7216 17348 1 PB
7216 17348 1 PB
7216 17348 1 PB
tifahensifa@gmail.com
ABSTRACT
The research is carried out in 3 cycles, each cycle consists of the stages of planning, action,
observation, reflection. While the learning approach in this study uses a saintific approach
through the student activity sheet (LKS) in a structured way so that students can build their own
knowledge by completing the LKS in groups. The data in this study was obtained by the score of
tests, observations and questionnaire. The success criteria of this action is that the student is
declared successful if: (1) The test result is more than 67.55; (2) The affective score of the
observation of the learning process is more than 13; (3) Questionnaire scores for students'
responses in more than 26. The study was declared successful in the event of a student who was
declared successful in learning from cycle I to the III cycle. From the results of the research
obtained, the students gained a score of more than 67.55 on the I cycle of 40%, cycle II of 67.5%
and cycle III by 85%. From the observation gained an idea of increasing students' activity in the
study in cycle I of 42.5%, cycle II by 65% and cycle III by 85%. The results of the questionnaire
of students' responses to the study gained an overview on cycle I of 47.5%, cycle II of 72.5% and
cycle III by 87.5%. In the learning of equations the results always increase in other words students
who have difficulty learning less, while from the observation results gained increased activity,
students are actively involved in the learning process. As for the results of the questionnaire that
learning with a costructivical approach enhances students ' responses in learning, and promotes
students to learn to construct their own learning materials and when experiencing difficulties
Students are assisted by a group of friends who first understand the material learned and if in a
group there is no bias to resolve the difficulties faced directly asking the teacher.
ABSTRAK
Penelitian ini dilaksanakan dalam 3 siklus, masing-masing siklus terdiri atas tahap perencanaan,
tindakan, pengamatan, refleksi. Sedangkan pendekatan pembelajaran dalam penelitian ini
menggunakan pendekatan saintifik melalui Lembar Kegiatan Siswa (LKS) secara berstruktur
sehingga siswa bisa membangun pengetahuannya sendiri dengan jalan menyelesaikan LKS secara
berkelompok. Adapun data dalam penelitian ini diperoleh dengan nilai tes, observasi dan angket.
Kriteria keberhasilan penelitian tindakan ini adalah siswa dinyatakan berhasil jika: (1) Nilai hasil
test lebih dari 67,55; (2) Nilai afektif dari hasil observasi terhadap proses pembelajaran lebih dari
13; (3) Nilai angket untuk mengetahui respons siswa dalam pembelajaran lebih dari 26. Penelitian
ini dinyatakan berhasil jika terjadi siswa yang dinyatakan berhasil dalam pembelajaran dari siklus
I sampai dengan siklus III. Dari hasil penelitian diperoleh gambaran, siswa memperoleh nilai
lebih dari 67,55 pada siklus I sebesar 40%, siklus II sebesar 67,5% dan siklus III sebesar 85%.
Dari hasil observasi diperoleh gambaran adanya peningkatan aktivitas siswa dalam pembelajaran
yaitu pada siklus I sebesar 42,5%, siklus II sebesar 65% dan siklus III sebesar 85%. Adapun hasil
dari angket tentang respons siswa terhadap pembelajaran diperoleh gambaran pada siklus I
sebesar 47,5%, siklus II sebesar 72,5% dan siklus III sebesar 87,5 %. Dalam pembelajaran
persamaan hasilnya selalu meningkat dengan kata lain siswa yang mengalami kesulitan belajar
103
Tifa Hensifa Hanum
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Volume 13 Nomor 1 Tahun 2020
berkurang, sedangkan dari hasil observasi yang diperoleh peningkatan aktivitas, siswa terlibat
aktif dalam proses pembelajaran. Adapun dari angket diperoleh hasil bahwa pembelajaran dengan
pendekatan kostruktivis meningkatkan respons siswa dalam pembelajaran, dan memacu siswa
untuk belajar mengkonstruksi sendiri materi pelajaran yang sedang dipelajari dan bila mengalami
kesulitan siswa dibantu teman sekelompoknya yang terlebih dahulu memahami materi yang
dipelajari dan bila dalam suatu kelompok tidak ada yang bias menyelesaikan kesulitan yang
dihadapi langsung bertanya pada guru.
aktivitas manusia sehari-hari, oleh siswa sangat rendah. Hal tersebut sejalan
dengan fakta yang menunjukkan bahwa
karena itu belajar matematika harus
daya serap siswa pada materi tersebut pada
dekat dengan konteks siswa. Siswa
Ujian Nasional yaitu sebesar 31,82%
diberikan kesempatan untuk
(Tanjungsari & Seodjoko, 2012).
mengkontruksi pengetahuan sendiri
Sementara itu matematika merupakan
bukan dilatih bagaimana cara
salah satu mata pelajaran yang diujikan
memecahkan persoalan matematika. secara nasional, maka seluruh kompetensi
Menurut pandangan konstruktivisme, yang ada harus dikuasai siswa, sehingga
seorang pendidik harus berperan sebagai hasil belajar yang diperoleh siswa mencapai
mediator dan fasilitator yang membantu Standar Ketuntasan Lulusan (SKL) yang
peserta didik agar proses belajar berjalan telah ditetapkan. Oleh sebab itu harus
dengan baik dan peserta didik mendapatkan diupayakan meminimalkan kesulitan-
pengetahuan dengan baik pula (Kusuma, kesulitan belajar matematika yang dihadapi
2012; Laily, 2014). siswa.
