Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Analisis Peran Supervisor Dalam Supervisi Pendidikan Di Sekolah Dasar

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 14

PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

VOLUME XX NOMOR XX BULAN 2019


ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

ANALYSIS OF THE ROLE OF SUPERVISORS IN EDUCATIONAL


SUPERVISION IN ELEMENTARY SCHOOLS

Indah Fajri Hilmi1, Hadiyanto2


12
Universitas Negeri Padang, Padang, Indonesia
1
indahfajrihilmi780@gmail.com, 2hadiyanto@fip.unp.ac.id

ANALISIS PERAN SUPERVISOR DALAM SUPERVISI PENDIDIKAN


DI SEKOLAH DASAR
ARTICLE HISTORY ABSTRACT
Submitted:
Abstract: The purpose of this research is to find out and describe the impact on the direction
Tanggal Submited on the quality of education in schools, it seems that activities that are becoming more
important in the academic process are monitoring and controlling activities or supervising all
Accepted: components and academic activities. programs to improve the quality of education in madrasas
Tanggal Accepted Schools or schools can be achieved if education and learning activities in schools are going
well, efficient and effective. This research uses a type of descriptive qualitative research. The
Published: research subjects were 5 school principals and 2 supervisors. This research was carried out in
Tanggal Published the District of Bayang, South Pesiisr Regency. Data collection techniques and instruments used
were observation and interviews. The data analysis used is qualitative data analysis based on
the concept of Miles and Huberman. The results of this study indicate that given the importance
of the teacher's role in efforts to improve the quality of education, it is only appropriate if the
ability of teachers is increased through continuous coaching programs, so that teachers really
have the abilities that match professional demands. One way to develop the professionalism of
teacher performance in the academic field is to hold academic supervision activities in schools
by professional academic supervisors. Supervision is an administrative function that is
classified as basic and important. Supervision is an administrative activity carried out after
planning and organizing.

Keywords: Supervisor, Educational Supervision

Abstrak: Tujuan dari penelitian ini ialah guna untuk mengetahui dan mendeskripsikan dampak
pada arah terhadap kualitas pendidikan di sekolah, nampaknya kegiatan yang menjadi lebih
penting dalam proses akademik itu adalah kegiatan monitoring dan controlling atau
pengawasan seluruh komponen dan aktivitas akademik.program peningkatan mutu pendidikan
di madrasah atau sekolah dapat dicapai apabila kegiatan pendidikan dan pembelajaran
disekolah berlangsung dengan baik, berdaya guna serta berhasil guna. Penelitian ini
menggunakan jenis penelitian kualitatif deskripstif. Subjek penelitian yaitu 5 orang kepala
sekolah dan 2 pengawas. Penelitian ini telah dilaksanakan di Kecamatan Bayang Kabupaten
Pesiisr Selatan. Teknik dan Instrumen pengupulan data yang dipakai adalah observasi dan
wawancara. Analisis data yang digunakan adalah analisis data kualitatif berpedoman kepada
konsep Miles dan Huberman. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Mengingat begitu
pentingnya peranan guru dalam upaya peningkatan mutu pendidikan maka selayaknyalah bila
kemampuan guru ditingkatkan melalui program pembinaan secara terus menerus, agar paar
guru benar-benar memiliki kemampuan yang sesuai tuntutan profesional. Salah satu cara untuk
melakukaan pembinaan profesionalitas kinerja guru dalam bidang akademik perlu diadakan
kegiatan pengawasan akademik di sekolah oleh pengawas akademik yang profesional.
Pengawasan merupakan fungsi administrasi yang tergolong pokok dan penting. Pengawasan
merupakan kegiatan administrasi yang dilakukan setelah perencanaan dan pengorganisasian.

Kata Kunci: Supervisor, Supervisi Pendidikan

Nama Penulis, (Penulis 1, Penulis 2, dan Penulis …) | Kata Kunci Artikel


Halaman | 1
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME XX NOMOR XX BULAN 2019
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

PENDAHULUAN KAJIAN TEORI


Kegiatan edukasi dan pengajaran di A. Definisi Supervisi Pendidikan
institusi pendidikan seperti Madrasah Supervisi berasal dari kata
Ibtidaiyah, Tsanawiyah, Aliyah, dan Sekolah supervision dalam bahasa Inggris yang
Umum lainnya (SD, SMP, SMA), dapat terdiri terdiri dari dua kata, yaitu super dan vision.
dari kegiatan akademik dan non-akademik. Supervisi berarti melihat dengan sangat
Kegiatan akademik, yang disebut sebagai teliti pekerjaan secara keseluruhan. Orang
kegiatan edukasi dan pengajaran, merupakan yang melakukan supervisi disebut
kegiatan pusat dalam institusi pendidikan. supervisor.
Keberhasilan atau kegagalan sebuah institusi Menurut para ahli diantaranya:
pendidikan sangat bergantung pada aktivitas 1. Ben M. Harris, dalam bukunya
akademik ini. Untuk menegaskan kualitas Supervisor Behaviour in Education 1975
pendidikan di sekolah, tampaknya kegiatan menyatakan bahwa supervisi adalah
monitoring dan controlling atau pengawasan tindakan personalia sekolah dengan orang
seluruh komponen dan aktivitas akademik dewasa dan alat-alat dalam rangka
menjadi lebih penting dalam proses akademik mempertahankan atau mengubah
itu. Program peningkatan mutu pendidikan di pengelolaan sekolah untuk mempengaruhi
madrasah atau sekolah dapat dicapai jika pencapaian tujuan instruksional sekolah.
kegiatan edukasi dan pengajaran di sekolah Supervisi mempengaruhi pelajar melalui
berjalan dengan baik, efektif, dan efisien. Hal perantaraan orang lain dan alat.
tersebut dapat dicapai dengan upaya 2. Drs. Ngalim Purwanto, dkk, dalam
peningkatan kemampuan personil pendidikan bukunya Administrasi Pendidikan, 1979.
di Madrasah atau sekolah. Kepala madrasah menyatakan: supervisi adalah kegiatan
sebagai penanggung jawab utama dalam pembinaan yang direncanakan untuk
keberhasilan sekolah perlu meningkatkan membantu para guru dan pegawai sekolah
kinerja sebagai pengawas, sekaligus pembina lainnya dalam melakukan pekerjaan mereka
personil pendidikan yang lain. secara efektif.
3. Drs. Ametembun, dalam bukunya,
Mengingat begitu pentingnya peranan Supervisi Pendidikan, 1975, menyatakan:
guru dalam upaya peningkatan mutu Supervisi Pendidikan adalah pembinaan ke
pendidikan maka seharusnya kemampuan guru arah perbaikan situasi pendidikan pada
ditingkatkan melalui program pembinaan umumnya dan perbaikan mutu belajar
secara konsisten, agar para guru benar-benar mengajar di sekolah pada khususnya.
memiliki kemampuan yang sesuai dengan Berdasarkan pengertian-pengertian di
tuntutan profesional. Salah satu cara untuk atas, supervisi pada dasarnya bertujuan
melakukan pembinaan profesionalitas kinerja untuk meningkatkan mutu pendidikan dan
guru dalam bidang akademik adalah dengan pengajaran dengan ditunjang oleh unsur-
mengadakan kegiatan pengawasan akademik unsur lain, seperti guru, sarana dan
di sekolah oleh pengawas akademik yang prasarana, kurikulum, sistem pengajaran,
profesional. Pengawasan merupakan fungsi dan penilaian. Supervisor bertanggung
administrasi yang termasuk dalam hal yang jawab memperhatikan perkembangan
utama dan penting. Pengawasan dilakukan unsur-unsur tersebut secara berkelanjutan.
setelah perencanaan dan pengorganisasian.
a. Tujuan dan Sasaran Supervisi

