Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Handayanto, 02, 195-200, NURAINI & ZAHRO (UB) - N

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 6

Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 2 : 195-200, 2020

e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.2.2

PENGARUH APLIKASI ASAM HUMAT DAN PUPUK NPK


TERHADAP SERAPAN NITROGEN, PERTUMBUHAN
TANAMAN PADI DI LAHAN SAWAH
The Effect of Application of Humic Acid and NPK Fertilizer on
Nitrogen Uptake and Growth of Rice Plant in Rice Field

Yulia Nuraini*, Annisauz Zahro


Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Jl. Veteran Malang 65145
*Penulis korespondensi: ynuraini@ub.ac.id

Abstract
The decline in lowland rice production can be caused by nitrogen nutrient loss through volatilization.
The application of humic acid and NPK fertilizer can be a solution. This study aimed to determine
the effect of humic acid and NPK fertilizer on nitrogen uptake by rice plant, rice plant growth, and
nitrogen residues in paddy soils. This study used a randomized block design with 8 treatments and 3
replications. The NPK fertilizer used for this strudy was Phonska NPK 15-15-15. The treatments
included K (control), A (5 kg humic acid ha-1), P (240 kg Phonska ha-1), A1 (1 kg humic acid ha-1 +
240 kg Phonska ha-1), A2 (2 kg humic acid ha-1 + 240 kg Phonska ha-1), A3 (3 kg humic acid ha-1 +
240 kg Phonska ha-1), A4 (4 kg humic acid ha-1 + 240 kg Phonska ha-1), and A5 (5 kg humic acid ha-
1 + 240 kg Phonska ha-1). The parameters observed were nitrogen uptake in rice plant, rice plant

growth, and nutrient residues in the soil. The results showed that humic acid and Phonska 15-15-15
fertilizer significantly affected N nutrient uptake, the highest effect was found in the A3 treatment
which was 1.03 g plant-1 in 4 weeks after planting (WAP) and 1.77 g plant-1 in 6 WAP. Humic acid
and Phonska 15-15-15 NPK fertilizer yielded the highest plant height at 4 WAP and 6 WAP for the
A3 treatment. The number of tillers at the age of 4 WAP gave the highest results, namely in the
treatments of A3 and A4 as many as 3.33 tillers. At the age of 6 WAP the treatment that gave the
highest results was the A3 treatment with 8 tillers. The A3 treatment significantly affected the soil
nitrogen, soil pH, and soil organic-C with the values of 0.23%, 6.69. and 3.10%, respectively.
Keywords: humic acid, NPK Phonska 15-15-15 fertilizer, rice

Pendahuluan hal yang berkaitan dengan pengelolaan sumber


daya lahan yang kurang optimal. Demi
Padi merupakan komoditas pangan utama di tercapainya produksi pertanian yang optimal
Indonesia. Di Jawa Timur produktivitas padi maka kesuburan tanah perlu dipelihara dengan
sawah sebesar 5,8 t ha-1 pada tahun 2017, baik.
sedangkan pada tahun 2018 sebesar 5,7 t ha-1 Salah satu permasalahan yang sering terjadi
(BPS, 2018). Produksi padi sawah di Jawa Timur dan menyebabkan rendahnya kesuburan tanah
pada tahun 2017 sebesar 12 juta ton, sedangkan adalah permasalahan kehilangan unsur hara pada
pada tahun 2018 sebesar 10 juta ton (BPS, 2019). tanah terutama pada unsur hara nitrogen.
Keberhasilan produksi pertanian tersebut Adanya permasalahan pada tanah sawah berupa
tergantung pada kemampuan mengelola sumber hilangnya unsur hara nitrogen maka dilakukan
daya lahan secara optimal dan upaya untuk mengatasi permasalahan yaitu
berkesinambungan. Menurunnya produksi padi dengan pemberian asam humat. Asam humat
sawah tersebut dapat disebabkan oleh beberapa atau humus merupakan senyawa yang berwarna
http://jtsl.ub.ac.id 195
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 2 : 195-200, 2020
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.2.2

