Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Pengembangan Kawasan Wisata Karst Rammang-Rammang Di Kabupaten Maros

Download as docx, pdf, or txt
Download as docx, pdf, or txt
You are on page 1of 26

TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp.

17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

Pengembangan Kawasan Wisata Karst Rammang-Rammang


di Kabupaten Maros

Penulis:
Marthalina1
Afiliasi:
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jakarta, Indinesia1
e-Mail:
marthalina88@gmail.com1
*Corresponding author
Marthalina
Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Jakarta
Email: marthalina88@gmail.com
Phone: (62) 87822255977

ABSTRACT
South Sulawesi Province which has many attractive tourism destinations to be visited by
local and foreign tourists who present a lot of the beauty of the ocean, mountain nature, local
wisdom, customs, traditions and culinary tours. In the distribution of government affairs regulated in
Law Number 23 of 2014 concerning Regional Government, tourism is one of the affairs that can be
managed by the Regional Government. This is the main reason researchers are interested in
analyzing the development of the Rammang-Rammang karts tourism area in Maros Regency.
This research uses the theory of tourism development according to Kusworo in Syafri and
Zaenuri (2013: 80) which explains that there are 6 (six) components of the tourism development
system, namely attractiveness & activity, accommodation, transportation / transportation, tourism
facilities and other tourism services, infrastructure or Tourism Infrastructure and Institutional
elements.
The research method uses qualitative research methods using inductive approaches and
descriptive methods, namely research that provides a description of a problem or case based on
specific facts and then analyzes it to solve the problem so that conclusions can be drawn in general.
The focus of this research is the development of the Rammang-Rammang karst tourism area
conducted by the Regional Government of Maros Regency.
The results of research conducted by researchers found that the development of the
Rammang-Rammang karst tourism area carried out by the Regional Government of Maros Regency
has not been carried out optimally. This is based on the finding of several obstacles and various
efforts made by the Regional Government of Maros Regency to increase the development of
Rammang-Rammang karst tourism.
Keywords: Tourism, tourism development and tourism area

ABSTRAK
Provinsi Sulawesi Selatan yang mempunyai banyak destinasi pariwisata yang menarik untuk
dikunjungi oleh para wisatawan lokal maupun mancanegara yang menyajikan banyak keindahan
lautan, alam pegunungan, kearifan lokal, adat istiadat, tradisi, dan wisata kuliner. Dalam pembagian
urusan pemerintahan yang diatur dalam Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah, pariwisata merupakan salah satu urusan yang dapat dikelola oleh Pemerintah
Daerah. Hal ini menjadi alasan utama peneliti tertarik untuk menganalisis pengembangan kawasan
wisata karts Rammang-Rammang di Kabupaten Maros.

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
17
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

Penelitian ini menggunakan teori pengembangan pariwisata menurut Kusworo dalam


Syafri dan Zaenuri (2013:80) yang menjelaskan bahwa ada 6 (enam) komponen sistem
pengembangan pariwisata yaitu daya tarik & aktivitas, akomodasi, transportasi/angkutan Wisata,
fasilitas dan Pelayanan Wisata lainnya, infrastruktur atau Prasarana Wisata dan elemen
Kelembagaan.
Metode penelitian menggunakan metode penelitian kualitatif dengan menggunakan
pendekatan induktif dan metode deskriptif yaitu penelitiann yang memberikan gambaran mengenai
suatu permasalahan atau kasus berdasarkan fakta-fakta yang bersifat khusus kemudian dilakukan
analisis untuk dapat dipecahkan permasalahannya sehingga dapat ditarik kesimpulan secara umum.
Focus penelitian ini adalah pengembangan kawasan wisata karst Rammang-Rammang yang
dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Maros.
Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti ditemukan bahwa pengembangan
kawasan wisata karst Rammang-Rammang yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten
Maros masih belum dilakukan secara maksimal. Hal ini didasarkan pada masih ditemukannya
beberapa kendala dan berbagai upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah Kabupaten Maros
untuk meningkatkan pengembangan pariwisata karst Rammang-Rammang.
Kata Kunci: Pariwisata, pengembangan pariwisata dan kawasan pariwisata

