Actions

Work Header

bosan

Summary:

soonyoung bosan karena film yang dia tonton bersama jihoon nggak seru.

Notes:

(See the end of the work for notes.)

Work Text:

"filmnya... nggak seru."

gerakan jemari soonyoung yang sedang mengelus helai-helai rambut jihoon terhenti saat ia bilang begitu. soonyoung beringsut menjauh, membuat jihoon yang sejak tadi bersandar pada pundaknya menarik kepalanya sendiri.

"hmm." balas jihoon acuh tak acuh. bahkan ketika jemari soonyoung sudah tak lagi mampir di helaian rambutnya seperti ini, jihoon hanya merespon singkat. sepasang mata dan fokusnya masih sepenuhnya tertuju pada layar.

diabaikan begitu, soonyoung melipat tangannya, berpikir. kali ini dia colek pinggang jihoon; meminta perhatian dari yang lebih muda. "filmnya nggak seru." dia mengulangi.

jihoon mengerutkan dahi. saat itulah soonyoung tahu kalau dia berhasil mendapatkan perhatian jihoon. mata jihoon bolak-balik dari tv, ke arah soonyoung, kembali ke tv, lalu berakhir kembali pada soonyoung. dia melotot tidak terima. karakternya dalam keadaan terjepit. kritis! bisa-bisanya soonyoung melontar komentar macam itu di tengah-tengah adegan genting begini?

"dari mananya???"

"enggak seru, tahu." soonyoung berkata sekenanya, kali ini ia yang bersandar pada pundak jihoon. sembari mendengus kecil, soonyoung lalu meraih satu stik cokelat di atas meja dan menggigitnya. "pengen sesuatu yang lebih seru."

jihoon melirik soonyoung di sisinya. lihatlah dia. malah lebih memilih camilan yang seharusnya hanya menjadi sampingan. haish. orang ini... padahal dia sendiri yang memilih judul.

jihoon mendengus pelan.

"alright, fine." 

ia lalu mendorong pelan kedua pundak soonyoung, membuatnya terpaksa berbaring di sofa dengan posisi tubuh jihoon kini menghimpitnya. soonyoung memekik pelan—jelas karena kaget. jihoon melirik stik cokelat yang masih terjepit di antara belah bibir soonyoung, mematahkan hampir tiga perempat bagiannya tanpa basa-basi.

soonyoung berkedip. jihoon menangkap ada semburat merah yang muncul di ujung telinga soonyoung.

oh, wow. semudah ini rupanya menggoda soonyoung? jihoon lanjut mengunyah dengan ringan. "what's wrong, sayang?"

"kamu!" soonyoung meninju sebelah pundak jihoon, melancarkan protes. "kenapa kamu curi pepero-nya?!"

jihoon usap ujung bibirnya sendiri dengan jempol, mengedikkan bahu tak acuh. "kamu bilang tadi mau sesuatu yang seru?"

"terus apa hubungannya?"

"ayo ciuman."

soonyoung terdiam. ia lalu menghabiskan sisa stik pepero yang masih menggantung di bibirnya dalam sekejap. dan—tanpa sempat mempersiapkan diri—tahu-tahu ia sudah menarik kaus jihoon dan saling mempertemukan bibir mereka.

begitu singkat, tetapi juga begitu manis dan hangat.

soonyoung lalu tersenyum jahil. genggamannya belum ia lepaskan dari kaus jihoon. "hehe. kamu bosan juga, kan?"

"nggak." jihoon memejam mata, pelipisnya berkedut. bisa-bisanya soonyoung membuat dia meninggalkan film tepat di tengah puncak cerita seperti ini. tapi—hah. persetan. itu bisa diputar ulang nanti. "gara-gara kamu." jihoon sedikit kesal, memang. tapi bagaimana pun juga dia tidak bisa dan tidak akan pernah bisa mengabaikan soonyoung begitu saja.

"kok aku?" soonyoung mengerucutkan bibir. argh, shit. lucu maksimal, pikir jihoon. "aku kan cuma bilang mau sesuatu yang seru, terus makan pepero. yang ajak ciuman duluan kamu."

sialan, kwon soonyoung.

jemari jihoon perlahan menelusuri lengan soonyoung, menautkan kelima jari mereka, lalu turut membawanya ke atas kepala soonyoung. dia miringkan kepala, tatapnya lembut tapi mematikan. "makanya kamu jangan bertingkah sok manis. aku jadi pengen makan." ujung telunjuknya mengelus urat nadi di pergelangan tangan soonyoung. "...boleh, ya?" jeda. "sayang?"

Notes:

should i continue this...? lol