Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

30-Article Text-59-1-10-20201115

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 9

Jurnal FARMASINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2548-6667 Volume 4 Nomor 1, Juni 2020

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KUNJUNGAN IBU HAMIL


DALAM MELAKUKAN ANTENATAL CARE DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
GLUMPANG BARO KABUPATEN PIDIE 2020

Idawati1), Yuliana2), Razali3)


1,2
Dosen Kebidanan STIKes Medika Nurul Islam, 3Dosen Keperawatan STIKes Medika Nurul Islam
1
Dayah Sukon, 2Indarajaya, 3Aceh Besar
Email: pon_ida@yahoo.co.id, 2yuli_yudia89@yahoo.co.id, 3radja_razali@yahoo.com
1

Abstract

Every year, around 1.5 million women experience pregnancy difficulties and more than half a
million are accepted worldwide because of problems with pregnancy and childbirth. The purpose of
this study was to study the Factors Associated with the Visit of Pregnant Women in Performing
Antenatal Care. This study uses analytical research methods with Croossectional, with the technique
of taking samples of 30 people. Univariate research results on obtaining respondents who visited
antenatal care as many as 21 respondents (70.0%), respondents who have higher education are 19
respondents (63.3%), respondents who have sufficient income of 19 respondents (63.3%), respondents
who received family support were 17 respondents (56.7%). The results of the bivariate study found
that there was a significant relationship between education and antenatal care visits (P value = 0.008),
there was a significant relationship between income and antenatal care visits (P Value = 0.001), there
was a significant relationship between family support and antenatal care visits (P value = 0.037).
Conclusion there is a relationship of education with antenatal care visits, there is a relationship of
income with antenatal care visits, there is a relationship of family support with antenatal care visits.

Keywords: antenatal care visit (ANC), education, income

PENDAHULUAN melakukan ANC. Cakupan ANC di bawah 70%


Di setiap tahun, terdapat sekitar delapan (dibandingkan jumlah sasaran ibu hamil dalam
juta perempuan yang mengalami penderitaan kurun waktu satu tahun) menunjukkan
akibat komplikasi kehamilan dan lebih dari keterjangkauan pelayanan antenatal yang
setengah juta diantaranya, akan meninggal rendah, yang mungkin disebabkan oleh pola
dunia. Di banyak negara berkembang, 1 dari 11 pelayanan yang belum cukup aktif. Rendahnya
perempuan (dibandingkan dengan 1 dari 5000 ANC menunjukkan bahwa akses petugas
perempuan di negara maju) meninggal karena kepada ibu masih perlu ditingkatkan.
peristiwa kehamilan dan persalinan. Sedangkan kunjungan ibu hamil minimal 4 kali
Angka Kematian Ibu atau Maternal selama masa kehamilan untuk mendapatkan
bersama dengan Angka Kematian Bayi pelayanan antenatal, yang terdiri atas minimal 1
senantiasa menjadi indikator keberhasilan kali kontak pada trimester pertama, satu kali
sektor pembangunan kesehatan. AKI mengacu pada trimester kedua, dan dua kali pada
kepada jumlah kematian ibu yang terkait trimester ketiga. Rendahnya ANC menunjukkan
dengan masa kehamilan, persalinan dan nifas. rendahnya kesempatan untuk menjaring dan
Profil kesehatan Indonesia Tahun 2019 menangani risiko tinggi obstetric (Sujiatini,
menyebutkan bahwa AKI tahun 2018 sebesar 2017).
305/100.000 kelahiran hidup. Angka ini Banyak faktor yang dapat
mengalami penurunan dibandingkan AKI tahun mempengaruhi seorang ibu hamil memandang
2017 (Kemenkes RI, 2018). kehamilannya. Diantaranya adalah, tingkat
Keputusan Menteri Kesehatan RI pendidikan ibu hamil, tingkat ekonomi,
Nomor 1457/Menkes/SK/X/2003 tentang dukungan keluarga, serta peran tenaga
standar pelayanan kesehatan minimal di bidang kesehatan dalam masyarakat. Faktor-faktor
kesehatan di kabupaten atau kota khususnya tersebut merupakan sebab perilaku yang
pelayanan kesehatan ibu dan anak dengan target mendasari seorang ibu hamil melakukan
berupa cakupan kunjungan ibu hamil dalam