PENDAHULUAN Kementerian Ekonomi Kreatif menyebutkan


Berdasarkan data statistik yang bahwa selama tahun 2016 sektor pariwisata
penulis akses pada situs kemenpar.go.id merupakan penyumbang devisa terbesar
Kementerian Pariwisata pada tanggal 20 kedua dengan jumlah USD 13,5 miliar.
September 2018 bahwa pertumbuhan industri Undang Undang Republik Indonesia
pariwisata Indonesia sudah cukup bagus yaitu Nomor 10 Tahun 2009 tentang
sebesar 21,88%. Angka pertumbuhan ini jauh Kepariwisataan menyatakan bahwa:
lebih tinggi dari rata-rata pertumbuhan Pariwisata bertujuan untuk
meningkatkan pertumbuhan ekonomi,
parwisata regional di ASEAN yang tumbuh
meningkatkan kesejahteraan rakyat,
hanya 7% dengan pertumbuhan pariwisata menghapus kemiskinan, mengatasi
pengangguran, melestarikan alam,
rata-rata dunia sebesar 6%. Selanjutnya,
lingkungan dan sumber daya,
berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) memajukan kebudayaan, mengangkat
citra bangsa, memupuk rasa cinta tanah
yang penulis akses pada tanggal 20
air, memperkukuh jati diri dan kesatuan
September 2018 dapat diketahui bahw bangsa serta mempererat
persahabatan antarbangsa.
sebanyak 9,25 juta wisatawan mancanegara
berkunjung ke Indonesia pada periode Januari Berkembangnya sektor pariwisata di
sampai dengan Agustus 2017. Angka ini masih daerah diharapkan akan mendatangkan
memiliki potensi untuk meningkatkan banyak manfaat bagi masyarakat secara
pertumbuhan kunjungan wisata ke Indonesia sosial, ekonomi dan budaya. Namun, hal ini
sehingga Kementerian Pariwisata dan akan menjadi permasalahan baru bagi

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
18
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

Pemerintah Daerah dan masyarakat jika tidak Pemerintah Kabupaten Maros telah
dipersiapkan dan dikelola dengan baik. menerbitkan Peraturan Daerah Kabupaten
Pelaksanaan otonomi daerah secara tidak Maros Nomor 4 tahun 2012 Tentang Rencana
langsung akan memaksa Pemerintahan Tata Ruang Wilayah Kabupaten Maros. Pada
Daerah untuk melakukan perubahan secara pasal 6 dijelaskan tujuan dari perda ini adalah
struktur, proses dan kultur birokrasi. Dalam untuk mewujudkan ruang wilayah Kabupaten
Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, Maros yang aman, nyaman, produktif dan
urusan pilihan berupa sektor pariwisata berkelanjutan, melalui peningkatan fungsi
merupakan salah satu sektor andalan yang kawasan lindung, pengelolaan potensi-potensi
terus dikembangkan di setiap daerah. pertanian, pariwisata, pertambangan, industri
Banyaknya objek wisata yang menarik dan dan perdagangan yang berdaya saing tinggi
memiliki keunikan masing-masing membuat didukung oleh sistem transportasi yang
Indonesia seharusnya mampu menjadi terpadu menuju masyarakat Maros yang
destinasi wisata kelas dunia. Hal ini sudah sejahtera dan beriman.
mulai disadari oleh Pemerintah Pusat dan Selanjutnya strategi pengembangan
Pemerintah Daerah dan didukung dengan potensi pariwisata Kabupaten Maros juga
perkembang teknologi komunikasi dan sudah dijelaskan pada dalam Pasal 7 huruf f,
transportasi, sektor pariwisata mengalami meliputi:
banyak kemajuan. Saat ini, perkembangan a. Mengembangkan Taman Wisata Alam
Bantimurung yang ramah lingkungan;
pariwisata melalui teknologi komunikasi
b. Mengembangkan potensi wisata pantai
media sosial mampu membuat suatu objek yang ramah lingkungan;
c. Mengembangkan sarana dan prasarana
wisata yang awalnya biasa saja menjadi suatu
penunjang kepariwisataan;
objek wisata yang luar biasa. d. Meningkatkan kecintaan masyarakat
terhadap ragam nilai budaya lokal yang
Provinsi Sulawesi Selatan yang
mencerminkan jati diri komunitas lokal
mempunyai banyak destinasi pariwisata yang yang berbudi luhur;
e. Mempertahankan dan melestarikan
menarik untuk dikunjungi oleh para
kawasan situs budaya dan
wisatawan lokal maupun mancanegara yang mengembangkan objek wisata sebagai
pendukung daerah tujuan wisata yang
menyajikan banyak keindahan lautan, alam
ada;
pegunungan, kearifan lokal, adat istiadat, f. Mengembangkan prasarana dan sarana
akomodasi dan transportasi untuk
tradisi, dan wisata kuliner. sehingga tak heran
kegiatan Pertemuan, Pameran, dan
jika setiap tahunnya jumlah wisatawan yang Sosial Budaya atau Meeting, Intensive,
Convensionand Exhibition (MICE) di
berkunjung ke Provinsi Sulawesi Selatan
kawasan agrowisata Bantimurung dan
cenderung meningkat.

