0-3,0 m (termasuk mobil penumpang, opelet,
mikrobis, pick up, dan truk kecil sesuai sistem klasifikasi Bina Marga).
12
Emp
HV
<6
1,3
0,50
0,40
1800
1,2
0,35
0,25
1,3
0,40
3700
1,2
0,25
MC
Arus lalu-lintas
2.4.2
Kapasitas
Kapasitas adalah arus lalu lintas maksimum yang dapat melintas dengan
(2.1)
Keterangan:
C
C0
FCW
FCSP
FCSF
FCCS
13
1. Kapasitas Dasar
Jika kondisi sesungguhnya sama dengan kasus dasar ( ideal ) tertentu, maka
semua faktor penyesuaian menjadi 1,0 sehingga besarnya kapasitas sama dengan
kapasitas dasar. Nilai kapasitas dasar dapat dilihat pada tabel 2.4.
Tabel 2.4. Kapasitas dasar ( C0) untuk jalan perkotaan
Tipe jalan
Kapasitas dasar
Keterangan
1650
Per lajur
1500
Per lajur
2900
50-50
60-40
70-30
80-20
90-100
100-0
1,00
0,94
0,88
0,82
0,75
0,70
1,00
0,97
0,94
0,91
0,88
0,85
FCSP
Empat lajur
dua arah (4/2)
14
Efektif (WC)
FCW
(m)
Per lajur
3,00
0,92
3,25
0,96
3,50
1,00
3,75
1,04
4,00
1,08
Per lajur
3,00
0,91
3,25
0,95
(4/2UD)
3,50
1,00
3,75
1,05
4,00
1,09
0,56
0,87
1,00
(2/2UD)
1,14
1,25
10
1,29
11
1,34
15
Tipe Jalan
Kelas Hambatan
Samping
0,5
1,0
1,5
2,0
Sangat Rendah
0,96
0,98
1,01
1,03
Rendah
0,94
0,97
1,02
1,02
Sedang
0,92
0,95
0,98
1,00
Tinggi
0,88
0,92
0,95
0,98
Sangat Tinggi
0,84
0,88
0,92
0,96
Sangat Rendah
0,96
0,99
1,01
1,03
Rendah
0,94
0,97
1,00
1,02
Sedang
0,92
0,95
0,98
1,00
Tinggi
0,87
0,91
0,94
0,98
Sangat Tinggi
0,80
0,86
0,90
0,95
Sangat Rendah
0,94
0,96
0,99
0,99
2/2 UD atau
Rendah
0,92
0,94
0,97
0,97
jalan satu
Sedang
0,89
0,92
0,95
0,94
arah
Tinggi
0,82
0,86
0,90
0,88
Sangat Tinggi
0,73
0,79
0,85
0,91
4/2 D
4/2 UD
16
Tabel 2.8
Tipe Jalan
Kelas Hambatan
Samping
1,0
1,5
2,0
Sangat Rendah
0,95
0,97
0,99
1,01
Rendah
0,94
0,96
0,98
1,00
Sedang
0,91
0,93
0,95
0,98
Tinggi
0,86
0,89
0,92
0,95
Sangat Tinggi
0,81
0,85
0,88
0,92
Sangat Rendah
0,95
0,97
0,99
1,01
Rendah
0,93
0,95
0,97
1,00
Sedang
0,90
0,92
0,95
0,97
Tinggi
0,84
0,87
0,90
0,93
Sangat Tinggi
0,77
0,81
0,85
0,90
Sangat Rendah
0,93
0,95
0,97
0,99
2/2 UD
Rendah
0,90
0,92
0,95
0,97
atau jalan
Sedang
0,86
0,88
0,91
0,94
satu arah
Tinggi
0,78
0,81
0,84
0,88
Sangat Tinggi
0,68
0,72
0,77
0,82
4/2 D
4/2 UD
17
Kelas hambatan
samping ( SFC )
Kondisi Khusus
Daerah permukiman,
VL
Sangat rendah
<100
Rendah
100-299
beberapa kendaraan
umum dsb
Daerah Industri;
Sedang
300-499
Tinggi
500-899
Daerah komersil,
aktivitas sisi jalan
tinggi
Daerah komersil
VH
Sangat Tinggi
>900
Symbol
Bobot
PED
0,5
SMV
0,4
EEV
0,7
PSV
1,0
18
< 0,1
0,86
0,2 0,5
0,90
0,6 1,0
0,94
1,1 3,0
1,00
>3,0
1,04
2.4.3
Derajat Kejenuhan
Derajat kejenuhan (DS) didefinisikan sebagai rasio arus jalan terhadap
kapasitas, yang digunakan sebagai faktor utama dalam penentuan tingkat kinerja
simpang dan segmen jalan. Nilai DS menunjukkan apakah segmen jalan tersebut
mempunyai masalah kapasitas atau tidak. Persamaan dasar untuk menentukan
derajat kejenuhan adalah sebagai berikut:
DS
Q
C
(2.2)
Keterangan:
DS
= Derajat kejenuhan
= Kapasitas (smp/jam)
2.4.4
Kecepatan
Kecepatan adalah jarak perjalanan yang ditempuh dalam satuan waktu
(km/jam).
19
L
TT
(2.3)
Keterangan:
V = Kecepatan rata-rata kendaraan ringan (km/jam)
L = Panjang segmen (km)
20
(2.4)
Keterangan:
FV
FV0
= Kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan pada jalan dan alinyemen
yang diamati (km/jam)
21
Tabel 2.12
Tipe Jalan
Kendaraan
Kendaraan
Sepeda
Semua
Ringan
Berat
Motor
Kendaraan
LV
HV
MC
(rata-rata)
61
52
48
57
57
50
47
55
53
46
43
51
44
40
40
42
22
Tabel 2.13
Efektif (WC)
FVW (km/jam)
(m)
Per lajur
3,00
-4
3,25
-2
3,50
3,75
4,00
Per lajur
3,00
-4
3,25
-2
3,50
3,75
4,00
-9,5
-3
(2/2 UD)
10
11
23
Tabel 2.14 Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan lebar
bahu (FFVSF) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan
untuk jalan perkotaan dengan bahu
Faktor Penyesuaian Untuk Hambatan
Tipe Jalan
Kelas Hambatan
Samping
1,0
1,5
2,0
Sangat Rendah
1,02
1,03
1,03
1,04
Rendah
0,98
1,00
1,02
1,03
Sedang
0,94
0,97
1,00
1,02
Tinggi
0,89
0,93
0,96
0,99
Sangat Tinggi
0,84
0,88
0,92
0,96
Sangat Rendah
1,02
1,03
1,03
1,04
Rendah
0,98
1,00
1,02
1,03
Sedang
0,93
0,96
0,99
1,02
Tinggi
0,87
0,91
0,94
0,98
Sangat Tinggi
0,80
0,86
0,90
0,95
Sangat Rendah
1,00
1,01
1,01
1,01
2/2 UD
Rendah
0,96
0,98
0,99
1,00
atau jalan
Sedang
0,91
0,93
0,96
0,99
satu arah
Tinggi
0,82
0,86
0,90
0,95
Sangat Tinggi
0,73
0,79
0,85
0,91
4/2 D
4/2 UD
24
Tabel 2.15 Faktor penyesuaian untuk pengaruh hambatan samping dan kereb
penghalang (FFVSF) pada kecepatan arus bebas kendaraan ringan
untuk jalan perkotaan dengan kereb
Faktor Penyesuaian Untuk Hambatan
Samping dan
Tipe Jalan
Kelas Hambatan
Samping
1,0
1,5
2,0
Sangat Rendah
1,01
1,01
1,02
Rendah
0,97
0,98
0,99
1,00
Sedang
0,93
0,95
0,97
0,99
Tinggi
0,87
0,90
0,93
0,96
Sangat Tinggi
0,81
0,85
0,88
0,92
Sangat Rendah
1,01
1,01
1,02
Rendah
0,96
0,98
0,99
1,00
Sedang
0,91
0,93
0,96
0,98
Tinggi
0,84
0,87
0,90
0,94
Sangat Tinggi
0,77
0,81
0,85
0,90
Sangat Rendah
0,98
0,995
0,99
1,00
2/2 UD
Rendah
0,93
0,95
0,96
0,98
atau jalan
Sedang
0,87
0,89
0,92
0,95
satu arah
Tinggi
0,78
0,81
0,84
0,88
Sangat Tinggi
0,68
0,72
0,77
0,82
4/2 D
4/2 UD
25
Tabel 2.16
< 0,1
0,90
0,2 0,5
0,93
0,6 1,0
0,95
1,1 3,0
1,00
>3,0
1,03
26
Gambar 2.4 Kecepatan sebagai fungsi DS jalan dua lajur tak terbagi
Sumber: Departemen Pekerjaan Umum ( 1997 )
2.4.5
Tingkat Pelayanan
Tingkat pelayanan adalah indikator yang dapat mencerminkan tingkat
kenyamanan ruas jalan, yaitu perbandingan antara volume lalu lintas yang ada
terhadap kapasitas jalan tersebut (Departemen Pekerjaan Umum, 1997).
Tingkat pelayanan jalan ditentukan dalam suatu skala interval yang terdiri
dari 6 (enam) tingkat. Tingkat-tingkat ini dinyatakan dengan huruf A yang
merupakan tingkat pelayanan tertinggi sampai F yang merupakan tingkat
pelayanan paling rendah. Apabila volume lalu lintas meningkat, maka tingkat
pelayanan jalan menurun karena kondisi lalu lintas yang memburuk akibat
interaksi faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pelayanan. Adapun
faktor-faktor yang berpengaruh terhadap tingkat pelayanan, antara lain: volume,
kapasitas, dan kecepatan.
Tingkat pelayanan jalan diklasifikasikan atas:
1. Tingkat Pelayanan A
a. Arus bebas dengan volume lalu lintas rendah dan kecepatan tinggi.
b. Kepadatan lalu lintas sangat rendah dengan kecepatan yang dapat
dikendalikan oleh pengemudi berdasarkan batasan kecepatan
maksimum/minimum dan kondisi fisik jalan.
27
stabil
tetapi
kecepatan
dan
pergerakan
kendaraan
28
6. Tingkat Pelayanan F
a. Arus tertahan dan terjadi antrean kendaraan yang panjang.
b. Kepadatan lalu lintas sangat tinggi dan volume rendah serta terjadi
kemacetan untuk durasi yang cukup lama.
c. Dalam keadaan antrean, kecepatan maupun volume turun sampai 0.
Hubungan antara tingkat pelayanan jalan, karakteristik arus lalu lintas dan
rasio volume terhadap kapasitas (rasio DS=Q/C) adalah seperti yang ditunjukkan
pada Tabel 2.17 sebagai berikut.
Tabel 2.17 Hubungan antara tingkat pelayanan, karakteristik arus lalu lintas dan
rasio volume terhadap kapasitas
Derajat
Tingkat
Keterangan
Pelayanan
Kejenuhan
(DS)
0,00 0,20
0,21 0,44
0,45 0,74
seluruh
pengemudi
akan
dibatasi
(terganggu).
