Pengembangan Kawasan Wisata Karst Rammang-Rammang Di Kabupaten Maros
Pengembangan Kawasan Wisata Karst Rammang-Rammang Di Kabupaten Maros
Pengembangan Kawasan Wisata Karst Rammang-Rammang Di Kabupaten Maros
17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
Penulis:
Marthalina1
Afiliasi:
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jakarta, Indinesia1
e-Mail:
marthalina88@gmail.com1
*Corresponding author
Marthalina
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jakarta
Email: marthalina88@gmail.com
Phone: (62) 87822255977
ABSTRACT
South Sulawesi Province which has many attractive tourism destinations to be visited by
local and foreign tourists who present a lot of the beauty of the ocean, mountain nature, local
wisdom, customs, traditions and culinary tours. In the distribution of government affairs regulated in
Law Number 23 of 2014 concerning Regional Government, tourism is one of the affairs that can be
managed by the Regional Government. This is the main reason researchers are interested in
analyzing the development of the Rammang-Rammang karts tourism area in Maros Regency.
This research uses the theory of tourism development according to Kusworo in Syafri and
Zaenuri (2013: 80) which explains that there are 6 (six) components of the tourism development
system, namely attractiveness & activity, accommodation, transportation / transportation, tourism
facilities and other tourism services, infrastructure or Tourism Infrastructure and Institutional
elements.
The research method uses qualitative research methods using inductive approaches and
descriptive methods, namely research that provides a description of a problem or case based on
specific facts and then analyzes it to solve the problem so that conclusions can be drawn in general.
The focus of this research is the development of the Rammang-Rammang karst tourism area
conducted by the Regional Government of Maros Regency.
The results of research conducted by researchers found that the development of the
Rammang-Rammang karst tourism area carried out by the Regional Government of Maros Regency
has not been carried out optimally. This is based on the finding of several obstacles and various
efforts made by the Regional Government of Maros Regency to increase the development of
Rammang-Rammang karst tourism.
Keywords: Tourism, tourism development and tourism area
ABSTRAK
Provinsi Sulawesi Selatan yang mempunyai banyak destinasi pariwisata yang menarik untuk
dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara yang menyajikan banyak keindahan
lautan, alam pegunungan, kearifan lokal, adat istiadat, tradisi, dan wisata kuliner. Dalam pembagian
urusan pemerintahan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, pariwisata merupakan salah satu urusan yang dapat dikelola oleh Pemerintah
Daerah. Hal ini menjadi alasan utama peneliti tertarik untuk menganalisis pengembangan kawasan
wisata karts Rammang-Rammang di Kabupaten Maros.
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
17
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
18
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
Pemerintah Daerah dan masyarakat jika tidak Pemerintah Kabupaten Maros telah
dipersiapkan dan dikelola dengan baik. menerbitkan Peraturan Daerah Kabupaten
Pelaksanaan otonomi daerah secara tidak Maros Nomor 4 tahun 2012 Tentang Rencana
langsung akan memaksa Pemerintahan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Maros. Pada
Daerah untuk melakukan perubahan secara pasal 6 dijelaskan tujuan dari perda ini adalah
struktur, proses dan kultur birokrasi. Dalam untuk mewujudkan ruang wilayah Kabupaten
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, Maros yang aman, nyaman, produktif dan
urusan pilihan berupa sektor pariwisata berkelanjutan, melalui peningkatan fungsi
merupakan salah satu sektor andalan yang kawasan lindung, pengelolaan potensi-potensi
terus dikembangkan di setiap daerah. pertanian, pariwisata, pertambangan, industri
Banyaknya objek wisata yang menarik dan dan perdagangan yang berdaya saing tinggi
memiliki keunikan masing-masing membuat didukung oleh sistem transportasi yang
Indonesia seharusnya mampu menjadi terpadu menuju masyarakat Maros yang
destinasi wisata kelas dunia. Hal ini sudah sejahtera dan beriman.
