Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

PB, Omm DV17 - All - Scania

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 60

DV17_ALL .

P1

PARTS BOOK &


OPERATION MAINTENANCE MANUAL

DUMP VESSEL
DV17
DV17_ALL .P1

PARTS BOOK &


OPERATION MAINTENANCE MANUAL

DUMP VESSEL
DV17

EDITION PUBLICATION CODE PRODUCT NO SERIAL NO


R71703-A1000000 911111 ~ (Telescopic)

June, 2009 P0 R71702-A1000000 711111 ~ (Underbody)

R71701-A1000000 711111 ~ (Telescopic)


PREFACE
Thank you for buying our excellent product, Dump Vessel.
This parts book contained list of spare parts that installed in Dump Vessel.
Please buy original part to prevent any damage products.

For ordering spare parts, please call PT UNITED TRACTORS PANDU


ENGINEERING or our nearest company branch.

Ordering Example :

Model : DV17
Product Number : R71703-A1000000
Serial Number : 911111
Nama Part : BODY ASSY
Part Number : R71701-B1000000
Quantity : 1 Pc
Remarks :-

i
CONTENTS
PREFACE i

CONTENTS ii

PARTSBOOK
DUMP VESSEL ASSEMBLY 1010

BODY ASSEMBLY 1020

SUB FRAME ASSEMBLY 1030

MOUNTING ASSEMBLY 1040

REAR FENDER 1050

HINGE BRACKET 1060

HYDRAULIC SYSTEM 1070

HYDRAULIC CYLINDER 1080

GEAR PUMP 1090

TIPPING VALVE 2010

HYD TANK ASSY 2020

OPERATION MAINTENANCE MANUAL


PARTS BOOK
TELESCOPIC
UNDER BODY
1 S250212430 .Arm, lift ............. 1
2 S250212440 .Arm, lift ............. 1
3 S250226860 .Link, tension .............................
2
4 S214211680 .BRKT, trunnion .................
1
5 S214211690 .BRKT, trunnion .................
1
6 S001011865 .Bolt ................. 8
7 S007011846 .Washer Spring ................
8
8 S005001815 .Nut .......................
8
9 S524576010 .Bushing ...................
2
10 S524577000 .Bushing ...................
2
11 S720435050 .Washer .........................
2
12 S250211851 .Pin ............. 4
13 S013008080 .Pin, split .........................
4
14 S524576030 .Bushing .................
2
15 S250212610 .Washer .................4
16 S250211861 .Pin .............................
2
17 S524576040 .Bushing ...............................
2
18 S720435040 .Washer ..........................
2
19 S720435030 .Washer ..........................
8
20 S720435010 .Washer ..........................
4
21 S230251600 .Stopper ..........................
2
22 S013008070 .Pin, split ..........................
2
23 S001011030 .Bolt ..........................
8
24 S007011025 .Washer Spring ..........................
8
25 S250212410 .Plate ..........................
1
26 S001011235 .Bolt ..........................
4
27 S007011230 .Washer, Spring ..........................
4
28 S015000101 .Nipple, grease ..........................
2
29 S015000102 .Nipple, grease ..........................
8
30 S523054000 .Cap, grease nipple ........................
10
31 S230251770 .Pin ..........................
1
32 S013005035 .Pin, split ..........................
2
33 S230251721 .Cross-head ..........................
1
34 S200228300 .BRKT, body ..........................
4
35 S216210280 .Stopper ..........................
2
36 S216210270 .Gusset ..........................
2
1 S230146170 .H.C.ASSY .....................
1
2 S230146240 .Nut ........................
1
3 S230251700 .Tube, CYL .................1
4 S510258000 .Ring, piston .................
1
5 S553163170 .Seal, dust ...................
1
6 S553527330 .Packing ...................1
7 S230146200 .Cover, rod ............. 1
8 S010000020 .Plug .......................
2
9 S010010022 .O-Ring ................... 2
10 S010011190 .O-Ring ................. 1
11 S230146180 .Rod, piston ............. 1
12 S455468210 .Ring, wear ............. 1
13 S230146190 .Piston ................. 1
14 S007904648 .Washer, lock .................
1
15 S007011230 .Washer, spring .................
6
16 S001311235 .Bolt ................... 6
17 S234295610 .Valve SUB ASSY ...................
1
18 S020011180 .O-Ring .....................
1
19 S013002525 .Pin, split .......................
1
20 S553294121 .Bushing ...................1
21 S230411510 .Spring ................... 1
22 S230411610 .Valve .....................1
23 S230215830 .Spindle ....................
1
OPERATION
MAINTENANCE
MANUAL
PENDAHULUAN

