Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

1272 ID Peranan Lembaga Swadaya Masyarakat LSM Dalam Menunjang Pembangunan Desa Di Kecam

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 13

PERANAN LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT (LSM) DALAM

MENUNJANG PEMBANGUNAN DESA DI KECAMATAN PAMONA SELATAN


KABUPATEN POSO

VINDA MARGARETHA TALIMBA

SALMIN DENGO
JOORIE. M. RURU
Abstract

The existence of NGOs in the village is expected to play a role to support rural
development both direct and indirect, indirectly through the implementation of their own
programs as well as directly through participation or involvement in rural development
activities undertaken by the village government. The role of NGOs in supporting rural
development can also be realized in their role as the aspirations channel of the
community, as a media that connect the communication between the government and
the community, as a media for mobilizing community participation in development, and
as a public controller of the development in the village. Therefore, this study was
conducted to the extent of the role of NGOs in supporting rural development in the
district of South Pamona.
This study used qualitative methods. Sources of data or informants drawn from
government districts, village government, community organizations or LPMD in the
village, leaders or community members, and administrators or managers of the NGO in
the sub-district / village, entirely as many as 13 people. Data collection is using interview
techniques. While the analysis of the data using qualitative techniques.
The results showed: (1) NGOs that exist and operating in South Pamona sub-
district has been proved in supporting rural development through programs and
activities that they are perceived to support the progress of the village, and provide
benefits to rural communities, especially the target of the NGO itself. (2) The role of
NGOs in supporting rural development through their role as as the aspirations channel
of the community, as the communication bridge between government and community, as
a media for mobilizing community participation in development, and and as a public
controller of the development in the village, it can be realized but generally still limited
to their organization or they only focus for the members or target of the NGO itself. The
results of these studies may lead to the conclusion that the existence of NGOs operating
in the community or village level, can really play a useful role in supporting rural
development.
Based on the study results, it is suggested that the implementation of programs
and activities must be adapted to local conditions, so that NGOs should coordinate with
local authorities in this case can be the head of district or village in the preparation of
the program implementation.

Keyword(s): The role of NGO, Rural Development

1
PENDAHULUAN paradigma pembangunan. Kondisi dan
paradigma yang ada saat ini adalah
Latar Belakang terbukanya era globalisasi ekonomi
Keadaan sosial di Indonesia masih yang diwujudkan dengan adanya proses
menjadi masalah utama dalam internasional produksi, perdagangan,
pemerintahan Indonesia, diantaranya dan pasar uang.
yang paling menonjol adalah masalah Istilah Lembaga Swadaya
kemiskinan. Tak hanya itu, masalah Masyarakat pertama kali dikenal dalam
yang terjadi secara alami pun menjadi Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1982
penyebab keadaan sosial yang buruk, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
yaitu bencana alam yang sering terjadi Pengelolaan Lingkungan Hidup dan
seperti halnya banjir, tanah longsor, bergerak dalam hal-hal yang berkaitan
ataupun tsunami. Hal ini sebagian besar dengan Lingkungan Hidup.Lembaga
disebabkan oleh ulah tangan manusia Swadaya Masyarakat juga merupakan
yang tidak dapat melestarikan alam. sebuah organisasi yang didirikan oleh
Pemberdayaan masyarakat miskin perorangan ataupun sekelompok orang
atau kurang mampu tidak dapat yang secara sukarela memberikan
dilakukan dengan hanya melalui pelayanan kepada masyarakat umum
program peningkatan produksi, tetapi tanpa bertujuan memperoleh
juga pada upaya peningkatan keuntungan. Jadi pembentukan LSM ini
pendapatan dan kesejahteraan berdasarkan asas sukarela tanpa adanya
masyarakat miskin. Terkait dengan harapan untuk memperoleh laba yang
upaya tersebut, maka keberadaan besar. Lembaga Swadaya Masyarakat
Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) sebagai suatu organisasi, khususnya
menjadi sangat penting untuk organisasi non laba/non profit,
melakukan sinergi dengan lembaga sebenarnya tidak berbeda jauh dengan
pemerintah. Dalam proses organisasi masyarakat organisasi
pendampingan pemberdayaan masyarakat (ormas), koperasi, partai,
masyarakat miskin, LSM masih bahkan dengan perusahaan. Sebagai
menghadapi kendala baik eksternal suatu organisasi maka apa yang
maupun internal. Peran LSM di diharapkan adalah mencapai tujuan
Indonesia mengalami perkembangan organisasi secara efektif dan efisien.
dan transformasi fungsi, sesuai dengan Untuk mencapai tujuannya tersebut