40
Jurnal FARMASINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2548-6667 Volume 4 Nomor 1, Juni 2020

pemeriksaan ANC kepada tenaga kesehatan Berdasarkan studi awal yang penulis
(Shinta, 2018). lakukan Di Wilayah Kerja Puskesmas
Kebijakan Departemen Kesehatan RI Glumpang Baro jumlah ibu hamil keseluruhan
dalam upaya mempercepat penurunan Angka 30 orang, yang melakukan kunjungan/
Kematian Ibu adalah dengan pendekatan pemeriksaan ANC pada bulan Januari s/d April
pelayanan ibu dan anak di tingkat dasar dan berjumlah 18 orang, dari hasil wawancara
rujukan yang pada dasarnya mengacu kepada penulis dengan 8 orang ibu hamil tersebut 2
intervensi strategis “empat pilar safe mother orang mengatakan ada melakukan kunjungan
hood” dimana pilar kedua adalah asuhan atau pemeriksaan kehamilannya ke pukesmas,
antenatal yang bertujuan untuk memantau dan 6 orang mengatakan tidak melakukan
perkembangan kehamilan dan mendeteksi kunjungan/ pemeriksaan dengan alasan mereka
kelainan atau komplikasi yang menyertai mengatakan tidak mengalami keluhan apapun
kehamilan secara dini dan ditangani secara pada kehamilannya dan mengatakan dana
benar. Deteksi dini dapat dilakukan dengan cara kurang memadai untuk memeriksa
pemeriksaan kehamilan secara teratur, untuk kehamilannya.
menjamin mutu pelayanan antenatal perlu Berdasarkan data tersebut diatas, maka
indikator untuk menyatakan kunjungan ibu mendorong penulis untuk melakukan penelitian
hamil tersebut dinyatakan memenuhi standar dengan judul ”Faktor-faktor yang Berhubungan
yaitu dengan cakupan ANC. Cakupan ANC dengan Kunjungan Ibu Hamil dalam
merupakan kontak ibu hamil dengan tenaga Melakukan Ante Natal Care di Wilayah Kerja
kesehatan yang keempat atau lebih, sesuai Puskesmas Glumpang Baro Kabupaten Pidie
jadwal yang ditetapkan (Shinta, 2018). 2020”.
Pelayanan antenatal care sesuai standar
paling sedikit 4 kali, dengan distribusi METODE PENELITIAN
pemberian pelayanan yang dianjurkan adalah Penelitian ini menggunakan metode
minimal 1 kali pada triwulan I, 1 kali pada survey bersifat analitik dengan pendekatan
triwulan II dan 2 kali pada triwulan III umur crossectional yaitu untuk mempelajari Faktor-
kehamilan (Kepmenkes, 2018). Pelayanan Faktor Yang Berhubungan Dengan kunjungan
antenatal care penting untuk menjamin bahwa Ibu Hamil Dalam Melakukan Ante Natal Care
proses alamiah dari kehmilan berjalan normal, Di Wilayah Kerja Puskesmas Glumpang Baro
agar ibu hamil dapat melalui kehamilan dengan Kabupaten Pidie 2020, dengan cara
sehat dan selamat. Diperkirakan sekitar 15% - pendekatan, observasi atau pengumpulan data
20% dari seluruh ibu hamil akan mengalami sekaligus pada suatu saat. Penelitian ini
keadaan resiko tinggi dan komplikasi obstetric dilakukan diwilayah kerja puskesmas
yang dapat membahayakan kehidupan ibu dan Glumpang Baro Kabupaten Pidie. Penelitian ini
janinnya (Depkes, 2018). di laksanakan pada tanggal 6 s/d 17 Januari
Salah satu peran bidan dalam 2020.
masyarakat adalah meningkatkan pengetahuan Populasi dalam penelitian ini adalah
kesehatan masyarakat. Pengawasan antenatal semua ibu hamil yang berada di Wilayah Kerja
merupakan cara yang mudah untuk memonitor Puskesmas Glumpang Baro Kabupaten Pidie
dan mendukung kesehatan ibu hamil secara 2020 yaitu berjumlah 30 orang. Pengambilan
normal dan dapat mendeteksi dini tanda bahaya sampel penelitian ini dengan menggunakan
kehamilan. Minimnya penyuluhan tentang Teknik Accidental Sampling.
tanda bahaya kehamilan oleh tenaga kesehatan Uji yang dilakukan adalah uji coba
membuat banyak ibu hamil belum mengerti instrumen. Uji instrumen berupa kuesioner
tentang tanda bahaya kehamilan sehingga ibu dilakukan pada responden langsung. Uji coba
tidak patuh untuk melakukan antenatal care instrumen ini berupa uji validitas dan reabilitas,
(Shinta, 2018). yang dianalisis dengan menggunakan program
Menurut data Riskedas (2010), cakupan komputer. Uji instrumen ini dilakukan pada 12
antenatal Indonesia untuk ibu hamil yaitu responden dan dilakukan Di wilayah Kerja
72,3% dari pencapaian target yaitu 92,7%. Dan Puskesmas Bandar Baru Kabupaten Pidie Jaya.
untuk Provinsi Aceh jumlah kunjungan ANC Data dalam penelitian ini diolah melalui
ibu hamil yaitu 78,4% dari target 94,1%. langkah-langkah Editing, Coding,
Processing/Entry, Cleaning dan Tabulating.

