Skandal 1Malaysia Development Berhad
Skandal 1Malaysia Development Berhad adalah skandal politik yang sedang berlangsung di Malaysia. Pada tahun 2015, Perdana Menteri Malaysia Najib Razak dituduh mentransfer lebih dari RM 2.67 miliar (hampir USD 700 juta) dari 1MDB, perusahaan pembangunan strategis milik pemerintah, ke rekening bank pribadinya. Tindakan ini dikecam oleh masyarakat Malaysia, termasuk mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad, yang kemudian menuntut Najib mundur. Ketua oposisi Anwar Ibrahim secara terbuka mempertanyakan keabsahan 1MDB. Ia memberitahu Parlemen bahwa menurut catatan komisi perusahaan, perusahaan ini "tidak memiliki alamat kantor dan auditor resmi."[1] Menurut surat pemberitahuan publik, 1MDB memiliki utang sebesar RM 42 miliar (USD 11,73 miliar).[2] Sebagian utang ini berasal dari obligasi pemerintah tahun 2013 senilai $3 miliar yang dijamin oleh Goldman Sachs. Goldman Sachs sendiri dibayar $300 juta lewat kesepakatan itu, tetapi mereka membantah jumlahnya.[3] Majelis Raja-Raja Malaysia meminta agar penyelidikan oleh pemerintah diselesaikan secepatnya karena masalah ini menimbulkan krisis kepercayaan di Malaysia.[4][5]
Pergantian auditor dan transparansi
[sunting | sunting sumber]Laba sebesar RM425 juta antara 25 September 2009 dan 31 Maret 2010 menuai kritik dan kontroversi karena rekening 1MDB tidak transparan. Tony Pua, Anggota Parlemen Parti Tindakan Demokratik dari Petaling Jaya Utara, bertanya kepada Perdana Menteri Najib, ketua dewan penasihat 1MDB, tentang jumlah tersebut yang diduga merupakan transfer aset seperti hak kepemilikan lahan oleh pemerintah ke 1MDB.[6][7]
Dalam sidang parlemen bulan Oktober 2010, 1MDB menjelaskan bahwa rekeningnya sudah diaudit dan ditandatangani oleh KPMG dan ditutup pada 31 Maret 2010. Deloitte melakukan penilaian dan analisis portofolio, sedangkan Ernst & Young memberi saran perpajakan untuk 1MDB.
1MDB menjadi sorotan setelah meminta perpanjangan waktu enam bulan untuk penerbitan laporan keuangan yang seharusnya diterima CCM pada 30 September 2013. Sementara itu, pergantian tiga auditor sejak 1MDB didirikan tahun 2009 dianggap mencurigakan.[8][9] 1MDB juga dikabarkan telah menyampaikan informasi penting seperti alamat kantornya kepada Suruhanjaya Syarikat Malaysia sesuai ketentuan undang-undang.[10]
Lahan Bandar Udara Sungai Besi yang dialihkan kepemilikannya pada Juni 2011 akan dikembangkan menjadi Bandar Malaysia, kawasan komersial, hunian, dan lingkungan canggih yang terintegrasi.[11] Oposisi mempertanyakan kemajuan pengembangan Bandar Malaysia karena 1MDB sudah menerima pinjaman sukuk sebesar RM3,5 miliar untuk mendanai proyek serta mengambil alih kepemilikan lahannya.[12][13] Pada April 2013, 1MDB memberikan kontrak senilai RM2,1 miliar kepada Perbadanan Perwira Harta Malaysia (PPHM), anak perusahaan Lembaga Tabung Angkatan Tentera (LTAT), berupa pengembangan delapan lahan untuk relokasi Pangkalan Udara Kuala Lumpur, pangkalan militer di Sungai Besi.[14] Pembangunan Bandar Malaysia akan dimulai setelah proyek relokasi rampung. Sebagai bagian dari rencana rasionalisasi utangnya, pada 31 Desember 2015, 1MDB menandatangani perjanjian dengan konsorsium Iskandar Waterfront Holdings dan China Railway Engineering Corporation untuk menjual 60% sahamnya di Bandar Malaysia Sdn Bhd.[15]
Pada tanggal 7 September 2015, seorang anggota dewan penasihat 1MDB, Abdul Samad Alias, mundur karena permintaan informasi tentang kinerja 1MDB diabaikan berkali-kali.[16][17] 1MDB membantah menerima permintaan informasi dari Abdul Samad. 1MDB menyatakan bahwa presidennya, Arul Kanda, telah bertemu Abdul Samad pada Januari dan Maret 2015 untuk "membahas kinerja perusahaan".[18]
Utang dan penurunan peringkat
[sunting | sunting sumber]1MDB dikabarkan berutang hampir RM42 miliar. Dugaan kesulitan keuangan lainnya menyebabkan nilai obligasi 1MDB mencapai titik terendah pada awal 2015.[19][20][21] Kabinet Malaysia kabarnya menolak transfer dana sebesar RM3 miliar untuk mengurangi opsi 1MDB untuk melunasi utang-utangnya tepat waktu.[22][23][24]
Bocoran surel dan surat kabar
[sunting | sunting sumber]Dengan mengutip bocoran surat elektronik, Sarawak Report dan harian The Sunday Times melaporkan bahwa pemodal asal Penang, Jho Low, yang memiliki hubungan dengan putra tiri Najib, menerima US$700 juta dari kesepakatan antara 1MDB dengan perusahaan eksplorasi dan produksi minyak PetroSaudi.[25][26][27] Sebuah surel mengungkapkan bahwa Perdana Menteri Najib menyetujui pinjaman Jho Low sebesar US1 miliar tanpa persetujuan Bank Negara.[28][29] Sarawak Report membeberkan laporan rapat di 1MDB yang menunjukkan bahwa CEO Arul Kanda memberi pernyataan bank palsu terkait rekening anak perusahaannya kepada cabang BSI Bank di Singapura.[30][31] Arul Kanda membantah tuduhan bahwa ia memberi pernyataan bank palsu kepada Bank Negara.[32]
Wall Street Journal mengklaim bahwa 1MDB melakukan pembelian aset listrik dengan harga yang terlalu tinggi di Malaysia lewat Genting Group pada tahun 2012. Genting kemudian diduga menyumbangkan uang tersebut ke yayasan milik Perdana Menteri Najib. Najib menggunakan dana tersebut untuk keperluan kampanye pemilu 2013.[33][34][35] Menurut laporan berita yang mengutip 1MDB, perusahaan tersebut membantah bahwa mereka membeli aset energi dengan harga yang terlalu tinggi. 1MDB menyatakan bahwa pembelian aset energi dilakukan setelah perusahaan merasa yakin dengan nilai aset dalam jangka panjang.[36]
Wall Street Journal kembali mengklaim bahwa US$700 juta ditransfer dari 1MDB dan disimpan di rekening AmBank dan Affin Bank atas nama Najib.[37][38] Sebuah satuan tugas yang dibentuk untuk menyelidiki klaim-klaim tersebut telah membekukan 6 rekening bank yang berkaitan dengan Najib dan 1MDB.[39][40] Pada Agustus 201, Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysua (SPRM) membebaskan 1MDB dari tuduhan tersebut. SPRM merilis pernyataan bahwa, "hasil penyelidikan menemukan bahwa RM2,6 miliar yang diduga ditransfer ke rekening milik Perdana Menteri Datuk Seri Najib Tun Razak berasal dari sumbangan donatur, bukan 1MDB".[41]