2
maka organisasi perlu dikelola dengan Yayasan Sosial Tani Membangun yang
baik.Tidak dapat dipungkiri juga bahwa kemudian berkembang menjadi Bina
LSM mempunyai pengaruh yang cukup Desa dan Bina Swadaya.
besar dalam kehidupan bermasyarakat Permasalahan utama yang sangat
di Indonnesia. Selama ini , aktivitas mendasar dalam hal pemberdayaan
LSM lebih banyak berupa program- masyarakat oleh LSM adalah stigma
program bantuan dan layanan sosial, LSM yang tumbuh disebagian benak
terutama bagi kelompok masyarakat masyarakat yang masih menaruh curiga
lemah. Sebagai konsekuensi dari terhadap kehadiran dan aktivitas dari
pemberian layanan sosial itu, LSM LSM. Pada satu sisi LSM dipersepsikan
menggalangkan program-program bagi alat bagi neo-liberalisme atau agen
proses pemberdayaan, atau dengan Negara Asing, hal ini dikarenakan
upaya menciptakan swadaya, sebagian besar dana kegiatan-kegiatan
kemandirian, dan otonomi sehingga yang dilakukan LSM di Indonesia di
kelompok masyarakat yang menjadi danai oleh negara asing dan tentunya
sasaran layanan dapat diperdayakan. ada beberapa persyaratan yang harus
Dalam proses pemberdayaan ini, dipenuhi oleh NGO untuk memperoleh
program-program layanan sosial LSM dana tersebut. Disisi lain, sampai saat
memang mencakup upaya penyadaran ini tidak ada mekanisme
kelompok sasaran agar memahami hak- pertanggungjawaban LSM terhadap
haknya, selain kewajibanya sebagai masyarakat.
warga negara. (Indra Bastian, 2007). Di Kecamatan Pamona Selatan
Tahun 1950-an tercatat muncul Kabupaten Poso ada beberapa LSM
LSM yang kegiatannya bersifat yang berperasi di tingkat komunitas
alternatif terhadap program pemerintah, atau masyarakat seperti : LSM Siwagi
dua pelopornya adalah LSD (Lembaga Lembah, merupakan LSM lokal yang
Sosial Desa) dan Perkumpulan Keluarga dibentuk langsung oleh orang-orang
Kesejahteraan Sosial. Tahun 60-an lahir yang berdomisili di Kecamatan Pamona
beberapa lembaga yang bergerak Selatan, yang mempunyai kerinduan
terutama dalam pengembangan untuk memfasilitasi masyarakat
pedesaan. Pada kurun waktu ini pula, Kecamatan Pamona Selatan dalam
lembaga-lembaga ini merintis jaringan kegitan pembangunan di bidang
kerjasama nasional, misalnya lahir Pertanian ; LSM Read adalah program

