Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

HIpertiroid Pada Kehamilan

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 7

eISSN 2337-5949 e-CliniC.

2021;9(2):479-485
Terakreditasi Nasional: SK Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan DOI: https://doi.org/10.35790/ecl.v9i2.34907
KemenRistekdikti RI No. 28/E/KPT/2019 Available from: https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/eclinic

Hipertiroid dalam Kehamilan

Erna Suparman

Bagian Obstetri dan Ginekologi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi - RSUP Prof.
Dr. R. D. Kandou, Manado, Indonesia
Email: ernasuparman@yahoo.com

Abstract: Hyperthyroidism in pregnancy could be a hyperthyroid condition that occurred before


the pregnancy or acquired during the pregnancy. Hyperthyroidism in pregnancy is associated with
adverse conditions for the fetus, mother, and also products of conception. The incidence for
hyperthyroidism in pregnancy varies, ranging from 2-17 in 1000 births and accounts for 1-3% for
all hyperthyroid cases. Clinical symptoms of hyperthyroidism in pregnancy also varies.
Hyperthyroidism in pregnancy sometimes is hard to diagnose because it overlaps with normal
pregnancy signs and symptoms. Clinical symptoms that might be found are tachycardia,
thyromegaly, exophthalmos, and difficulty to gain weight with adequate food intake. Untreated
hyperthyroidism could lead to preeclampsia and congestive heart failure for the mother, and
miscarriage, placental abruption, and preterm birth. Therefore, maintaining euthyroidism on a
patient is very important. Proper management of hyperthyroidism in pregnancy is very important
for both mother and the fetus. Untreated hyperthyroidism could lead to pregnancy-related
complications, such as premature birth, growth restriction, and even fetal death.
Keywords: hyperthyroidism; pregnancy

Abstrak: Hipertiroid dalam kehamilan dapat merupakan kondisi hipertiroid yang telah ada
sebelum terjadi kehamilan, atau kondisi yang didapatkan selama masa kehamilan. Hipertiroid
dalam kehamilan dikaitkan dengan kondisi yang merugikan janin, ibu, dan hasil kandungan.
Insidensi hipertiroid dalam kehamilan bervariasi, yaitu sekitar 2-17 dalam 1000 kelahiran serta
merupakan 1%-3% dari jumlah kasus hipertiroid. Gejala klinis hipertiroid dalam kehamilan
bervariasi. Pada kondisi hipertiroid dalam kehamilan, mungkin akan terdapat kesulitan dalam
diagnosis, mengingat gejala-gejala dan tanda-tanda yang muncul saat terjadi kehamilan normal.2
Gejala klinis yang mungkin ditemukan ialah takikardia, tiromegali, eksoftalmos, dan tidak
bertambahnya berat badan dengan asupan makanan yang memadai. Hipertiroid dalam kehamilan
yang tidak ditangani dapat memicu preeklampsia dan gagal jantung kongestif pada ibu, serta
meningkatkan risiko keguguran, solusio plasenta dan kelahiran prematur. Oleh karena itu
mempertahankan eutiroidisme pada pasien sangatlah penting. Penatalaksanaan hipertiroid yang
tepat selama kehamilan sangat penting bagi ibu dan janinnya. Hipertiroid yang tidak diobati dapat
menyebabkan komplikasi terkait kehamilan seperti kelahiran prematur, hambatan pertumbuhan,
dan bahkan kematian janin.
Kata kunci: hipertiroid; kehamilan

Pendahuluan tingginya hormon tiroid oleh tingginya


Selama kehamilan, terjadi peningkatan sekresi kadar hormon -hCG selama trimes-
metabolisme tubuh dan peningkatan sekresi ter pertama dalam kehamilan, yang dapat
hormon-hormon demi memenuhi kebutuhan merupakan kondisi hipertiroid yang telah
janin intrauterin; salah satu hormon yang ada sebelum kehamilan, atau kondisi yang
meningkat ialah hormon tiroid.1-3 Hipertiroid didapatkan selama masa kehamilan.1,3
dalam kehamilan merupakan sebuah kondisi Hipertiroid dalam kehamilan dicirikan oleh

