Vaksin polio
Deskripsi vaksin | |
---|---|
Penyakit target | Poliomielitis |
Jenis | ? |
Data klinis | |
Nama dagang | Ipol, Poliovax, lainnya |
AHFS/Drugs.com | Multum Consumer Information |
Kat. kehamilan | B2(AU) ?(US) |
Status hukum | ? |
Rute | Parenteral (IPV), lewat mulut (OPV) |
Pengenal | |
Kode ATC | J07BF01 J07BF02 J07BF03 J07BF04 |
ChemSpider | none |
Vaksin polio adalah vaksin yang diberikan untuk mencegah penyakit polio.[1] Terdapat dua jenis vaksin polio, yaitu vaksin yang berisi virus polio yang tidak aktif yang disuntikkan ke dalam tubuh atau vaksin berisi virus polio yang sudah dilemahkan yang diberikan lewat mulut.[1] Organisasi Kesehatan Dunia menganjurkan semua anak divaksinasi lengkap terhadap polio.[1] Kedua vaksin ini telah memberantas polio hampir di seluruh dunia[2][3] dan telah mengurangi jumlah kasus dari 350.000 pada tahun 1988 menjadi 22 saja pada tahun 2017.[4]
Vaksin polio yang berisi virus yang sudah tidak aktif sangat aman untuk diberikan kepada pasien.[1] Kemerahan atau rasa sakit bisa muncul di tempat penyuntikkan.[1] Sementara itu, vaksin polio yang diberikan lewat mulut diperkirakan mengakibatkan dua hingga empat kasus poliomelitis kelumpuhan yang berkaitan dengan vaksin untuk setiap satu juta dosis yang diberikan.[1] Sebagai perbandingan, 5.000 dari satu juta orang yang terkena polio akan lumpuh.[5] Kedua vaksin ini aman untuk diberikan saat hamil dan untuk pengidap HIV/AIDS.[1]
Vaksin polio pertama yang dikembangkan adalah vaksin polio yang berisi virus yang sudah tidak aktif.[1] Vaksin ini dikembangkan oleh Jonas Salk dan mulai digunakan pada tahun 1955.[1][6] Vaksin polio yang diberikan lewat mulut dikembangkan oleh Albert Sabin dan mulai digunakan secara komersial pada tahun 1961.[1][7] Vaksin ini masuk ke dalam Daftar Obat Esensial Organisasi Kesehatan Dunia.[8] Pada tahun 2014, biaya grosiran di negara berkembang berkisar pada angka 0,25 dolar Amerika per dosis untuk vaksin yang diberikan lewat mulut.[9] Di Amerika Serikat, biayanya berkisar antara $25 hingga $50 untuk vaksin yang disuntikkan.[10]
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ a b c d e f g h i j "Polio vaccines: WHO position paper, March, 2016" (PDF). Wkly Epidemiol Rec. 91 (12): 145–168. 25 March 2016. PMID 27039410. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 3 June 2016.
- ^ Aylward RB (2006). "Eradicating polio: today's challenges and tomorrow's legacy". Annals of Tropical Medicine and Parasitology. 100 (5–6): 401–13. doi:10.1179/136485906X97354. PMID 16899145.
- ^ Schonberger L, Kaplan J, Kim-Farley R, Moore M, Eddins D, Hatch M (1984). "Control of paralytic poliomyelitis in the United States". Rev. Infect. Dis. 6 Suppl 2: S424–6. doi:10.1093/clinids/6.Supplement_2.S424. PMID 6740085.
- ^ "Does polio still exist? Is it curable?". World Health Organization (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2018-05-21.
- ^ "Poliomyelitis". World Health Organization (dalam bahasa Inggris). Diarsipkan dari versi asli tanggal 18 April 2017. Diakses tanggal 25 April 2017.
- ^ Bazin, H. (2011). Vaccination: A History (dalam bahasa Inggris). John Libbey Eurotext. hlm. 395. ISBN 9782742007752. Diarsipkan dari versi asli tanggal 8 September 2017.
- ^ Smith, DR; Leggat, PA (2005). "Pioneering figures in medicine: Albert Bruce Sabin—inventor of the oral polio vaccine". The Kurume medical journal. 52 (3): 111–6. doi:10.2739/kurumemedj.52.111. PMID 16422178.
- ^ "WHO Model List of Essential Medicines (19th List)" (PDF). World Health Organization. April 2015. Diarsipkan (PDF) dari versi asli tanggal 13 December 2016. Diakses tanggal 8 December 2016.
- ^ "Vaccine, Polio". International Drug Price Indicator Guide. Diarsipkan dari versi asli tanggal 28 February 2017. Diakses tanggal 6 December 2015.
- ^ Hamilton, Richart (2015). Tarascon Pocket Pharmacopoeia 2015 Deluxe Lab-Coat Edition. Jones & Bartlett Learning. hlm. 316. ISBN 978-1-284-05756-0.