UTS PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI - Fitra Pratama Dewi - 230211105793
UTS PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI - Fitra Pratama Dewi - 230211105793
UTS PEMBELAJARAN BERDIFERENSIASI - Fitra Pratama Dewi - 230211105793
Abstract
The purpose of this article is to explain the concept of differentiated learning.
This studyuses literature studies that come from primary sources from articles and
direct observation of PPL II activities at SDN Jember Lor 03 Jember. The results of
contextual research reveal that there are differentiated learning objectives which are
coordinating learning by paying attention to learning interests, learning readiness
and learning preferences, assisting all in learning so that learning objectives can be
achieved by all students; increase motivation and student learning outcomes;
establish harmonious relationships between teachers and students so that students
can be more enthusiastic about learning, help students become independent learners
so that theybecome individuals who are accustomed to and also have an attitude of
respect for diversity, increase teacher satisfaction because there is a sense of being
challenged to want to develop their teaching abilities so that teachers will become
more creative.
Based on the results of PPL II activities in the cycle activities, model teacher
applies differentiated learning to the content strategy using the problem-based
learning model. Before the model teacher also distributed questionnaires, there were
12 aspects of profiling which wereused as the basis for implementing differentiated
learning.
Keywords: differentiated learning, guided teaching activities cycle
Abstrak
Tujuan artikel ini adalah untuk menjelaskan konsep pembelajaran
berdiferensiasi. Penelitian ini menggunakan studi literatur yang berasal dari sumber
primer dari artikel dan pengamatan langsung pada kegiatan PPL II di sekolah SDN
Jembe Lor 03 Jember. Hasil penelitian konseptual mengungkapkan bahwa terdapat
tujuan pembelajaran berdiferensiasi adalah untuk mengkordinasikan pembelajaran
dengan memperhatikan minat belajar, kesiapan belajar dan preferensi belajar,
membantu semua dalam belajar agar tujuan pembelajaran dapat dicapai oleh semua
siswa; meningkatkan motivasi dan hasil belajar siswa; menjalin hubungan harmonis
antara guru dan siswa agar siswa dapat lebih semangat dalam belajar, membantu
siswa menjadi pelajar yang mandiri agar menjadi individu yang terbiasa dan juga
memiliki sikap menghargai terhadap keberagaman, meningkatkan kepuasan guru
karena ada rasa tertantang untuk mau mengembangkan kemampuan mengajarnya
sehingga guru akan menjadi lebih kreatif.
Berdasarkan hasil kegiatan PPL II pada kegiatan siklus terbimbing guru
model menerapkan pembelajaran berdiferensiasi pada strategi konten dengan
menggunakan model pembelejaran problem based learning. Sebelum itu guru model
juga menyebarkan angket terdapat 12 aspek profilling yang digunakan sebagai dasar
menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.
Kata Kunci: pembelajaran berdiferensiasi, kegiatan mengajar siklus terbimbing
A. PENDAHULUAN
Setiap individu berbeda satu dengan dengan yang lainnya. Begitu juga
dengan peserta didik di kelas berbeda antara satu dengan yang lainnya/
kebutuhan masingmasing peserta didik dalam pembelajaran juga berbeda. Guru
setiap harinya menghadapi murid dengan berbagai keragaman yang banyak sekali
mecamnya. Guru selalu dihadapkan pleh berbagai tantangan dalm mengajar.
Melihat banyak perbedaan antara satu peserta didik dengan peserta didik lainnya,
tentunya perlu adanya pembelajaran berdiferensiasi. Teori yang mendasari
pembelajaran berdiferensiasi, yakni dilihat dari sistem ekologi (latar belakang
keluarga, budaya, politik, ekonomi, lingkungan dan lain sebagainya), multiple
intelligences, zone of proximal development, learning modalities atau gaya
belajar (LMS PPG Prajabatan, 2022).