3
yang dibentuk dan didanai oleh IFAD terhadap pelaksana program-program
(Internasional Fondation Of Agriculture pembangunan di desa. Sehubungan
Development), di Indonesia dengan keberadaan LSM yang
pelaksanaannya bermitra dengan LPM beroperasi sampai ke tingkat
EQUATOR sebagai tenaga fasilitator masyarakat/komunitas di wilayah
pendamping program ; dan LSM Word kecamatan Pamona Selatan tersebut
Vision (ADP) yang bergerak dibidang maka perlu diketahui apa dan
pendidikan, yang didanai oleh dana luar bagaimana peranannya dalam
negeri (world vision). Kegiatan yang menunjang pembangunan desa. Hal
dilaksanakan ADP adalah memberikan inilah yang kemudian mendorong untuk
fasilitas pendidikan di sekolah baik itu PHODNXNDQ SHQHOLWLDQ WHQWDQJ ³3HUDQDQ
berupa buku-buku bacaan, alat peraga Lembaga Swadaya Masyarakat ( LSM )
untuk laboratorium, dan juga alat-alat Dalam Menunjang Pembangunan Desa
olaraga bahkan juga memberikan di Kecamatan Pamona Selatan
fasilitas bagi siswa-siswi yang kurang Kabupaten Poso.
mampu. Lembaga Swadaya Masyarakat atau
Keberdaaan beberapa LSM yang LSM dipahami sebagai organisasi
beroperasi atau punya program dan swasta yang kegiatannya adalah untuk
kegiatan yang dilaksanakan di membebaskan penderitaan, memajukan
Kecamatan Pamona Selatan maka kepentingan kaum miskin,melindungi
diharapkan akan dapat menunjang lingkungan ,menyediakan pelayanan
pembangunan di desa diwilayah dasar masyarakat ,atau menangani
tersebut. Peranan yang diharapkan dari pengembangan masyarakat.
LSM tersebut adalah peranan sebagai Atau,organisasi yang berbasnis nilai
wadah penampung, pengelola dan yang tergantung, dalam keseluruhan
penyalur aspirasi masyarakat desa atau bagian,pada lembaga donor dan
dalam pembangunan di desa; peranan pelayanan sukarela. LSM juga sebagai
sebagai wadah penggerak partisipasi salah satu aktor yang sangat berperan
masyarakat desa dalam pembangunan di dalam proses penyelenggaraan
desa; peranan sebagai sarana pembangunan atau dalam pemberian
komunikasi antara masyarakat dan pelayanan publik, telah berkipra sejak
pemerintah setempat; dan peranan lama. Sepanjang perjalanan sampai saat
sebagai wadah pengawasan masyarakat ini, peran LSM tidak sedikit dalam

4
menangani permasalahan yang timbul industrialisasi, normative atau hak
dalam masyarakat, mulai dari keperluan asas dan environmentalisme.(
kepedulian pada kelompok lemah dan Ahmad Shukri dan Rosman Y, 2003)
rentan untuk ikut serta menikmati Siagian (2008) dalam bukunya
pembngunan lewat program Administrasi Pembangunan
pemberdayaan atau melalui PHQJHPXNDNDQ ³ SHPEDQJXQDQ
pengembangan inovasi dan tegnologi sebagai suatu perubahan, mewujudkan
tepat guna. suatu kondisi kehidupan bernegara dan
Pembangunan adalah perkataan yag bermasyarakat yang lebih baik dari
digunakan secara meluas dalam semua kondisi sekarang, sedangkan
media masa diseluruh dunia dan pembangunan sebagai pertumbuhan
merupakan konsep yang kerap kali menunjukan kemampuan suatu
disebut dan diperbincangkan oleh kelompok untuk terus berkembang, baik
semua lapisan masyarakat, sama ada di secara kualitatif maupun kuantitatif dan
Timur maupun di Barat, terutama merupakan sesuatu yang mutlak harus
dikalangan ahli politik , wartawan, dan WHUMDGL GDODP SHPEDQJXDQ´
ahli sains sosial. Walaupun Istilah pembangunan bisa saja
pembangunan suatu perkataan yang diartikan berbeda oleh satu orang
sudah biasa didengar dan diperkatakan dengan orang lain, daerah yang satu
oleh banyak orang tetapi pengertian dengan daerah yang lainnya. Namun
konsep pembangunan begitu luas secara umum ada suatu kesepakatan
cakupannya. Pengertian pembangunan bahwa pembangunan merupakan proses
perlu dihayati sebelum seseorang itu untuk melakukan perubahan (Riyadi
dapat memahami keseluruhan proses dan Bratakusumah 2005).
dan teori pembngunan. Usaha untuk Desa dapat diartikan duatu kesatuan
memahami konsep pembngunan itu masyarakat hukum yang mempunyai
sendiri jauh lebih sukar dari pada susunan asli berdasarkan hak asal-usul
memhami proses dan teori yang bersifat istimewa. Oleh karena itu
pembngunan. Namun demikian terdapat desa dibentuk atas prakasa masyarakat
beberapa penegertian yang biasannya setempat. Pembentukan desa dapat
disinonomkan dengan konsep berupa penggabungan beberapa desa,
pembangunan, yaitu konsep atau bagian yang bersanding, atau
pertumbuhan ekonomi, modenisasi, pemekaran dari suatu desa menjadi dua