Menurut sumber di pemerintahan, tiga rekening bank yang dibekukan dimiliki oleh Najib.[42][43] The Wall Street Journal mengungkapkan informasi rekening bank di situs webnya untuk membantah bantahan Najib dan para pendukungnya.[44][45][46] Kepolisian Singapura membekukan dua rekening bank Singapura yang berhubungan dengan penyelidikan mereka terhadap dugaan salah kelola keuangan di 1MDB. Pembekuan ini dilakukan setelah muncul laporan bahwa deposito sebesar US$700 juta dipindahkan melalui Falcon Bank di Singapura ke rekening pribadi Najib di Malaysia.[47][48] Namun, 1MDB mengaku tidak tahu bahwa rekening mereka dibekukan dan mereka belum dihubungi oleh lembaga penyidik asing manapun.[49]
The Wall Street Journal juga melaporkan bahwa menurut dokumen transfer bank, 1MDB mentransfer sekitar $850 juta dalam tiga transaksi pada tahun 2014 ke perusahaan yang terdaftar di Kepulauan Virgin Britania dengan nama yang dikaburkan dan dikendalikan oleh IPIC.[50][51][52]
The Wall Street Journal melaporkan bahwa 1MDB gagal membayar USD1,4 miliar kepada perusahaan investasi milik pemerintah Uni Emirat Arab, International Petroleum Investment Co (IPIC). IPIC memiliki piutang ini setelah mereka menjamin obligasi senilai US$3,5 miliar yang diterbitkan 1MDB untuk mendanai pembelian aset pembangkit listrik pada tahun 2012.[53][54][55] WSJ menerbitkan laporan lain bahwa dana sebesar USD993 juta yang seharusnya dibayarkan 1MDB ke IPIC hilang .[56][57][58] 1MDB menanggapi bahwa perusahaannya masih memiliki hubungan bisnis yang kuat dengan IPIC. Ini dibuktikan oleh pemberlakuan dokumen perjanjian mengikat yang meminta IPIC menjamin obligasi berupa nilai pokok dan bunga senilai US$3,5 miliar, kini dipegang 1MDB. Dokumen ini diberlakukan setelah IPIC membayar US$1 miliar kepada 1MDB pada bulan Juni.[59] Pada Oktober 2015, IPIC menegaskan kembali komitmen mereka untuk bekerja sama dengan 1MDB dan Kementerian Keuangan Malaysia.[60]
Laporan lain dari WSJ menunjukkan bahwa 1MDB, berkaitan dengan penggalang dana politik DuSable Capital Management LLC asal Amerika Serikat yang memiliki hubungan kerja dengan Barack Obama dan Hillary Clinton, telah menandatangani perjanjian usaha patungan yang membentuk Yurus PE Fund untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga surya di Malaysia.[61][62] Enam bulan setelah perjanjian tersebut ditandatangani, asal Amerika Serikat membeli 49% saham Yurus yang dipegang DuSable senilai US$69 juta sebelum pembangunan dimulai.[63][64] Menurut informasi transfer bank, WSJ mengungkapkan bahwa Najib menghabiskan hampir USD$15 juta untuk membeli pakaian, perhiasan, dan mobil di Amerika Serikat, Singapura, dan Italia menggunakan kartu kredit yang dilunasi oleh salah satu rekening bank pribadi Najib yang menjadi tujuan transfer dana 1MDB.[65][66][67][68]
Penjelasan pemerintah tentang sumbangan
[sunting | sunting sumber]Pada tanggal 3 Agustus 2015, Suruhanjaya Pencegahan Rasuah Malaysia (SPRM) menyatakan bahwa RM2,6 miliar yang ditransfer ke rekening pribadi Najib berasal dari donatur, bukan 1MDB, tetapi tidak menjelaskan lebih lanjut nama donaturnya atau alasan transfernya. SPRM juga tidak menyebutkan sebab lambatnya klarifikasi, padahal tuduhan ini sudah ada sejak 2 Juli 2015.[69][70] Ketua UMNO Kuantan, Wan Adnan Wan Mamat, mengklaim bahwa RM2,6 miliar tersebut berasal dari Arab Saudi sebagai bentuk terima kasih atas keterlibatan Malaysia memerangi NIIS. Ia juga mengklaim bahwa masyarakat Muslim di Filipina dan Thailand selatan juga menerima sumbangan serupa. Karena sumbangan tersebut diberikan kepada Najib secara pribadi, bukan UMNO, uangnya ditransfer langsung ke rekening pribadi Najib.[71]
Menteri Luar Negeri Arab Saudi Adel al-Jubeir mengatakan bahwa ia tahu soal sumbangan tersebut dan uangnya memang diberikan tanpa imbalan.[72][73] Jaksa Umum Mohamad Apandi Ali mengatakan bahwa sumbangan ini berasal dari salah satu putra Raja Abdullah.[74][75] Dalam wawancara dengan ABC News, redaktur keuangan Wall Street Journal, Ken Brown, mengungkapkan bahwa uang tersebut bukan berasal dari Saudi, melainkan perusahaan-perusahaan yang berhubungan dengan 1MDB. Ia mengaku bahwa Wall Street Journal memiliki buktinya.[76][77][78]
Investigasi oleh lembaga penegak hukum asing
[sunting | sunting sumber]Swiss
Pihak berwenang Swiss, di bawah arahan Jaksa Umum Swiss, mulai membekukan rekening bank benilai sekian juta dolar Amerika Serikat yang berkaitan dengan 1MDB.[79][80][81] Kantor Jaksa Umum Swiss menyatakan bahwa penyelidikan mereka mengungkapkan indikasi bahwa dana senilai US$4 miliar diduga telah diselewengkan dan sedang menyelidiki empat kasus tindak pidana.[82][83] Pihak berwenang Swiss mengatakan bahwa uang tersebut disimpan di rekening bank milik mantan pejabat pemerintah Malaysia dan pejabat dan mantan pejabat Uni Emirat Arab.[84][85][86] Swiss Financial Market Supervisory Authority (Finma) mulai menyelidiki beberapa bank Swiss dalam rangka penyelidikan pencucian uang yang melibatkan 1MDB.[87][88][89]
Hong Kong
Kepolisian Hong Kong menyelidiki aliran US$250 juta di cabang Credit Suisse di Hong Kong yang berkaitan dengan Najib dan 1MDB.[90][91]
Britania Raya
Serious Fraud Office Britania Raya menyelidiki pencucian uang yang melibatkan 1MDB setelah diungkapkan oleh Clare Rewcastle Brown dan Sarawak Report.[92][93] Penyelidikan Britania Raya menyoroti transfer dana dari 1MDB di Malaysia ke Swiss karena melibatkan cabang Royal Bank of Scotland di Zurich.[94][95]
Amerika Serikat
FBI telah memulai penyelidikan pencucian uang yang melibatkan 1MDB.[96][97][98] Unit korupsi internasional Departemen Kehakiman Amerika Serikat menyelidiki pembelian properti di Amerika Serikat yang melibatkan putra tiri Najib, Riza Aziz, dan transfer jutaan dolar ke rekening pribadi Najib.[99][100] Penyelidikan ini menyasar properti-properti yang dibeli oleh perusahaan cangkang milik Riza Aziz dan teman dekat keluarga, Jho Low.[101][102] Departemen Kehakiman meminta beberapa bank investasi seperti JPMorgan Chase & Co., Deutsche Bank AG, dan Wells Fargo untuk menyerahkan catatan yang berkaitan dengan transfer tidak lazim dari 1MDB.[103][104][105] FBI telah mengeluarkan surat panggilan kepada beberapa karyawan dan mantan karyawan rumah produksi film Red Granite Pictures atas tuduhan bahwa US$155 juta ditransfer dari 1MDB untuk mendanai pembuatan film The Wolf of Wall Street (2013). Riza Aziz adalah pendiri dan ketua rumah produksi tersebut.[106][107][108][109]