0,75 0,84
dapat ditolerir.
Volume lalu lintas mendekati atau berada pada
E
0,85 1,00
sering terhenti.
Arus yang dipaksakan atau macet pada kecepatan
F
>1,00
29
Tingkat pelayanan jalan tidak hanya dapat dilihat dari perbandingan rasio
Q/C, namun juga tergantung dari besarnya kecepatan operasi pada suatu ruas
jalan. Kecepatan operasi dapat diketahui dari survai langsung di lapangan.
Apabila kecepatan operasi telah didapat, maka akan dapat dibandingkan dengan
kecepatan optimum (kecepatan yang dipilih pengemudi pada saat kondisi
tertentu). Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.5.
Gambar 2.5
30
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1
Kerangka Penelitian
Secara umum kerangka pelaksanaan penelitian untuk studi ini adalah
sebagai berikut:
Studi Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Studi Literatur
Tujuan Studi
Penetapan Lokasi
Pengumpulan Data
Data Primer :
-Data Inventaris Jalan
-Data Volume lalu Lintas
-Data Hambatan Samping
-Data Kecepatan
Data Sekunder :
-Data Jumlah Penduduk
-Data jumlah Kepemilikan
Kendaraan Bermotor
Kinerja ruas
jalan dengan
beroperasinya
sekolah
Kinerja
ruas
jalan
tanpa
beroperasinya
sekolah
Bandingkan
31
3.6
Pengumpulan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis data, yaitu
data primer dan data sekunder. Dikatakan sebagai data primer dikarenakan data
32
tersebut didapat langsung dari lapangan melalui kegiatan survai. Sedangkan data
sekunder merupakan data yang diambil dari data yang telah ada dan telah disurvai
sebelumnya yang bisa didapatkan dari instansi-instansi tertentu.
3.7
Data Primer
Data primer merupakan data yang diperoleh langsung dengan cara
3.8
inventarisasi jalan, survai volume lalu lintas, survai hambatan samping, dan survai
kecepatan.
33
34
35
Keterangan :
X = Nilai rata-rata
Xi = Nilai sampel ke i
n = jumlah sampel awal
36
3. Ketelitian 95 %
= 1,96
Keterangan :
n = jumlah sampel representatif untuk populasi tak hingga ( 30 )
n = jumlah sampel representatif untuk populasi yang hingga ( < 30 )
N = jumlah populasi
2
Pada analisis kecepatan kendaraan, diperlukan pilot survey pada daerah studi
dengan spesifikasi 95%.
3.9
Data Sekunder
Data sekunder merupakan data yang digunakan untuk menunjang data
primer, dimana data sekunder tersebut didapat dari instansi-instansi terkait yang
berhubungan dengan perlengkapan survai. Data sekunder untuk penelitian ini
merupakan data jumlah penduduk yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS)
Kota Denpasar.
3.10
2.
Kapasitas
Dari data geometrik yang didapat dari survai, maka ditentukan kapasitas
ruas jalan dengan memasukan variabel-variabel tertenttu berdasarkan data
geometrik yang ada yang ada dalam rumus sesuai Manual Kapasitas Jalan
Indonesia ( MKJI, 1997 ).
3.
Derajat kejenuhan
Variabel ini digunakan dalam menentukan suatu ruas jalan mempunyai
masalah kapasitas atau tidak. Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
derajat kejenuhan adalah kapasitas dan volume lalu lintas.
4.
Kecepatan
Kecepatan yang digunakan pada studi ini adalah kecepatan rata-rata ruang
sehingga diperlukan waktu tempuh yang didapat dari hasil survai. Data
waktu tempuh tersebut dicari rata-ratanya tiap interval waktu yang
diinginkan dan memasukkannya ke rumus sehingga didapat kecepatan
rata-rata kendaraan tiap interval waktu yang diinginkan.
38
(3.1)
Keterangan :
Tn = Pergerakan pada masa yang akan datang
T0 = Pergerakan pada masa sekarang
r
= Faktor pertumbuhan
= Tahun rencana
39
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1
Kompilasi Data
Data yang telah didapat, baik data primer yang berasal dari hasil survai di
4.1.1
Jumlah Penduduk
Data jumlah penduduk berasal dari data sekunder dimana diperoleh dari
instansi terkait dalam hal ini adalah Badan Pusat Statistik Kota Denpasar.
Berdasarkan data tersebut diperoleh jumlah penduduk di Kota Denpasar hingga
pada akhir tahun 2014 adalah 863.600 jiwa (BPS 2014).
4.1.2
Geometrik Jalan
Data geometrik jalan adalah data tentang kondisi jalan itu sendiri secara
nyata di lapangan. Data geometrik jalan ini berupa tipe daerah, tipe jalan, jenis
perkerasan, lebar efektif jalan, lebar jalur (Wj), lebar lajur (Wl), dan lebar bahu
jalan (Ws). Adapun data geometrik jalan pada lokasi penelitian dapat dilihat pada
lampiran B1 atau pada Tabel 4.1.
Jalan Diponegoro
2/2 UD
Aspal
7,4 m
3,7 m
1,3 m
1,6 m
Tidak ada
40
4.1.3
Hambatan Samping
Data yang didapat dari survai lapangan tersebut ditabulasi setiap 15 menit
4.1.4
21.45-22.00
21.00-21.15
20.15-20.30
19.30-19.45
18.45-19.00
18.00-18.15
17.15-17.30
16.30-16.45
15.45-16.00
15.00-15.15
14.15-14.30
13.30-13.45
12.45-13.00
12.00-12.15
11.15-11.30
10.30-10.45
09.45-10.00
09.00-09.15
08.15-08.30
07.30-07.45
06.45-07.00
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
06.00-06.15
Volume (smp/jam)
distribusi volume lalu lintas pada segmen Jalan Diponegoro pada Gambar 4.1.
Waktu/15 menit
41
jam puncak pada pagi hari terjadi pada pukul 07.15-08.15 dengan volume sebesar
2775,45 smp/jam dan jam puncak pada sore hari terjadi pada pukul 16.45-17.45
dengan volume sebesar 2673,4 smp/jam. Jam puncak pagi disebabkan oleh adanya
pergerakan menuju SDN 5 pedungan yang bersamaan dengan pergerakan menuju
pertokoan atau institusi disekitar sekolah, sedangkan jam puncak sore disebabkan
oleh pergerakan dari pertokoan atau institusi disekitar sekolah karena pada jam
puncak sore merupakan waktu berakhirnya jam kerja.
4.1.5
Kecepatan
Untuk mendapatkan jumlah sampel yang diperlukan pada survai kecepatan
terlebih dahulu dilakukan pilot survai. Dimana survai ini dilakukan pada
kendaraan ringan pada arah lalu lintas yang berbeda, sehingga diperoleh data
kecepatan pilot survai yang ditampilkan dalam lampiran B9 dan B10. Berikut
analisis kecepatan kendaraan ringan pada ruas jalan Diponegoro
: 40
Rata-rata kecepatan
: 28,28
Standar deviasi
: 4,98
: 0,05 x mean
: 0,05 x 28,28 = 1,414
: 1,414/1,96 = 0,721
: 40
Rata-rata kecepatan
: 31,33
Standar deviasi
: 5,54
42
: 0,05 x mean
: 0,05 x 31,33 = 1,566
: 1,566/1,96 = 0,799
4.1.6
sekolah dengan diantar oleh orang tua maupun kerabatnya, sehingga pada jam
masuk sekolah akan terdapat lebih banyak tarikan pergerakan dan pada jam keluar
akan terdapat lebih banyak produksi pergerakan.
Pelaksanaan survai dilaksanakan pada hari Selasa, tanggal 07 April 2015
selama 16 jam. Survai bangkitan perjalanan dilakukan secara simultan dengan
interval waktu 15 menit. Besarnya bangkitan perjalanan akan ditampilkan pada
lampiran B6.
Pada lampiran B6 dapat dilihat bahwa bangkitan perjalanan hanya terjadi
pada pukul 06.00-13.00. Hal ini dikarenakan sekolah hanya beroperasi hingga
pukul 13.00. Oleh karena itu yang akan dianalisis hanya jam puncak pada interval
waktu tersebut.
a.
43
dimana kondisi tertinggi terjadi pada pukul 06.30-07.30 yang merupakan jam
masuk sekolah.
b.
c.
ditampilkan dalam bentuk grafik pada Gambar 4.2. pada grafik dapat dilihat
120
100
80
60
40
20
0
06.00-06.15
06.30-06.45
07.00-07.15
07.30-07.45
08.00-08.15
08.30-08.45
09.00-09.15
09.30-09.45
10.00-10.15
10.30-10.45
11.00-11.15
11.30-11.45
12.00-12.15
12.30-12.45
13.00-13.15
13.30-13.45
14.00-14.15
14.30-14.45
15.00-15.15
15.30-15.45
16.00-16.15
16.30-16.45
17.00-17.15
17.30-17.45
Waktu/15 menit
Dari Gambar 4.2 memperlihatkan bahwa bangkitan terdiri dari tarikan dan
produksi. Besarnya tarikan dan produksi berkisar antara 1,25 smp/jam sampai
dengan 96 smp/jam. Dimana kondisi terendah dengan 1,25 smp/jam terjadi pada
pukul 12.00-13.00 dan kondisi tertinggi dengan 96 smp/jam terjadi pada pukul
06.30-07.30. Jam puncak bangkitan disebabkan oleh aktivitas mengantar siswa
44
pada jam yang bersamaan, sedangkan pada jam pulang sekolah tidak bersamaan
sehingga hanya terjadi jam puncak pada pagi hari saja.
4.2
lintas dan kecepatan serta analisis kapasitas ruas jalan berdasarkan parameterparameter yang sudah didapat sebelumnya. Adapun data-data yang tersedia
diperoleh dari survai langsung yang dilakukan di lapangan pada tanggal 07 April
2015. Data-data yang diperoleh berupa geometrik jalan, volume kendaraan,
hambatan samping serta kecepatan kendaraan
4.2.1
pagi hari terjadi pada pukul 07.15-08.15 dan pada sore hari terjadi pada pukul
16.45-17.45, dimana jam puncak ini dapat mewakili segmen ruas jalan di depan
sekolah lokasi studi. Data volume selengkapnya dijabarkan dalam tabel 4.2.
