Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Pantai Kuri Caddi

Koordinat: 5°01′47″S 119°27′56″E / 5.0298014°S 119.4654594°E / -5.0298014; 119.4654594
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Pantai Kuri Caddi
Pantai Kuri Caddi di Indonesia
Pantai Kuri Caddi
Lokasi di Indonesia
Informasi
Lokasi Dusun Kuri Caddi,[1] Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan
Negara  Indonesia
Koordinat 5°01′47″S 119°27′56″E / 5.0298014°S 119.4654594°E / -5.0298014; 119.4654594
Pemilik
Pembukaan Setiap hari 24 jam
Biaya Rp5.000,00 (biaya parkir)
Jenis objek wisata Wisata Alam, Pantai, Wisata Keluarga, Wisata Kuliner
Situs web visit.maroskab.go.id
Fasilitas Parkiran, Gazebo

Pantai Pasir Putih Kuri Caddi atau Pantai Kuri Caddi atau Pantai Kuri adalah sebuah tempat wisata yang terletak di Dusun Kuri Caddi, Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros,[2] Sulawesi Selatan, Indonesia. Objek wisata ini jaraknya cukup dekat dengan Kota Makassar sekitar ± 7 km[1] dan Bandara Internasional Sultan Hasanuddin sekitar ± 10 km sebelah selatan. Di pantai ini menawarkan panorama indah untuk bisa menikmati pemandangan laut lepas nan biru dan sunset dan sunrise sepuasnya.[3][4]

Pantai Kuri Caddi secara astronomis berada pada titik koordinat 5.0298014 Lintang Selatan dan 119.4654594 Bujur Timur, secara geografis berada sebelah timur dari Selat Makassar dan secara administratif berada pada wilayah Dusun Kuri Caddi, Desa Nisombalia, Kecamatan Marusu, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Indonesia.

Daya Tarik

[sunting | sunting sumber]

Pantai Kuri Caddi memiliki pasir putih yang dihiasi dengan gugusan batu unik dan eksotik.[1] Hamparan panjang pasir putih dan bentangan bebatuan yang tepat berada di bibir pantai menjadikan objek wisata ini berbeda dari yang lainnya.[1] Di pantai ini, wisatawan bisa melihat gemerlapnya Kota Makassar dari jauh karena lautnya di Selat Makassar berbatasan langsung dengan wilayah Kota Makassar.[1] Keunikan lain dari pantai ini adalah dengan keberadaan lempengan bebatuan yang berada di bibir pantai, padahal pegunungan sangat jauh dari lokasi itu.[1] Namun, diyakini jika bebatuan itu berasal dari magma gunung merapi dan telah ada sejak ribuan tahun silam.[1] Saat air surut, gundukan batu itu sangat jelas terlihat hingga ke pantai.[1] Selain itu, masyarakat lokalnya juga sangat menjaga lingkungannya, sehingga pantai ini masih asri.[1] Meskipun, tidak jarang sampah plastik dari wilayah Kota Makassar datang membanjiri lokasi itu.[1] Begitu pun dengan alat tangkap ikan, mereka menggunakan alat yang ramah lingkungan.[1] Panorama indah dari pantai ini adalah saat sore dan pagi, wisatawan bisa menikmati pemandangan sunset dan sunrise yang memukau.[1]

Pantai Kuri dengan pasir putihnya merupakan salah satu pantai yang sangat ideal untuk dinikmati, terlebih lagi dengan suasana matahari terbenamnya. Letak Pantai Kuri sangat strategis karena berada di antara Kota Turikale dan Kota Makassar. Hal ini menjadikan kawasan ini menjadi tujuan pertama yang dapat dikunjungi oleh wisatawan setelah mendarat di Bandara Internasional Sultan Hasanuddin. Perjalanan menuju Kota Makassar melalui laut dari Pantai Kuri dapat ditempuh 15 menit dengan menelusuri pesisir pantai. Pemerintah Kabupaten Maros merencanakan mengembangkan kawasan ini menjadi Kota Madani Pantai Kuri dan akan membangun beberapa fasilitas antara lain: Pusat Bisnis dan Telekomunikasi, Gedung Pertemuan, Restoran, Kafe, tempat bermain, sarana olah raga, perpustakaan, dan fasilitas water sport.

Aksesbilitas

[sunting | sunting sumber]

Untuk sampai ke Pantai Kuri Caddi, terbilang cukup mudah karena jaraknya dekat ± 7 km dari Kota Makassar melalui jalan di sekitar Jalan Tol Ir Sutami kemudian belok kiri masuk ke Jalan Poros Pattene.[1] Atau dari Kota Turikale melalui Jalan Poros Makassar-Maros kemudian belok kanan ke jalan masuk di Dusun Palisi, Desa Tellumpoccoe. Lokasi wisata ini jika mengambil patokan dari Bandara Internasional Sultan Hasanuddin, hanya berjarak kurang lebih 10 kilometer via Jalan Poros Pattene. Akses jalan sekitar 1 kilometer jalan menuju ke sana masih sempit dan rusak[1] dengan kondisi jalanan hanya bisa dilalui oleh satu kendaraan roda empat, dan kondisi jalan masih tanah belum tersentuh aspal, bahkan jembatan yang harus dilewati kala menuju Pantai Kuri Caddi masih jembatan kayu seadanya.[3] Jika berkunjung saat musim hujan, jalannya harus lebih berhati-hati, jika tidak bisa-bisa pengunjung terperosok ke dalam tambak milik warga yang menjadi penghias sisi kanan dan kiri jalan.[3] Pada saat ini, Pemerintah Kabupaten Maros telah menganggarkan lanjutan pembangunan jalan beton sampai ke objek wisata itu.[1] Hal itu di lakukan agar wisatawan bisa mengaksesnya lebih mudah dan bisa menjadikan objek ini lebih dikenal.[1] Masuk ke objek wisata ini hanya dikenakan biaya parkir Rp5.000,00 dan jika ingin melakukan perkemahan atau menginap di sekitar lokasi pantai ini wisatawan wajib melaporkan terlebih dahulu ke kepala dusun.

  • Warung
  • Peralatan bakar ikan
  • WC
  • Penginapan penduduk
  • Gazebo
  • Parkiran

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ a b c d e f g h i j k l m n o p Bakrie, Muhammad (23 Maret 2018). "Pantai di Maros yang Dipenuhi Gugusan Batu Eksotik". travel.detik.com. Diakses tanggal 23 Oktober 2020. 
  2. ^ "Nelayan Bentangkan Bendera Merah Putih Raksasa di Pantai Kuri Maros". www.metrotvnews.com. 16 Agustus 2020. Diakses tanggal 23 Oktober 2020. 
  3. ^ a b c Anthony, Rio (12 Mei 2019). "Pantai Kuri, Spot Nikmati Sunset di Maros". www.tagar.id. Diakses tanggal 23 Oktober 2020. 
  4. ^ Padda, Arnas (26 Juli 2020). "Menikmati Keindahan Matahari Tenggelam di Pantai Kuri Caddi Sulawesi Selatan". www.inews.id. Diakses tanggal 23 Oktober 2020. 

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]