41
Jurnal FARMASINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2548-6667 Volume 4 Nomor 1, Juni 2020

Analisa Data dalam penelitan ini Berdasarkan Tabel 1 diatas dapat dilihat
menggunakan Analisa univariat dan Bivarat. bahwa kunjungan ibu hamil dalam melakukan
Analisa univariat dilakukan untuk melihat antenatal care di wilayah kerja Puskesmas
gambaran distribusi masing-masing frekuensi Glumpang Baro Kabupaten Pidie, dari 30
dari masing variable idependen maupun responden yang di teliti mayoritas yang ada
variable dependen, sesuai dengan jenis data. melakukan kunjungan antenatal care yaitu
Analisa bivariat merupakan analisis dari hasil sebanyak 21 responden (70,0%).
variable-variabel bebas yang diduga
mempunyai hubungan dengan variable terikat. 2. Pendidikan
Analisa yang digunakan adalah tabulasi silang. Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan
Untuk menh\guji hipotesa dilakukan analisa Pendidikan Ibu Hamil Dalam Melakukan
statistic dengan menggunakan uji data katagori Antenatal Care
chi square Test ( x 2 ) pada tingkat Pendidikan Frekuensi Persentase
kemaknaanya adalah 95% (p ≤ 0,05) sehingga Tinggi 19 63,3
dapat diketahui ada atau tidaknya perbedaan Rendah 11 36,7
yang bermakna secara statistic, dengan Jumlah 30 100
menggunakan program computer SPSS for Sumber: data primer diolah (2020)
windows versi 16,0. Bila pada table contingency Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat dilihat
3x2 (table 3 baris x 2 kolom) terdapat nilai bahwa pendidikan ibu hamil dalam melakukan
frekuensi harapan (expected frequensi) kurang antenatal care di wilayah kerja Puskesmas
dari 20% maka dilakukan marge sel (grouping) Glumpang Baro Kabupaten Pidie, dari 30
atau pengabungan sel menjadi 2x2 dengan responden yang diteliti mayoritas memiliki
derajat kebebasan (df) yang sesuai. Adapun pendidikan tinggi yaitu 19 responden (63,3 %).
ketentuan yang dipakai dalam uji statistic ini
adalah : Hipotesa diterima apabila P. Value ≤ 3. Pendapatan
0.05 artinya tidak ada pengaruh antara variable Tabel 3. Distribusi Responden Berdasarkan
yang diteliti. Hipotesa ditolak apabila P. Value Pendapatan Ibu Hamil Dalam Melakukan
> 0.05 artinya ada pengaruh antara variabel Antenatal Care
yang diteliti. Pendapatan Frekuensi Persentase
Cukup 19 63,3
HASIL DAN PEMBAHASAN Kurang 11 36,7
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Jumlah 30 100
dilakukan di Wilayah Kerja Puskemas Sumber: data primer diolah (2020)
Glumpang Baro Kabupaten Pidie pada tanggal Berdasarkan Tabel 3 diatas dapat dilihat
6 s/d 17 Januari 2020 terhadap 30 responden, bahwa pendapatan ibu hamil dalam melakukan
tentang Faktor-Faktor Yang Berhubungan antenatal care di wilayah kerja Puskesmas
Dengan Kunjungan Ibu Hamil Dalam Glumpang Baro Kabupaten Pidie, dari 30
Melakukan Antenatal Care Di Wilayah Kerja responden mayoritas memiliki pendapatan
Puskesmas Glumpang Baro Kabupaten Pidie, cukup yaitu 19 responden (63,3 %).
dapat di jadikan dalam bentuk tabel univariat
dan bivariat. 4. Dukungan Keluarga
Tabel 4. Distribusi Responden Berdasarkan
Analisis Univariat Dukungan Keluarga Ibu Hamil Dalam
1. Kunjungan Melakukan Antenatal Care
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Dukungan Frekuensi Persentase
Kunjungan Ibu Hamil Dalam Melakukan Keluarga
Antenatal Care Mendukung 17 56.7
Kunjungan Frekuensi Persentasi Tidak 13 43,3
ANC mendukung
Tidak 9 30,0 Jumlah 30 100
Ya 21 70,0 Sumber : data primer diolah (2020)
Jumlah 30 100
Sumber: data primer diolah (2020)

42
Jurnal FARMASINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2548-6667 Volume 4 Nomor 1, Juni 2020

Berdasarkan Tabel 4 diatas dapat dilihat dari 30 responden yang diteliti mayoritas
bahwa dukungan keluarga ibu hamil dalam memiliki dukungan keluarga yaitu 17
melakukan antenatal care di wilayah kerja responden (56,7 %).
Puskesmas Glumpang Baro Kabupaten Pidie,

