Korupsi di Georgia
Korupsi di Georgia telah menjadi masalah dalam beberapa dasawarsa pasca runtuhnya Uni Soviet. Berdasarkan Foreign Policy, Georgia merupakan negara terkorup di antara semua negara-negara Eurasia sebelum Revolusi Mawar pada 2003.[1] Tingkat korupsi berkurang secara dramatis pasca revolusi. Pada 2010, Transparency International menyatakan bahwa Georgia merupakan "negara pemberantas korupsi terbaik di dunia".[2] Korupsi tingkat rendah hampir dapat dikurangi dalam beberapa tahun terakhir.[3][4] Dalam Indeks Persepsi Korupsi (IPK) yang dikeluarkan oleh Transparency International, Georgia menduduki peringkat ke-46 dari 180 negara.[5] Pada Januari 2012, Bank Dunia menyebut Georgia sukses dalam memberantas korupsi. Philippe Le Houérou juga mengatakan bahwa pengalaman Georgia menunjukkan korupsi bisa diberantas dengan reformasi yang tepat sasaran.[6]
Referensi
[sunting | sunting sumber]- ^ Berglund, Christopher; Engvall, Johan (Sep 3, 2015). "How Georgia Stamped Out Corruption on Campus". Foreign Policy.
- ^ "Lessons from Georgia's fight against graft". The Economist. Feb 7, 2012.
- ^ "Fighting Corruption in Public Services Chronicling Georgia's Reforms" (PDF). The World Bank. Diakses tanggal 7 February 2014.
- ^ "Second Round of Monitoring Georgia Monitoring report" (PDF). Organisation for Economic Co-operation and Development (OECD). Diakses tanggal 7 February 2014.
- ^ "Corruption Perception Index 2017 results".
- ^ "Georgia's Fight Against Corruption in Public Services Wins Praise". The World Bank. Jan 31, 2012.
Pranala luar
[sunting | sunting sumber]- Georgia Corruption Profile dari Business Anti-Corruption Portal