mulai disadari oleh Pemerintah Pusat dan Selanjutnya strategi pengembangan
Pemerintah Daerah dan didukung dengan potensi pariwisata Kabupaten Maros juga
perkembang teknologi komunikasi dan sudah dijelaskan pada dalam Pasal 7 huruf f,
transportasi, sektor pariwisata mengalami meliputi:
banyak kemajuan. Saat ini, perkembangan a. Mengembangkan Taman Wisata Alam
Bantimurung yang ramah lingkungan;
pariwisata melalui teknologi komunikasi
b. Mengembangkan potensi wisata pantai
media sosial mampu membuat suatu objek yang ramah lingkungan;
c. Mengembangkan sarana dan prasarana
wisata yang awalnya biasa saja menjadi suatu
penunjang kepariwisataan;
objek wisata yang luar biasa. d. Meningkatkan kecintaan masyarakat
terhadap ragam nilai budaya lokal yang
Provinsi Sulawesi Selatan yang
mencerminkan jati diri komunitas lokal
mempunyai banyak destinasi pariwisata yang yang berbudi luhur;
e. Mempertahankan dan melestarikan
menarik untuk dikunjungi oleh para
kawasan situs budaya dan
wisatawan lokal maupun mancanegara yang mengembangkan objek wisata sebagai
pendukung daerah tujuan wisata yang
menyajikan banyak keindahan lautan, alam
ada;
pegunungan, kearifan lokal, adat istiadat, f. Mengembangkan prasarana dan sarana
akomodasi dan transportasi untuk
tradisi, dan wisata kuliner. sehingga tak heran
kegiatan Pertemuan, Pameran, dan
jika setiap tahunnya jumlah wisatawan yang Sosial Budaya atau Meeting, Intensive,
Convensionand Exhibition (MICE) di
berkunjung ke Provinsi Sulawesi Selatan
kawasan agrowisata Bantimurung dan
cenderung meningkat.
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
19
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
20
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
21
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
dilakukan penulis, Pemerintah Daerah sebagai sejarah yang ada di kawasan wisata karst
berkomunikasi yang baik dengan masyarakat masyarakat lokal pengemudi perahu yang
wisata Karst Rammang-Rammang. Disisi lain Rammang dengan keterbatasan bahasa, hal
Pemerintah Daerah sebagai mediator masih inilah yang menjadi kendala bagi wisatawan
keinginan dan keluhan dari masyarakat lokal Di sisi lain Pemerintah Daerah
saranan dan prasrana untuk kawasan mempertahankan nilai estetika yang terdapat
selaku fasilitator juga masih kurang dengan keinginan para investor terkait
memberikan perhatian terhadap sarana dan pembangunan kafe dan penginapan di dalam
Rammang. Hal ini ditandai dengan masih penulis akses pada situs
umum bagi pengunjung sehingga masih pengusaha yang mulai membangun kafe dan
yang dikenakan biaya parkir yang tidak sesuai sayangnya pemerintah Kabupaten Maros
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
22
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
Rammang-Rammang mengacu pada konsep Pemerintah Daerah tidak pernah terlibat saat
ekowisata desa yang berbasis ekonomi pemasangan tiang listrik sehingga warga yang
kerakyatan yang seharusnya diawali dengan dikelola oleh 17 kepala keluarga secara
Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan swadaya membeli kabel listrik seharga Rp 10
dilengkapi Rencana Kajian Lingkungan Hidup juta dan meteran prabayar kapasitas 900 watt
Strategis (RKLHS) sehingga para investor atau seharga Rp 3 juta.