Analisis Bivariat
1. Pendidikan
Tabel 5. Distribusi Hubungan Pendidikan dengan Kunjungan Ibu Hamil dalam Melakukan Antenatal
Care
No Pendidikan Kunjungan Total p. value OR
Ya Tidak (95% CI)
1 Tinggi 17 (89,5%) 2 (10.5%) 19 14,875
2 Rendah 4 (36,4 %) 7 (63,6%) 11 0,008 (2,198-100,656)
Jumlah 21 (70,0%) 9 (30,0 %) 30
Sumber: Data primer diolah (2020)

Berdasarkan Tabel 5 diatas hasil analisa responden (63,6%) .Hasil uji statistic diperoleh
hubungan pendidikan dengan kunjungan ibu nilai P Value = 0,008 dapat disimpulkan bahwa
hamil dalam melakukan antenatal care hasil di pada α 5% ada hubungan yang signifikan antara
peroleh bahwa responden yang ada melakukan pendidikan dengan kunjugan ibu hamil dalam
kunjungan antenatal care mayoritas adalah melakukan antenatal care. Dari hasil analisis
responden yang berpendidikan tinggi yaitu diperoleh juga nilai OR = 14,875, artinya
sebanyak 17 responden (89,5%). Dan responden yang memiliki pendidikan rendah
responden yang tidak melakukan kunjungan 14,875 kali lebih cenderung tidak melakukan
antenatal care mayoritas adalah rsponden yang kunjungan antenatal care.
berpendidikan rendah yaitu sebanyak 7

2. Pendapatan
Tabel 6. Distribusi Hubungan Pendapatan dengan Kunjungan Ibu Hamil dalam Melakukan Antenatal
Care
No Pendapatan Kunjungan Total p. value OR
Ya Tidak (95% CI)
1 Cukup 17 (94,7%) 1 (5,3%) 19 48,000
2 Kurang 4 (36,4 %) 7 (63,6%) 11 0,001 (4,304-535,256)
Jumlah 21 (70,0%) 9 (30,0 %) 30
Sumber : Data primer diolah (2020)

Berdasarkan tabel 6 hasil analisa responden (72,7%). Hasil uji statistic diperoleh
hubungan pendapatan dengan kunjungan ibu nilai P Value = 0,001 dapat disimpulkan bahwa
hamil dalam melakukan antenatal care di pada α 5% ada hubungan yang signifikan antara
peroleh hasil bahwa responden yang ada pendapatan dengan kunjungan ibu hamil dalam
melakukan kunjungan antenatal care mayoritas melakukan antenatal care. Dari hasil analisa
adalah responden yang memiliki pendapatan diperoleh juga nilai OR = 48,000. Artinya ibu
cukup yaitu sebanyak 18 responden (94,7%) yang memiliki pendapatan cukup cenderung
dan responden yang tidak melakukan lebih sering melakukan kunjungan antenatal
kunjungan antenal care mayoritas berada pada care, di bandingkan dengan yang berpendapatan
katagori pendapatan kurang yaitu sebanyak 8 kurang.

43
Jurnal FARMASINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2548-6667 Volume 4 Nomor 1, Juni 2020

3. Dukungan Keluarga
Tabel 7. Distribusi Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kunjungan Ibu Hamil dalam Melakukan
Antenatal Care
No Dukungan Kunjungan Total p. value OR
Keluarga Ya Tidak (95% CI)
1 Mendukung 15 (88,2%) 2 (11,8%) 19 8,750
2 Tidak 6 (46,4 %) 7 (53,6%) 11 0,037 (1,397-54,799)
Mendukung
Jumlah 21 (70,0%) 9 (30,0 %) 30
Sumber : Data primer diolah (2020)

