Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Hubungan Pola Makan Dan Tingkat Stres Dengan Kejadian Dispepsia Di Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2019

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 11

Indonesian Trust Health Journal Volume 3, No.

2 - November 2020
Cetak ISSN : 2620-5564
Online ISSN : 2655-1292

HUBUNGAN POLA MAKAN DAN TINGKAT STRES DENGAN KEJADIAN


DISPEPSIA DI RUMAH SAKIT UMUM SUNDARI MEDAN TAHUN 2019

Muflih, Najamuddin
Program Studi D-III Keperawatan, Institut Kesehatan Helvetia
E-mail : muflihop@helvetia.ac.id

Abstract
Dyspepsia is a collection of symptoms in the form of complaints of pain, unpleasant feelings in the
upper gastrointestinal tract. The prevalence of dyspepsia globally in the world is between 7-45%.
The prevalence of dyspepsia in the United States is 23-25.8%, India 30.4%, Hong Kong 18.4%,
Australia 24.4-38.2%, and China 23.3%. The research objective was to determine the relationship
between diet and stress levels with the incidence of dyspepsia in the Sundari General Hospital in
Medan in 2019. The design of this study was an analytical survey research design that contained
descriptions. The population in this study were 54 people and the sampling method in this study
was using accidental sampling by accident without planning. Whoever is there is assigned a sample
of 41 people. Data collection methods are primary data, secondary data and tertiary data. The data
analysis used was the Chi-square test. The results showed that the perception has a value of α =
0.05, and the value of p = 0.020 <from α = 0.05 is obtained. Then it is obtained that there is a
relationship between diet and the incidence of dyspepsia in the Sundari Medan General Hospital in
2019 and stress levels with the incidence of dyspepsia with a value of α = 0.05, the value of p =
0.038 <from α = 0.05 is obtained. So it is obtained that there is a relationship between stress levels
and the incidence of dyspepsia in the Sundari Medan General Hospital in 2019. The conclusion in
this study is that there is a relationship between diet and stress levels with the incidence of
dyspepsia in Sundari General Hospital Medan in 2019. It is recommended that this research be used
as input. and consideration for dyspepsia sufferers so that dyspepsia patients in Sundari hospital are
reduced.
Keywords : Diet, Stress Level, Dyspepsia

Abstrak
Dispepsia merupakan kumpulan gejala berupa keluhan nyeri, perasaan tidak enak pada saluran
pencarnaan bagian atas. Prevalensi dispepsia secara global di dunia antara 7-45%. Prevalensi
dispepsia di Amerika Serikat 23-25,8%, India 30,4%, Hongkong 18,4%, Australia 24,4-38,2%,
dan China sebesar 23,3%. Tujuan penelitian untuk mengetahui hubungan pola makan dan tingkat
stres dengan kejadian dispepsia di Rumah Sakit Umum Sundari Medan tahun 2019. Desain
penelitian ini merupakan desain penelitian survey analitik yang berisi urain-uraian. Populasi dalam
penelitian ini sebanyak 54 orang dan cara pengambilan sampel dalam penelitian ini dengan
menggunakan accidental sampling dengan cara kebetulan tanpa direncanakan. Siapa saja yang ada
di tetapkan menjadi sampel yang berjumlah sebanyak 41 orang. Metode pengumpulan data yaitu
data primer, data sekunder dan data tertier. Analisis data yang digunakan dengan uji Chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan persepsi memiliki nilai α = 0,05 diperoleh nilai p= 0,020 < dari α =
0,05. Maka diperoleh ada hubungan pola makan dengan kejadian dispepsia di Rumah Sakit Umum
Sundari Medan tahun 2019 dan tingkat stres dengan kejadian dispepsia nilai α = 0,05 diperoleh
nilai p= 0,038 < dari α = 0,05. Maka diperoleh ada hubungan tingkat stres dengan kejadian
dispepsia di rumah sakit umum sundari Medan tahun 2019. Kesimpulan dalam penelitian ini ada
hubungan antara pola makan dan tingkat stres dengan kejadian dispepsia di Rumah Sakit Umum
Sundari Medan tahun 2019. Disarankan penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Murni Teguh |326


Indonesian Trust Health Journal Volume 3, No.2 - November 2020
Cetak ISSN : 2620-5564
Online ISSN : 2655-1292

pertimbangan kepeda penderita dispepsia sehingga penderita dispepsia di rumah sakit sundari
berkurang.
Kata Kunci : Pola Makan, Tingkat Stres, Dispepsia