FBI dan Departemen Kehakiman juga mempelajari peran Goldman Sachs dalam kasus pencucian uang dan korupsi ini.[110][111][112] FBI juga menyelidiki hubungan antara seorang eksekutif regional bank investasi global Goldman Sachs dengan Razak serta peran sosok tersebut dalam kesepakatan bernilai miliaran dolar dengan 1MDB.[113] Tim Leissner, mantan ketua Goldman Sachs cabang Asia Tenggara sekaligus suami Kimora Lee Leissner, menerima surat panggilan dari Departemen Kehakiman sebagai bagian dari penyelidikan 1MDB.[114][115][116]
Departemen Kehakiman mulai mengupayakan pengembalian lebih dari US$1 miliar dari orang-orang dekat Najib dan 1MDB.[117][118][119] Aset-aset yang terdampak meliputi sejumlah properti mahal di Beverly Hills, Los Angeles, Manhattan, New York City, dan London.[120][121] Selain itu, Departemen Kehakiman juga menyita lukisan mahal, pesawat jet pribadi, dan royalti film Wolf of Wall Street serta rumah produksinya, Red Granite Pictures.[122][123][124] Dalam berkas gugatan hukum, seorang pejabat pemerintah tingkat tinggi yang mengendalikan 1MDB dicantumkan sebagai "Malaysian Official 1" sebanyak lebih dari 30 kali. "Malaysian Official 1" diduga menerima uang curian sebesar kurang lebih USD681 juta (MYR 2,797 miliar) dari 1MDB dan mengembalikan sebagian besarnya. Pada September 2016, Najib diidentifikasi sebagai "Malaysian Official 1" oleh Datuk Abdul Rahman Dahlan, Menteri Departemen Perdana Menteri dan direktur komunikasi strategis Barisan Nasional. Dahlan juga mengaku bahwa nama Najib tidak dicantumkan karena ia "bukan bagian dari penyelidikan ini".[125][126]
Ibu Negara Malaysia diduga menerima perhiasan senilai US$30 juta yang dibeli oleh uang curian dari dana 1MDB.
Singapura
Monetary Authority of Singapore dan Commercial Affairs Department telah membekukan sejumlah rekening bank di Singapura atas dugaan pencucian uang yang berkaitan dengan penyelidikan terhadap penyelewengan dana 1MDB.[127][128][129] Salah satu rekening tersebut dimiliki oleh Yak Yew Chee, manajer hubungan 1MDB Global Investments Ltd, Aabar Investment PJS Limited, dan SRC International, dan Low Taek Jho.[130][131][132] Yeo Jiawei, mantan bankir BSI asal Singapura, didakwa melakukan pencucian uang dan kecurangan di tengah penyelidikan pemerintah Singapura terhadap 1MDB, aktivitas bisnis Yeo dengan perusahaan-perusahaan yang berkaitan dengan 1MDB, Brazen Sky Ltd. dan Bridge Partners Investment Management.[133][134] Orang kedua, Kelvin Ang Wee Keng, dituduh melakukan korupsi di tengah penyelidikan 1MDB.[135][136]
Menurut pernyataan bersama Attorney General's Chambers dan Monetary Authority of Singapore, aset bernilai total S$240 juta telah disita dalam rangka penyelidikan terhadap 1MDB.[137][138] Dari rekening bank dan properti yang disita, S$120 juta di antaranya dimiliki oleh Jho Low dan keluarganya.[139][140][141]
Luksemburg
Pihak berwenang Luksemburg juga mulai menyelidiki pencucian uang yang melibatkan 1MDB karena melibatkan transfer sekian ratus juta dolar ke perusahaan cangkang dengan rekening bank Luksemburg.[142][143][144][145] Bank tersebut merupakan bank swasta milik Edmond de Rothschild Group yang mengelola uang nasabah kaya.[146][147][148]
UEA
Uni Emirat Arab telah mengeluarkan larangan perjalanan luar negeri dan membekukan rekening bank milik mantan karyawan dana kekayaan negara Abu Dhabi, International Petroleum Investment Company, bernama Khadem al-Qubaisi dan Mohammed Badawy Al Husseiny. Mereka memiliki hubungan erat dengan 1MDB dan diduga memanfaatkan Aabar Investments PJS yang terdaftar di Kepulauan Virgin Britania untuk mentrasnfer dana dari 1MDB ke berbagai rekening dna perusahaan di seluruh dunia.[149][150]
Seychelles
Seychelles Financial Intelligence Unit membantu penyelidikan internasional terhadap 1MDB dengan memberikan informasi rinci tentang perusahaan-perusahaan cangkang Seychelles yang terlibat.[151][152][153]
Tindakan Bank Negara
[sunting | sunting sumber]Dengan alasan bahwa 1MDB melakukan pengungkapan informasi yang tidak akurat atau tidak lengkap, Bank Negara mencabut izin investasi luar negeri 1MDB sebesar US$1,83 miliar.[154][155] Bank Negara meminta Jaksa Umum melakukan penuntutan pidana terhadap 1MDB setelah menyelesaikan penyelidikannya.[156][157] 1MDB menyatakan bahwa mereka tidak mampu mengembalikan US1,83 miliar yang diminta Bank Negara karena uangnya sudah dibelanjakan.[158] Gubernur Bank Negara Zeti Akhtar Aziz pensiun dan digantikan oleh Muhammad bin Ibrahim pada 1 Mei 2016.[159]
Laporan kepolisian
[sunting | sunting sumber]Skandal ini mencapai puncaknya pada tanggal 28 Agustus 2015 ketika seorang anggota partai UMNO mengajukan gugatan sipil melawan Najib atas dugaan pelanggaran kontrak kerja sebagai pengawas dan penipuan anggota partai karena tidak mengungkapkan bukti dana sumbangan.[160] Gugatan hukum ini diajukan di Mahkamah Tinggi Kuala Lumpur dan mencantumkan nama sekretaris eksekutif partai, Abdul Rauf Yusof. Karena khawatir Najib akan menggunakan kekuasaannya untuk memecat anggota UMNO "untuk menghindari tanggung jawab", pengadilan mengeluarkan surat perintah yang melarang UMNO, Majelis Tinggi UMNO, badan penghubung pemerintah, divisi partai, maupun cabang partai memecat penggugat selaku anggota partai sebelum gugatan ini diputuskan. Penggugat juga menuntut pembayaran kembali sebesar US$650 juta, jumlah uang yang diduga disimpan oleh Najib di bank Singapura, bukti semua uang yang diterima Najib dalam bentuk sumbangan, rincian uang yang tersimpan di rekening AmPrivate (No. 2112022009694) yang diduga milik Najib beserta kerugian, biaya, dan ganti rugi lainnya.[161] Salah satu perwakilan UMNO, Anina Saadudin, yang mengajukan gugatan hukum tersebut langsung dikeluarkan dari partai.[162][163][164]
Seorang anggota UMNO dari Johor, Abdul Rashed Jamaludin, membuat laporan polisi melawan Najib atas dana yang ditransfer ke rekening banknya dan penyelewengan di 1MDB.[165][166]
Anggota UMNO lain, Khairuddin Abu Hassan, dan pengacaranya, Matthias Chang, mengirimkan bukti skandal 1MDB kepada jaksa umum Swiss untuk keperluan penyelidikan keterlibatan bank Swiss dengan 1MDB.[167][168] Khairuddin juga membuat laporan polisi di Hong Kong terhadap Najib dan Jho Low terkait empat perusahaan (Alliance Assets International, Cityfield Enterprises, Bartingale International, dan Wonder Quest Investment) yang diduga memiliki hubungan dengan 1MDB.[169][170] Khairuddin and Matthias were barred from leaving Malaysia after confirmation from immigration officials who were under orders by the police to prevent them from leaving.[171][172][173] Khairuddin dan Matthias dijerat Undang-Undang Pelanggaran Keamanan (SOSMA) dengan tuduhan sabotase sektor perbankan dan keuangan Malaysia.[174][175][176]