Berdasarkan Tabel 7 diatas hasil analisa sesuai standar yang ditetapkan. Istilah
hubungan dukungan keluarga dengan kunjungan disini tidak hanya mengandung arti
kunjungan ibu hamil dalam melakukan bahwa ibu hamil yang berkunjung ke fasilitas
antenatal care, di peroleh hasil bahwa pelayanan, tetapi adalah setiap kontak tenaga
responden yang ada melakukan kunjungan kesehatan baik diposyandu, pondok bersalin
antenatal care mayoritas adalah yang desa, kunjungan rumah dengan ibu hamil tidak
mendapatkan dukungan kelurga yaitu sebanyak memberikan pelayanan ANC sesuai dengan
15 responden (88,2%) dan responden yang standar dapat dianggap sebagai kunjungan ibu
tidak melakukan kunjungan antenatal care hamil.
mayoritas tidak mendapatkan dukungan Berdasarkan penelitian yang penulis
keluarga yaitu sebanyak 7 responden (53,8%). lakukan bahwa kunjungan ibu hamil dalam
Hasil uji statistic diperoleh nilai P Value = melakukan antenatal care di wilayah kerja
0,037 dapat disimpulkan bahwa pada α 5% ada puskesmas glumpang baro hal ini dikarenakan
hubungan yang signifikan antara dukungan oleh mayoritas responden berpendidikan tinggi
keluarga dengan kunjungan ibu hamil dalam serta memiliki pendapatan yang cukup dan juga
melakukan antenatal care. Dari hasil analisi memiliki dukungan keluarga.
diperoleh juga nilai OR = 8,750. Artinya ibu
hamil yang mendapatkan dukungan keluarga 2. Pendidikan
lebih cenderunng melakukan kunjungan Berdasarkan hasil penelitian dari 30
antenatal care,di bandingkan dengan ibu hamil responden yang diteliti mayoritas memiliki
yang tidak mendapatkan dukungan keluarga. pendidikan tinggi yaitu 19 responden (63,3 %).
Gangguan terhadap kesehatan juga disebabkan
PEMBAHASAN oleh manusia terutama menyangkut pendidikan,
Bagian pembahasan ini menguraikan pengetahuan dan sikap seseorang dalam
satu persatu hasil uji statistic seluruh variable menjaga kesehatan apabila tingkat pendidikan
diawali dengan variabel dependen kemudian seseorang tinggi maka bisa memperbaiki
disusul dengan veriabel independen, masing- pengetahuan, sikap dan prilaku orang tersebut
masing sub bab variabel independen sehingga mempunyai kesadaran yang tinggi
menguraikan pembahasan univariat dan bivariat terhadap kesehatan, baik kesehatan pribadi
sekaligus. maupun kesehatan keluarga, Pendidikan
merupakan kegiatan yang sengaja dilakukan
Distribusi Frekwensi untuk memperoleh hasil berupa pengetahuan,
1. Kunjungan Ibu Hamil dalam Melakukan keterampilan dan sikap seseorang
Antenatal Care (Notoadmodjo,2009).
Berdasarkan hasil univariat dapat Menurut penelitian yang dilakukan
dilihat bahwa kunjungan ibu hamil dalam Riza (2017) di kemukiman Leupum kecamatan
melakukan antenatal care di wilayah kerja sakti kabupaten pidie 2013 dari 30 responden
Puskesmas Glumpang Baro Kabupaten Pidie, yang ada melakukan kunjungan antenatal care
mayoritas yaitu sebanyak 21 responden mayoritas adalah responden yang berpendidikan
(70,0%). tinggi 22 responden (73,3%).
Kunjungan ibu hamil dengan tenaga Berdasarkan penelitian yang penulis
kesehatan untuk mendapatkan pelayanan ANC lakukan semakin tingginya tingkat pendidikan