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
19
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

agrowisata Tanralili serta potensi Ruang Wilayah Kabupaten


kawasan agrowisata lainnya; Maros Tahun 2012-2032.
g. Meningkatkan dan mengembangkan (3) Kawasan Strategis Pariwisata
akses yang menghubungkan objek- Daerah sebagaimana dimaksud
objek wisata daerah; dan pada ayat (1) ditetapkan
h. Mengembangkan promosi dan jaringan dengan Keputusan Bupati.
industri pariwisata secara global.
Selanjutnya, Pemerintah Daerah Gambar 1
Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Sulawesi
Kabupaten Maros juga telah menerbitkan
Selatan 2013-2016
Peraturan Daerah Tentang Kabupaten Maros 9000000
8426528
8500000
Nomor 2 Tahun 2014 tentang
8000000
Penyelenggaraan Kepariwisataan yang pada 7500000 7128826
Pasal 5 menyatakan: 7000000
6500000
(1) Pembangunan kepariwisataan 5920528
6000000
daerah meliputi: 5385809
5500000
a. Industri pariwisata;
b. Destinasi pariwisata; 5000000 Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Sulawesi
Selatan (Dalam Orang)
2013 2014 2015 2016
c. Pemasaran; dan
d. Kelembagaan
kepariwisataan.
(2) Pembangunan kepariwisataan
daerah dilaksanakan
berdasarkan Rencana Induk
Pembangunan Kepariwisataan
Daerah yang diatur dengan
Peraturan Daerah tersendiri

Selanjutnya pada Pasal 10 mengenai


kawasan strategis pariwisata bahwa: Sumber: Dinas Pariwisata dan Kebudayaan
Provinsi Sulawesi Selatan
(1) Kabupaten Maros merupakan
daerah tujuan wisata yang
mempunyai Kawasan Strategis Gambar 2
Pariwisata. Kunjungan Wisatawan Mancanegara ke
(2) Kawasan Strategis Pariwisata Sulawesi Selatan 2013-2016
sebagaimana dimaksud pada 260000 236491
ayat (1) merupakan kawasan 240000
220000
yang di dalamnya terbentuk 200000
191773
daerah sebagai unsur 180000
pendukung kegiatan yang 151763
160000
mempunyai pengaruh besar 140000
106584
120000
terhadap tata ruang sekitarnya
dan peningkatan kesejahteraan 100000
2013 2014 2015 2016
masyarakat sesuai dengan
Kunjungan Wisatawan Mancanegara (Dalam
ketentuan dalam Peraturan Orang)
Daerah tentang Rencana Tata

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
20
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