gelap (coklat kehitaman) dan bertekstur gembur tanah dan tanaman dilakukan di Laboratorium
yang berasal dari sisa-sisa hewan dan tumbuhan Kimia Tanah, Jurusan Tanah, Fakultas Pertanian,
serta telah mengalami perombakan oleh Universitas Brawijaya. Bahan yang digunakan
organisme yang ada di dalam lapisan tanah meliputi benih padi varietas Ciherang, asam
(Pettit, 2018). Asam humat ini dapat humat “HUMIKA”, pupuk NPK Phonska 15-
memperbaiki perkembangan akar dan serapan 15-15, pupuk Urea dan pupuk KCl sebagai
unsur hara, sehingga meningkatkan jumlah pupuk tambahan dan sampel tanah pada lahan
anakan, tinggi tanaman, jumlah anakan total dan sawah Desa Putukrejo, Kecamatan Kalipare,
jumlah anakan produktif (Suwardi et al., 2009; Kabupaten Malang. Karakteristik tanah yang
Ruhaimah et al., 2009). Secara biologis, asam digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
humat berpengaruh terhadap aktivitas berikut: pH (H2O) = 6,10, N-total = 0,13%, P-
mikroorganisme, dan meningkatkan tersedia = 3,10 ppm, C-organik = 2,02%, dan
pertumbuhan akar. Secara kimia, asam humat rasio C/N = 15,38. Penelitian dilaksanakan
mampu menyerap dan mengikat kompleks dengan Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang
unsur-unsur nutrisi tanaman. Secara nutrisi, asam terdiri atas 8 perlakuan dan 3 kali ulangan, yakni
humat menyediakan nitrogen, fosfor, dan sulfur K (kontrol tanpa asam humat dan pupuk
bagi tanaman dan mikroorganisme Phonska), A (asam humat 5 kg ha-1), P (pupuk
(Hadjowigeno, 1989). Fraksi humat mempunyai Phonska 240 kg ha-1), A1 (asam humat 1 kg ha-1
muatan negatif yang berasal dari disosiasi ion H + Phonska 240 kg ha-1), A2 (asam humat 2 kg ha-
dari berbagai gugus fungsional, yang 1 + Phonska 240 kg ha-1), A3 (asam humat 3 kg

menyebabkan fraksi humat mempunyai kapasitas ha-1 + Phonska 240 kg ha-1), A4 (asam humat 4
tukar kation (KTK) sangat tinggi (lebih dari 200 kg ha-1 + Phonska 240 kg ha-1), A5 (asam humat
meq 100 g-1) sehingga fraksi humat dapat 1 kg ha-1 + Phonska 240 kg ha-1). Parameter yang
meningkatkan kemampuan tanah dalam diamati meliputi serapan hara N pada 4 dan 6
mengikat, menjerap dan mempertukarkan MST, pertumbuhan tanaman padi berupa tinggi
kation, sehingga dapat mencegah terjadinya tanaman dan jumlah anakan pada 2, 4 dan 6
kehilangan unsur hara (Suwardi dan Darmawan, MST, serta pH, C-Organik, dan Residu N-total
2009). pada 110 HST. Data yang diperoleh kemudian
Perbaikan kesuburan tanah sawah yang dianalisis dengan Analysis of Variance (ANOVA)
umum dilakukan oleh petani adalah dengan Uji-F taraf 5% untuk mengetahui pengaruh
pemberian pupuk majemuk NPK sebagai perlakuan yang diteliti. Apabila didapatkan
penyedia hara untuk tanaman padi. Pupuk NPK pengaruh nyata, maka data yang diperoleh diuji
yang banyak digunakan adalah NPK Phonska kembali dengan uji lanjut Duncan’s Multiple Range
15-15-15 sebagai penyedia hara bagi tanaman Test (DMRT) taraf 5%.
padi. Pupuk NPK Phonska 15-15-15
mengandung Nitrogen (N) 15%, Fosfor (P2O5)
15%, Kalium (K) 15%, Sulfur (S) 10% dan kadar
Hasil dan Pembahasan
air maksimal 2% (Petosida Gresik, 2019). Pupuk Serapan nitrogen
NPK Phonska 15-15-15 dapat menggantikan
Salah satu indikator tercukupinya unsur hara
penggunaan pupuk tunggal seperti Urea, SP-36
dalam tanaman adalah serapan hara. Kandungan
dan KCl. Berdasarkan uraian tersebut penelitian
nitrogen dalam jaringan tanaman dipengaruhi
dilakukan untuk mengetahui pengaruh aplikasi
oleh penyerapan ion nitrat dan amonium oleh
asam humat dan pupuk NPK Phonska 15-15-15
tanaman. Hal ini dimungkinkan oleh lambatnya
terhadap serapan nitrogen dan pertumbuhan
pergerakan nitrogen khususnya dalam bentuk
tanaman padi serta residu hara berupa nitrogen
NH4+ dalam larutan tanah (Tisdale et al., 1990).
di lahan sawah.
Hasil analisis ragam aplikasi asam humat dan
pupuk NPK Phonska 15-15-15 dengan berbagai
Bahan dan Metode tingkatan dosis berpengaruh nyata pada serapan
N baik pada 4 maupun 6 MST, sedangkan hasil
Penelitian dilaksanakan pada Januari hingga Juni
uji lanjut menunjukkan perlakuan A3 berbeda
2019 di lahan sawah Desa Putukrejo, Kecamatan
nyata dibandingkan perlakuan lainnya (Tabel 2).
Kalipare, Kabupaten Malang kemudian analisis
http://jtsl.ub.ac.id 196
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 2 : 195-200, 2020
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.2.2