Gugatan hukum
[sunting | sunting sumber]Partai oposisi Parti Keadilan Rakyat (PKR) mengajukan gugatan hukum melawan Najib, Tengku Adnan Tengku Mansor, 1MDB, dan Suruhanjaya Pilihan Raya dengan tuduhan pelanggaran undang-undang pemilihan umum tentang dana kampanye karena melibatkan dana 1MDB.[177][178] Akan tetapi, Mahkamah Tinggi Malaysia menolak gugatan ini dengan alasan PKR tidak punya dasar hukum untuk menuntut Najib dan 1MDB.[179][180]
Mantan Perdana Menteri Mahathir Mohamad mengajukan gugatan hukum melawan Najib dengan tuduhan mencampuri penyelidikan pemerintah terhadap 1MDB dan sumbangan politik sebesar RM2,6 miliar.[181][182][183]
Tindakan pemerintah
[sunting | sunting sumber]Setelah menuai banyak kritik atas isu 1MDB, Wakil Perdana Menteri Muhyiddin Yassin dipecat dan digantikan oleh Ahmad Zahid Hamidi yang merangkap Menteri Dalam Negeri.[184][185] Menteri Pembangunan Desa dan Daerah Shafie Apdal, salah satu tokoh penting dalam isu 1MDB, juga dipecat.[186][187]
Jaksa Umum Abdul Gani Patail, pemimpin satuan tugas multilembaga yang menyelidiki klaim penyelewengan dana yang melibatkan Najib dan 1MDB, dipecat dan digantikan oleh Mohamed Apandi Ali, mantan hakim federal.[188][189] Selain itu, Jawatankuasa Kira-Kira Wang Malaysia (PAC) yang sednag menyelidiki dugaan kerugian 1MDB dibekukan sampai waktu yang tidak ditentukan karena empat anggotanya (ketua PAC, Nur Jazlan Mohamed, Reezal Merican Naina Merican, Wilfred Madius Tangau, dan Mas Ermieyati Samsudin) diangkat menjadi anggota kabinet Najib.[190][191][192]
Harian The Edge Malaysia dan The Edge Financial Daily ditutup selama tiga bulan pada bulan Juli dengan tuduhan menerbitkan laporan palsu tentang 1MDB oleh Kementerian Dalam Negeri Malaysia.[193][194][195] Situs web Sarawak Report juga diblokir oleh Malaysian Communications and Multimedia Commission, badan regulator Internet di Malaysia.[196][197] Kepolisian Malaysia mengeluarkan surat perintah penangkapan Clare Rewcastle Brown, pengelola situs web Sarawak Report, dengan alasan ia terlibat dalam aktivitas yang mengancam demokrasi parlementer dan menyebarkan berita palsu tentang Najib Razak.[198][199]
Kepolisian juga menangkap anggota UMNO, Khairuddin Abu Hassan, setelah ia membuat laporan polisi di London, Singapura, Prancis, dan Hong Kong tentang penyelewengan dana 1MDB.[200][201][202] Menurut pengacaranya, Khairuddin berangkat ke Amerika Serikat untuk menemui Federal Bureau of Investigation dan meminta mereka menyelidiki pencucian uang oleh 1MDB.[203][204] Namun, FBI cabang New York menyatakan kepada WSJ bahwa tidak ada agen FBI yang bertemu dengan Khairuddin atau menghubungi Khairuddin sebelumnya.[205]
Mantan Menteri Besar Kedah, Mukhriz Mahathir, yang mundur pada tanggal 3 Februari 2016 mengatakan bahwa ia melakukannya karena ia diberitahu Najib bahwa kritiknya terhadap Najib dan 1MDB tidak berdasar.[206][207]
Anggota parlemen oposisi, Rafizi Ramli, ditangkap dan dijerat Undang-Undang Rahasia Resmi oleh kepolisian dan pemerintah karena membocorkan informasi tentang laporan auditor umum terkait 1MDB.[208][209][210]
Kementerian Dalam Negeri menyatakan bahwa mereka bersama Interpol gagal menemukan orang-orang yang berkaitan dengan 1MDB yang sekiranya dapat membantu penyelidikan: taipan bisnis Jho Low; mantan eksekutif senior 1MDB, Casey Tang Keng Chee dan Jasmine Loo Ai Swan; direktur pelaksana SRC International, Nik Faisal Ariff Kamil; dan manajer nasional Deutsche Bank, Yusof Annuar Yaacob.[211][212][213]
Saat ini, Medium.com, situs penerbitan artikel yang populer di kalangan penulis amatir dan profesional, diblokir oleh Malaysian Communications and Multimedia Commission (MCMC) akibat satu artikel yang diterbitkan oleh Sarawak Report.[214][215] Situs lain, Asia Sentinel, juga diblokir oleh MCMC setelah menerbitkan artikel Sarawak Report tentang penyelidikan SPRM yang menghasilkan 37 dakwaan terhadap Najib Razak atas keterlibatannya dengan 1MDB.[216][217][218][218] Situs berita lain, The Malaysian Insider, diblokir dan para wartawannya diselidiki karena melaporkan bahwa SPRM memiliki bukti yang cukup untuk mendakwa Najib Razak dengan tuduhan korupsi.[219][220][221]
Dampak dan kegagalan restrukturisasi utang
[sunting | sunting sumber]Perusahaan pengelolaan dana asal Australia, Avestra Asset Management, yang mengelola dana 1MDB senilai USD2,32 miliar sedang dilikuidasi dan diselidiki oleh Australian Securities and Investments Commission atas dugaan pelanggaran hukum dan potensi kerugian yang dialami para anggotanya.[222][223][224] Mahkamah Tinggi Australia memerintahkan penutupan lima skema investasi Avestra setelah menemukan transaksi pihak terkait rahasia dengan 13 dugaan pelanggaran hukum perusahaan dan kegagalan berinvestasi sesuai mandat individu perusahaan.[225][226]
Penyelidikan Jawatankuasa Kira-Kira Wang Negara (PAC) terhadap 1MDB menemukan bahwa pengelolaan dana dilakukan tanpa persetujuan dewan dan 1MDB mengecoh auditor berkali-kali.[227][228][229] PAC meminta kepolisian menyelidiki mantan manajernya.[230][231] PAC juga menemukan bahwa dewan direksi yang dipimpin Najib tidak mampu melakukan pengawasan yang layak terhadap keuangan 1MDB.[232][233] Dewan direksi 1MDB segera mengundurkan diri setelah temuan PAC dibuka ke publik.[234][235][236] Menurut laporan PAC, USD3,5 miliar dibayarkan kepada Aabar Investments PJS, tetapi IPIC mengeluarkan pernyataan bahwa mereka maupun anak perusahaannya, Aabar Investments PJS, tidak punya hubungan dengan perusahaan Aabar BVI yang terdaftar di Kepulauan Virgin Britania ataupun menerima uang dari perusahaan tersebut.[237][238][239]
Dalam dokumen Bursa Efek London, International Petroleum Investment Company mengumumkan bahwa 1MDB gagal membayar USD1,1 miliar sesuai ketentuan perjanjian restrukturisasi utangnya dan perjanjian antara kedua perusahaan telah dibatalkan.[240][241][242]
Lihat pula
[sunting | sunting sumber]Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Gov't 'gambling' on untested 1MDB". malaysiakini.com. 18 October 2010.
