Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Sektor Ekonomi Unggulan Kabupaten Demak

Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Unduh sebagai docx, pdf, atau txt
Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN

METODE DAN TEKNIK ANALISIS DAN RENCANA WILAYAH

Disusun Oleh :
Haidar Hilmi
12/333568/TK/39916

PRODI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA


JURUSAN ARSITEKTUR DAN PERENCANAAN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS GADJAH MADA
2014

ANALISIS PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN


KABUPATEN DEMAK, JAWA TENGAH
A. Pendahuluan
Sejak tahun 2001 Indonesia mulai menganut sistem desentralisasi ekonomi. Hal ini
menyebabkan lebih dari sepertiga dari keseluruhan anggaran belanja pemerintah beralih ke
pemerintah daerah pada tahun 2006. Hasil dari desentralisasi ekonomi adalah pemerintah dapat
meningkatkan pelayanan publik pada daerah-daaerah yang tertinggal seperti di bagian timur
Indonesia. Peningkatan pelayanan publik tersebut berupa peningkatan kualitas dan penyediaan
infrastruktur yang mana merupakan elemen krusial dalam mengejar ketertinggalan sosial dengan
daerah-daerah lainya di Indonesia yang lebih maju.
Dalam pelaksanaan desentralisasi tersebut, pemerintah daerah diberikan kewenagan
sepenuhnya dalam mengelola sumberdaya yang ada di daerahnya dalam rangka pemanfaatan,
pemenuhan kebutuhan, dan peningkatan kesejahteraan masyarakatnya. Namun setiap daerah tidak
selalu memiliki semua sumberdaya yang dibutuhkan, tetapi memiliki kelebihan dan kekurangan atau
keunikan tersendiri. Maka dari itu diperlukan suatu kerjasama antar daerah dalam bentuk saling
bertukar sektor ekonomi unggulan.
Menurut Widodo (2006), sektor unggulan merupakan sektor yang memiliki keunggulan
kompetitif dan keunggulan komparatif. Keunggulan kompetitif berarti efisiensi pengelolaan dan
penggunaan sumber-sumber ekonomi dalam produksi, konsumsi, distribusi yang baik. Sedangkan
keunggulan komparatif berarti keunggulan kepemilikan sumber daya (ekonomi, infrastruktur, sosial,
politik, dan kelembagaan suatu wilayah relatif terhadap wilayah lainya. Definisi lain dari sektor
unggulan adalah sektor ekonomi yang unggul atau mempunyai daya saing dalam beberapa tahun
terakhir dan memiliki prospek dimasa mendatang. Sedangkan sektor potensial adalah sektor
ekonomi yang potensial untuk dikembangkan di masa mendatang walaupun saat ini belum memiliki
daya saing yang baik. Analisis penentuan sektor unggulan memiliki tujuan sebagai berikut :
1. Menemukenali potensi dan sektor-sektor yang dapat dipacu
2. Menemukenali permasalahan perekonomian
3. Mengetahui potensi kerjasama sumberdaya strategis antar wilayah
4. Sebagai alat untuk pengembangan sektor kegiatan ekonomi oleh para perencana.

Berdasarkan hal di atas, di dalam setiap wilayah diperlukan analisis penetuan sektor
unggulan. Pada bahasan kali ini penulis akan mencoba menentukan potensi unggulan Kabupaten
Demak dengan variabel amatan potensi ekonomi wilayah dan potensi ekonomi relatif. Untuk potensi
ekonomi wilayah, metode yang digunakan menggunakan analisis ekonomi tipologi klassen sektoral
melalui data PDRB amatan. Sedangkan untuk potensi relatif digunakan metode klassen pada wilayah
referensi yang lebih luas, Location Quotient, dan analisis Shift Share. Data yang diperlukan adalah
PDRB Kabupaten Demak harga konstan, mengapa menggunakan harga konstan karena nanti nilai
yang di dapat akan memiliki besaran yang real. Berikut merupakan PDRB ADHK Kabupaten Demak
tahun 2009-2013
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan
Kabupaten Demak dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2012 (jutaan rupiah)
No
1