479
480 e-CliniC, Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 479-485

adanya peningkatan kadar free T4 (fT4) atau Hormon hCG mencapai kadar maksi-
T4 dan penurunan kadar TSH, tanpa disertai mal pada usia gestasi 12 minggu. Selama
penanda serum autoimunitas tiroid (TR-ab). masa tersebut, kadar hormon tiroid mening-
Selama masa kehamilan, ukuran kelenjar kat untuk menekan sekresi TSH oleh kelen-
tiroid akan mengalami pembesaran sebesar jar hipofisis. Total T3 dan T4 serum me-
10%-40% dan peningkatan sebanyak 50% ningkat hingga 1,5 kali lipat dibandingkan
dalam sekresi tiroksin (T4) dan triiodo- sebelum masa kehamilan. Kadar T4 bebas
thyronine (T3).4 (fT4) meningkat pada trimester pertama
Insidensi hipertiroid dalam kehamilan hingga ssebelum usia gestasi 20 minggu,
bervariasi, yaitu sekitar 2-17 dalam 1000 kemudian terus menurun hingga aterm.
kelahiran, dan merupakan 1%-3% dari jum- Thyrotropin-releasing hormone (TRH)
lah kasus hipertiroid.1,4 Data lain menunjuk- pada janin dapat terdeteksi pada midpreg-
kan bahwa hipertiroid dalam kehamilan nancy, tetapi tidak meningkat. Pada masa
terjadi sebesar 0,05%-3% dari seluruh jum- kehamilan, dibutuhkan sekresi T4 yang
lah kehamilan.5 tinggi untuk pertumbuhan dan perkem-
Gejala klinis dari hipertiroid dalam bangan janin, oleh karena itu asupan iodium
kehamilan sangat bervariasi.1,2 Pada kondisi pada ibu hamil harus ditingkatkan. Jika
hipertiroid dalam kehamilan yang ringan, kebutuhan ini tidak terpenuhi, maka kadar
mungkin akan terdapat kesulitan dalam TSH akan meningkat dan kadar T4 akan
menegakkan diagnosis mengingat gejala- menurun.6
gejala dan tanda-tanda normal yang muncul Selama masa kehamilan, tiroksin
saat terjadi kehamilan.2,5 Gejala klinis yang maternal ditransfer ke janin. Tiroksin
mungkin ditemukan ialah takikardia, maternal sangat penting untuk perkem-
tiromegali, eksoftalmos, dan tidak bertam- bangan otak janin, dan terutama untuk
bahnya berat badan dengan asupan makanan perkembangan kelenjar tiroid janin. Meski-
yang memadai.1,2 pun kelenjar tiroid janin mulai mengon-
Penatalaksanaan hipertiroid yang tepat sentrasikan iodin dan menyintesis hormon
selama kehamilan sangat penting bagi ibu tiroid setelah 12 minggu gestasi, kontribusi
dan janin. Hipertiroid yang tidak diobati tiroksin maternal tetap penting. Pada
dapat menyebabkan komplikasi terkait kenyataannya, tiroksin maternal merupakan
kehamilan seperti preeklamsia, kelahiran 30% dari tiroksin janin saat cukup bulan.
prematur, hambatan pertumbuhan, bahkan Selama masa kehamilan, kebutuhan
kematian janin.1 sekresi hormon tiroid akan meningkat secara
pesat. Terdapat lima faktor yang memenga-
Fisiologi Kelenjar Tiroid dalam ruhi fungsi tiroid dalam kehamilan, yaitu: 1)
Kehamilan Peningkatan sementara kadar hormon hCG
Gambar 1 memperlihatkan hubungan yang diproduksi oleh plasenta selama trimes-
antara hormon hCG, TBG, TSH, Total T4, ter pertama, yang akan merangsang produksi
dan fT4 selama masa kehamilan. Konsen- reseptor TSH; 2) Peningkatan TBG yang
trasi thyroid-binding globulin (TBG) pada diinduksi oleh hormon estrogen selama
serum ibu meningkat setara dengan kadar trimester pertama yang bekerja di hati, yang
hormon tiroid total maupun hormon tiroid akan dipertahankan selama kehamilan, dan
terikat. Kadar thyroid-stimulating hormone terjadi bersamaan dengan peningkatan kadar
(TSH) serum pada masa awal kehamilan T3 dan T4; 3) Perubahan dalam sistem imu-
menurun karena adanya stimulasi tiroid oleh nitas, yang menyebabkan reaksi eksaserbasi,
hormon human chorionic gonadotropin atau ameliorasi penyakit tiroid autoimun
(hCG) yang secara lemah juga memiliki yang mendasarinya; 4) Peningkatan metabo-
efek agonis pada TSH. Perlu diketahui lisme hormon tiroid oleh plasenta; dan
bahwa TSH tidak melewati plasenta dan peningkatan ekskresi iodida dalam urin yang
kadar TSH memegang peran utama dalam disebabkan oleh tingginya kadar idodo-
skrining dan diagnosis gangguan tiroid. tironin deiodinase tipe 3 (D3) yang men-
Suparman: Hipertiroid dalam kehamilan 481