Dump Vessel (DV) menggunakan 2 sistem : Telescopic & Under Body yang
dikembangkan dan disediakan untuk transportasi dan tipping (membuang
muatan) bukan untuk mengangkat bahan dari bawah tanah yang
berbahaya (explosive).
• Simpanlah buku ini ditempat yang mudah untuk dijangkau, dan
usahakanlah agar para operator membacanya dengan seksama sebelum
memulai bekerja.
• Sebelum memulai bekerja atau melakukan pekerjaan pemeliharaan, para
operator atau pemelihara mesin wajib membaca buku petunjuk ini dengan
seksama.
• Prosedur dan peringatan yang tercantum dalam buku petunjuk ini hanya
berlaku bagi penggunaan mesin yang telah ditentukan secara khusus.
Apabila mesin digunakan untuk keperluan lain yang tidak dilarang secara
khusus, Anda harus pasti benar bahwa pekerjaan itu aman bagi Anda
maupun orang lain.
• Beberapa tindakan dalam pengoperasian ataupun pemeliharaan mesin
atau alat dapat mengakibatkan kecelakaan yang serius, apabila tidak
dilakukan sesuai dengan cara yang diuraikan didalam buku petunjuk ini.

i
DAFTAR ISI

PENGANTAR i

DAFTAR ISI ii

1. SEBELUM PENGOPERASIAN 1

2. PETUNJUK UMUM 2
3. KOMPONEN TIPPING SYSTEM 3

TELESCOPIC SYSTEM
4. PENGOPERASIAN 4

UNDER BODY
4. PENGOPERASIAN 4

5. LARANGAN 12
6. PERAWATAN 14
7. RECOMMENDED LUBRICANTS 19

ii
1. SEBELUM PENGOPERASIAN

OPERATOR
Sebelum mengoperasikan Dump Vessel, operator harus dibekali dengan
pengetahuan yang cukup dalam upaya meningkatakan kemampuan menangani
Dump vessel.
Operator biasanya bertanggung jawab dalam memeriksa unit selama 8 jam
sehari. Kapanpun operator menemukan alat/control yang tidak sesuai, maka
wajib melaporkannya ke atasan setingkat supervisor.

MAINTENANCE
Perlu penunjukan orang yang memenuhi syarat dan sah dalam rangka proses
pemeriksaan dan perbaikan, selain 8 jam sehari tadi.

NAME PLATE (PROCEDURE PLATE)


Plat Nama yang terpasang disetiap unit, memuat prosedur & metode
pengoperasian unit.
Gunakan prosedur yang tertera pada Name Plate ketika mengoperasikan unit.

MISCELLANEOUS

Jika Fuel indikator berada diposisi ‘O’, segera isi dan tambahkan fuel.
Jangan mengoperasikan unit, jika fuel level indikator masih diposisi itu.

1
2. PETUNJUK UMUM

• Perhatikan selalu petunjuk umum yang kami berikan selama unit TV


dioperasikan.
• Untuk menghindari kerusakan yang lebih parah, lakukan selalu pengecekan
awal sebelum memulai proses perawatan,
• Jangan mengoperasikan unit terlebih dahulu sebelum memeriksa kondisinya.
• Pastikan unit dalam kondisi baik dan siap beroperasi.
• Periksa elektrikal sistem (lampu-lampu) dan juga sistem pengereman.
• Gunakan selalu pakaian kerja.
• Jangan mengoperasikan unit saat berada di area licin dan basah.
• Perhatikan selalu rambu-rambu peringatan & keselamatan.
• Jika unit terpaksa bekerja di area berbahaya, pastikan faktor keselamatan
sebelum beraktifitas.
• Perhatikan kondisi kesehatan si operator, jangan mengoperasikan unit dalam
keadaan mengantuk, atau mabuk.
• Sebelum menambahkan oli pelumas, periksa daerah sekitar dan pastikan tidak
ada kebocoran. Pada saat penambahan pelumas dan pengoperasian unit,
jauhkan dari sumber api. Setelah proses selesai, bersihkan permukaan tanki
dari sisa ceceran oli pelumas.
• Pelajari cara mengoperasikan APAR (Alat Pemadam Api Ringan) dengan baik.
• Jika terjadi kebakaran, gunakan peralatan pemadam tersebut disekitar area
kerja.
• Pelajari juga sistem control emergency, termasuk aturan pembuangan limbah
berbahaya, seperti : pelumas, fuel, cairan pelarut, filter dan batere.