Tabel 2. Rerata serapan N tanaman padi. baik pada 2, 4 maupun 6 MST, sedangkan hasil
uji lanjut menunjukkan perlakuan A3 yang
N serapan (g tanaman-1)
Kode memiliki hasil tertinggi berbeda nyata
4 MST 7 MST dibandingkan perlakuan kontrol (Tabel 3).
K 0,41 a 0,57 a
A 0,54 ab 0,87 b
P 0,52 ab 0,77 b Tabel 3. Rerata tinggi tanaman padi.
A1 0,56 b 1,00 c Tinggi Tanaman (cm)
A2 0,61 bc 1,05 c Kode
2 MST 4 MST 6 MST
A3 1,03 e 1,77 e K 19,20 27,23 ab 37,03 ab
A4 0,80 d 1,41 d A 19,13 26,83 a 36,20 a
A5 0,71 cd 1,09 c P 19,13 27,00 a 36,07 a
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf A1 18,63 26,70 a 35,43 a
yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak A2 19,83 28,80 abc 40,47 c
berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%. A3 19,67 29,14 bcd 41,70 c
A4 20,93 30,90 d 39,90 bc
A5 20,60 29,50 cd 41,13 c
Hal ini menunjukkan bahwa tanah pada
perlakuan dengan aplikasi perlakuan tertinggi Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf
yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak
yakni A3 mampu menyediakan unsur hara yang
berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%.
paling optimal untuk pertumbuhan tanaman.
Peningkatan serapan nitrogen oleh tanaman
berkaitan dengan peran asam humat dalam Pemberian asam humat tidak berpengaruh nyata
meningkatkan efisiensi pemupukan nitrogen dan terhadap tinggi tanaman padi pada umur 2 MST.
ketersediaan nitrogen melalui perlambatan Respon perbedaan tinggi tanaman yang baru
pelepasan nitrogen menjadi nitrat (nitrifikasi) muncul setelah tanaman padi berumur 4 MST
sehingga. Hermanto et al. (2012) menyatakan kemungkinan karena bersamaan dengan masa
bahwa pemupukan nitrogen yang dilakukan vegetatif awal tanaman padi. Pemberian asam
bersamaan dengan asam humat dapat humat dapat meningkatkan N-total. Unsur N
meningkatkan ketersediaan nitrogen dalam tanah pada tanaman berfungsi untuk pertumbuhan
yang selanjutnya asam humat berperan untuk vegetatif terutama untuk memperbesar dan
memperlambat lepasnya nitrogen menjadi nitrat. mempertinggi tanaman (Krisna, 2002). Sarno
Persentase N dalam jaringan dan serapan N oleh dan Eliza (2011) mengungkapkan bahwa
adanya penggunaan bahan organik memberikan pemberian asam humat dapat meningkatkan
pengaruh peningkatan kadarnya dibanding tinggi tanaman, bobot tajuk basah dan kering
perlakuan yang lainnya, namun demikian terlihat secara kuadratik. Pengaruh positif pemberian
terjadinya defisiensi N yang ditunjukkan oleh asam humat telah dilaporkan oleh Shaaban et al.
gejala-gejala dan bila dilihat dari presentase N (2010) yang menyatakan bahwa pemberian asam
dalam jaringan < 2,5% yang dikatakan defisiensi humat juga dapat mengurangi penggunaan
menurut Nuryani et al. (2010). pupuk NPK melalui tanah sebesar 25%, dan juga
dapat meningkatkan panjang tangkai, bobot
Pertumbuhan tanaman tangkai, dan biji pada tanaman padi.
Tinggi tanaman
Jumlah anakan
Tinggi tanaman merupakan ukuran tanaman
Nitrogen selain berperan dalam pertumbuhan
yang sering diamati baik sebagai indikator
vegetatif tanaman, juga berperan dalam
pertumbuhan maupun sebagai parameter yang
pembentukan jumlah anakan produktif. Hal ini
digunakan untuk mengukur pengaruh
memungkinkan dengan semakin tingginya
lingkungan atau perlakuan yang diterapkan
kandungan nitrogen dan serapan N maka jumlah
(Sitompul dan Guritno, 1995). Hasil analisis
anakan produktif juga semakin banyak (Winarso,
ragam aplikasi asam humat dan pupuk NPK
2005). Hasil analisis ragam aplikasi asam humat
Phonska 15-15-15 dengan berbagai tingkatan
dan pupuk NPK Phonska 15-15-15 dengan
dosis berpengaruh nyata pada tinggi tanaman
http://jtsl.ub.ac.id 197
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 2 : 195-200, 2020
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.2.2

