Hubungan Pola Makan Dan Tingkat Stres Dengan Kejadian Dispepsia Di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2019
Hubungan Pola Makan Dan Tingkat Stres Dengan Kejadian Dispepsia Di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2019
Hubungan Pola Makan Dan Tingkat Stres Dengan Kejadian Dispepsia Di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2019
2 - November 2020
Cetak ISSN : 2620-5564
Online ISSN : 2655-1292
Muflih, Najamuddin
Program Studi D-III Keperawatan, Institut Kesehatan Helvetia
E-mail : muflihop@helvetia.ac.id
Abstract
Dyspepsia is a collection of symptoms in the form of complaints of pain, unpleasant feelings in the
upper gastrointestinal tract. The prevalence of dyspepsia globally in the world is between 7-45%.
The prevalence of dyspepsia in the United States is 23-25.8%, India 30.4%, Hong Kong 18.4%,
Australia 24.4-38.2%, and China 23.3%. The research objective was to determine the relationship
between diet and stress levels with the incidence of dyspepsia in the Sundari General Hospital in
Medan in 2019. The design of this study was an analytical survey research design that contained
descriptions. The population in this study were 54 people and the sampling method in this study
was using accidental sampling by accident without planning. Whoever is there is assigned a sample
of 41 people. Data collection methods are primary data, secondary data and tertiary data. The data
analysis used was the Chi-square test. The results showed that the perception has a value of α =
0.05, and the value of p = 0.020 <from α = 0.05 is obtained. Then it is obtained that there is a
relationship between diet and the incidence of dyspepsia in the Sundari Medan General Hospital in
2019 and stress levels with the incidence of dyspepsia with a value of α = 0.05, the value of p =
0.038 <from α = 0.05 is obtained. So it is obtained that there is a relationship between stress levels
and the incidence of dyspepsia in the Sundari Medan General Hospital in 2019. The conclusion in
this study is that there is a relationship between diet and stress levels with the incidence of
dyspepsia in Sundari General Hospital Medan in 2019. It is recommended that this research be used
as input. and consideration for dyspepsia sufferers so that dyspepsia patients in Sundari hospital are
reduced.
Keywords : Diet, Stress Level, Dyspepsia
Abstrak
Dispepsia merupakan kumpulan gejala berupa keluhan nyeri, perasaan tidak enak pada saluran
pencarnaan bagian atas. Prevalensi dispepsia secara global di dunia antara 7-45%. Prevalensi
dispepsia di Amerika Serikat 23-25,8%, India 30,4%, Hongkong 18,4%, Australia 24,4-38,2%,
dan China sebesar 23,3%. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola makan dan tingkat
stres dengan kejadian dispepsia di Rumah Sakit Umum Sundari Medan tahun 2019. Desain
penelitian ini merupakan desain penelitian survey analitik yang berisi urain-uraian. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 54 orang dan cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan
menggunakan accidental sampling dengan cara kebetulan tanpa direncanakan. Siapa saja yang ada
di tetapkan menjadi sampel yang berjumlah sebanyak 41 orang. Metode pengumpulan data yaitu
data primer, data sekunder dan data tertier. Analisis data yang digunakan dengan uji Chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan persepsi memiliki nilai α = 0,05 diperoleh nilai p= 0,020 < dari α =
0,05. Maka diperoleh ada hubungan pola makan dengan kejadian dispepsia di Rumah Sakit Umum
Sundari Medan tahun 2019 dan tingkat stres dengan kejadian dispepsia nilai α = 0,05 diperoleh
nilai p= 0,038 < dari α = 0,05. Maka diperoleh ada hubungan tingkat stres dengan kejadian
dispepsia di rumah sakit umum sundari Medan tahun 2019. Kesimpulan dalam penelitian ini ada
hubungan antara pola makan dan tingkat stres dengan kejadian dispepsia di Rumah Sakit Umum
Sundari Medan tahun 2019. Disarankan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan
pertimbangan kepeda penderita dispepsia sehingga penderita dispepsia di rumah sakit sundari
berkurang.
Kata Kunci : Pola Makan, Tingkat Stres, Dispepsia
tingkat stres sedang berjumlah 21 responden sedang, dan ringan dapat menyebabkan
(51.2%), dan tingkat stres ringan berjumlah 4 kejadian dispepsia.
responden (9.8%).