5
desa atau lebih, atau pembentukan desa Penelitian ini menggunakan
diluar yang telah ada. (Widjaja, 2003). metode kualitatif, yaitu suatu penelitian
Menurut Kamus Bahasa Indonesia, kontekstual yang menjadikan manusia
desa diartikan sebagai : (1) sekelompok sebagai instrumen, dan disesuaikan
rumah di luar kota yang merupkan dengan situasi yang wajar dalam
kesatuan, kampung, dusun; (2) udik kaitannya dengan pengumpulan data
atau dusun (dalam arti daerah yang pada umumnya bersifat kualitatif.
pedalaman sebagai lawan kota) ; (3) Menurut Bogdan dan Tylor (dalam
Tempat, tanah, dan daerah. Dari Moleong, 2000), penelitian kualitatif
pengertian ini, maka desa memiliki merupakan prosedur meneliti yang
beberapa karakteristik, yaitu : (1) desa menghasilkan data deskriptif berupa
merupakan suatu lokasi pemukiman kata-kata tertulis atau lisan dari orang-
diluar kota sekaligus bukan kota; (2) orang dan perilaku yang diamati.
desa merupakan suatu komunitas yang Penelitian kualitatif dicirikan oleh
homogen;dan (3) desa menunjukan tujuan penelitian yang berupaya
suatu sifat dari lokasi sebagai akibat memahami gejala-gejala yang
dari posisinya yang berbeda di sedemikian rupa yang tidak
pedalaman. Sedangkan menurut memerlukan kuantifikasi, karena gejala
Koentjaraningrat (1977) memberikan tidak memungkinkan untuk diukur
pengertian tentang desa melalui secara tepat (Garna,1991).
pemilahan pengertian komunitas dalam
dua jenis, yaitu komunitas besar Fokus Penelitian dan Definisi
(seperti: kota, negara bagian, negara) Konsepsional
dan komunitas kecil (seperti: band, Penelitian ini difokuskan pada
desa, rukun tetangga dan sebagainya). VWXGL WHQWDQJ ³3HUDQDQ /HPEDJD
Dalam hal ini Koentjaraningrat Swadaya Masyarakat (LSM) Dalam
mendefinisikan desa sebagai 0HQXQMDQJ 3HPEDQJXQDQ 'HVD´ /6M
³komunitas kecil yang menetap tetap di yang dimaksudkan disini adalah LSM
VXDWX WHPSDW´ . yang beroperasi pada tingkat lokal atau
tingkat masyarakat/komunitas yang
METODE PENELITIAN kegiatan operasionalnya berorientasi
pada pembangunan masyarakat dan
Metode Yang Digunakan pemberdayaan masyarakat lokal.

