Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

1617-5626-1-PB

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 23

Journal Of Business & Applied Management

Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 35 - 106 Th. 2019


Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

PENGARUH DIVIDEN POLICY DAN DEBT POLICY TERHADAP FIRM


VALUE YANG DIMODERASI OLEH PROFITABILITY

Yohanes Mardinata Rusli

Program Studi Akuntansi, Universitas Bunda Mulia

Diterima 30 Nopember 2018 / Disetujui 29 Maret 2019

ABSTRACT
Company value is an investor's perception of a company that is often associated with stock prices in
the market. The value of the company to be a reflection of the true value of the assets the company formed from
the value of the indicator is influenced by stock market investment opportunities. The existence of investment
opportunities can provide a positive signal about the company's future growth that can increase shareholder
value. The purpose of this study was to examine the effect of dividend policy, debt policy and profitability on the
value of the company in the consumer goods manufacturing sector listed on the Indonesia Stock Exchange the
period 2013 to 2016.The population used in this study is a company manufacturing consumer goods industry
sector listed in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the year 2013 to 2016. The data is secondary data using
literature study. The sampling method uses purposive sampling technique, obtained as many as 17 companies as
a study sample for four years. The analysis in this study uses Statistical Product and Service Solutions (SPSS)
software program version 24, where the statistical model used is multiple regression analysis.The results in this
study are dividend policy and debt policy without moderation or moderation, namely profitability variables,
have a significant and positive influence on firm value. The sample used in this study only focused on
manufacturing companies in the consumer goods industry sector listed on the IDX, so that it cannot be
generalized to other sectors. For further research it is recommended to enlarge the research sample not only to
manufacturing companies in the consumer goods industry sector, but to companies in other sectors such as
mining, plantations, services, and other sectors.
Keywords: Dividen policy, debt policy, firm value

ABSTRAK

Nilai perusahaan merupakan persepsi investor terhadap suatu perusahaan yang sering dikaitkan dengan
harga saham dipasar. Nilai perusahaan menjadi cerminan dari nilai sebenarnya atas aset perusahaan yang
dibentuk dari nilai indikator yang dipengaruhi oleh peluang investasi pasar saham. Keberadaan peluang
investasi bisa menyediakan signal yang positif tentang pertumbuhan perusahaan di masa depan yang bisa
meningkatkan nilai pemegang saham. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dividend policy, debt
policy dan profitability terhadap firm value pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode tahun 2013-2016.Populasi yang digunakan pada penelitian ini
adalah perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
pada tahun 2013 sampai dengan 2016. Data yang diperoleh merupakan data sekunder dengan menggunakan
studi kepustakaan. Metode pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling, diperoleh sebanyak
17 perusahaan sebagai sampel penelitian selama empat tahun. Analisis pada penelitian ini menggunakan
program software Statistical Product and Service Solutions (SPSS) versi 24.0, dimana model statistika yang
digunakan adalah analisis regresi berganda.Hasil dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen dan kebijakan
hutangbaik tanpa moderasi ataupun dengan pemoderasi yaitu variabel profitability, memiliki pengaruh yang
signifikan dan positif terhadap firm value.Sampel yang digunakan dalam penelitian ini hanya terfokus pada
perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI, sehingga tidak dapat
digeneralisasikan pada sektor lain. Untuk penelitian selanjutnya disarankan memperbesar sampel penelitian
tidak hanya terbatas pada perusahaan manufaktur sektor industri barang konsumsi saja, tapi pada perusahaan di
sektor lain seperti pertambangan, perkebunan, jasa, dan sektor lainnya.
Kata Kunci: kebijakan dividen, kebijakan hutang, firm value.

*Korespondensi Penulis:
E-mail: yrusli@bundamulia.ac.id
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 36 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

PENDAHULUAN investasi yang dilakukan dan bahkan


memungkinkan hilangnya modal awal
Latar Belakang investasi yang diinvestasikannya.
Perusahaan didirikan oleh seseorang Investor tentunya tidak asal-asalan di
atau sekelompok orang untuk menjalankan dalam memilih perusahaan untuk menanamkan
kegiatan tertentu dengan tujuan mencari modalnya. Setiap perusahaan dituntut untuk
keuntungan yang diharapkan. Untuk mencapai meningkatkan nilai perusahaannya, karena
tujuan tersebut, setiap orang yang ada dalam nilai perusahaan merupakan faktor yang
perusahaan harus bisa bekerja sama dengan dipertimbangkan oleh para investor untuk
baik. Keuntungan yang diharapkan oleh menanamkan modalnya. Nilai perusahaan
perusahaan dapat diperoleh dengan yang tinggi juga mengindikasikan
meningkatkan nilai perusahaan (firm value) kemakmuran pemegang saham yang tinggi,
dan kesejahteraan pemegang saham selaku karena semakin tinggi nilai perusahaan maka
pemilik perusahaan (Pracihara, 2016). investor mengharapkan akan mendapat
Kelangsungan dan kestabilan kehidupan suatu keuntungan (profitability) tambahan selain
bisnis perusahaan saat ini sesuai dengan dividen yang diberikan oleh pihak perusahaan
pertumbuhan ekonomi di Indonesia yang yaitu berupa capital gain dari saham yang
bergejolak dan penuh ketidakpastian sangatlah mereka miliki.
penting dipertahankan oleh perusahaan. Untuk Dividend Policy (kebijakan dividen)
dapat menjaga kelangsungan dan kestabilan juga dapat dihubungkan dengan firm value
kehidupan suatu bisnis perusahaan tersebut (nilai perusahaan). Menurut Esana &
dapat dilihat dari kinerja keuangan perusahaan Darmawan (2017), pengertian kebijakan
yang dapat diukur dengan berbagai dividen yang optimal adalah kebijakan dividen
pengukuran, salah satunya adalah dengan yang menciptakan keseimbangan di antara
melihat tingkat penjualan dan tingkat dividen saat ini dan pertumbuhan di masa
profitabilitas suatu perusahaan tersebut. mendatang sehingga memaksimumkan harga
Tujuan utama operasionalisasi suatu saham perusahaan.Menurut Sumanti (2015),
perusahaan adalah untuk memaksimalkan nilai Kebijakan dividen juga relevan untuk
perusahaan (Berzkalne dan Zelgalve, 2014). pertimbangan portofolio karena memberikan
Nilai perusahaan menjadi pusat dari keuangan dampak atas karakteristik risk-return dari
suatu perusahaan, sehingga setiap perusahaan saham-saham individu.
dapat menerapkan beberapa metode penilaian Dividend Policy adalah salah satu
secara berbeda-beda. Menurut penelitian yang fungsi seorang manajer keuangan yang
dilakukan oleh Kurniasari dan Warasturi mempunyai keistimewaan khusus, yaitu
(2015), menyatakan bahwa nilai perusahaan kebijakan dividen adalah satu-satunya peran
sangat dipengaruhi oleh pergerakan harga manajer keuangan yang terkait langsung
saham yang timbul dari peluang investasi yang dengan para pemegang saham dengan
diharapkan investor. membayarkan keuntungan perusahaan
Harga pasar saham perusahaan yang langsung kepada para pemegang saham
terdapat di suatu negara menunjukkan nilai dibandingkan dengan dua fungsi manajer
suatu perusahaan. Hal ini menunjukkan bahwa keuangan lainnya (menetapkan investasi dan
semakin tinggi harga saham maka akan pembiayaan) yang hanya terkait dengan
memengaruhi semakin tinggi nilai perusahaan, perusahaan tersebut. Menurut Septiani (2018),
sehingga kemakmuran pemegang saham juga besarnya dividen yang dibagikan oleh suatu
akan berdampak semakin tinggi. Ada perusahaan dapat memengaruhi harga saham,
banyaknya jumlah perusahaan yang karena investor lebih menyukai pengembalian
mendaftarkan sahamnya di Bursa Efek yang berasal dari dividen dibandingkan
Indonesia (BEI), akan membuat investor dengan Capital Gain. Pembayaran dividen
dihadapkan dengan banyak keputusan sulit yang lebih besar tidak selalu dapat
untuk berinvestasi. Investor yang mengambil meningkatkan harga saham perusahaan.
keputusan kurang tepat dalam melakukan Debt Policy (kebijakan hutang) adalah
kegiatan investasinya tersebut, memungkinkan kebijakan yang menentukan seberapa besar
investor tidak dapat menerima return dari kebutuhan dana perusahaan dibiayai oleh
hutang. Kebijakan hutang termasuk kebijakan
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 37 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