Stres dalam arti secara umum adalah 3.Distribusi Frekuensi Kejadian Dispepsia
perasaan tertekan, cemas, dan tegang. Dalam Berdasarkan Distribusi Frekuensi
bahasa sehari-hari stres di kenal sebagai yang diketahui bahwa 41 responden (100%)
stimulis atau respon yang menuntut di Rumah Sakit Umum Sundari Medan
individuuntuk melakukan penyesuaian. Tahun 2019 dengan kejadian dispepsia kronis
Serafino mengartikan stres alalah kondisi berjumlah 21 responden (51.2%), dan
yang di sebabkan olehinteraksi antara kejadian dispepsia akut berjumlah 20
individu dengan lingkungan, menimbulkan responden (48.8%).
persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang Dispepsia adalah rasa nyeri atau
berasal dari situasi yang bersumber pada tidak nyaman di bagian ulu hati. Kondisi ini
sistem biologis, psikologis dan sosisal dianggap gangguan di dalam tubuh yang
seseorang (Ariwibowo, 2012). diakibatkan reaksi tubuh terhadap lingkungan
Seseorang yang terkena stres sekeliling. Reaksi ini menimbulkan gangguan
memiliki pola makan yang berubah. Bisa ketidakseimbangan metabolisme, dan sering
tidak nafsu makan atau malah meningkat kali menyerang individu usia produktif, yakni
nafsu makannya. Hal tersebut sebenarnya usia 30-59 tahun.
terlebih untuk mengalihkan persoalan yang Dispepsia adalah Merupakan
tengah dihadapi. Pola makan yang berubah kumpulan gejala berupa keluhan nyeri,
ini tentu saja sangat mengganggu pola hidup pearasaan tidak enak pada saluran cerna
orang tersebut. Berbagai penyakit tak segan bagian atas, disertai dengan keluhan seperti
menghampiri, mulai dai maag karena tidak rasa penuh saat makan, cepat kenyang,
nafsu makan sampai mual karena kembung, anoreksia, mual dan muntah.
kebanyakan makan. Kalau hal tersebut Berbagai mekanisme yang mungkin
berlangsung dalam jangka waktu yang lama, mendasari meliputi gangguan motilitas usus,
dapat dipastikan berbagai permasalahan hipersensitivitas, infeksi, ataupun faktor
lainnya akan turut menghampiri kita psikososial. Walaupun tidak fatal, gangguan
(Ariwibowo, 2012). ini dapat menurunkan kualitas hidup dan
Stres merupakan respon tubuh yang menjadi beban sosial masyarakat
sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan (Purnamasari, 2017).
beban atasnya. Stres yaitu mengacu pada Menurut asumsi peneliti berdasarkan
pristiwa yang dirasakan membahayakan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit
kesejahteraan fisik dan psikologis seseorang. Umum Sundari Medan Tahun 2019 dapat
Stres memiliki efek negatif melalui diketahui bahwa yang paling banyak jumlah
mekanisme neuroendokrin terhadap saluran responden yang mengalami kejadian
pencernaan sehingga beresiko untuk dispepsia kronis berjumlah 21 responden
mengalami dispepsia. Produksi asam (52.1%), dan kejadian dispepsia akut
lambung akan meningkat pada keadaan stres, berjumlah 20 responden (48.8%).
misalnya pada beban kerja berat dan tergesa-
gesa/panik. Kadar asam lambung yang 4.Hubungan Pola Makan Dengan
meningkat, apabila dibiarkan dapat Kejadian Dispepsia Di Rumah Sakit
mengakibatkan terjadinya dyspepsia (Widiya, Umum Sundari Medan Tahun 2019
2017). Berdasarkan tabulasi silang antara
Menurut asumsi peneliti berdasarkan pola makan dengan kejadian dispepsia di
penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Sundari Tahun 2019
Umum Sundari Medan Tahun 2019 dapat berjumlah 41 responden (100%).
diketahui bahwa tingkat stres yang berat, Diantaranya, pola makan yang tidak teratur
berjumlah 9 responden (22%), kejadian
dispepsia yang kronis berjumlah 8 responden makan adalah istilah yang digunakan untuk
(19,5%), dan kejadian dispepsia yang akut menggambarkan pola makan yang teratur dan
berjumlah 1 responden (2.4%). Sedangkan tidak teratur yang dapat mempengaruhi
pola makan yang teratur berjumlah 32 resiko terjadinya dispepsia.
