Analisa Perubahan Bentuk Kapal Terhadap Kecepatan Transportasi Kapal Laut Akibat Perubahan Ukuran Pokok
Analisa Perubahan Bentuk Kapal Terhadap Kecepatan Transportasi Kapal Laut Akibat Perubahan Ukuran Pokok
Analisa Perubahan Bentuk Kapal Terhadap Kecepatan Transportasi Kapal Laut Akibat Perubahan Ukuran Pokok
Abstract
*)
Hedy Cynthia Ririmasse; Dosen Jurusan Teknik Perkapalan Fakultas Teknik Unpatti
Hedy Cynthia Ririmasse; Analisa Perubahan Bentuk Kapal Terhadap Kecepatan Transportasi 2025
Kapal Laut Akibat Perubahan Ukuran Pokok
main engine berbaling-baling satu dimana energy 1. Tahanan Air; dipengaruhi oleh gaya fluida yang
mekanis darimesin ditransmisikan ke baling-baling terdiri dari : Tahanan Gesek dan Tahanan Sisa;
dan diubah menjadi tenaga dorong yang menggerakan dimana tahanan sisa dijabarkan menjadi Tahanan
kapal pada kecepatan tertentu. Juga dilengkapi dengan Gelombang dan Tahanan Bentuk.
sistim perlengkapan kapal serta si stim perpipaan dan
peralatan kemudi. Pembahasan dilakukan 2. Tahanan Udara; yang timbul akibat pengaruh angin
berlandaskan : yang bergerak berlawanan dengan arah kecepatan
kapal terhadap konstruksi bentuk dari bangunan
Tabel 1 Ukuran Pokok kapal atas kapal.Tahanan Total dan Gaya Efektif
merupakan fungsi dari kecepatan, olehnya maka
SeBelum Sesudah
1. UkuranPokok
Perubahan P Perubahan
dilakukan perhitungan tahanan total kapal;
Pjg. Seluruh LOA 33,60 M 34,52 M perhitungan tahanan total dapat dilakukan dengan
Pjg.GrsMuatLL 31,32 M 31,72 M beberapa metode sebagai berikut : Metode
Pjg Grs Air LBP 30,50 M 30,89 M Phapmel, metodeGuldhammer- Harvald, metode
Lebar B 6,00 M 6,30 M Yamagata, metode Holtrop dan lain-lain. Dalam
TinggiGeladak H 2,40 M 2,70 M
perhitungan ini dilakukan dengan menggunakan
TinggiSarat Air T 1,50 M 1,70 M
Koefisien Blok CB 0,450 0,452 MetodeHoltrop and Mennen dengan parameter :
KoefGdgTeng CM 0,823 0,824
Koef Bid Grs Air C 0,720 0,721 RT = RF (1 + K1) + RAPP + R + RTR+ RA . . . (Kg)
KoefPrismatik CP 0,664 0,665
Depl Volume 127 M 3
153 M 3
Dimana :
KecepServis VS 9 Knot 11 Knot
Froud Number Fn 0,51 0.62
R F = TahananGesek . . . . (Kg).
Luas Per Basah S 171 M 2
187 M 2 (1 + K 1) = Faktor bentuk yang
Tahanan Total RT 913,096 1794,897 menggambarkan Tahanan viskositas pada bentuk
Terhadap Karakteristik Perpindahan Panas Konveksi Natural Pada Pelat Datar dalam hubungan dengan RF.
Lambung
2. MesinInduk Spesifikasi RAPP = Tahanan Bagian Menonjol . . . . (Kg)
Jumlah 1 Unit
Merek Cartepillar
R= Tahanan Gelombang . . . . . . (Kg).
R TR = Tahanantekantambahanpd transom
Koefisien Konveksi
Type Oven Rumah Tangga 3408 - B
DayaKontinyu 470 HP Stern yang terbenam . . . . . . (Kg).
PutaranKontinyu 1800 RPM RA = TahananKorelasi model kapal . . . (Kg)
Reduction Gear Ratio 4,53 : 1
Dengan demikian maka masing- masing komponen
Propeller Spesifikasi
JumlahDaun Z 4 tahanan dapat diuraikan sebagai berikut :
Diameter D 0,9
Blade Area Ratio AE /A0 B4 - 850 1.Tahanan Gesek (RF); dilakukan dengan :
Pitch Diameter Ratio P/D 0,800
Putaran n 6,616 RPS RF = CF (1/2 V2 S) . . . . . .. . . . . . . (Kg).
CF = koefisientahanangesek
0,075/(Log 10 Rn 2)2
B. Parameter Perhitungan
Rn = bilangan Reynold = V . LCL / v;
dimana :
Untuk menjawab permasalahan ini, maka peneliti
V = KecepatanKapal . . . . . .M/det.
membuat perhitungan Tahanan Total dan Daya
LCL = Panjang Garis Air Konstruktif . . . . (M).
Efektif kapal sebagai dasar analisa terhadap kecepatan
v = viskositas kinematika air laut . . . (M2/det)
kapal akibat perubahan ukuran pokoknya. Hal Ini
= MasaJenis Air Laut . . . . . (Kg.det2/M4)
dilakukan karena tahanan kapal merupakan factor
S = luas Permukaan Basa Lambung Kapal .
penting yang dialami suatu kapal waktu bereksploitasi
(M2)
juga merupakan tujuan desain suatu kapal yakni
= L (2d + B) CM (0,453Cn = 0,4425 Cn
tahanan yang sekecil mungkin.