pendanaan perusahaan yang bersumber dari mereka ingin memasuki market baru.
eksternal. Utang adalah instrumen yang sangat Kebijakan hutang harus dipertimbangkan oleh
sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan. perusahaan yang mengalamai pertumbuhan
Semakin tinggi proporsi utang maka semakin bisnis yang cepat, karena karakteristik ini
tinggi harga saham, namun pada titik tertentu memungkinkan mereka untuk membayar
peningkatan utang akan menurunkan nilai sesuai jadwal yang telah ditentukan (Lakmsi,
perusahaan karena manfaat yang diperoleh 2018).
dari penggunaan utang lebih kecil dari pada Beberapa penelitian mengenai nilai
biaya yang ditimbulkannya. perusahaan yang dipengaruhi dari kebijakan
Hutang merupakan salah satu sumber perusahaan, yaitu kebijakan dividen dan
dana eksternal perusahaan. Nilai perusahaan kebijakan hutang perusahaan tanpa
(firm value)sendiri tercermin dari kebijakan memasukkan profitabilitas sebagai faktor lain
keuangan yang menggambarkan komposisi yang memengaruhi nilai perusahaan (firm
pembiayaan dalam struktur keuangan value). Pada penelitian ini memasukkan
perusahaan. Kebijakan hutang yang diambil pengukuran profitabilitas sebagai salah satu
oleh perusahaan merupakan faktor lain yang faktor yang memengaruhi nilai perusahaan
diduga dapat menjelaskan perusahaan untuk (firm value), dikarenakan di dalam
membayarkan dividen kepada para investor. menentukan kebijakan dividen dan kebijakan
Menurut Ramadhani (2015), perusahaan hutang yang akan dilakukan oleh perusahaan,
memiliki tingkat hutang yang tinggi, maka pasti mempertimbangkan profitabilitas
perusahaan akan berusaha untuk mengurangi perusahaan yang diperolehnya. Hal ini untuk
agency cost of debt dengan maksud untuk memperkuat keputusan manajemen di dalam
mengurangi hutangnya. Selain itu, menurut menentukan kebijakan dividen dan kebijakan
Kieso,et al. (2015) kebijakan hutang adalah hutang yang akan dilakukan oleh perusahaan.
kebijakan yang diambil perusahaan untuk Pada penelitian ini terdapat beberapa
melakukan pembiayaan melalui hutang. pembatasan masalah yang dibuat oleh peneliti
Menurut penelitian Ganar (2018), agar penelitian ini fokus pada tujuan penelitian
profitabilitas yang diukur dengan return on yang ingin dicapai. Pembatasan masalah
asset tidak dapat memengaruhi nilai bertujuan untuk membatasi ruang lingkup
perusahaan dikarenakan di dalam mengukur masalah yang terlalu luas sehingga lebih fokus
tingkat profitabilitas berdasarkan efisiensi pada permasalahan yang akan diuji dalam
perusahaan dalam penggunaan aset. penelitian ini. Adapun pembatasan masalah
Pengukuran return on asset ini tidak penelitian ini adalah: (a) Subjek penelitian ini
berpengaruh terhadap nilai perusahaan adalah perusahaan manufaktur sektor industri
disebabkan karena pada beberapa periode barang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek
terjadi peningkatan aset yang dimiliki Indonesia (BEI); (b) Objek penelitian yang
tanpadiikuti dengan peningkatan laba. digunakan dalam penelitian ini adalah laporan
Sehingga pemegang saham memandang bahwa keuangan audit dan laporan tahunan (annual
kinerja perusahaan kurang efektif dalam report) perusahaan; (c) Periode waktu pada
menggunakan asetnya. Hal itu membuat penelitian ini adalah empat tahun yaitu dari
pemegangsaham kurang memperhatikan tahun 2013 sampai dengan 2016; (d) Variabel
indikator pengukuran profitabilitas return on yang diteliti adalah kebijakan dividen,
asset di dalam melakukan investasi. kebijakan hutang dan profitabilitas terhadap
Profitability perusahaan sangat nilai perusahaan (firm value).
tergantung pada sejauh mana perusahaan
menggunakan hutang dan ekuitas dalam Masalah Penelitian
operasi mereka. Selama beberapa dekade Berdasarkan latar belakang dan
terakhir ini, struktur modal untuk kebijakan pembatasan masalah yang telah diuraikan
hutang telah mendapatkan banyak perhatian diatas, maka penulis merumuskan masalah
dari para peneliti dan praktisi akademis. penelitian ini sebagai berikut:
Pertambahan modal yang dilakukan oleh 1. Apakah dividend policy berpengaruh
perusahaan terutama akan menjadi ideal ketika positif terhadap firm value pada
perusahaan ingin melakukan ekspansi melalui perusahaan publik sektor industri barang
penambahan produk baru dan juga ketika
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 38 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek faktor-faktor yang memengaruhi manajemen


Indonesia periode 2013-2016? laba dalam perusahaan manufaktur sektor
2. Apakah debt policy berpengaruh positif industri barang konsumsi yang listing di BEI
terhadap firm value pada perusahaan dan juga diharapkan penelitian ini dapat
publik sektor industri barang konsumsi menambah referensi tentang manajemen laba;
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (2) Bagi perusahaan, dapat dijadikan bahan
periode 2013-2016? pertimbangan dan evaluasi dalam
3. Apakah meningkatkan nilai perusahaan terkait dengan,
profitabilitymemengaruhihubungan antara dividend policy, debt policy, dan
devidend policy terhadap firm value pada profitabilityserta faktor-faktor lainnnya; (3)
perusahaan publik sektor industri barang Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk
Indonesia periode 2013-2016? meneliti terutama penelitian yang mengambil
4. Apakah pembahasan mengenai manajemen laba; (4)
profitabilitymemengaruhihubungan antara Bagi akademisi, diharapkan agar penelitian
debt policy terhadap firm value pada dapat memberi kontribusi baik besar atau kecil
perusahaan publik sektor industri barang untuk pengembangan teori yang ada dalam
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek tujuan pembelajaran..
Indonesia periode 2013-2016?

Tujuan Penelitian Kajian Pustaka


Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui
tujuan utamanya: Agency Theory
1. Untuk menguji dan memahami apakah Teori agensi menyiratkan adanya
kebijakan dividen memiliki pengaruh hubungan keagenan di mana satu atau lebih
terhadap nilai perusahaan (firm value) orang (principal) memerintahkan orang lain
pada perusahaan publik sektor industri (agent) untuk melakukan jasa atas nama
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa principal serta memberi wewenang kepada
Efek Indonesia periode 2013-2016. agent untuk membuat keputusan bagi
2. Untuk menguji dan memahami apakah principal (Godfrey, et. al., 2013). Principal
kebijakan hutang memiliki pengaruh adalah pemilik perusahaan yang dalam hal ini
terhadap nilai perusahaan (firm value) merupakan pemegang saham dan agent adalah
pada perusahaan publik sektor industri manajer yang merupakan pengelola
barang konsumsi yang terdaftar di Bursa perusahaan. Dalam teori keagenan (agency
Efek Indonesia periode 2013-2016. theory), hubungan agensi muncul ketika satu
3. Untuk menguji dan memahami apakah orang atau lebih (principal) memperkerjakan
profitabilitas memiliki pengaruh terhadap orang lain (agent) untuk memberikan suatu
hubungan antara dividend policy terhadap jasa dan kemudian mendelegasikan wewenang
nilai perusahaan(firm value) pada pengambilan keputusan kepada agent tersebut.
perusahaan publik sektor industri barang Pada suatu perusahaan yang
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek menjalankan kegiatan bisnisnya, hubungan
Indonesia periode 2013-2016. keagenan merupakan suatu kontrak antara
4. Untuk menguji dan memahami apakah pemegang saham (principal) dan manajemen
profitabilitas memiliki pengaruh terhadap (agent) dimana principal memberikan
hubungan antara debt policy terhadap nilai wewenang kepada agent untuk melakukan
perusahaan (firm value) pada perusahaan suatu keputusan yang terbaik untuk
publik sektor industri barang konsumsi kepentingan principal (Jensen, 1976). Namun
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dalam kenyataannya terdapat kecenderungan
periode 2013-2016. adanya perbedaan kepentingan antara prinsipal
dengan agen. Seringkali agen membuat
Manfaat Penelitian laporan keuangan terlihat lebih baik. Hal ini
Hasil dari penelitian ini diharapkan yang menjadi dasar dibutuhkannya pihak
dapat memberikan manfaat kepada beberapa ketiga independen (auditor) untuk mengawasi
pihak, yaitu: (1) Bagi pembaca, untuk kinerja dari agen dalam pelaporan sehingga
menambah wawasan serta pengetahuan akan
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 39 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

meminimalkan kecurangan dan membuat Trade of Theory


laporan lebih dapat dipercaya. Teori ini menyatakan bahwa suatu
Menurut Eisenhardt (1989),bahwa perusahaan memiliki tingkat utang yang
teori keagenan memiliki penekanan untuk optimal dan berusaha untuk menyesuaikan
mengatasi dua permasalah utama keagenan. tingkat utang aktualnya ke arah titik optimal,
Masalah pertama adalah perbedaan keinginan ketika perusahaan tersebut berada pada tingkat
dan tujuan dari prinsipal dan agen dan utang yang terlalu tinggi (overlevered) atau
prinsipal memiliki kesulitan untuk terlalu rendah (underlevered). Namun semakin
memverifikasi/mengevaluasi apa yang telah tinggi perusahaan melakukan pendanaan
benar-benar dilakukan oleh agen. Masalah ini menggunakan hutang maka semakin besar
didasari atas sifat dasar manusia yang pada pula resiko mereka untuk mengalami kesulitan
umumnya mementingkan diri sendiri dan tidak keuangan karena membayar bunga tetap yang
berkorban untuk orang lain. Masalah kedua terlalu besar bagi para debtholders setiap
adalah masalah pembagian risiko yang muncul tahunnya dengan kondisi laba bersih yang
saat agen dan prinsipal memiliki definisi yang belum pasti (bankruptcy cost of debt). Ada
berbeda mengenai risiko. Ini disebabkan trade off antara biaya dan manfaat terhadap
karena manusia selalu akan berusaha menggunakan utang. Utang dapat digunakan
menghindari risiko. untuk mengontrol penggunaan uang tunai arus
Dua hal diatas yang menjadi dasar oleh manajemen dan sehingga menghindari
perlunya kontrak untuk menyelaraskan investasi yang tidak berguna (Jensen, 2002).
kepentingan prinsipal dan agen. (Jensen,
1976), membagi biaya keagenan dalam tiga Firm Value
kelompok, yaitu: (a) the monitoring Firm Value merupakan suatu cara
expenditures by the principal; (b) the bonding untuk untuk melihat sejauh mana sebuah
expenditures by the agent; (c) the residual perusahaan yang telah melakukan kegiatan
loss. usahanya telah melaksanakan dengan
Teori keagenan dapat diasumsikan menggunakan aturan-aturan pelaksanaan
bahwa agen yang menerima kepuasan tidak keuangan secara baik dan benar sehingga
hanya dari kompensasi keuangan tetapi dari meningkatkan nilai bagi perusahaan (Rahayu
tambahan yang terlihat dalam hubungan suatu & Nugroho 2014). Kinerja di dalam kamus
agensi, seperti waktu luang, lingkungan kerja istilah akuntansi adalah keefisiensian dan
yang nyaman, jam kerja yang fleksibel, dan keefektifan dalam pengoperasian bisnis selama
kebijakan keuangan lainnya. Sedangkan periode tertentu. Dimana kini yang menjadi
prinsipal diasumsikan hanya tertarik pada pengukurannya adalah kefektifan dalam
return yang diperoleh atas investasi mereka menjalankan kegiatan usaha perusahaan
dalam perusahaan. Oleh karena itu, teori tersebut sehingga mendapatkan keuntungan.
keagenan berusaha mencari pemecahan untuk Keuntungan bagi perusahaan ini dapat diukur
masalah yang timbul dalam hubungan sebagai kinerja keuangan perusahaan karena
keagenan. Dalam teori keagenan, hubungan berhubungan dengan segala pendapatan dan
agensi akan muncul saat prinsipal memberikan biaya-biaya selama kegiatan usahanya
kewenangan bagi agen untuk melakukan suatu berjalan.
pekerjaan dan melakukan pengambilan Firm value dapat didefinisikan sebagai
keputusan. Dengan demikian, agen akan lebih kelayakan keuangan perusahaan atau sejauh
mengerti informasi internal dan prospek mana perusahaan mencapai tujuan ekonomi.
perusahaan daripada prinsipal. Oleh karena itu, Indikator keuangan berbasis hasil seharusnya
agen wajib menyampaikan informasi mencerminkan pemenuhan tujuan ekonomi
mengenai kinerja perusahaan kepada prinsipal. perusahaan. Indikator tersebut termasuk
Akan tetapi informasi yang diberikan pertumbuhan penjualan, profitabilitas
belum tentu sesuai dengan kenyataan yang (tercermin dari rasio seperti laba atas investasi,
terjadi di perusahaan karena adanya perbedaan laba atas penjualan dan laba atas ekuitas),
kepentingan antara agen dan prinsipal. harga saham, laba per saham, dan sebagainya
Ketidaksesuaian informasi ini disebut (Tan and AuYong, 2017).
sebagai asimetri informasi (information Keberhasilan suatu perusahaan yang
asymmetry). dilihat dari seorang pimpinannya sebagai
pengelola perusahaan dapat diukur dengan
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 40 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