2
TELESCOPIC
3. KOMPONEN TIPPING SYSTEM

Fig. 01. HYDRAULIC SYSTEM

Note :

1. Hydraulic Hoist
2. Pump
3. Oil Tank dengan return filter
4. Hydraulic Tipping Valve
5. Air control valve mounted in the cabin
6. Hydraulic Suction Hose
7. Hydraulic high pressure hose
8. P.T.O adapter
9. Pneumatic knock off valve (OPTIONAL)

3
4. PENGOPERASIAN

CARA PENGOPERASIAN UNIT


1.Saat mesin masih hidup, injak pedal kopeling kemudian hidupkan
switch PTO dalam kabin unit.
2.Lepas pedal kopeling perlahan.
3.Angkat lever ke atas untuk melakukan proses dumping. (Untuk
menambah kecepatan saat dumping bisa ditambah dengan menginjak
pedal gas, tetapi RPM dibatasi sampai dengan 2000 RPM)
4.Setelah proses dumping selesai hingga posisi maksimum, injak
kembali pedal kopeling kemudian matikan switch PTO.
5.Lepas pedal kopeling perlahan.
6.Turunkan lever ke bawah untuk menurunkan vessel.

AGAR DIPERHATIKAN
1.Pastikan unit dalam keadaan aman saat akan melakukan proses
dumping.
2.Pastikan unit berada dalam daerah yang cukup datar dan cukup keras
untuk menghindari kemungkinan unit terbalik saat melakukan proses
dumping.
3.Untuk memperawet umur pemakaian unit pastikan saat unit akan jalan
vessel sudah dalam keadaan turun maksimum.

4
4. PENGOPERASIAN

The tipper is operated throughout the cabin by :


• Air control valve and P.T.O control.
4.1. AIR CONTROL VALVE
Ada tiga posisi pada katup pengontrol udara, yaitu posisi angkat (1), netral (0)
dan turun (2). Jika tidak digunakan, posisikan tuas pengontrol pada posisi
netral (fig.04 & 05).
Pengontrol pneumatic menggerakkan katup
pengangkat dan melalui katup inilah aliran oli
tersalur.

I Dengan memindahkan tuas ke posisi angkat (I),


Fig.04
oli akan mengalir ke silinder hidrolik,
mengakibatkan silinder memanjang dan
mengangkat body tipper vessel.

Pada posisi netral (0), oli disirkulasikan dan silinder akan


tetap berada pada posisinya.

II Dengan memindahkan tuas pada posisi turun Fig.05

(2), aliran oli akan kembali dari silinder ke tanki


oli, menyebabkan kontraksi pada silinder dan
menurunkan body tipper vessel.
4.2. P.T.O TERHUBUNG

 Jika pengontrol P.T.O sudah terpasang, hubungi operator truck.

 Jangan memasang P.T.O, jika tekanan pada sistem pneumatic dibawah 6 bar (87 Psi).

1. Hentikan truck dan aktifkan rem tangan.


2. Tempatkan tuas gearbox pada posisi netral.
3. Tempatkan katup pengontrol udara pada posisi netral (fig.4 & 5, posisi 0).
4. Tekan kopling.
5. Tunggu sampai 4 detik.
6. Hubungkan P.T.O dengan memindahkan tuas pada posisi terhubung (I) (fig.2 & 5)
7. Periksa apakah lampu indikator menyala.
8. Lepas pedal kopling secara perlahan.
Sekarang P.T.O telah diaktifkan.

5
4. PENGOPERASIAN

4.3. MENAIKKAN BAGIAN BELAKANG BODY


Dump Vessel
Dump Vessel adalah vessel yang membuang
muatan ke belakang.

 Kecepatan angkat dapat ditingkatkan dengan


meningkatkan kecepatan mesin (kecepatan
mesin maksimum diiindikasikan pada plat
peringatan dalam kabin).
Fig.07
 Jika melebihi kecepatan maksimum mesin akan
mengakibatkan kerusakan pada sistem hidrolik
dan oli tidak akan mengalir. Turunkan
kecepatan mesin sesegera mungkin.
Mengangkat dengan kecepatan tinggi akan
mengakibatkan kerusakan silinder.

III Pindahkan tuas pengontrol udara ke posisi


netral pada saat silinder mencapai akhir
langkah atau katup kock-off aktif (fig. 07, posisi
0).

 Kecepatan angkat dapat ditingkatkan dengan


meningkatkan kecepatan mesin (kecepatan Fig.09
mesin maksimum diiindikasikan pada plat
peringatan dalam kabin).

Jika melebihi kecepatan maksimum mesin akan


mengakibatkan kerusakan pada sistem hidrolik
dan oli tidak akan mengalir. Turunkan
kecepatan mesin sesegera mungkin.
Mengangkat penuh dengan kecepatan tinggi
akan mengakibatkan kerusakan silinder.