Sampai saat ini salah satu pelajaran Menurut Abdurachman (2003)
yang tidak disukai dan dianggap sulit adalah Kesulitan belajar adalah suatu kondisi
pelajaran matematika, sehingga dengan ketidak mampuan siswa belajar. Penyebab
pandangan tersebut performa siswa pada kesulitan belajar yang dihadapi siswa
mata pelajaran matematika masih kurang sangatlah komplek, yang datang dari siswa
atau belum sesuai dengan harapan sendiri misalkan kurangnya pengetahuan
(Zubaidah, 2017). Berdasarkan hasil prasyarat yang dimiliki siswa, masalah
dokumentasi ulangan harian siswa pada sosial dan dari luar siswa. Kesulitan belajar
topik persamaan garis lurus diperloleh fakta bisa terjadi pada semua siswa, tidak hanya
bahwa hanya 24% siswa yang memperoleh siswa yang memiliki kemampuan rendah.
104
Tifa Hensifa Hanum
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Volume 13 Nomor 1 Tahun 2020
105
Tifa Hensifa Hanum
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Volume 13 Nomor 1 Tahun 2020
masalah, menemukan sesuatu yang berguna siswa menemukan fakta, konsep atau prinsip
bagi dirinya dan bergelut dengan ide-ide. bagi diri mereka sendiri, bukan memberikan
Guru tidak mampu memberikan semua ceramah atau mengendalikan seluruh
pengetahuan kepada siswa, siswa harus kegiatan di kelas.
mengkonstruksi pengetahuan di benak Salah satu paradigma pembelajaran
mereka sendiri. saat ini yang berlaku di kurikulum nasional
Pendapat di atas diperkuat oleh adalah pendekatan saintifik. Pendekatan ini
Nurhadi (2002) menyatakan landasan sejalan dengan prinsip konstruktivis.
filosofi CTL adalah konstruktivis, yaitu Pendekatan saintifik dalam pembelajaran
filosofi belajar yang menekankan bahan dapat mengoptimalkan pengalaman belajar.
belajar tidak hanya sekedar menghafal, Siswa menemukan konsep-konsep atau dalil
siswa harus mengkonstruksikan matematika sendiri, maupun melalui diskusi
pengetahuan di benak mereka sendiri. kelompok dengan guru sebagai fasilitator,
Pengetahuan tidak dapat dipisah-pisahkan sehingga dapat meminimalkan kesulitan
menjadi fakta-fakta atau proposisi yang belajar siswa.
terpisah, tetapi mencerminkan ketrampilan Dalam pembelajaran matematika
yang dapat diterapkan. pengaruh konstruktivisme menurut Lambas,
Pengetahuan terus berkembang, dkk, (2004) meliputi:
penemuan-penemuan baru banyak yang 1. Pengaruh konstruktivisme terhadap
ditemukan sehingga pembelajaran tidak proses pembelajaran siswa.
pernah berakhir dan harus selalu diikuti Bagi konstruktivisme, belajar adalah
perkembangannya. Nurhadi, dkk (2003) kegiatan aktif siswa dalam membangun
berpendapat teori konstruktivis memandang pengetahuan barunya, siswa mencari sendiri
secara terus-menerus memeriksa informasi- arti dari yang mereka pelajari dan
informasi baru yang berlawanan dengan bertanggung jawab terhadap hasil
aturan-aturan lain dan memperbarui aturan- belajarnya, mereka sendiri yang membuat
aturan tersebut jika tidak sesuai lagi. Teori penalaran dengan apa yang dipelajarinya
konstruktivis menuntut siswa berperan aktif dengan cara mencari
dalam pembelajaran mereka sendiri. Karena makna,membandingkan apa yang telah
penekanannya pada siswa yang aktif maka diketahui dengan pengalaman dan situasi
strategi konstruktivis sering disebut baru.
pengajaran yang berpusat pada siswa. Di 2. Pengaruh konstruktivisme terhadap
dalam kelas yang pengajarannya berpusat proses mengajar guru.