berbagai tingkatan dosis berpengaruh nyata hasil uji lanjut menunjukkan perlakuan A3 yang
terhadap jumlah anakan baik pada 4 maupun 6 memiliki hasil tertinggi berbeda nyata
MST, sedangkan hasil uji lanjut menunjukkan dibandingkan perlakuan control (Tabel 5).
perlakuan A3 yang memiliki hasil tertinggi
berbeda nyata dibandingkan perlakuan kontrol
Tabel 5. Hasil analisis pH tanah pada 110 HST.
(Tabel 4). Salah satu unsur hara yang meningkat
pada saat pemberian asam humat adalah Kode pH C- N
nitrogen. Nitrogen merupakan unsur yang cepat Perlakuan (H2O) Organik Total
kelihatan pengaruhnya terhadap tanaman. Krisna (%) (%)
(2002) menyatakan bahwa unsur nitrogen K 6,10 a 1,91 a 0,05 a
memiliki peran penting bagi pertumbuhan A 6,68 b 2,86 b 0,09 a
tanaman khususnya pada fase vegetatif untuk P 6,44 b 2,86 b 0,09 b
meningkatkan pertumbuhan dan jumlah anakan. A1 6,55 b 2,94 b 0,10 bc
Selain nitrogen, asam humat juga mengandung A2 6,47 b 2,94 b 0,12 c
suatu senyawa yang bersifat sebagai zat A3 6,69 b 3,10 b 0,23 f
perangsang pertumbuhan tanaman, berupa A4 6,53 b 2,97 b 0,18 e
senyawa organik yang dapat mendukung proses A5 6,51 b 2,95 b 0,14 d
fisiologi tanaman. Gardiner dan Miller (2004) Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf
menyatakan bahwa senyawa yang memicu yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak
pertumbuhan tanaman dalam asam humat sangat berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%.
banyak, seperti vitamin, asam amino, auksin, dan
Indole Acetic Acid (IAA).
Peningkatan pH tanah dari analisis dasar tanah
Tabel 4. Rerata jumlah anakan tanaman padi. awal dapat disebabkan oleh penambahan asam
humat dapat mempengaruhi kondisi pH tanah
Jumlah Anakan (buah) yang mana asam humat merupakan senyawa
Kode
4 MST 6 MST yang memiliki muatan negatif sehingga asam
K 2,06 a 6,40 a humat dapat memiliki Kapasitas Tukar Kation
A 2,80 abc 6,20 a yang tinggi. Hal ini sesuai dengan pendapat
P 2,53 abc 6,53 ab Suwardi dan Darmawan (2009) yang menyatakan
A1 2,40 ab 6,33 a bahwa dengan adanya Kapasitas Tukar Kation
A2 3,00 bc 7,13 abc tinggi yang dimiliki asam humat maka asam
A3 3,33 c 8,00 c humat dapat meningkatkan kemampuan tanah
A4 3,33 c 7,80 c dalam mengikat, menjerap, dan mempertukarkan
A5 2,93 abc 7,46 bc kation. Selain itu, sesuai dengan keterangan
Keterangan: Nilai rata-rata yang diikuti oleh huruf Firmansyah dan Sumarni (2013), yang
yang sama pada kolom yang sama menunjukkan tidak menyatakan bahwa adanya penambahan asam
berbeda nyata menurut uji DMRT pada taraf 5%. humat dapat berpengaruh pada peningkatan pH
tanah pada beberapa perlakuan, proses
Residu hara dekomposisi bahan organik akan menghasilkan
asam-asam organik maupun asam anorganik,
Kemasaman aktif (pH)
sehingga menimbulkan suasana asam pada tanah.
pH tanah merupakan salah satu sifat kimia tanah Adanya penambahan pupuk Phonska juga dapat
yang dapat menentukan tinggi rendahnya unsur mempengaruhi kondisi pH tanah. Pupuk
hara dapat diserap oleh tanaman. Menurut Phonska yang salah satu kandungannya adalah
Sembiring (2000), unsur hara pada umumnya unsur nitrogen yang diserap tanaman dalam
dapat diserap akar tanaman pada pH tanah netral bentuk nitrat dapat mengalami proses nitrifikasi
karena pada pH yang netral unsur hara dapat yang dapat mempengaruhi kondisi pH tanah. Hal
dengan mudah diserap air. Hasil analisis ragam ini sesuai dengan pendapat Firmansyah dan
aplikasi asam humat dan pupuk NPK Phonska Sumarni (2013), yang menyatakan bahwa
15-15-15 dengan berbagai tingkatan dosis kandungan nitrogen dalam pupuk yang memiliki
berpengaruh nyata terhadap pH tanah sedangkan bentuk amonia atau dalam bentuk lainnya dapat