Tabel 4.2 Volume lalu lintas saat ini pada jam puncak (Jalan Diponegoro)
Jam
puncak
Pagi
Sore
Waktu
07.15-08.15
16.45-17.45
1118
1252
6097
5364
2775.45
2673.4
4.2.2
Kapasitas
Untuk menghitung kapasitas yang terjadi pada jam puncak volume lalu
45
4.2.3
Derajat Kejenuhan
Setelah kapasitas sesungguhnya diperoleh, selanjutnya dapat dihitung
besarnya derajat kejenuhan dengan menggunakan Pers. 2.2. Dengan Q pada jam
puncak volume lalu lintas pagi hari (07.15 08.15) yaitu sebesar 2775,45
46
smp/jam dan Q pada jam puncak volume lalu lintas sore hari (16.45-17.15) yaitu
sebesar 2673,4 smp/jam, maka:
DS
Q
C
DS
2775,45
2206,97
DS 1,26
DS
Q
C
DS
2673,4
2206,97
DS 1,21
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai derajat kejenuhan pada jam puncak
volume lalu lintas pagi hari adalah 1,26 dan pada jam puncak sore hari adalah
1,21. Dimana hal itu berarti volume lalu lintas sudah melebihi kapasitas yakni
pada pagi hari sebesar 126% dari kapasitas dan pada sore hari volume lalu lintas
sebesar 121% dari kapasitas jalan. Hal ini disebabkan oleh perilaku pengendara
sepeda motor yang berkendara di trotoar, bukan pada badan jalan. Karena volume
lalu lintas melebihi kapasitas jalan maka tingkat pelayannya adalah F.
4.2.4
Kecepatan
Pada analisis kecepatan kendaraan, diperlukan data pilot survai yang
47
Tabel 4.3 Hasil perhitungan kecepatan kendaraan ringan pada jam puncak volume
lalu lintas pada masing-masing segmen
Kecepatan
Utara ke Selatan
Selatan ke Utara
Kecepatan
Rata-rata
Kecepatan
Rata-rata
(km/jam) kecepatan/jam (km/jam) kecepatan/jam
07.15-07.30
23.66
29.30
07.30-07.45
23.54
30.64
Pagi
29.42
31.53
07.45-08.00
30.90
32.07
08.00-08.15
38.56
34.12
16.45-17.00
21.13
21.44
17.00-17.15
23.75
23.89
Sore
22.31
22.23
17.15-17.30
22.44
22.15
17.30-17.45
21.92
21.45
Sumber : Hasil Analisis (2015)
Jam
puncak
Waktu
4.3 Analisis Kinerja Ruas Jalan Saat Ini (Bila SDN 5 Pedungan Beroperasi )
Pada Jam Puncak Bangkitan Perjalanan
4.3.1
pukul 06.00-13.00. Oleh karena itu untuk analisis kinerja ruas jalan pada jam
puncak bangkitan hanya digunakan jam puncak pagi saja. Hasil perhitungan
volume lalu lintas pada jam puncak bangkitan perjalanan dapat dilihat dalam tabel
4.4.
Tabel 4.4 Komposisi lalu lintas saat ini pada jam puncak bangkitan perjalanan
(Jalan Diponegoro)
Komposisi lalu lintas (kend/jam)
Waktu
06.30-07.30
HV
LV
MC
Kedaraan/jam
smp/jam
58
818
5014
5890
2141.1
48
4.3.2
Kapasitas
Untuk menghitung kapasitas yang terjadi pada jam puncak bangkitan
4.3.3
Derajat Kejenuhan
Setelah kapasitas sesungguhnya diperoleh, selanjutnya dapat dihitung
besarnya derajat kejenuhan dengan menggunakan Pers. 2.2. Dengan Q pada jam
puncak volume lalu lintas (06.30 07.30) yaitu sebesar 2141,1 smp/jam, maka:
49
DS
2141.1
2063,04
DS 1,03
4.3.4
Kecepatan
Hasil perhitungan kecepatan kendaraan ringan pada jam puncak volume
lalu lintas saat ini ( bila SDN 5 Pedungan beroperasi ) ditampilkan pada tabel 4.5
Tabel 4.5 Hasil perhitungan kecepatan kendaraan ringan pada jam puncak
bangkitan perjalanan pada masing-masing segmen
Kecepatan
Waktu
06.30-06.45
06.45-07.00
07.00-07.15
07.15-07.30
Utara ke Selatan
Kecepatan
(km/jam)
27.50
27.91
25.23
23.66
Rata-rata
kecepatan/jam
26.07
Selatan ke Utara
Kecepatan
(km/jam)
32.43
30.64
29.39
29.30
Rata-rata
kecepatan/jam
30.44
4.4 Analisis Kinerja Ruas Jalan Tanpa Pengaruh SDN 5 Pedungan Pada
Jam Puncak Volume Lalu Lintas
4.4.1
diperoleh dari hasil survai dikurangi dengan besarnya bangkitan perjalanan. Dari
hasil survai bangkitan perjalanan diketahui bangkitan perjalanan hanya terjadi
pada pukul 06.00-13.00. Oleh karena itu jam puncak volume lalu lintas yang
dianalisis halanyalah jam puncak pada pagi hari, karena analisis kinerja pada jam
50
puncak volume lalu lintas saat sore hari yang telah dihitung sebelumnya tidak
dipengaruhi bangkitan. Hasil perhitungan volume dapat dilihat pada grafik
21.45-22.00
21.00-21.15
20.15-20.30
19.30-19.45
18.45-19.00
18.00-18.15
17.15-17.30
16.30-16.45
15.45-16.00
15.00-15.15
14.15-14.30
13.30-13.45
12.45-13.00
12.00-12.15
11.15-11.30
10.30-10.45
09.45-10.00
09.00-09.15
08.15-08.30
07.30-07.45
3000
2500
2000
1500
1000
500
0
06.45-07.00
Volume (smp/jam)
dibawah.
waktu
Gambar 4.3 Volume lalu lintas segmen Jalan Diponegoro saat SDN 5 Pedungan
tidak beroperasi
Sumber : Hasil analisis 2015
Untuk hasil perhitungan volume lalu lintas pada jam puncak ditampilkan pada
tabel 4.6.
Tabel 4.6 Volume bila SDN 5 Pedungan tidak beroperasi pada jam puncak
volume lalu lintas
Waktu
Volume bangkitan
SDN 5 Pedungan
(smp/jam)
07.15-08.15
2775.45
13.5
2761.95
4.4.2
Kapasitas
Besarnya kapasitas akan mengalami perubahan jika pengaruh aktivitas
51
Kapasitas
dasar
C0
smp/jam
Lebar
Jalur
(FCw)
07.152900
1.00
08.15
Sumber : Hasil Analisis (2015)
Kapasitas
Pemisah Hambatan Ukuran
Arah
Samping
Kota Sesungguhnya
(FCsp)
(FCsf)
FCcs
smp/jam
0.88
0.92
0.94
2206.97
Pada tabel 4.7 dapat dilihat kapasitas pada waktu jam puncak volume lalu
lintas yang diperoleh sama dengan kapasitas pada jam puncak volume lalu lintas
bila aktifitas SDN 5 Pedungan tidak diabaikan. Hal ini disebabkan faktor
penyesuaian hambatan samping yang tidak berubah.
4.4.3
Derajat Kejenuhan
Setelah kapasitas sesungguhnya diperoleh, selanjutnya dapat dihitung
DS
Q
C
DS
2761.95
2206,97
DS 1,25
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai derajat kejenuhan adalah 1,25. Dimana hal
itu berarti volume lalu lintas sudah melebihi kapasitas yakni pada sebesar 125%
dari kapasitas jalan. Hal ini disebabkan oleh perilaku pengendara sepeda motor
yang berkendara di trotoar, bukan pada badan jalan. Karena volume lalu lintas
melebihi kapasitas jalan maka tingkat pelayannya adalah F.
52
4.5 Analisis Kinerja Ruas Jalan Tanpa Pengaruh SDN 5 Pedungan Pada
Jam Puncak Bangkitan perjalanan
4.5.1
Waktu
Volume bangkitan
SDN 5 Pedungan
(smp/jam)
96
2045.1
06.302141.1
07.30
Sumber : Hasil Analisis (2015)
4.5.2
Kapasitas
Besarnya kapasitas akan mengalami perubahan jika pengaruh aktivitas
Kapasitas
dasar
C0
smp/jam
Lebar
Jalur
(FCw)
06.302900
1.00
07.30
Sumber : Hasil Analisis 2015
Kapasitas
Pemisah Hambatan Ukuran
Arah
Samping
Kota Sesungguhnya
(FCsp)
(FCsf)
FCcs
smp/jam
0.88
0.92
0.94
2206.97
Dari tabel 4.9 dapat dilihat kapasitas pada waktu jam puncak bangkitan
perjalanan apabila pengaruh aktivitas di SDN 5 Pedungan diabaikan mengalami
kenaikan. Dimana kapasitas saat jam puncak bangkitan perjalanan apabila
53
4.5.3
Derajat Kejenuhan
Setelah kapasitas sesungguhnya diperoleh, selanjutnya dapat dihitung
DS
Q
C
DS
2045.1
2206,97
DS 0,92
Dari hasil perhitungan diperoleh nilai derajat kejenuhan adalah 0,92 dimana
tingkat pelayanannya adalah E.
4.5.4
Kecepatan
Pada analisis kecepatan ada dua faktor yang harus dihitung terlebih dahulu
yaitu :
1. Besarnya derajat kejenuhan bila SDN 5 Pedungan tidak beroperasi
pada saat jam puncak bangkitan perjalanan dan nilai derajat kejenuhan
tersebut sudah dihitung sebelumnya.
2. Besarnya kecepatan arus bebas (FV) pada segmen jalan yang ditinjau
bila SDN 5 Pedungan tidak beroperasi.
Untuk menghitung kecepatan arus bebas (FV) dapat dilakukan dengan langkahlangkah sebagai berikut :
1. Menentukan kecepatan arus bebas dasar kendaraan ringan (FV0)
dengan menggunakan Tabel 2.12.
2. Menentukan faktor penyesuaian lebar jalur lalu lintas efektif (FVw)
dengan menggunakan Tabel 2.13.
3. Menentukan faktor penyesuaian kondisi hambatan samping (FFVSF)
dengan menggunakan Tabel 2.14.
54
Tabel 4.10 Perhitungan kecepatan arus bebas bila SDN 5 Pedungan tidak
beroperasi
Waktu
Kecepatan
arus bebas
dasar (FV0)
(km/jam)
Penyesuaian
lebar jalur
efektif
(FVW)
Faktor
penyesuaian
kondisi
hambatan
samping
(FFVSF)
Faktor
penyesuaian
ukuran kota
(FFVCS)
FV0 +FVW
(km/jam)
Kecepatan
arus bebas
(FV)
(km/jam)
06.3007.30
44
0.00
0.93
0.9
44
36.83
55
Volume
lalu lintas
Bangkitan
perjalanan
Waktu
dengan SDN 5
Pedungan
tanpa SDN 5
Pedungan
07.15-08.15
2775.45
2761.95
06.30-07.30
2141.1
2045.1
56
Kapasitas (smp/jam)
selisih
(%)
dengan SDN 5
Pedungan
tanpa SDN 5
Pedungan
-0.49
2206.97
2206.97
-4.48
2063.04
2206.97
Derajat kejenuhan
selisih
(%)
selisih
(%)
dengan SDN 5
Pedungan
tanpa SDN 5
Pedungan
1.26
1.25
-0.79
6.98
1.03
0.92
-10.68
Dari Tabel 4.11 dapat diketahui perbandingan kinerja ruas jalan bila SDN
5 Pedungan beroperasi maupun tidak yaitu sebagai berikut :
1. Pada jam puncak volume lalu lintas bila SDN 5 Pedungan beroperasi
dibandingkan bila SDN 5 Pedungan tidak beroperasi diketahui volume
lalu lintas menurun sekitar 0,49 %, kapasitas jalan adalah tetap serta
derajat kejenuhan menurun sebesar 0,79 %.