Kabupaten Demak

Lapangan Usaha

2008

Pertanian

1,176,841.83

Jawa Tengah

2012

2008

2012

1,348,332.86

33,484,068.44

36,712,340.43

23,414,025.85

25,427,512.90

1.1

Tanaman Bahan Makanan

949,413.28

1,092,386.94

1.2

Tanaman Perkebuna

29,608.51

29,367.70

3,161,081.82

3,411,458.95

1.3

Peternakan

60,260.87

71,210.89

4,395,369.54

5,107,200.13

1.4

Kelautan

349.14

394.4

555,656.45

645,799.07

1.5

Perikanan

137,210.03

154,972.93

1,957,934.78

2,120,369.38

Pertambangan dan Galian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas, dan Air Bersih

Bangunan

6
7
8
9

Perdagangan, Hotel, dan Restoran


Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Bersewaan, dan Jasa
Perusahaan
Jasa-jasa

5,987.37

6,843.68

295,965.65

360,319.95

2,355,848.88
69,012,495.82

18,162.88

21,789.29

1,404,668.19

1,820,436.99

176,650.99

211,437.44

9,647,593.00

12,573,964.87

562,836.51

671,721.08

117,816.58

144,627.67

8,657,881.95

11,486,122.63

112,305.73

135,423.75

6,218,053.97

8,206,252.08

320,956.48

Produk Domestik Regional Bruto

1,851,189.43
53,158,962.88

2,787,524.02

35,626,196.01

46,719,025.28

402,114.46

17,741,755.98

21,961,937.06

3,302,610.18

167,790,369.85

210,848,424.04

Sumber : Kabupaten Demak Dalam Angka Tahun 2009-2013

B. ANALISIS POTENSI EKONOMI WILAYAH


1. Analisis Klassen Sektoral
Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi sektor unggulan dengan data kontribusi
sektoral PDRB (Y) dan pertumbuhan sektor ekonomi PDRB (R) wilayah amatan. Kriteria sektor
unggulan adalah yang rata-rata nilai kontribusinya lebih besar daripada rata-rata kontribusi seluruh
sektor dan laju pertumbuhannya lebih tinggi daripada rata-rata laju pertumbuhan seluruh sektor,
berikut adalah rumusnya.
Klassen Sektoral
Differential Shift

yi > Y

yi < Y

ri > R

Unggulan (Prima)

Potensial

ri < R

Berkembang

Tertinggal

Tabel Perhitungan Tipologi Klassen Sektoral Kab. Demak Tahun 2008-2012


Rata-rata kontribusi
No

Sektor

Pertanian

Pertambangan dan Galian

Industri Pengolahan

2008-2012 (%)

Laju
Pertumbuhan

Tipologi Sektor

(%)