VI Pindahkan tuas pengontrol udara ke posisi


netral pada saat katup knock-off diaktifkan.
(fig.09, posisi 0)

6
4. PENGOPERASIAN
4.4. MENURUNKAN BODI

 Dilarang mengendarai truck dengan body


dalam keadaan terangkat dan melakukan
pengereman yang bertujuan membuang
muatan.

I Tempatkan tuas pengontrol udara secara


perlahan keposisi turun.

 Sesuai dengan desain dari alat angkat ini,


katup pengontrol udara dimungkinkan
untuk mengontrol kecepatan turun dari
bodi Dump vessel.

II Tekan tuas sampai ke posisi turun, maka


kecepatan turun akan bertambah. Selanjutnya
tekan tuas ke posisi netral, maka kecepatan
turun akan berkurang.

 Tuas pengontrol udara harus ditempatkan


pada posisi netral sesegera
mungkin, ketika body diturunkan.

III Tempatkan tuas pengontro udara ke posisi


netral ketika bodi diturunkan penuh
(fig.10, posisi 0). Fig. 10

7
4. PENGOPERASIAN

4.5. MEMUTUS P.T.O

 Jika pengontrol P.T.O telah terpasang pada


truck, hubungi operator. Jangan
mengendarai truck dengan P.T.O
terhubung.

I Tempatkan katup pengontrol udara


ke posisi netral.

II Tekan kopling.

III Memutus P.T.O dengan


memindahkan tuas ke posisi
P.T.O terputus (fig 13, posisi 0)

IV Periksa apakah lampu indikator


dalam keadaan mati.

V Lepas pedal kopling secara


perlahan.

VI Sekarang P.T.O sudah terputus.


Fig. 13

8
4. PENGOPERASIAN
A. LOADING/PEMUATAN

PERINGATAN !

Lakukanlah pengisian material selalu dalam


posisi
aman.
Bila material yang akan diangkut berbentuk
bongkahan-bongkahan besar dan berat, proses
pengisian harus hati-hati dan material dituangkan
dari ketinggian minimun.

B. TRAVELLING

Fcg

Wt

Trvelling Stability

70
Max. Speed (Km/hour)

60
50
40 full load
30 empty

20
10
0
8 10 12 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75
Turning Radius (me te r)

9
4. PENGOPERASIAN

B. TRAVELLING
Traveling Stability
Turning Radius (Meter) 8 10 12 15 20 25 30 35 40 45 50 55 60 65 70 75

Max. Speed (KM/Hour) (Full load) 18 20 22 24 28 32 35 38 40 43 45 47 49 51 53 55

Max. Speed (KM/Hour) (Empty) 20 23 25 28 32 36 40 43 46 49 51 54 56 58 61 63

PERINGATAN !
Jika melebihi kecepatan di atas, dapat mengakibatkan unit terguling.

C. TANJAKAN

Inc. Angle (a)


Empty Load (degree) 27
Full Load (degree) 14

WARNING !
Steering load yang diperbolehkan >= 20% berat total

10
4. PENGOPERASIAN

D. DUMPING

(Just an illustration)

1. Ketika mesin dalam kondisi OFF/NEUTRAL, injak pedal kopling, kemudian putar
tombol dan hidupkan PTO yang ada di kabin.
2. Lepas pedal kopling secara perlahan.
3. Gerakkan tuas ke atas untuk proses DUMPING. (waktu proses : 25-30 detik)
4. Ketika proses DUMPING selesai sampai ke posisi maksimum, tekan pedal kopling dan
matikan PTO.

5. Lepas kembali pedal kopling secara perlahan.


6. GErakkan tuas ke bawah untuk proses LOWERING.

PERINGATAN !
Pastikan, permukaan area dumping rata ( sudut kerataan (a) maksimum 4
derajat) dan cukup keras untuk menghindari unit terguling.

(Just an illustration)

Note :
• Sudut kemiringan maksimum (b) = 4 derajat
• Sudut tipping maksimum = 40 derajat

11
5. LARANGAN
A. MUATAN BERLEBIH

PERINGATAN !
Beban/muatan berlebih dapat terjadi jika material yang termuat
menumpuk terlalu tinggi.
Muatan berlebih dapat mengakibatkan kerusakan pada struktur Vessel,
memperpendek umur komponen dan service dari under carriage Vessel
seperti : ban, suspensi, axle, dan juga power train Vessel seperti :
transmisi, differential, dan mesin.

B. PEMAMPATAN BEBAN

PERINGATAN !

Pemampatan muatan pada saat loading sangat


tidak direkomendasikan, karena selain akan
menyebabkan overload juga dapat
mengakibatkan “crack” pada structure vessel
TV didesign untuk aplikasi batubara, jika dipakai
untuk aplikasi yang lain sebaiknya minta
rekomendasi UTE.