Nama Penulis, (Penulis 1, Penulis 2, dan Penulis …) | Kata Kunci Artikel


Halaman | 2
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME XX NOMOR XX BULAN 2019
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Pendidikan perlu memahami fungsi-fungsi supervisi.


Tujuan supervisi pendidikan adalah Secara umum, fungsi supervisi dapat dibagi
perbaikan dan perkembangan proses belajar menjadi tiga bidang, yaitu bidang
mengajar secara total. Hal ini berarti bahwa pendidikan, bidang pengawasan, dan
tujuan supervisi tidak hanya untuk bidang pelaksana. Seorang supervisor harus
memperbaiki mutu mengajar guru, tetapi memiliki fungsi kepemimpinan untuk
juga membina pertumbuhan profesi guru meningkatkan semangat kerja dan
dalam arti luas, termasuk pengadaan kreativitas seluruh personil sekolah. Selain
fasilitas-fas itu, ia juga harus memiliki fungsi
Secara umum, tujuan supervisi dapat pengawasan untuk memantau
dibagi menjadi tujuan umum dan tujuan perkembangan pendidikan dan pengajaran,
khusus. Tujuan umum adalah membantu mengawasi administrasi sekolah, serta
guru meningkatkan kemampuannya agar melakukan penilaian dan pembinaan
menjadi lebih baik dalam mengajar, seperti terhadap tugas pokoknya.
yang dijelaskan oleh Rifai (1982). b. Jenis Supervisi Pendidikan
Sementara itu, menurut Bafadal (1992), Terdapat bermacam-
tujuan supervisi adalah untuk membantu macam jenis supervisi pendidikan yang
guru dalam mengembangkan dapat dibedakan berdasarkan pada
kemampuannya sehingga dapat mencapai beberapa klasifikasi, antara lain
tujuan yang telah ditetapkan untuk murid- Berdasarkan sudut pandang organisasi.
muridnya. Jenis-jenis supervisi pendidikan
berdasarkan sudut pandang organisasinya,
Tujuan khusus supervisi menurut Rifai bisa dibedakan menjadi dua, yaitu:
(1982) meliputi: 1. Pengawasan intern
a. Membantu guru memahami tujuan Pengawasan intern ialah
dan fungsi sekolah dalam mencapai pengawasan yang dilakukan terhadap
tujuan pendidikan. unit-unit kerja yang terdapat di dalam
b. Membantu guru memahami organisasi yang bersangkutan.
kebutuhan dan masalah siswa. Pengawasan intern mencakup hal-hal
c. Melaksanakan kepemimpinan yang yang berkaitan secara langsung dengan
efektif dan demokratis untuk fungsi lembaga pendidikan. Seperti;
meningkatkan kegiatan profesional di 1) pengawasan terhadap sistem
sekolah dan menjaga hubungan staf anggaran,
yang kreatif. 2) pengawasan terhadap biaya-biaya
d. Menemukan kemampuan dan standar,
kelebihan tiap guru dan 3) pengawasan terhadap laporan
mengembangkan kemampuan operasional secara berkala,
tersebut. 4) pengawasan terhadap analisa statistik,
e. Membantu guru meningkatkan 5) pengawasan terhadap program latihan
kemampuan mengajar di depan kelas. untuk membantu guru agar dapat
f. Membantu guru baru dalam masa mengerti dan melaksanakan tugas
orientasi agar dapat menyesuaikan serta tanggung jawabnya.
diri dengan tugasnya dan
mengoptimalkan kemampuannya. 2. Pengawasan ekstern
g. Membantu guru dalam
mengidentifikasi kesulitan belajar Pengawasan ekstern ialah pengawasan
siswa dan menemukan solusinya. yang dilakukan oleh pihak jajaran
Setelah mengetahui tujuan dan organisasi. Pengawasan tersebut dilakukan
sasaran supervisi, para supervisor juga oleh lembaga atau instansi yang tidak

Nama Penulis, (Penulis 1, Penulis 2, dan Penulis …) | Kata Kunci Artikel


Halaman | 3
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME XX NOMOR XX BULAN 2019
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