http://jtsl.ub.ac.id 198
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 2 : 195-200, 2020
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.2.2

berubah menjadi nitrat yang berakibat pada tertinggal dengan jumlah yang meningkat jika
perubahan pH tanah. Nitrifikasi berakibat dalam dibandingkan dengan analisis awal dapat
produksi ion-ion hidrogen dan berpotensi disebabkan oleh adanya bahan organik yang
meningkatkan kemasaman tanah. memberikan tambahan unsur hara kedalam
tanah. Hal ini mengidentifikasikan bahwa telah
C-organik
terjadi pelepasan hara dari proses dekomposisi
Hasil analisis ragam aplikasi asam humat dan bahan organik ke dalam tanah sebagai stimulan
pupuk NPK Phonska 15-15-15 dengan berbagai bertambahnya nitrogen dalam tanah. Izzudin
tingkatan dosis berpengaruh nyata terhadap C- (2012) menyatakan bahwa perubahan N total
Organik tanah sedangkan hasil uji lanjut tanah adalah akibat proses dekomposisi bahan
menunjukkan perlakuan A3 yang memiliki hasil organik oleh mikroorganisme tanah yang
tertinggi berbeda nyata dibandingkan perlakuan melepaskan nitrogen ke dalam tanah sehingga
control (Tabel 5). Adanya aplikasi bahan organik meningkatkan ketersediaan nitrogen bagi
dapat meningkatkan kandungan C-organik tanaman. Asam humat yang diaplikasikan pada
tanah, karena karbon merupakan sumber perlakuan juga memiliki kandungan N total yang
makanan bagi mikroorganisme tanah sehingga sangat tinggi yaitu sebesar 2,40% sehingga dapat
keberadaan C-organik didalam tanah akan meningkatkan N total tanah. Asam humat
memacu mikroorganisme yang mempercepat memiliki kemampuan sebagai ligan yang dapat
proses dekomposisi dan juga reaksi-reaksi yang mengikat nitrogen membentuk kompleks yang
memerlukan bantuan mikroorganisme misalnya dapat menyimpan sementara unsur hara dalam
pelarutan P dan fiksasi N. Meskipun perlakuan tanah dan melepaskannya ketika tanaman
A3 (Asam Humat 3 kg ha-1 + Phonska 240 kg ha- membutuhkan. Hermanto et al. (2012)
1) merupakan perlakuan yang memberikan hasil melaporkan bahwa asam humat dapat
tertinggi, akan tetapi masih termasuk dalam menghambat aktivitas urease yang dapat
kriteria sedang. Hal ini dapat karena dosis asam mengurangi pelepasan nitrogen melalui
humat yang diberikan untuk penambahan bahan penguapan sehingga ketersediaan nitrogen dalam
organik dalam tanah belum dapat mencukupi tanah meningkat.
kebutuhan bahan organik tanah. Seiring dengan Dari keseluruhan hasil penelitian
pendapat Njurumana et al. (2008) yang menunjukkan bahwa perlakuan A3 (asam humat
menyatakan bahwa kandungan C-organik yang 3 kg ha-1 + Phonska 240 kg ha-1) merupakan
rendah merupakan indikator rendahnya jumlah perlakuan yang memberikan hasil tertinggi pada
bahan organik tanah yang tersedia dalam tanah. setiap parameter perlakuan. Sehingga dapat
Jamilah (2003) menyatakan bahwa kandungan C- diketahui bahwa semakin tinggi dosis asam
organik tanah harus dipertahankan tidak kurang humat yang diberikan belum tentu hasil yang
dari 2% untuk memertahankan kesuburan tanah. didapatkan juga semakin meningkat. Hal ini
Menurut Tan (1993), nilai C-organik yang diduga dapat disebabkan oleh kandungan asam
bertambah tinggi karena asam humat ini humat yang memiliki unsur Fe yang tinggi yaitu
merupakan fraksi terhumifikasi dari humus 3247,20 ppm. Menurut Noor dan Khairuddin
dengan kadar karbon 41-57% sehingga asam (2013), batas kritis konsentrasi Fe dalam larutan
humat mengandung C yang tinggi. Selain tanah yang menyebabkan keracunan besi adalah
memasok C-organik, asam humat yang sekitar 100 ppm pada pH 3,7 dan 300 ppm atau
merupakan fraksi terhumifikasi dari humus juga lebih tinggi pada pH 5,0. Dapat diduga karena
merupakan sumber nitrogen. adanya keracunan Fe pada padi akan
menyebabkan terjadinya perubahan baik karakter
N-total
morfologi maupun fisiologi tanaman padi. Noor
Hasil analisis ragam aplikasi asam humat dan dan Khairuddin (2013) juga menyatakan bahwa
pupuk NPK Phonska 15-15-15 dengan berbagai keracunan pada tahap vegetatif menyebabkan
tingkatan dosis berpengaruh nyata terhadap N- menurunnya tinggi dan berat kering tanaman,
Total tanah sedangkan hasil uji lanjut berkurangnya anakan, serta berkurangnya
menunjukkan perlakuan A3 yang memiliki hasil klorofil tanaman. Berkurangnya berat kering
tertinggi berbeda nyata dibandingkan perlakuan tanaman juga dapat mempengaruhi serapan
control (Tabel 5). Adanya nitrogen tanah yang nitrogen pada tanaman padi.
http://jtsl.ub.ac.id 199
Jurnal Tanah dan Sumberdaya Lahan Vol 7 No 2 : 195-200, 2020
e-ISSN:2549-9793, doi: 10.21776/ub.jtsl.2020.007.2.2