kinerja keuangannya yang ditunjukkan oleh yang dimiliki perusahaan; (b) Dividen saham
jumlah penjualan, tenaga kerja, harta yang (stock dividend)-dividen saham adalah dividen
dimiliki dan analisis rasio, yang disajikan yang dibayarkan dalam bentuk saham dan
dalam laporan keuangan. Dalam analisis merupakan tambahan saham bagi para
keuangan terdapat beberapa rasio keuangan pemegang saham; (c) Dividen aktiva selain
untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan kas (Property dividend)-pembayaran dividen
salah satunya adalah rasio keuntungan dalam bentuk barang. Aktiva akan dibagikan
perusahaan. Beberapa instrumen keuangan biasanya berbentuk surat berharga perusahaan
dapat digunakan sebagai proxy keuntungan lain yang dimiliki oleh perusahaan tersebut,
perusahaan ini. barang dagangan atau aktiva lainnya; (d)
Menurut Pertiwi (2016),nilai Dividen utang (scrip dividend)-dividen utang
perusahaan (firm value) yang tinggi dapat timbul apabila laba yang tidak dibagikan
dilihat dari harga saham perusahaan, sehingga saldonya mencukupi untuk pembayaran
nilai perusahaan yang tinggi menjadi salah dividen, tetapi saldo kas yang ada tidak
satu faktor penilaian calon investor sebelum mencukupi untuk pembagian dividen. Dividen
menanamkan modalnya diperusahaan tersebut. jenis ini merupakan dividen yang dibayarkan
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan dalam bentuk surat janji utang. Perusahaan
bahwa nilai perusahaan merupakan persepsi berjanji untuk membayar tunai pada masa
investor terhadap perusahaan yang sering tertentu sesuaidengan perjanjian; (e) Dividen
dikaitkan dengan harga saham. Harga saham likuidasi (liquidating dividend)-dividen
yang tinggi membuat firm value juga tinggi. likuidasi merupakan dividen yang sebagian
merupakan pengembalian modal. Dividen ini
Dividend Policy tercatat dengan mendebit rekening
Dividen merupakan kompensasi yang pengembalian modal yang dalam neraca
diterima oleh pemegang saham disamping dilaporkan sebagai pengurangan modal saham.
capital gain. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh Setiayawati, et al. (2015), Debt Policy
kebijakan dividen merupakan keputusan untuk Debt Policy (kebijakan
membagi laba yang diperoleh perusahaan hutang)merupakan salah satu kebijakan
kepada pemegang saham sebagai dividen atau pendanaan perusahaan yang bersumber dari
dapat ditahan dalam bentuk laba ditahan untuk eksternal. Penentuan kebijakan hutang ini
digunakan sebagai pembiayaan investasi pada berkaitan dengan struktur modal karena hutang
masa yang mendatang. merupakan salah satu komposisi dalam
Menurut Prempeh,et al., (2016), yang struktur modal. (Bansaleng, 2014). Kebijakan
menyatakan bahwa kebijakan dividen adalah hutang adalah kebijakan yang diambil
keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan untuk melakukan pembiayaan
perusahaan pada akhir tahun yang dapat melalui hutang (Kieso, et al., 2015).
dibagikan kepada pemegang saham dalam Menurut Pertiwi (2016) kebijakan
bentuk dividen atau dapat ditahan untuk hutang perusahaan merupakan tindakan
menambah modal guna pembiayaan investasi manajemen perusahaan yang akan mendanai
dimasa yang mendatang. Penjelasan diatas perusahaan dengan menggunakan modal yang
dapat disimpulkan bahwa laba yang diterima berasal dari hutang. Dari uraian tersebut dapat
oleh perusahaan dalam satu tahun buku, dapat disimpulkan bahwa kebijakan hutang
digunakan untuk dibagikan kepada para merupakan kebijakan yang diambil untuk
pemegang saham atau laba tersebut digunakan mendanai kegiatan operasional perusahaan.
untuk membeli aset bagi perusahaan. Kebijakan hutang sering diukur menggunakan
Menurut Sari dan Wijayanto (2015), debt ratio yang mencerminkan kemampuan
dividen yang dibayarkan kepada pemegang perusahaan dengan menggunakan seluruh
saham ada beberapa jenis, yaitu sebagai kewajibannya yang ditunjukkan oleh beberapa
berikut: (a) Dividen tunai (cash dividend)- bagian modal sendiri yang digunakan untuk
dividen tunai merupakan pembayaran dividen membayar hutang.
yang dibayarkan dalam bentuk uang tunai. Semakin rendah DER (debt to equity
Dividen jenis ini paling umum dibagikan oleh ratio), semakin tinggi kemampuan perusahaan
perusahaan kepada pemegang saham. Besar untuk membayar seluruh kewajibannya. Pada
kecilnya dividen tergantung dari kebijakan akhirnya peningkatan hutang akan
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 41 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

memengaruhi tingkat pendapatan bersih yang Menurut Riyanti & Yulianto (2018),
tersedia bagi pemegang saham termasuk kebijakan dividen merupakan keputusan untuk
dividen yang akan diterima (Septiani, et al., membagi laba yang diperoleh perusahaan
2018) Debt to Equity Ratio (DER) adalah kepada pemegang saham sebagai dividen atau
Rasio yang menggambarkan perbandingan akan menahan dalam bentuk laba ditahan
utang dan ekuitas dalam pendanaan untuk digunakan sebagai pembiayaan investasi
perusahaan dan menunjukan kemampuan pada masa yang akan datang. Pembagian
modal sendiri perusahaan tersebut dividen yang dilakukan perusahaan untuk
untukmemenuhi seluruh kewajibannya menarik para investor di dalam menanamkan
(Septiani, 2018). uang nya sebagai bentuk investasi di
perusahaan tersebut. Semakin besar dividen
Profitability yang dibagikan oleh perusahaan maka akan
Keberhasilan suatu perusahaan yang semakin menarik bagi investor di dalam
dilihat dari seorang pimpinannya sebagai melakukan investasi pada perusahaan tersebut.
pengelola perusahaan dapat diukur dengan Dalam penelitian yang dilakukan oleh
suatu kinerja keuangannya yang ditunjukkan Prempeh, et al. (2016) dan Pracihara
oleh jumlah penjualan, tenaga kerja, harta (2016),menunjukkan bahwa kebijakan dividen
yang dimiliki dan analisis rasio, yang disajikan berpengaruh signifikan terhadap nilai
dalam laporan keuangan. Dalam analisis perusahaan, sehingga perusahaan yang
keuangan terdapat beberapa rasio keuangan melakukan kebijakan dividen dengan tepat
untuk mengukur kinerja keuangan perusahaan maka akan dapat meningkatkan corporate
salah satunya adalah rasio keuntungan financial value. Hasil penelitian ini konsisten
perusahaan. Beberapa instrumen keuangan dengan teori signaling yang menyatakan
dapat digunakan sebagai proxy profitability adanya pembayaran dividen akan dapat
perusahaan ini. ditangkap sebagai sinyal positif oleh pasar
Informasi yang berhubungan dengan yang pada hasilnya akan menaikkan nilai
variabel profitability perusahaan dapat perusahaan (Wongso, 2013). Hasil penelitian
dipergunakan untuk melihat apakah mereka lain yang tidak sejalan dengan penelitian
dapat mempertahankan uang/investasi mereka Prempeh et al., (2016) dan Pracihara (2016),
di perusahaan tersebut atau mencari alternatif yaitu penelitian yang dilakukan oleh
yang lainnya. Apabila kinerja suatu Normayanti (2017). Penelitiannya
perusahaan baik maka profitability suatu menjelaskan bahwa kebijakan dividen tidak
perusahaan tersebut akan semakin tinggi. berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Dengan profitability perusahaan yang tinggi Kebijakan dividen tidak berpengaruh
seharusnya meningkatkan nilai perusahaan signifikan terhadap nilai perusahaan karena
yang tinggi, hal ini dapat membuat para pemegang saham maupun investor lebih
investor melirik perusahaan tersebut untuk menginginkan dividen tersebut untuk
menanamkan modalnya sehingga akan terjadi dibagikan kepada pemegang saham, namun
kenaikan harga saham. Indikator kinerja lebih untuk dijadikan sebagai laba ditahan
perusahaan terutama profitabilitas diperlukan saja. Para pemegang saham cenderung tidak
untuk menilai sebuah perubahan itu dapat ingin menerima dividen sehingga laba tersebut
potensial terhadap sumber daya ekonomi yang dapat dijadikan modal perusahaan untuk
mungkin akan dapat dikendalikan di masa melakukan kegiatan operasi atau membelanjai
mendatang. Pengelolaan manajemen yang baik investasi perusahaan. Berdasarkan uraian
ditunjukkan dari tingkat kinerja keuangan diatas, maka dalam penelitian ini dibangun
perusahaan yang tinggi, oleh sebab itu hipotesis sebagai berikut:
semakin tinggi profitabilitas suatu perusahaan H1: Dividend Policy berpengaruh signifikan
maka cenderung semakin baik kinerja positif terhadap firm Value.
keuangan perusahaannya sehingga kegiatan
usaha perusahaan akan dapat terus Pengaruh Debt Policy terhadap Corporate
berkelanjutan (sustainability corporate). Financial Value
Debt Policy mencakup kebijakan
Pengaruh antar peubah pembiayaan perusahaan yang bersumber dari
Pengaruh Dividend Policy terhadap pihak eksternal. Penentuan debt policy terkait
Corporate Financial Value dengan struktur modal karena hutang
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 42 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