PENDAHULUAN kosong, kekosongan lambung dapat


Pola makan adalah susunan jenis dan mengakibatkan erosi pada lambung akibat
jumlah makanan yang di konsumsi seseorang gesekan antara dinding-dinding lambung.
atau sekelompok orang pada waktu tertentu Kondisi demikian dapat mengakibatkan
terdiri dari frekuensi makan, jenis makanan, peningkatan produksi HCL yang akan
dan porsi makan. Dalam penelitian Sulastri merangsang terjadinya kondisi asam pada
jumlah dan frekuensi makan perlu di lambung sehingga rangsangan di medulla
perhatikan untuk meringankan pekerjaan oblongata membawa impuls muntah sehingga
saluran pencernaan dimana sebaiknya makan intake tidak adekuat baik makanan maupun
tiga kali sehari dalam porsi kecil. Jenis cairan (Nurul, 2018).
makanan perlu juga diperhatikan agar tidak Stres merupakan respon tubuh yang
merusak lapisan mukosa lambung. sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan
Kebiasaan makan adalah istilah beban atasnya. Stres yaitu mengacu pada
yang digunakan untuk menggambarkan pola pristiwa yang dirasakan membahayakan
makan yang teratur dan tidak teratur yang kesejahteraan fisik dan psikologis seseorang.
dapat mempengaruhi resiko terjadinya Stres memiliki efek negatif melalui
dyspepsia (Haryono, 2012). mekanisme neuroendokrin terhadap saluran
Gizi seimbang adalah jumlah gizi pencernaan sehingga beresiko untuk
sesuai dengan kebutuhan, selain itu setiap mengalami dispepsia. Produksi asam
orang memerlukan berbagai jenis makanan lambung akan meningkat pada keadaan stres,
karena tidak semua zat gizi ada didalam satu misalnya pada beban kerja berat dan tergesa-
makanan yang dibutuhkan tubuh. Gizi gesa/pani (Widiya, 2017).
seimbang tidak hanya berkaitan denagn Stres dalam arti secara umum adalah
jenis makanan. perasaan tertekan, cemas, dan tegang. Dalam
Dispepsia adalah rasa nyeri atau bahasa sehari-hari stres di kenal sebagai
tidak nyaman di bagian ulu hati. Dispepsia stimulis atau respon yang menuntut individu
meliputi kumpulan gejala klinis yang terdiri untuk melakukan penyesuaian. Serafino
dari rasa tidak nyaman atau sakit menetap mengartikan stres alalah kondisi yang di
atau mengalami kekambuhan pada perut sebabkan oleh interaksi antara individu
bagian atas. Keluhan akan gejala-gejala klinis dengan lingkungan, menimbulkan persepsi
tersebut kadang-kadang disertai dengan rasa jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal
panas di dada dan perut, rasa lekas kenyang, dari situasi yang bersumber pada sistem
anoreksia, kembung, regurgitasi, dan banyak biologis, psikologis dan sosisal seseorang
mengeluarkan gas asam dari mulut (Iman, (Ariwibowo, 2012).
2016) Dispepsia merupakan kumpulan
Dispe psia dapat dipengaruhi oleh gejala berupa keluhan nyeri, perasaan tidak
beberapa faktor, diantaranya adalah enak pada saluran pencarnaan bagian atas,
meningkatnya sekresi asam lambung, faktor yang menetap atau episodic disertai dengan
diet dan lingkungan, serta faktor psikologi keluhan seperti rasa penuh saat makan, cepat
seperti stres (Perwitasari, 2016). kenyang, heartburn, kembung, sendawa,
Perubahan pola makan yang tidak mual dan muntah. Penyebab timbulnya
teratur, obat-obatan yang tidak jelas, zat-zat dispepsia di antaranya adalah faktor
seperti nikotin dan alkohol serta adanya meningkatnya sekresi asam lambung, fungsi
kondisi kejiwaan stres, pemasukan makanan motorik lambung, dan infeksi Helicobacter
menjadi kurang sehingga lambung akan pylori (sorongan, 2013)

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Murni Teguh |327


Indonesian Trust Health Journal Volume 3, No.2 - November 2020
Cetak ISSN : 2620-5564
Online ISSN : 2655-1292

Dispepsia merupakan gangguan yang Sebabyak 65,5%,Sebagian dari mereka


kompleks, mengacu pada kumpulan gejala mengatakan sering mengabaikan pola makan
seperti sensasi nyeri atau tidak nyaman di dengan alasan padatnya jadwal perkuliahan
perut bagian atas, terbakar, mual muntah, dan sibuk memikirkan skiripsi (Tiana, 2017).
penuh dan kembung. Berbagai mekanisme Berdasarkan hasil survei awal di
yang mungkin mendasari meliputi gangguan Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun
motilitas usus, hiper sensitivitas, infeksi, 2019 yang menderita penyakit dispepsia,
ataupun faktor psikososial (Purnamasari, penderita dispepsia terhitung dari bulan Juli
2017). sampai dengan Desember tahun 2018
Pencegahan dispepsia menurut Iman berjumlah 224 orang. Penderita dispepsia
(2016) yaitu : 1) Pola makan yang normal pada laki-laki mulai dari umur 15-70 tahun
dan teratur. Pilih makanan yang seimbang terdapat 138 orang yang terkena penyakit
dengan kebutuhan dan jadwal makan yang dispepsia, dan jumlah perempuan terdapat 86
teratur, tidak mengkonsumsi makanan yang orang yang terkena penyakit dispepsia. Pada
berkadar asam tinggi, makanan pedas, tahun 2019 terhitung dari bulan Februari
makanan/minuman yang mengandung sampai dengan April terdapat 23 orang
alkohol, dan berhenti merokok. Gunakan jumlah laki-laki dan 31 orang jumlah
obat secara wajar dan tidak perempuan yang terkena penyakit dispepsia.
mengganggufungsi lambung. 2) Hindari Berdasarkan hasil survei awal saya diatas,
makan bakmi berlebihan, khususnya dalam saya tertarik untuk mengambil judul ini dan
keadaan perut kosong karena air abu yang tempat penelitiannya di Rumah Sakit Umum
menguningkan bakmi sangat tajam bagi Sundari Medan.
lambung.
Prevalensi dispepsia secara global METODE PENELITIAN
di dunia antara 7-45%. Prevalensi dispepsia Desain penelitian ini merupakan
di Amerika Serikat 23-25,8%, India desain penelitian survey analitik yang berisi
30,4%, Hongkong 18,4%, Australia 24,4- urain-uraian. Dengan pendekatan cross
38,2%, dan China sebesar 23,3%. sectional yang mencoba menggali bagaimana
(Purnamasari, 2017). Prevalensi dispepsia di dan mengapa fenomena itu terjadi, yang
Asia Pasifik sekitar 10-20% juga bertujuan untuk mengetahui Hubungan Pola
merupakan keluhan yang banyak dijumpai Makan Dan Tingkat Stres Dengan Kejadian
(Jaji, 2016). Data Profil Kesehatan Indonesia, Dispepsia Di Rumah Sakit Umum Sundari
dispepsia menempati peringkat ke-10 untuk Medan Tahun 2019. Lokasi yang menjadi
kategori penyakit terbanyak pasien rawat tempat penelitian adalah di di Rumah Sakit
inap di Rumah Sakit dengan jumlah pasien Umum Sundari Medan. Waktu yang
34.029 atau sekitar 1,59%. Sindroma diperlukan untuk penelitian ini dimulai dari
dispepsia dapat di klasifikasikan berdasarkan bulan Februari-Juni tahun 2019. Populasi
penyebabnya yaitu sindroma dispepsia akibat adalah keseluruhan dari objek penelitian atau
kelainan organik dan sindroma dispepsia objek yang di teliti. Populasi yang diambil
fungsional (non-organik) (Putri, 2015). dalam penelitian ini adalah laki-laki dan
Hasil penelitian Nurul Afifah yang wanita yang mengalami dispepsia di Rumah
dilakukan pada tanggal 11 Oktober 2017 di Sakit Umum Sundari Medan pada bulan
Universitas Aisyiyah Yogyakarta pada Februari sampai dengan bulan April Tahun
mahasiswa ilmu keperawatan semester 2019 sebanyak 54 orang populasi. Peneliti
delapan didapatkan data bahwa 75% menggunakan tehnik sampel (Accidental
mahasiswa pernah mengalami keluhan Sampling), yaitu pengambilan sampel secara
berupa nyeri atau tidak rasa nyaman pada ulu kebetulan tanpa direncanakan. Siapa saja
hati, mual, kembung, muntah, sendawa, rasa yang ada di tetapkan menjadi sampel yang
cepat kenyang, dan perut terasa penuh berjumlah sebanyak 41 orang. Dalam
sehingga mengganggu aktivitas mereka. penelitian ini peneliti menetapkan sampelnya

