1 PB
1 PB
1 PB
1
Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Garut. Jalan Jati
No. 42B, Tarogong, Garut, Jawa Barat 44151
Email : framesti@uniga.ac.id
Abstract
Article Info:
Received: 7 June 2020 Sea pandanus plants are plants that are spread along the coast in Indonesia. Pandan sea
Accepted: 8 September fruit itself has never been used by the community, so it becomes waste on the beach. The
2020 purpose of this study was to make a formulation of effervescent granules from ethanolic
DOI: extracts of sea pandanus (Pandanus tectorius) which has analgesic activity. The method
10.33772/pharmauho. used for extraction is the maceration method using 96% Ethanol solvent. The
v6i2.12309 effervescent granule formula consists of ethanol extracts of sea pandanus, sodium
bicarbonate, citric acid, tartaric acid, mannitol, lactose, PVP, aerosils and orange dyes.
The difference of the three formulas are the ratio of the concentration of sodium bicarbonate which is 25%, 30% and
35%, respectively. The results show that the best formula is formula I, which fulfills the organoleptic test requirements,
water content, rest angle, real specific gravity test, incompressible density test, compressibility, disperse time and pH.
The analgesic activity test results using siegmund method known analgesic activity of formula I as the best formula
with a dose of 125 mg / kg BW and aspirin as a comparison with a dose of 65 mg / kg body weight. In conclusion, sea
pandanus extract has an analgesic effect with a protective power of 83.68%.
Keywords: analgetic, effervescent granules, pandanus tectorius
Abstrak
Tanaman pandan laut merupakan tanaman yang tersebar disepanjang pesisir pantai di Indonesia. Buah pandan laut
sendiri belum pernah dimanfaatkan masyarakat, sehingga menjadi limbah di pantai. Tujuan penelitian ini adalah untuk
membuat formulasi sediaan granul effervescent dari ekstrak etanol buah pandan laut (Pandanus tectorius) yang
mempunyai aktivitas analgetik. Metode yang digunakan untuk ekstraksi adalah metode maserasi dengan
menggunakan pelarut Etanol 96%. Formula granul effervescent terdiri dari ekstrak etanol buah pandan laut, natrium
bikarbonat, asam sitrat, asam tartrat, manitol, lakrosa, PVP, aerosil dan pewarna jingga. Perbedaan dari ketiga formula
yaitu pada perbandingan konsentrasi natrium bikarbonat yang berturut-turut yaitu 25%, 30% dan 35%. Hasil
menunjukan bahwa formula terbaik yaitu formula I, yang memenuhi syarat uji organoleptik, kadar air, sudut istirahat,
uji bobot jenis nyata, uji bobot jenis mampat, kompresibilitas, waktu dispersi dan pH. Hasil uji aktivitas analgetik
sediaan dengan menggunakan metode siegmund diketahui aktivitas analgetik formula I sebagai formula terbaik
dengan dosis ekstrak 125 mg/Kg BB dan aspirin sebagai pembanding dengan dosis 65 mg/Kb BB. Kesimpulannya
ekstrak buah pandan laut memiliki efek analgetik dengan daya proteksi 83,68%.
Kata kunci: analgesik, granul effervescent, pandan laut
60
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan 2020; 6(2):60-66 Framesti F., dkk
61
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan 2020; 6(2):60-66 Framesti F., dkk
2.2.3 Evaluasi lebih dari 2,5 detik. Sudut diam adalah permukaan
2.2.3.1 Organoleptis bebas dari tumpukan granul dengan bidang horizontal.
Pengukuran sudut diam merupakan metode tidak
Pengamatan organoleptik meliputi perubahan
langsung untuk mengukur kemampuan alir granul.
bentuk, bau, dan warna terhadap sediaan granul
Sudut diam dapat dihitung dengan cara ditimbang 25
effervescent setiap evaluasi yang dilakukan, dilakukan
gram granul, kemudian ditempatkan pada corong alat
replikasi sebanyak 3 kali.