- ^ "1MDB faces fresh debt payment test". 27 February 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-01. Diakses tanggal 2018-03-09.
- ^ "Jho says it ain't so: Malaysian tycoon denies role in 1MDB 'heist of the century'". Euromoney magazine. April 2015.
- ^ "Malaysia's royal rulers urge quick completion of 1MDB probe". The Straits Times. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Royal rulers deplore Malaysia's 'crisis of confidence'". Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Pua says 1MDB profits suspect". themalaysianinsider.com. 9 October 2010. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2010-10-12. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ "1Malaysia Development Berhad Malaysia Factbook". malaysiafactbook.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-22. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ "Has 1MDB filed its accounts?". theedgemalaysia.com. 1 April 2014. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2014-04-23. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ "Auditors highlight several critical areas in 1MDB's books". The Star. Malaysia. 22 April 2014.
- ^ The business address is also available on the company's website, www.1mdb.com.my
- ^ "Agreements inked to develop Sungai Besi airport land into Bandar Malaysia". The Star. Malaysia. 15 June 2011.[pranala nonaktif permanen]
- ^ "Amid lack of progress in Bandar Malaysia, Rafizi questions 1MDB's RM3.5b debt". Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Why is 1MDB raising RM2.4bil in loans?". Malaysiakini. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "1MDB awards RM2.1bil contract to Armed Forces Fund Board unit – Business News | The Star Online". The Star. Malaysia. Diakses tanggal 4 February 2016.
- ^ "1MDB to sell 60% stake in Bandar Malaysia for RM7.41bil – Nation – The Star Online". Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "1MDB accepts adviser's resignation – Nation – The Star Online". Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "1MDB insists former adviser was not ignored". Malaysiakini. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "1MDB denies receiving 'repeated requests' for info from former advisor". The Malay Mail. Diakses tanggal 4 February 2016.
- ^ "Ringgit under pressure over 1MDB debt". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-08. Diakses tanggal 7 July 2015.
- ^ "1MDB faces fresh debt payment test". Free Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-03-01. Diakses tanggal 7 July 2015.
- ^ "1MDB bonds drop to junk status as investors consider wind-down". Diakses tanggal 7 July 2015.
- ^ "Cabinet rejects RM3 billion for 1MDB as debt repayment options narrow". Diakses tanggal 7 July 2015.
- ^ "RPT-MALAYSIA PRESS-Cabinet rejects $834 mln proposed injection into 1MDB-The Malaysian Insider". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-07. Diakses tanggal 7 July 2015.
- ^ "Cabinet rejects RM3 billion aid for 1MDB". Free Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-08. Diakses tanggal 7 July 2015.
- ^ [1][pranala nonaktif]
- ^ "Jho Low allegedly siphoned off US$700 million from 1MDB, says website". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-01. Diakses tanggal 7 July 2015.
- ^ "Jho Low accused of siphoning US$700m from 1MDB". Diakses tanggal 7 July 2015.
- ^ "Jho Low email said Najib approved US$1bn loan". Free Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-20. Diakses tanggal 7 July 2015.
- ^ "Jho Low claims Najib okayed 1MDB's US$500 million loan to PetroSaudi, says Sarawak Report". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-01. Diakses tanggal 7 July 2015.
- ^ "1MDB gave out false info on Singapore's BSI Bank assets, says Sarawak Report". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "'Minutes of board meeting proves 1MDB's Arul a liar'". Malaysiakini. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "1MDB CEO says never gave false bank statements to Bank Negara". The Malay Mail. Diakses tanggal 5 February 2016.
- ^ "WSJ: Najib used 1MDB's funds for GE13". Diakses tanggal 8 July 2015.
- ^ "Bersih 2.0 says GE13 rigged, shocked over links to 1MDB". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-08. Diakses tanggal 8 July 2015.
- ^ "Roadshow unnecessary, just come clean on 1MDB's objectives, Kit Siang tells BN". Diakses tanggal 8 July 2015.
- ^ "1MDB refutes WSJ article, says acquisitions based on long-term value – Business News | The Star Online". Diakses tanggal 5 February 2016.
- ^ Tom Wright and Simon Clark (2 July 2015). "Investigators Believe Money Flowed to Malaysian Leader Najib's Accounts Amid 1MDB Probe". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 8 July 2015.
- ^ "Special team to probe graft allegations against Malaysia PM Najib Razak". The Economic Times. Diakses tanggal 8 July 2015.
- ^ "Task force freezes bank accounts as pressure mounts on PM Najib". Channel NewsAsia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-07-30. Diakses tanggal 8 July 2015.
- ^ Niluksi Koswanage (7 July 2015). "Malaysia Task Force to Freeze Accounts in Najib Money Probe". Bloomberg L.P. Diakses tanggal 8 July 2015.
- ^ "MACC: RM2.6bil in Najib's account from donors, not 1MDB's – Nation | The Star Online". The Star. Malaysia. Diakses tanggal 5 February 2016.
- ^ "3 frozen accounts belong to Najib, sources say". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-07-08. Diakses tanggal 8 July 2015.
- ^ "Three frozen accounts belong to PM, says source". Diakses tanggal 8 July 2015.
- ^ Sarawak Report. "SENSATIONAL FINDINGS! – Prime Minister Najib Razak's Personal Accounts Linked To 1MDB Money Trail MALAYSIA EXCLUSIVE!". Sarawak Report. Diakses tanggal 8 July 2015.
