Perbandingan Model Pembelajaran Kooperat A554b5a9
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperat A554b5a9
Perbandingan Model Pembelajaran Kooperat A554b5a9
1
https://ojs.stkippgri-lubuklinggau.ac.id/index.php/SJPIF/
Email: neliyuliani094@gmail.com
Abstract : This study aims to find out the Comparison of Learning Outcomes Between Students' Physics
Cooperative Learning Model Type Student Teams Achievement Division (STAD) with Class X Discussion
Method 1 Model Muara Beliti 1 High School 2018/2019 Academic Year. The problem in this study is
whether there is a comparison of Student Physics Learning Outcomes Between Cooperative Learning
Model Student Tesms Achievement Division (STAD) model and Discussion Method in Class X Model
Muara Beliti 1 High School 2018/2019 Academic Year ?. The type of research used is quantitative in the
form of experimental research methods conducted by comparing the experimental group I and the
experimental group II design of this study pre-test post-test. As a population of all class X students of SMA
Negeri 1 Model Muara Beliti Academic Year 2018/2019, which consisted of 236 students consisting of 7
classes. Sampling was done randomly and as a sample of experimental class I class X.IPA.1, and as a class
experiment II class X.IPA.2. Data collection is done by test techniques, namely pre-test and post-test. Then
the collected data was analyzed using the t-test, based on the results of the t-test analysis with a real level
of α = 0.05, obtained tcount> t table (2.20> 2.00), so it can be concluded that the results of student physics
learning using Cooperative Learning Model Student Tesms Achievement Division (STAD) type is higher
than the discussion method in Class X of Model Muara Beliti 1 High School in Academic Year2018/2019.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Perbandingan Hasil Belajar Fisika Siswa Antara
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Tesms Achievement Division (STAD) dengan Metode Diskusi
Kelas X SMA Negeri 1 Model Muara Beliti Tahun Pelajaran 2018/2019. Masalah dalam penelitian ini
adalah apakah ada perbandingan Hasil Belajar Fisika Siswa Antara model pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Tesms Achievement Division (STAD) dengan Metode Diskusi di Kelas X SMA Negeri 1 Model
Muara Beliti Tahun Pelajaran 2018/2019?. Jenis Penelitian yang digunakan berbentuk kuantitatif dengan
metode penelitian eksperimen yang dilakukan dengan membandingkan kelompok eksperimen I dan
kelompok eksperimen II desain penelitian ini pre-test post-test. Sebagai populasi seluruh siswa kelas X
SMA Negeri 1 Model Muara Beliti Tahun Pelajaran 2018/2019, yang terdiri dari 236 siswa yang terdiri
dari 7 kelas.pengambilan sempel dilakukan secara acak dan sebagai sampel kelas eksperimen I kelas
X.IPA.1, dan sebagai kelas eksperimen II kelas X.IPA.2. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik tes,
yaitu pre-test dan post-test. Kemudin data yang terkumpul dianalisis menggunakan uji-t, berdasarkan hasil
analisis uji-t dengan taraf nyata sebesar 𝛼 = 0,05, diperoleh thitung>ttabel (2,20 > 2,00), sehingga dapat
disimpulkan bahwa hasil belajar fisika siswa dengan menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe
Student Tesms Achievement Division (STAD) lebih tinggi dari pada metode diskusi di Kelas X SMA Negeri
1 Model Muara Beliti Tahun Pelajaran 2018/2019.
Kata Kunci:Perbandingan Hasil Belajar, Student Tesms Achievement Division (STAD) denan Metode
Diskusi.
1
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika (JPIF)
sehingga ia mencapai kualitas dari yang sia-sia jika siswa tidak ada minat atau
lebih baik. Inti pendidikan adalah usaha motivasi untuk belajar.
pendewasaan manusia seutuhnya (lahir Oleh karena itu, sebagai tenaga
dan batin), baik oleh dirinya sendiri pendidik sekaligus sebagai pembimbing,
maupun orang lain, dalam arti tuntutan guru harus semaksimal mungkin untuk
agar anak didik memiliki kemerdekaan dapat menciptakan suasana pembelajaran
berpikir, merasa, berbicara, dan bertindak yang menarik dan menyenangkan. Salah
serta percaya diri dengan penuh rasa satunya dengan memilih model
tanggung jawab dalam setiap tindakan pembelajaran yang tepat yang di dalam
dan perilaku sehari-hari Basri (Tatang S, proses pembelajarannya siswa tersebut
2012:14). dituntut untuk lebih aktif dan kreatif
Berdasarkan penjelasan di atas, dapat sehingga dapat membangun pengetahuan
disimpulkan bahwa pendidikan adalah dan pemahamannya sendiri.
