Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Surah Ad-Dukhan

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Surah ke-44
ad-Dukhan
الدّخان
Kabut
KlasifikasiMakkiyah
JuzJuz 25
Jumlah ruku3 ruku
Jumlah ayat59 ayat

Surah Ad-Dukhan (bahasa Arab:الدخان) adalah surah ke 44 dalam al-Qur'an. Surah ini tergolong surat makkiyah yang terdiri atas 59 ayat. Dinamakan Ad-Dukhan yang berarti Kabut diambil dari kata Ad-Dukhan yang terdapat pada ayat 10 surah ini.

Menurut riwayat Bukhari secara ringkas dapat diterangkan sebagai berikut: Orang-orang kafir Mekkah dalam menghalang-halangi agama Islam dan menyakiti serta mendurhakai Nabi Muhammad s.a.w. sudah melewati batas, karena itu Nabi berdoa kepada Allah agar diturunkan azab sebagaimana yang telah diturunkan kepada orang-orang yang durhaka kepada Nabi Yusuf yaitu musim kemarau yang panjang. Doa Nabi itu dikabulkan Allah sampai orang-orang kafir memakan tulang dan bangkai karena kelaparan. Mereka selalu menengadah ke langit mengharap pertolongan Allah. Tetapi tidak satupun yang mereka lihat kecuali kabut yang menutupi pandangan mereka.

Akhirnya mereka datang kepada Nabi agar Nabi memohon kepada Allah supaya hujan diturunkan. Setelah Allah mengabulkan doa Nabi dan hujan di turunkan, mereka kembali kafir seperti semula. Karena itu Allah menyatakan bahwa nanti mereka akan diazab dengan azab yang pedih.

Terjemahan

[sunting | sunting sumber]

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.