termasuk dalam yurisdiksi administrasi pegangan guru


organisasi. 2) Layanan perpustakaan dan
laboratorium
Pengawasan ektern dapat 3) Penggunaan alat peraga
memeberikan manfaat yaitu adanya 4) Kebersihan dan keindahan lingkungan
peningkatan kredibilitas keberhasilan dan sekolah
kemajuan organisasi. Prinsip yang dianut 5) Keindahan dan kebersihan kelas
dalam pelaksanaan pengawasan eksternal 6) Perbaikan kelengkapan kelas
adalah prinsip kemitraan (partnership)
antara pengawas dengan yang diawasi. 3. Pengawasan bidang akademik
Berdasarkan sudut Kegiatan pengawasan yang dilakukan
pandang waktu Jenis-jenis supervisi meliputi:
pendidikan berdasarkan sudut pandang 1) Menyusun program tahunan dan
waktunya, bisa dibedakan menjadi tiga, semester,
yaitu: 2) Mengatur jadwal pelajaran
1) Pengawasan kontinu, ialah 3) Mengatur pelaksanaan penyusunan
pengawasan yang dilakukan secara model satuan pembelajaran
terus menerus selama kegiatan suatu 4) Menentukan arti norma kenaikan
masih berlangsung. kelas
2) Pengawasan berkala, ialah 5) Menentukan norma penilaian
pengawasan yang dilakukan setiap 6) Mengatur pelaksanaan evaluasi
jangka waktu tertentu. belajar
3) Pengawasan temporer, ialah 7) Meningkatkan perbaikan mengajar
pengawasan dilakukan sewaktu- 8) Mengatur kegiatan kelas jika guru
waktu berdasarkan arti kebutuhan. yang bersangkutan tidak hadir
9) Mengatur disiplin dan tata tertib kelas
Berdasarkan Substansinya Jenis-jenis 4. Pengawasan bidang kesiswaan
supervisi pendidikan berdasarkan Kegiatan pengawasan yang dilakukan
substansinya, bisa dibedakan menjadi meliputi:
beberapa macam, yaitu: 1) Mengatur tentang pelaksanaan
1. Pengawasan bidang personal penerimaan siswa baru sesuai dengan
(ketenagaan) peraturan penerimaan siswa baru
Kegiatan pengawasan yang dilakukan yang berlaku
meliputi: 2) Mengelola layanan bimbingan dan
1) Mengatur tentang pembagian tugas konseling
guru 3) Mencatat kehadiran dan juga
2) Mengajukan kenaikan pangkat, gaji, ketidakhadiran siswa
dan mutasi guru 4) Mengatur dan mengelola kegiatan
3) Mengatur tentang program ekstrakurikuler
kesejahteraan guru 5. Pengawasan bidang keuangan
4) Mencatat kehadiran dan juga Kegiatan pengawasan yang dilakukan
ketidakhadiran guru meliputi:
5) Mencatat masalah-masalah atau 1) menyiapkan rencana anggaran dan
keluhan-keluhan guru belanja sekolah,
2. Pengawasan bidang sarana dan 2) mencari sumber dana untuk kegiatan
prasarana sekolah,
Kegiatan pengawasan yang dilakukan 3) mengalokasikan dana untuk kegiatan
meliputi: sekolah, dan
1) Penyediaan dan seleksi buku 4) mempertanggungjawabkan keuangan

Nama Penulis, (Penulis 1, Penulis 2, dan Penulis …) | Kata Kunci Artikel


Halaman | 4
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME XX NOMOR XX BULAN 2019
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

sesuai dengan peraturan yang berlaku. 4) masalah pelayanan terrhadap kepala


6. Pengawasan bidang hubungan dengan sekolah, guru dan siswa
masyarakat
c. Guru
Kegiatan pengawasan yang dilakukan
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi
meliputi:
adalah:
1) Kerjasama sekolah dengan orangtua
siswa 1) masalah wawasan dan kemampuan
2) Kerjasama sekolah dengan Komite professional guru
Sekolah
3) Kerjasama sekolah dengan lembaga- 2) masalah kehadiran dan aktaifitas guru
lembaga terkait 3) masalah kerja sama guru dengan
4) Kerjasama sekolah dengan masyarakat kepala sekolah, guru dengan sesama
sekitar guru, guru dengan pegawai tata usaha,
c. Ruang Lingkup Supervisi Pendidikan dan guru dengan siswa
Dalam dunia pendidiakn dan 4) masalah tri pusat pendidikan yang yang
pengajaran terdapat tiga unsure pokok yang terdiri atas keluarga, sekolah dan
saling berkaitan antara yang satu dengan masyarakat
yang lainnya. Unsur-unsur dimaksud adalah d. Siswa
unsur personal, material dan operasional. Hal-hal pokok yang perlu disupervisi
Oleh sebab itu ruang supervisi pendidikan adalah:
pun mencakup unsur tersebut, yang bila
dijabarkan akan tergambar sebagai berikut: 1) motivasi belajar sisiwa
1. Unsur Personal 2) tingkat kesulitan belajar yang dialami
Lingkup pertama dalam supervisi siswa
pendidikan adalah para personal dalam
sekolah/ madrasah yang disupervisi. 3) pengembangan organisasi siswa (OSIS)
Adapun personal dimaksud adalah kepala 4) kelengkapan sarana dan prasarana
sekolah, pegawai tata usaha, guru dan sekolah, termasuk laboratorium,
siswa. perpustakaan, alat-alatolahraga dll
a. Kepala Sekolah 2. Unsur Material
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi Hal-hal pokok yang perlu disupervisi
terhadap kepala sekolah adalah: terrhadap material dan sarana fisik
1) masalah jalannya pendidikan dan lainnya adalah:
pengajaran a. ketersediaan ruangan untuk
2) masalah administrasi sekolah perpustakaan, laboratorium, ruang
praktek ibadah, aula dll
3) masalah kerjasama sekolah lain dan
instansi terkait lainnya b. pengelolaan dan perawatan terhadap
fasilitas tersebut di atas
4) masalah kepemimpinan kepala sekolah
c. pemanfaatan buku-buku teks pokok dan
b. Pegawai Tata Usaha buku-buku penunjang
Hal-hal pokok yang perlu disupervisi
adalah: 3. Unsur Operasional
1) masalah data dan statistik sekolah Hal-hal pokok yang perlu disupervisi
terhadap unsure-unsur operasional
2) masalah pembukuan antara lain:
3) masalah surat menyurat dan kearsipan a. masalah yang berkaitan dengan teknis

Nama Penulis, (Penulis 1, Penulis 2, dan Penulis …) | Kata Kunci Artikel


Halaman | 5
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME XX NOMOR XX BULAN 2019
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