6
Selanjutnya yang dimaksud dengan Selatan,3 Lembaga Kemasyarakatan
peranan LSM dalam pembangunan Desa (LPM), dan 3 tokoh/warga
desa adalah aktivitas-aktivitas atau masyarakat desa. Jumlah informan yang
kegiatan-kegiatan tertentu yang dapat berhasil diwawancarai adalah sebanyak
dilakukan atau dilaksanakan oleh LSM 13 orang.
didalam menunjang pembangunan di
desa, seperti : peranan sebagai Instrument dan Teknik Pengumpulan
penampung dan penyalur aspirasi Data
masyarakat dalam pembangunan di Instrumen utama dalam
desa atau sebagai wadah perjuangan penelitian ini adalah peneliti sendiri
kepentingan masyarakat dalam (key instrument). Dan untuk
pembangunan di desa; peranan sebagai memperoleh data yang akurat, relevan,
penggerak partisipasi masyarakat desa dan dapat dipertanggungjawabkan maka
dalam pembangunan di desa; peranan penulis menggunakan beberapa teknik
sebagai sarana komunikasi timbal- dalam pengumpulan beberapa teknik
balik antara masyarakat dengan karena masing-masing mempunyai
pemerintah desa ; peranan sebagai kelebihan dan kekurangan.
wadah pengawasan masyarakat Adapun beberapa teknik pengumpulan
terhadap pelaksanaan pembangunan di data dalam penelitian ini, yaitu:
desa. 1. Wawancara, yaitu proses percakapan
dengan maksud tertentu. Percakapan
Sumber Data ini dilakukan oleh dua pihak berupa
Dalam penelitian kualitatif, tanya jawab kepada sejumlah
LQIRUPDQ GLSLOLK VHFDUD ³purposive informan untuk memperoleh
VDPSOLQJ´ yaitu teknik pengambilan informasi dan gagasan yang
informan dengan tujuan tertentu berkaitan erat dengan penelitian ini.
(Sugiyono 2008). Dalam penelitian ini, penelitian ini
Informan yang diwawancarai dalam penelitian melakukan wawancara
penelitian ini adalah 3 langsung dengan para informan
pengurus/pengelola atau petugas LSM yang telah ditentukan atau terpilih
yang ada di kecamatan Pamona Selatan, dengan menggunakan pedoman
1 Pemerintah Kecamatan Pamona wawancara yang telah dipersiapkan
Selatan, 3 Pemerintah Desa di Pamona lebih dahulu.

7
2. Observasi, yaitu proses pengambilan subtansi informasi yang didalamnya
data dalam penelitian dimana terdapat prinsip utama yang diteliti.
peneliti atau pengamat dengan 3).Setelah menyelesaikan proses
mengamati kondisi yang berkaitan interview pemetaan dari hasil
dengan objek penelitian. penelitian perlu dilakukan.
3. Dokumentasi, yaitu melakukan 4. Selanjutnya memberikan ringkasan
pengumpulan data dengan tentang topik dari data yang berhasil
mempelajari data yang relevan yang dikumpulkan.
tercatat dalam dokumen-dokumen di 5. Menjelaskan secara terperinci
kantor kecamatan, kantor desa atau mengenai topik penelitian dan
pada LSM itu sendiri. Data yang membaginya dalam tiap kategori
dikumpulkan dengan teknik agar terperinci.
dokumentasi iniadalah data 6). Membuat keputusan akhir tentang
sekunder atau pelengkap data ringkasan dari tiap kategori dan
primer. menyusunnya.
7). Mengumpulkan setiap materi dari
Teknik Analisa Data data yang dikumpulkan dari tiap
Teknik analisa data yang kategori dan disatukan dan memulai
digunakan adalah teknik analisa analisa.
kualitatif yaitu hasil pengumpulan data 8). Tahap akhir adalah menganalisa data
GLUHGXNVL ,VWLODK ³UHGXNVL´ GDODP yang telah dikumpulkan dengan
penelitian kualitatif diartikan sebagai beberapa tipe analisa data.
merangkum data, memilih hal-hal
HASIL PENELITIAN DAN
pokok dan memfokuskan pada hal-hal
PEMBAHASAN
penting (Sugiyono 2008).
Menurut Tesch (1990) ada 8
Gambran Umum Kecamatan
langkah sistematika penulisan proses
Pamona Selatan
analisa data:
Kecamatan Pamona Selatan
1). Memahami data yang diteliti.
merupakan kecamatan di wilayah
2). Pilih salah dokumen yang menarik
Kabupaten Poso Propinsi Sulawesi
(salah satu interview), dan berikan
Tengah. Kecamatan Pamona Selatan
ringkasan dokumen. pikirkan