degradasi tiroksin dan T3 menjadi bahan Selain itu terdapat etiologi lain yang
yang inaktif sehingga dapat menyebabkan terkait kondisi hipertiroid dalam kehamilan,
gangguan dari produksi hormon tiroid.1,2,7 yaitu: kondisi autoimun terkait tiroid
(penyakit Graves, tiroiditis kronik, tiroiditis
sporadik asimtomatik, kondisi non-autoimun
terkait tiroid (goiter multinodular, adenoma
toksik, tiroiditis subakut), hipertiroid gesta-
sional (gestasi multipel, tumor trofoblastik,
mola hidatidiformis, koriokarsinoma), dan
iatrogenic (konsumsi berlebihan dari levo-
tiroksin, iodine-induced).2

Gejala Klinik
Hipertiroid dalam kehamilan dapat
secara jelas menimbulkan gejala klinis
Minggu gestasi (penurunan kadar TSH dan peningkatan T3
dan/atau T4 dalam serum) atau secara sub-
Gambar 1. Hubungan antara hormon hCG, klinis (penurunan kadar TSH tanpa pening-
TBG, TSH, Total T4, dan fT4. Sumber: katan kadar T3 dan T4 (dalam batas
Casanova dan Chuang, 2018 (modifikasi).3 normal).7 Gejala klinis yang timbul terka-
dang sulit dibedakan dengan gejala-gejala
dan tanda-tanda yang muncul yang berkaitan
Kelenjar tiroid dalam fungsi normal dengan kehamilan normal, seperti keringat
dapat mengompensasi kebutuhan hormon berlebih, sesak napas, takikardi, dan murmur
tiroid yang meningkat selama masa sistolik jantung.1,2,5 Gejala spesifik yang
kehamilan dan mempertahankan kadarnya mungkin ditemukan terkait hipertiroid dalam
dalam batas normal. Jika terdapat kehamilan yang disebabkan oleh penyakit
abnormalitas fungsi kelenjar tiroid, maka Grave adalah tiromegali/goiter, eksoftalmos,
kompensasi ini tidak akan terjadi dalam dan tidak bertambahnya berat badan dengan
batas normal.1,2 asupan makanan yang memadai.4,5
Hormon hCG merupakan stimulan Pada keadaan hipertiroid terdapat ke-
lemah yang akan berikatan dengan reseptor mungkinan pasien terjun ke dalam badai
TSH. Kadar hormon -hCG akan mengalami tiroid yang ditandai dengan keadaan hiper-
puncak pada usia gestasi 9-12 minggu. metabolik dalam kehamilan. Dampak badai
Perubahan yang diinduksi oleh peningkatan tiroid ini dapat mengakibatkan gangguan
kadar hCG pada fungsi tiroid dapat fungsi jantung dan diikuti dengan keadaan
menyebabkan terjadinya kondisi hipertiroid hipertensi pulmonal dan gagal jantung.
dalam kehamilan yang bersifat sementara.1,2 Hipertiroid dalam kehamilan yang tidak
dikendalikan dengan baik dikaitkan dengan
Etiologi insidensi preeklampsia yang lebih tinggi,
Etiologi tersering dari hipertiroid dalam gagal jantung, krisis tiroid, dan hasil peri-
kehamilan ialah adanya kondisi hiperemesis natal yang buruk.1,5,7 Hasil perinatal yang
gravidarum dan penyakit Graves. Penyakit buruk berupa persalinan prematur, berat
Graves merupakan kondisi hipertiroid badan lahir rendah (BBLR), IUGR, stillbirth,
tersering pada wanita usia reproduksi hydrops fetalis, hipotiroidism, dan goiter.1,5,7
sehingga merupakan etiologi tersering dari Penelitian eksperimental memperlihatkan
hipertiroid dalam kehamilan.2,7 Kedua etio- bahwa kadar hormon tiroid ibu yang tinggi
logi ini sulit untuk dibedakan secara klinis berhubungan dengan abnormalitas perkem-
sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut bangan otak fetus, kejadian kejang pada anak
untuk memastikan etiologi dari hipertiroid pasca kelahiran, dan kejadian anak dengan
dalam kehamilan.7 hiperaktivitas.8
482 e-CliniC, Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 479-485