Menurut Suwartiningsih (2021) pembelajaran berdiferensi harus berakar
pada pemenuhan kebtuhan belajar peserta didik dan bagaimana guru merespon
kebutuhan belajar tersebut. Langkah awal untuk melaksanakan pembelajaran
berdiferensiasi adalah memetakan kebutuhan belajar murid. Kebutuhan belajar
murid tersebut dapat dikategorikan menjadi tigas aspek, yaitu kesiapan belajar,
profil belajar murid, dan bakat minat (Fitra, 2022).
Kesiapan belajar merupakan salah satu aspek yang mempengaruhi hasil
belajar siswa. Menurut teori, aspek kognitif dapat dipengaruhi oleh kesiapan
belajar siswa (Effendi, 2017). Menurut Idamayanti (2017) kesiapan belajar
merupakan suatu kesatuan usaha untuk melengkapi kemampuan yang dimilikinya
dalam mengambil tindakan/memberi respon dari apa yang akan/sedang
dihadapinya dalam belajar. Faktor yang membentuk kesiapan meliputi: 1)
perlengkapan dan pertumbuhan fisiologi; 2) motivasi, yang menyangkut
kebutuhan minat serta tujuan-tujuan individu untuk mempertahankan serta
mengembangkan diri.
B. METODE PENELITIAN
Untuk memperoleh data yang akan diolah dan dihasilkan, penulis
menggunakan studi penelitian dan pengamatan langsung di dalam kelas. Dari
hasil pencarian studi keputusan penulis merangkum dan mengambil inti dari
pembahasan yang menjadi topik pengamatan sehingga dapat ditarik
konsepkonsep yang berkaitan dengan strategi pembelajaran berdiferensiasi.
Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) merupakan mata kuliah inti yang
harus ditempuh oleh mahasiswa PPG Prajabatan untuk mengembangkan dan
memperkuat kompetensinya dalam melaksanakan tugas sebagai pendidik
profesional di sekolah. Proses pengembangan kemampuan mengajar para calon
guru ditempuh dengan menerapkan prinsip yang diajarkan oleh Ki Hajar
Dewantara, yaitu niteni (mengamati), nirokke (menirukan), dan nambahi
(mengembangkan). Mahasiswa PPG belajar mengembangkan identitas guru dan
proses pembelajarannya dengan mengintegrasikan pemahaman analitikalkonteks
satuan pendidikan tertentu dengan konsep dan praktik mata kuliah inti lainnya.
Pengalaman praktik mahasiswa PPG dirancang sebagai proses perbaikan
berkelanjutan melalui format lesson study dan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
Kolaboratif.
Berdasarkan kegiatan praktek pembelajaran terbimbing, penulis mendapat
bagian untuk memasuki kelas 1A SDN Jember Lor 03 Jember pada mata
pelajaran Matematika materi bentuk-bentuk bangun. Dimana pada hal ini strategi
pembelajaran diferensiasi yang digunakan adalah diferensiasi konten dengan
tujuan pembelajaran “Peserta didik dapat mengelompokkan jenis bangun ruang
berdasarkan karakteristiknya dengan tepat, dan peserta didik mampu
membandingkan banyaknya bangun ruang yang ditunjukkan dengan benar.”
No Na Gaya
ma Belajar
1 Adli Fairuz Rohman Auditory
2 Ahmad Arsakha Putra Mulia Auditory
3 Ahmad Ilham Alfarisqi Visual
4 Aina Talita Zahran Visual
5 Aldy Fairus Ramadan Auditory
6 Alika Khaira Lubna Auditory
7 Azka Rafa Nuhha Bustomi Kinestetik
8 Azzahra Nur Afifah Visual
9 Bilqis Mikayla Az Zahra Auditory
10 Chesavia Firzani Putriansyah Auditory
11 Daksa Kayana Danuharja Visual
12 Devin Janeeta Putri Auditory
13 Fajar Dwi Arifiansyah Auditory
14 Freyanca Alessia Putri Pramana Visual
15 Kanaya Odelia Rizkia Nugroho Visual
16 Karina Nanda Poy Auditory
17 Khadijah Husna Zafirah Barlaman Auditory
18 Mikayla Winka Juliana Ramadhani Auditory
19 Mita Ainur Rohmah Visual
20 Muhammad Adnan Alfabian Auditory
21 Muhammad Alif Asfa Akbar Auditory
22 Muhammad Zidan Kafabi Auditory
23 Nara Aprilia Fadila Visual
24 Navalia Intan Putri Auditory
25 Rayhan Akbar Maulana Auditory
26 RB. Ary Asatya Maheswara Jsn Visual
27 Salma Qorirah Sya’Bannisa Auditory
28 Zidane Azka Putra Kristanto Kinestetik
29 Elena Naura Visual
D. KESIMPULAN
Pendidikan secara umum bertujuan untuk mengembangkan sumber daya
manusia yang utuh dan andal. Selain itu, pendidikan juga memiliki tujuan untuk
mengembangkan segala potensi yang ada pada diri individu manusia. Dalam
mencapai tujuan Pendidikan ada dua komponen yang tidak dapat dipisahkan
yaitu adanya pendidik dan peserta didik. Sebagai seorang pendidik haruslah
terlebih dahulu memahami keberagaman kebutuhan belajar peserta didik agar
dapat menentukan pemenuhan target kurikulum.