12
5. LARANGAN
C. DUMPING & TRAVELLING

PERINGATAN !

1. Ketika melakukan proses DUMPING untuk mengeluarkan muatan tanah


lengket dilarang mengetuk Bodi Vessel secara paksa.
2. Untuk menghindari kerusakan dan unit terbalik, JANGAN lakukan
traveling, sebelum Bodi Vessel duduk sempurna di Sub Frame.

D. PUSHING/DOZING

(Just an illustration)

PERINGATAN !

TIDAK DIIJINKAN mendorong bagian belakang Vessel dengan


Dozer/bucket. Hal ini dapat menyebabkan retak atau deformasi pada Bodi
Vessel, dan dapat mengakibatkan Tail Gate bengkok.

13
6. PERAWATAN
A. PETUNJUK PERAWATAN
1. Pelumas sebenarnya merupakan cairan berbahaya. Jangan gunakan
pelumas, gemuk, atau minyak didekat area panas (berapi). Deteksi dulu
area kerja, jika berapi segera sediakan APAR, atau alat pemadam api
lainnya. Pastikan juga cara penggunaannya.
2. Gunakan Helm, Sepatu dan Baju Kerja yang aman.
3. Gunakan selalu Pakaian Kerja untuk menhindari tekanan berlebih dari
pelumasan, dan jangan gunakan pakaian kerja yang berminyak.
4. Segera bersihkan minyak pelumas yang tercecer di lantai, untuk
menghindari kecelakaan akibat terpeleset.
5. Jika bekerja, pilih team yang mengkedapankan keamanan operasi
berdasar petunjuk yang diberikan. Dan jangan melakukan tindakan yang
tidak disarankan pabrikan.
6. Lakukan perawatan unit ketika mesin dalam keadaan OFF. Namun jika,
harus melakuan perawatan unit dalam keadaan mesin ON, hal itu harus
diklakukan oleh 2 (dua) orang, satu orang mengkontrol mesin, yang lain
dapat melakukan perawatan.
7. BErhati-hati dalam membuka tutup Radiator dan tutup tanki Oli Hidrolik.
Jangan membuka tutup Radiator atau tutup Tanki Oli Hidrolik dalam
kondisi temperatur kerja, karena bisa mengakibatkan semburan air/ oli
panas, hal ini sangat membahayakan.
8. Selalu gunakan SPARE PART dari PATRIA.
9. Gunakan pelumas yang sudah disarankan PATRIA, Pilih sesuai dengan
kekentalan dan spesifikasi mesin dan temperatur kerjanya. Perhatikan
juga are kerja saat mengganti pelumas.
10. Ketika memeriksa dan mengganti pelumas mesin, lakukan ditempat yang
bersih, agar pelumas tidak terkontaminasi kotoran. Setelah mengganti
Pelumas, panaskan mesin hingga suhu 30ºC – 40ºC, kemudian semprot
Elemen Filter untuk membershkan dari kotoran.

14
6. PERAWATAN
A. PETUNJUK PERAWATAN

11. Ketika menambahkan volume


Pleumas, periksa levelnya dengan
dipstick.
12. Ketika mengganti pelumas, periksa
juga Filter, jika kotor segera ganti.
13. Jika ingin mengganti komponen lain,
seperti O-ring, Gasket, or Seal,
bersihkan terlebih dahulu
permukaannya, baru kemudian bisa
diganti. Setelah diberi gemuk,
bersihkan kembali semua part.
15. Jangan sentuh komponen elektrik
selama Anda memakai sarung tangan
yang basah, karena dapat
menyebabkan kejutan listrik.
16. Ketika melakukan proses perawatan
unit, pastika tidak ada orang disekitar
unit.
17. Pastika Anda mengerti dengan baik isi
Parts Book dan Buku Petunjuk
Pengoperasian & Perawatan ini.
Termasuk pengasaan peralatan
penunjang proses Operasi &
Perawatan Unit.

15
6. PERAWATAN
B. Titik-titk Perawatan

1. Lumasi bagian-bagian dibawah ini :


a. Nipple grease di semua bagian Braket Dump Hoist
b. Nipple grease di semua Bushing Stabilizer
c. Nipple grease di semua Pin Tail Gate

(Just an Illustration)

(a) (b) (c)

Catatan:
Frekuensi pelumasan dapat dilakukan dua kali dalam seminggu, tapi jika area
kerja dirasa sangat kotor, pelumasan dapat dilakukan kapan saja, sesuai titik-
titik pelumasan di atas.