44
Jurnal FARMASINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2548-6667 Volume 4 Nomor 1, Juni 2020

maka semakin baik pula tingkat kunjungan ibu responden, karena bagi yang cukup
hamil dalam melakukan antenatal care. mendapatkan dukungan keluarga tentunya akan
merasa termotivasi untuk melakukan kunjungan
3. Pendapatan antenatal care.
Berdasarkan hasil analisi bahwa dari 30
responden mayoritas memiliki pendapatan 5. Hubungan kunjungan antenatal care
cukup yaitu 19 responden (63,3 %). Status dengan pendidikan
penghasilan berhubungan dengan pemanfaatan Berdasarkan hasil analisa hubungan
pelayanan kesehatan maupun pencegahannya. pendidikan dengan kunjungan ibu hamil dalam
Seseorang dapat memanfaatkan pelayanan melakukan antenatal care hasil di peroleh
kesehatan yang ada mungkin karena tidak ada bahwa responden yang ada melakukan
cukup uang untuk membeli obat, membayar kunjungan antenatal care mayoritas adalah
transport dan sebagainya (Notoatmodjo, 2015). responden yang berpendidikan tinggi yaitu
Menurut penelitian Simanjuntak (2016) sebanyak 17 responden (89,5%) dan responden
mendapatkan ibu hamil yang berpenghasilan yang tidak melakukan kunjungan antenatal care
tinggi cendrung 3 kali lebih besar melakukan mayoritas adalah rsponden yang berpendidikan
kunjungan antenatal K4 dibandingkan yang rendah yaitu sebanyak 7 responden (63,6%)
berpenghasilan rendah, begitu pula dengan hasil .Hasil uji statistic diperoleh nilai P Value =
penelitian (Hariastuti, 2016) mengenai 0,008. Dari hasil analisis diperoleh juga nilai
distribusi pendapatan keluarga dengan OR = 14,875, artinya responden yang memiliki
kunjungan kesehatan disimpulkan bahwa ada pendidikan rendah 14,875 kali lebih cenderung
distribusi yang bernakna antara status ekonomi tidak melakukan kunjungan antenatal care.
keluarga dengan frekuensi kunjungan antenatal. Pendidikan merupakan salah satu faktor
Berdasarkan penelitian yang penulis yang mempengaruhi pengetahuan adalah suatu
lakukan smakin tinggi pendapatan maka proses yang unsurnya terdiri dari masukan
semakin baik juga pengaruh terhadap (input) yaitu sasaran pendidikan (out put) yaitu
kunjungan ibu hamil dalam melakukan suatu bentuk perilaku dan kemampuan dari
antenatal care. saran-saran pendidikan. Tujuan pendidikan
untuk mengubah prilaku masyarakat yang tidak
4. Dukungan keluarga sehat menjadi sehat. tujuan tersebut dapat
Berdasarkan hasil analisi bahwa dari 30 dicapai dengan anggapan bahwa manusia selalu
responden yang diteliti mayoritas memiliki dapat belajar atau berubah, karena manusia
dukungan keluarga yaitu 17 responden (56,7 selama hidupnya selalu berubah untuk
%). menyesuaikan diri terhadap perubahan
Dukungan keluarga dibutuhkan oleh lingkungan (Notoadmodjo, 2015).
wanita yang sedang menjalani masa kehamilan. Berdasarkan penelitian terdahulu yang
Seorang wanita yang sedang menjalani masa pernah dilakukan oleh Ansariadi (2016) tentang
kehamilan dituntut untuk banyak belajar agar faktor-faktor yang berhubungan dengan
dapat melalui masa kehamilannya dengan baik. keteraturan kunjungan antenatal care di wilayah
Kemauan untuk belajar dapat dilihat dari usaha kerja Puskesmas Kapala Pitu Kabupaten Toraja
ibu hamil untuk mendapatkan informasi tentang Utara diperoleh hasil bahwa, faktor-faktor yang
kehamilan melalui usaha sendiri, bantuan berhubungan dengan keteraturan ibu dalam
orang-orang dekat maupun tenaga ahli. melakukan kunjungan antenatal care adalah
Disamping itu ibu hamil juga dapat belajar dari faktor umur (p = 0,472), tingkat pendidikan (p
pengalaman yang diceritakan orang lain atau = 0,234), jenis pekerjaan (p = 0,117), paritas (p
yang ia amati secara langsung (Wasthonny, = 0,220) dan dukungan suami (p = 0,366).
2017). Berdasarkan penelitian yang penulis
Hasil penelitian ini sesuai dengan lakukan pendidikan mempunyai pengaruh besar
penelitian yang dilakukan Riza (2017) bahwa terhadap kunjungan ibu hamil dalam melakukan
mayoritas responden mendapatkan dukungan antenatal care. Dengan semakin tingginya
keluarga untuk melakukan kunjungan antenatal tingkat pendidikan maka semakin baik pula
care, (80,0%). Berdasarkan penilitian yang tingkat kunjungan ibu hamil dalam melakukan
penulis lakukan Dukungan keluarga turut antenatal care.
mempengaruhi kunjungan antenatal care