2. Pada jam puncak bangkitan perjalanan bila SDN 5 Pedungan
beroperasi dibandingkan bila SDN 5 Pedungan tidak beroperasi
diketahui volume lalu lintas menurun sekitar 4,48 %, kapasitas jalan
meningkat sebesar 6,98 % serta derajat kejenuhan menurun sebesar
10,98 %.
Dari Tabel 4.11 juga bisa ditampilkan dalam grafik. Dimana grafiknya
digambarkan sebagai berikut :
1. Grafik perbandingan volume lalu lintas dengan kapasitas saat SDN 5
Pedungan beroperasi dengan tidak beroperasi pada jam puncak volume
lalu lintas.
3000
2500
2000
1500
2775.45
2206.97
2761.95
2206.97
1000
Volume
kapasitas
500
0
bila SDN 5 Pedungan
beroperasi
Gambar 4.4 Perbandingan Volume Lalu Lintas dan Kapasitas Jalan Pada Saat Jam
Puncak Volume Lalu Lintas
Sumber : Hasil Analisis (2015)
Dari Gambar 4.4 dapat dilihat perbandingan volume lalu lintas dengan
kapasitas jalan pada saat SDN 5 Pedungan beroperasi dan tidak beroperasi.
Dilihat dari grafik, volume lalu lintas pada saat SDN 5 pedungan
57
beroperasi lebih tinggi dari pada volume lalu lintas saat SDN 5 Pedungan
tidak beroperasi. Sedangkan dilihat dari kapasitas jalan tidak mengalami
perubahan, baik saat SDN 5 Pedungan beroperasi maupun tidak beroperasi
memiliki kapasitas yang sama.
Untuk penggambaran grafik perbandingan volume dan kapasitas pada
jam puncak bangkitan perjalanan dapat dilihat pada Gambar 4.5.
2250
2200
2206.97
2150
2100
Volume
2141.1
2050
2063.04
2045.1
kapasitas
2000
1950
bila SDN 5 Pedungan
beroperasi
Gambar 4.5 Perbandingan Volume Lalu Lintas dan Kapasitas Jalan Pada Saat Jam
Puncak Bangkitan Perjalanan
Sumber : Hasil Analisis (2015)
58
Derajat kejenuhan
1.27
1.26
1.25
1.26
1.25
1.24
bila SDN 5 Pedungan
beroperasi
Gambar 4.6 Perbandingan Derajat Kejenuhan Pada Saat Jam Puncak Volume Lalu
Lintas
Sumber : Hasil Analisis (2015)
Pada Gambar 4.6 dapat dilihat nilai derajat kejenuhan (DS) pada
saat SDN 5 Pedungan beroperasi dan pada saat tidak beroperasi pada
jam puncak volume lalu lintas memiliki selisih nilai derajat kejenuhan
yang sangat sedikit yakni sebesar 0,01. Dari tingkat pelayanan
keduanya sama-sama memiliki tingkat pelayanan F.
Derajat kejenuhan
1.05
1
0.95
1.03
0.9
0.92
0.85
bila SDN 5 Pedungan
beroperasi
Gambar 4.7 Perbandingan Derajat Kejenuhan Pada Saat Jam Puncak Bangkitan
Perjalanan
Sumber : Hasil Analisis (2015)
59
Pada Gambar 4.7 dapat dilihat derajat kejenuhan pada jam puncak
bangkitan perjalanan bila SDN 5 Pedungan beroperasi dan bila SDN 5
Pedungan tidak beroperasi memiliki selisih sebesar 0,11. Dimana bila
SDN 5 Pedungan beroperasi memiliki tingkat pelayanan F, sedangkan
bila SDN 5 Pedungan tidak beroperasi memiliki tingkat pelayanan E.
Keterangan :
Tn = Pergerakan pada masa yang akan datang
T0 = Pergerakan pada masa sekarang
r
= Faktor pertumbuhan
= Tahun rencana
Berikut ditampilkan data pertumbuhan penduduk dan kepemilikan kendaraan
jumlah penduduk
2005
2006
2007
2008
2009
2010
451452
488017
583600
608595
7.49
16.38
4.11
6.34
17.60
649762
788589
60
Tahun
2011
2012
2013
2014
Rata-rata faktor petumbuhan
jumlah penduduk
810900
828900
846200
2.75
2.17
2.04
2.01
6.77
863600
2005
2006
2007
2008
2009
2010
2011
2012
2013
2014
Rata-rata faktor petumbuhan
438202
455601
571338
650386
724992
813570
909139
775282
1260286
1336174
61
4.7.1
2014/2015 adalah :
Murid
: 742 Orang
Total
: 770 Orang
Total
: 892 Orang
Waktu
96
06.30-07.30
Sumber : Hasil Analisis (2015)
111.21
4.7.2
Tn = T0 x ( 1 + r )
62
Hasil perhitungan volume lalu lintas baik untuk jam puncak volume
lalu lintas maupun jam puncak bangkitan perjalanan ditampilkan pada
Tabel 4.15.
Waktu
Volume lalu
lintas
07.15-08.15
2775.45
6362.54
Bangkitan
perjalanan
06.30-07.30
2141.1
4908.34
b. Kapasitas
Kapasitas untuk 10 tahun mendatang diasumsikan sama dengan
kapasitas saat ini. Sehingga nilai kapasitas 10 tahun mendatang sama
dengan nilai kapasitas saat ini. Nilai kapasitas saat ini dapat dilihat pada
tabel 4.16.
Tabel 4.16 Perhitungan kapasitas 10 tahun mendatang pada jam puncak volume
lalu lintas dan jam puncak bangkitan perjalanan
Jam Puncak
Volume
lalu lintas
Bangkitan
perjalanan
07.1508.15
06.3007.30
Kapasitas
dasar
C0
smp/jam
Lebar
Jalur
(FCw)
Pemisah
Arah
(FCsp)
Hambatan
Samping
(FCsf)
Ukuran
Kota
FCcs
Kapasitas
Sesungguhnya
(smp/jam)
2900
1.00
0.88
0.92
0.94
2206.97
2900
1.00
0.88
0.86
0.94
2063.04
63
c. Derajat Kejenuhan
Setelah nilai kapasitas sesungguhnya untuk 10 tahun mendatang
diperoleh maka derajat kejenuhan dapat dihitung dengan persamaan 2.1.
Perhitungan derajat kejenuhan baik pada saat volume lalu lintas maupun
pada jam puncak bangkitan perjalanan dapt dilihat pada Tabel 4.17
Tabel 4.17 Perhitungan derajat kejenuhan 10 tahun mendatang pada jam puncak
volume lalu lintas dan bangkitan perjalanan
Jam puncak
Volume lalu
lintas
Bangkitan
perjalanan
Waktu
Kapasitas
(smp/jam)
Derajat
kejenuhan
(DS)
07.15-08.15
6362.54
2206.97
2.88
06.30-07.30
4908.34
2063.04
2.38
64
Bangkitan
perjalanan
Derajat kejenuhan
Waktu
Th. 2015
Th. 2025
07.15-08.15
2775.45
6362.54
56.38
2206.97
2206.97
1.26
2.88
56.29
06.30-07.30
2141.1
4908.34
56.38
2063.04
2063.04
1.03
2.38
56.71
65
Kapasitas (smp/jam)
selisih
(%)
Th. 2015
Th. 2025
selisih
(%)
Th. 2015
Th. 2025
selisih
(%)
Berdasarkan Tabel 4.18 dapat diketahui perbandingan kinerja ruas jalan saat
ini dengan kinerja ruas jalan 10 tahun mendatang yaitu sebagai berikut :
1. Pada jam puncak volume lalu lintas diketahui volume lalu lintas
meningkat sekitar 56,38 %, kapasitas jalan adalah tetap serta derajat
kejenuhan meningkat sebesar 56,29 %
2. Pada jam puncak bangkitan perjalanan diketahui volume lalu lintas
meningkat sekitar 56,38 %, kapasitas jalan adalah tetap serta derajat
kejenuhan meningkat sebesar 56,71 %.
Dari Tabel 4.18 juga bisa ditampilkan sebagai grafik. Dimana grafiknya dapat
digambarkan sebagai berikut :
1. Grafik perbandingan volume lalu lintas dan kapasitas pada jam puncak
volume lalu lintas dan bangkitan perjalanan.
7000
6000
Volume lalu
lintas 2015
5000
4000
6362.54
3000
4908.34
2000
1000
2775.45
2063.04
2206.97
2141.1
Volume lalu
lintas 2025
Kapasitas
Gambar 4.8 Perbandingan Volume Lalu Lintas dan Kapasitas Jalan Pada Jam
Puncak Volume Lalu Lintas dan Bangkitan Perjalanan
Sumber : Hasil Analisis (2015)
Dari Gambar 4.8 dapat dilihat bahwa volume lalu lintas baik pada jam puncak
volume lalu lintas maupun pada jam puncak bangkitan perjalanan sama-sama
melebihi kapasitas jalan. Hal ini jelas sangat berpengaruh pada kinerja ruas jalan
10 tahun mendatang sehingga kinerja ruas jalan 10 tahun mendatang menjadi
menurun.
66
2. Grafik perbandingan derajat kejenuhan pada jam puncak volume lalu lintas
Derajat
kejenuhan 2015
2.88
1.26
2.38
1.03
Derajat
kejenuhan 2025
Gambar 4.9 Perbandingan Derajat Kejenuhan Pada Jam Puncak Volume Lalu
Lintas dan Bangkitan perjalanan
Sumber : Hasil Analisis (2015)
Pada Gambar 4.9 dapat dilihat derajat kejenuhan pada 10 tahun mendatang
meningkat, dimana pada jam puncak volume lalu lintas dan bangkitan perjalanan
pada saat ini maupun 10 tahun yang akan datang sama-sama memiliki tingkat
pelayanan F.
67
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1
Simpulan
Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan pada bab sebelumnya,
5.2
Saran
Adapun saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk mengatasi
68
DAFTAR PUSTAKA
69
Badan Pusat Statistik Provinsi Bali. 2014. Bali Dalam Angka 2005. BPS Provinsi
Bali.
http://bali.bps.go.id/website/pdf_publikasi/Bali%20Dalam%20Angka%20
2005.pdf. Diaskses tanggal 07 Maret 2015
Departemen Pekerjaan Umum. 1997. Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI),
Dirjen Bina Marga.
Peraturan Daerah Kota Denpasar No. 27 Tahun 2011. Rencana Tata Ruang
Wilayah Kota Denpasar. 30 Desember 2011. Lembaran Daerah Kota
Denpasar Tahun 2011 Nomor 27. Denpasar.