Dosis antitiroid yang tidak sesuai dan direkomendasikan pada trisemester pertama
masuknya obat tersebut melalui plasenta kehamilan ialah sebesar 0,1 mIU/L sampai
dapat menjadi penyebab hipotiroid pada 2.5 mIU/L, dan pada trisemester kedua dan
janin dengan atau tanpa goiter pada janin.1 ketiga 0,3 mIU/L sampai 3 mIU/L.1,2,9
TRAb maternal yang melewati plasenta ke Penurunan kadar TSH dalam kehamilan
janin dapat menyebaban penyakit Graves merupakan akibat stimulasi tiroid oleh
pada janin atau neonatus. Apabila ibu terus tingginya kadar hCG.9Diagnosis hipertiroid
menerus dalam kondisi hipertiroid selama dalam kehamilan terlihat dengan adanya
sebagian besar waktu kehamilannya, nilai penurunan kadar TSH dan peningkatan
tiroksin maternal yang tinggi melewati kadar T3 dan/atau T4.7
plasenta dan dapat menyebabkan hipotiroid
sentral pada neonatus. Pada kebanyakan Diagnosis Prenatal
kasus, bayi tetap eutiroid namun pada Berdasarkan rekomendasi American
sebagian kasus dapat terjadi hiper- atau Thyroid Association (2011), pemantauan
hipotiroidisme dengan atau tanpa gondok. janin dengan ultrasonografi (USG) serial
Neonatus yang terpajan tiroksin ibu dalam sebaiknya dilakukan pada wanita dengan
jumlah besar memperlihatkan gambaran hipertiroid tidak terkontrol dan/atau wanita
klinis tirotksikosis goitrosa akibat penya- dengan kadar TRAb tinggi (lebih dari tiga
luran Thyroid-stimulating immunoglobulin kali batas atas normal). Konsultasi dengan
melalui plasenta. Terpajannya janin pada spesialis kandungan atau dengan konsultan
obat golongan thionamid menyebabkan fetomaternal sebaiknya dilakukan. Peman-
hipotiroidisme goitrosa. Hipotiroidisme non tauan meliputi ultrasonografi untuk denyut
goitrosa juga dapat terjadi akibat penyaluran jantung, pertumbuhan, volum cairan amnion,
antibodi penghambat reseptor tirotropin ibu dan goiter janin.
melalui plasenta (TR-Ab).1 Berdasarkan rekomendasi dari Endo-
crine Society (2012), pada wanita dengan
Diagnosis peningkatan TRAb atau thyroid-stimulating
Pada anamnesis hal yang perlu ditanya- Immunoglobulin setidaknya 2 hingga 3 kali
kan ialah gejala utama yang dikeluhkan oleh kadar normal dan pada wanita dalam
pasien, riwayat penyakit pasien sebelumnya, pengobatan dengan antithyroid drug (ATD),
dan riwayat penyakit keluarga. Gejala yang T4 bebas maternal dan disfungsi tiroid janin
sering dikeluhkan ialah gejala sering letih, perlu dilakukan skrining saat pemeriksaan
mual, muntah, kulit hangat, lembab dan ber- USG anatomi janin di usia kehamilan 18-22
keringat. Mencari informasi riwayat penya- minggu dan diulang setiap 4-6 minggu atau
kit secara mendetail diperlukan untuk sesuai indikasi klinis. Bukti adanya disfungsi
membantu penegakan diagnosis. Anamnesis tiroid janin meliputi pembesaran tiroid, ham-
dapat memberikan informasi apakah keada- batan pertumbuhan, hidrops, goiter, taki-
an ini merupakan keadaan fisiologik ibu kardia, atau gagal jantung. Apabila diagnosis
hamil atau suatu hal patologik. hipertiroid janin ditegakkan dan dicurigai
Pemeriksaan fisik yang dilakukan meli- dapat membahayakan kehamilan, kordosen-
puti pemeriksaan tanda-tanda hipertiroid tesis sebaiknya dilakukan pada kondisi yang
secara sistemik dan keadaan kelenjar tiroid sangat jarang dan dilakukan dengan fasilitas
secara spesifik. yang sesuai. Kordosentesis dapat dilakukan
Pemeriksaan penunjang yang harus bila didapatkan adanya goiter janin pada ibu
dilakukan ialah pemeriksaan kadar serum dalam pengobatan ATD untuk menentukan
TSH dilanjutkan dengan kadar T4 dan fT4. apakah fetus hipertiroid atau hipotiroid.5
Kadar serum TSH biasanya lebih rendah
pada kehamilan trisemester pertama, teruta- Tatalaksana
ma pada usia gestasi 9-13 minggu.1 Menurut Pada pasien dengan hipertiroid jelas
American Thyroid Association (ATA) dan yang disebabkan penyakit Graves, ATD
Endocrine Society (ES), kadar TSH yang perlu dimulai (sebelum kehamilan bila
Suparman: Hipertiroid dalam kehamilan 483