45
Jurnal FARMASINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2548-6667 Volume 4 Nomor 1, Juni 2020

6. Hubungan kunjungan antenatal care penghasilan keluarga semakin tinggi pula untuk
dengan pendapatan memamfaatkan pelayanan antenatal secara
Berdasarkan hasil analisa hubungan berkualitas.
pendapatan dengan kunjungan ibu hamil dalam Berdasarkan hasil penelitian, peneliti
melakukan antenatal care di peroleh hasil lakukan bahwa status pendapatan berhubungan
bahwa responden yang ada melakukan dengan kunjungan antenatal care, karena
kunjungan antenatal care mayoritas adalah kunjungan antenatal care dipengaruhi oleh
responden yang memiliki pendapatan cukup pendapatan keluarga.
yaitu sebanyak 18 responden (94,7%) dan
responden yang tidak melakukan kunjungan 7. Hubungan kunjungan dengan dukungan
antenal care mayoritas berada pada katagori keluarga
pendapatan kurang yaitu sebanyak 8 responden Berdasarkan hasil analisa hubungan
(72,7%). Hasil uji statistic diperoleh nilai P dukungan keluarga dengan kunjungan ibu hamil
Value = 0,001. Dari hasil analisa diperoleh juga dalam melakukan antenatal care, di peroleh
nilai OR = 48,000. Artinya ibu yang memiliki hasil bahwa responden yang ada melakukan
pendapatan cukup cenderung lebih sering kunjungan antenatal care mayoritas adalah yang
melakukan kunjungan antenatal care, di mendapatkan dukungan kelurga yaitu sebanyak
bandingkan dengan yang berpendapatan 15 responden (88,2%) dan responden yang
kurang. tidak melakukan kunjungan antenatal care
Kehidupan seorang sangat ditunjang mayoritas tidak mendapatkan dukungan
oleh kemampuan ekonomi keluarga,sebuah keluarga yaitu sebanyak 7 responden (53,8%).
keluarga yang berada digaris kemiskinan akan Hasil uji statistic diperoleh nilai P Value =
sangat mustahil untuk memenuhi kebutuhan 0,037. Dari hasil analisi diperoleh juga nilai OR
dalam upaya meningkatkan pelayanan = 8,750. Artinya ibu hamil yang mendapatkan
kesehatan pada keluarga. Orientasi keluaraga dukungan keluarga lebih cenderunng
adalah kebutuhan fisiologis yang dibutuhkan melakukan kunjungan antenatal care,di
sehari-hari sedangkan kesehatan baru mendapat bandingkan dengan ibu hamil yang tidak
perhatian apabila telah mengganggu aktifitas mendapatkan dukungan keluarga.
mereka sehari-hari (Notoatmodjo, 2015). Effendy (2016) menjelaskan keluarga
Berdasarkan literature menurut (gren adalah dua atau lebih dari individu yang
dan Kreuter, 2015) Penghasilan keluarga juga tergabung karena hubungan darah, hubungan
menentukan status social ekonomikeluarga perkawinan atau pengangkatan dan mereka
tersebut yang akan mempengaruhi terhadap hidup dalam suatu rumah tangga yang
seseorang untuk memamfaatkan pelayanan berinteraksi satu sama lain dan didalam
kesehatan. Begitu juga menurut (Indrayani, perannya masing-masing menciptakan serta
2017) yang memberikan konsep bahwa mempertahankan kebudayaan.
keluarga dengan ekonomi yang cukup dapat Berdasarkan penelitian yang dilakukan
memeriksakan kehamilannya secara oleh Firnawati (2017) yang berjudul faktor-
rutin,merencanakan persalinan di tenaga faktor yang berhubungan dengan pemeriksaan
kesehatan dan melakukan persiapan antenatal care yaitu; Hasil penelitian
lainnyadengan baik. menunjukkan bahwa dukungan keluarga dalam
Berdasarkan Penelitian yang dilakukan katagori baik (> rata-rata) lebih banyak
oleh (Sarminah, 2017) yang berjudul faktor- melakukan pemeriksaan kehamilan
faktor yang berhubungan dengan anternatal dibandingkan dengan dukungan keluarga (<
care. Dalam penelitian ini penghasilan keluarga rata-rata). Kemandrian ibu hamil dalam
dibagi dalam 5 tingkat yaitu kuintil 1, kuintil 2, melakukan pemeriksaan kehamilan kebidan
kuintil 3, kuintil 4, dan kuintil 5. Dari hasil desa , tidak hanya itu lokasi dan jarak petugas
analisis didapatkan distribusi penghasilan kesehatan yaitu bidan dasa yang stategis yaitu
keluarga dengan kunjungan anternatal pada ibu berada dibalai desa setempat sehingga membuat
hamil yang paling tinggi (kuintil 5)yaitu ibu hamil tanpa dukungan keluarga tatap
(67,9%). Sedangkan penduduk dengan melakukan pemeriksaan kehamilan. Penelitian
penghasilan keluarga rendah atau kuintil 1 ini tidak sesuai dengan penelitian Subekti
hanya (36,05) untuk melakukan pelayanan (2010) yang menyatakan bahwa dukungan
antenatar care secara lengkap. Sakin tinggi