merupakan salah satu komposisi dalam menjadi penentu baik buruknya kinerja
struktur modal. Kebijakan hutang adalah keuangan suatu perusahaan. Apakah laba yang
kebijakan yang dilakukan perusahaan untuk diperoleh akan diberikan semua atau
mendanai operasinya dengan menggunakan sebagiannya ditahan mempunyai implikasi
hutang keuangan atau yang biasa disebut pada naik turunnya harga saham atau nilai
financial leverage. Kebijakan hutang termasuk perusahaan.
kebijakan pendanaan perusahaan yang Profitability memiliki peranan yang
bersumber dari eksternal. Sebagian perusahaan cukup penting di dalam keputusan dividend
menganggap bahwa penggunaan hutang dirasa policy pada sebuah perusahaan, yang mana
lebih aman dari pada menerbitkan saham baru, peranan profitability ini pada tujuan akhir
dengan demikian semakin tinggi kebijakan perusahaan adalah untuk mencapai nilai
hutang yang dilakukan, maka semakin tinggi perusahaan yang maksimal. Kemampuan suatu
nilai perusahaan (Septiani et al., 2018) perusahaan untuk membayarkan dividen
Menurut penelitian Pracihara (2016), mempunyai hubungan yang erat dengan
menunjukkan bahwa kebijakan hutang (debt kemampuan perusahaan di dalam
policy) berpengaruh signifikan terhadap nilai menghasilkan profitabilitas perusahaan.
perusahaan, sehingga perusahaan yang Apabila perusahaan memperoleh profit yang
melakukan kebijakan dividen dengan tepat tinggi maka akan berdampak pada kemampuan
maka akan dapat meningkatkan corporate perusahaa untuk membayar dividen juga
financial value. Penelitian Pricahara (2016) cukup tinggi, sehingga dengan adanya
juga menunjukkan bahwa debt policy pembagian dividen yang besar maka akan
berpengaruh negatif terhadap nilai perusahaan, berdampak pada nilai perusahaan.
artinya bahwa jika penggunaan hutang yang Berdasarkan uraian diatas, maka dalam
tinggi akan menyebabkan timbulnya biaya penelitian ini dibangun hipotesis sebagai
kebangkrutan, biaya keagenan, beban bunga berikut:
yang semakin besar dan sebagainya. Apabila H3: Profitability memperkuat pengaruh
biaya kebangkrutan semakin besar, tingkat antara dividend policy terhadap firm Value
keuntungan yang disyaratkan oleh pemegang
saham juga semakin tinggi. Biaya modal Pengaruh Profitability terhadap hubungan
hutang juga akan semakin tinggi karena antara debt policy terhadap Firm Value
pemberi pinjaman akan membebankan bunga
yang tinggi sebagai kompensasi kenaikan Hal ini sejalan dengan penelitian yang
risiko kebangkrutan. dilakukan oleh Sumanti (2015) yang
Berdasarkan uraian diatas, maka dalam menunjukkan bahwa profitabilitas memiliki
penelitian ini dibangun hipotesis sebagai pengaruh yang signifikan terhadap nilai
berikut: perusahaan. Hal tersebut terjadi karena
H2: Debt Policy berpengaruh signifikan profitabilitas merupakan kemampuan
positif terhadap firm Value. perusahaan untuk menghasilkan laba atau
keuntungan yang mencerminkan keberhasilan
Pengaruh Profitability terhadap hubungan sebuah perusahaan dimata para investor,
antara dividend policy terhadap Firm Value keberhasilan tersebut yang membuat para
investor meningkatkan permintaan sahamnya
Hubungan antara debt policy dan firm
Menurut Riyanti & Yulianto (2018) value masih banyak terjadi ketidak
profitabilitas sangatlah penting untuk konsistenan di suatu perusahaan, dapat
perusahaan dalam rangka mempertahankan mengindikasikan terdapat faktor lain yang
kelangsungan usahanya dalam jangka panjang, yang dapat ikut menginteraksi terhadap
hal ini dikarenakan profitabilitas menunjukkan hubungan antara dividend policy dan firm
apakah perusahaan mempunyai prospek yang value. Oleh karena itu di dalam penelitian ini
bagus di masa yang akan datang atau tidak. ingin mengetahui apakah faktor profitability
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh merupakan salah satu faktor yang dapat
Pratama (2016) menunjukkan bahwa memperkuat ataupun memperlemah hubungan
profitabilitas memiliki pengaruh yang antara dividend policy terhadap firm value.
signifikan terhadap nilai perusahaan. Profitability memiliki peranan yang
Profitabilitas yang dihasilkan perusahaan penting di dalam debt policy yang dilakukan
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 43 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

oleh perusahaan, dimana kebijakan ini pada Berdasarkan uraian diatas, maka dalam
akhirnya akan dapat meningkatkan firm value. penelitian ini dibangun hipotesis sebagai
Menurut Kieso et al. (2015), profitability yang berikut:
diperoleh oleh sebuah entitas akan H4: Profitabilitymemperkuat pengaruh
memengaruhi terhadap struktur modal antara debt policy terhadap firm Value
perusahaan tersebut. Perusahaan yang
profitabilitasnya cukup tinggi maka akan lebih Paradigma Penelitian
Paradigma penelitian merupakan
menggunakan dana internal, sehingga sintesa dari serangkaian teori yang tertuang
perusahaan tidak perlu mencari pinjaman dalam tinjauan pustaka, yang pada dasarnya
untuk pendanaan kegiatan perusahaannya yang merupakan gambaran sistematis dari kinerja
mana dapat memengaruhifirm value teori dalam memberikan solusi atau alternatif
perusahaan. solusi dari serangkaian masalah yang
ditetapkan. Adapun paradigma penelitian ini
dapat digambarkan sebagai berikut:

Profitabilitas
(X3)

Kebijakan Dividen H1 H3 H4
(X1)
Nilai Perusahaan
H2 (Y)
Kebijakan Hutang
(X2)

Gambar 1. Rerangka Konseptual


Sumber: Data Olahan Peneliti (2018)

variabel dependen. Variabel dependen dalam


METODE PENELITIAN penelitian ini adalah corporate financial value.
Variabel independen dalam penelitian ini
adalah kebijakan dividen, kebijakan hutang,
Gambaran Umum Subjek dan Objek kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan,
Penelitian dan profitabilitas.
Subjek Penelitian
Subjek penelitian yang digunakan pada
penelitian ini adalah perusahaan-perusahaan Tahapan Analisis Pengolahan Data
manufaktur sektor industri barang konsumsi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jenis Penelitian
periode tahun 2013 sampai dengan tahun Dilihat dari jenis data pada penelitian
2016. ini, maka penelitian ini termasuk dalam jenis
penelitian kuantitatif dimana data yang
Objek Penelitian digunakan dinyatakan dalam bentuk interval
Objek penelitian dalam penelitian ini dan rasio. Penelitian kuantitatif adalah
adalah laporan keuangan perusahaan penelitian yang menggunakan angka sebagai
manufaktur sektor industri barang konsumsi pendekatan penelitiannya. Data yang biasa
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) digunakan pada jenis penelitian ini biasanya
pada tahun 2013 sampai dengan tahun 2016. dinyatakan ke dalam angka atau numerik, yang
Variabel yang menjadi objek penelitian dapat dibedakan menjadi data interval atau
ini terdiri atas 3 variabel independen dan 1 rasio (Pardede, 2014).
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 44 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Berdasarkan tingkat eksplanasi, maka Sampel


penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian Sampel adalah himpunan bagian
asosiatif. Penelitian asosiatif adalah penelitian (subset) dari populasi. Teknik sampel yang
yang bertujuan untuk mengetahui hubungan dipilih oleh peneliti adalah purposive ampling,
antara 2 variabel atau lebih (Pardede, 2014). pengambilan sampel untuk sejumlah
Dilihat dari tujuan penelitian, maka orang/objek yang sesuai dengan kriteria yang
penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian telah ditentukan, dengan menggunakan
terapan karena dilakukan untuk mendapat berbagai cara. (Pardede, 2014)
informasi yang dapat memecahkan masalah. Sampel dalam penelitian ini dipilih dengan
Penelitian terapan bertujuan untuk kriteria sebagai berikut :
menetapkan, menguji, dan mengevaluasi 1. Perusahaan manufaktur sektor industri
kemampuan suatu teori yang ditetapkan dalam barang konsumsi yang tercatat di
memecahkan masalah-masalah praktis Indonesia Stock Exchange pada tahun
(Pardede, 2014). 2013-2016
2. Perusahaan manufaktur sektor industri
Teknik Pengumpulan Data barang konsumsi yang tidak mengalami
Data perusahaan yang digunakan delisting pada periode tahun 2013-2016.
dalam penelitian ini adalah perusahaan 3. Perusahaan manufaktur yang tidak pindah
manufaktur sektor industri barang konsumsi dari sektor industri barang konsumsi
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun dalam tahun 2013-2016.
2013 sampai dengan 2016. Jenis data yang 4. Perusahaan manufaktur sektor industri
digunakan adalah data sekunder. Data barang konsumsi yang mempublikasikan
sekunder yang digunakan dalam penelitian ini laporan tahunan ke Indonesia Stock
berupa laporan keuangan tahunan dan Exchange secara berturut-turut dalam
ringkasan kinerja perusahaan tercatat yang periode tahun 2013-2016.
penulis peroleh dari Bursa Efek Indonesia 5. Perusahaan manufaktur sektor industri
dengan mengakses website resmi Bursa Efek barang konsumsi yang terdaftar di Bursa
Indonesia dan perusahaan yang diobservasi. Efek Indonesia dan pernah membagikan
deviden dalam waktu 4 tahun yaitu pada
Populasi dan Sampel\ tahun 2013-2016.
Populasi Berdasarkan kreteria di atas maka
Populasi adalah kelompok lengkap sampel perusahaan manufaktur sektor
orang, perusahaan, rumah sakit, toko, industri barang konsumsi dalam penelitian ini
mahasiswa, atau sejenisnya yang memiliki adalah 15 perusahaan.
beberapa set karakteristik (Pardede, 2014).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Metode Analisis Data
perusahaan manufaktur sektor industri barang Operasional Variabel Penelitian
konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Variabel Dependen
Indonesia pada tahun 2013-2016. Dimana Variabel dependen dalam penelitian
jumlah populasi perusahaan manufaktur sektor ini adalah nilai perusahaan. Menurut
industri barang konsumsi yang terdapat di Indriawati (2018) Nilai perusahaan tercermin
Bursa Efek Indonesia dalam kurun waktu dari harga saham yang dimiliki oleh
2013-2016 yang berjumlah sebanyak 60 perusahaan tersebut. Nilai perusahaan dalam
perusahaan. penelitian ini diproksikan dengan rumus Price
to Book Value.
PBV =(Harga pasar per lembar saham
Market Price per share biasa)/(Nilai buku per lembar saham biasa)
PBV=
Book Value per share
Variabel Independen

Variabel independen atau variabel bebas


dalam penelitian ini terdiri atas 2 variabel
yaitu dividend policy dan debt policy.
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 45 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Dividend Policy
Menurut Setiyawati, et al. (2017) untuk digunakan sebagai pembiayaan investasi
kebijakan dividen adalah keputusan untuk pada masa yang akan datang.
membagi laba yang diperoleh perusahaan
kepada pemegang saham sebagai dividen atau
akan menahan dalam bentuk laba ditahan DPR = Dividen per lembar saham

Debt Policy
Debt Policy merupakan gambaran dari keputusan yang diambil perusahaan untuk
bentuk proporsi finansial perusahaan yaitu menjalankan operasionalnya dengan
antara modal yang dimiliki yang bersumber menggunakan hutang keuangan atau financial
dari utang jangka panjang dan modal sendiri leverage.
yang menjadi sumber pembiayaan suatu
perusahaan. Menurut Pertiwi (2016) kebijakan
hutang merupakan kebijakan mengenai DER = Total Hutang/ Total Modal

Variabel Moderasi
Variabel Moderasi/Moderator adalah Profitability
variabel yang memengaruhi hubungan antara Profitability perusahaan adalah tingkat
variabel independen dengan dependen keuntungan bersih yang mampu diraih oleh
(Sugiyono, 2015). Variabel moderasi perusahaan pada saat menjalankan operasinya
merupakan variabel yang dapat memperkuat (Nurhayati, 2013). Return On Asset mengukur
atau memperlemah pengaruh variabel efektifitas perusahaan dengan keseluruhan
independen terhadap variabel dependen. dana yang ditanamkan dalam aktiva yang akan
digunakan dalam operasi perusahaan dalam
menghasilkan keuntungan (Sumanti, 2015).