edukatif, yang mencakup: Dalam melakukan tugas-tugas


supervisi, para supervisor terutama
1) kurikulum pengawas dapat memilih dan
2) proses belajar mengajar mengunakan beberapa teknik supervisi,
antara lain kunjungan kelas, kunjungan
3) evaluasi/ penilaian sekolah, tes dadakan, konferensi kasus,
4) kegiatan ekstra kulikuler observasi dokumen, wawancara, angket,
laporan tertulis dan sebagainya.
b. masalah yang berkaitan dengan teknis
administrative, yang mencakup:
METODE PENELITIAN
1) administrasi personal Penelitian ini menggunakan
2) administrasi material penelitian kualitatif karena peneliti ingin
melakukan penelitian yang mendalam
3) administrasi kurikulum melalui penemuan data pada subyek
c. masalah yang berkaitan dengan penelitian sehingga pada akhirnya peneliti
kordinasi dan kerja sama yang dapat menggambarkan keadaan secara jelas
mencakup: dan benar mengenai kinerja pengawas pada
tugas pokok dan fungsi di sekolah dasar
1) sekolah dengan keluarga dan masyarakat binaan. sekolah gugus I Kecamatan Bayang
2) sekolah dengan sekolah-sekolah lainnya Kabupaten Pesisir SelatanPenelitian
kualitatif adalah metode penelitian yang
3) sekolah dengan lembaga swadaya digunakan untuk meneliti kondisi suatu
masyarakat (LSM) obyek yang alamiah. Penelitian ini tidak
menggunakan populasi apalagi sampel,
4) sekolah dengan organisasi kepemudaan
tetapi menggunakan sumber data pada
5) sekoalah dengan instansi pemerintah situasi sosial yang terdiri dari tiga unsur
terkait yaitu: tempat, pelaku, dan aktivitas yang
berinteraksi secara sinergis (Creswell,
d. masalah yang berkaitan dengan 2012). . Responden tidak disebut sebagai
pengembangan kelembagaan, yang sampel pada saat penelitian ini dilakukan
mencakup: melainkan sebagai orang yang memberikan
1) pengembangan KKG dan MGMP penjelasan, informan, kolega, dan
akademisi. Sampel statistik juga tidak
2) pengembangan KKS dan MKKS disebut sampel dalam penelitian kualitatif,
3) hubungan antara KKG, MGMP dan melainkan sampel teoretis, karena tujuan
Pokjawas yang dihasilkan dalam penelitian kualitatif
4) pendayagunaan wadah KKG dan adalah gagasan, konsep, dan teori. Sehingga
MGMP yang ada diperlukan data untuk mengetahui kinerja
dari pengawas di sekolah dasar gugus I,
e. masalah-masalah yang berkaitan dengan Kecamatan Bayang, Peisisr Selatan
ekstra kulikuler, seperti: Kabupaten merupakan data yang
dikumpulkan melalui wawancara,
1) peringatan hari besar di sekolah
observasi, dan studi dokumentasi terhadap
2) peringatan hari besar sumber data yaitu dari mana subjek
diperoleh.
3) kegiatan pesantren kilat Instrumen atau alat penelitian dalam
4) kegiatan sosial kemasyarakatan penelitian kualitatif adalah peneliti itu
a. Teknik-teknik Supervisi Pendidikan sendiri (Moleong, 2009). Oleh karena itu,

Nama Penulis, (Penulis 1, Penulis 2, dan Penulis …) | Kata Kunci Artikel


Halaman | 6
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME XX NOMOR XX BULAN 2019
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

peneliti sebagai instrumen juga harus manajerial dengan baik, meskipun masih
“divalidasi” seberapa jauh kesiapan peneliti ada tugas yang belum dilaksanakan secara
secara kualitatif untuk melakukan maksimal. Mengenai pemantauan atau
penelitian yang kemudian terjun ke monitoring, salah seorang informan
lapangan. Validasi peneliti sebagai menjelaskan bahwa pengawas sekolah telah
instrumen meliputi validasi pemahaman membuat program supervisi tahunan,
metode penelitian kualitatif, penguasaan rencana Supervisi Manajerial, dan rencana
wawasan terhadap bidang yang diteliti, dan Supervisi Akademik yang merupakan
kesiapan peneliti memasuki objek penjabaran program semester secara lebih
penelitian, baik secara akademik maupun rinci dan sistematis sesuai dengan aspek-
logistik. Peneliti melakukan validasinya, aspek prioritas yang harus dilakukan.
melalui evaluasi diri sejauh mana metode segera dilakukan dalam kegiatan
pemahaman kualitatif, penguasaannya. teori pengawasan. Hal-hal yang dipantau adalah
dan wawasan tentang bidang yang diteliti, yang terkait akademik dan manajerial,
serta kesiapan dan bekal memasuki bidang seperti administrasi kepala sekolah dan
tersebut. guru, tenaga kependidikan, administrasi
Informasi mengenai hal-hal yang administrasi, pustakawan, dan penjaga
menjadi fokus penelitian diperoleh dari sekolah.
pengawas, kepala sekolah, guru, dan tenaga Senada dengan yang disampaikan
kependidikan. Informasi lain juga diperoleh pengawas sekolah, informan lain juga
dari hasil pengawasan, pembinaan, dan menjelaskan bahwa salah satu fungsi
pembinaan oleh pengawas termasuk pengawas adalah melakukan supervisi
dokumen-dokumen penting di sekolah. manajerial dalam mendukung kegiatan
Data olahan diperlukan untuk menjawab akademik (kegiatan pembelajaran, sejauh
permasalahan dalam penelitian. Pada mana kegiatan pembelajaran dilakukan
penelitian ini peneliti akan mencari data dalam peningkatan mutu pembelajaran,
dari subjek penelitian yaitu supervisor pelaksanaan yang dipantau oleh guru dalam
pengawas sekolah dasar di cluster VII mengajar, mengamati guru dalam
Kecamatan Bayang Kabupaten Peisisr mengajar). melalui instrumen, hasilnya
SelatanSumber data yang digunakan dalam berbeda karena kemampuan guru juga
penelitian ini adalah sumber data primer berbeda, bagaimana guru memahami
dan data sekunder mengenai kinerja kompetensi. Masalah pengawasan
pengawas SD Negeri Gugus I. Sumber data manajerial administrasi sudah baik tetapi
yang secara langsung mengetahui kinerja pelaksanaan dan administrasi sekolah masih
pengawas dalam penelitian ini adalah perlu pembinaan supervisor. Kedua
pengawas sekolah, kepala sekolah, guru, terminal tersebut diperkuat oleh salah satu
tenaga kependidikan, komite sekolah, supervisor yang menyatakan bahwa
Selanjutnya data dianalisis dengan supervisor membuat program setiap tahun.
menggunakan beberapa langkah yaitu Pengawas langsung memantau pelaksanaan
menganalisis data dengan tiga langkah yaitu kepala sekolah, guru, dan tenaga
kondensasi data (pemadatan data), kependidikan. Hasil dari perilaku yang
penyajian data (display data) dan penarikan diamati oleh guru dalam mengajar,
kesimpulan atau verifikasi (penarikan mengamati guru dalam mengajar). melalui
kesimpulan dan verifikasi).. instrumen, hasilnya berbeda karena
kemampuan guru juga berbeda, bagaimana
HASIL DAN PEMBAHASAN guru memahami kompetensi. Masalah
Pengawas sekolah gugus I pengawasan manajerial administrasi sudah
Kecamatan Bayang telah melakukan baik tetapi pelaksanaan dan administrasi
supervisi khusus pengawasan akademik dan sekolah masih perlu pembinaan supervisor.

