Lipan
- Untuk nama pulau, lihat Pulau Lipan
Lipan | |
---|---|
Klasifikasi ilmiah | |
Domain: | Eukaryota |
Kerajaan: | Animalia |
Filum: | Arthropoda |
Subfilum: | Myriapoda |
Kelas: | Chilopoda |
Ordo | |
Lihat teks |
Lipan,[1] kilopoda[2] atau kelabang[3] (Chilopoda) adalah kelas dari binatang berbisa bertubuh pipih, bersegmen seperti cacing, berkaki banyak, bersendi, bagian depannya beracun;[1][a] lipan merupakan anggota hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam filum Arthropoda, subfilum Myriapoda dan terdiri dari berbagai jenis kelabang atau lipan.[4] Hewan ini tergolong hewan pemangsa (predator), makanannya adalah cacing dan serangga. Bentuk tubuhnya pipih, jumlah segmen bisa mencapai 177, setiap segmen mempunyai sepasang kaki, kecuali pada satu segmen di belakang kepala dan dua segmen terakhir. Pada bagian kepala terdapat sepasang mata. Masing-masing mata mengalami modifikasi menjadi cakar beracun. Lipan atau kelabang bila bertemu mangsanya akan menyerang mangsanya dengan cara menggigit menggunakan kaki beracun yang berguna untuk melumpuhkan mangsa.[5]
Mereka membunuh mangsa mereka dengan cakar racun dan kemudian mengunyahnya dengan rahang bawahnya. Kelabang terbesar di dunia dengan spesies Scolopendra gigantea hampir 30 cm panjangnya. Kelabang yang biasanya hidup di rumah yaitu Scutigera yang memiliki 15 pasang kaki, jauh lebih kecil dan sering terlihat berlarian mengelilingi kamar mandi dan bawah tanah yang lembap, di mana mereka menangkap serangga. Sebagian besar spesies kelabang tidak berbahaya bagi manusia, meski banyak kelabang tropis berbahaya. Ada sekitar 3.000 spesies kelabang di seluruh dunia. Contoh dari spesies kelabang adalah Scolopendra gigantea (kelabang Raksasa Amazon) dan Lithobius forficatus (Sejenis Kelabang Batu)[6]
Persebaran
[sunting | sunting sumber]Kelabang cukup umum ditemukan di tempat seperti bagian bawah daun-daun mati, bebatuan, gua, hutan, bahkan bagian dalam rumah. Mereka biasanya ditemukan pada banyak daerah iklim di dunia seperti padang pasir, pegunungan, hutan dan hutan. Mereka adalah arthropoda Soliter (penyendiri) dan Nokturnal. Pada siang hari mereka pergi untuk mencari perlindungan di lahan basah dan gelap, tetapi jika cuaca terlalu basah atau terlalu kering, mereka mencari tempat lain atau datang untuk berlindung di dalam rumah. Spesies yang hidup di zona beriklim dunia biasanya lebih kecil (hingga 10 cm) dari mereka menghuni daerah khatulistiwa yang lembap, yang dapat melebihi 30 cm.
Klasifikasi
[sunting | sunting sumber]Hubungan dengan manusia
[sunting | sunting sumber]Kelabang dianggap sebagai hewan berbisa meskipun bisa kelabang kurang mematikan manusia, tetapi di dapur Thailand dan di beberapa bagian Afrika. Bahkan pengobatan Cina memotong atau menggunakan bagian dari kelabang sebagai obat untuk penggunaan oral, meskipun efektivitas pengobatan ini belum terbukti secara ilmiah.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ a b (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata lipan pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2020-02-8.
- ^ (Indonesia) Glosarium Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia "Entri lema kilopoda". Diakses tanggal 2020-02-8.
- ^ (Indonesia) Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Republik Indonesia "Arti kata kelabang pada Kamus Besar Bahasa Indonesia dalam jaringan". Diakses tanggal 2020-02-8.
- ^ Buku sekolah elektronik Moch Anshori, Djoko Martono (2009). Biologi 1 : Untuk Sekolah Menengah Atas (SMA)-Madrasah Aliyah (MA) Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN : 978-979-068-129-3 (no.jil.lengkap) / ISBN : 978-979-068-130-9.
- ^ Buku sekolah elektronik Idun Kistinnah, Endang Sri Lestari (2009). Biologi 1 : Makhluk Hidup dan Lingkungannya Untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional. ISBN 978-979-068-129-3 (no. jilid lengkap) / ISBN 978-979-068-131-6.
- ^ Integrated principles of zoology / Cleveland P. Hickman, Jr., Larry S. Roberts, Allan. Larson.—14th edition
- ^ Centre International de Myriapodologia - Chilopoda
Catatan kaki
[sunting | sunting sumber]- ^ di dalam Kamus Besar bahasa Indonesia hanya mencantumkan "binatang berbisa bertubuh pipih, bersegmen seperti cacing, berkaki banyak, bersendi, bagian depannya beracun;" (tanpa kata "kelas")