Injourney Tourism Development Corporation
Injourney Tourism Development Corporation | |
Sebelumnya | PT Pengembangan Pariwisata Bali (Persero) (1973 - 2014) |
Perseroan terbatas | |
Industri | Pariwisata |
Didirikan | 12 November 1973 |
Kantor pusat | , Indonesia |
Wilayah operasi | Indonesia |
Tokoh kunci | Abdulbar M Mansoer (Direktur Utama) |
Produk | Nusa Dua dan Mandalika |
Pendapatan | Rp 241,7 miliar (2020) |
Rp 23,8 miliar (2020) | |
Rp 22,96 miliar (2020) | |
Total aset | Rp 2,98 triliun (2020) |
Total ekuitas | Rp 2,05 triliun (2020) |
Pemilik | PT Aviasi Pariwisata Indonesia (Persero) |
Karyawan | 203 (2020) |
Anak usaha | |
Situs web | www |
PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (berbisnis dengan nama Injourney Tourism Development Corporation atau biasa disingkat menjadi ITDC) adalah bagian dari Injourney yang bergerak di bidang pengelolaan kawasan pariwisata. Saat ini, ITDC mendapat hak untuk mengelola dua kawasan pariwisata, yakni Nusa Dua di Bali dan Mandalika di NTB.
Sejarah
[sunting | sunting sumber]Pada tahun 1971, untuk mengembangkan pariwisata di Bali, dengan bantuan dari UNDP, pemerintah Indonesia memprakarsai sebuah studi mengenai pariwisata di Bali yang kemudian dilaksanakan oleh SCETO asal Prancis. Salah satu rekomendasi dari studi tersebut adalah pembangunan lebih banyak hotel bertaraf internasional di Bali untuk menampung wisatawan asing, karena hingga tahun 1975, diperkirakan hanya ada 1.800 unit kamar bertaraf internasional yang dibangun di Kuta dan Sanur, padahal menurut studi tersebut, pada tahun 1980, diperlukan sekitar 3.800 hingga 4.700 unit kamar hotel bertaraf internasional. SCETO juga merekomendasikan agar rencana induk pariwisata Bali berbasis pembangunan ekonomi, di mana taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat akan ditingkatkan tanpa mengorbankan nilai-nilai kebudayaan serta struktur sosial kehidupan masyarakat Bali dan lingkungan hidup.[1]
Pada tahun 1973, pemerintah Indonesia menindaklanjuti rekomendasi dari SCETO tersebut dengan mendirikan perusahaan ini dengan nama PT Pengembangan Pariwisata Bali (berbisnis dengan nama Bali Tourism Development Corporation atau biasa disingkat menjadi BTDC).[2] Perusahaan ini kemudian ditugaskan untuk mengembangkan kawasan Nusa Dua guna memenuhi kebutuhan akan kamar bertaraf internasional bagi wisatawan yang jumlahnya diperkirakan akan terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009, pemerintah Indonesia menyerahkan seluruh saham Lombok Tourism Development Corporation (LTDC) yang mereka pegang ke perusahaan ini.[3] Pada tanggal 16 Mei 2014, nama perusahaan ini resmi diubah menjadi seperti sekarang, untuk menegaskan bahwa perusahaan ini tidak hanya beroperasi di Bali, tetapi juga dapat beroperasi di seluruh Indonesia, dengan nama dagang Indonesia Tourism Development Corporation.
Pada bulan Januari 2023, pemerintah Indonesia resmi menyerahkan mayoritas saham perusahaan ini ke Aviasi Pariwisata Indonesia, sebagai bagian dari upaya untuk membentuk holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata.[4] Pada bulan Maret 2024, perusahaan ini mulai menggunakan nama dagang "Injourney Tourism Development Corporation" untuk menegaskan statusnya sebagai bagian dari Injourney.
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ "Salinan arsip". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2016-04-25. Diakses tanggal 2016-04-10.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 27 tahun 1972" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 23 Januari 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 33 tahun 2009" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 23 Januari 2023.
- ^ "Peraturan Pemerintah nomor 3 tahun 2023" (PDF). Sekretariat Kabinet Republik Indonesia. Diakses tanggal 24 Januari 2023.