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Murni Teguh |328


Indonesian Trust Health Journal Volume 3, No.2 - November 2020
Cetak ISSN : 2620-5564
Online ISSN : 2655-1292

sebanyak 41 orang, dikarenakan ada 13 orang Tabel 3. Karakteristik Responden


sampel yang menolak untuk ikut dalam Pendididkan Pasien Di Rumah Sakit
penelitian ini dan peneliti tidak berhak Umum Sundari Medan Tahun 2019.
mengikut sertakan bagi sampel yang menolak No Pendidikan Jumlah
dalam terwujudnya penelitian ini (Tilong, f %
2014). 1 SD 14 34.1
2 SMP 9 22
HASIL PENELITIAN 3 SMA 14 34.1
4 S1 4 9.8
Karakteristik Responden
Total 41 100
Tabel 1. Karakteristik Responden Umur
Pasien Di Rumah Sakit Umum Sundari
Berdasarkan tabel 3 karakteristik
Medan Tahun 2019.
No Umur Jumlah
responden yang berjumlah 41 responden
f % (100%), yang berpendidikan SD berjumlah
1 Remaja (17-25 9 22 14 responden (34.1%), sedangkan
Tahun) karakteristik responden yang berpendidikan
2 Dewasa (26-45 18 43.9 SMP berjumlah 9 responden (22%),
Tahun) sedangkan karakteristik responden yang
3 Lansia ( >46 14 34.1 berpendidikan SMA berjumlah 14 responden
Tahun) (34.1%), dan karakteristik responden yang
Total 41 100 berpendidikan S1 berjumlah 4 responden
(9.8%).
Berdasarkan tabel 1 diatas,
karakteristik responden yang berjumlah 41 Analisa Univariat
responden (100%), yang masa remaja Tabel 4. Distribusi Frekuensi Pola Makan
berjumlah 9 responden (22%), sedangkan Responden Di Rumah Sakit Umum
karakteristik responden yang masa dewasa Sundari Medan Tahun 2019.
berjumlah 18 responden (43.9%), dan No Pola Manan Jumlah
karakteristik responden yang masa lansia f %
berjumlah 14 responden (34.1%) (Iman, 1 Tidak Teratur 9 22
2017). 2 Teratur 32 78
Total 41 100
Tabel 2 Karakteristik Responden Jenis
Klamin Pasien Di Rumah Sakit Umum Berdasarkan tabel 4 dapat diketahui
Sundari Medan Tahun 2019. bahwa 41 responden di Rumah Sakit Umum
No Jenis Klamin Jumlah Sundari Medan Tahun 2019 dengan pola
f % makan tidak teratur berjumlah 9 responden
1 Laki-Laki 24 58.5 (22%), sedangkan pola makan yang teratur
2 Perempuan 17 41.5 berjumlah 32 responden (78%).
Total 41 100
Table 5. Distribusi Frekuensi Tingkat
Berdasarkan tabel 2 karakteristik Stres Responden Di Rumah Sakit Umum
responden yang berjumlah 41 responden Sundari Medan Tahun 2019.
(100%), yang berjenis kelamin laki-laki No Tingkat Stres Jumlah
berjumlah 24 responden (58.5%), dan f %
karakteristik responden yang berjenis 1 Berat 16 39
kelamin perempuan berjumlah 17 responden 2 Sedang 21 51.2
(41.5%) 3 Ringan 4 9.8
Total 41 100

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Murni Teguh |329


Indonesian Trust Health Journal Volume 3, No.2 - November 2020
Cetak ISSN : 2620-5564
Online ISSN : 2655-1292