Kesimpulan Noor, A. dan Khairuddin. 2013. Keracunan Besi pada


Padi: Aspek Ekologi dan Fisiologi-Agronomi.
Perlakuan pemberian asam humat dan pupuk Seminar Nasional Inovasi Teknologi Pertanian.
NPK Phonska 15-15-15 dapat meningkatkan 305-318.
serapan nitrogen pada tanaman padi pada umur Nuryani, S., Mukhsin, H. dan Widya, N. 2010.
4 MST dan 7 MST, pertumbuhan vegetatif Serapan Hara NPK pada Tanaman Padi dengan
tanaman, residu nitrogen dalam tanah, pH tanah, Berbagai Pernggunaan Pupuk Organik pada
dan C-organik tanah. Perlakuan A3 (Asam Vertisol. Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. 1-
Humat 3 kg ha-1 + Phonska 240 kg ha-1) 13 hal.
Petrosida Gresik, 2019. Pupuk NPK Phonska Plus.
menghasilkan serapan N tertinggi pada umur 4 http://petrosidagresik.com/id/
MST dan 7 MST yaitu 1,03 g tanaman-1 dan 1,77 bisnis/pupuk/pupuk-npk-phonska-plus. Diakses
g tanaman-1, tanaman padi tertinggi yaitu 41,70 pada tanggal 16 Juni 2019
cm, jumlah anakan tertinggi yaitu 8 anakan, dan Pettit. R.E. 2018. Organic Matter, Humus, Humate,
meningkatkan residu nitrogen (0,23%) dalam Humic Acid, Fulvic acid and Humin: Their
tanah, pH, dan C-organik tanah tertinggi. Importance in Soil Fertility and Plant Health.
nitrogen. https://humates.com/pdf/ORGANIC
MATTERPettit.pdf. Diakses 12 Desember 2018.
Ruhaimah, A. dan Harianti, M. 2009. Efek sisa asam
Daftar Pustaka humat dari kompos jerami padi dan pengelolaan
air dalam mengurangi keracunan besi (Fe2+) tanah
Badan Pusat Statistik. 2019. Provinsi Jawa Timur
sawah bukaan baru terhadap produksi padi. Jurnal
dalam Angka 2018. BPS Provinsi Jawa Timur.
Solum 6(1): 1-13.
Firmansyah, I. dan Sumarni, N. 2013. Pengaruh dosis
Sarno dan Eliza, F. 2011. Pengaruh pemberian asam
pupuk N dan varietas terhadap pH tanah, N-total
humat dan pupuk N terhadap pertumbuhan dan
tanah, serapan N, dan hasil umbi bawang merah
serapan N pada tanaman bayam. Prosiding
(Allium ascalonicum L.) pada tanah Entisol-Brebes
SNSMAIP III: 289-293
Jawa Tengah. Jurnal Hortikultura 23(4): 358-364.
Sembiring, S. 2000. Sifat kimia dan fisika tanah pada
Gardiner, D.T. and Miller, R.W. 2004. Soil in Our