dan terletak hanya beberapa meter dari jalan


raya lintas provinsi dan memiliki luas 45.000
hektar berada di Dusun Rammang-Rammang
Desa Salenrang Kabupaten Maros serta
berada sekitar 40 km di sebelah utara Kota
Makassar.
Sumber: Dinas Pariwisata dan kebudayaan Selain terkenal karena gugusan karst
Provinsi Sulawesi Selatan
terluas ketiga di dunia, Kawasan wisata
Rammang-Rammang juga terkenal karena
Berdasarkan gambar 1 dan 2 dapat
keindahan sungainya yang berada pada sela-
dilihat bahwa setiap tahun wisatawan lokal
sela gugusan karst hijau yang menjulang
maupun wisatawan mancanegara yang
tinggi, memiliki keindahan bukit dengan
berkunjung ke Provinsi Sulawesi Selatan
bentuk yang unik berbentuk kubah, menara,
cenderung semakin meningkat. Salah satu
kerucut, dan stalaktit serta stalagmite pada
tujuan wisata di Provinsi Sulawesi Selatan
gua karstnya yang memiliki banyak kekayaan
adalah Kabupaten Maros yang memiliki
berupa keanekaragaman hayati, fenomena
banyak potensi dan objek pariwisata alam
alam, keanekaragaman budaya dan
yang menarik salah satunya adalah kawasan
keanekaragaman geologi.
wisata karst Rammang-Rammang. Kawasan
Meskipun memiliki banyak potensi
wisata Rammang-Rammang dibuka pada
yang dapat dikembangkan, destinasi
tahun 2012 sebagai bentuk perlawanan
pariwisata Rammang-Rammang diindikasikan
masyarakat lokal terhadap ancaman tambang
belum dikembangkan oleh Pemerintah
yang ada di kawasan wisata karst Rammang-
Daerah Kabupaten Maros secara maksimal.
Rammang. Dengan pesatnya perkembangan
Pemerintah sebagai regulator, fasilitator, dan
kemajuan teknologi komunikasi media sosial,
mediator dinilai masih kurang menjalankan
kawasan ini mulai ramai di kunjungi pada
sebagaimana mestinya. Hal ini sebagaimana
tahun 2013. Banyaknya wisatawan yang
yang di ungkapkan oleh Harnida dan
berkunjung ke kawasan wisata Rammang-
Muhammad Tahir (2012:133) yakni:
Rammang dikarenakan kawasan ini
Dalam rangka melaksanakan perannya
merupakan gugusan karst terluas ketiga
sebagai fasilitator, Dinas Kebudayaan
setelah kawasan karst Tsingy di Madagaskar dan Pariwisata mewujudkannya dengan
cara menyediakan fasilitas sarana
dan Shilin di Tiongkok. Kawasan wisata
prasarana di obyek wisata, memberikan
Rammang-Rammang juga telah menyandang fasilitas kepada para investor dan
pengusaha wisata berupa kebijakan dan
status Taman Nasional Geopark di Indonesia

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
21
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

peraturan yang dapat melindungi serta Dalam perkembangannya, kawasan


menguntungkan pihak investor dan
wisata karst Rammang-Rammang mulai
pengusaha wisata, memasarkan obyek
wisata, memfasilitasi kelompok diminati wisatawan asing, akan tetapi kendala
masyarakat sadar wisata agar
yang dihadapi adalah kurangnya junlah
mendapatkan dana stimulant, dan lain
sebagainya. pemandu wisata yang bertugas khusus

Berdasarkan pengamatan yang memandu dan menginformasikan nilai-nilai

dilakukan penulis, Pemerintah Daerah sebagai sejarah yang ada di kawasan wisata karst

regulator masih kurang membangun Rammang-Rammang. Saat ini hanya

berkomunikasi yang baik dengan masyarakat masyarakat lokal pengemudi perahu yang

lokal sehingga menimbulkan kesan berupaya menceritakan sejarah singkat

Pemerintah Daerah mengabaikan obyek tentang objek wisata kars Rammang-

wisata Karst Rammang-Rammang. Disisi lain Rammang dengan keterbatasan bahasa, hal

Pemerintah Daerah sebagai mediator masih inilah yang menjadi kendala bagi wisatawan

kurang responsive dalam menanggapi asing.

keinginan dan keluhan dari masyarakat lokal Di sisi lain Pemerintah Daerah

terkait peningkatan dan pembangunan dituntut komitmennya dalam

saranan dan prasrana untuk kawasan mempertahankan nilai estetika yang terdapat

pariwisata. pada kawasan wisata karst Rammang-

Sedangkan Pemerintah Daerah Rammang. Hal ini jelas bertolak belakang

selaku fasilitator juga masih kurang dengan keinginan para investor terkait

memberikan perhatian terhadap sarana dan pembangunan kafe dan penginapan di dalam

prasarana di kawasan karst Rammang- lokasi wisata. Berdasarkan informasi yang

Rammang. Hal ini ditandai dengan masih penulis akses pada situs

kurangnya fasilitas penginapan, sarana makassar.tribunnews.com pada tanggal 19

transportasi, tidak adanya fasilitas toilet September 2018 ditemukan beberapa

umum bagi pengunjung sehingga masih pengusaha yang mulai membangun kafe dan

menggunakan sarana milik masyarakat penginapan di kawasan wisata karst

setempat dan belum tersedianya lahan Rammang-Rammang. Pembangunan kafe dan

khusus untuk pengunjung sehingga masih penginapan di kawasan wisata karst

memanfaatkan pekarangan rumah warga Rammang-Rammang dinilai sangat buruk dan

yang dikenakan biaya parkir yang tidak sesuai sayangnya pemerintah Kabupaten Maros

dengan aturan yang ditetapkan Pemerintah terkesan membiarkan. Seharusnya

Daerah. pengembangan kawasan wisata karst

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
22
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