Berdasarkan tabel 5 diketahui bahwa Sedangkan pola makan yang teratur


41 responden di Rumah Sakit Umum Sundari berjumlah 32 responden (78%), kejadian
Medan Tahun 2019 dengan tingkat stres berat dispepsia yang kronis berjumlah 13
berjumlah 16 responden (39%), sedangkan responden (31.8%), dan kejadian dispepsia
tingkat stres sedang berjumlah 21 responden yang akut berjumlah 19 responden (46.3%).
(51.2%), dan tingkat stres ringan berjumlah 4 Berdasarkan hasil statistik uji chi-
responden (9.8%). square pada tingkat kepercayaan 95%
dengan nilai α = 0,05 diperoleh nilai p=
Tabel 6. Distribusi Frekuensi Kejadian 0,020 < dari α = 0,05. Maka diperoleh ada
Dispepsia Di Rumah Sakit Umum Sundari hubungan pola makan dengan kejadian
Medan Tahun 2019. dispepsia di Rumah Sakit Umum Sundari
No Kejadian Jumlah Medan Tahun 2019.
Dispepsia f %
1 Kronis 21 51.2 Tabel 8. Hubungan Tingkat Stres Dengan
2 Akut 20 48.8 Kejadian Dispepsia Di Rumah Sakit Umum
Total 41 100 Sundari Medan Tahun 2019.
Kejadian Dispepsia Jumlah Sig
Berdasarkan tabel 6 diketahui bahwa No Tingkat Kronis Akut
41 responden di Rumah Sakit Umum Sundari Stres f % f % f %
Medan Tahun 2019 dengan kejadian 1 Berat 7 17,1 9 22 16 39 0,038
dispepsia kronis berjumlah 21 responden 2 Sedang 14 34,1 7 17,1 21 51,2
(51.2%), dan kejadian dispepsia akut 3 Ringan 0 0 4 9,8 4 9,8
berjumlah 20 responden (48.8%). Total 21 51,2 20 48,8 41 100

Analisa Bivariat Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat


Analisa bivariat berguna untuk tabulasi silang antara tingkat stres dengan
mengetahui kemaknaan Hubungan Pola kejadian dispepsia di Rumah Sakit Umum
Makan Dan Tingkat Stres Dengan Kejadian Sundari Tahun 2019 berjumlah 41 responden
Dispepsia Di Rumah Sakit Umum Susndari (100%). Diantaranya, tingkat stres yang berat
Medan Tahun 2019. berjumlah 16 responden (39%), kejadian
dispepsia yang kronis berjumlah 7 responden
Tabel 7. Hubungan Pola Makan Dengan (17.1%), dan kejadian dispepsia yang akut
Kejadian Dispepsia Di Rumah Sakit berjumlah 9 responden (22%). Sedangkan
Umum Sundari Medan Tahun 2019. tingkat stres yang sedang berjumlah 21
Kejadian Dispepsia Jumlah Sig responden (51.2%), kejadian dispepsia yang
No Pola Kronis Akut kronis berjumlah 14 responden (34.1%), dan
Makan f % f % f % kejadian dispepsia yang akut berjumlah 7
1 Tidak 8 19,5 1 2,4 9 22 0,020
responden (17.1%), dan tingkat stres yang
Teratur
2 Teratur 13 31,7 19 46,3 32 78 ringan berjumlah 4 responden (9.8%),
Total 21 51,2 20 48,8 41 100 kejadian dispepsia yang kronis tidak ada
responden dan kejadian dispepsia yang akut
Berdasarkan tabel 7 dapat dilihat berjumlah 4 responden (9.8%).
tabulasi silang antara pola makan dengan Berdasarkan hasil statistik uji chi-
kejadian dispepsia di Rumah Sakit Umum square pada tingkat kepercayaan 95%
Sundari Tahun 2019 berjumlah 41 responden dengan nilai α = 0,05 diperoleh nilai p=
(100%). Diantaranya, pola makan yang tidak 0,038 < dari α = 0,05. Maka diperoleh ada
teratur berjumlah 9 responden (22%), hubungan tingkat stres dengan kejadian
kejadian dispepsia yang kronis berjumlah 8 dispepsia di Rumah Sakit Umum Sundari
responden (19,5%), dan kejadian dispepsia Medan Tahun 2019.
yang akut berjumlah 1 responden (2.4%).

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Murni Teguh |330


Indonesian Trust Health Journal Volume 3, No.2 - November 2020
Cetak ISSN : 2620-5564
Online ISSN : 2655-1292