8
terletak dengan batas-batas memadai namun masih perlu
administrasi sebagai berikut : ditingkatkan fasilitas sekolah yang ada.
1. Sebelah Utara berbatasan dengan Jumlah SD di kecamatan Pamona
Kecamatan Pamona Utara dan Selatan sebanyak 22 unit sekolah, jika
Kecamatan Pamona Barat dibandingkan jumlah SD dengan
2. Sebelah Selatan berbatasan dengan jumlah desa terlihat bahwa setiap desa
Kabupaten Luwu Timur Propinsi memiliki 1 unit sekolah. Sedangkan
Sulawesi Selatan dan Kabupaten jumlah SLTP dikecamatan Pamona
Morowali Selatan sebanyak 5 unit sekolah dan
3. Sebelah Timur berbatasan dengan jumlah SMU/SMK sebanyak 4 unit
Kecamatan Pamona Tenggara sekolah di kecamatan ini. Meskipun
4. Sebelah Barat berbatasan dengan sarana pendidikan sudah memadai,
Propinsi Sulawesi Selatan sudah tentu kualitas guru juga harus
Berdasarkan evaluasi, bahwa ditingkatkan sehingga mutu pendidikan
Kecamatan Pamona Selatan pada di kecamatan Pamona Selatan dapat
umumnyadaerah daratan dan terletak bersaing dengan daerah lain
pada rata-rata ketinggian 500 meter Untuk meningkatkan kesehatan
diatas permukaan air laut. masyarakat di kecamtan pamona
Secara administratif wilayah selatan terdapat 2 puskesmas, 4
kecamatan Pamona Selatan terdiri dari puskesmas pembantu, 12 pos KB, 20
12 desa yaitu Mayoa, Mayasari, sub pos KB, 20 Posyandu , 10
Uelene, Panda Jaya, Maya Jaya, polindes, 4 dokter, 27 perawat, dan 14
Pandayora, Bangun Jaya, Pendolo, bidan.
Boe, Bancea, Panjo dan Pasir Putih. Keadaan penduduk di
Wilayah kecamatan Pamona Selatan kecamatan Pamona Selatan sangat
terbagi menjadi 12 desa, 52 dusun dan baragam dibidang keagamaan. Namun
118 RT. Jika di lihat pada tahun mayoritas penduduk di kecamatan
sebelumnya menandakan bahwa ada Pamona Selatan memeluk agama
penambahan dusun dan RT yang Kristen Protestan, maka banyak pula
menandakan bahwa ada pertumbuhan fasilitas ibadah agama Kristen
dan kemajuan secara administratif.. Protestan. Banyaknya fasilitas ibadah
Di kecamatan Pamona Selatan di kecamatan Pamona Selatan adalah
sarana pendidikan relatif cukup masjid berjumlah 13 buah, musholah