Tamin, O.Z. 2000. Perencanaan dan Pemodelan Transportasi, Edisi Kedua
Penerbit ITB. Bandung.
Undang-Undang Republik Indonesia No. 38 Tahun 2004. Tentang Jalan. 18
Oktober 2004. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor
132. Jakarta.
70
Lokasi Penelitian
DENPASAR
72
Keterangan :
S1 : Surveyor yang menghitung sepeda motor
S2 : Surveyor yang menghitung kendaraan berat dan kendaraan ringan
Gambar A-3 Lokasi dan letak surveyor pada survai volume lalu lintas
(Keterangan : Tidak Untuk diskalakan)
73
Keterangan :
S3 : Surveyor yang menghitung kendaraan masuk
S4 : Surveyor yang menghitung kendaraan keluar
Gambar A-4 Lokasi dan letak surveyor pada survai bangkitan pergerakan
(Keterangan : Tidak Untuk diskalakan)
74
Keterangan :
S5 : Surveyor yang mencatat waktu
S6 : Surveyor yang memberi tanda
Gambar A-5 Lokasi dan letak surveyor pada survai kecepatan
(Keterangan : Tidak Untuk diskalakan)
75
Keterangan :
S7 : Surveyor yang mencatat kendaraan keluar dan masuk ke/dari lahan sisi dan pejalan
kaki
S8 : Surveyor yang mencatat kendaraan parkir/henti dan kendaraan tidak bermotor
Gambar A-6 Lokasi dan letak surveyor pada survai hambatan samping
(Keterangan : Tidak Untuk diskalakan)
76
Lebar Jalur
7,4 meter
3,7 meter
Lebar Trotoar
1,6 meter
Lebar Bahu
1,3 meter
Median Jalan
Tidak ada
77
Lampiran B2. Perhitungan volume lalu lintas pada segmen Jalan Diponegoro
Waktu
06.00-06.15
06.15-06.30
06.30-06.45
06.45-07.00
07.00-07.15
07.15-07.30
07.30-07.45
07.45-08.00
08.00-08.15
08.15-08.30
08.30-08.45
08.45-09.00
09.00-09.15
09.15-09.30
09.30-09.45
09.45-10.00
10.00-10.15
10.15-10.30
10.30-10.45
10.45-11.00
11.00-11.15
78
HV
3
3
8
7
7
8
23
18
15
17
27
20
7
21
16
9
19
9
19
16
1
Utara - Selatan
LV
MC
38
289
48
401
88
553
110
714
150
928
151
1204
164
1289
174
1050
177
881
161
831
173
771
192
547
192
546
148
486
138
451
149
464
196
445
166
463
166
396
157
410
190
435
HV
2
2
7
8
4
9
16
11
11
12
15
22
15
17
17
13
17
17
9
14
16
Selatan - Utara
LV
MC
40
111
40
195
68
276
75
388
83
451
93
500
118
441
114
402
127
330
84
324
110
333
127
316
139
359
152
361
133
383
149
362
174
357
161
362
149
356
154
362
160
365
Total volume
Kedaraan/jam
smp/jam
3474
4614
5890
6941
7408
7326
6790
6168
5623
5340
5096
4805
4727
4677
4670
4627
4594
4553
1286.75
1693.7
2141.1
2521.15
2728.45
2775.45
2653.6
2501.7
2401.05
2346.75
2335.55
2245.25
2191
2221.05
2228.15
2245.65
2254.75
2211.45
Waktu
11.15-11.30
11.30-11.45
11.45-12.00
12.00-12.15
12.15-12.30
12.30-12.45
12.45-13.00
13.00-13.15
13.15-13.30
13.30-13.45
13.45-14.00
14.00-14.15
14.15-14.30
14.30-14.45
14.45-15.00
15.00-15.15
15.15-15.30
15.30-15.45
15.45-16.00
16.00-16.15
16.15-16.30
16.30-16.45
79
HV
12
8
9
10
14
21
16
13
8
7
9
16
17
8
11
9
4
7
9
11
8
6
Utara - Selatan
LV
MC
155
416
142
451
165
421
143
389
141
449
144
491
140
488
177
470
144
477
135
508
181
437
164
497
180
458
172
411
188
407
145
398
142
420
146
401
144
357
149
347
126
332
122
367
HV
19
13
25
15
12
12
17
12
15
19
18
13
11
19
22
20
22
17
16
14
6
12
Selatan - Utara
LV
MC
157
416
149
438
165
499
175
449
183
459
187
373
176
421
170
395
163
402
167
403
150
384
166
427
128
528
148
491
176
491
222
647
201
628
177
683
179
771
165
922
201
876
163
761
Total volume
Kedaraan/jam
smp/jam
4550
2204.2
4656
2206.05
4827
2266.85
4841
2253.95
4924
2278.95
4951
2327.1
4925
2309.15
4981
2344.9
4932
2317.05
4943
2291.4
4864
2277.2
4910
2279.75
5023
2313.5
5033
2330.45
5149
2389.9
5307
2457.15
5402
2505.25
5584
2550.15
5765
2557.05
5932
2555.25
6064
2564.85
6064
2530.65
Waktu
16.45-17.00
17.00-17.15
17.15-17.30
17.30-17.45
17.45-18.00
18.00-18.15
18.15-18.30
18.30-18.45
18.45-19.00
19.00-19.15
19.15-19.30
19.30-19.45
19.45-20.00
20.00-20.15
20.15-20.30
20.30-20.45
20.45-21.00
21.00-21.15
21.15-21.30
21.30-21.45
21.45-22.00
HV
5
2
7
8
4
5
5
7
9
5
3
4
4
8
3
5
4
5
2
2
3
Utara - Selatan
LV
MC
126
366
122
343
134
418
109
316
101
274
109
289
107
298
103
305
107
268
112
315
117
325
125
306
132
278
124
268
109
266
115
225
118
235
106
218
107
221
98
214
85
209
80
HV
11
8
10
16
4
6
8
5
9
5
4
7
10
7
8
6
3
5
2
4
5
Selatan - Utara
LV
MC
171
1088
197
1057
188
957
205
819
136
563
139
575
141
546
125
572
123
525
124
513
130
498
125
434
118
356
120
348
119
319
109
306
106
268
112
272
101
223
99
219
102
208
Total volume
Kedaraan/jam
smp/jam
6355
2575.35
6476
2595.1
6641
2635.45
6683
2673.4
5998
2449.55
5392
2245.75
4783
2034.2
4427
1869.3
4386
1863.3
4337
1841.1
4309
1827.65
4193
1814.2
4050
1789.65
3851
1750.65
3598
1676.95
3363
1598.7
3199
1531.55
3042
1468.05
2874
1404.4
2744
1346.9
2622
1289.6
Lampiran B3-1. Perhitungan hambatan samping pada segmen Jalan Diponegoro bila SDN 5 beroperasi
Waktu
Pejalan kaki
berjalan
atau
menyeberang
jalan
0.7*EEV
Kendaraan
yang
bergerak
lambat
0.4*SMV
Frekuensi
berbobot
kejadian
per 15
menit
06.00-06.15
37
25.9
1.6
52
39
36
25.2
1.2
86.4
123
123
37
25.9
0.4
180.8
23.5
118
118
45
31.5
0.8
173.8
493.0
35
17.5
129
129
61
42.7
0.4
189.6
630.6
50
25
69
69
69
48.3
0.8
143.1
687.3
07.30-07.45
30
15
25
25
76
53.2
1.6
94.8
601.3
07.45-08.00
29
14.5
16
16
79
55.3
85.8
513.3
08.00-08.15
25
12.5
33
33
80
56.0
101.5
425.2
08.15-08.30
24
12
26
26
87
60.9
0.8
99.7
381.8
08.30-08.45
18
26
26
75
52.5
0.4
87.9
374.9
08.45-09.00
15
7.5
38
38
96
67.2
1.6
114.3
403.4
09.00-09.15
21
10.5
42
42
81
56.7
0.4
109.6
411.5
09.15-09.30
28
14
78
78
89
62.3
1.6
155.9
467.7
09.30-09.45
14
87
87
86
60.2
0.8
155
534.8
09.45-10.00
27
13.5
95
95
75
52.5
161
581.5
10.00-10.15
30
15
85
85
91
63.7
163.7
635.6
10.15-10.30
24
12
43
43
84
58.8
113.8
593.5
10.30-10.45
30
15
53
53
89
62.3
0.4
130.7
569.2
1.0*PSV
Kendaraan
masuk dan
keluar ke /dari
lahan sisi
17
17
21
39
63
31.5
06.45-07.00
47
07.00-07.15
07.15-07.30
0.5*PED
Kendaraan
berhenti dan
parkir
15
7.5
06.15-06.30
42
06.30-06.45
81
Frekuensi
berbobot
kejadian
per jam
Waktu
Pejalan kaki
berjalan
atau
menyeberang
jalan
0.4*SMV
Frekuensi
berbobot
kejadian
per 15
menit
Frekuensi
berbobot
kejadian
per jam
10.45-11.00
0.8
143.9
552.1
65.8
0.8
190.6
579.0
97
67.9
3.2
183.6
648.8
58
75
52.5
1.6
129.6
647.7
42
42
98
68.6
1.6
129.2
633.0
10.5
27
27
86
60.2
1.6
99.3
541.7
27
13.5
12
12
92
64.4
0.8
90.7
448.8
29
14.5
16
16
105
73.5
0.4
104.4
423.6
12.45-13.00
26
13
11
11
90
63.0
0.8
87.8
382.2
13.00-13.15
22
11
13
13
95
66.5
0.8
91.3
374.2
13.15-13.30
15
7.5
14
14
90
63.0
86.5
370.0
13.30-13.45
26
13
12
12
99
69.3
0.4
94.7
360.3
13.45-14.00
16
14
14
91
63.7
0.4
86.1
358.6
14.00-14.15
20
10
11
11
95
66.5
0.8
88.3
355.6
14.15-14.30
17
8.5
90
63.0
1.2
79.7
348.8
14.30-14.45
18
104
72.8
88.8
342.9
14.45-15.00
16
100
70.0
0.8
84.8
341.6
15.00-15.15
27
13.5
79
55.3
0.4
76.2
329.5
15.15-15.30
12
10
10
103
72.1
1.6
89.7
339.5
15.30-15.45
18
88
61.6
1.2
80.8
331.5
1.0*PSV
Kendaraan
masuk dan
keluar ke /dari
lahan sisi
0.7*EEV
Kendaraan
yang
bergerak
lambat
61
61
98
68.6
32
92
92
94
47
23.5
89
89
11.30-11.45
35
17.5
58
11.45-12.00
34
17
12.00-12.15
21
12.15-12.30
12.30-12.45
0.5*PED
Kendaraan
berhenti dan
parkir
27
13.5
11.00-11.15
64
11.15-11.30
82
Waktu
Pejalan kaki
berjalan
atau
menyeberang
jalan
0.4*SMV
Frekuensi
berbobot
kejadian
per 15
menit
Frekuensi
berbobot
kejadian
per jam
15.45-16.00
1.2
118.7
365.4
72.8
85.3
374.5
103
72.1
0.4
103
387.8
17
88
61.6
89.6
396.6
17
17
96
67.2
1.2
95.4
373.3
12
12
122
85.4
0.8
106.2
394.2
17
8.5
11
11
99
69.3
0.4
89.2
380.4
13
6.5
89
62.3
0.4
75.2
366.0
17.45-18.00
16
124
86.8
0.8
103.6
374.2