pengusaha diwajibkan untuk berkoordinasi Ironisnya, beberapa objek pariwisata
dengan pihak pemerintah sebelum alam di Provinsi Sulawesi Selatan yang
mendirikan bangunan. awalnya di kelola oleh masyarakat lokal
Pemerintah Daerah Kabupaten setelah beberapa tahun dan banyak didatangi
Maros dinilai kurang peduli terhadap wisatawan justru diambil alih pengeolaannya
kebutuhan listrik warga desa di kawasan oleh Pemerintah Daerah untuk Pendapatan
wisata karst Rammang-Rammang. Masyarakat Asli Daerah (PAD). Saat ini kawasan wisata
secara swadaya membangun listrik sendiri. karst Rammang-Rammang adalah salah satu
Hal ini sangat di sayangkan mengingat banyak wisata alam yang masih di kelola masyarakat
wisatawan lokal maupun asing yang lebih lokal dan berhasil menghentikan
memilih yang menginap di rumah-rumah pertambangan sehingga menjadi kawasan
warga ketika mengunjungi kawasan wisata ekowisata. Berdasarkan data dan pengamatan
karst Rammang-Rammang. Berdasarkan di atas, maka penulis tertarik untuk
informasi yang penulis akses pada situs melakukan penelitian berupa analisis tentang
makassar.tribunnews.com pada tanggal 20 Pengembangan Kawasan Wisata Karst
September 2018 diketahui bahwa sudah lama Rammang-Rammang di Kabupaten Maros
masyarakat Desa Salenrang menggunakan dengan rumusan masalah pertama,
lampu minyak tanah sebagai bahan bakar bagaimana pengembangan kawasan wisata
penerangan sehari-hari sehingga terdapat karst Rammang-Rammang yang telah
pembangunan jaringan listrik secara mandiri dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Maros.
yang dilakukan oleh 17 kepala keluarga Berua. Kedua, kendala apa saja yang dihadapi oleh
Kondisi saat ini Pemerintah Daerah hanya Pemerintah Kabupaten Maros dalam
menyiapkan tiang listrik yang disimpan dekat pengembangan kawasan wisata karst
dermaga satu, karena tidak ada tanda-tanda Rammang-Rammang. Ketiga, upaya apa saja
akan dilanjutkan pembangunan jaringan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
akhirnya dalam sepekan warga berinisiatif Maros dalam pengembangan kawasan wisata
mendirikan 27 unit tiang. Sejauh ini, karst Rammang-Rammang.
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
23
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
24
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
25
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
26
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
27
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
28
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
29
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
30
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
menentukan informan dari para wisatawan wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata
dan orang-orang yang dianggap mengetahui karst Rammang-Rammang, yaitu:
informasi terkait pengembangan pariwisata. 1. Gugusan batuan karst yang unik
Penulis menggunakan teknik pengumpulan berbentuk stalktit dan stalagmite
data berupa observasi, wawancara, dan (telah berstatus Taman Nasional
dokumentasi. Instrumen penelitian utama Geopark di Indonesia;
adalah peneliti sendiri untuk menetapkan 2. Atraksi sungai pute yang dikelilingi
fokus penelitian, pemilihan informan sebagai oleh pepohonan;
sumber data, melakukan pengumpulan data, 3. Terdapat hutan batu;
penilaian kualitas data, menafsirkan data, 4. Memiliki potensi gua prasejarah;
hingga pada penarikan kesimpulan sedangkan 5. Mempunyai panorama alam yang
instrument pendukung peneliti menggunakan indah;
pedoman wawancara dan pedoman 6. Kearifan masyarakat lokal
observasi. Reduksi data dilakukan dengan Berdasarkan hasil pengamatan yang
merangkum dan memilih data penting dari dilakukan disimpulkan bahwa destinasi wisata
berbagai informasi yang berkaitan dengan karst Rammang-Rammang mempunyai
pengembangan pariwisata di kawasan wisata banyak daya tarik dan aktivitas yang menonjol
karst Rammang-Rammang di Kabupaten sehingga disenangi oleh wisatawan.