9
22 buah, gereja berjumlah 41 buah dan pembangunan di desa atau sebagai
pura berjumlah 5 buah. wadah perjuangan kepentingan
Penduduk di kecamatan Pamona masyarakat dalam pembangunan di
Selatan terdiri dari beberapa suku yang desa ; peranan sebagai sarana
menandakan keseragaman antara lain: komunikasi antara pemerintah desa
Pamona, Bugis, Jawa, Lombok, Bali, dengan masyarakat; peranan sebagai
Toraja, Makasar, Mori, Minahasa. penggerak partisipasi masyarakat desa
dalam pembangunan di desa; dan
peranan sebagai wadah pengawasan
Deskripsi dan Pembahasan Hasil
masyarakat terhadap pelaksanaan
Penelitian
pembangunan di desa . Dari hasil
Sebagaimana telah disebutkan di
wawancara dengan unsur dari LSM
atas bahwa fokus penelitian ini tentang
tersebut dapat diperoleh gambaran
³SHUDQDQ /HPEDJD 6ZDGD\D
bahwa LSM yang beroperasi di
Masyarakat (LSM) dalam menunjang
kabupaten Poso khususnya kecamatan
SHPEDQJXQDQ GHVD´ /60 \DQJ
Pamona Selatan sudah punya program
dimaksud adalah LSM yang beroperasi
dan kegiatan yang sedang dilaksanakan
pada tingkat lokal atau tingkat
\DLWX /60 ORNDO ³6LZDJL /HPEDK´
masyarakat/komunitas yang kegiatan
nmelaksanakan program dan kegiatan
operasionalnya berorientasi pada
di bidang pertanian; LSM Read juga di
pembangunan masyarakat dan
bidang pertanian; dan LSM Word
pemberdayaan masyarakat lokal, dan
Vision di bidang pendidikan.
beroperasi di wilayah kecamatan
Pamona Selatan. Selanjutnya yang Deskripsi hasil wawancara dengan
dimaksud dengan peranan LSM dalam para kepala desa, para ketua LPMD dan
pembangunan desa adalah aktivitas- beberapa warga/tokoh masyarakat
aktivitas atau kegiatan-kegiatan sebagaimana dikemukakan di atas dapat
tertentu yang dapat dilakukan atau diperoleh gambaran tentang peranan
dilaksanakan oleh LSM didalam LSM-LSM yang beroperasi atau punya
menunjang pembangunan di desa, program/kegiatan di wilayah kecamatan
seperti : peranan sebagai wadah Pamona Selatan dalam menunjang
penampung, pengelola dan penyalur pembangunan desa. Menurut pengakuan
aspirasi masyarakat dalam semua informan tersebut bahwa

10
keberadaan LSM dapat menunjang
pembangunan desa karena program dan KESIMPULAN DAN SARAN
kegiatan LSM yang dilaksanakan di Kesimpulan
desa dapat memajukan desa dan dapat Keberadaan LSM yang
dirasakan langsung manfaatnya oleh beroperasi di tingkat komunitas atau
masyarakat desa terutama warga yang desa diharapkan dapat berperan
menjadi kelompok sasaran pelayanan menunjang pembangunan desa baik
LSM itu sendiri. secara tidak langsung melalui
Dengan demikian hasil penelitian ini pelaksanaan program-program mereka
secara keseluruhan menunjukkan sendiri maupun secara langsung
adanya peranan dari LSM yang melalui keikutsertaan/keterlibatan
beroperasi di tingkat komunitas atau mereka dalam kegiatan pembangunan
tingkat masyarakat di dalam menunjang desa yang dilaksanakan oleh
pembangunan desa di wilayah pemerintah desa dimana LSM itu
kecamatan Pamona Selatan. Bahwa beroperasi. Peranan LSM yang
ternyata keberadaan LSM yang beroperasi di tingkat masyarakat/desa
beroperasi di tingkat dalam menunjang pembangunan desa
komunitas/masyarakat tersebut dapat dapat juga diwujudkan melalui peranan
menunjang pembangunan desa melalui mereka bertindak sebagai wadah
program dan kegiatan mereka yang penyalur atau perjuangan aspirasi
berkaitan langsung dengan kebutuhan masyarakat, sebagai wadah
atau kepentingan masyarakat; atau menjembatani komunikasi antara
melalui peran mereka bertindak sebagai pemerintah dan masyarakat, sebagai
wadah penampung dan penyalur wadah penggerakkan partisipasi
aspirasi masyarakat, wadah yang masyarakat dalam pembangunan, dan
menjembatani komunikasi pemerintah sebagai wadah pengawasan masyarakat
dengan masyarakat, wadah terhadap pembangunan di desa.
penggerakkan partisipasi masyarakat, Berdasarkan hasil penelitian tentang
dan wadah pengawasan masyarakat peranan LSM dalam menunjang
terhadap pembangunan desa, walaupun pembangunan desa di kecamatan
hal itu masih sebatas pada organisasi Pamona Selatan dilihat dari beberapa
atau para anggota atau kelompok aspek atau indikator seperti tersebut di
sasaran layanan LSM mereka. atas, menunjukkan sebagai berikut :

