Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang: Table) Menyediakan Suatu Daftar Setiap Kombinasi Yang Mungkin Dari Masukan-Masukan
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang: Table) Menyediakan Suatu Daftar Setiap Kombinasi Yang Mungkin Dari Masukan-Masukan
Bab I Pendahuluan A. Latar Belakang: Table) Menyediakan Suatu Daftar Setiap Kombinasi Yang Mungkin Dari Masukan-Masukan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Konsep dasar sistem komputer yaitu adanya sistem biner, sistem desimal dan
hexadesimal. Dalam sistem biner adalah sistem yang mengenal 2 buah angka. Yang disebut
dengan istilah Bit. Dalam sistem biner kita akan mengenal sistem satuan elemen
informasi,satuan waktu dan frekuensi sistem pengkodean karakter. Dalam sistem desimal
menggunakan basis 10, deca berarti 10. Sistem bilangan desimal menggunakan 10 macam
simbol bilangan yaitu : 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8 dan 9. Dalam sistem hexadesimal
menggunakan basis 16, hexa berarti 6 dan deca berarti 10. Sistem bilangan hexadecimal
menggunakan 16 macam simbol bilangan yaitu 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, A, B, C, D dan E.
Mata kuliah sistem digital membahas tentang rangkaian logika dan digital atau
gerbang. Tujuan mata kuliah sistem digital yaitu suatu cara yang sistematis dalam
menspesifikasikan, merancang dan menganalisa sistem digital. Tabel kebenaran (truth
table) menyediakan suatu daftar setiap kombinasi yang mungkin dari masukan-masukan
biner pada sebuah rangkaian digital dan keluaran-keluaran yang terkait. Ekspresi-ekspresi
Boolean mengekspresikan logika pada sebuah format fungsional.
Sistem Bilangan (number system) adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari
suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak digunakan manusia adalah desimal, yaitu
sistem bilangan yang menggunakan 10 macam simbol untuk mewakili suatu besaran.Logika
komputer diwakili oleh 2 elemen 2 keadaan (twostateelements), yaitu : keadaan off (tidak
ada arus) dan keadaan on (ada arus), yang disebut sistem bilangan binary.Sistem bilangan
menggunakan suatu bilangan dasar atau basis (base atau disebut juga radix) yang tertentu.
Basis yang dipergunakan dimasing-masing sistem bilangan tergantung dari jumlah nilai
bilangan yang dipergunakan.
Sistem bilangan yang paling kita kenal adalah sistem bilangan desimal. Selain sistem
bilangan desimal terdapat bermacam-macam sistem bilangan, salah satunya ada-lah sistem
bilangan biner. Masing-masing sistem bilangan tersebut dibatasi oleh basis yaitu
banyaknya angka atau digit yang digunakan.Sistem bilangan desimal mempunyai basis = 10
karena sistem bilangan desimal mempunyai 10 digit yaitu dari 0 sampai dengan 9. Arti biner
adalah dua. Sistem bilangan biner hanya menggunakan dua digit, yaitu 0 dan 1. Seluruh
digit yang lain (2 sampai 9) tidak dipergunakan.
Demikian pula halnya dengan bobot bilangan untuk bilangan biner, cara per-
hitungannya persis sama, cuma angka 10 diganti dengan angka 2. Contoh untuk bilangan
1101,101: (1x23) + (1x22) + (0x21) + (1 x2 0) + ( 1x 2-1) + ( 0x2-2) + ( 1x2-3) = 8+ 4 + 0 + 1 +
0,5 + 0,125 = ( 13,625)10. Contoh 2 10111,011= 23,375 Dari perhitungan dapat dilihat
bahwa digit yang paling kanan mempunyai nilai yang terkecil, sedang digit yang paling kiri
mempunyai nilai yang terbesar. Digit yang mempunyai nilai yang terkecil disebut LSB
(Least Significant Bit) dan digit yang mempunyai nilai yang terbesar disebut MSB (Most
Signifnicant Bit).
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan sistem bilangan (Number Sistem)?
2. Apa saja macam-macam sistem bilangan?
3. Apa fungsi dari komplementer R dan R-1?
4. Apa yang dimaksud dengan sistem kode?
5. Apa yang dimaksud dengan bilangan biner?
C. Tujuan Masalah?
1. Untuk mengetahui sistem bilangan (Number Sistem)
2. Untuk mengetahui macam-macam sistem bilangan
3. Utuk mengetahui fungsi dari komplementer R dan R-1
4. Untuk mengetahui sistem kode
5. Untuk mengetahui bilangan biner
BAB II
PEMBAHASAN
1. Sistem Bilangan (Number Sistem)
sistem Bilangan adalah suatu cara untuk mewakili besaran dari suatu item fisik.
Sistem bilangan menggunakan basis (base atau radix) tertentu yang tergantung dari
jumlah bilangan yang digunakan.
Konsep Dasar Sistem Bilangan adalah Suatu sistem bilangan, senantiasa
mempunyai Base (radix), absolute digit dan positional (place) value.
- Radix: banyaknya suku angka atau digit yang digunakan dalam sistem bilangan
- Digit biner digunakan untuk menunjukan dua keadaan level tegangan: HIGH
atau LOW.
- Sebagian besar sistem digital level HIGH direpresentasikan oleh 1 atau ON dan
b. Komplemen R- 1
untuk suatu bilangan positif N dalam radi R dengan bagian bulat terdiri n angka dan
bagian pecahan terdiri dari m angka, komplemen (R - ) untuk N didefinisikan sebagai :
Rn –R –m – N
contoh: komplemen 9 untuk 43210 10 adalah :
N = 43210 10
n=5
m=0
komplemen N = 10n – 10 –m –N
= 10 5 – 10- 0 – 43210
= 5678910
contoh komplemen 1 untuk 1011002 adalah :
N = 1011002
n=6
m=0
komplemen N = 2n – 2-m – N
= 26 – 2- 0 - 1011002
= 1111112 – 1011002
= 0100112
4. sistem kode
1 1 1 0 1 1 1 0 1 1
MSB TB LSB
Setiap digit biner dinamakan BIT, sedang BIT paling kiri dinamakan Most
Significant Bit ( MSB ) dan BIT paling kanan dinamakan Least significant Bit ( LSB
).Untuk membedakan bilangan pada sistem yang berbeda cara penulisannya
menggunakan subskrib. Sebagai contoh bilangan ( 9 )10 menyatakan desimal sedang
( 1001 )2 menyatakan bilangan biner.
25/2 = 12 + sisa 1
12/2 = 6 + sisa 0
6/2 = 3 + sisa 0
3/2 = 1 + sisa 1
2/2 = 0 + sisa 1
1 1 0 0 1
MSB LSB
1 0 1 1 0 1
32 16 8 4 2 1
32 + 8 + 4 + 1 = 45
Penyelesaian :
1359/8= 169 + 7
169/8 = 21 + 1
21/8 = 2 + 5
2/8 = 0 + 2
2 5 1 7