41.66

3.46

Potensial

0.21

3.40

Terbelakang

10.61

5.04

Berkembang

Listrik, Gas, dan Air Bersih

0.66

4.66

Berkembang

Bangunan

6.37

4.60

Berkembang

Perdagangan, Hotel, dan Restoran

20.22

4.52

Unggulan

Pengangkutan dan Komunikasi

4.31

5.26

Berkembang

4.07

4.79

Berkembang

Jasa-jasa

11.86

5.80

Unggulan

Rata-rata Kabupaten Demak

11.11

4.33

8
9

Keuangan, Bersewaan, dan Jasa Perusahaan

Sumber : Olah Data, 2014

Dari tabel perhitungan di atas di dapat kesimpulan bahwa sektor perdagangan, hotel, dan
restoran dan Jasa-jasa merupakan sektor unggulan dimana jumlah kontribusi dan laju
pertumbuhanya lebih besar dari rata-rata kontribusi sektor dan rata-rata pertumbuhan sektor PDRB
Demak. Sektor unggulan jasa dan perdagangan Demak ditengarai disebabkan oleh letak Kabupaten
Demak yang sangat strategis yaitu berada di jalur pantura dan bersebelahan dengan Kota Semarang.
Sektor pertanian termasuk potensial karena kontribusinya yang tinggi sebesar 40% namun
pertumbuhanya di bawah rata rata keseluruhan. Pada Rendahnya pertumbuhan pertanian oleh
pemerintah sebaiknya diperhatikan mengingat Kabupaten Demak merupakan lumbung padi nasional
sehingga usaha untuk intensifikasi dan ekstensifikasi diperlukan untuk menjaga ketahanan pangan
nasional. Sektor yang tertinggal adalah pertambangan dan galian yang memang Kabupaten Demak
tidak memiliki sumberdaya tersebut.

C. ANALISIS POTENSI RELATIF EKONOMI WILAYAH


1. Analisis Klassen Relatif
Analisis ini digunakan untuk mengidentifikasi sektor unggulan wilayah terhadap kawasan
yang lebih luas (provinsi). Caranya adalah dengan membandingkan data kontribusi sektoral PDRB
(yij) dan pertumbuhan sektor ekonomi PDRB (rij) dibandingkan dengan rata-rata kontribusi (Yin) dan
pertumbuhan (Yin) daerah referensi yang lebih luas. Kriteria sektor unggulan adalah yang rata-rata
nilai kontribusinya lebih besar daripada rata-rata kontribusi tiap sektor wilayah yang lebih luas dan
laju pertumbuhannya lebih tinggi daripada rata-rata laju pertumbuhan seluruh sektor kawasan yang
lebih luas, berikut adalah rumusnya.

Rata-rata laju pertumbuhan


sektor

Rata-rata kontribusi sektoral


yij > Yjin
Unggulan
Potensial

rij > Rin


rij < Rin

yij < Yjin


Berkembang
Tertinggal

Tabel Perhitungan Tipologi Klassen Sektoral Kab. Demak Terhadap Provinsi Jawa Tengah
Tahun 2008-2012
No.

Sektor

Kontribusi Terhadap Provinsi

Laju Pertumbuhan 2008

Jawa Tengah (%)

- 2012 (% per tahun)

Rata-Rata

Kontribusi

Kabupaten

Demak

Kota

Terhadap PDRB

Jawa
Tengah

Tipologi Sektor
Demak

Pertanian

1.61

3.59

2.33

3.46

Unggulan

Pertambangan dan Penggalian

1.61

0.31

6.21

3.40

Tertinggal

Industri Pengelolaan

1.61

0.54

6.74

5.04

Tertinggal

Listrik,Gas,dan Restoran

1.61

1.24

6.70

4.66

Tertinggal

Bangunan

1.61

1.76

6.85

4.60

Potensial

Perdagangan,Hotel,dan Restoran

1.61

1.51

7.01

4.52

Tertinggal

Pengangkutan dan Komunikasi

1.61

1.31

7.32

5.26

Tertinggal

Keuangan,Persewaan,Jasa Perusahaan

1.61

1.73

7.18

4.79

Potensial

Jasa Jasa

1.61

1.82

5.48

5.80

Unggulan

Sumber : Olah data 2014

Dari tabel perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa sektor unggulan yang ada di
Kabupaten Demak relatif terhadap Provinsi Jawa Tengah adalah pada sektor pertanian dan jasajasa, hal ini mengukuhkan kembali bahwa sektor jasa merupakan sektor yang potensial dan
progressif, selain itu ternyata kinerja sektor pertanian relatif terhadap Jawa Tengah juga menjadi
unggulan walaupun pada segi wilayah tidak menjadi unggulan. Sektor potensial adalah bangunan
dan keuangan, sedangkan sektor lainya tertinggal.