16
6. PERAWATAN
B. Titik-titk Perawatan

2. Periksa kebocoran oli hidrolik, sebelum unit dioperasikan.


3. Periksa volume oli hidrolik dengan melihat di Level Gauge pada Tanki Oli.

Note:
Jika mendapatkan kesukaran memeriksa oli saat Vessel dalam kondisi LOWERING
(turun), maka pemeriksaaan dapat dilakukan saat Vessel UP (naik).

4. Ganti Oli Hidrolik maksimum sekali dalam setahun, tapi jika dirasakn bekerja dalam
kondisi berat sehingga oli cepat kotor, penggantian dapat dilakukan sesegera
mungkin untuk menghindari kerusakan komponen Hidrolik lainnya. (SAE 10)
5. Lakukan Pemeriksaan Umum, pada semua komponen Vessel secara berkala,
sehingga kerusakan komponen dan struktur Vessel dapat dicegah sedini mungkin,
bisa dengan visual cek, antara lain :
a. Struktur bodi dari deformasi atau retak
b. Dump Hoist & Hydraulic Sistem meliputi kebocoran, dan sambungan hose
c. Kondisi Sub frame, likes : retak, baut patah, atau nut yang kendur.
d. Kondisi Bodi Lock & Hinge Braket Bodi
e. Electrical Sistem

PERINGATAN!!!
Telescopic tidak boleh dalam posisi tipping lebih dari 2 jam
dimusim hujan atau bila musim panas max. 1 hari.
hari
Surface dari tube telescopic tidak di hard chrome, akan mudah
timbul karat ditempat terbuka.

17
6. PERAWATAN
C. Schedule Perawatan

 Pengisian oli y ang melebihi batas maksimum, dapatmengakibatkan oli hidrolik


meluap, keluar tangki.

 Bersihkan bagian luar dari lubang pengisian tanki sebelum melakukan proses
pengisian, untuk menghindari bahaya kontaminasi dari hidrolik sistem.

 Lumasi semua bagian yang bergerak untuk menghindari kemacetan pada


komponen yang bergerak.

 Jika terjadi kontak langsung dengan oli hidrolik, segera basuh mata dengan air
selama kira-kira 15 menit, kemudian baw ke dokter.

 Perawatan yang terlalu dekat pada bagian yang berputar akan sangat berbahaya
 Jika Vessel harus dinaikkan untuk kebutuhan perawatan, maka pastikan ada
penyangga yang aman.

Description D W H Y Remark
Oil level C Check and refill to the maximum
Air hoses C Check for damages and / or leakages
Hydraulic hoses C Check for damages and / or leakages
Greasing Point C Check for suifficient grease
Cylindr C/CL Do NOT use a steam cleaner
Bolt and nuts C Check bolts and nuts for tightening
Chassis bracket cylinder G Apply grease through the grease nipples
Lifting bracket cylinder G Apply grease through the grease nipples
Body hinges G Apply grease through the grease nipples
Flap lock mechanism G Apply grease through the grease nipples
Upper pivot point stabiliser G Apply grease through the grease nipples
Middle pivot point stabiliser G Apply grease through the grease nipples
Lower pivot point stabiliser G Apply grease through the grease nipples
Oil Filter C E Placed on tank
Breather E Placed on tank
Exchanging hydraulic oil E See recommended oil table
Cleaning oil tank inside CL Do NOT use a steam cleaner

Notes :
D : Daily W : Weekly C : Check CL : Clean
H : Hours Y : Year G : Grease E : Exchange

18
Recommended Lubricants
Lubricant for Gasoline Engine Diesel Engine Transmission Differential Hydraulic Brake fluid Grease
Specification API Service class API Service CD MIL-L-2104CorB MIL-L-2105B DIN 51524 HLP DOT 3 Multi purpose
SE - SJ Mil-L-2104B GM type,Suffix A API-GL 5 CETOP 91H NLGI No.2

SHELL Rotella SX Rimula X Donax TM Spirax HD Tellus oil 46 Donax B Alvania EP 2


Rotella TX Rimula CT ATF Dexron II Rimula CT SAE 10W

MOBIL Delvac Special Delvac Super ATF 200/220 Mobilube HD Hydraulic oil Mobil hydraulic Mobilux EP 2
Delvac 1230 Delvac 1300/1330 Mobil fluid 200 DTE 25 brake fluid Mobilgrease
multi purpose

BP Vanellus Vanellus C3 ATF type A Gear oil Auto hydraulic 100 LS-EP 2
Vanellus M DS 3 Suffix A Hypo gear Energrease L 2