0,2862 CM 0,003467 + 0,3696 CP) +
2,38 ABT/CB . . . (M)
Tahanan kapal berpengaruh pada besar pemakaian
tenaga motor induk dan pemakaian bahan bakar dan
Dimana :
juga menentukan daya muat kapal tersebut.
L = PanjangGarisAir . . . . . . . . . . . . (M)
Tahanan Total terdiridari :
B = LebarKapal . . . . . . . . . . . . . . . (M)
d = TinggiSaratAir . . . . . . . . . . . . . .(M)
CB =Koefisien Blok
2026 Jurnal TEKNOLOGI, Volume 11 Nomor 2, 2014; 2024 - 2029
( )
1 + K2 c. =
CP =Koefisien Prismatik
After Body Form CStern Rw= C1C2C5 exp{m1 Fn-0.9 + m2 cos ( Fn-2)}
Pram With Gondola - 25
Dimana :
V Shaped Section - 10
= 1,44 CP 0,03 L/B < 12
Normal Section Shape 0
= 1,44 CP - 0,36 L/B > 12
U Shaped Section + 10
C1 = 2223103 C73,78613 (d/B)1,07961 (90 - i)-1,37565
3. Tahanan Bagian Menonjol. Sedangkan :
i = Sudut masuk pada garis Air menurut Bidang
Dihitung dengan persamaan menurut :Holtroph and
Tengah Kapal.
Mennen Yaitu :
RAPB+ = O,5 V2 SAPP (1 + k2 C CF) . . . Kg.
C7 = 0,229577 (B/L)0,33333; Jika B/L < 0,11.
C7 = (B/L) ; Jika 0,11 < B/L < 0,25
Dimana : C7 = 0,5 0,0625 L/B; Jika B/L > 0,25
C5 = 1 - 0,8 AT (B.d.CM)
= MasaJenis Air Laut . . . .(Kg.det2/M4)
V = Kecepatan Kapal . . . . . . . . (M/det).
Dimana :
SAPP = Luas Permukaan Basah Bagian Menonjol
AT = Luas Transom, . . . . . . . . . (M)
. .(M2)
C2 = Exp (- 1,89. C3)
CF = Koefisien Tahanan Gesek Kapal
C3 = 0,56 ABT1,5/{B.d (0,31 (ABT) + dF hB }
Berdasarkan rumus ITTC 1957.
ABT = Luas Penampang Lintang pada Bulb . . . . .
1 + K2 = Kontribusi Tahanan Bagian Menonjol.
(M2)
1 + K2C.q= Nilai kombinasi Bagian Menonjol
dF = Tinggi Sarat Air Didepan . . . .. . . . . . . (M)
Hedy Cynthia Ririmasse; Analisa Perubahan Bentuk Kapal Terhadap Kecepatan Transportasi 2027
Kapal Laut Akibat Perubahan Ukuran Pokok
hB = Posisi Bidang Penampang Lintang ABT di C15= 0 ; Jika L3/ > 1727
Atas Garis Keel . . . . . . . . . . . . (M)
m1 = 0,0140407 L/d 1,752541/3/L 4,79323 B/L - C15 = - 1,69385 + (L/1/3 8,0)/2,36 ;
C16.
C16 = 0,07981 CP 13,8673 CP2 + 6,984388 CP3 ; JIka 512 < L3/< 177.
.
PE = . . . . . . . (PK)
III. PEMBAHASAN Dimana :
PERUBAHAN KAPAL
ITEM BHP = PB = . . . . . . (PK)
SEBELUM SESUDAH
L/B 5.083 4.903
B/T 4.000 3.706 PE = PB x H x Dx S x R . . . . . . . (PK)
2 2
S 171 M 187 M
H = EfisiensiLambung = 1,011
127 M 2
153 M3
CB 0.450546 0.450367 D = Efisiensi Propeller = 0,573
HASIL PERHITUNGAN
a.SEBELUM PERUBAHAN
V PE PT PD PS PB
H = 1,013
D= Knot M/det TH xVa PT/D PD/S PS/R
0,425S=0,980 75
R= 3,97
6,000 3,086 14,126 13,840 32,565 33,229 35,350
7,000 3,601 22,883 22,480 52,894 53,974 57,419
B. SESUDAH PERUBAHAN
V PE PT PD PS PB
Knot M/det TH X Va PT/D PD/S PS/R
75
6,000 3,086 15,456 15,396 36,226 36,965 39,325
H = 1,013 7,000 3,601 24,995 24,966 58,744 59,942 63,768
D = 0,425 8,000 4,115 39,340 39,340 92,565 94,454 100,483
S = 0,980 9,000 4,630 61,869 62,028 145,948 148,927 158,433
R = 0,397 10,000 5,144 93,856 94,219 221,692 226,216 24,655
11,000 5,658 135,417 136,115 320,271 326,807 347,667
12,000 6,173 202,691 203,744 479,398 481,181 520,406
13,000 6,687 322,806 324,864 764,386 779,986 829,772
14,000 7,202 504,888 504,766 1187,685 1211,923 1289,280
Hedy Cynthia Ririmasse; Analisa Perubahan Bentuk Kapal Terhadap Kecepatan Transportasi 2029
0,04 Laut
Kapal D =Akibat
jarakPerubahan
antara ujung
UkuranPropeller
Pokok