2. Analisis Location Quotient


Analisis ini terdiri dari analisis Static Location Quotient (SLQ)/statis dan Dynamic Location
Quotient (DLQ). Metode statis digunakan untuk mengetahui tingkat spesialisasi sektor di Kabupaten
Demak dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah. Sedangkan metode dinamis digunakan untuk
mengetahui tingkat pertumbuhan suatu sektor di Kabupaten Demak dibandingkan dengan Provinsi
Jawa Tengah. Sektor unggulan menurut metode ini dapat ditentukan dari rumus berikut :
Dynamic Location Quotient
DLQ > 1
DLQ < 1

Static Location Quotient


SLQ > 1
Unggulan
Potensial

SLQ < 1
Berkembang
Tertinggal

Tabel Perhitungan SLQ Kab. Demak Terhadap Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2012

Pertanian

Struktur Ekonomi (%)


Kab Demak
Jawa Tengah
2008
2012
2008
2012
42.22
40.83
19.96
17.41

2
3
4
5
6
7
8
9

Pertambangan dan Penggalian


Industri Pengoolahan
Listrik, Gas dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restaurant
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
Jasa-Jasa
PDRB

0.21
10.62
0.65
6.34
20.19
4.23
4.03
11.51
100

No

Sektor

0.21
10.91
0.66
6.40
20.34
4.38
4.10
12.18
100

1.10
31.68
0.84
5.75
21.23
5.16
3.71
10.57
100

1.12
32.73
0.86
5.96
22.16
5.45
3.89
10.42
100

Static Location

0.19
0.34
0.78
1.10
0.95
0.82
1.09
1.09

Quotient
2008
2012
2.12
2.34
0.19
0.33
0.76
1.07
0.92
0.80
1.05
1.17

Sumber : Olah data 2014

Dari tabel perhitungan SLQ di atas dapat diketahui bahwa sektor yang memiliki speisalisasi
tinggi adalah pertanian, bangunan, keuangan, dan jasa-jasa. Hal yang patut diperhatikan disini
adalah sektor pertanian memiliki rasio yang cukup besar yang berarti merupakan sektor unggulan
utama.
Tabel Perhitungan SLQ Kab. Demak Terhadap Provinsi Jawa Tengah Tahun 2008-2012
Kab Demak
No

Laju
Pertumbuhan
(g)

Sektor

Pertanian

Pertambangan dan Penggalian

Jawa Tengah

Dynamic

Laju
(1+gij)/(1+g)

Pertumbuhan
(G)

(1+Gi)/(1+G)

Location
Quotient

3.46

0.84

2.33

0.48

1.73

3.4

0.83

6.21

1.04

0.79

Industri Pengolahan

5.04

1.13

6.74

1.12

1.01

Listrik, Gas dan Air Bersih

4.66

1.06

6.7

1.12

0.95

Bangunan

4.6

1.05

7.35

1.21

0.87

Perdagangan

4.52

1.04

7.01

1.16

0.89

Pengangkutan dan Komunikasi

5.26

1.17

7.32

1.21

0.97

Lembaga Keuangan, Persewaan

4.79

1.09

7.18

1.19

0.92

Jasa-Jasa

5.8

1.28

5.48

0.94

1.36

PDRB

4.33

5.9

Sumber : Olah data 2014

Dari tabel perhitungan SLQ di atas dapat diketahui bahwa sektor yang memiliki tingkat
pertumbuhan tinggi adalah pertanian, industri pengolahan, dan jasa-jasa. Dari dua analisis LQ
tersebut dapat disimpulkan bahwa yang menjadi sektor unggulan di Kabupaten Demak adalah
pertanian dan jasa-jasa yang memiliki SLQ dan DLQ lebih besar dari satu.

3. Analisis Shift Share


Analisis shift share digunakan untuk mengetahui komponen-komponen yang mempengaruhi
pertumbuhan ekonomi Kabupaten. Komponen-komponen tersebut mempengaruhi pertumbuhan
ekonomi wilayah yang lebih luas, pengaruh sektor-sektor ekonomi di wilayah yang lebih luas, dan
faktor lokasional yang merupakan keunggulan kompetuitif Kabupaten. Pengaruh sektor-sektor yang
berkembang di wilayah yang lebih luas disebut dengan pergeseran proporsional (proportional shift)
sedangkan faktor lokasional yang merupakan keunggulan kompetitif kabupaten disebut dengan
pergeseran differensial (differential shift). Jika proportional shift dan differential shiftnya lebih besar
dari 0 maka sektor tersebut adalah unggulan.