Keberagaman kebutuhan belajar peserta didik dibedakan menjadi tiga
yaitu, kesiapan belajar, minat belajar, dan gaya belajar. Dengan mengetahui
keragaman kebutuhan belajar tesebut maka pendidik dapat menentukan tingkat
pencapaian atau target pemenuhan kurikulum. Dengan kesadaran bahwa dalam
mencapai target kurikulum maka harus memperhatikan keragaman kebutuhan
belajar siswa yeng meliputi kesipaan belajar, dengan menentukan target atau
tujuan yang tepat, maka hasil yang dicapai dapat diupayakan dengan maksimal
dan optimal.
Pemetaan kesiapan belajar dan kebutuhan belajar siswa perlu
berlandaskan pada cakupan indikator profil belajar yang mampu memberikan
kesempatan bagi siswa agar dapat belajar dengan cara yang lebih natural dan
efisien. Peran guru yang mampu mengkolaborasikan model, pendekatan, dan
metode yang dibutuhkan dalam merancang materi menjadi sangat penting. Untuk
meningkatkan motivasi dan efek dari pembelajaran
bagi siswa dengan landaskan pada hubungan interpersonal siswa dengan guru
secara harmonis agar siswa dapat lebih semangat dalam belajar. Tentunya peran
guru yang kreatif diperlukan dalam pembelajaran berdiferensiasi untuk
mengantarkan siswa menuju keberhasilan dan kebahagiaan dalam pembelajaran.
DAFTAR
PUSTAKA
Anggraeni, Indah Ayu., dkk. (2020). Analisis Minat dan Bakat Peserta Didik terhadap
Pembelajaran. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Dasar. Vol 07(01) : 23-
28.
Astuti, Siwi Puji. (2015). Pengaruh Kemampuan Awal dan Minat Belajar terhadap
Prestasi Belajar Fisika. Jurnal Formatif. Vol 05 (01): 68-75.
Basit, Abdul dan Gumiandari, Septi. (2022). Perkembangan Emosi Peserta Didik. Jurnal
Ilmiah Indonesia. Vol 07 (01): 80-90.
Emda, Amna. (2017). Kedudukan Motivasi Belajar Siswa dalam Pembelajaran. Jurnal
Lantanida. Vol (05) 02, Hal. 93-196.
Hanifah, Hani., dkk. 2020. Perilaku dan Karakteristik Peserta Didik Berdasarkan Tujuan
Pembelajaran. Jurnal Manajemen dan Ilmu Pendidikan. Vol 02 (01), Hal.
105-117.
Mufidah, Luk Luk Nur. (2017). Memahami Gaya Belajar untuk Meningkatkan
Potensi Anak.
Jurnal Perempuan dan Anak. Vol (01) 02, Hal. 245-260.
Zumratun, Zumratun. (2019). Interaksi Peserta Didik dari Berbagai Etnis dalam
Pendidikan Multukultural Kelas VI di SDN Balirejo Yogyakarta. Jurnal .
Volume 10 (02): 1-17.