18.00-18.15
17
8.5
99
69.3
0.4
83.2
351.2
18.15-18.30
12
88
61.6
1.2
72.8
334.8
18.30-18.45
14
73
51.1
0.8
61.9
321.5
18.45-19.00
12
88
61.6
1.2
69.8
287.7
19.00-19.15
11
5.5
73
51.1
1.6
59.2
263.7
19.15-19.30
11
5.5
68
47.6
0.8
57.9
248.8
19.30-19.45
11
5.5
77
53.9
0.4
61.8
248.7
19.45-20.00
16
75
52.5
0.8
63.3
242.2
20.00-20.15
12
79
55.3
66.3
249.3
20.15-20.30
13
6.5
65
45.5
1.6
54.6
246.0
20.30-20.45
11
5.5
55
38.5
1.2
46.2
230.4
1.0*PSV
Kendaraan
masuk dan
keluar ke /dari
lahan sisi
0.7*EEV
Kendaraan
yang
bergerak
lambat
20
20
125
87.5
5.5
104
13
6.5
24
24
16.30-16.45
18
17
16.45-17.00
20
10
17.00-17.15
16
17.15-17.30
17.30-17.45
0.5*PED
Kendaraan
berhenti dan
parkir
20
10
16.00-16.15
11
16.15-16.30
83
Waktu
Pejalan kaki
berjalan
atau
menyeberang
jalan
20.45-21.00
0.4*SMV
Frekuensi
berbobot
kejadian
per 15
menit
Frekuensi
berbobot
kejadian
per jam
1.2
43.7
210.8
29.4
0.8
39.7
184.2
31
21.7
29.7
159.3
32
22.4
28.4
141.5
28
19.6
0.4
25.5
123.3
1.0*PSV
Kendaraan
masuk dan
keluar ke /dari
lahan sisi
0.7*EEV
Kendaraan
yang
bergerak
lambat
50
35.0
5.5
42
14
21.30-21.45
12
21.45-22.00
11
5.5
0.5*PED
Kendaraan
berhenti dan
parkir
11
5.5
21.00-21.15
11
21.15-21.30
84
Lampiran B3-2. Perhitungan hambatan samping pada segmen Jalan Diponegoro bila SDN 5 tidak beroperasi
06.00-06.15
Pejalan kaki
berjalan
atau
menyeberang
jalan
15
06.15-06.30
42
21
11
11
36
25.2
1.2
58.4
06.30-06.45
63
31.5
21
21
37
25.9
0.4
78.8
06.45-07.00
47
23.5
12
12
45
31.5
0.8
67.8
245.0
07.00-07.15
35
17.5
11
11
61
42.7
0.4
71.6
276.6
07.15-07.30
50
25
23
23
69
48.3
0.8
97.1
315.3
07.30-07.45
30
15
21
21
76
53.2
1.6
90.8
327.3
07.45-08.00
29
14.5
16
16
79
55.3
85.8
345.3
08.00-08.15
25
12.5
29
29
80
56.0
97.5
371.2
08.15-08.30
24
12
26
26
87
60.9
0.8
99.7
373.8
08.30-08.45
18
24
24
75
52.5
0.4
85.9
368.9
08.45-09.00
15
7.5
23
23
96
67.2
1.6
99.3
382.4
09.00-09.15
21
10.5
10
10
81
56.7
0.4
77.6
362.5
09.15-09.30
28
14
10
10
89
62.3
1.6
87.9
350.7
09.30-09.45
14
10
10
86
60.2
0.8
78
342.8
09.45-10.00
27
13.5
16
16
75
52.5
82
325.5
10.00-10.15
30
15
11
11
91
63.7
89.7
337.6
Waktu
85
0.5*PED
Kendaraan
berhenti dan
parkir
1.0*PSV
7.5
Kendaraan
masuk dan
keluar ke
/dari
lahan sisi
37
0.7*EEV
Kendaraan
yang
bergerak
lambat
0.4*SMV
Frekuensi
berbobot
kejadian
per 15 menit
25.9
1.6
40
Frekuensi
berbobot
kejadian
per jam
10.15-10.30
Pejalan kaki
berjalan
atau
menyeberang
jalan
24
10.30-10.45
30
15
89
62.3
0.4
84.7
333.2
10.45-11.00
27
13.5
14
14
98
68.6
0.8
96.9
348.1
11.00-11.15
64
32
20
20
94
65.8
0.8
118.6
377.0
11.15-11.30
47
23.5
16
16
97
67.9
3.2
110.6
410.8
11.30-11.45
35
17.5
18
18
75
52.5
1.6
89.6
415.7
11.45-12.00
34
17
21
21
98
68.6
1.6
108.2
427.0
12.00-12.15
21
10.5
22
22
86
60.2
1.6
94.3
402.7
12.15-12.30
27
13.5
12
12
92
64.4
0.8
90.7
382.8
12.30-12.45
29
14.5
16
16
105
73.5
0.4
104.4
397.6
12.45-13.00
26
13
11
11
90
63.0
0.8
87.8
377.2
13.00-13.15
22
11
13
13
95
66.5
0.8
91.3
374.2
13.15-13.30
15
7.5
14
14
90
63.0
86.5
370.0
13.30-13.45
26
13
12
12
99
69.3
0.4
94.7
360.3
13.45-14.00
16
14
14
91
63.7
0.4
86.1
358.6
14.00-14.15
20
10
11
11
95
66.5
0.8
88.3
355.6
14.15-14.30
17
8.5
90
63.0
1.2
79.7
348.8
14.30-14.45
18
104
72.8
88.8
342.9
Waktu
86
0.5*PED
Kendaraan
berhenti dan
parkir
1.0*PSV
12
Kendaraan
masuk dan
keluar ke
/dari
lahan sisi
84
0.7*EEV
Kendaraan
yang
bergerak
lambat
0.4*SMV
Frekuensi
berbobot
kejadian
per 15 menit
Frekuensi
berbobot
kejadian
per jam
58.8
76.8
326.5
14.45-15.00
Pejalan kaki
berjalan
atau
menyeberang
jalan
16
15.00-15.15
27
13.5
79
55.3
0.4
76.2
329.5
15.15-15.30
12
10
10
103
72.1
1.6
89.7
339.5
15.30-15.45
18
88
61.6
1.2
80.8
331.5
15.45-16.00
20
10
20
20
125
87.5
1.2
118.7
365.4
16.00-16.15
11
5.5
104
72.8
85.3
374.5
16.15-16.30
13
6.5
24
24
103
72.1
0.4
103
387.8
16.30-16.45
18
17
17
88
61.6
89.6
396.6
16.45-17.00
20
10
17
17
96
67.2
1.2
95.4
373.3
17.00-17.15
16
12
12
122
85.4
0.8
106.2
394.2
17.15-17.30
17
8.5
11
11
99
69.3
0.4
89.2
380.4
17.30-17.45
13
6.5
89
62.3
0.4
75.2
366.0
17.45-18.00
16
124
86.8
0.8
103.6
374.2
18.00-18.15
17
8.5
99
69.3
0.4
83.2
351.2
18.15-18.30
12
88
61.6
1.2
72.8
334.8
18.30-18.45
14
73
51.1
0.8
61.9
321.5
18.45-19.00
12
88
61.6
1.2
69.8
287.7
19.00-19.15
11
5.5
73
51.1
1.6
59.2
263.7
Waktu
87
Kendaraan
masuk dan
keluar ke /dari
lahan sisi
0.7*EEV
Kendaraan
yang
bergerak
lambat
0.4*SMV
Frekuensi
berbobot
kejadian
per 15 menit
Frekuensi
berbobot
kejadian
per jam
0.5*PED
Kendaraan
berhenti dan
parkir
100
70.0
0.8
84.8
341.6
1.0*PSV
19.15-19.30
Pejalan kaki
berjalan
atau
menyeberang
jalan
11
19.30-19.45
Waktu
0.5*PED
Kendaraan
berhenti dan
parkir
1.0*PS
V
Kendaraan
masuk dan
keluar ke /dari
lahan sisi
0.7*EEV
Kendaraan
yang
bergerak
lambat
0.4*SMV
Frekuensi
berbobot
kejadian
per 15 menit
Frekuensi
berbobot
kejadian
per jam
5.5
68
47.6
0.8
57.9
248.8
11
5.5
77
53.9
0.4
61.8
248.7
19.45-20.00
16
75
52.5
0.8
63.3
242.2
20.00-20.15
12
79
55.3
66.3
249.3
20.15-20.30
13
6.5
65
45.5
1.6
54.6
246.0
20.30-20.45
11
5.5
55
38.5
1.2
46.2
230.4
20.45-21.00
11
5.5
50
35.0
1.2
43.7
210.8
21.00-21.15
11
5.5
42
29.4
0.8
39.7
184.2
21.15-21.30
14
31
21.7
29.7
159.3
21.30-21.45
12
32
22.4
28.4
141.5
21.45-22.00
11
5.5
28
19.6
0.4
25.5
123.3
88
89
dari utara
kend/15mnt
smp/15mnt
Total Volume
kend/jam
smp/jam
HV
LV
MC
HV
LV
MC
06.00-06.15
1.5
06.15-06.30
14
4.25
06.30-06.45
17
33
51
13.5
06.45-07.00
24
28
53
14
124
33.25
07.00-07.15
27
32
59
14.75
177
46.5
07.15-07.30
13
21
5.25
184
47.5
07.30-07.45
0.25
134
34.25
07.45-08.00
81
20.25
08.00-08.15
0.5
24
08.15-08.30
0.75
08.30-08.45
0.5
Kendaraan masuk
Waktu
90
dari utara
Total Volume
kend/15mnt
smp/15mnt
kend/jam
smp/jam
HV
LV
MC
HV
LV
MC
08.45-09.00
2.25
13
3.25
09.00-09.15
16
27
6.75
09.15-09.30
18
12
30
7.5
57
14.25
09.30-09.45
22
15
37
9.25
92
23
09.45-10.00
20
18
38
9.5
121
30.25
10.00-10.15
25
20
45
11.25
150
37.5
10.15-10.30
18
22
5.5
142
35.5
10.30-10.45
20
28
133
33.25
10.45-11.00
10
12
22
5.5
117
29.25
11.00-11.15
15
15
30
7.5
102
25.5
11.15-11.30
23
12
35
8.75
115
28.75
11.30-11.45
10
18
4.5
105
26.25
11.45-12.00
12
95
23.75
Kendaraan masuk
Waktu
91
dari utara
Total Volume
kend/15mnt
smp/15mnt
kend/jam
smp/jam
HV
LV
MC
HV
LV
MC
12.00-12.15
0.75
68
17
12.15-12.30
33
8.25
12.30-12.45
15
3.75
12.45-13.00
0.75
13.00-13.15
13.15-13.30
13.30-13.45
13.45-14.00
14.00-14.15
14.15-14.30
14.30-14.45
14.45-15.00
15.00-15.15
Kendaraan masuk
Waktu
92
dari utara
Total Volume
kend/15mnt
smp/15mnt
kend/jam
smp/jam
HV
LV
MC
HV
LV
MC
15.15-15.30
15.30-15.45
15.45-16.00
16.00-16.15
16.15-16.30
16.30-16.45
16.45-17.00
17.00-17.15
17.15-17.30
17.30-17.45
17.45-18.00
18.00-18.15
18.15-18.30
Kendaraan masuk
Waktu
93
dari utara
Total Volume
kend/15mnt
smp/15mnt
kend/jam
smp/jam
HV
LV
MC
HV
LV
MC
18.30-18.45
18.45-19.00
19.00-19.15
19.15-19.30
19.30-19.45
19.45-19.00
19.00-19.15
19.15-19.30
19.30-19.45
19.45-20.00
20.00-20.15
20.15-20.30
20.30-20.45
Kendaraan masuk
Waktu
dari utara
dari selatan
Total Volume
kend/15mnt
smp/15mnt
kend/jam
smp/jam
HV
LV
MC
HV
LV
MC
20.45-21.00
21.00-21.15
21.15-21.30
21.30-21.45
21.45-22.00
94
95
ke utara
kend/15mnt
smp/15mnt
Total Volume
kend/jam
smp/jam
HV
LV
MC
HV
LV
MC
06.00-06.15
1.5
06.15-06.30
14
4.25
06.30-06.45
29
21
51
13.5
06.45-07.00
39
13
53
14
124
33.25
07.00-07.15
39
20
59
14.75
177
46.5
07.15-07.30
11
14
25
6.25
188
48.5
07.30-07.45
0.75
140
35.75
07.45-08.00
87
21.75
08.00-08.15
0.5
30
7.5
08.15-08.30
1.25
08.30-08.45