- ^ "DocumentCloud Document Viewer". Diakses tanggal 8 July 2015.
- ^ "Take legal action against WSJ, PM urged". The Star. Diakses tanggal 8 July 2015.
- ^ "Singapore police freeze two bank accounts linked to 1MDB probe". Channel NewsAsia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-25. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Singapore freezes bank accounts over Malaysia 1MDB graft scandal". DW. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "1MDB chief denies Singapore accounts frozen, says asset sales will put company in black by early 2016". The Malay Mail. Diakses tanggal 5 February 2016.
- ^ Bradley Hope (17 December 2015). "Malaysia's 1MDB Sent $850 Million to Entity Set Up to Appear Owned by Abu Dhabi Wealth Fund". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "WSJ drops US$850m bombshell on 1MDB". Malaysiakini. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ staff, CNBC com (17 December 2015). "$850M 1MDB payment sent to Virgin Island firm".
- ^ "WSJ: UAE fund claims US$1.4b payment from 1MDB missing". Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ Bradley Hope and Tom Wright (9 September 2015). "Malaysia's 1MDB Fund Scandal Spreads to U.A.E." The Wall Street Journal. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Abu Dhabi alleges US$1.4 billion from 1MDB missing, says WSJ". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-27. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "WSJ: Another US$1b payment from 1MDB to IPIC missing". Malaysiakini. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "1MDB mystery deepens as Abu Dhabi questions another missing US$993m to IPIC". Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Another $1.4b payment from 1MDB to Abu Dhabi fund is missing: Wall Street Journal". The Straits Times. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "We enjoy strong business relationship with UAE firm, says 1MDB – The Malaysian Insider". themalaysianinsider.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-12-20. Diakses tanggal 15 February 2016.
- ^ "Abu Dhabi's Ipic to pay interest on 1MDB bonds as Malaysia clears officials | The National". The National. Abu Dhabi. Diakses tanggal 15 February 2016.
- ^ Bradley Hope (12 November 2015). "1MDB's Latest Act: Two Obama Fundraisers, One Fugee and $69 Million". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Wong Chen queries Obama link in 1MDB-DuSable 'JV'". Free Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-01-16. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "WSJ picks up on 1MDB-DuSable links to former Obama fundraisers". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Najib urged to disclose dealings of 1MDB and Yurus PE Fund". Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Malaysian Prime Minister Spent Lavishly From Accounts He Says Weren't 'Personal'". 31 March 2016.
- ^ Wright, Tom; Hope, Bradley (31 March 2016). "1MDB Probe Shows Malaysian Leader Najib Spent Millions on Luxury Goods" – via Wall Street Journal.
- ^ "1MDB probe shows Najib spent millions on luxury goods: Report".
- ^ seokhwai@st (31 March 2016). "Malaysia PM Najib spent millions on luxury goods, political payments: WSJ".
- ^ "MACC: RM2.6bil in Najib's account from donors, not 1MDB's".
- ^ "Malaysia's anti-graft unit says funds in PM's account a 'donation', not from state fund". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-06. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ "Najib's RM2.6 billion is from Saudi Arabia as thanks for fighting Isis, claims Umno leader". Diarsipkan dari versi asli tanggal 17 August 2015.
- ^ "Malaysia 1MDB: Saudi minister says Najib funds were donation". BBC News. 15 April 2016. Diakses tanggal 1 May 2016.
- ^ "Saudi Arabia says money sent to Malaysian PM was a 'genuine donation'". The Guardian. Diakses tanggal 14 April 2016.
- ^ "Late Saudi king's son is RM2.6b donor, says Apandi". Malaysiakini. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ SHANNON TEOH. "KL graft-busters challenge A-G's decision on Najib". The Straits Times. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "RM2.6 billion in Najib's accounts not from Saudis, says WSJ editor". TODAYonline. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "RM2.6 bil in Najib's accounts not from Saudis, says WSJ editor". Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "WSJ refutes AG's Saudi donation claim". Malaysiakini. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Swiss freeze millions amid 1MDB fund probe". Free Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-25. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ John Revill (2 September 2015). "Swiss Authorities Freeze Millions of Dollars Linked to Malaysian Fund 1MDB". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Swiss freeze millions amid Malaysian 1MDB fund probe". Reuters. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-10. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ John Revill (30 January 2016). "Swiss Prosecutors Investigating 1MDB Say Malaysia Funds Were Diverted". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ Vasagar, Jeevan (30 January 2016). "1MDB: Swiss probe finds 'indications' of $4bn being misappropriated" – via Financial Times.
- ^ "Swiss: US$4bn believed embezzled from 1MDB". Free Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-12. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Malaysia 1MDB scandal: Investigators say about $4bn may be missing from fund". BBC News. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Swiss Suspect $4 Billion Misappropriated in Malaysia 1MDB Case". NASDAQ.com. 29 January 2016. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ Letzing, John (7 April 2016). "Swiss Banks at Risk of Harboring Corruption Proceeds, Says Regulator" – via Wall Street Journal.
- ^ "Swiss financial regulator calls 1MDB and Petrobras cases 'clear corruption'". 7 April 2016.
- ^ hugodmiller, Jeffrey Voegeli JeffVogeli Hugo Miller. "Swiss Regulator Probes Panama Alongside 1MDB, Petrobras".
- ^ "Hong Kong police launch probe into US$250 million linked to Najib". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-28. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ Peel, Bryan Harris and Michael (11 September 2015). "The growing 1MDB scandal has now spread to Hong Kong".
- ^ "UK investigators latest to join 1MDB probe". Malaysiakini. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "British anti-fraud agency joins 1MDB corruption probe". Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ Rachel Middleton. "UK weighs in on Malaysia's 1MDB state fund as it launches own investigation". International Business Times UK. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "UK probing Royal Bank of Scotland on 1MDB". Free Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-12. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ Bradley Hope (19 September 2015). "FBI Probes Malaysia Development Fund". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "FBI investigates 1MDB". Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "FBI launches investigation into Malaysian state fund 1MDB: WSJ". AsiaOne. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-11-06. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ Oliver Holmes. "US investigators launch probes into scandal-hit Malaysian Najib Razak – World news – The Guardian". The Guardian. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ Christopher Matthews And Bradley Hope (22 September 2015). "Malaysia Leader Najib Razak's Assets Probed by U.S." The Wall Street Journal. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Malaysian PM Najib faces US corruption inquiry". The Straits Times. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ Story, Louise (22 September 2015). "Malaysia's Najib faces US property probe".
- ^ "1MDB: US asks Deutsche, JPMorgan to give details on dealings". 1 April 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-05-04. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ Chew, Keri Geiger GeigerWire Elffie. "U.S. Asks JPMorgan, Wells Fargo to Save Records Tied to 1MDB".
- ^ "Banks in firing line over Malaysia fund". The Australian. 1 April 2016.
- ^ Hope, Bradley; Fritz, John R. Emshwiller And Ben (1 April 2016). "The Secret Money Behind 'The Wolf of Wall Street'" – via Wall Street Journal.
- ^ "Malaysia's 1MDB refutes report that it financed 'Wolf of Wall Street': Statement". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-25. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ "FBI probes 1MDB-Red Granite US$155m financing claim – WSJ".
- ^ "'The Wolf of Wall Street' Financed By Wolf of Malaysia?".
