Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Lompat ke isi

Mitologi Yunani/Dewa Minor/Aristaios

Dari Wikibuku bahasa Indonesia, sumber buku teks bebas
Patung Aristaios

Aristaios adalah dewa pedesaan dan pelindung para peternak lebah. Aristaios adalah putra Apollo dan nimfa Kirene, putri Hipesos, raja bangsa Lapith di Thessalia. Aristaios memiliki seorang saudara bernama Idmon, seorang prajurit peramal, yang juga merupakan seorang Argonaut.

Apollo jatuh cinta pada Kirene, yang bertarung melawan seekor singa. Apollo memperkosanya dan Kirene pun melahirkan seorang putra yang diberi nama Aristaios. Aristaios lalu diasuh oleh seorang kentaur bijak bernaam Kheiron. Apollo sendiri membawa Kirene ke Libya, di sana Kirene mendirikan suatu kota yang dia namakan sesuai dengan namanya, Kyrene.

Aristaios mewarisi atau mempelajari keahlian meramal dan pengobatan dari ayahnya. Dia juga merupakan seorang pemburu yang handal seperti ayah dan ibunya. Selain itu, Aristaios juga sangat ahli dalam beternak lebah dan bertani zaitun. Gurunya antara lain Kheiron, Musai, serta banyak nimfa hutan dan gunung.

Aristaios menikah untuk waktu yang singkat dengan seorang nimfa, namun dia kemudian jatuh cinta dengan nimfa lainnya yang bernama Euridike. Sayangnya Euridike telah menikah dengan seorang musisi bernama Orfeus, yang juga anak Apollo. Tapi Aristaios tidak menyerah, dia tetap mengejar sang nimfa hingga Euridike digigit ular dan mati.

Para driad, yang merupakan saudari Euridike, menghukum Aristaios dengan membuat kawanan lebahnya mati akibat penyakit. Aristaios memanggil ibunya untuk mencari tahu mengapa lebah-lebahnya mati. Kirene menyarankan putranya untuk mendatangi Proteus, dewa laut bijak yang mengetahui banyak hal. Namun untuk dapat memperoleh informasi dari Proteus, Aristaios harus dapat memegangi Proteus. Untungnya dia berhasil melakukannya.

Dari Proteus, Aristaios mengetahui bahwa para driad menghukumnya atas kematian saudari mereka, yang pada akhirnya juga mengakibatkan kematian Orfeus. Aristaios hanya dapat menyelamatkan ternak lebahnya dengan cara memberikan kurban bagi para driad dan Orfeus. Akhirnya Aristaios mengurbankan seekor banteng di hutan. Sembilan hari kemudian sekawanan lebah mengerumuni kerangka banteng itu.

Aristaios menikah lagi, kali ini dengan Autonoe, putri Kadmos, raja Thebes. Aristaios pindah ke Thebes tempat dia tinggal bersama istri keduanya. Autonoe memberinya seorang putra bernama Aktaion. Aktaion menjadi seorang pemburu hebat namun harus mati akibat membuat dewi Artemis marah.

Ketika sedang berduka cita akibat kematian putranya, Aristaios meninggalkan Thebes dan pergi ke pulau Keus, untuk membantu penduduknya mengakhiri panas yang tak wajar, yang diakibatkan oleh rasi bintang Sirius yang sedang bangkit dari laut.

Seperti halnya Dionisos dan Herakles, Aristaios terlahir sebagai manusia yang kemudian disembah sebagai dewa. Aristaios kemungkinan adalah dewa ternak lebah, budidaya zaitun, dan pembuatan keju. Dia juga kemungkinan adalah dewa perburuan.

Hesiodos menggambarkan Aristaios sebagai pria berambut panjang.