0.5
08.45-09.00
1.5
09.00-09.15
16
22
5.5
09.15-09.30
20
18
38
9.5
60
15
Kendaraan masuk
Waktu
96
dari utara
Total Volume
kend/15mnt
smp/15mnt
kend/jam
smp/jam
HV
LV
MC
HV
LV
MC
09.30-09.45
25
15
40
10
100
25
09.45-10.00
24
17
41
10.25
135
33.75
10.00-10.15
15
14
29
7.25
148
37
10.15-10.30
114
28.5
10.30-10.45
1.25
79
19.75
10.45-11.00
10
18
4.5
56
14
11.00-11.15
24
18
42
10.5
69
17.25
11.15-11.30
23
15
38
9.5
103
25.75
11.30-11.45
10
12
22
5.5
120
30
11.45-12.00
2.25
111
27.75
12.00-12.15
0.5
71
17.75
12.15-12.30
33
8.25
12.30-12.45
11
2.75
12.45-13.00
0.5
13.00-13.15
Kendaraan masuk
Waktu
97
dari utara
Total Volume
kend/15mnt
smp/15mnt
kend/jam
smp/jam
HV
LV
MC
HV
LV
MC
13.15-13.30
13.30-13.45
13.45-14.00
14.00-14.15
14.15-14.30
14.30-14.45
14.45-15.00
15.00-15.15
15.15-15.30
15.30-15.45
15.45-16.00
16.00-16.15
16.15-16.30
16.30-16.45
16.45-17.00
Kendaraan masuk
Waktu
98
dari utara
Total Volume
kend/15mnt
smp/15mnt
kend/jam
smp/jam
HV
LV
MC
HV
LV
MC
17.00-17.15
17.15-17.30
17.30-17.45
17.45-18.00
18.00-18.15
18.15-18.30
18.30-18.45
18.45-19.00
19.00-19.15
19.15-19.30
19.30-19.45
19.45-19.00
19.00-19.15
Kendaraan masuk
Waktu
dari utara
dari selatan
Total Volume
kend/15mnt
smp/15mnt
kend/jam
smp/jam
HV
LV
MC
HV
LV
MC
19.15-19.30
19.30-19.45
19.45-20.00
20.00-20.15
20.15-20.30
20.30-20.45
20.45-21.00
21.00-21.15
21.15-21.30
21.30-21.45
21.45-22.00
99
Waktu
06.00-06.15
06.15-06.30
06.30-06.45
06.45-07.00
07.00-07.15
07.15-07.30
07.30-07.45
07.45-08.00
08.00-08.15
08.15-08.30
08.30-08.45
08.45-09.00
09.00-09.15
09.15-09.30
09.30-09.45
09.45-10.00
10.00-10.15
10.15-10.30
10.30-10.45
10.45-11.00
11.00-11.15
100
Kendaraan masuk
HV
LV
MC
0
0
6
0
1
13
0
1
50
0
1
52
0
0
59
0
0
21
0
0
1
0
0
0
0
0
2
0
0
0
0
0
2
0
0
9
0
0
16
0
0
30
0
0
37
0
0
38
0
0
45
0
0
22
0
0
28
0
0
22
0
0
30
HV
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kendaraan keluar
LV
0
1
1
1
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
MC
6
13
50
52
59
25
3
0
2
0
0
6
16
38
40
41
29
15
18
25
42
Total Volume
kend/jam smp/jam
248
354
372
274
168
54
8
6
21
49
117
192
256
298
267
236
204
202
66.5
93
96
70
42
13.5
2
1.5
5.25
12.25
29.25
48
64
74.5
66.75
59
51
50.5
Waktu
11.15-11.30
11.30-11.45
11.45-12.00
12.00-12.15
12.15-12.30
12.30-12.45
12.45-13.00
13.00-13.15
13.15-13.30
13.30-13.45
13.45-14.00
14.00-14.15
14.15-14.30
14.30-14.45
14.45-15.00
15.00-15.15
15.15-15.30
15.30-15.45
15.45-16.00
16.00-16.15
16.15-16.30
16.30-16.45
101
Kendaraan masuk
HV
LV
MC
0
0
35
0
0
18
0
0
12
0
0
3
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
HV
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kendaraan keluar
LV
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
MC
38
22
9
2
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Total Volume
kend/jam smp/jam
238
59.5
232
58
206
51.5
139
34.75
66
16.5
26
6.5
5
1.25
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Waktu
16.45-17.00
17.00-17.15
17.15-17.30
17.30-17.45
17.45-18.00
18.00-18.15
18.15-18.30
18.30-18.45
19.45-19.00
19.00-19.15
19.15-19.30
19.30-19.45
19.45-20.00
20.00-20.15
20.15-20.30
20.30-20.45
20.45-21.00
21.00-21.15
21.15-21.30
21.30-21.45
21.45-22.00
Kendaraan masuk
HV
LV
MC
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
102
HV
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Kendaraan keluar
LV
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
MC
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Total Volume
kend/jam smp/jam
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
0
Panjang segmen
(m)
Waktu Tempuh(dtk)
V (km/jam)
06.00-06.15
06.15-06.30
06.30-06.45
06.45-07.00
07.00-07.15
07.15-07.30
07.30-07.45
07.45-08.00
08.00-08.15
08.15-08.30
08.30-08.45
08.45-09.00
09.00-09.15
09.15-09.30
09.30-09.45
09.45-10.00
10.00-10.15
10.15-10.30
10.30-10.45
10.45-11.00
11.00-11.15
11.15-11.30
11.30-11.45
11.45-12.00
12.00-12.15
12.15-12.30
12.30-12.45
12.45-13.00
13.00-13.15
13.15-13.30
13.30-13.45
13.45-14.00
14.00-14.15
14.15-14.30
14.30-14.45
14.45-15.00
15.00-15.15
15.15-15.30
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
6.63
6.28
6.55
6.45
7.14
7.61
7.65
5.83
4.55
5.54
6.20
6.61
8.40
7.54
5.78
6.25
6.30
8.13
5.50
6.18
12.13
8.39
8.04
8.15
7.88
7.11
6.08
6.43
6.63
6.28
6.55
6.45
8.40
7.54
8.13
6.18
8.04
7.54
27.17
28.65
27.50
27.91
25.23
23.66
23.54
30.90
39.56
32.51
29.03
27.22
21.44
23.89
31.16
28.80
28.57
22.15
32.73
29.15
14.84
21.45
22.40
22.09
22.86
25.32
29.63
28.02
27.17
28.65
27.50
27.91
21.44
23.89
22.15
29.15
22.40
23.89
103
Waktu
Panjang segmen
(m)
Waktu Tempuh(dtk)
V (km/jam)
15.30-15.45
15.45-16.00
16.00-16.15
16.15-16.30
16.30-16.45
16.45-17.00
17.00-17.15
17.15-17.30
17.30-17.45
17.45-18.00
18.00-18.15
18.15-18.30
18.30-18.45
18.45-19.00
19.00-19.15
19.15-19.30
19.30-19.45
19.45-20.00
20.00-20.15
20.15-20.30
20.30-20.45
20.45-21.00
21.00-21.15
21.15-21.30
21.30-21.45
21.45-22.00
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
6.25
6.35
6.38
6.20
6.61
8.40
7.54
8.13
8.39
7.88
6.43
6.61
5.83
4.55
5.54
6.20
5.95
6.30
5.78
6.25
6.30
5.50
6.18
6.53
6.25
5.50
28.80
28.35
28.22
29.03
27.22
21.44
23.89
22.15
21.45
22.86
28.02
27.22
30.90
39.56
32.51
29.03
30.25
28.56
31.16
28.80
28.57
32.73
29.15
27.58
28.80
32.73
104
Panjang segmen
(m)
Waktu Tempuh(dtk)
V (km/jam)
06.00-06.15
06.15-06.30
06.30-06.45
06.45-07.00
07.00-07.15
07.15-07.30
07.30-07.45
07.45-08.00
08.00-08.15
08.15-08.30
08.30-08.45
08.45-09.00
09.00-09.15
09.15-09.30
09.30-09.45
09.45-10.00
10.00-10.15
10.15-10.30
10.30-10.45
10.45-11.00
11.00-11.15
11.15-11.30
11.30-11.45
11.45-12.00
12.00-12.15
12.15-12.30
12.30-12.45
12.45-13.00
13.00-13.15
13.15-13.30
13.30-13.45
13.45-14.00
14.00-14.15
14.15-14.30
14.30-14.45
14.45-15.00
15.00-15.15
15.15-15.30
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
6.37
3.88
5.55
5.88
6.13
6.14
5.88
5.61
5.28
4.89
4.90
6.86
3.50
6.14
6.03
6.13
6.14
6.70
6.28
6.37
3.88
5.55
5.88
6.13
6.14
5.88
5.61
5.28
7.90
7.78
6.58
5.78
9.15
9.14
11.45
10.03
11.10
9.58
28.25
46.39
32.43
30.64
29.39
29.30
30.64
32.07
34.12
36.79
36.75
26.24
51.43
29.33
29.88
29.38
29.32
26.87
28.69
28.25
46.39
32.43
30.64
29.39
29.30
30.64
32.07
34.12
22.79
23.15
27.38
31.14
19.68
19.69
15.72
17.96
16.22
18.80
105
Waktu
Panjang segmen
(m)
Waktu Tempuh(dtk)
V (km/jam)
15.30-15.45
15.45-16.00
16.00-16.15
16.15-16.30
16.30-16.45
16.45-17.00
17.00-17.15
17.15-17.30
17.30-17.45
17.45-18.00
18.00-18.15
18.15-18.30
18.30-18.45
18.45-19.00
19.00-19.15
19.15-19.30
19.30-19.45
19.45-20.00
20.00-20.15
20.15-20.30
20.30-20.45
20.45-21.00
21.00-21.15
21.15-21.30
21.30-21.45
21.45-22.00
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
6.70
6.28
6.37
7.90
7.78
8.40
7.54
8.13
8.39
7.88
6.43
6.61
12.13
8.39
8.04
8.15
7.88
7.11
6.18
6.53
6.43
6.61
5.83
4.55
5.54
5.58
26.87
28.69
28.25
22.79
23.15
21.44
23.89
22.15
21.45
22.86
28.02
27.22
14.84
21.45
22.40
22.09
22.86
25.32
29.15
27.58
28.02
27.22
30.90
39.56
32.51
32.26
106
Waktu
Tempuh
(detik)
5.1075
5.6475
6.635
6.6075
6.6425
5.3825
6.145
6.3825
5.5375
4.8925
4.8975
6.86
3.5
6.1375
6.025
6.1275
6.14
6.7
6.275
6.3725
3.88
5.55
5.875
6.125
6.1425
5.875
5.6125
5.275
7.8975
6.025
6.1275
6.14
6.7
6.275
6.3725
3.88
5.55
5.875
6.125
6.1425
Panjang
(meter)
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
50
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32
33
34
35
36
37
38
39
40
jumlah
Sumber : Hasil Analisis (2015)
Kecp.