PEMBAHASAN mengatasi kemungkinan terserang penyakit


1. Distribusi Frekuensi Pola Makan ini. Apalagi, maag yang sudah parah bisa
Berdasarkan distribusi frekuensi pola mengakibatkan kematian.
makanyang diketahui bahwa 41 responden Hubungan penyakit maag dengan
(100%) di Rumah Sakit Umum Sundari pola makan yang buruk, Penyakit maag atau
Medan Tahun 2019 dengan pola makan tidak yang juga di kenal dengan tukak lambung
teratur berjumlah 9 responden (22.0%), adalah gejala penyakit pada lambung karena
sedangkan pola makan yang teratur terjadi luka atau peradangan pada organ
berjumlah 32 responden (78.0%). tersebut dalam hal ini, mukosa (selaput
Kehidupan modern di identik lender yang melapisi lambung) robek karena
dengan pola makan yang kurang sesuai serangan asam lambung. Pola makan yang
dengan apa yang dibutuhkan oleh tubuh. tidak teratur membuat lambung sulit untuk
Beberapa orang suka berlebihan, beradaptasi. Jika ini berlangsung dalam
memasukkan semua makanan kedalam tubuh jangka waktu yang lama, produksi asam
tanpa kontrol. Namun, beberapa orang lambung akan berlebihan sehingga dapat
lainnya memperketat asupan makanannya, mengiritasi dinding mukosa lambung. Hal ini
sehingga tubuh kadangkala kekurangan gizi. yang memyebabkan timbulnya rasa perih dan
Dua hal yang bertolak belakang, namun mual (Mardalena, 2018).
sering terjadi pada kehidupan sehari-hari Pola makan adalah Susunan jenis dan
(Haryono, 2012). jumlah makanan yang di konsumsi seseorang
Pola makan teratur adalah Makan atau kelompok orang pada waktu tertentu
tepat waktu dan teratur sangat penting untuk terdiri dari frekuensi makan, jenis makanan,
dilakukan dan bahkan harus dibiasakan. dan porsi makan. Kebiasaan makan adalah
Sebab, makan tepat waktu dan teratur istilah yang digunakan untuk
memberikan mamfaat yang luar biasa bagi menggambarkan prilaku yang berhubungan
tubuh. Karenanya, jangan sepelekan waktu dengan pola makan yang teratur dan tidak
makan dan diantara waktu makan yang teratur yang dapat mempengaruhi resiko
paling sering diabaikan adalah sarapan. Tidak terjadinya dispepsia. Dispepsia dapat
hanaya masalah melewatkan waktu makan, dipengaruhi oleh beberapa faktor,
waktu makan yang tidak tepat waktu dan diantaranya adalah meningkatnya sekresi
tidak teratur juga dapat mengakibatkan asam lambung, faktor diet dan lingkungan,
dampak buruk bagi kesehatan anda. Sebab, serta faktor psikologi seperti stress
makan yang tidak teratur dapatmenyebabkan (Perwitasari, 2016).
terjadinya masalah terhadap insulin. Dalam Menurut asumsi peneliti berdasarkan
hal ini, profil insulin anda akan menjadi penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit
kurang baik (Mardalena, 2018). Umum Sundari Medan Tahun 2019 dapat
Pola makan yang tidak teratur, diketahui bahwa pola makan yang teratur
Seperti diketahui bahwa penyebab penyakit dapat mencegah terjadinya dispepsia dan
maag yang paling utama adalah makan tidak pola makan yang tidak teratur dapat
teratur dan tidak tepat waktu. Misalnya, menyebabkan kejadian dispepsia atau
terlalu siang makan padahal tanpa sarapan di terjadinya kekambuhan dispepsia, untuk itu
pagi harinya atau mungkin sering makan satu sangat dianjurkan untuk menjaga pola makan
kali dalam sehari atau makan hingga yang teratur.
menunggu waktu perut lapar. Kondisi ini
tidak hanya dapat menyebabkan timbulnya 2. Distribusi Frekuensi Tingkat Stres
penyakit maag namun juga memicu Berdasarkan Distribusi Frekuensi
kambuhnya penyakit tersebut. Maka dari itu, yang diketahui bahwa 41 responden (100%)
pola makan yang teratur dan tepat waktu di Rumah Sakit Umum Sundari Medan
adalah pola makan yang teratur dan tepat Tahun 2019 dengan tingkat stres berat
waktu adalah pola makan yang dapat berjumlah 16 responden (39%), sedangkan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Murni Teguh |331


Indonesian Trust Health Journal Volume 3, No.2 - November 2020
Cetak ISSN : 2620-5564
Online ISSN : 2655-1292

tingkat stres sedang berjumlah 21 responden sedang, dan ringan dapat menyebabkan
(51.2%), dan tingkat stres ringan berjumlah 4 kejadian dispepsia.
responden (9.8%).
Stres dalam arti secara umum adalah 3.Distribusi Frekuensi Kejadian Dispepsia
perasaan tertekan, cemas, dan tegang. Dalam Berdasarkan Distribusi Frekuensi
bahasa sehari-hari stres di kenal sebagai yang diketahui bahwa 41 responden (100%)
stimulis atau respon yang menuntut di Rumah Sakit Umum Sundari Medan
individuuntuk melakukan penyesuaian. Tahun 2019 dengan kejadian dispepsia kronis
Serafino mengartikan stres alalah kondisi berjumlah 21 responden (51.2%), dan
yang di sebabkan olehinteraksi antara kejadian dispepsia akut berjumlah 20
individu dengan lingkungan, menimbulkan responden (48.8%).
persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang Dispepsia adalah rasa nyeri atau
berasal dari situasi yang bersumber pada tidak nyaman di bagian ulu hati. Kondisi ini
sistem biologis, psikologis dan sosisal dianggap gangguan di dalam tubuh yang
seseorang (Ariwibowo, 2012). diakibatkan reaksi tubuh terhadap lingkungan
Seseorang yang terkena stres sekeliling. Reaksi ini menimbulkan gangguan
memiliki pola makan yang berubah. Bisa ketidakseimbangan metabolisme, dan sering
tidak nafsu makan atau malah meningkat kali menyerang individu usia produktif, yakni
nafsu makannya. Hal tersebut sebenarnya usia 30-59 tahun.
terlebih untuk mengalihkan persoalan yang Dispepsia adalah Merupakan
tengah dihadapi. Pola makan yang berubah kumpulan gejala berupa keluhan nyeri,
ini tentu saja sangat mengganggu pola hidup pearasaan tidak enak pada saluran cerna
orang tersebut. Berbagai penyakit tak segan bagian atas, disertai dengan keluhan seperti
menghampiri, mulai dai maag karena tidak rasa penuh saat makan, cepat kenyang,
nafsu makan sampai mual karena kembung, anoreksia, mual dan muntah.
kebanyakan makan. Kalau hal tersebut Berbagai mekanisme yang mungkin
berlangsung dalam jangka waktu yang lama, mendasari meliputi gangguan motilitas usus,
dapat dipastikan berbagai permasalahan hipersensitivitas, infeksi, ataupun faktor
lainnya akan turut menghampiri kita psikososial. Walaupun tidak fatal, gangguan
(Ariwibowo, 2012). ini dapat menurunkan kualitas hidup dan
Stres merupakan respon tubuh yang menjadi beban sosial masyarakat
sifatnya non spesifik terhadap setiap tuntutan (Purnamasari, 2017).
beban atasnya. Stres yaitu mengacu pada Menurut asumsi peneliti berdasarkan
pristiwa yang dirasakan membahayakan penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit
kesejahteraan fisik dan psikologis seseorang. Umum Sundari Medan Tahun 2019 dapat
Stres memiliki efek negatif melalui diketahui bahwa yang paling banyak jumlah
mekanisme neuroendokrin terhadap saluran responden yang mengalami kejadian
pencernaan sehingga beresiko untuk dispepsia kronis berjumlah 21 responden
mengalami dispepsia. Produksi asam (52.1%), dan kejadian dispepsia akut
lambung akan meningkat pada keadaan stres, berjumlah 20 responden (48.8%).
misalnya pada beban kerja berat dan tergesa-
gesa/panik. Kadar asam lambung yang 4.Hubungan Pola Makan Dengan
meningkat, apabila dibiarkan dapat Kejadian Dispepsia Di Rumah Sakit
mengakibatkan terjadinya dyspepsia (Widiya, Umum Sundari Medan Tahun 2019
2017). Berdasarkan tabulasi silang antara
Menurut asumsi peneliti berdasarkan pola makan dengan kejadian dispepsia di
penelitian yang dilakukan di Rumah Sakit Rumah Sakit Umum Sundari Tahun 2019
Umum Sundari Medan Tahun 2019 dapat berjumlah 41 responden (100%).
diketahui bahwa tingkat stres yang berat, Diantaranya, pola makan yang tidak teratur
berjumlah 9 responden (22%), kejadian