CALTEX Havoline Formula 3 Delo 300 Texmatic 1278 Thuban GL 5 EP Rando HD 46 Heavy Duty Marfak
Supreme Five Star Delo 500 Dexron III Brake Fluid All purpose 2
Havoline Motor Oil Starplex 2

CASTROL Deusol CRB Deusol RX super TQF Hypoy B Hyspin AWS 46 EPL 2 grease
Deusol CRI Deusol CRF

CHEVRON Delo 200 Delo 300 ATF A-68 Universal gear EP Hydraulic 46 Duralith grease
Delo Multi Service Oil Delo super 3 Torque fluid 5 lubricant EP 2
Supreme Motor Oil

ESSO Essolube HDX Essolube D-3 Torque fluid 40 Gear oil GX Esstic 46 Brake fluid Esso multi
Essolube HDX plus Essolube XD-3 ATF Dexron II Nuto H 46 HD 400 purpose grease
Beacon EP 2

GULF Gulf lube Motor Gulfco diesel lube Multi purpose Harmoniy 46 AW Gulfcrown
oil XHD super S-3 gear lubricant No. 2 EP
Gulfco 900

Thuba multi
TEXACO Lubroviscol HD Ursa S-3 Lastona fluid HN purpose EP Rando HD 46 Brake fluid Marfak multi
Lubroviscol Special Lubroviscol HDS Texamatic fluid Multi gear super HD purpose 2
Ursatex lubricant Multifak EP 2

IP Super Axia Transmission fluid Pontiax HD Hydrus


Axia D ATF

AGIP Super diesel ATF dexron II Rotra MP OSO 45 Brake fluid GRMU / EP 2
multi grade Rotra ATF super HD
Diesel sigma S

API D Multi diesel Apilube TA7 Apilube EP Apilube CIS


Unimotor ATF dexron

FINA Delta plus Kappa TD multi Dexron ATF Pontonic plus Hydran 46 Finalube EP 2
Dinalo grade Kappa TD Purfimatic fluid Pontonic MP Cirkan 46 Marson EPL 2
Heavy duty motor oil Diesel tonic SD Gear lube

TOTAL HDS 1 HD3-C A Fluid Extreme Hyd. 46 Multis EP 22


Rubia H HDS-3 pression Plus H 30
Rubia S type B Azolla 30

PERTAMINA Mesran Super Mediteran S Rored HD 90 Turalik 48 Pertamina EP2


Mesran Prima Mediteran SC Mediteran S
SAE 10W

19
6. PERAWATAN
D. Proses Perawatan

Just an Illustration

KESELAMATAN KERJA
Ketika melakukan proses perawatan, pastikan Anda berada pada area kerja
yang aman, untuk menghindari kecelakaan kerja.
1. Jika proses perawatan terpaksa harus dilakukan saat unit dalam keadaan
DUMPING, pastikan tersedia penahan/ganjal pengaman.
2. Patikan cabin terkunci, dan kunci unit tersimpan dengan baik, untuk
mencegah kemungkinan unit dioperasikan pada saat proses perawatan
sedang dilakukan.
3. Beri penahan/ganjal pada pada roda untuk menghindari kemungkinan unit
bergerak pada saat proses perawatan sedang dilakukan.

20
UNDER BODY
4. PENGOPERASIAN
CARA PENGOPERASIAN UNIT
1. Saat mesin masih hidup, injak pedal kopeling kemudian hidupkan switch PTO
dalam kabin unit.
2. Lepas pedal kopeling perlahan.
3. Angkat lever ke atas untuk melakukan proses dumping. (Untuk menambah
kecepatan saat dumping bisa ditambah dengan menginjak pedal gas, tetapi
RPM dibatasi sampai dengan 2000 RPM)
4. Setelah proses dumping selesai hingga posisi maksimum, injak kembali pedal
kopeling kemudian matikan switch PTO.
5. Lepas pedal kopeling perlahan.
6. Turunkan lever ke bawah untuk menurunkan vessel.

AGAR DIPERHATIKAN
1. Pastikan unit dalam keadaan aman saat akan melakukan proses dumping.
2. Pastikan unit berada dalam daerah yang cukup datar dan cukup keras untuk
menghindari kemungkinan unit terbalik saat melakukan proses dumping.
3. Untuk memperawet umur pemakaian unit pastikan saat unit akan jalan vessel
sudah dalam keadaan turun maksimum.