pada siswa, peran guru adalah membantu
106
Tifa Hensifa Hanum
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Volume 13 Nomor 1 Tahun 2020
107
Tifa Hensifa Hanum
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Volume 13 Nomor 1 Tahun 2020
Dari tabel tampak bahwa dari G siswa siswa dalam akhir siklus I tentang respons
kelas VIII – G yang aktif dalam siswa dalam pembelajaran dengan
pembelajaran 17 siswa. Dari hasil pendekatan konstruktivis tampak pada tabel
pemeriksaan angket yang dikerjakan oleh berikut :
Tabel 2. Angket Siklus I Respons Siswa Terhadap Pembelajaran
No. Respons Siswa Frekuensi Prosentase (%)
1 Tidak menyenangkan 7 20
2 Kurang menyenangkan 11 32
3 Menyenangkan 9 28
4 Sangat menyenangkan 8 20
108
Tifa Hensifa Hanum
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Volume 13 Nomor 1 Tahun 2020
109
Tifa Hensifa Hanum
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Volume 13 Nomor 1 Tahun 2020
110
Tifa Hensifa Hanum
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Volume 13 Nomor 1 Tahun 2020
Dari tabel tampak bahwa siswa yang tentang respons siswa padapembelajaran
terlibat aktif dalam pembelajaran 23 siswa. dengan pendekatan konstruktivis tampak
Dari hasil pemeriksaan angket yang pada tabel berikut :
dikerjakan oleh siswa dalam akhir siklus II
Tabel 4. Angket Siklus II Respons Siswa Terhadap Pembelajaran
No. Respons Siswa Frekuensi Prosentase (%)
1 Tidak menyenangkan 4 12,5
2 Kurang menyenangkan 5 15
3 Menyenangkan 12 32,5
4 Sangat menyenangkan 14 40
Dari tabel tampak bahwa respons a. Dari tabel hasil belajar matematika
siswa terhadap pembelajaran dengan yang telah dikerjakansiswa pada
pendekatan konstruktivis sebesar 28 siswa. siklus II, siswa yang mengalami
Berdasarkan hasil analisis pada siklus tuntas belajar sebesar 17 siswa atau
II dapat dijabarkan sebagai berikut:
111
Tifa Hensifa Hanum
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Volume 13 Nomor 1 Tahun 2020
112
Tifa Hensifa Hanum
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Volume 13 Nomor 1 Tahun 2020
lurus melalui dua titik sampai seperti itu, lalu diberi motivasi
mereka bisa mengerjakan. untuk membangkitkan
2) Mendekati siswa yang tidak semangat belajar mereka.
aktif untuk memotivasi betapa 3. Hasil Penelitian Siklus III
pentingnya (berguna) menjadi Dari hasil pemeriksaan test yang
siswa yang mengerti dengan dilakukan oleh peneliti diperoleh gambaran
baik pelajaran yang dipelajari. ada 30 siswa dari 35 siswa (86 %) telah
3) Guru mengidentifikasi seluruh tuntas dalam memahami materi pada
pengetahuan prasyarat yang pembelajaran pada siklus III dengan rata-
perlu digali kembali dari siswa, rata hasil test yang telah dicapai sebesar
dan memprediksi waktu yang 76,63.
tepat untuk menyelesaikan Sebelum membagikan LKPD untuk
suatu topik, serta memberi dikerjakan secara kelompok, guru
sedikit bimbingan sebagai menyampaikan tujuan pembelajaran yang
pembuka jalan untuk akan dicapai beserta indikatornya dan
menyelesaikan soal-soal yang menggali pengetahuan prasyarat serta lebih
rumit pada kegiatan kerja memantapkan pengetahuan yang dimiliki
kelompok. siswa, yang berhubungan dengan materi
4) Mendekati siswa yang kurang yang akan dibahas.
aktif dan responnya juga Dari hasil pengamatan yang peneliti
rendah untuk diminta laksanakan bersama kolaborator terhadap
keterangan apa yang aktivitas siswa dalam pembelajaran, tampak
menyebabkan siswa tersebut pada tabel berikut :
Tabel 5. Hasil Observasi Siklus III Keterlibatan Siswa
No. Bentuk Keterlibatan Siswa Frekuensi Prosentase %
1 Tidak aktif 1 2,6
2 Kurang aktif 1 2,6
3 Aktif 17 48
4 Sangat aktif 16 45
Dari tabel tampak bahwa siswa yang tentang respons siswa pada pembelajaran
terlibat aktif dalam pembelajaran 33 siswa. dengan pendekatan konstruktivis tampak
Dari hasil pemeriksaan angket yang pada tabel berikut :
dikerjakan oleh siswa dalam akhir siklus III
113
Tifa Hensifa Hanum
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Volume 13 Nomor 1 Tahun 2020
114
Tifa Hensifa Hanum
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Volume 13 Nomor 1 Tahun 2020
115
Tifa Hensifa Hanum
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Volume 13 Nomor 1 Tahun 2020
116
Tifa Hensifa Hanum
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Volume 13 Nomor 1 Tahun 2020
117
Tifa Hensifa Hanum
Jurnal Penelitian Pembelajaran Matematika Volume 13 Nomor 1 Tahun 2020
118
Tifa Hensifa Hanum