Maros. b. Akomodasi
Tabel 3 Menurut Syafri dan Zaenuri
Ruang Lingkup Penelitian
(2013:38) “kelompok akomodasi yaitu
Sumber: Kusworo dalam Syafri dan Zaenuri
(2013:80) KONSEP DIMENSI
INDIKATOR
Pengembang Komponen 1. Daya tarik dan
HASIL DAN PEMBAHASAN an pariwisata sistem aktivitas
pengembang 2. Akomodasi
Pengembangan pariwista pada kawasan an pariwisata 3. Transportasi/an
wisata karst Rammang-Rammang di gkutan wisata
Kabupaten Maros 4. Fasilitas dan
a. Daya Tarik dan aktivitas pelayanan
Destinasi wisata Karst Rammang- wisata lainnya
5. Infrastruktur/pr
Rammang merupakan salah satu obyek asarana wisata
destinasi wisata yang sudah ada sejak tahun 6. Elemen
kelembagaan
2012 akan tetapi baru tahun 2015 mulai
menawarkan tempat berteduh, tempat
dikenal masyarakat. Terdapat beberapa
tinggal, sarana konferensi dan pameran,
karakteristik yang menarik perhatian
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
31
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
32
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
pelayanan kepada wisatawan dalam rangka suatu sarana dan prasarana yang harus
pengembangan pariwisata. Pembangunan disediakan oleh pengelola untuk memenuhi
infrastruktur yang ada di kawasan wisata karst kebutuhan wisatawan baik secara langsung
Rammang-Rammang harus segera dibenahi maupun tidak langsung untuk memenuhi
dan ditingkatkan. Infrastruktur seperti kebutuhan wisatawan untuk menikmati
ketersediaan jalan raya, rel kereta api, keindahan alam atau keunikan destinasi
bandara, listrik, air bersih dan sistem wisata seperti akomodasi berupa sarana
telekomunikasi. Adapun infrastruktur yang kesehatan, kebersihan, komunikasi,
ada di lokasi wisata karst Rammang-Rammang keamanan, hotel/penginapan, tempat
belum cukup memadai hal ini dapat dilihat hiburan, took souvenir dan rumah makan
dengan baru tersedianya pembangunan serta fasilitas dengan standar umum bagi
jembatan, pengerjaan jalan oleh Pemerintah wisatawan seperti lavatory, parkir, mushola.
Daerah untuk akses ke tempat wisata dan Pada kawasan karst Rammang-
adanya permohonan jalan setapak oleh Rammang sudah tersedia fasilitas dan
masyarakat lokal untuk akses ke dalam lokasi pelayanan wisata yang memadai dan masih
kawasan wisata Rammang-Rammang untuk dikelola secara sederhana oleh masyarakat
menciptakan rasa nyaman terhadap lokal seperti rumah-rumah penduduk
wisatawan. Kepala Desa Salenrang berharap difungsikan sebagai homestay, perahu,
agar jalan setapak yang ada di dalam destinasi gazebo bambu, dan makanan yang disajikan
kawasa wisata karst Rammang-Rammang bisa oleh penduduk setempat. Pada prinsipnya,
segera dibangun, dengan demikian hal ini sarana yang tersedia diharapkan dapat
akan semakin menunjang infrastruktur dan mendukung kegiatan yang sifatnya menyatu
pendapatan yang ada di destinasi kawasan dengan alam seperti mengganti bahan utama
wisata Karst Rammang-Rammang. semen dengan kayu ataupun menggunakan
e. Fasilitas dan Pelayanan Wisata lainnya bahan atap dari bahan tradisional yang
Untuk menciptakan rasa nyaman, menyatu dengan alam.
aman dan menyenangkan bagi para Pada kawasan wisata karst
wisatawan Pemerintah daerah harus Rammang-Rammang fasilitas yang tersedia
menyediakan kemudahan dan pemenuhan sudah lumayan, hanya saja pemerintah
kebutuhan wisatawan dalam menikmati Daerah harus terus berbenah diri dan
produk wisata yang ditawarkan dengan melakukan pegembangan. Terdapat wahana
menyediakan fasilitas wisata berupa sarana hiburan tambahan dan proyek sepeda
penunjang. Fasilitas wisata diartikan sebagai gantung yang masih berjalan sedangkan toko
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
33
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
cindera mata masih dalam tahap proses Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
rintisan oleh kelompok sadar wisata dengan Maros. Pemerintah Kabupaten Maros melalui
produk yang ditawarkan masih berupa baju Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah
kaos dengan kata-kata yang membantu promosi secara terus menerus
mengkampanyekan kecintaan terhadap alam seperti mengadakan festival film pendek yang
dan berbagai motif gantungan kunci dengan bisa diikuti oleh semua kalangan dengan tema
jumlah produksi masih terbatas.. tentang pariwisata dimana pesertanya bisa
Kawasan wisata karst Rammang- mengambil gambar di lokasi wisata mana saja
Rammang juga telah mendapatkan beberapa yang ada di Kabupaten Maros, pemasangan
bantuan dari Dinas Pariwisata Provinsi gambar karst Rammang-Rammang yang
Sulawesi Selatan berupa pembuatan gazebo terpampang sangat besar menyambut para
sebanyak 3 (tiga) unit dan bantuan yang penumpang pesawat di bandara kedatangan
berasal dari BI yaitu berupa uang tunai dan serta promosi melalui media internet seperti
tempat sampah yang diletakkan di sudut- instagram dengan mengupload foto-foto yang
sudut area wisata yang bertujuan untuk bagus sehingga masyarakat akan tertarik
memudahkan pengunjung dan petugas dalam untuk berkunjung dan hal ini dinilai lebih
menjaga kebersihan. efektif karena tidak perlu menghabiskan biaya
f. Elemen Kelembagaan untuk mencetak brosur. Selain promosi
Elemen kelembagaan merupakan melalui media instagram, diharapkan calon
salah satu faktor yang penting dalam wisatwan dapat mengakses atau mencari tahu
pengembangan pariwisata sebagai lembaga di google.