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Murni Teguh |332


Indonesian Trust Health Journal Volume 3, No.2 - November 2020
Cetak ISSN : 2620-5564
Online ISSN : 2655-1292

dispepsia yang kronis berjumlah 8 responden makan adalah istilah yang digunakan untuk
(19,5%), dan kejadian dispepsia yang akut menggambarkan pola makan yang teratur dan
berjumlah 1 responden (2.4%). Sedangkan tidak teratur yang dapat mempengaruhi
pola makan yang teratur berjumlah 32 resiko terjadinya dispepsia.
responden (78%), kejadian dispepsia yang Perubahan pola makan yang tidak
kronis berjumlah 13 responden (31.8%), dan teratur, obat-obatan yang tidak jelas, zat-zat
kejadian dispepsia yang akut berjumlah 19 seperti nikotin dan alkohol serta adanya
responden (46.3%). kondisi kejiwaan stres, pemasukan makanan
Berdasarkan hasil statistik uji chi- menjadi kurang sehingga lambung akan
square pada tingkat kepercayaan 95% kosong, kekosongan lambung dapat
dengan nilai α = 0,05 diperoleh nilai p= mengakibatkan erosi pada lambung akibat
0,020 < dari α = 0,05. Maka diperoleh ada gesekan antara dinding-dinding lambung.
hubungan pola makan dengan kejadian Kondisi demikian dapat mengakibatkan
dispepsia di Rumah Sakit Umum Sundari peningkatan produksi HCL yang akan
Medan Tahun 2019. merangsang terjadinya kondisi asam pada
Penelitian ini sejalan dengan lambung sehingga rangsangan di medulla
penelitian yang dilakukan oleh Inri Milly oblongata membawa impuls muntah sehingga
Sorongan, yang berjudul Hubungan Antara intake tidak adekuat baik makanan maupun
Pola Makan Dengan Kejadian Sindroma cairan (Afifah, 2018).
Dispepsia Pada Siswa-Siswi Kelas XI Di Hubungan penyakit maag dengan
SMA Negeri 1 Manado. Penelitian ini pola makan yang buruk, Penyakit maag atau
menggunakan analitik cross sectional, yang juga di kenal dengan tukak lambung
responden penelitian berjumlah 220 siswa- adalah gejala penyakit pada lambung karena
siswi ditentukan dengan metode purposive terjadi luka atau peradangan pada organ
sampling yang telah memenuhi sarat dan tersebut dalam hal ini, mukosa (selaput
sudah menendatangani persetujuan. Analisa lender yang melapisi lambung) robek karena
data menggunakan statistik chi Square. serangan asam lambung. Pola makan yang
Peneliti memperoleh responden pola makan tidak teratur membuat lambung sulit untuk
tidak teratur yaitu 135 orang (61,4%). Angka beradaptasi. Jika ini berlangsung dalam
kejadian dispepsia yang positif yaitu 115 jangka waktu yang lama, produksi asam
orang (52,3%). Hasil analisa data lambung akan berlebihan sehingga dapat
menunjukkan nilai 0,009 probabilitas lebih mengiritasi dinding mukosa lambung. Hal ini
kecil dari 0,05 (0,009<0,05). Artinya terdapat yang memyebabkan timbulnya rasa perih dan
ada hubungan anatara pola makan dengan mual. Dispepsia dapat dipengaruhi oleh
kejadian sindroma dispepsia pada siswa-siswi beberapa faktor, diantaranya adalah
kelas XI di SMA Negeri 1 Manado meningkatnya sekresi asam lambung, faktor
(Sorongan, 2013). diet dan lingkungan, serta faktor psikologi
Pola makan adalah susunan jenis dan seperti stres (Mardalena, 2018).
jumlah makanan yang di konsumsi seseorang Berdasarkan penelitian ini yang
atau sekelompok orang pada waktu tertentu berjudul Hubungan Pola Makan Dan Tingkat
terdiri dari frekuensi makan, jenis makanan, Stres Dengan Kejadian Dispepsia Di Rumah
dan porsi makan. Menu seimbang perlu Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2019.
dimulai dan dikenal dengan baik sehingga Dapat disimpulkan bahwa pola makan yang
akan berbentuk kebiasaan di kemudian hari. teratur dan pola makan yang tidak teratur
Jumlah dan frekuensi makan perlu di sangat berpengaruh terhadap tingkat
perhatikan untuk meringankan pekerjaan keasaman lambung. Pola makan yang teratur
saluran pencernaan dimana sebaiknya makan sangat kecil kemungkinan untuk timbulnya
tiga kali sehari dalam porsi kecil. Jenis dispepsia baik itu akut maupun kronis dan
makanan perlu juga diperhatikan agar tidak pola makan yang tidak teratur sangat
merusak lapisan mukosa lambung. Kebiasaan beresiko untuk terjadinya dispepsia atau