mungkin, dan untuk kasus yang baru pertumbuhan intra-uterus (intrauterine


terdiagnosis) atau disesuaikan (untuk kasus growth retardation/IUGR), apnea fetus dan
dengan riwayat) untuk mempertahankan bradikardia.5,14
kadar hormon tiroid maternal fT4 pada batas Manajemen yang sesuai untuk wanita
atas rentang referensi pasien yang tidak dengan hipertiroid gestasional dan hiper-
hamil, atau untuk mempertahankan T4 total emesis gravidarum meliputi terapi suportif,
pada 1,5 kali batas atas rentang referensi manajemen dehidrasi, dan perawatan inap
normal, atau indeks T4 bebas pada batas atas bila dibutuhkan. Golongan ATD tidak
rentang referensi normal.5,10,12 direkomendasikan untuk manajemen hiper-
Propiltiourasil (PTU) bila tersedia, dire- tiroidisme gestasional.
komendasikan sebagai obat lini pertama Tirotoksikosis post-partum akibat pe-
dalam pengobatan hipertiroid saat trimester nyakit Graves’ dapat ditangani dengan
pertama kehamilan karena terdapat kemung- radioiodin, tetapi tindakan ini memerlukan
kinan hubungan antara methimazole (MMI) pengukuran keamanan radiasi untuk bayi dan
dengan kelainan kongenital spesifik yang dikontraindikasikan pada ibu menyusui.
dapat terjadi pada organogenesis saat ATD merupakan pengobatan utama dalam
trimester pertama kehamilan, dan MMI menangani tirotoksikoksis post-partum aki-
dapat diberikan bila PTU tidak tersedia atau bat penyakit Graves. Penelitian terkini
pasien tidak dapat menoleransi efek samping menyimpulkan dosis PTU hingga 300 mg
PTU. Pemberian obat ATD dihentikan saat dan MMI hingga 30 mg per hari tidak
usia kehamilan 6 sampai 10 minggu. Klinisi menyebabkan perubahan pada fungsi tiroid
perlu menggunakan kebijakan klinis mereka dan perkembangan fisik serta mental bayi
dalam memilih terapi ATD, termasuk kesu- yang diberikan air susu ibu (ASI) dari ibu
litan yang dapat terjadi dalam mengubah dengan tirotoksikosis, namun, MMI lebih
pengobatan pasien ke obat yang lain. Bila dipilih karena adanya potensi nekrosis hati
dilakukan perubahan dari PTU ke MMI, pada ibu maupun anak.9,14,15
fungsi tiroid perlu dinilai setelah 2 minggu,
dan kemudian dalam interval 2 hingga 4 Konseling Prakehamilan
minggu. 5,11 Konseling prakehamilan diperlukan
Meskipun toksisitas hati dapat muncul pada hal-hal terkait fungsi tiroid sebelum
mendadak, pemantauan fungsi hati dapat atau sedang dalam masa kehamilan, antara
dipertimbangkan pada ibu hamil dalam lain: adanya riwayat penggunaan rutin obat
pengobatan PTU setiap 3-4 minggu. Klinisi hipertiroid atau terdiagnosis hipertiroid
perlu mengedukasi pasien untuk segera dalam kehamilan. Terdapat tiga pilihan tata-
melaporkan bila gejala baru muncul.5 laksana kondisi hipertiroid dalam kehamilan,
Tindakan tiroidektomi subtotal dapat yaitu terapi ATD jangka panjang, terapi
diindikasikan saat kehamilan dalam terapi radioaktif dengan menggunakan ablasi
penyakit Graves maternal bila: 1) pasien iodine-131, total tiroidektomi; riwayat karsi-
memiliki efek samping berat terhadap ATD; noma tiroid dengan penggobatan mengguna-
2) pasien memerlukan dosis tinggi ATD kan iodine-131. Sebaiknya proses konsepsi
terus menerus (MMI diatas 30 mg/hari atau dilakukan dalam waktu 6 bulan hingga satu
PTU diatas 450 mg/hari); atau 3) kepatuhan tahun setelah pengobatan selesai; riwayat
pasien dalam mengonsumsi ATD buruk dan hipotiroid. Wanita dengan riwayat hipotiroid
pasien memiliki hipertiroid tidak terkontrol. biasanya membutuhkan dosis L-tiroksin
Waktu pembedahan yang optimal ialah yang lebih besar setelah terjadi konsepsi; dan
trimester kedua.5,13 riwayat tiroiditis Hashimoto.2
Peran obat penghambat beta adrenergik Terdapat beberapa indikasi dilakukan-
dalam mengendalikan gejala hipermetabolik nya uji fungsi tiroid dalam kehamilan, yaitu:
dalam kehamilan masih terbatas. Obat ini Riwayat disfungsi tiroid atau riwayat operasi
hanya bisa digunakan dalam jangka waktu tiroid; terdapat gejala terkait fungsi tiroid
singkat karena dapat menyebabkan retardasi atau adanya goiter; ditemukan antibodi tiroid
484 e-CliniC, Volume 9, Nomor 2, Juli-Desember 2021, hlm. 479-485