uji waktu alir dalam keadaan tertutup. Dibuka
2.2.3.2 Waktu Alir penutupnya dibiarkan granul mengalir, dihitung sudut
diamnya dan dilakukan sebanyak 3 kali. Bila sudut
Waktu alir dapat dihitung dengan cara ditimbang
diam lebih kecil atau sama dengan 30°C menunjukkan
25 gram granul, kemudian ditempatkan pada corong
bahwa granul dapat mengalir bebas [10].
alat uji waktu alir dalam keadaan tertutup, dibuka
penutupnya dibiarkan granul mengalir, dicatat 2.2.3.3 Kadar Air
waktunya dan dilakukan sebanyak 3 kali. Persyaratan
Kadar air dilakukan dengan cara dimasukkan 2
dari waktu alir adalah 100 gram granul tidak lebih dari
gram granul ke dalam piring logam, selanjutnya
10 detik, sehingga 25 gram granul waktu alirnya tidak
dimasukkan dalam alat Moisture Ballance, diatur
62
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan 2020; 6(2):60-66 Framesti F., dkk
panas yang digunakan pada suhu 70°C lalu diukur proses ekstraksi untuk mengambil senyawa metabolit
pada waktu 10 menit hingga diperoleh angka yang sekunder pada buah pandan laut. Proses ekstraksi
ditetapkan dalam % [11]. dilakukan dengan cara maserasi. Hal ini bertujuan
untuk mencegah terjadinya kerusakan pada zat yang
2.2.3.4 Bobot Jenis
tidak tahan panas. Hasil maserasi diperoleh ekstrak
Sejumlah 50 gram granul dimasukkan ke dalam kental sebanyak 30 gram dengan rendemen ekstrak
gelas ukur, dicatat volumenya dan ditimbang bobot 7,5%.
granul yang digunakan untuk pengujian ini. Bobot
nyata yang baik adalah 0,2 - 0,6 g/mL. Dihitung bobot
jenis nyata granul dengan persamaan 1 berikut:
P = W/V (1)
Ket: P = bobot jenis nyata,
W= bobot granul
V = volume granul.
63
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan 2020; 6(2):60-66 Framesti F., dkk
Perbedaan dari ketiga formula natrium di antara sel, hal ini menyebabkan meningkatnya
bikarbonat yaitu persentase penambahan natrium absorpsi zat aktif yang bersifat hidrofilik. Selain itu,
bikarbonat di setiap formula. Asam sitrat memiliki proses peningkatan absorpsi juga disebabkan oleh gas
fungsi untuk menghasilkan proses effervescing karena yang dihasilkan dari CO2 yang berpartisi pada
mampu terhidrolisis oleh air sehingga melepaskan membrane sel [10].
asam yang bisa bereaksi dengan natrium bikarbonat, Penggunaan PVP konsentrasi 2,5%
yang kemudian menghasilkan gas karbon dioksida dan menghasilkan granul yang kuat dan cepat larut.
air. Sediaan effervescent mampu meningkatkan Pemanis dan perasa jeruk digunakan untuk
absorpsi zat aktif. Hal ini dikarenakan karbon dioksida memberikan rasa segar dan memperbaiki aroma dari
yang dihasilkan melalui proses effervescing, mampu sari kering buah pandan laut [10]. Evaluasi yang
menginduksi permeabilitas dari zat aktif sehingga dilakukan untuk mendapatkan bentuk granul yang
mengubah jalur penetrasi zat aktif menjadi paraseluler. sesuai dengan persyaratan fisik dan kimia yang baik,
Jalur paraseluler merupakan rute utama absorpsi zat meliputi pengujian organoleptik, kandungan lembab,
aktf yang bersifat hidrofilik karena solut berdifusi ke waktu melarut, pH larutan, kecepatan alir, sudut diam,
dalam ruang interseluler di antara sel epitel. Karbon bobot jenis nyata, bobot jenis mampat, dan pengujian
dioksida (CO2) mampu memperluas ruang interseluler aktivitas analgetik granul effervescent.