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Murni Teguh |333


Indonesian Trust Health Journal Volume 3, No.2 - November 2020
Cetak ISSN : 2620-5564
Online ISSN : 2655-1292

kekambuhan dispepsia. Untuk menjaga makan atau malah meningkat nafsu


timbulnya atau kambuhnya dispepsia makannya. Hal tersebut sebenarnya terlebih
sebaiknya lebih diperhatikan lagi pola makan untuk mengalihkan persoalan yang tengah
yang teratur dan jenis makanannya. dihadapi. Pola makan yang berubah ini tentu
saja sangat mengganggu pola hidup orang
5. Hubungan Tingkat Stres Dengan tersebut. Berbagai penyakit tak segan
Kejadian Dispepsia Di Rumah Sakit menghampiri, mulai dai maag karena tidak
Umum Sundari Medan Tahun 2019 nafsu makan sampai mual karena
Berdasarkan tabulasi silang antara kebanyakan makan. Kalau hal tersebut
tingkat stres dengan kejadian dispepsia di berlangsung dalam jangka waktu yang lama,
Rumah Sakit Umum Sundari Tahun 2019 dapat dipastikan berbagai permasalahan
berjumlah 41 responden (100%). lainnya akan turut menghampiri kita
Diantaranya, tingkat stres yang berat (Ariwibowo, 2012).
berjumlah 16 responden (39%), kejadian Stres yang terjadi pada setiap individu
dispepsia yang kronis berjumlah 7 responden akan memiliki perbedaan, dimana hal ini
(17.1%), dan kejadian dispepsia yang akut dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti
berjumlah 9 responden (22%). Sedangkan fungsi fisiologis, kepribadian, karakteristik
tingkat stres yang sedang berjumlah 21 perilaku dan karakteristik stressor yang
responden (51.2%), kejadian dispepsia yang dialami dimana mencakup durasi, intensitas,
kronis berjumlah 14 responden (34.1%), dan jumlah, cakupan, dan sifat stressor itu sendiri
kejadian dispepsia yang akut berjumlah 7 (Hasibuan, 2019). Stres merupakan respon
responden (17.1%), dan tingkat stres yang tubuh yang sifatnya non spesifik terhadap
ringan berjumlah 4 responden (9.8%), setiap tuntutan beban atasnya. Stres yaitu
kejadian dispepsia yang kronis tidak ada mengacu pada peristiwa yang dirasakan
responden dan kejadian dispepsia yang akut membahayakan kesejahteraan fisik dan
berjumlah 4 responden (9.8%). psikologis seseorang. Stres memiliki efek
Berdasarkan hasil statistik uji chi- negatif melalui mekanisme neuroendokrin
square pada tingkat kepercayaan 95% terhadap saluran pencernaan sehingga
dengan nilai α = 0,05 diperoleh nilai p= beresiko untuk mengalami dispepsia.
0,038 < dari α = 0,05. Maka diperoleh ada Produksi asam lambung akan meningkat
hubungan tingkat stres dengan kejadian pada keadaan stres, misalnya pada beban
dispepsia di Rumah Sakit Umum Sundari kerja berat dan tergesa-gesa/panik. Kadar
Medan Tahun 2019. asam lambung yang meningkat, apabila
Penelitian ini sejalan dengan penelitian dibiarkan dapat mengakibatkan terjadinya
yang dilakukan oleh Nurul Afifah dan dispepsia (Widiya, 2017).
Ruhyana, yang berjudul Hubungan Tingkat Berdasarkan penelitian ini yang
Stres Dan Pola Makan Dengan Kejadian berjudul Hubungan Pola Makan Dan Tingkat
Sindroma Dispepsia Pada Mahasiswa Ilmu Stres Dengan Kejadian Dispepsia Di Rumah
Keperawatan Semester Delapan Universitas Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2019.
Aisyiyah Yogyakarta, tingkat stres katagori Dapat disimpulkan bahwa tingkat stres yang
sedang (37,2%) dan hasil uji chi-square ringan, sedang dan berat dapat menimbulkan
hubungan tingkat stres dengan kejadian dispepsia dikarenakan stres memiliki efek
sindroma dispepsia di peroleh p- negatif melalui mekanisme neuroendokrin
(0,002)maka dapat di simpulkan bahwa Ada terhadap saluran pencernaan sehingga
Hubungan Tingkat Stres Dengan Kejadian beresiko untuk mengalami dispepsia akut
Sindroma Dispepsia Pada Mahsiswa Ilmu atau kronis. Untuk menjaga timbulnya atau
Keperawatan Semester Delapan Universitas kekambuhan dispepsia sebaiknya
Aisyiyah Yogyakarta (Tiana, 2017). mengurangi stres yang berlebihan.
Seseorang yang terkena stres memiliki
pola makan yang berubah. Bisa tidak nafsu

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Murni Teguh |334


Indonesian Trust Health Journal Volume 3, No.2 - November 2020
Cetak ISSN : 2620-5564
Online ISSN : 2655-1292