ROA = Net Profit / Total Asset

HASIL DAN PEMBAHASAN

Analisis Data dan Interpretasi


Deskriptif Statistik

Tabel 1. Deskriptif Statistik

Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
Div_Pol 60 .000000000 1.963179001 .38454875 .39555589
Deb_Pol 60 .187239279 3.028644070 .78736416 .53021292
Prof 60 .031928835 .657200749 .14342835 .11619940
Firm_Val 60 .627643492 45.465486450 6.49773099 8.08377989
Valid N (listwise) 60
Sumber: data olahan SPSS 24.0 (2018)
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 46 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Hasil Uji Normalitas di atas atau sama dengan 0,05, maka Ho tidak
Uji Normalitas menggunakan grafik dapat ditolak yang berarti model regresi
normal p-plot regression standardize residual berdistribusi normal. Namun apabila nilai
dan Uji One-Sample Kolmogorov – Smirnov asymp.sig. (2-tailed) adalah di bawah 0,05,
Test. dengan tingkat α = 5%. Penentuan uji maka Ha tidak dapat ditolak yang berarti
normalitas didasarkan dari nilai asymp.sig model regresi tidak berdistribusi normal.
yang diperoleh. Jika nilai asymp.sig. (2-tailed) Model regresi yang baik adalah model regresi
yang berdistribusi normal (Ghozali, 2016).

Tabel 2. Uji Normalitas P-Plot


One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 60
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 3.21379905
Most Extreme Differences Absolute .079
Positive .079
Negative -.064
Test Statistic .079
Asymp. Sig. (2-tailed) .200c,d
a. Test distribution is Normal. c. Lilliefors Significance Correction.
b. Calculated from data. d. This is a lower bound of the true significance.
Sumber : data olahan SPSS 24.0

Berdasarkan tabel 2 diatas pengujian secara normal, karena tingkat signifikansi


normalitas pada pilot study ini yang dilakukan lebih dari 0.05. Dikarenakan data residual
dengan uji normalitas grafik normal p-plot terdistribusi secara normal langkah yang harus
regression standardize residual didapatkan dilakukan oleh peneliti adalah melakukan
grafik dengan data menyebar disekitar garis transformasi data.
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogramnya menunjukkan pola
distribusi normal, maka model regresi Hasil Uji Autokorelasi
memenuhi asumsi normalitas. Uji autokorelasi bertujuan menguji
Berdasarkan tabel 2 diatas, pengujian apakah dalam model regresi linear ada korelasi
normalitas pada pilot study ini dilakukan pada antara kesalahan pengganggu pada periode t
jumlah sampel sebanyak 60data untuk tahun dengan kesalahan pengganggu pada periode t-
observasi 2013-2016. Hasil signifikansi uji 1. (Ghozali, 2016)
normalitas diatas menunjukkan hasil 0.200 >
0.05 hal ini berarti data residual terdistribusi

Tabel 3. Uji Autokorelasi


Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea -.06738
Cases < Test Value 15
Cases >= Test Value 16
Total Cases 60
Number of Runs 15
Z .000
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000
Sumber : data olahan SPSS 24.0
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 47 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Pada pengujian sebelumnya data yang adanya korelasi antar variabel bebas
digunakan dalam penelitian ini mengalami (independen). Model regresi yang baik
autokorelasi. Untuk mengatasi masalah seharusnya tidak terdapat multikolinearitas
autokorelasi tersebut maka dilakukan antar variabel independen. Nilai Cut-off yang
transformasi data menggunakan Logaritma umum dipakai untuk menunjukan adanya
Natural sesuai dengan arahan. Berdasarkan multikolinearitas adalah nilai Tolerance ≤ 0,10
hasil uji autokorelasi pada tabel 3 terlihat atau sama dengan nilai VIF ≥ 10. Apabila nilai
bahwa nilai asymp sig adalah sebesar 1.000. tolerance di atas 0,1 dan Variance Inflaction
Nilai ini lebih besar dari pada signifikansi Factor (VIF) di bawah 10, maka dapat
yang digunakan sebesar 0.05. Maka dapat di disimpulkan tidak terdapat multikolinearitas
simpulkan bahwa setelah dilakukan antar variabel independen. Namun apabila
transformasi data, residual random atau tidak nilai tolerance di bawah 0,1 dan Variance
terjadi autokorelasi. Inflaction Factor (VIF) di atas 10, maka
dikatakan terdapat multikolinearitas antar
Uji multikolinieritas variabel independen.
Uji multikolinieritas bertujuan untuk
menguji apakah model regresi ditemukan

Tabel 4. Uji Multikolinieritas

Collinearity Statistics
Model B Tolerance VIF
1 (Constant) -6.764
Div_Pol .247 .777 1.287
Deb_Pol 7.011 .973 1.027
Prof 53.309 .786 1.273
Sumber: data olahan SPSS 24.0

Dari tabel 4 diatas didapat hasil nilai Uji Heteroskedastisitas


Tolerance pada variabel dividend policy, debt Uji Heteroskedastisitas bertujuan
policy, dan profitability menunjukan tidak ada menguji apakah dalam model regresi terjadi
yang kurang dari 0,1, kemudian nilai VIF pada ketidaksamaan variance dari residual satu
variabel-variabel tersebut menunjukan hasil pengamatan ke pengamatan yang lain
tidak ada yang lebih dari 10. Hasil ini (Ghozali, 2016).
menunjukan bahwa semua variabel tidak
terjadi multikolinearitas.

Tabel 5. Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) .415 .551 .752 .455
Div_Pol -.859 .706 -.155 -1.217 .229
Deb_Pol 1.314 .471 .318 2.792 .007
Prof 8.468 2.390 .450 3.543 .010
a. Dependent Variable: RES2
Sumber: data olahan SPSS 24.0
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 48 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Apabila nilai signifikansi (Sig.) > 0,05 kebijakan dividen, kebijakan hutang,
maka tidak terjadi gejala kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan
Heteroskedastisitas.Dari output di atas, maka dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan
tampak bahwa ketiga variabel tidak ada gejala pada entitas yang termasuk perusahaan
heteroskedastisitas karena Sig. > 0,05. manufaktur sektor industri barang konsumsi
periode 2013 sampai dengan 2016 seperti yang
Uji Korelasi dan Koefisien Determinasi terlihat di tabel 6 dibawah ini.
Koefisien determinasi menunjukkan
besarnya pengaruh variabel bebas yaitu

Tabel 6. Uji Koefisien Determinasi

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate


1 .617a .381 .359 6.471969812000000

Sumber: data olahan SPSS 24.0

Hasil uji korelasi pada tabel 6, pengaruh kebijakan dividen, kebijakan hutang,
menunjukkan nilai R yang diperoleh bernilai kepemilikan manajerial, ukuran perusahaan
positif yaitu sebesar 0,617. Nilai R yang dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan
diperoleh dalam penelitian ini lebih besar dari pada entitas yang termasuk dalam perusahaan
0,5 yang menunjukkan bahwa terdapat manufaktur sektor industri barang konsumsi
hubungan yang kuat dan positif antara dividen untuk periode tahun 2013-2016 adalah 35,9%.
policy, debt policy,profiabilityt, Pengaruh faktor lain yang tdak diamati oleh
div_pol*profit,dandebt_pol*profitdengan firm peneliti adalah sebesar (100%-35,9%) =
value. 64.1%. Pengaruh tersebut merupakan
Nilai pada kolom Adjusted R Square pengaruh lain di luar variabel dividend policy,
menunjukkan besarnya pengaruh dari variabel debt policy, dan profitability.
bebas terhadap nilai perusahaan. Jadi besarnya

Uji F
Hasil uji F dapat dilihat pada tabel 7 dibawah ini:

Tabel 7. Hasil Uji F

ANOVAa
Model Sum of Squares df F Sig.
1 Regression 1467.978 2 17.523 .000b
Residual 2387.524 57
Total 3855.502 59
a. Dependent Variable: Firm_Val
b. Predictors: (Constant), Deb_Pol, Div_Pol

Sumber: data olahan SPSS 24.0 (2018)


Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 49 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Tabel 7 diatas menunjukkan nilai F variabel independen terhadap variabel


sebesar 17,523 dan nilai sig. (2-tailed)yang dependen, yaitu antara variabel Devident
diperoleh sebesar 0,000 yang berarti nilai sig. Policy (X1), Debt Policy (X2) terhadap Firm
(2-tailed)tersebut di bawah 0,05. Ini berarti Ha Value (Y). Untuk mempermudah pembacaan
tidak dapat ditolak yang berarti model regresi hasil dan interpretasi regresi maka digunakan
layak dan tepat digunakan dalam penelitian. bentuk persamaan. Persamaan atau model
tersebut berisi konstanta dan koefisien-
Hasil Uji Persamaan Regresi Linier koefisien regresi yang didapat dari hasil
Berganda pengolahan data dengan program SPSS 24yang
Uji Persamaan Regresi Linier Berganda disesuaikan dengan persamaan regresi.
Model 1 (tanpa variabel moderasi) Adapun hasil uji regresi linier berganda adalah
Analisis regresi linier berganda sebagai berikut:
digunakan untuk mengetahui pengaruh antara

Tabel 8. Hasil Uji Regresi Linier Berganda Model 1

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.871 1.790 -1.604 .114
Div_Pol 7.501 2.144 .367 3.498 .001
Deb_Pol 8.235 1.600 .540 5.148 .000
a. Dependent Variable: Firm_Val
Sumber: Data olahan SPSS24.0 (2018)

Berdasarkan tabel di atas hasil yang telah diperoleh dari koefisien regresi di atas, maka dapat
dibuat suatu persamaan regresi sebagai berikut:

Firm_Val =a+β1Div_Pol +β2Deb_Pol+e

Dimana:
a = konstatna
X1= Dividend Policy (Div_Pol)
X2= Debt Policy_ (Deb_Pol)
Y = Firm Value (Firm_Val)
e = error
3. Koefisien regresi debt policysebesar 8,235
Persamaan regresi diatas dapat berarti apabila debt policy naik 1 satuan,
diinterpretasikan sebagai berikut. maka akan meningkatkannilai
1. Nilai konstanta diperoleh sebesar 2,871 perusahaansebesar 8,235 satuan dengan
artinya apabila dividend policy, debt asumsi dividend policykonstan.
policybernilai nol, maka firm valuebernilai
2,871. Uji Persamaan Regresi Linier Berganda
2. Koefisien regresi nilaidividend policy Model 2 (dengan variabel moderasi)
sebesar 7,501 berarti bahwa jika dividend Analisis regresi linier berganda
policynaik 1 satuan, maka akan digunakan untuk mengetahui pengaruh antara
meningkatkannilai perusahaansebesar variabel independen terhadap variabel
7,501 satuan dengan asumsi dependen, yaitu antara variabel Devident
debtpolicykonstan. Policy (X1), Debt Policy (X2) yang dimoderasi
profitability (X3) terhadap Firm Value (Y).
Untuk mempermudah pembacaan hasil dan
interpretasi regresi maka digunakan bentuk
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 50 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

persamaan. Persamaan atau model tersebut dengan persamaan regresi. Adapun hasil uji
berisi konstanta dan koefisien-koefisien regresi regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
yang didapat dari hasil pengolahan data
dengan program SPSS 24yang disesuaikan

Tabel 9. Hasil Uji Regresi Linier Berganda Model 2

Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
2 (Constant) 6.158 1.280 4.811 .000
Div_Pol -9.442 3.992 -.462 -2.365 .001
Deb_Pol -3.649 .810 -.239 -4.506 .000
Mod1 52.556 11.196 .917 4.694 .000
Mod2 48.678 2.353 1.099 20.686 .000
a. Dependent Variable: Firm_Val
Sumber: Data olahan SPSS24.0 (2018)

Berdasarkan tabel 9, maka model regresi dapat dirumuskan sebagai berikut:

Firm_Val =a+β1Div_Pol +β2Deb_Pol+β3Div_Pol*Prof+β2*Deb_Pole

Persamaan regresi diatas dapat dividend policy, Div_Pol*Prof, dan


diinterpretasikan sebagai berikut. Deb_Pol*Profkonstan.
1. Nilai konstanta diperoleh sebesar 4. Koefisien regresi nilaiDiv_Policy*Prof
6,1580artinya apabiladividend policy, debt sebesar 52,556, berarti bahwa jika
policy, Div_Pol*Prof, dan Deb_Pol*Prof intellectual capitalnaik 1 satuan, maka
bernilai nol, maka firm value bernilai
1,440.
2. Koefisien regresi nilaiDividend Policy akan menaikkanfirm value sebesar 52,556
sebesar -9,442, berarti bahwa jika satuan dengan asumsi dividend policy,
Dividend Policynaik 1 satuan, maka akan debt policy, dan Deb_Pol*Profkonstan.
menurunkanfirm value sebesar 9,442 5. Koefisien regresi nilaiDeb_Policy*Prof
satuan dengan asumsi debt policy, sebesar 48,678, berarti bahwa jika
Div_Pol*Prof, dan Deb_Pol*Prof konstan.
3. Koefisien regresi nilaiDebt Policy sebesar intellectual capitalnaik 1 satuan, maka
-3,649, berarti bahwa jika DebtPolicynaik akan menaikkanfirm valuesebesar 48,678
1 satuan, maka akan menurunkanfirm satuan dengan asumsi dividend policy,
value sebesar 3,649 satuan dengan asumsi debt policy, dan Div_Pol*Prof konstan.

Interpretasi Data
Pengujian HipotesisModel 1
Model Regression I
Firm_Val = β0 + β1 Div_Pol + β2 Deb_Pol + ε ………………..……................ (I)
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 51 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Tabel 10. Hasil Uji Hipotesis (Uji T) Model 1


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Keputusam
Std.
Model B Error Beta t Sig.
1 (Constant) 2.871 1.790 -1.604 .114
Div_Pol 7.501 2.144 .367 3.498 .001 Memiliki pengaruh
Deb_Pol 8.235 1.600 .540 5.148 .000 Memiliki pengaruh
a. Dependent Variable: Firm_Val
Sumber: Data primer olahan SPSS24.0 (2018)

Pengaruh DividendPolicyTerhadap Firm Pengaruh Dividend PolicyTerhadap Firm


Value Value
Hipotesis pertama adalah Devidend Policy Hipotesis kedua adalah kebijakan hutang
berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Dalam berpengaruh terhadap nilai perusahaan.Dalam
pengujian hipotesis, dilakukan dengan pengujian hipotesis, dilakukan dengan
menggunakan regresi linear berganda. menggunakan regresi linear berganda.
Berdasarkan pada tabel 10 diperoleh hasil Berdasarkan pada tabel 10 diperoleh hasil
sebagai berikut: sebagai berikut:
Pengujian dividend policy terhadap firm Pengujian debt policy terhadap firm value
value dengan menggunakan regresi dengan menggunakan regresi berganda
berganda diperoleh nilai t sebesar 3,498 diperoleh nilai t sebesar 5,148 dan nilai
dan nilai signifikansi sebesar 0,001. Hasil signifikansi sebesar 0,000. Hasil ini
ini menunjukan nilai signifikansi dividend menunjukan nilai signifikansi debt policy
policy sebesar 0,001 yang mempunyai sebesar 0,001 yang mempunyai nilaitidak
nilaitidak lebih besar dari 0.05. Nilai lebih besar dari 0.05. Nilai signifikansi
signifikansi kurang dari 0,05 menunjukan kurang dari 0,05 menunjukan bahwa H2
bahwa H1 diterima. Dapat disimpulkan diterima. Dapat disimpulkan bahwa debt
bahwa dividend policy mempunyai policy mempunyai pengaruh yang
pengaruh yang signifikan dan positif signifikan dan positif terhadap firm value.
terhadap firm value.

Pengujian Hipotesis Model 2


Model Regression 2
Firm_Val = β0 + β1 Div_Pol + β2 Deb_Pol + β3 Div_Pol*Prof + β4 Deb_Pol*Prof + ε …….. (II)

Tabel 11. Hasil Uji Hipotesis (Uji T) Model 2


Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients Keputusam
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 6.158 1.280 4.811 .000
Div_Pol -9.442 3.992 -.462 -2.365 .001 Memiliki pengaruh
Deb_Pol -3.649 .810 -.239 -4.506 .000 Memiliki pengaruh
Mod1 52.556 11.196 .917 4.694 .000 Dapat dimoderasi
Mod2 48.678 2.353 1.099 20.686 .000 Dapat dimoderasi
a. Dependent Variable: Firm_Val
Sumber: Data primer olahan SPSS24.0 (2018)
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 52 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Pengaruh Profitability dalam hubungan menentukan seberapa besar kebutuhan dana


antara Dividend Policy terhadapFirm Value perusahaan dibiayai oleh hutang. Kebijakan
Hipotesis ketiga adalah Devidend Policyyang hutang termasuk kebijakan pendanaan
dimoderasi oleh variabel profitability semakin perusahaan yang bersumber dari eksternal.
diperkuat pengaruhnya terhadap nilai Utang (debt) adalah instrumen yang sangat
perusahaan. Dalam pengujian hipotesis, sensitif terhadap perubahan nilai perusahaan.
dilakukan dengan menggunakan regresi linear Semakin tinggi proporsi utang maka semakin
berganda. Berdasarkan pada tabel 11 diperoleh tinggi harga saham, namun pada titik tertentu
hasil sebagai berikut: peningkatan utang akan menurunkan nilai
Pengujian profitability sebagai variabel perusahaan karena manfaat yang diperoleh
yang memoderasi antara dividend policy dari penggunaan utang lebih kecil dari pada
terhadap firm value dengan menggunakan biaya yang ditimbulkannya. Sehingga
regresi berganda diperoleh nilai t sebesar mendukung hasil penelitian ini yang
4,694 dan nilai signifikansi sebesar 0,000. menyatakan bahwa profitability sebagai
Hasil ini menunjukan nilai signifikansi variabel pemoderasi antara pengaruh debt
variabel profitability yang memoderasi policy terhadap firm value, dimana
dividend policy terhadap firm value profitability perusahaan yang besar maka akan
sebesar 0,000 yang mempunyai nilaitidak mengurangi debt policy untuk meminjam
lebih besar dari 0.05. Nilai signifikansi pendanaan bagi kegiatan usaha perusahaan,
kurang dari 0,05 menunjukan bahwa H3 karena perusahaan akan menggunakan
diterima. Dapat disimpulkan bahwa profitability-nya sebagai laba ditahan yang
variabel profitabilitysebagai pemoderasi
memiliki pengaruh dan memperkuat digunakan untuk dana memperluas bisnis
pengaruh variabel dividend usaha perusahaan.
policyterhadapfirm value tanpa dimoderasi
oleh profitability.
SIMPULAN DAN SARAN
Pengaruh Profitability dalam hubungan
antara Debt Policy terhadapFirm Value Simpulan
Hipotesis keempat adalah debt policy Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan
berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Dalam yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan:
pengujian hipotesis, dilakukan dengan 1) Dividend policy mempunyai pengaruh
menggunakan regresi linear berganda. yang signifikan dan positif terhadap firm
Berdasarkan pada table 11 diperoleh hasil value. Hasil tersebut sejalan dengan hasil
sebagai berikut : penelitian yang dilakukan oleh Ganar
Pengujian profitability sebagai variabel (2018), Esana & Darmawan (2017), dan
yang memoderasi antara debt policy Pracihara (2016), yang menyatakan bahwa
terhadap firm value dengan menggunakan dari penelitian yang dilakukan mengenai
regresi berganda diperoleh nilai t sebesar dividend policy terhadap firm value, maka
20,686 dan nilai signifikansi sebesar didapatkan hasil bahwa dividend policy
0,000. Hasil ini menunjukan nilai memiliki pengaruh yang signifikan positif
signifikansi variabel profitability yang terhadap nilai perusahaan. Kebijakan
memoderasi debt policy terhadap firm dividen yang dibagikan oleh perusahaan
value sebesar 0,000 yang mempunyai dapat meningkatkan jumlah laba ditahan.
nilaitidak lebih besar dari 0.05. Nilai Hal ini akan menambah nilai investasi
signifikansi kurang dari 0,05 menunjukan yang dimiliki investor dan menambah
bahwa H4 diterima. Dapat disimpulkan dana yang dimiliki oleh perusahaan.
bahwa variabel profitabilitysebagai Sehingga hal ini dapat memengaruhi nilai
pemoderasi memiliki pengaruh dan perusahaan bagi para investor.
memperkuat pengaruh variabel debt policy Menurut teori signaling perusahaan dapat
terhadap firm value tanpa dimoderasi oleh mengirimkan sinyal melalui informasi
profitability. yang diberikan melalui laporan keuangan
dan dapat memberikan dampak positif dan
Menurut penelitian Darmayanti negatif, namun dalam variabel dividend
(2018), Debt policy adalah kebijakan yang policy, perusahaan akan memberikan
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 53 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