peroksidase; terdapat kondisi DM tipe 1 atau Galan HL, Jauniaux ER, et al. Obstetrics:
kondisi autoimun lain; riwayat terapi radiasi Normal and Problem Pregnancies (7th
yang berlokasi di kepala dan leher; riwayat ed). New York: Elsevier, 2017; p.937-
keluarga dengan disfungsi tiroid; obesitas 85.
3. Casanova R, Chuang A, Goepfert AR,
(BMI >40 kg/m2); penggunaan amiodaron
Hueppchen NA, Weiss PM. Beckmann
atau litium atau riwayat penggunaan kontras and Ling's Obstetrics and Gynecology
yang mengandung iodine dalam waktu (8th ed). Philadelphia: Wolters Kluwer,
dekat; infertilitas yang tidak dapat dijelas- 2018; p.177-83.
kan; dan bertempat tinggal di area dengan 4. Renzo GC. Good clinical practice advice:
masalah insufisiensi iodin.2 thyroid and pregnancy. Int J Gynecol
Obstet. 2019;144(3):347-51.
Simpulan 5. Alamdari S, Azizi F, Delshad H, Sarvghadi F,
Hipertiroid dalam kehamilan merupa- Amouzegar A, Mehran L. Management
kan suatu kondisi tingginya sekresi hormon of hyperthyroidism in pregnancy: com-
tiroid yaitu free T4 (fT4), T4, dan T3 disertai parison of recommendations of Ameri-
penurunan kadar TSH yang disebabkan oleh can thyroid association and endocrine
society. J Thyroid Res. 2013;2013:
tingginya sekresi hormon -hCG selama 878467.
trimester pertama kehamilan. Gejala klinis 6. Callahan TL, Caughey AB. Obstetrics &
bervariasi mulai dari takikardia, tiromegali, Gynecology (7th ed). Philadelphia:
eksoftalmos, dan tidak bertambahnya berat Lippincott William Wilkins, 2018; p.399
badan meskipun asupan makan adekuat. 7. Andersen SL, Lauberg P. Managing hyper-
Sebagai etiologi tersering ialah adanya thyroidism in pregnancy: current per-
kondisi hiperemesis gravidarum dan penya- spectives. Int J Womens Health. 2016:8;
kit Graves. Diagnosis dapat ditegakkan 497-504.
melalui anamnesis menyeluruh, pemeriksaan 8. Andersen SL, Laurberg P, Wu CS, Olsen J.
fisik, dan pemeriksaan penunjang laborato- Attention deficit hyperactivity disorder
and autism spectrum disorder in children
rium serta pencitraan dengan USG thyroid