Nama Penulis, (Penulis 1, Penulis 2, dan Penulis …) | Kata Kunci Artikel


Halaman | 7
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME XX NOMOR XX BULAN 2019
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Kedua terminal tersebut diperkuat oleh menjelaskan: Tugas supervisi pengawas


salah satu supervisor yang menyatakan akademik sekolah telah dilaksanakan sesuai
bahwa supervisor membuat program setiap dengan peraturan yang berlaku, yang
tahun. Pengawas langsung memantau disupervisi adalah proses pembelajaran. .
pelaksanaan kepala sekolah, guru, dan Tugas supervisi manajerial juga
tenaga kependidikan. Hasil dari perilaku dilaksanakan, hanya sekitar 30%, supervisi
yang diamati oleh guru dalam mengajar, manajerial sebagian besar kepala sekolah,
mengamati guru dalam mengajar). melalui dan hasil supervisi akademik atau
instrumen, hasilnya berbeda karena manajerial memuaskan. Demikian pula
kemampuan guru juga berbeda, bagaimana yang disampaikan informan kedua bahwa
guru memahami kompetensi. Masalah pengawasan akademik dilakukan di dalam
pengawasan manajerial administrasi sudah kelas, pelaksanaannya langsung, dan
baik tetapi pelaksanaan dan administrasi hasilnya bermanfaat bagi guru. Yang
sekolah masih perlu pembinaan supervisor. disupervisi adalah RPP, dan administrasi
Kedua terminal tersebut diperkuat oleh kelas, yaitu pengawasan program kinerja
salah satu supervisor yang menyatakan kepala sekolah dan program tahunan dan
bahwa supervisor membuat program setiap semester. Senada dengan yang disampaikan
tahun. Pengawas langsung memantau oleh informan sebelumnya, informan ketiga
pelaksanaan kepala sekolah, guru, dan menyatakan bahwa supervisi akademik
tenaga kependidikan. Hasil dari Kedua jelas tentang mutu pembelajaran,
terminal tersebut diperkuat oleh salah satu pelaksanaannya tatap muka, dan hasilnya
supervisor yang menyatakan bahwa untuk guru agar hasilnya baik dalam proses
supervisor membuat program setiap tahun. pembelajaran.
Pengawas langsung memantau pelaksanaan Pengawasan manajerial dilaksanakan
kepala sekolah, guru, dan tenaga secara tatap muka, hasilnya kepala sekolah
kependidikan. Hasil dari Kedua terminal baik dalam kepemimpinan dan manajerial.
tersebut diperkuat oleh salah satu Berdasarkan beberapa wawancara yang
supervisor yang menyatakan bahwa telah disebutkan di atas, terlihat bahwa
supervisor membuat program setiap tahun. pengawasan yang dilakukan pengawas
Pengawas langsung memantau pelaksanaan dalam meningkatkan mutu pendidikan di
kepala sekolah, guru, dan tenaga gugus Pengawasan manajerial dilaksanakan
kependidikan. Hasil dari monitoring adalah secara tatap muka, hasilnya kepala sekolah
perubahan sikap dari malas menjadi rajin. baik dalam kepemimpinan dan manajerial.
Hasil wawancara terkait kegiatan Berdasarkan beberapa wawancara yang
monitoring yang dilakukan supervisor telah disebutkan di atas, terlihat bahwa
menunjukkan bahwa supervisor membuat pengawasan yang dilakukan pengawas
program supervisi tahunan, rencana dalam meningkatkan mutu pendidikan di
Supervisi Manajerial dan rencana Supervisi gugus Pengawasan manajerial dilaksanakan
Akademik sesuai aspek prioritas yang harus secara tatap muka, hasilnya kepala sekolah
segera dilakukan dalam kegiatan supervisi. baik dalam kepemimpinan dan manajerial.
Hal-hal yang dilindungi terkait akademik Berdasarkan beberapa wawancara yang
dan manajerial. telah disebutkan di atas, terlihat bahwa
Pengawasan administrasi cukup baik. pengawasan yang dilakukan pengawas
Sedangkan pelaksanaan dan administrasi dalam meningkatkan mutu pendidikan di
sekolah masih memerlukan pengawas gugus I Kecamatan Bayang dilaksanakan
bimbingan. Mengenai pelaksanaan tugas dalam bentuk supervisi akademik yaitu
dan fungsi pengawas dalam melaksanakan dalam pelaksanaan pembelajaran sedangkan
supervisi, baik akademik maupun supervisi manajerial dilakukan oleh
manajerial, informan selaku supervisor manajemen sekolah.

Nama Penulis, (Penulis 1, Penulis 2, dan Penulis …) | Kata Kunci Artikel


Halaman | 8
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME XX NOMOR XX BULAN 2019
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Dalam kegiatan supervisi, pengawas kelompok kerja guru. Pembinaan dilakukan


berperan sebagai mitra bagi sekolah, baik secara langsung tanpa menggunakan alat,
bagi pendidik maupun tenaga kependidikan. mencatat masalah yang ditemukan dan
Pengawas terbuka untuk setiap pendidik. segera memperbaikinya. Dalam
Pengawas dan pendidik berbagi masalah menjalankan tugasnya, beberapa faktor
pembelajaran dalam suasana formal dan pendukung kinerja pengawas, antara lain
nonformal. Hal ini juga ditegaskan oleh kepala sekolah, guru, dan staf lainnya
salah satu guru kelas VI SDN Montong memberikan respon positif terhadap
Buak “Sebagai guru, kita membutuhkan kehadiran pengawas di sekolah. Faktor
tempat untuk memecahkan masalah yang penghambatnya adalah masih ada beberapa
kita hadapi di kelas dan pengawas adalah guru yang takut mendapatkan supervisi
mitra yang tepat untuk membantu kesulitan supervisi. Salah satu penyebabnya adalah
kita”. Mengenai penilaian, informan selaku ketidaksiapan guru dalam administrasi
pengawas menjelaskan: Penilaian tidak pembelajaran.
tertulis terhadap sekolah dan guru sudah Diskusi
dilakukan penilaian, pelaksanaannya
langsung dan hasilnya bermanfaat bagi guru Untuk meningkatkan mutu
dan kepala sekolah. Informan berikutnya pendidikan, pengawas dituntut profesional
juga mengatakan melakukan penilaian dalam menjalankan mandat pokok dan
terhadap kinerja kepala sekolah, dan fungsinya sesuai dengan kompetensinya,
pelaksanaannya menggunakan instrumen karena mandat pengawas sangat erat
yang dibuat dan juga dilakukan secara kaitannya dengan penjaminan mutu
langsung, hasilnya untuk perbaikan proses pendidikan di suatu lembaga sekolah (Oja
pembelajaran. Pengakuan guru 9 bahwa et al., 2021). Upaya apa pun yang telah
pengawas juga melakukan evaluasi terkait dilakukan oleh pemerintah untuk mengawal
administrasi. Kelengkapan administrasi pedoman pendidikan untuk mendobrak
sekolah dinilai satu per satu dan hasilnya mutu, jika tidak diikuti dengan
dapat digunakan untuk meningkatkan mutu pengembangan profesionalitas para guru,
sekolah. maka tidak akan berdampak nyata pada
Mengenai pembinaan yang dilakukan kegiatan layanan pembelajaran di kelas.
oleh pengawas, informan mengatakan Tugas supervisor adalah sebagai supervisor,
bahwa pembinaan telah dilakukan untuk advisor, monitor, reporter, dan sebagai
kepala sekolah, guru, dan tata usaha. coordinator (Messi et al., 2018). Tugas dan
Pembinaan juga dilakukan melalui tanggung jawab pertama mengacu pada
kelompok kerja guru, pembinaan dilakukan supervisi atau supervisi manajerial
secara langsung tanpa menggunakan sedangkan tugas pokok kedua mengacu
instrumen, mencatat masalah yang pada supervisi atau supervisi akademik.
ditemukan dan segera memperbaikinya. Pengawasan manajerial memberikan
Pelatihan KKG perlu dilakukan karena pengarahan, penilaian, dan
melalui kegiatan inilah pengawas dapat pendampingan/bimbingan mulai dari neraca
memberikan bimbingan secara efektif, program, proses, hingga hasil (Rosyidah,
seperti kegiatan pembelajaran dan standar 2021). Bimbingan dan pendamping
proses pendidikan tematik dan standar, diberikan kepada kepala sekolah dan
serta pengenalan standar isi kepada guru. seluruh staf sekolah dalam manajemen
Hasil dari wawancara terkait pembinaan sekolah atau pendidikan di sekolah untuk
menunjukkan bahwa pengawas telah mengingatkan kinerja sekolah Supervisi
memberikan pembinaan yang baik kepada akademik berkaitan dengan pembinaan dan
kepala sekolah, guru, dan tata usaha. Selain pendampingan guru dalam meningkatkan
sekolah, pengawas juga membimbing kualitas proses pembelajaran/bimbingan