sinyal akan dapat memberikan pengaruh dividen mempunyai hubungan yang erat
yang signifikan sehingga investor akan dengan kemampuan perusahaan di dalam
lebih mau menginvestasikan dananya menghasilkan profitabilitas perusahaan.
sehingga akan meningkatkan firm value. 4) Dapat disimpulkan bahwa variabel
2) Debt policy mempunyai pengaruh yang profitability sebagai pemoderasi memiliki
signifikan dan positif terhadap firm value. pengaruh dan memperkuat pengaruh
Hasil tersebut sejalan dengan hasil variabel debt policy terhadap firm value
penelitian yang dilakukan oleh Septiani et tanpa dimoderasi oleh
al. (2018) dan Setiyawati et al., (2017), profitability.Menurut penelitian
dan Pracihara (2016), yang menyatakan Darmayanti (2018), Debt policy adalah
bahwa dari penelitian yang dilakukan kebijakan yang menentukan seberapa
mengenai debt policy terhadap firm value, besar kebutuhan dana perusahaan dibiayai
maka didapatkan hasil bahwa debt policy oleh hutang. Kebijakan hutang termasuk
memiliki pengaruh yang signifikan positif kebijakan pendanaan perusahaan yang
terhadap nilai perusahaan.Hasil dari bersumber dari eksternal. Utang (debt)
penelitian ini tidak mendukung teori trade adalah instrumen yang sangat sensitif
off. Penggunaan hutang yang tinggi akan terhadap perubahan nilai perusahaan.
menyebabkan timbulnya biaya Semakin tinggi proporsi utang maka
kebangkrutan, biaya keagenan, beban semakin tinggi harga saham, namun pada
bunga yang semakin besar dan sebagainya. titik tertentu peningkatan utang akan
Apabila biaya kebangkrutan semakin menurunkan nilai perusahaan karena

besar, tingkat keuntungan yang manfaat yang diperoleh dari penggunaan


disyaratkan oleh pemegang saham juga utang lebih kecil dari pada biaya yang
semakin tinggi. Biaya modal hutang juga ditimbulkannya. Sehingga mendukung
akan semakin tinggi karena pemberi hasil penelitian ini yang menyatakan
pinjaman akan membebankan bunga yang bahwa profitability sebagai variabel
tinggi sebagai kompensasi kenaikan risiko pemoderasi antara pengaruh debt policy
kebangkrutan. terhadap firm value, dimana profitability
3) Profitability sebagai pemoderasi memiliki perusahaan yang besar makan akan
pengaruh dan memperkuat pengaruh mengurangi debt policy untuk meminjam
variabel dividend policy terhadap firm pendanaan bagi kegiatan usaha
value tanpa dimoderasi oleh perusahaan, karena perusahaan akan
profitability.Hasil penelitian yang menggunakan profitability nya sebagai
dilakukan oleh Ganar (2018) menyatakan laba ditahan yang digunakan untuk dana
bahwa profitabilitas memiliki pengaruh memperluas bisnis usaha perusahaan.
yang signifikan terhadap nilai perusahaan.
Profitabilitas yang dihasilkan perusahaan Saran
menjadi penentu baik buruknya kinerja Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan
keuangan suatu perusahaan. Apakah laba yang didapat maka peneliti menyarankan
yang diperoleh akan diberikan semua atau beberapa hal yang diharapkan dapat membantu
sebagiannya ditahan mempunyai implikasi pihak perusahaan di dalam meningkatkan firm
pada naik turunnya harga saham atau nilai value. Saran yang diberikan sebagai berikut:
perusahaan. Karena itu pada penelitian ini 1. Perusahaan-perusahaan yang terdaftar di
menggunakan variabel profitability Indonesia Stock Exchange sebaiknya
sebagai pemoderasi pengaruh dividend melakukan audit keuangan secara rutin
policy terhadap firm value.Profitability dan menganalisa lebih dalam faktor yang
yang didapatkan oleh perusahaan akan dapat memengaruhi nilai perusahaan baik
mempunyai peranan yang cukup penting secara langsung maupun tidak langsung.
di dalam keputusan dividend policy pada 2. Faktor-faktor yang memengaruhi nilai
sebuah perusahaan, yang mana peranan perusahaan dalam penelitian ini hanya
profitability ini pada tujuan akhir terdiri dari tiga variabel yaitu dividend
perusahaan adalah untuk mencapai nilai policy, debt policy, dan profitability.
perusahaan yang maksimal. Kemampuan Sedangkan selain ketiga faktor tersebut
suatu perusahaan untuk membayarkan
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 54 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

masih banyak faktor lain yang kopertis wilayah x Vol.3, No. 3, pp.
memengaruhifirm value. 445-454.
3. Penelitian ini hanya menggunakan data Dewi, L. C dan Nugrahanti, Y. W. 2014,
dari perusahaan sektor manufaktur, Pengaruh Struktur Kepemilikan dan
sehingga tidak menggunakan data dari Dewan Komisaris Independen
sektor selain manufaktur, sebaiknya terhadap Nilai Perusahaan Studi pada
penelitian selanjutnya menggunakan Perusahaan Industri Barang Konsumsi
sektor lainnya seperti: Sektor Property & di BEI Tahun 2011-2013.Kinerja,
Real Estate, Sektor pertambangan, dan Vol.18, No. 1, 64-80.
lainnya yang terdaftar di Indonesia Stock Dewi, L. G. K. dan Dewi, A. A.2016.
Exchange. Pengaruh Diversitas Dewan Komisaris
dan Direksi Pada Perusahaan Pada
DAFTAR PUSTAKA Perusahaan Sektor Keuangan yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Akhtar, W. M., Khan, F. A., Shahid, A., and Tahun 2009-2013.E-Jurnal Akuntansi
Ahm, Jehangir. 2016. Effects of Debt UniversitasUdayana, Vol.16, No. 1,
on Value of a Firm. Journal of Hal. 812-836. ISSN: 2302-8556.
Accounting &Marketing, Vol 5, Issue Eisenhardt, K. M. 1989. ”Agency theory; an
4. pp. 1-4. ISSN: 2168-9601. assessment and review”. Academy of
Antari, D. A. P. P. & Dana, I. M. 2013. Management Review, Vol. 14,pp. 57-
Pengaruh Struktur Modal, 74.
Kepemilikan Manajerial, Dan Kinerja Esana, R. &Darmawan, A. 2017. Pengaruh
Keuangan Terhadap Nilai Perusahaan. Kebijakan Dividen dan Keputusan
E-Jurnal Manajemen Universitas Investasi terhadap Nilai Perusahaan
Udayana Vol 2, No 3. Hal. 274-288. serta Dampaknya terhadap
Berzkalne, I. & Zelgalve, E. 2014. Intellectual Profitabilitas t+1 Studi pada Sub
Capital and Company Value. Procedia Sektor Industri Barang Konsumsi yang
Social and Behavioral Science, Vol. Terdaftar di BEI Periode 2006-
110,pp. 887-896. 2016.Jurnal Administrasi Bisnis JAB,
Cahyaningdyah, D & Ressany, Y. D. 2012. Volume. 50, No.6, hal. 201-210. ISSN
PengaruhKebijakan Manajemen online: ISSN: 2039-2117.
Keuangan TerhadapNilai Perusahaan. Ganar, Y. B. 2018. Pengaruh Kebijakan
Jurnal Dinamika Manajemen. Volume deviden dan Profitabilitas terhadap
3, No. 1, Hal. 20-28. nilai perusahaan pada perusahaan yang
Chung, K. H. and Pruitt, S. 1994. A Simple terdaftar di Bursa Efek Indonesia
Approximation of Tobin’s Q, periode 2013-2017.Jurnal Sekuritas
FinancialManagement, Vol 23 3, Saham, Ekonomi, Keuangan dan
pp.70-74. Investasi, Vol.2, No.1, hal.32-44.
Darmayanti, F.E., Sanusi, F., dan Widya, I.U. ISSN online: 2581-2777 & ISSN
2018. Pengaruh Kepemilikan print: 2581-2696
Manajerial, Kepemilikan Institusional, Ghozali, I. 2016. Aplikasi Analisis
dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Multivariate dengan Program IBM
Perusahaan Studi Pada Perusahaan SPSS. 23. Edisi 8. Semarang: BPFE
Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Universitas Diponegoro No. 6,
Efek Indonesia Periode 2011-2015. Hal.201-210.
Jurnal SAINS: Jurnal Manajemen dan Godfrey, J. H., Hamilton, T. & Holmes. 2013.
Bisnis, Volume XI, Nomor 1, Hal.1- Accounting Theory.8th Edition.
20. p-ISSN: 1978-2241 e-ISSN:2541- Queensland: John Wiley and Sons Inc.
1047. Hemastuti, C. P. 2014. Pengaruh Profitabilitas,
Dewi, A. S., Sari, D. dan Abaharis, H. 2018. Kebijakan Dividen, Kebijakan
Pengaruh Karateristik Dewan Hutang, Keputusan Investasi Dan
Komisaris Terhadap Kinerja Kepemilikan Insider Terhadap Nilai
Perusahaan Barang konsumsi di Bursa Perusahaan. Jurnal Ilmu dan Riset
Efek Indonesia.Jurnal Benefita Akuntansi. Volume. 3, No.4. Hal.
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 55 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Indriawati, F. 2018. The Impact of Universitas Pandanaran, Volume 4,