POINT-POINT PERAWATAN
1. Lakukan greasing pada bagian-bagian sebagai berikut:
a. Nipple grease pada bagian bracket-bracket Dump Hoist
b. Nipple grease pada bagian Hinge Bracket Body
c. Nipple grease pada bagian Propeller Shaft
Note:
Frekwensi untuk proses greasing dapat dilakukan dua kali dalam 1 minggu,
namun apabila medan operasi cukup kering dan berdebu dan frekwensi unit
untuk melakukan proses dumping cukup tinggi, proses greasing dapat
dilakukan setiap hari sekali pada point-point greasing.
2. Lakukan pengecekkan terhadap kebocoran-kebocoran oli hydraulic yang
mungkin terjadi sebelum unit mulai beroperasi.

4
4. PENGOPERASIAN
3. Lakukan pengecekkan level oli hydraulic secara berkala ( ± sebulan sekali).
Dengan cara sebagai berikut :
a. Buka plug pada bagian oil tank.
b. Cek dengan menggunakan lampu senter, apabila permukaan oli dapat
terlihat berarti banyaknya oli sudah cukup, bila tidak terlihat tambahkan oli
hingga permukaan oli dapat terlihat.
Note:
Bila tidak memungkinkan pengecekkan oli dilakukan saat vessel turun,
lakukan pengecekkan saat vessel dalam keadaan naik.
4. Lakukan penggantian Oli Hydraulic maksimum setahun sekali, namun
apabila Oli terkontaminasi lakukan penggantian Oli Hydraulic saat itu juga
untuk menghindari kerusakan komponen-komponen Hydraulic. (SAE10)
5. Lakukan General Check pada semua bagian komponen vessel secara
berkala agar kerusakan komponen yang terjadi dapat diantisipasi
sebelumnya. Pengecekkan yang dilakukan dapat dilakukan secara visual
meliputi :
a. Struktur body
b. Dump Hoist & Hydraulic System secara keseluruhan
c. Kondisi subframe
d. Kondisi Body Lock & Hinge Bracket Body

KESELAMATAN KERJA
1. Saat melakukan maintenance vessel pastikan berada pada daerah yang
aman untuk menghindari kecelakaan kerja.
2. Jika maintenance yang dilakukan mengharuskan unit dalam keadaan
dumping pastikan ganjal pengaman dipasang.
3. Pastikan cabin dalam keadaan terkunci dan kunci kontak sudah diamankan
untuk menghindari kemungkinan unit dioperasikan saat dilakukan
maintenance.
4. Beri ganjal pada ban untuk menghindari kemungkinan unit bergerak saat
proses maintenance dilakukan.

5
PENGECEKKAN BANTALAN PADA MAIN FRAME :

VIEW A

HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN :


VIEW A :
1. Pastikan jarak B = 12 mm. ± 6 mm
pada saat vessel dalam posisi
dumping maksimum.
2. Lakukan pengecekkan secara
B
berkala untuk memastikan
kerapatan jarak B.

CARA MENGESET ULANG POSISI JARAK B PADA POSISI STANDART


Setelah sekian lama operasi sangat mungkin untuk terjadinya keausan pada
bagian Cover Chassis sehingga jarak B tidak standart lagi. Untuk itu lakukan
penggantian part ini dengan yang baru. Langkahnya dapat dilakukan sbb:
1. Bongkar Cover Chassis lama dengan cara mengghougingnya, kemudian
lakukan penggerindaan hingga rata.
2. Pasang Cover Chassis baru, setting sesuai standart ( 12 mm ± 6 mm)
dilakukan pada saat vessel dumping maksimum. Kemudian lakukan tack
weld.
3. Lakukan pengelasan pada Cover Chassis baru.

6
PETUNJUK PENURUNAN MATERIAL

Proses penurunan material tidak boleh dilakukan


kecuali bila unit berada di permukaan tanah datar
dan padat. Pastikanlah sekeliling terutama pada
sisi tumpahan dalam kondisi bebas dan tidak ada
penghalang.
Gerakkan lever operation di cabin ke posisi ‘ON’
untuk proses loading, maka gate akan membuka
dan muatan tertumpah. Tunggu hingga muatan
tertumpah semua, kemudian gerakkan lever ke
posisi ‘OFF’ untuk mengembalikan vessel ke posisi
semula.
Posisi tanah miring

Posisi UnLoading

Just an illustration

Posisi Tanah Datar

Hindari P T O pada posisi ON pada saat unit akan berjalan karena dapat Menyebabkan
Gear Pump rusak dan pastikan vesel menapak dengan subframe sebelum unit berjalan
setelah proses unloading.

7
 PT UNITED TRACTORS PANDU ENGINEERING
HEAVY TRANSPORTATION EQUIPMENT & ATTACHMENT

Head Office & Plant:


Jl. Jababeka XI, Blok H30-40
Kawasan Industri Jababeka, Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Indonesia
Phones: (021) 8935016, 8935017, 8935018, 8936353 ext 1124
Facs: (021) 8934772

You might also like