penentu sukses atau tidaknya suatu Selanjutnya hal yang harus dilakukan
pengembangan pariwisata. Menurut Syafri dalam pengembangan wisata adalah
dan Zaenuri (2013:55) bahwa, hal-hal yang pengembangan sumber daya manusia,
dilakukan dalam manajemen kelembagaan Pemerintah Kabupaten Maros melalui Dinas
dalam pariwisata yaitu: penguatan Kebudayaan dan Pariwisata telah
kelembagaan pariwisata, pendampingan dan melaksanakan beberapa program terkait
promosi wisata, regulasi persaingan usaha, pengembangan sumber daya manusia di
pengembangan sumber daya manusia. destinasi wisata karst Rammang-Rammang,
Penguatan kelembagaan pariwisata terutama untuk Pokdarwis yang ada di lokasi
destinasi wisata karst Rammang-Rammang wisata tersebut. Dinas Kebudayaan dan
ditandai dengan adanya SK kelompok sadar Pariwisata telah melaksanakan beberapa kali
wisata yang ditandatangani oleh Kepala Dinas pelatihan di kawasan wisata karst Rammang-
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
34
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
35
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
dukungan dari pihak pemerintah untuk mengetahui dengan baik destinasi wisata
menunjang proses pengembangan destinasi karst Rammang-Rammang di Desa Salenrang.
wisata. Dan begitu pula sebaliknya, dari pihak Oleh karena itu, untuk memperkenalkan lebih
pemerintah berharap agar dengan adanya luas obyek-obyek destinasi wisata yang ada di
kerjasama diantara keduanya akan memberi Kabupaten Maros terutama destinasi wisata
dampak besar bagi Kabupaten Maros dalam karst Rammang-Rammang yang lokasinya
meningkatkan Pendapatan Asli daerah (PAD). berada di Desa Salenrang, dalam hal ini media
b. Terbatasnya Anggaran Dalam promosi harus lebih ditingkatkan lagi agar
Pengembangan Destinasi Wisata wisatawan lokal maupun wisatawan
Dalam melakukan suatu mancanegara akan lebih tertarik sehingga
pembagunan diperlukan dana yang besar, akan meningkatkan jumlah wisatawan yang
begitu pula dengan sektor pariwisata berkunjung. Penyelenggaraan promosi
terutama dalam hal pengembangan aparatur. pariwisata sudah dilakukan sejak lama namun
Pembangunan di sektor pariwisata tidak pernah diperbaharui kembali dan
membutuhkan dana yang cukup besar antara tentunya dapat mengurangi daya tarik
lain untuk membangun sarana dan prasarana, wisatawan. Selain itu memiliki kemungkinan
kegiatan promosi maupun kegiatan dampak buruk yang bisa menurunkan jumlah
kepariwisataan lainnya, sementara anggaran wisatawan yang berkunjung. Untuk
yang disediakan Pemerintah Kabupaten menghindari hal tersebut, kedepannya akan
Maros untuk membangun kepariwisataan di segera ditingkatkan kembali sehingga
destinasi wisata karst Rammang-Rammang melebihi promosi kepariwisataan yang ada
belum tersedia, sumber utama anggarannya sebelumnya.