(km/jam)
35.242291
31.87251
27.128862
27.241771
27.098231
33.441709
29.292107
28.202115
32.505643
36.791007
36.753446
26.239067
51.428571
29.327902
29.875519
29.375765
29.315961
26.865672
28.685259
28.246371
46.391753
32.432432
30.638298
29.387755
29.304029
30.638298
32.071269
34.123223
22.792023
29.875519
29.375765
29.315961
26.865672
28.685259
28.246371
46.391753
32.432432
30.638298
29.387755
29.304029
1253.2277
X"
(X-X")
(X-X")^2
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
31.3
35.24229
31.87251
27.12886
27.24177
27.09823
33.44171
29.29211
28.20212
32.50564
36.79101
36.75345
26.23907
51.42857
29.3279
29.87552
29.37576
29.31596
26.86567
28.68526
28.24637
46.39175
32.43243
30.6383
29.38776
29.30403
30.6383
32.07127
34.12322
22.79202
29.87552
29.37576
29.31596
26.86567
28.68526
28.24637
46.39175
32.43243
30.6383
29.38776
29.30403
-3.94229
-0.57251
4.171138
4.058229
4.201769
-2.14171
2.007893
3.097885
-1.20564
-5.49101
-5.45345
5.060933
-20.1286
1.972098
1.424481
1.924235
1.984039
4.434328
2.614741
3.053629
-15.0918
-1.13243
0.661702
1.912245
1.995971
0.661702
-0.77127
-2.82322
8.507977
1.424481
1.924235
1.984039
4.434328
2.614741
3.053629
-15.0918
-1.13243
0.661702
1.912245
1.995971
15.54166
0.327768
17.39839
16.46922
17.65486
4.586918
4.031633
9.59689
1.453576
30.15115
29.74007
25.61304
405.1594
3.88917
2.029147
3.70268
3.936411
19.66327
6.836871
9.324649
227.761
1.282403
0.43785
3.656681
3.983899
0.43785
0.594857
7.970587
72.38568
2.029147
3.70268
3.936411
19.66327
6.836871
9.324649
227.761
1.282403
0.43785
3.656681
3.983899
1228.232
107
Kecp.
(km/jam)
27.139088
28.235294
29.838375
28.346457
28.224226
29.339853
29.032258
30.901288
39.56044
32.505643
29.032258
27.221172
21.441334
23.88852
31.155344
28.8
28.571429
22.153846
32.727273
29.149798
14.836184
21.447721
22.395023
22.08589
22.857143
25.316456
29.62963
28.015564
27.169811
29.875519
29.375765
29.315961
26.865672
28.685259
28.246371
46.391753
32.432432
30.638298
29.387755
29.304029
1131.5361
X"
(X-X")
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
28.3
27.13909
28.23529
29.83838
28.34646
28.22423
29.33985
29.03226
30.90129
39.56044
32.50564
29.03226
27.22117
21.44133
23.88852
31.15534
28.8
28.57143
22.15385
32.72727
29.1498
14.83618
21.44772
22.39502
22.08589
22.85714
25.31646
29.62963
28.01556
27.16981
29.87552
29.37576
29.31596
26.86567
28.68526
28.24637
46.39175
32.43243
30.6383
29.38776
29.30403
1.160912
0.064706
-1.53838
-0.04646
0.075774
-1.03985
-0.73226
-2.60129
-11.2604
-4.20564
-0.73226
1.078828
6.858666
4.41148
-2.85534
-0.5
-0.27143
6.146154
-4.42727
-0.8498
13.46382
6.852279
5.904977
6.21411
5.442857
2.983544
-1.32963
0.284436
1.130189
-1.57552
-1.07576
-1.01596
1.434328
-0.38526
0.053629
-18.0918
-4.13243
-2.3383
-1.08776
-1.00403
(X-X")^2
1.347717
0.004187
2.366599
0.002158
0.005742
1.081295
0.536202
6.766697
126.7975
17.68744
0.536202
1.16387
47.0413
19.46115
8.152989
0.25
0.073673
37.77521
19.60074
0.722156
181.2743
46.95373
34.86875
38.61517
29.62469
8.901537
1.767915
0.080904
1.277326
2.482259
1.15727
1.032177
2.057298
0.148424
0.002876
327.3115
17.077
5.467637
1.183211
1.008075
993.6649
108
Lampiran C. Dokumentasi
Gambar C-2. Keadaan saat jam puncak pada Ruas jalan Diponegoro
109
Gambar C-3. Keadaan saat jam puncak pada Ruas jalan Diponegoro
110
111
vr
Telp.(03
6I
r^ u La wl
r ru
Lrtlf1
Kanpus BuktJinbarun
7 0 I 8 t 2, 7A I 9 5 1, 7 0 I 797 Fax. (036 I )
Lamaa: www.unud.ac,id
r-lt tn
70 I
907, 7a24 2
TENTANC
: a.
b.
Mengingat
: l.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
bairwa Skripsi adalah rnerupakan salah satu syarat dari seorang mahasiswa dalam penyelesaian studinya
pada prograrn Sai;ana ;
bahwa untuk kelancaian pelaksanaan Skripsi rersebut, rnaka perlu rnenetapkan Dosen Perrbirnbing
Skripsi mahasisrva yang ditetapkan dengan Keputusan Rektor.
Undang-Undang norror 20 tahun 2003 tentang sistirn pendidikan Nasional;
Peraturan Perrerintah No.60 th. 1999, tentang Pendidikan Tinggi;
Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan IImu Pengetahuan No. 104 1962, tentang berdrrinya
Universitas Udayana;
Keputusan Menteri Pendidikan Tinggi dan lhnu Pengetahuan No. 248 1965, tentang berdirinya
Fakultas'feknik Universitas Udayana;
Kepurusan Menteri Pendidikan Nasional No. 232lU12000, tantang Pedoman Penyusunan Kurikulum
Perrdidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar Mahasiswa;
Keputusan Rektor No. 3llHl4/Hl(.01.23l20i0, tanggal 29 Januari 2010 tentang Pemberian Kuasa
Menandatangani Surat Keputusan Pelakanaan Kegiatan Administrasi Keuangan dan Kepegawaian
kepada para Dekan dan Direktur dilingkungan Lhiversitas Udayana;
/
/
Keputusan Rektor Universitas Udayana No. 135/UNl4lKPl20l1, tanggal 26 April 20ll tentang
Pengangkatan Proi Ir. 1 Wayan Redana, MA.Sc., Ph.D. sebagai Dekan Fakultas Teknik Universitas
Udayana;
Peraturan iv{enten Keuangan Republik Indonesia Nornor 72|PMK.0212013 tentang Standar Biaya
Masukan Tahun Anggaran 2014 dan Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor S168/MK.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Lainnya di Lingkup Perguruan Tinggi i.{egeri
Kerrenterirn Pendiclikan Dan Kebudayaan.
MEMUTUSKAN
Nlen etapkan
Pertarn a
Keputusan Rektor Tentang Pernbirnbing Skripsi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitrs Udayana;
Menetapkan mereka yang tersebut rlamanya dibawah ini sebagai Pernbimbing I dan Pembirnbing ll
Skripsi Mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Udayana terhitung rnulai tanggal
29 Januari 2015 Vd. 29
Juli 2015;
MAHASISWA
NAN1A PEMBIMBING
NO
.IABATAN
JUDUL SKRIPSI
YANG
DIBIMBINC
Ir. I Gusti Raka Purbanto, MT.
1 001
Col. : Iil/a
I Nyornan Kamata Matararn, ST, MT.
NIP.19650404 199702 1 001
Gol. :lll/d
KeclLra
Ketrga
Keernpat
Pembirnbing
I
Pernbimbing
Pemayun
NIM : I 104105085
SDN.5
Pedungan
II
Kepada rnereka yang tercantum namanya pada Surat Keputusan ini diberikan honor Per Mahasiswa
Lulus sesuai Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nornor 72iPMK.02l20l3 tentang Standar
Biaya lvlasukan Tahun Anggaran 2014 dan Surat Menteri Keuangan Republik lndonesia Nonror S168/lv{K.02/2014 tentang Standar Biaya Masukan Lainnya di Lingkup Perguruan Tinggi Negcri
Kerrenterian Pendidikan Dan Kebudayaan;
Segala biaya yang ditirnbulkan akibat ditetapkannya Keputusan ini dibebankan pada DIPA-BLU
Uriversitas Udayana Nomor: DIPA- 023.04,2.415253/2015, Tanggal 05 Desember 20 l4;
apabila di kemudian hari terdapat
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
kekeliruan dalalx keputusan ini akan diadakan
Jimbaran.
Januari 20 I 5
LINUD.
1i
1.
;.
l.
4.