Tabel 2. Evaluasi granul Effervescent ekstrak pandan laut
Evaluasi Formula
I II III
Bau Simplisia simplisia simplisia
Rasa Asam dan asin Asam dan asin Asam dan asin
Warna Coklat Muda Coklat muda Coklat Jingga
Sensasi Dingin Dingin -
Waktu Alir 8,94±0,39 g/s 6,76±0,30 g/s 8,79±0,43 g/s
Kadar Air 2,85±0,01 % 1,76±0,10 % 2,75±0,36 %
Sudut Istirahat 26,35±1,37˚ 32,33±0,95˚ 30,64±9,17˚
Bobot jenis Nyata 0,37±0,01 gram/mL 0,42±0 gram/mL 0,38±0,01 gram/mL
Bobot jenis Mampat 0,45±0,01 gram/mL 0,62±0,01 gram/mL 0,51±0,01 gram/mL
pH 6,61±0 5,84±0,15 5,98±0,005
Waktu Dispersi 2,26±0,02 Menit 2,44±0,04 menit 2,69±0,27 menit
FI FII FIII
FI FII FIII
Hasil evaluasi sifat alir dari granul effervescent mengetahui apakah aliran granul sudah sesuai
menunjukan bahwa formula I dan III sesuai dengan persyaratan, karena dengan sifat alir yang baik akan
persyaratan Farmakope Indonesia edisi IV yaitu ≥ 4 memengaruhi pengeluaran isi granul dari dalam
gram/detik, sedangkan formula II tidak memenuhi wadah sediaan yang digunakan. Pada uji ini
rentang tersebut. Uji sifat alir granul dilakukan untuk didapatkan hasil bahwa semua formula granul
64
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan 2020; 6(2):60-66 Framesti F., dkk
memiliki sifat alir yang baik, memenuhi persyaratan persyaratan yang diharuskan yaitu kurang dari 5
yaitu ≥ 4 gram/detik. menit.
Kecepatan alir dipengaruhi oleh bentuk, ukuran, Pengujian waktu dispersi merupakan evaluasi
porositas, densitas, gaya gesek serta kondisi yang harus dilakukan pada proses pembuatan sediaan
percobaan. Dengan bobot molekul dan densitas yang effervescent karena kemampuan dispersi yang cepat
bekas akan menyebabkan granul mudah mengalir. merupakan salah satu karakteristik dari sediaan
Asam tartat mempunyai densitas yang lebih besar effervescent. Sediaan effervescent yang baik
dibanding asam sitrat sehingga granul dengan asam mempunyai waktu larut < 5 menit. Ketiga formulasi
tartrat lebih banyak akan memiliki densitas yang lebih memenuhi persyaratan tersebut, hal ini dikarenakan
besar. Dari ketiga formulasi, dapat dilihat saat granul kontak dengan air, akan menghasilkan CO2
perbandingan kadar asam dan basa yang terkandung dari reaksi asam basa sehingga memudahkan proses
bervariasi. Hal ini menyebabkan kecepatan alir ketiga kelarutannya. Hal ini, menunjukan bahwa
formulasi bervariasi [12,13,14,15]. perbandingan antara asam tartrat, asam sitrat dan
Uji waktu melarut dan pH sediaan digunakan natrium bikarbonat serta bahan lainynya telah
untuk mengetahui apakah sediaan granul effervescent memenuhi persyaratan. Pengujian waktu dispersi
yang telah dibuat sesuai dengan persyaratan. dilakukan triplo dengan tiga kemasan granul, hal ini
Persyaratan pada granul effervescent yaitu dimaksudkan agar hasil yang didapat lebih akurat
kemampuan melarut harus lebih cepat, yaitu kurang [10,14].
dari 5 menit [10,14]. Ketiga formulasi memenuhi
Tabel 3. Rata-rata Geliat Setelah Pemberian Asetosal dan Sediaan Uji
Tabel 5. Persentase Efektivitas Analgetik Granul Effervescent Ekstrak Etanol Buah Pandan Laut Dibandingkan
Pembanding (Asetosal)
Granul effervescent ekstrak etanol buah pandan total persentase efektivitas analgetik granul
laut formula I menunjukkan angka rata-rata effervescent ekstrak etanol buah pandan laut sebesar
persentase proteksi sebesar 55,21%. Hasil rata-rata 83,65%.
65
Pharmauho: Jurnal Farmasi, Sains, dan Kesehatan 2020; 6(2):60-66 Framesti F., dkk
66