Dsi > 0

Proporsional Shift
Psi > 0
Psi < 0
Unggulan
Potensial

Dsi < 0

Berkembang

Differential Shift

Tertinggal

Tabel Perhitungan Shift Share Esteban - Marquillas Kab. Demak Terhadap Provinsi Jawa
Tengah Tahun 2008-2012
No

Sektor

Pertanian

Pertambangan dan Galian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas, dan Air Bersih

Bangunan

Eij*rn

Eij*(rin-rn)

Eij(rij-rj)

Eij*-Eij

8592619.68

-5364347.69

475048.81

58029.15

Keterangan

3286301.14

Potensial

28903.77

-775.93

503176.64

Berkembang

2191679.48

-23911.18

15829621.76

Berkembang

54769.08

-1749.63

414019.17

Berkembang

2479431.40

446940.47

-18796.50

2907575.37

Berkembang

9155932.37

1650441.59

-66364.26

10740009.70

Berkembang

2225075.66

470704.89

-11675.65

2684104.90

Berkembang

13661853.46
360999.72

Perdagangan, Hotel, dan


Restoran

6
7

Pengangkutan dan Komunikasi


Keuangan, Bersewaan, dan Jasa

Perusahaan

1598039.87

-118969.04

-12791.29

1466279.54

Tertinggal

Jasa-jasa

4559631.29

-6774.70

4812.97

4557669.56

Potensial

43108632.26

-646652.16

-73222.32

42388757.78

Produk Domestik Regional


Bruto

Sumber : Olah data 2014

Dari tabel perhitungan di atas, Kabupaten Demak tidak memiliki sektor unggulan, umumnya
berkembang dan potensial, sedangkan terdapat sektor yang tertinggal yaitu keuangan

3.1 Efek Alokasi


Adalah bagian dari analisis shiftshare untuk mengetahui apakah suatu wilayah terspesialisasi
dengan sektor ekonomi yang ada dimana akan diperoleh keunggulan kompetitif, spesialisasi sektor i
di wilayah j. Semakin besar nilai efek alokasi maka semakin baik pedapatan distribusi antara sektor
ekonomi dengan keunggulan masing-masing. Cara menentukan tingkat efek alokasi menggunakan
kriteria berikut
Komponen
Tipe

Kriteria

Efek Alokasi (Aij)


Spesialisasi (Eij-E*ij)

Keunggulan
Kompetitif (rij-rin)

Competitive
disadvantage,

negatif

positif

negatif

positif

negatif

negatif

negatif

negatif

positif

positif

positif

positif

spesialized
2

Competitive
disadvantage, not
spesialized

Competitive
disadvantage, not
spesialized

Competitive
disadvantage,
spesialized

Tabel Perhitungan Shift Share Esteban - Marquillas Kemungkinan Efek Alokasi Sektor
Ekonomi Kab. Demak Tahun 2008-2012
No

Sektor

Pertanian

Pertambangan dan Galian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas, dan Air Bersih

Bangunan

Efek Alokasi

Spesialisasi

Keunggulan Kompetitif

A'ij

Eij-E'ij

rij-rin

46448.91
-767.37
-16335.69
-1734.99
-17715.74

941992.52
5921.31
202198.49
18010.83
166493.93

Tipe

0.05

-0.13

-0.08

-0.10

-0.11

Perdagangan, Hotel, dan Restoran

-52273.43

443331.89

-0.12

Pengangkutan dan Komunikasi

-11073.19

111737.32

-0.10

Keuangan, Bersewaan, dan Jasa Perusahaan

-12317.27

108143.85

-0.11

Jasa-jasa

4304.06

287019.30

0.01

Sumber : Olah data 2014

Dari tabel perhitungan tersebut dapat diketahui bahwa sektor yang memiliki keunggulan
kompetitif dan spesialisasi tertinggi di Kabupaten Demak yaitu sektor pertanian dan jasa-jasa. Hal
ini ditunjukan dari efek alokasi, spesialisasi, dan keunggulan kompetitif yang bernilai positif.
Semakin besar nilai efek alokasi maka semakin baik pendapatan didistribusikan diantara sektor
ekonomi dengan keunggulan masing-masing.