Nama Penulis, (Penulis 1, Penulis 2, dan Penulis …) | Kata Kunci Artikel


Halaman | 9
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME XX NOMOR XX BULAN 2019
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

dan kualitas hasil belajar siswa (Izzuddin, peningkatan mutu pendidikan. Faktor
2020). Kinerja supervisor merupakan pendukung pelaksanaan tugas pengawasan
rangkaian tugas yang saling berkaitan di sekolah adalah kepala sekolah, guru, dan
sehingga tujuan pendidikan akan tercapai staf lainnya memberikan respon positif
secara efektif dan dapat memberikan terhadap kehadiran pengawas, sedangkan
kontribusi yang nyata. Kinerja pengawas faktor penghambatnya adalah masih adanya
satuan pendidikan profesi dapat dilihat dari guru yang takut mendapatkan pengawasan
kinerjanya sebagai pengawas dalam karena kurangnya persiapan untuk
menjalankan tugas pokok dan fungsinya, melaksanakan tugas pengawasan di
menunjukkan prestasi kerja atau prestasi sekolah. pelajaran pembelajaran.
kerja yang baik, dan berdampak pada Rekomendasi dari penelitian ini adalah
peningkatan mutu kinerja sekolah binaaan. semua pihak harus membantu pengawas
(Mardiyanti & Setyaningsih, 2020). dalam menjalankan pekerjaannya agar
Kinerja supervisor merupakan prestasi atau peningkatan mutu pendidikan yang
hasil kerja yang dicapai supervisor dalam diharapkan dapat tercapai.
melaksanakan supervisi baik akademik
maupun manajerial (Badani et al., 2020). Peranan Supervisi
Kinerja pengawas dalam melaksanakan
tugas di gugus I Kecamatan Bayang melalui
kegiatan seperti pengawasan, pengawasan, Menurut Rifai (1982) peranan
penilaian, dan pembinaan, tujuan utamanya supervisi ada 7 macam :
tidak lain adalah untuk meningkatkan mutu a. Supervisi sebagai kepemimpinan
pendidikan di sekolah dasar. Supervisor sebagai pemimpin
hendaklah mempunyai kemampuan
KESIMPULAN DAN menggerakkan atau mempengaruhi guru
REKOMENDASI agar mau menigkatkan kemampuan
Berdasarkan hasil penelitian yang profesionalnya, sehingga proses belajar
telah dilakukan terkait analisis kinerja mengajar menjadi lebih baik dan efektif.
pengawas di klaster VII Kecamatan Bayang Tanpa adanya kepemimpinan dari
Kabupaten Peisisr Selatan Tahun 2022 supervisor, kegiatan supervisi tidak akan
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut. efektif.
Kinerja pengawas dilihat dari tugas pokok b. Supervisi sebagai inspeksi
pengawas di sekolah dasar gugus I Supervisi dapat diawali dengan
Kecamatan Bayang dilaksanakan dengan inspeksi. Tujuan inspeksi dalam hal ini
cukup baik meliputi beberapa tahapan adalah untuk mendapatkan data/ informasi
kegiatan yaitu menyusun program mengenai pelaksanaan proses belajar
supervisi, melaksanakan program supervisi, mengajar yang dilaksanakan guru.
mengevaluasi hasil pelaksanaan program Berdasarkan data tersebut dapat ditentukan
supervisi dan menyelenggarakan bimbingan tindak lanjut yang akan dilakukan sesuai
dan pelatihan profesi bagi guru dan/atau dengan kebutuhan dan permasalahan guru.
kepala sekolah. Pengawas juga telah c. Supervisi sebagai penelitian
menjalankan fungsinya dengan baik melalui Supervisi berperan sebagai
pemantauan perencanaan pembelajaran, penelitian, terutama untuk mengetahui
melakukan pembinaan dan pelatihan guru objektivitas dan relevansi data dengan
dan kepala sekolah menilai guru permasalahan yang ditemui pada waktu
pertunjukan. Pengawas telah melakukan inspeksi.
supervisi baik akademik maupun manajerial d. Supervisi sebagai latihan dan
melalui kegiatan seperti monitoring, bimbingan
supervisi, penilaian, dan pembinaan dalam Berdasarkan kesimpulan yang