born to mothers with thyroid dys-
pada janin secara serial. Pengobatan lini function: a Danish nationwide cohort
pertama ialah propiltiourasil (PTU) dengan study. BJOG. 2014;121(11):1365-1374
alternatif methimazole (MMI) jika PTU 9. Ross DS, Burch HB, Cooper DS, Greenlee MC,
tidak tersedia atau terdapat kontraindikasi. Laurberg P, Maia AL, et al. 2016
Bila kondisi ini tidak ditangani dengan baik American thyroid association guidelines
dapat meningkatkan insidensi preeklampsia, for diagnosis and management of
gagal jantung, krisis tiroid, dan luaran peri- hyperthyroidism and other causes of
natal yang buruk seperti persalinan prematur, thyrotoxicosis. Thyroid. 2016;26(10):
BBLR, IUGR, dan stillbirth. Terkait skrining 1343-421.
dan pencegahan, pada konseling prenatal 10. Kahaly GJ. Bartalena L, Hegedüs L, Leenhardt
L, Poppe K, Pearce SH. 2018 European
disarankan untuk melakukan uji fungsi tiroid
thyroid association guideline for the
agar tatalaksana dapat diberikan secara cepat management of Grave’s hyper-
dan tepat. thyroidsm. Eur Thyroid J. 2018;7:167-
86.
Konflik Kepentingan 11. Mestman JH. Hyperthyroidism in pregnancy.
Penulis menyatakan tidak terdapat Best Pract Res Clinl Endocrinol Metab.
konflik kepentingan dalam studi ini. 2004;18(2):267-88.
12. The Consortium on Thyroid and Pregnancy—
DAFTAR PUSTAKA Study Group on Preterm Birth. Association
1. Cunningham FG, MacDonald PC, Gant NF, of Thyroid. Function test abnormalities and
Leveno KJ, Gilstrap LC. Williams thyroid autoimmunity with preterm birth: A
Obstetrics (25th ed). New York: systematic review and meta-analysis.
McGraw-Hill, 2018; p.1118-32. JAMA. 2019;322(7);632-41.
2. Gabbe SJ, Niebyl JR, Simson JL, Landon MB, 13. Moskovitz JB, Bond MC. Molar pregnancy-
Suparman: Hipertiroid dalam kehamilan 485

induced thyroid storm. J Emerg Med. Rev Endocrinol 2013;9(12):724-34.


2010;38(5):e71-6. 15. Kahaly GJ, Dillmann WH. Thyroid hormone
14. Bartalena L. Diagnosis and management of action in the heart. Endocr Rev 2005;
Graves disease: a global overview. Nat 26:704-28.

You might also like