  • Ha Mim, Demi Kitab yang nyata. ketahuilah bahwa Kami yang telah mengirim hal demikian di sebuah malam yang diberkahi, serta Kami merupakan golongan yang memberi peringatan; di malam tersebut dijelaskan segala perkara yang mengandung Hikmah, perkara besar dari sisi Kami; sungguh Kami merupakan golongan yang mengutus para Utusan sebagai Kasih dari Tuhanmu, bahwasanya Dialah Yang Maha Mendengar, Maha Mengetahui, Tuhan Yang Memelihara langit beserta bumi maupun hal-hal yang berada antara keduanya apabila dirimu memang golongan yang berkeyakinan. (Ayat:1-7)
  • Tiada Tuhan selain Dia, yakni Yang Menghidupkan maupun Yang Mematikan, yakni Tuhan kalian maupun Tuhan leluhur kalian terdahulu, meskipun demikian terdapat orang-orang yang berada dalam kebimbangan, maka tunggulah sebuah Hari ketika langit menimbulkan kabut menyilaukan yang mengurung umat manusia, hal tersebut merupakan Malapetaka pedih: "Wahai Tuhan kami! luputkan Malapetaka terhadap kami, sungguh kami ini merupakan golongan yang beriman" sungguhkah? sementara sebelumnya terdapat seorang Utusan yang telah menemui orang-orang itu kemudian orang-orang itu mengabaikan Utusan tersebut seraya orang-orang itu mengatakan: "Dasar orang gila yang diajari!": "Sekiranya Kami luputkan Malapetaka itu untuk sesaat, tentu kalian akan mengulang" sebuah Hari ketika Kami menghantam orang-orang itu dengan Hantaman dahsyat, maka ketahuilah bahwa Kami merupakan Yang Melaksanakan Penghukuman;
    ketahuilah bahwa sebelum orang-orang itu, telah Kami uji kaum Fir'aun tatkala seorang Utusan terhormat menemui kaum itu: "Serahkan kepada diriku, hamba-hamba Allah, ketahuilah bahwa aku merupakan seorang utusan tepercaya untuk kalian, oleh sebab itu janganlah kalian berlaku angkuh terhadap Allah, sungguh aku menghadap kalian disertai bukti-bukti jelas, bahwa aku berlindung kepada Tuhanku maupun Tuhan kalian tentang perlakuan kalian terhadap diriku, sekiranya kalian tidak beriman kepada diriku maka berhati-hatilah kalian!" kemudian Musa menyeru kepada Tuhannya: "Sungguh kaum itu merupakan kaum yang berdosa": "Maka tawanlah hamba-hambaKu pada malam hari, sebab kalian pasti akan dikejar kemudian biarkan lautan itu terbelah; sungguh kaum itu merupakan bala tentara yang akan ditenggelamkan" Betapa banyak taman maupun sumber mata air yang kaum itu tinggalkan, serta ladang-ladang maupun tempat-tempat kesenangan, serta kemewahan yang telah kaum itu nikmati, demikian itu supaya Kami serahkan hal-hal tersebut untuk kaum yang lain; bahwa langit serta bumi tidak meratapi kaum itu serta kaum itu tidak ditangguhkan, serta Kami selamatkan umat Bani Israel menghadapi penindasan kejam dari Fir'aun, sungguh Fir'aun merupakan seorang melampaui batas yang termasuk golongan pengacau; sementara Kami memilih umat itu berlandas Ilmu dibanding semesta alam; serta telah Kami perlihatkan kepada umat itu, berbagai mu'jizat yang mengandung anugerah luar biasa. (Ayat:8-33)
  • Sungguh orang-orang itu telah mengatakan: "Tiada lain kecuali kematian kami yang pertama, serta kami takkan dibangkitkan, oleh sebab itu hadirkan para leluhur kami jika dirimu merupakan golongan yang benar." apakah orang-orang itu yang lebih baik ataukah kaum Tubba' serta kaum-kaum yang mendahului orang-orang itu, telah Kami lenyapkan kaum-kaum tersebut karena kaum-kaum tersebut merupakan golongan yang berdosa. (Ayat:34-37)
  • Sungguh Kami tidak menciptakan langit beserta bumi maupun hal-hal yang berada antara keduanya secara bersenda gurau, Kami tidak menciptakan keduanya melainkan berdasar kepada Kebenaran, namun sebagian besar mereka tidak mengetahui; bahwasanya Hari Keputusan merupakan sebuah waktu yang dijanjikan kepada mereka semua, sebuah Hari ketika seorang tidak dapat sedikitpun memberi manfaat untuk karibnya, bahwa orang-orang itu tidak akan mendapat pertolongan selain golongan yang dikasihi oleh Allah, sungguh Dialah Yang Maha Perkasa, Maha Penyayang. (Ayat:38-42)
  • Sesungguhnya pohon Zaqqum kelak merupakan hidangan untuk orang keji; serupa kuningan mendidih sebagaimana mendidihnya air yang sangat panas,: "Belenggulah orang itu lalu seretlah orang itu ke tengah-tengah Neraka, kemudian timpakan pada kepalanya, siksa yang sangat panas": "Maka rasakan, wahai orang perkasa lagi mulia! bahwa hal ini merupakan azab yang sebelumnya selalu kamu ragukan." (Ayat: 43-50)
  • Sungguh golongan yang bertaqwa berada dalam tempat yang aman, dalam Surga-Surga serta sumber-sumber mata air; golongan tersebut berhias kain sutera yang halus maupun sutera yang nyaman, serta golongan tersebut saling memandang, sehingga Kami pasangkan golongan tersebut dengan para bidadari rupawan; golongan tersebut meminta bermacam-macam buah dalam ketentraman di tempat itu, golongan tersebut takkan merasakan Maut di tempat itu selain kematian yang terdahulu, bahwa Allah yang melindungi golongan tersebut menghadapi Malapetaka Gejolak Api, sebagai anugerah dari Tuhanmu, bahwa hal demikian merupakan pencapaian yang luar biasa. (Ayat:51-57)
  • Sungguh Kami permudah hal demikian dalam jenis bahasamu supaya mereka mendapat pelajaran, maka nantikan, sungguh mereka pun menanti. (Ayat:58-59)

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]


Surah Sebelumnya:
Surah Az-Zukhruf
Al-Qur'an Surah Berikutnya:
Surah Al-Jasiyah
Surah 44