C. PENENTUAN SEKTOR UNGGULAN BERDASARKAN POTENSI EKONOMI


WILAYAH DAN POTENSI EKONOMI RELATIF WILAYAH
Penentuan sektor unggulan ini didasarkan pada sektor-sektor yang lebih banyak memenuhi
kriteria dari perhitungan yang telah dilakukan menggunakan berbagai metode analisis. Kriteria
unggulan ini didasarkan pada tingkat pemenuhan kriteria unggulan yang lebih tinggi jika
dibandingkan dengan rata-rata pemenuhan kriteia unggulan dari seluruh sektor yang ada. Di bawah
in merupakan tabel pemenuhan kriteria unggulan berdasarkan beberapa metode analisis sektor
unggulan di Kabupaten Demak;
Potensi Ekonomi

Potensi Ekonomi Relatif

Wilayah
No

Sektor
Tipologi Klassen

Pertanian

Pertambangan dan Galian

Industri Pengolahan

Listrik, Gas, dan Air Bersih

Bangunan

Perdagangan, Hotel, dan Restoran

Pengangkutan dan Komunikasi

Tipologi

Location

Klassen

Quotient

Shift Share
SS Esteban
Marquilas

Jumlah

Efek
Alokasi
3

Keuangan, Bersewaan, dan Jasa


8
9

Perusahaan
Jasa-Jasa
Rata-rata

4
2.67

Dari tabel perhitungan sektor unggulan di atas diperoleh sektor jasa-jasa dan pertanian
sebagai sektor unggulan, hal ini karena sektor tersebut memiliki nilai melebihi rata-rata perolehan
sektor yang lain

C. PENENTUAN LOKASI SEKTOR UNGGULAN BERDASARKAN POTENSI


EKONOMI WILAYAH DAN POTENSI EKONOMI RELATIF WILAYAH
Dikarenakan keterbatasan dalam penyediaan data PDRB kecamatan tiap tahun, maka
penentuan lokasi unggulan hanya didasarkan pada data kontribusi tiap sektor di kecamatan pada
PDRB Kabupaten Demak selama satu tahun yaitu pada tahun 2012. Hal ini merupakan penentuan
lokasi dengan cara melihat di kecamatan mana kontribusi sektor ekonomi unggulan terbesar
berada. Berikut ini merupakan tabel kontribusi ekonomi per kecamatan pada tahun 2012

Grafik 2.2 Pola Keruangan Ekonomi Kab. Demak (%), Tahun 2011
100%
90%

Wedung

80%

Mijen

70%

Karanganyar

60%

Kebonagung

50%

Gajah

40%

Demak

30%

Wonosalam

20%

Dempet

10%

Bonang

0%

Karangtengah
Sayung
Guntur
Karangawen
Mranggen

Sumber : Olah Data 2014 berdasarkan Demak Dalam Angka 2009 dan 2013
Berdasarkan tabel di atas kontribusi sektor jasa-jasa terbesar berada pada Kecamatan
Demak selanjutnya Mranggen, sedangkan kontribusi sektor pertanian terbesar berada pada
Keacmatan Bonang dan Dempet sehingga kecamatan tersebut merupakan tempat atau lokasi
sektor unggulan yang berada di Kabupaten Demak.
adsdsa dasda dadadssadsaddsd

fasfsfsa dsada sdas dsada sds dsafa sddsdsa dasda sdas dasdas dasda

Anda mungkin juga menyukai