11
1.) LSM-LSM yang ada atau sedang berperan di dalam menunjang
beroperasi di wilayah kecamatan pembangunan desa.
Pamona Selatan telah berperan dalam
menunjang pembangunan desa yaitu Saran
melalui program dan kegiatan mereka
Berdasarkan kesimpulan hasil
yang menunjang kemajuan desa
penelitian tersebut maka dapatlah
khususnya di bidang pertanian dan
dikemukakan saran sebagai berikut :
pendidikan, dan memberikan manfaat
1. Pelaksanaan program dan kegiatan
bagi masyarakat desa terutama
LSM yang beroperasi di tingkat
kelompok sasaran layanan LSM itu
sendiri. komunitas atau desa harus

2.) Peranan LSM dalam menunjang disesuaikan dengan kondisi

pembangunan desa melalui peran masyarakat setempat. Sehingga itu

mereka bertindak sebagai wadah LSM harus berkoordinasi dengan

penyalur atau perjuangan aspirasi pemerintah setempat (camat atau

masyarakat, sebagai wadah kepala desa) di dalam penyusunan

menjembatani komunikasi antara pelaksanaan program-programnya.

pemerintah dan masyarakat, 2. Peranan LSM dalam menunjang

sebagai wadah penggerakkan pembangunan desa melalui peran

partisipasi masyarakat dalam mereka brtindak sebagai wadah

pembangunan, dan sebagai wadah penyalur atau perjuangan aspirasi

pengawasan masyarakat terhadap masyarakat, sebagai wadah

pembangunan di desa, sudah dapat menjembatani komunikasi antara

dilakukan atau diwujudkan namun pemerintah dan masyarakat, sebagai

umumnya masih terbatas pada wadah penggerakkan partisipasi

organisasi mereka atau pada masyarakat dalam pembangunan,

kalangan anggota atau masyarakat dan sebagai wadah pengawasan

kelompok sasaran layanan dari masyarakat terhadap pembangunan

LSM itu sendiri. di desa, hendaknya tidak hanya

Hasil penelitian tersebut dapat terbatas pada organisasinya atau

memberikan kesimpulan bahwa para anggota dan kelompok sasaran

keberadaan LSM yang beroperasi di dari LSM yang bersangkutan, tetapi

tingkat komunitas atau desa, dapat juga harus dapat menjangkau


masyarakat desa tersebut secara

12
keseluruhan. Dalam Negeri Dan Pemerintah
Daerah.
DAFTAR PUSTAKA

Siagian , Sondang P .2008.


Administrasi Pembangunan,
Jakarta : PT . Bumi Aksara.
Tesch, R. 1990, Qualitative research :
Analysis Types & Software
Tools, Brispol, PA: Falmer
Press
Moleong, Lexy , 2000, Metodologi
Penelitian Kualitatif , PT.
Remaja Rosada Karya
Bandung
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian
Kuantitatif, Kualitatif dan
R&D. Alfabeta, Bandung
Widjaja, HAW. 2003. Otonomi Desa
Merupakan Otonomi Asli,
Bulat dan Utuh. Jakarta:
RajaGrafindo
Sumber ± Sumber Lain :
- UU No. 8 Tahun 1985 tentang
2UJDQLVDVL .HPDV\DUDNDWDQ ³88
2UPDV³

- UU No. 28 Tahun 2004 tentang UU


Yayasan

- Peraturan Menteri Dalam Negeri


No. 44 Tahun 2009 tentang
Pedoman Kerja Sama Depertement

13

You might also like