Nama Penulis, (Penulis 1, Penulis 2, dan Penulis …) | Kata Kunci Artikel


Halaman | 10
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME XX NOMOR XX BULAN 2019
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

diperoleh melalui penelitian dapat 7) Pemberian orientasi anggota staf


ditentukan tindakan-tindakan apa yang akan
8) Pelayanan murid
dilakukan untuk pembinaan/ peningkatan
kemampuan guru dalam mengelolaan 9) Hubungan masyarakat
proses belajar mengajar. Peningkatan
kemampuan guru dilakukan melalui 10) Penilaian pengajaran
latihan-latihan atau bimbingan agar menjadi Menurut Hendiyat
lebih efektif. Soetopo peran supervisor menujukkan
e. Supervisi sebagai sumber dan adanya akstifitas supervisi antara kepala
pelayanan sekolah dan guru meliputi kegiatan
Dalam proses supervisi, supervisor pembimbingan, bantuan, layanan, serta
dapat berperan sebagai sumber informasi, pembinaan yang berkiatan dengan
sumber ide, sumber petunjuk dalam peningkatan kemampuan guru dalam proses
berbagai hal dalam rangka peningkatan pembelajaran. Mengacu pada Peraturan
kemampuan profesional guru. Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12
f. Supervisi sebagai koordinasi Tahun 2007 tentang Standar Pengawas
Kepala sekolah sebagai supervisor Sekolah, maka kepala sekolah sebagai
harus memimpin sejumlah guru/ staf yang supervisor diantaranya yaitu membantu
masing- masingnya mempunyai tugas dan guru dalam perencanaan, pelaksanaan dan
tanggung jawab sendiri-sendiri. Supervisor evaluasi proses. Menurut Made Pidarta
haruslah memberikan bantuana dan upaya yang dilakukan oleh supervisor
pembinaan kepada guru dan tetap menjaga dalam memberikan pekerjaan yang inovatif
agar setiap guru dapat menjalankan dan menantang, memberi penghargaan atas
tugasnya dengan baik dalam situasi kerja prestasi kerja guru, memberi kesempatan
yang kooperatif. berkreasi baik individu ataupun kelompok,
g. Supervisi sebagai evaluasi serta memberi kesempatan kepada guru
Untuk mengetahui kemampuan guru untuk berpartisipasi dalam aktivitas
yang akan dibina perlu dilakukan evaluasi sekolah. Menurut olivia peran supervisor
sehingga program supervisi cocok dengan yang utama ada 4, (1) sebagai koordinator,
kebutuhan guru. Selain itu melalui evaluasi (2) sebagai konsultan, (3) sebagai
dapat pula diketahui kemampuan guru pemimpin kelompok, (4) sebagai
setelah mendapatkan bantuan dan latihan evaluator.
dari supervisor. Seorang pemimpin
pendidikan yang berfungsi sebagai
1. Peran supervisor dalam supervisi supervisor nampak dengan jelas
pendidikan peranannya. Sesuai dengan pengertian
Ada beberapa pendapat tentang peran hakiki dari supervisi itu sendiri, maka
supervisor pendidikan diantaranya: peranan supervisor ialah memberi support
Menurut M. Haris mengemukakan sepuluh (supporting) membantu (assisting) dan
bidang tugas supervisor yaitu: mengikut sertakan (sharing). Peranan
1) Mengembangkan kurikulum seorang supervisor ialaha menciptakan
suasana sedemikian rupa sehingga guru-
2) Pengorganisasian pengajaran guru merasa aman dan bebas, dalam
mengembangkan potensi dan daya kreasi
3) Pengadaan staf
mereka dengan penuh tanggung jawab.
4) Penyediaan fasilitas Suasana yang demikian hanya dapat terjadi
bila kepemimpinan dari supervisor itu
5) Penyediaan bahan pengajaran
bercorak demokratis buka otokratis atau
6) Penyusunan penataran pendidikan laissez faire. Kebanyakan guru seolah-olah

Nama Penulis, (Penulis 1, Penulis 2, dan Penulis …) | Kata Kunci Artikel


Halaman | 11
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME XX NOMOR XX BULAN 2019
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

mengalaami kelumpuhan tanpa inisiatip dan supervisi yaitu semua upaya dalam
daya kreatip karena supervisor dalam rangka untuk meningkatkan kualitas
meletakkan interaksi dan interelasi, yang pembelajaran, maka yang menjadi
bersifat mematikan kemungkinan- pelaku supervisi bukan lagi hanya
kemungkinan perkembangan ini.[10] pengawas dna kepala sekolah tetapi
beberpa pihak terkait dengan kegiatan
3. Kompetensi yang harus dimiliki pembelajaran diantaranya:
oleh supervisor
Untuk dapat melaksanakan peran- 1) Pengawas
peran tersebut, supervisor harus memilik Pengawas adalah penanggung jawab
beberapa kompetensi dan kemampuan utama atas terjadinya pembinaan
pokok, yaitu berkaitan dengan subtantive sekolah sesuai dengan jenis dan jenjang
aspect of professional development, dan lembaga pendidikannya.
professional development competency
areas. Berkaitan dengan hakikat pengajaran, 2) Kepala Sekolah
supervisor harus memahami keterkaitan Kepala sekolah sebagai supervisor,
berbagai variabel yang berpengaruh. (1) setiap hari ia dapat secara langsung
faktor-faktor organisasional terutama melihat dan menyaksikan kejadian,
budaya organisasi dan keberadaan tenaga bahkan dengan langsung pula dapat
profesioanal lainnya dalam lembaga memberikan pembinaan untuk
pendidikan, (2) berkaitan dengan pribai peningkatan.
guru berkaitan dengan pribadi guru, 3) Wakil Kepala Sekolah Bidang
menyangkut pengetahuan guru, Kurikulum
kemmapuan membuata perencanaan dan
mengambil keputusan, motivasi kerja, Tugas Wakasek Bidang Kurikulum ini
tahapan perkembangan atau kematangan adalah mengurusi semua urusan yang
dan keterampilan guru, berkaitan dengan kurikulum dan
berkaitan dengan support system pembelajaran.
dalam pengajaran yaitu kulrikulum, 4) Wakil Kepala Sekolah Bidang
berbagai buku teks, serta ujian-ujian, (4) Kesiswaan
siswa sendiri yang keberadaannya di dalam Wakasek bidang kesiswaan adalah
kelas sangat bervariasi. Dalam hal adult pejabat yang dapat dikatakan paling
development, supervisor harus menegtahui akrab dengan seluruh kehidupan siswa.
tahapan perkembanagan dan kematangan Dengan kedudukan itu yang
kerja seorang guru, tahapan perkembangan bersangkutan dapat elakukan upaya
moral, tahapan pengembangan profesional, pembinaan secara intensif, baik
serta berbagai prinsip dab teknik berdasarkan data yang diperolehnya
pembelajaran orang dewasa. Supervisor sendiri maupun “titipan” dari pihak lain,
harus mengetahui ukuran kemajuan dan ke misalnya kepala sekolah dan guru-guru.
efektifan sebuah sekolah. Hal ini
5) Wali Kelas
merupakan muara dari kegiatan yang
dilakukan bersama para guru dan kepala Wali kelas adalah personil yang
sekolah. Selain berkaitan dengan bertanggung jawab atas kemajuan siswa
pembelajaran di dalam kelas, supervisor di kelas tertentu. Dengan kedudukannya
juga harus siapmembantu kepala sekolah itu wali kelas tentunya memiliki data
dalam bidang manajerial secara umum. yang lengkap tentang keadaan siswa
yang terdaftar di kelas bersangkutan.
a. Unsur-unsur supervisi
Dengan pengertian baru tentang 6) Petugas Bimbingan dan Konseling