KESIMPULAN Rumah Sakit Umum Sundari Medan


Setelah melaksanakan penelitian di Tahun 2019.
Rumah Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2. Bagi Tempat Penelitian
2019, maka penulis mengambil kesimpulan: Sebagai bahan masukan dan evaluasi
1. Berdasarkan data dan penelitian yang terhadap orang-orang yang berada di
diperoleh dari Rumah Sakit Umum lingkungan Rumah Sakit Umum Sundari
Sundari Medan Tahun 2019 sebanyak 41 Medan Tahun 2019.
responden (100%), mayoritas pola makan 3. Bagi Akademi Keperawatan Helvetian
tidak teratur berjumlah 9 responden Sebagai informasi, pengatahuan tambahan
(22%), sedangkan pola makan yang dan masukan kepada mahasiswa/i,
teratur berjumlah 32 responden (78%). khususnya pada Keperawatan Medikal
2. Berdasarkan data dan penelitian yang Bedah.
diperoleh dari Rumah Sakit Umum 4. Bagi Peneliti Selanjutnya
Sundari Medan Tahun 2019 sebanyak 41 Sebagai acuan dan tambahan refrensi dan
responden (100%), mayoritas tingkat stres wawasan serta pengalaman secara tidak
berat berjumlah 16 responden (39%), langsung dan dapat digunakan untuk
sedangkan tingkat stres sedang berjumlah penelitian selanjutnya, yang tertarik
21 responden (51.2%), dan tingkat stres dengan judul Hubungan Pola Makan Dan
ringan berjumlah 4 responden (9.8%). Tingkat Stres Dengan Kejadian Dispepsia
3. Berdasarkan data dan penelitian yang Di Rumah Sakit Umum Sundari Medan
diperoleh dari Rumah Sakit Umum Tahun 2019.
Sundari Medan Tahun 2019 sebanyak 41
responden (100%), mayoritas kejadian REFERENSI
dispepsia kronis berjumlah 21 responden Afifah, N. (2018). Hubungan tingkat stres
(51.2%), dan kejadian dispepsia akut dan pola makan dengan kejadian
berjumlah 20 responden (48.8%). sindrom dispepsia pada mahasiswa
4. Berdasarkan data dan penelitian yang ilmu keperawatan semester delapan
diperoleh dari Rumah Sakit Umum universitas aisyiyah yogkakarta.
Sundari Medan Tahun 2019 sebanyak 41 Skripsi. 2018 juli;(tingkat stres, pola
responden (100%), hasil statistik uji chi- makan , sindrma dispepsia).
square pada tingkat kepercayaan 95% Aribowo, T. (2012). Rahasia sehat setiap
dengan nilai α = 0,05 diperoleh nilai p= hari. Jakarta Timur: Dunia Sehat.
0,020 < dari α = 0,05. Maka diperoleh ada Haryono, R. (20120). Keperawatan medikal
hubungan pola makan dengan kejadian bedah sistem pencernaan. Cetakan
dispepsia di Rumah Sakit Umum Sundari pertama ed. Sleman-yogyakarta:
Medan Tahun 2019. dan tingkat stres Gosyen Publishing; 2012.
dengan kejadian dispepsia nilai α = 0,05 Hasibuan, M. T. D. (2019). Hubungan stres
diperoleh nilai p= 0,038 < dari α = 0,05. belajar dengan motivasi belajar pada
Maka diperoleh ada hubungan tingkat mahasiswa yang menjalani
stres dengan kejadian dispepsia di Rumah pendidikan di sekolah tinggi ilmu
Sakit Umum Sundari Medan Tahun 2019. kesehatan murni teguh. Indonesian
trust health journal, vol.2, no.1,
SARAN agustus 2019. ISSN p : 2620-5564, e
1. Bagi Responden : 2655-1292.
Sebagai sumber pengetahuan bagi Hutasuhut. (2019). Profil RSU Sundari
responden tentang pentingnya menjaga Medan Medan.
pola makan yang teratur dan Iman, M. (2016). Panduan penyusunan karya
mengendalikan stres dengan baik. tulis ilmiah bidang kesehatan
Sehinggga kejadian dispepsia menurun di menggunakan metode penelitian

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Murni Teguh |335


Indonesian Trust Health Journal Volume 3, No.2 - November 2020
Cetak ISSN : 2620-5564
Online ISSN : 2655-1292

ilmiah : cetakan keenam ed. dispepsia fungsional, pola makan,


Bandung : citapustaka media printis. jenis kelamin, mahasiswa).
Iman, M. (2017). Pemamfaatan SPSS dalam Tilong, AD. (2014). Rahasia pola makan
penelitian bidang kesehatan dan sehat. cetakan pertama ed. Jakarta
umum. Bandung : Cita pustaka media selatan: FlashBooks.
perintis. Widiya, T. (2017). Hubungan pola Makan
Jaji. (2016). Pengaruh pendidikan kesehatan dan Tingkat stres terhadap
tentang dispepsia terhadap kekambuhan gastritis di wilayah
pengetahuan pekerja penenun kerja puskesmas tarok kota
songket di desa muara panimbung payakumbuh tahun 2017. Jurnal
ulu. Jurnal keperawatan sriwijaya. kesehatan andalas
januari; 3. nomor 1 ISSN No http://jurnal.fk.unand.ac.id. 2018
23555459. Jul; 2 (pola makan, tingkat
Mardalena, I. (2018). Asuhan keperawatan stres,kekambuhan gastritis di
pada pasien dengan gangguan sistem peskesmas tarok).
pencernaan. Yogyakarta: Pustaka
Baru Press.
Perwitasari, DT. (2016). Faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkatan stres pada
tenaga kesehatan di RS universitas
tanjungpura pontianak tahun 2015.
Jurnal cerebellum. 2016 agustus;
2.nomor 3.
Purnamasari, L. (2017). Faktor resiko,
klasifikasi dan terapi sindroma
dispepsia. Continuing medikal
education, CDK-259. 2017; 44 NO.
12(dispepsia, functional dispepsia,
dispepsia organik).
Putri, RN. (2015). Gambaran sindroma
dispepsia fungsional pada mahasiswa
fakultas kedokteran universitas riau
ankatan 2014. JOM FK. 2015
Oktober; 2 No. 2 (syndroma
dyspepsia, FFQ, food consumptsion
and risk drinking habbit).
Sorongan, IM. (2013). Hubungan antara pola
makan dengan kejadian sindroma
didpepsia pada siswa-siswi kelas XI
di sma negeri 1 manado. ejournal
keperawatan (e-Kp). 2013 agustus;
1. nomor 1 (pola makan ,sindroma
didpepsia).
Tiana, A. (2017). Hubungan antara sindroma
dispepsia dengan pola makan dan
jenis kelamin pada mahasiswa
fakultas kedokteran universitas
kristen krida wancana angkatan
2013. Jurnal kedokteran meditek.
2017 september; 23 No. 63(sindroma

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Murni Teguh |336

You might also like