hanya berasal dari dana desa. Hal ini yang Dengan demikian peneliti
masih menjadi suatu hambatan atau kendala menyimpulkan bahwa untuk mengembangkan
bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata destinasi wisata karst Rammang-Rammang,
Kabupaten Maros dalam pengembangan diperlukan usaha-usaha berupa terobosan
destinasi wisata karst Rammang-Rammang. terbaru mengenai promosi. Hal ini menjadi
tugas bagi pemerintah maupun pengelola
b. Perancangan Media Promosi Belum
agar kedepannya promosi destinasi wisata
Maksimal
bisa lebih menyebar di masyarakat baik
Promosi merupakan salah satu
tingkat daerah, nasional maupun
hambatan yang cukup berpengaruh pada
internasional. Promosi ini bertujuan agar
jumlah wisatawan yang berkunjung karena
mampu menarik minat dan perhatian para
masih terdapat wisatawan yang belum
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
36
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
37
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
38
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
39
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
40
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
melakukan perbaikan-perbaikan untuk ada sudah cukup baik. Akan tetapi dalam
mengatasi kendala-kendala yang ada proses mengatasi hambatan-hambatan
agar destinasi wisata Batu Karst yang ada, upaya pemerintah harus tetap
Rammang-Rammang semakin banyak ditingkatkan dengan cara lebih
diminati dan dikunjungi oleh wisatawan, memperkuat hubungan kerja sama
baik wisatawan lokal maupun wisatawan antara pemerintah dengan masyarakat,
mancanegara serta wisatawan dapat meningkatkan perancangan media
merasa senang dan nayaman saat promosi serta memperhatikan kualitas
berkunjung ke destinasi wisata karst maupun kuantitas Sumber Daya
Rammang-Rammang tersebut. Manusia.
2. Dalam proses pengembangan pariwisata 4. Mengajukan proposal program maupun
di Desa Salenrang khususnya destinasi kegiatan ke tingkat Provinsi dan
wisata karst Rammang-Rammang Kementerian Pariwisata untuk
terdapat beberapa hambatan yang menunjang anggaran.
dihadapi baik karena fasilitas maupun hal
lainnya. Untuk menghadapi hambatan- REFERENSI
hambatan tersebut dapat dilakukan 1. Harnida, & Tahir M, (2012), Peran
dengan cara menjalin kerjasama antara Pemerintah Daerah Dalam
Pengembangan Obyek Wisata Hutan
pemerintah dengan masyarakat dan Batu Rammang-Rammang di Kabupaten
membuat perancangan media promosi Maros, Universitas Muhammadiyah
Makasar, Vol.II No.2, Oktober 2012.
sehingga mampu memperkenalkan daya 2. Mulyadi A.J . (2012). Kepariwisataan dan
Perjalanan. Jakarta: Raja Grafindo.
tarik yang ada di destinasi wisata karst 3. Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata.
Rammang-Rammang. Selain itu juga Jakarta: PT Gramedia Widisarana.
4. Sedarmayanti.(2014). Membangun dan
diperlukan untuk meningkatkan Mengembangkan Kebudayaan dan Industri
Pariwisata. Bandung: Refika Aditama.
kesadaran dan partisipasi masyarakat 5. Wardiyanto dan Baiquni M. (2011).
guna terwujudnya ketertiban pariwisata Perencanaan Pengembangan Pariwisata.
Bandung: Lubuk Agung.
sehingga akan tercipta destinasi wisata 6. Adisasmita, R . (2010). Pembangunan
Kawasan dan Tata Ruang. Yogyakarta:
unggulan.
Graha Ilmu.
3. Dalam proses pengembangan pariwisata 7. Syafri W, Zaenuri M. (2013). Manajemen
Strategis Sektor Publik. Jatinangor.
di Desa Salenrang khususnya destinasi Kementrian Dalam Negeri Republik
wisata Karst Rammang-Rammang, upaya Indonesia: Institut Pemerintahan Dalam
Negeri.
yang dilakukan pihak pemerintah dalam
mengatasi haambatan-hambatan yang
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
41
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192
14.
DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
42