Nama Penulis, (Penulis 1, Penulis 2, dan Penulis …) | Kata Kunci Artikel


Halaman | 12
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME XX NOMOR XX BULAN 2019
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

Dalam kegiatan supervisi sekolah ini guru harus diberikan pelatihan dalam
petugas bimbingan dan konseling masa kerja tentang metode pengajaran
diberdayakan dan dihidupkan fungsinya terbaru yang dikembangkan untuk
sebagai pelaksana bimbingan studi, berbagai mata pelajaran. Setelah itu,
yaitu mengolah data tentang hal- hal supervisi atau pengawasan harus
yang snagat berkaitan dengan upaya dilakukan. Bentuk supervisi yang satu
meningkakan prestasi belajar siswa. ini mengembangkan banyak minat,
kepercayaan diri dan kreativitas di
7) Petugas Perpustakaan
antara para guru untuk mengajar mata
Petugas perpustakaan sebagai orang pelajaran mereka.
yang telah ditunjuk dan diserahi
tanggung jawab pengelola perpustakaan SIMPULAN DAN REKOMENDASI
dapat membantu peningkatan prestasi Kata supervisi berasal dari bahasa
siswa melalui pemanfaatan bahan Inggris supervision yang terdiri dari dua
koleksi perpustakaan kata, yaitu super dan vision. Yang
mengandung pengertian melihat dengan
Contoh Pelaksanaan Supervisi Pendidikan sangat teliti pekerjaan secara keselurhan.
Secara garis besar, jenis Orang yang melakukan supervisi disebut
supervisi yang tersedia dalam bidang supervisor. Disamping tujuan, supervisi
pendidikan dapat mencakup beberapa hal, pendidikan juga diarahkan pada dua sasaran
misalnya yaitu supervisi pendidikan dalam pokok, yaitu supervisi kegiatan yang
bentuk inspeksi dan pelatihan dan bersifat teknis edukatuif dan teknis
pengarahan. administratif. Supervisi teknis edukatif
a. Inspeksi meliputi kurikulum, proses belajar
Inspeksi merupakan bentuk mengajar dan evaluasi/ penilaian.
pengawasan yang paling penting karena Sedangkan supervisi teknik administratif
kelas harus diinspeksi oleh petugas meliputi administrasi profesional,
pengawas. Mungkin kepala sekolah dari administrasi material, administrasi kuangan,
sekolah yang bersangkutan atau administrasi laboratorium, perpustakaan
pengawas sekolah.Oleh sebab itu, guru sekolah dan lain-lain.
harus menjadi waspada terhadap tugas Setelah mengetahui dan
dan tanggung jawabnya setelah yakin memahami tujuan dan sasaran supervise,
bahwa tugasnya bisa diinspeksi secara maka hal penting lainnya yang perlu
tiba-tiba saat berada di dalam kelas. Jadi dikuasai pula oleh para supervisor adalah
jenis supervisi ini membuat guru fungsi-fungsi supervisi. Secara garis besar
memiliki kesiapan yang baik untuk fungsi supervisi dapat dikelompokkan
menyampaikan pengajaran yang baik di dalam tiga bidang yaitu dalam bidang
kelas. pendidikan, dalam bidang pengawasan dan
b. Pelatihan dan Pengarahan dalam bidang pelaksana. Dalam dunia
Supervisi yang dilakukan pendidiakn dan pengajaran terdapat tiga
melalui pelatihan dan pengarahan unsure pokok yang saling berkaitan antara
dihargai dalam sistem pendidikan yang satu dengan yang lainnya. Unsur-
modern karena berdampak positif dan unsur dimaksud adalah unsur personal,
bertahan lama pada kinerja mengajar material dan operasional. Dalam melakukan
guru. Siswa merupakan titik sentral tugas-tugas supervisi, para supervisor
dalam proses belajar mengajar, sehingga terutama pengawas dapat memilih dan
program pengajaran harus sesuai dengan mengunakan beberapa teknik supervisi,
kebutuhan setiap siswa. antara lain kunjungan kelas, kunjungan
Untuk tujuan tersebut, para sekolah, tes dadakan, konferensi kasus,

Nama Penulis, (Penulis 1, Penulis 2, dan Penulis …) | Kata Kunci Artikel


Halaman | 13
PRIMARY: JURNAL PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
VOLUME XX NOMOR XX BULAN 2019
ISSN : 2303-1514 | E-ISSN : 2598-5949
DOI : http://dx.doi.org/10.33578/jpfkip.v0i0.000
https://primary.ejournal.unri.ac.id/index.php/JPFKIP

observasi dokumen, wawancara, angket, M. Amin Thaib, 2005, Profesionalisme


laporan tertulis dan sebagainya. Supervisi Pelaksanaan Pendidikan, Jakarta: Depag
haruslah ada pada setiap sekolah dan RI.
diberlakukan secara benar dan baik serta Maryono, 2011, Dasar-dasar dan Teknik
tegas agar sekolah dapat berkembang Menajadi Supervisor Pendidikan,
dengan baik dan tujuan sekolah dapat Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
tercapai dengan baik pula. Moh Rifai, 1982, Supervisi Pendidikan,
Bandung: Jemmars
Mukhtar dan Iskandar, 2009, Orientasi Baru
UCAPAN TERIMA KASIH Supervisi Pendidikan, Jakarta: Gaung
Terimakasih kepada seluruh pihak Persada Press
yang bersedia menjadi subjek penelitian Ngalim Purwanto, 2002, Administrasi dan
dan diberikan berbegai pertanyaan seputar Supervisi Pendidikan, Bandung: PT
supervise pendiidkan. Remaja Rosdakarya
Piet A. Sahertian, 2000, Konsep Dasar dan
DAFTAR PUSTAKA teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta:
Arikunto, 2009, Manajemen Pendidikan, Rineka Cipta
Yogyakarta: Aditya Media, Subari, 1988, Supervisi Pendidikan Dalam
Baharuddin Harahap, 1985, Supervisi Rangka Perbaikan Situasi Belajar,
Pendidikan, Jakarta: CV Damai Jaya Jakarta: Bumi Aksara
Depag RI, 2004, Administrasi dan Suryo Subroto, 1988, Dimensi-dimensi
Supervisi Pendidikan. Jakarta. Administrasi Pendidikan di Sekolah,
Hadari Nawawi, 1994, Administrasi Jakarta: Bina Aksara
Pendidikan, Jakarta: PT Gunung Agung Syafaruddin, dkk, 2017, Administras
Pendidikan, Medan: Perdana Publishing.

Nama Penulis, (Penulis 1, Penulis 2, dan Penulis …) | Kata Kunci Artikel


Halaman | 14

You might also like