- ^ Mia Lamar in Hong Kong, and Bradley Hope and Justin Baer in New York (14 October 2015). "U.S. Examines Goldman Sachs Role in 1MDB Transactions". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Goldman Sachs under FBI, DOJ scrutiny over 1MDB probe: WSJ". Reuters Editorial. Reuters. 14 October 2015. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-10-17. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Goldman Sachs under FBI, US Department of Justice scrutiny over 1MDB probe: Wall Street Journal". The Economic Times. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ Maierbrugger, Arno. "1MDB scandal: Next suspect Goldman Sachs banker | Investvine". Investvine (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 28 February 2016.
- ^ hermesauto (8 March 2016). "Ex-Goldman Sachs banker Tim Leissner issued subpoena amid US probe into Malaysia's 1MDB".
- ^ "U.S. subpoenas ex-Goldman banker in 1MDB probe: Bloomberg".
- ^ staff, CNBC com (8 March 2016). "Ex-Goldman banker subpoenaed in Malaysia 1MDB probe: WSJ".
- ^ "US moves to recover $1.4b".
- ^ "US moves to seize USD1b in assets of M'sian 1MDB fund". 21 July 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-26. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ Jenkins, Nash. "U.S. to Seize $1 Billion in Assets in Malaysia's 1MDB Case".
- ^ "Malaysia 1MDB Scandal: Luxury Properties In US Linked To Najib Razak's Stepson Riza Aziz, Close Associate Jho Low Likely To Be Seized". 21 July 2016.
- ^ gregfarrel, Greg Farrell; Harris, rew M.; damclaugh, yNewsNowInDC Keri Geiger GeigerWire David McLaughlin. "U.S. Maps 1MDB Fraud Trail From Kuala Lumpur to Hollywood".
- ^ Hope, Bradley; Wright, Tom (21 July 2016). "U.S. Links Malaysian Prime Minister to Millions Stolen From Development Fund" – via Wall Street Journal.
- ^ "Malaysia 1MDB investigation: US seeks to seize $1bn in assets – BBC News".
- ^ "US seeks $1bln in 1MDB-tied Assets, 'Wolf of Wall Street' royalties". Al Arabiya English. Diakses tanggal 2017-09-25.
- ^ "PM Najib is 'Malaysian Official 1' but not involved in 1MDB probe: Minister". The Straits Times. Diakses tanggal 13 September 2016.
- ^ Vaswani, Karishma. "Who is 'Malaysian Official 1'? Case closed". BBC. Diakses tanggal 13 September 2016.
- ^ "Singapore seizes bank accounts in 1MDB probe". Malaysiakini. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "S'pore cracks down on money laundering". Free Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2019-04-11. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ Jasmine Ng (1 February 2016). "Singapore Seizes 'Large Number' of Bank Accounts Amid 1MDB Probe". Bloomberg L.P. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Banker's accounts frozen in Singapore's 1MDB probe". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-06. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ YASMINE YAHYA. "Businessman Jho Low's private banker is first name to emerge from Singapore probe into 1MDB". The Straits Times. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Singapore court to hear first case related to Government's 1MDB probe". Channel NewsAsia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-24. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Ex-BSI Singapore banker involved in 1MDB probe faces new charge". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-24. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ reatanjourno. "Singapore Brings 7th Charge Against Ex-BSI Banker in 1MDB Probe".
- ^ hermesauto (9 May 2016). "Singaporean Kelvin Ang, charged in 1MDB probe, out on bail".
- ^ "Second 1MDB probe-linked accused Kelvin Ang offered bail at $100,000". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-06-10. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ Watts, Jake Maxwell; Venkat, P. R. (21 July 2016). "Singapore Finds Lapses Related to 1MDB Funds at Banks" – via Wall Street Journal.
- ^ "Assets worth S$240m seized as part of Singapore's 1MDB probe". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-25. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ Lai, Adrian (2016-07-21). "Singapore authorities seize S$240 million in assets linked to 1MDB probe | New Straits Times | Malaysia General Business Sports and Lifestyle News". Nst.com.my. Diakses tanggal 2017-09-25.
- ^ "As 1MDB Scandal Unravels, Singapore Seizes $177 Million in Assets". 21 July 2016.
- ^ "Singapore financial institutions were used for dubious 1MDB deals, monetary authority says, citing 'serious lapses'".
- ^ "Luxembourg Prosecutors Look for Embezzlement at Malaysia's 1MDB".
- ^ "Luxembourg launches money-laundering probe into 1MDB". 31 March 2016.
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-13. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ "Singapore seizes assets, to take action against major banks in 1MDB..."
- ^ Clark, Simon (1 April 2016). "Edmond de Rothschild Bank Cooperating With Luxembourg 1MDB Probe" – via Wall Street Journal.
- ^ "Donation or 1MDB funds? Luxembourg probe may uncover missing link". 2 April 2016.
- ^ "Report: Foreign authorities investigating 1MDB's 2012 bond issue". 2 April 2016.
- ^ "UAE bans travel, freezes ex-IPIC execs' assets in 1MDB probe". 2 April 2016.
- ^ York, Bradley Hope in New; London, Simon Clark in; Lumpur, Yantoultra Ngui in Kuala (1 April 2016). "Authorities Investigating Malaysia's 1MDB Fund Focusing on Bond Proceeds" – via Wall Street Journal.
- ^ "Exclusive: Seychelles says helping worldwide probe into Malaysia's 1MDB fund". 24 April 2016 – via Reuters.
- ^ "Seychelles says helping worldwide probe into 1MDB fund news". Newsunited.com. Diakses tanggal 26 August 2017.
- ^ "Seychelles assisting in 1MDB probe". 24 April 2016.
- ^ "Bank Negara: 1MDB breached exchange controls, three permissions revoked". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-07. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ "1MDB acknowledges BNM's right to revoke earlier permissions". NST Online. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Bank Negara urges criminal prosecution of 1MDB". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "BNM recommends criminal prosecution against 1MDB". Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "1MDB unable to repatriate US$1.83b ordered by Bank Negara". Malaysiakini. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Muhammad Ibrahim to replace Zeti as Bank Negara Governor". 2016-04-27. Diakses tanggal 2017-04-25.
- ^ "Umno member files lawsuit against Malaysia PM Najib". Channel NewsAsia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-24. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "'Umno' sues Najib to retrieve chunk of RM2.6b". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-26. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ "Anina sacked from Umno". The Rakyat Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-06-12. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Umno expels Langkawi woman rep for suing Najib, party executive secretary confirms". Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Anina: 'I will continue to fight'". Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "The Malaysian Insider". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-25. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Now, Johor UMNO member lodges report against Najib over RM2.6 billion". TODAYonline. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Umno man submits 1MDB evidence to Swiss AG". Malaysiakini. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "1MDB whistleblower submits evidence to Swiss prosecutor". Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Khairuddin lodges reports against Najib, Jho Low in HK". Free Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-20. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "'These are traitors to the people, God and the country': Former Malaysian official asks Hong Kong police to investigate 1MDB scandal". South China Morning Post. 3 September 2015. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Pair who lodged reports on 1MDB barred from leaving M'sia". Malaysiakini. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Former Umno leader, lawyer allegedly barred from leaving country". AsiaOne. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-28. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Khairuddin, Matthias Chang allegedly barred from leaving country – Nation – The Star Online". Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ SHANNON TEOH. "Mahathir, Umno leaders slam prosecution of 1MDB critic and his lawyer". The Straits Times. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Khairuddin and Matthias vow to fight on – Nation – The Star Online". Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Khairuddin Matthias Chang charged with sabotaging Malaysian banking financial services".