46
Jurnal FARMASINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2548-6667 Volume 4 Nomor 1, Juni 2020

keluarga yang baik akan mempengaruhi termotivasi untuk mau melakukan


perilaku istri dalam pemeriksaan kehamilan. antenatal care di puskesmas atau di
Berdasarkan hasil penelitian peneliti tempat pelayanan kesehatan lainya.
lakukan bahwa dukungan keluarga turut 4) Kepada institusi pendidikan, dapat di
mempengaruhi kunjungan antenatal care mamfaatkan dan dijadikan sebagai
responden, karena bagi yang cukup baahan referensi untuk pustaka dan hasil
mendapatkan dukungan keluarga tentunya akan penelitian ini dapat dijadikan dasar dalam
merasa termotivasi untuk melakukan kunjungan melakukan penelitian lebih lanjut
antenatal care.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN DAN SARAN ________ (2015). Pengembangan Sumber
a. Kesimpulan Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
1) Kunjungan ibu hamil dalam melakukan
________ (2017). Pedoman Natenatal Care.
antenatal care di wilayah kerja
Jakarta.
puskesmas glumpang baro kabupaten
pidie, mayoritas yang ada melakukan ________ (2015). Pengembangan Sumber
kunjungan antenatal care yaitu sebanyak Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta.
21 responden (70,0%). Asiah, Nur, dkk. (2011). Faktor-faktor yang
2) Terdapat hubungan antara pendidikan Mempengaruhi Hamil dalam
dengan kunjungan ibu hamil dalam Melakukan Pemeriksaan Antenatal
melakukan antenatal care di wilayah Care.
kerja puskesmas glumpang baro
kabupaten pidie. Depkes RI. (2018). Panduan Pelayanan
3) terdapat hubungan antara pendapatan Antenatal. Jakarta: Depkes RI.
dengan kunjungan ibu hamil dalam Effendy. (2016). Dasar-Dasar Keperawatan
melakukan antenatal care di wilayah Kesehatan Masyarakat. Jakarta: EGC.
kerja puskesmas glumpang baro
kabupaten pidie. Faizal Noor (2017). Ekonomi Manajerial.
4) Terdapat hubungan antara dukungan Jakarta: Raja Grafindo Persada.
keluarga dengan kunjungan ibu hamil Firnawati, Fristi, dkk. (2017). Faktor-faktor
dalam melakukan antenatal care di yang Berhubungan dengan Pemeriksaan
wilayah kerja puskesmas glumpang baro Antenatal Care (ANC) K1 Ibu Hamil di
kabupaten pidie. Kecamatan Polokarto Kabupaten
Sukoharjo. Tesis. (Tidak diterbitkan).
b. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang telah Kemenkes RI. (2018). Profil Kesehatan
disimpulkan di atas, maka untuk meningkatkan Indonesia Tahun 2015. Jakarta:
kunjungan ibu hamil dalam melakukan Kemenkes RI.
antenatal care di wilayah kerja puskesmas Kusmiyati dkk,. (2017). Perawatan Ibu hamil
glumpang baro kabupaten pidie, maka peneliti (Asuhan Ibu Hamil). Yogyakarta:
memberikan saran yaitu : Fitramaya.
1) Peneliti, sebagai bahan kajian untuk
memperdalam pengembangan ilmu Manuaba. (2015). Ilmu Kebidanan, Penyakit
pengetahuan tentang faktor-faktor yang Kandungan dan Keluarga Berencana
berhubungan dengan kunjugan ibu hamil Untuk Pendidikan Bidan. Jakarta: EGC.
dalam melakukan antenatal care. Notoatmodjo. (2015). Prinsip-prinsip Dasar
2) Puskesmas setempat, sebagai tambahan Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta:
informasi ilmiah mengenai faktor-faktor Rineka Cipta.
yang berhubungan dengan kunjugan ibu
hamil dalam melakukan antenatal care. Palarto, Budi, dkk,. (2016). Faktor-faktor yang
3) Untuk masyarakat, dapat di mamfaatkan Berhubungan dengan Tingkat
penelitian bagi ibu ibu hamil sebagai Pemahaman Ibu Hamil terhadap Pesan
masukan bagaimana strategi positifyang Antenatal Care yang Terdapat di dalam
dapat di lakukan sehingga dapat Buku KIA. Tesis. (Tidak diterbitkan).

47
Jurnal FARMASINDO Politeknik Indonusa Surakarta ISSN : 2548-6667 Volume 4 Nomor 1, Juni 2020

Pergub Aceh. (2019). UMP Aceh [Serial


online]. Diambil dari: http://aceh.tribun
news.com/2013/09/22/asosiasi-buruh-
minta-dpra. Diakses pada 7 Januari .
2020.
Prawirohardjo, Sarwono. (2016). Ilmu
Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina
Pustaka.
Riskesdas. (2018). Riset Kesehatan Dasar.
Jakarta.
Riza, Fadillah. (2016). Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Ibu Hamil dalam
Melakukan Kunjungan Antenatal Care
di Kemukiman Leupeum Kecamatan
Sakti Kabupaten Pidie. Tesis. (Tidak
diterbitkan).
Saifuddin. (2016). Buku Acuan Pelayanan
Kesehatan Maternal dan Neonatal.
Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Pustaka
Sarwono Prawirohardjo.
Sarminah. (2017). Faktor-faktor yang
Berhubungan dengan Kunjungan
Antenatal Care di Propinsi Papua
Tahun 2017.
Shinta. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan
Ibu Hamil Tentang Tanda-Tanda
Bahaya Kehamilan Dengan Kepatuhan
Melakukan ANC Di Pojong Ii Gunung
Kidul Tahun 2018.
Sujiatini. (2017). Keputusan Meteri Kesehatan
Kunjungan Ke Empat.
Sunaryo. (2015). Psikologi Keperawatan.
Jakarta: EGC.
Suparyanto. Konsep ANC (Antenatal Care).
Jakarta: Widya Medika
Tawi, M. (2020). Uji Intres [Serial online].
Diambil dari: http//www.mirzalsyeh
tawi.com. Diakses pada 8 Januari
2020.
Wasthonny. (2017). Dukungan Keluarga
Terhadap Antenatal Care pada Wanita
Kehamilan Pertama. Artikel Penelitian.
Bappeda Magelang.
WHO. (2015). Dibalik Angka. Jakarta: Depkes
RI.

48

You might also like