usaha sadar dan terencana untuk Berdasarkan hasil observasi awal
mewujudkan suasana belajar agar peserta peneliti dengan ibu Maulidinah guru
didik dan keterampilan yang diperlukan fisika SMA Negeri 1 Model Muara Beliti,
dirinya. Jadi, disini pendidikan menunjukan bahwa masih rendahnya hasil
diharapkan dapat mengembangkan belajar siswa. Hal ini dibuktikan peneliti
kemampuan yang dimiliki peserta didik, berdasarkan nilai ulangan harian siswa
yaitu kemampuan berpikir dan semester dua tahun pelajaran 2018/2019.
kemampuan berprilaku. Nilai rata-rata siswa adalah 65, sedangkan
Melalui proses pendidikan diharapkan kriteria ketuntasan minimum (KKM) yang
siswa dapat tumbuh dan berkembang terdapat disekolah tersebut adalah 65.
menjadi lebih baik.Guru sebagai tenaga Kemudian persentase jumlah siswa yang
pendidik mempunyai tanggung jawab tuntas sebesar 40% dan yang belum tuntas
yang besar terhadap minat belajar siswa 60 % dari 236 jumlah siswa. Kenyataan
dengan tujuan untuk meningkatkan ini menunjukan masih rendahnya
kualitas pendidik. Walaupun saat ini pemahaman siswa terhadap materi
disediakannya gedung sekolah serta pembelajaran fisika.
sarana belajar yang lengkap, dengan Berdasarkan pemikiran diatas, maka
harapan supaya siswa dapat belajar penulis tertarik melakukan penelitian
dengan semangat. Tetapi semua ini akan dengan judul “Perbandingan Model
Pembelajaran Kooperatif Tipe Student
2
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika (JPIF)
3
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika (JPIF)
5
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika (JPIF)
6
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika (JPIF)
7
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika (JPIF)
9
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika (JPIF)
10
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika (JPIF)
Rekapitulasi hasil uji normalitas data kelas eksperimen I dan kelas Eksperimen
pre-Test untuk kedua kelompok dapat II adalah berdistribusi normal dan
dilihat pada tabel dibawah ini: homogen, dengan demikian uji kesamaan
mengetahui apakah data pre-test kelas diproleh kesimpulan bahwa data pre-test
eksperimen dan kelas kontrol memiliki terhadap hasil belajar siswa tidak
data pre-test pada keas eksperimen I dan d. Analisis Inferensial Data Post-Test
Data Fhitun Dk Ftabe Ket saat post-test baik dikelas eksperimen dan
g l
Pre-test 1,25 62 1,84 Homogen kelas kontrol, dapat dilihat pada kurva.
Dari data dia atas dapat dilihat bahwa 10 -0,29;
Fhitung lebih dari Ftabel, sehingga diperoleh -0,99;8,5056 0,39;
7,1936 6,7328
bahwa kedua varians kelas eksperimen -1,68; 5
1,09;
-2,38;3,6672 31,1,7884;
dan kelas kontrol homogen. 1,2096
0 1,0112
3) Uji Kesamaan Dua Rata-rata -3 -2 -1 0 1 2
Setelah uji normalitas dan uji Gambar 3 Kurva Normalitas Post-Test Kelas
Eksperimen I
homogebitas kita lakukan, dan diperoleh
kesimpulan bahwa data pre-test pada
11
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika (JPIF)
Rekapitulasi hasil uji normalitas data kelas eksperimen I dan kelas Eksperimen
post-test pada kelas eksperimen dan kelas II adalah berdisribusi normal dan
kontrol dapat dilihat pada tabel. homogen. Dengan demikian uji kesamaan
12
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika (JPIF)
13
Silampari Jurnal Pendidikan Ilmu Fisika (JPIF)
14