- ^ "After WSJ exposé, PKR hauls PM, 1MDB to court for alleged electoral offences". 12 August 2015.
- ^ "PKR sues Najib over breach of election law in S$914m 'donation'".
- ^ "High Court strikes out PKR civil suit against Najib – Nation – The Star Online".
- ^ "Court throws out PKR's election overspending lawsuit against Najib over RM2.6b". 21 January 2016.
- ^ "Dr M sues Najib over alleged interference in 1MDB, RM2.6b probes". 23 March 2016.
- ^ Holmes, Oliver (23 March 2016). "Former Malaysian premier Mahathir sues PM Najib over 'abuse of power'".
- ^ "Malaysia Political Spat Escalates as Former Premier Sues Najib".
- ^ "Malaysia PM sacks top officials over corruption probe ahead of Cameron visit". The Daily Telegraph. 28 July 2015. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ "Malaysian PM Najib Razak sacks deputy after 1MDB graft scandal remarks". The Sydney Morning Herald. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ "Najib's manoeuvre cripples 1MDB probes". Malaysiakini. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ "Axed from Cabinet, Shafie says only speaking for grassroots". The Malay Mail. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ "Gani Patail no longer Attorney-General, chief secretary says". The Malay Mail. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ "Apandi Ali becomes new Attorney-General, replaces Gani Patail". themalaysianinsider.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-31. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ "Cabinet reshuffled, AG replaced, PAC probe into 1MDB postponed". astroawani.com. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ "PAC delay allows time to check on 1MDB document tampering, says minister". themalaysianinsider.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-11. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ "1MDB probe to continue as scheduled: PAC Deputy Chairman". NST Online. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ "The Edge weekly, daily suspended for 3 months from July 27". themalaysianinsider.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-10. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ Jason Ng (25 July 2015). "Malaysia Orders Suspension of Two Publications". The Wall Street Journal. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ "The Edge daily and weekly suspended three months over 1MDB reports". The Malay Mail. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ "MCMC confirms Sarawak Report blocked to maintain 'national stability'". themalaysianinsider.com. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-08-21. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ "Sarawak Report whistleblowing website blocked by Malaysia after PM corruption allegations". The Independent. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ "Malaysia issues arrest warrant for Gordon Brown's sister-in-law over allegations about prime minister Najib Razak". The Daily Telegraph. 5 August 2015. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ "Interpol alert for Clare Rewcastle Brown in 190 countries". The Rakyat Post. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-03-11. Diakses tanggal 30 August 2015.
- ^ "Cops arrest former Umno man after barring him from leaving country". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-28. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Cops arrest former Umno man after barring him from leaving country". Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "After travel ban, former Penang Umno leader nabbed by cops". Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "NYT: Khairuddin was supposed to meet FBI on 1MDB". Malaysiakini. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Malaysia Blocks Critic of Prime Minister From Taking Case to U.S." The New York Times. 19 September 2015. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "FBI begins probe into 1MDB, says WSJ". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2015-09-28. Diakses tanggal 27 September 2015.
- ^ "Najib ticked me off over 1MDB, RM2.6 billion, Mukhriz tells supporters". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-02-16. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Free from constraints as MB, Mukhriz says will speak out more". Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Malaysian opposition MP charged over 1MDB scandal-related leak". 8 April 2016.
- ^ "Malaysian opposition MP charged over 1MDB leak". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-24. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ "Malaysian opposition MP arrested for allegedly disclosing A-G's 1MDB report".
- ^ "Cops unable to locate key people linked to 1MDB issue – Nation – The Star Online". Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Interpol unable to locate Jho Low, others in 1MDB case". Free Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-09-19. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Interpol help not sought". Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Why has Malaysia blocked Medium?". Engadget. Diakses tanggal 31 January 2016.
- ^ Legal, Medium (26 January 2016). "The Post Stays Up". Medium. Diakses tanggal 31 January 2016.
- ^ "Despite being blocked, Asia Sentinel says will continue reporting on corruption". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-02. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Putrajaya blocks access to Asia Sentinel, says portal". Free Malaysia Today. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2018-01-10. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ a b "Najib is Indictable, M'sia's Anti-graft Body Believes". Asia Sentinel. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Minister defends Malaysia's free speech, as blocked news portal probed". Channel NewsAsia. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2017-01-24. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Malaysia blocks access to news portal for violating media law". Reuters Editorial. Reuters. 25 February 2016. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ Rachel Middleton. "Malaysia blocks another news portal as 1MDB scandal deepens over oversight panel probing fund". International Business Times UK. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ staff, CNBC com (3 November 2015). "Australia firm caught up in 1MDB scandal: Report".
- ^ "Nocookies". The Australian. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ Peel, Michael; O'Murchu, Cynthia; Harris, Bryan (30 October 2015). "Caribbean dealings stalk Malaysia's 1MDB" – via Financial Times.
- ^ "Nocookies". The Australian. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "Australia shuts down investment schemes run by fund linked to 1MDB". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-03-04. Diakses tanggal 1 March 2016.
- ^ "1mdb boss blamed by watchdog triggering boards resignation". The Australian.
- ^ "Malaysia parliament report calls for probe into 1MDB". 7 April 2016 – via Reuters.
- ^ "PAC report: 1MDB got special treatment from Putrajaya". The Malay Mail. 7 April 2016.
- ^ Reuters (7 April 2016). "Malaysian parliament calls for inquiry into 1MDB's former boss".
- ^ "1MDB report: PAC zeroes in on former CEO Shahrol as among the culprits – Nation – The Star Online".
- ^ Lumpur, Associated Press in Kuala (7 April 2016). "Malaysia: directors of scandal-hit 1MDB state investment fund offer mass resignation".
- ^ "Malaysia Panel Calls for Investigation of Former Head of 1MDB Fund". The New York Times. 8 April 2016.
- ^ "1MDB Board Resigns After Parliamentary Report".
- ^ "Malaysia 1MDB board offers resignations after inquiry". 7 April 2016.
- ^ Press, Eileen Ng The Associated. "Board of troubled Malaysia fund offers to resign".
- ^ "IPIC denies links with BVI-incorporated firm linked to 1MDB". 11 April 2016. Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-14. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ Shaffer, Leslie (13 April 2016). "1MDB payment may have ended up in movies".
- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-14. Diakses tanggal 2018-03-10.
- ^ Hope, Bradley; Parasie, Nicolas; Wright, Tom (18 April 2016). "Abu Dhabi Fund Calls 1MDB in Default After Missed Payment" – via Wall Street Journal.
- ^ "UAE fund says Malaysia's 1MDB in default on $1 billion deal". 18 April 2016 – via Reuters.
- ^ CNBC (18 April 2016). "Abu Dhabi fund says 1MDB in default on rescue deal".
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- The Guardian, "1MDB: The inside story of the world’s biggest financial scandal", July 28, 2016.