areal bekas tambang bauksit di Pulau Bintan, Riau.
Environment. Tenth Edition.
Info hutan 5(2): 123-134.
Pearson Education, Inc., Uppersaddle. New
Shaaban, S.H.A., Manal, F.M. and Afifi, M.H.M.
Jersey.
2010. Humic acid foliar application to minimaize
Hardjowigeno S. 1989. Ilmu Tanah. Mediyatama
soil applied fertilization on surface-irigated wheat.
Sarana Prakasa. Jakarta.
World Journal of Agricultural Science 5(2): 207-
Hermanto, D., Dharmayani, N.K.T., Kurnianingsih,
210.
R. dan Kamali, S.R. 2012. Pengaruh asam humat
Sitompul, S.M. dan Guritno, B. 1995. Analisis
sebagai pelengkap pupuk terhadap ketersediaan
Pertumbuhan Tanaman. Gadjah
dan pengambilan nutrien pada tanaman jagung di
Mada University Press. Yogyakarta.
lahan kering Kec.Bayan-NTB. Jurnal Ilmu
Suwardi dan Darmawan. 2009. Peningkatan efisiensi
Pertanian 16(2): 28 - 41
pupuk nitrogen melalui rekayassa kelat Urea-
Izzudin. 2012. Perubahan Sifat Kimia Tanah dan
Zeolit-Asam Humat. Prosiding Seminar Hasil-
Biologi Tanah Pasca Kegiatan Perambahan di
Hasil Penelitian IPB.
Areal Hutan Pinus Reboisasi Kabupaten
Suwardi, E.M., Dewi, B. dan Hermawan, A. 2009.
Humbang Hasunduta Provinsi Sumatera Utara.
Aplikasi zeolit sebagai karier asam humat untuk
Universitas Sumatera Utara.
peningkatan produksi tanaman pangan. Jurnal
Jamilah. 2003. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang
Zeolit Indonesia 5(1): 102-110.
dan Kelengasan terhadap Perubahan Bahan
Tan, K.H. 1993. Principles of Soil Chemistry. Marcel
Organik dan Nitrogen Total Entisol.
Dekker Inc. New York.
http://library.usu. ac.id/download/sp/tanah-
Tisdale, S.L., Nelson, W.L. dan Braton, J.D. 1990. Soil
jamilah [diakses 18 Juli 2019 pukul 22.54]
Fertility dan Fertilizer. 4th Edition Macmillan
Krisna, K.R. 2002. Soil Fertility and Crop Production.
Pub. Co. New York.
Science Publisher.
Winarso, S. 2005. Kesuburan Tanah, Dasar
Njurumana, G.N.D., Hidayatullah, M. dan
Kesehatan dan Kualitas Tanah. Gava Media.
Butarbutar, T. 2008. Kondisi tanah pada sistem
Yogyakarta.
kaliwu dan mamar di Timor dan Sumba. Jurnal
Info Hutan 5(1): 46-51.

http://jtsl.ub.ac.id 200

You might also like