Aplikasi Terapi Generalis Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Nn. R Dengan Halusinasi
Aplikasi Terapi Generalis Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Nn. R Dengan Halusinasi
Aplikasi Terapi Generalis Dalam Pemberian Asuhan Keperawatan Jiwa Pada Nn. R Dengan Halusinasi
ABSTRACT
Schizophrenia is a chronic disease, a severe and disabling brain disorder characterized by confused thoughts, delusions,
strange behavior and hallucinations. Hallucinations are one of the symptoms of mental disorders in individuals which are
characterized by changes in sensory perception; feeling false sensations of sound, sight, taste, touch, or smell. Auditory
hallucinations most often occur when the patient hears voices, these hallucinations have melted and the patient feels very
scared, panicky and cannot distinguish between the fantasy and the reality he is experiencing. Objective: to determine generalist
nursing care standards in schizophrenic patients in reducing symptoms of auditory hallucinations. Methods: this study used a
case study approach interview and observation techniques. The subject used in this case study was one patient with auditory
hallucinations in room mawar Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Medan. Obtained data on patients experiencing
sensory perception disorders: auditory hallucinations. The medical diagnosis in the patient is paranoid schizophrenia with nursing
diagnoses namely auditory hallucinations, low self-esteem and social isolation. The results of the case study after nursing care
was carried out by implementing an implementation strategy of sixteen meeting sessions showed reduced problems in patients
with auditory hallucinations so that they were able to control their hallucinations by rebuking, taking medication regularly,
conversing with others and carrying out scheduled activities.
Halusinasi pendengaran paling sering terjadi Menurut Yosep & Sutini (2016) pada pasien
ketika pasien mendengar suara -suara, skizofrenia, 70% pasien mengalami halusinasi.
halusinasi ini sudah melebur dan pasien merasa Halusinasi adalah gangguan penerimaan
sangat ketakutan, panik dan tidak bisa pancaindra tanpa stimulasi eksternal (halusinasi
membedakan antara khayalan dan kenyataan pendengaran, penglihatan, pengecapan,
yang dialaminya (Pardede, 2021). Penyebab penciuman, dan perabaan). Halusinasi
munculnya halusinasi ada dua yaitu faktor merupakan salah satu gejala gangguan jiwa
predisposisi dan presipitasi. Faktor predisposisi pada individu yang ditandai dengan perubahan
terdiri dari (1) faktor biologis yang berhubungan persepsi sensori persepsi; merasakan sensasi
dengan perkembangan sistem saraf yang tidak palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan,
perabaan, atau penghiduan. Pasien merasakan dapat berkurang. Selain itu, mengevaluasi cara
stimulus yang sebenarnya tidak ada (Pardede, mengontrol halusinasi yang paling dirasakan
2020). klien tepat untuk dipilih dalam menghardik
halusinasi.
Stuart dan Laraia dalam Yosep (2016)
menyatakan bahwa pasien dengan halusinasi Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin
dengan diagnosa medis skizofrenia sebanyak mengetahui lebih dalam tentang proses
20% mengalami halusinasi pendengaran dan keperawatan pasien dengan melalui pengelolaan
penglihatan secara bersamaan, 70% mengalami kasus dengan judul “Asuhan Keperawatan pada
halusinasi pendengaran, 20% mengalami Nn. R dengan Gangguan Persepsi Sensori :
halusinasi penglihatan, dan 10% mengalami Halusinasi Pendengaran diruang mawar Rumah
halusinasi lainnya. Sakit Jiwa Prof. Dr. Muhammad Ildrem Medan"