Profitability, Debt Policy, Earning Per No.4, pp.1-14. ISSN : 2502-7697.
Share and Dividend Policy on the Makhdalena, 2016. Pengaruh Ownership
Firm Value Empirical Study of Structure dan Corporate Performance
Companies Listed In Jakarta Islamic terhadap Firm Value. Jurnal Ekonomi
Index 2013-2015. Information and dan Keuangan, Vol. 20 No.3, Hal.
Knowledge Management 388-412.
Journal,Volume.8, No.4. ISSN 2224- Miller, M., & Modigliani, F. 1963. Corporate
5758 Paper ISSN 2224-896X Online. income taxes and the cost of capital: a
Irwansyah, Ginting, Y. L., Kusumawardani, correction. American Economic
A., Erdiyanti, J. 2018. Corporate Review, Volume 53, pp.443–453.
Social Responsibility Disclosure, Ming, Mei, H. W., Feng, C. K., Yen, Y. L &
Leverage, and Firm Value: The Huang, S. 2016. Dividend Policy and
Moderating Role of Profitability. the Catering Theory: Evidence from
Advances in Economics, Business and Taiwan Stock Exchange. Managerial
Management Research AEBMR, Finance. Volume 42, No. 10, pp.182-
volume 35, pp.213-218. ISSN: 2352- 205.
5428. ISBN: 978-94-6252-482-8. Nurhayati, M. 2013. Profitabilitas, Likuiditas
Jensen, M. C. dan Meckling, W. H. 1976. Dan Ukuran Perusahaan Pengaruhnya
Theory of the Firm: Managerial Terhadap Kebijakan Dividen Dan
Behavior, Agency Cost and
Ownership Structur. JournalFinancial Nilai Perusahaan Sektor Non Jasa.
Economics, 305-360. Jurnal Keuangan & Bisnis Program
Jensen, M. C. 1993. The Modern Industrial Studi Magister Manajemen Sekolah
Revolution, Exit and the Failure of Tinggi Ilmu Ekonomi Harapan Vol 5,
Internal Control Systems.Journal of No 2.
Finance, 48, 3: 831-880. Normayanti. 2017. Pengaruh Kebijakan
Jensen, M. C. 2002. Value Maximization, Hutang, Kebijakan Dividen
Stakeholder Theory, and The DanProfitabilitas Terhadap Nilai
Corporate Objective Function. Journal Perusahaan.eJournal Administrasi
of Applied Corporate Finance, Bisnis, Volume 5, No.2. hal.376-389.
Morgan Stanley. Vol. 14 3: pages 8- ISSN 2355-5408.
21. Nwamaka, O. C. & Ezeabasili. 2017. Effect of
Jiang, J. and Jiranyakul, K. 2013. Capital Dividend Policies on Firm Value:
Structure Cost of Debt and Dividend Evidence from quoted firms in
Payout of Firms in New York and Nigeria. International Journal of
Shanghai Stock Exchanges. Management Excellence, Volume 8
International Journal of Economics No.2. pp. 956-967.
and Financial Issues. Vol.3, No. 1, Pardede, R. E. 2014. Analisis Jalur Path
pp.113-121. Analysis Teori dan Aplikasi Dalam
Kieso, D. E. 2015. Pengantar Akuntansi. Riset Bisnis. Jakarta: Rineka Cipta.
Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Pascareno, B. E. 2016. Effect of Financial
Kurniasari, W. Dan Warastuti, Y. 2015. The Performance on Company’s Value
Relationship Between CSR and Moderated by Dividend Policy Case
Profitability to Firm Value in Sri- Study: Insurance Company and
Kehati Index. Journal of Economic Banking Company That Listed in
Behaviour, Vol.5, Hal. 31-42. Indonesia Stock Exchange. Jurnal
Lakmsi, B. L., Andini, R., dan Santosa, E.B. Ilmiah Ekonomi Bisnis - Gunadarma
2018. Pengaruh DER, TATO, Firm University, Volume 21, No.3, pp.9-19.
Size Terhadap Harga Saham dengan ISSN: 0853-862X
Kebijakan Deviden sebagai Variabel Pertiwi, P. J. 2016. Pengaruh Kebijakan
Intervening Case Study at Hutang, Keputusan Investasi Dan
Manufacturing Companies Industry Profitabilitas Terhadap Nilai
Basic Chemistry and the Period 2011- Perusahaan Food Andbeveragesyang
2015. Journal of Accounting
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 56 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia. Manajemen dan Bisnis Sriwijaya,


Jurnal EMBA, Vol.4 No.1. Vol.12 No.4, Hal. 357-367.
Pracihara, S.M. 2016.Pengaruh Kebijakan Rahmatia, T. L. 2015. Pengaruh Kepemilikan
Hutang, Kepemilikan Manajerial, Manajerial Terhadap Nilai
Kebijakan Dividen, dan Ukuran Perusahaan: Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan Terhadap Nilai Sebagai Variabel Moderating. Jurnal
Perusahaan Pada Sektor Pertambangan Ilmu & Riset Akuntansi, Vol. 4 No. 3.
yang Terdaftar di BEI Periode 2011- Ramadhani, S. 2015. Pengaruh Corporate
2014. Jurnal Ilmu Manajemen Governance Perception Index Dan
Jurusan Manajemen Fakultas Kebijakan Hutang Terhadap Nilai
Ekonomi Universitas Negeri Surabaya Perusahaan Dengan Kebijakan
Vol.4 No.2, Hal.1-14. Dividen Sebagai Variabel Intervening.
Prasetia, T. E. 2014. Struktur Modal, Ukuran Jurnal Akuntansi, Volume. 4, No. 1.
Perusahaan Dan Risiko Perusahaan Hal.1-12.
Terhadap Nilai Perusahaan Otomotif Riyanti, D. & Yulianto, A. 2018. Catering
Yang Terdaftar Di Bei. Jurnal Riset Theory of Devidend in Devidend
Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Policy: The Evidence from Indonesia.
Akuntansi Vol 2, No 2. Management Analysis Journal,
Prastuti, N. K. 2016. Pengaruh Struktur Volume 7, no.2, pp.42-50. ISSN Print
Modal, Kebijakan Dividen, Dan 2252-6552. ISSN Online 2502-1451
Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai Ross, S. A. 1977. The Determinant of
Financial Structure: The Incentive
Perusahaan Pada Perusahaan
Manufaktur. E-Jurnal Manajemen Signalling Approach. Bell Journal of
Unud, Vol.5, No.3. Economics, Vol. 8, No. 1.
Pratama, I. G. 2016. Pengaruh Ukuran Sari, E. L & Wijayanto, A. 2015. Pengaruh
Perusahaan Dan Leverage Terhadap Keputusan Investasi, Pendanaan dan
Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Dividen terhadap Nilai Perusahaan
Sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal dengan Risiko sebagai Variabel
Manajemen Universitas Udayana, Mediasi. Management Analysis
Vol. 5, No. 2. Journal. Volume 4, No.4, Hal. 281-
Prempeh, K.B., Sekyere, A.M., and Asare, 291.
E.N. 2016. The Effect of Debt Policy Septiani, R., Paramita, P.D., dan Ariesta, M.
on Firms' Performance: Empirical 2018. The Influence of Profitabiluty
Evidence fromListed Manufacturing and Debt Policy to Firm Value with
Companies on the Ghana Stock Dividend Policy as Intervening
Exchange. MPRA Paper Journal, No. Variable A Case Study of A
75200, pp.1-12. Manufacturing Company In
Priyatno, Duwi. 2016. SPSS Handbook: Indonesia’s Stock Exchanges 2012-
Analisis Data, Olah Data, & 2016. Journal of
Penyelesaian Kasus-Kasus Statistik. AccountingUniversitas Pandanaran,
Jakarta: PT Buku Seru. Volume 4, No.4, pp.1-20. ISSN :
Putra, A. N. 2016. Pengaruh Kebijakan 2502-7697.
Dividen, Likuiditas, Profitabilitas Dan Setiyawati, L., Wahyudi, S., and Mawardi, W.
Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai 2017. The Influence of Dividend
Perusahaan. E-Jurnal Manajemen Policy, Debt Policy, Independent
Universitas Udayana, Vol. 5, No.7. Commissioner, and Institutional
Rahayu, S. dan Nugroho, S. 2014. Pengaruh Ownership on the Firm Value With
Komposisi dan Pendidikan Dewan Growth Opportunities as Moderator
Perusahaan Terhadap Nilai Variable Study on Non-Financial
Perusahaan Dalam Pelaksanaan Good Companies Listed on IDX in the
Corporate Governance Pada Badan Period of Years of 2012-2015. Jurnal
Usaha Milik Negara Yang Terdaftar di Bisnis STRATEGI, Volume 26, No.
Bursa Efek Indonesia.Jurnal 2,pp. hal. 146-162. P-ISSN: 1410-
1246, E-ISSN: 2580-1171
Journal Of Business & Applied Management
Versi Online: http://journal.ubm.ac.id/ Vol.12 (No. 1 ) : 57 - 106 Th. 2019
Hasil Penelitian p-ISSN: 1979-9543
e-ISSN: 2621-2757

Sugiyono. 2015. Statistika untuk Penelitian. Boards in Firm Performance: A


Bandung: Alfabeta. Review and Research
Suharyadi, & Purwanto. S. K. 2011. Statistika: Agenda.International Conference on
Untuk Ekonomi dan Keuangan Business, Accounting, Finance, and
Modern. Jakarta: Salemba Empat. Economics, Universiti Tunku Abdul
Suharyadi, & Purwanto. S. K. 2015. Statistika: Rahman, Kampar, Perak, Malaysia.
Untuk Ekonomi dan Keuangan Hal. 629-629.
Modern. Edisi 2. Buku 2. Jakarta: Wijaya, B. I. 2015. Pengaruh Profitabilitas
Salemba Empat. Terhadap Nilai Perusahaan Kebijakan
Sujarweni, V.W. 2014. Metodologi Penelitian: Dividen Dan Kesempatan Investasi
Lengkap, Praktis, dan Mudah Sebagai Variabel Mediasi. E-Jurnal
Dipahami. Yogyakarta: Pustaka Baru Manajemen Unud, Vol.4, No.12.
Press. Wiyono, L. I. 2013. Pengaruh Struktur
Sulistianingsih, E. D. 2016. Pengaruh Kepemilikan, Kebijakan Dividen Dan
Kepemilikan Manajerial Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Nilai
Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Pada Industri Manufaktur
Perusahaan Melalui Kebijakan Yang Terdaftar Di Bei Periode 2009-
Dividen. Jurnal Ilmu dan Riset 2011. Kajian Ilmiah Mahasiswa
Manajemen Vol.5 No.12. Manajemen Vol 2, No 3.
Sumanti, J. C. 2015. Analisis Kepemilikan Wongso, A. 2013. Pengaruh Kebijakan
Manajerial, Kebijakan Hutang Dan Dividen, Struktur Kepemilikan, Dan
Profitabilitas Terhadap Kebijakan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai
Dividen Dan Nilai Perusahaan pada Perusahaan Dalam Perspektif Teori
Perusahaan Manufaktur Yang Agensi Dan Teori Signaling. Jurnal
Terdaftar Di Bei. Jurnal EMBA, Vol.3 Ilmiah Mahasiswa Manajemen Vol 1,
No.1. No 5.
Suryabrata, S. 2014. Metodologi Penelitian.
Jakarta: Rajawali Pers.
Tan, S.S. and AuYong, H.N. 2017. The Role
of Women Directors on Corporate

You might also like