responden (78%), kejadian dispepsia yang Perubahan pola makan yang tidak
kronis berjumlah 13 responden (31.8%), dan teratur, obat-obatan yang tidak jelas, zat-zat
kejadian dispepsia yang akut berjumlah 19 seperti nikotin dan alkohol serta adanya
responden (46.3%). kondisi kejiwaan stres, pemasukan makanan
Berdasarkan hasil statistik uji chi- menjadi kurang sehingga lambung akan
square pada tingkat kepercayaan 95% kosong, kekosongan lambung dapat
dengan nilai α = 0,05 diperoleh nilai p= mengakibatkan erosi pada lambung akibat
0,020 < dari α = 0,05. Maka diperoleh ada gesekan antara dinding-dinding lambung.
hubungan pola makan dengan kejadian Kondisi demikian dapat mengakibatkan
dispepsia di Rumah Sakit Umum Sundari peningkatan produksi HCL yang akan
Medan Tahun 2019. merangsang terjadinya kondisi asam pada
Penelitian ini sejalan dengan lambung sehingga rangsangan di medulla
penelitian yang dilakukan oleh Inri Milly oblongata membawa impuls muntah sehingga
Sorongan, yang berjudul Hubungan Antara intake tidak adekuat baik makanan maupun
Pola Makan Dengan Kejadian Sindroma cairan (Afifah, 2018).
Dispepsia Pada Siswa-Siswi Kelas XI Di Hubungan penyakit maag dengan
SMA Negeri 1 Manado. Penelitian ini pola makan yang buruk, Penyakit maag atau
menggunakan analitik cross sectional, yang juga di kenal dengan tukak lambung
responden penelitian berjumlah 220 siswa- adalah gejala penyakit pada lambung karena
siswi ditentukan dengan metode purposive terjadi luka atau peradangan pada organ
sampling yang telah memenuhi sarat dan tersebut dalam hal ini, mukosa (selaput
sudah menendatangani persetujuan. Analisa lender yang melapisi lambung) robek karena
data menggunakan statistik chi Square. serangan asam lambung. Pola makan yang
Peneliti memperoleh responden pola makan tidak teratur membuat lambung sulit untuk
tidak teratur yaitu 135 orang (61,4%). Angka beradaptasi. Jika ini berlangsung dalam
kejadian dispepsia yang positif yaitu 115 jangka waktu yang lama, produksi asam
orang (52,3%). Hasil analisa data lambung akan berlebihan sehingga dapat
menunjukkan nilai 0,009 probabilitas lebih mengiritasi dinding mukosa lambung. Hal ini
kecil dari 0,05 (0,009<0,05). Artinya terdapat yang memyebabkan timbulnya rasa perih dan
ada hubungan anatara pola makan dengan mual. Dispepsia dapat dipengaruhi oleh
kejadian sindroma dispepsia pada siswa-siswi beberapa faktor, diantaranya adalah
kelas XI di SMA Negeri 1 Manado meningkatnya sekresi asam lambung, faktor
(Sorongan, 2013). diet dan lingkungan, serta faktor psikologi
Pola makan adalah susunan jenis dan seperti stres (Mardalena, 2018).
jumlah makanan yang di konsumsi seseorang Berdasarkan penelitian ini yang
atau sekelompok orang pada waktu tertentu berjudul Hubungan Pola Makan Dan Tingkat
terdiri dari frekuensi makan, jenis makanan, Stres Dengan Kejadian Dispepsia Di Rumah
dan porsi makan. Menu seimbang perlu Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2019.
dimulai dan dikenal dengan baik sehingga Dapat disimpulkan bahwa pola makan yang
akan berbentuk kebiasaan di kemudian hari. teratur dan pola makan yang tidak teratur
Jumlah dan frekuensi makan perlu di sangat berpengaruh terhadap tingkat
perhatikan untuk meringankan pekerjaan keasaman lambung. Pola makan yang teratur
saluran pencernaan dimana sebaiknya makan sangat kecil kemungkinan untuk timbulnya
tiga kali sehari dalam porsi kecil. Jenis dispepsia baik itu akut maupun kronis dan
makanan perlu juga diperhatikan agar tidak pola makan yang tidak teratur sangat
merusak lapisan mukosa lambung. Kebiasaan beresiko untuk terjadinya dispepsia atau