Rammang-Rammang mengacu pada konsep Pemerintah Daerah tidak pernah terlibat saat
ekowisata desa yang berbasis ekonomi pemasangan tiang listrik sehingga warga yang
kerakyatan yang seharusnya diawali dengan dikelola oleh 17 kepala keluarga secara
Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) dan swadaya membeli kabel listrik seharga Rp 10
dilengkapi Rencana Kajian Lingkungan Hidup juta dan meteran prabayar kapasitas 900 watt
Strategis (RKLHS) sehingga para investor atau seharga Rp 3 juta.
pengusaha diwajibkan untuk berkoordinasi Ironisnya, beberapa objek pariwisata
dengan pihak pemerintah sebelum alam di Provinsi Sulawesi Selatan yang
mendirikan bangunan. awalnya di kelola oleh masyarakat lokal
Pemerintah Daerah Kabupaten setelah beberapa tahun dan banyak didatangi
Maros dinilai kurang peduli terhadap wisatawan justru diambil alih pengeolaannya
kebutuhan listrik warga desa di kawasan oleh Pemerintah Daerah untuk Pendapatan
wisata karst Rammang-Rammang. Masyarakat Asli Daerah (PAD). Saat ini kawasan wisata
secara swadaya membangun listrik sendiri. karst Rammang-Rammang adalah salah satu
Hal ini sangat di sayangkan mengingat banyak wisata alam yang masih di kelola masyarakat
wisatawan lokal maupun asing yang lebih lokal dan berhasil menghentikan
memilih yang menginap di rumah-rumah pertambangan sehingga menjadi kawasan
warga ketika mengunjungi kawasan wisata ekowisata. Berdasarkan data dan pengamatan
karst Rammang-Rammang. Berdasarkan di atas, maka penulis tertarik untuk
informasi yang penulis akses pada situs melakukan penelitian berupa analisis tentang
makassar.tribunnews.com pada tanggal 20 Pengembangan Kawasan Wisata Karst
September 2018 diketahui bahwa sudah lama Rammang-Rammang di Kabupaten Maros
masyarakat Desa Salenrang menggunakan dengan rumusan masalah pertama,
lampu minyak tanah sebagai bahan bakar bagaimana pengembangan kawasan wisata
penerangan sehari-hari sehingga terdapat karst Rammang-Rammang yang telah
pembangunan jaringan listrik secara mandiri dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Maros.
yang dilakukan oleh 17 kepala keluarga Berua. Kedua, kendala apa saja yang dihadapi oleh
Kondisi saat ini Pemerintah Daerah hanya Pemerintah Kabupaten Maros dalam
menyiapkan tiang listrik yang disimpan dekat pengembangan kawasan wisata karst
dermaga satu, karena tidak ada tanda-tanda Rammang-Rammang. Ketiga, upaya apa saja
akan dilanjutkan pembangunan jaringan yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
akhirnya dalam sepekan warga berinisiatif Maros dalam pengembangan kawasan wisata
mendirikan 27 unit tiang. Sejauh ini, karst Rammang-Rammang.

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
23
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

Menurut Muljadi (2012:8) pariwisata' atau pariwisata adalah apa


yang dilakukan wisatawan
mengatakan bahwa “Kata pariwisata berasal
dari dua suku kata, yaitu pari dan wisata. Pari Norval dalam Muljadi (2012:8)
berarti banyak, berkali-kali, dan berputar- berpendapat bahwa “Pariwisata adalah
putar. Sedangkan wisata berarti perjalanan keseluruhan kegiatan yang berhubungan
atau bepergian. Jadi pariwisata berarti dengan masuk, tinggal, dan pergerakan
perjalanan atau bepergian yang dilakukan penduduk asing dalam atau di luar suatu
secara berkali-kali atau berkeliling.” Negara, kota, atau wilayah tertentu”.
Selanjutnya Ismayanti (2010:1) Berdasarkan beberapa pendapat ahli
mengemukakan bahwa “Pariwisata adalah mengenai definisi pariwisata maka dapat
kegiatan dinamis yang melibatkan banyak disimpulkan bahwa pariwisata adalah suatu
manusia serta menghidupkan berbagai bidang kegiatan yang dilakukan melalui perjalanan
usaha”. dari satu tempat ke tempat yang lain dalam
Menurut McIntosh dalam Muljadi rangka mencari kesenangan dan menikmati
(2012:7) mengatakan bahwa: suatu objek yang akan memberikan
A composite of activities, services, and pengalaman kepada orang yang melakukan
industries that delivers a travel
experience: transportation, perjalanan pariwisata (wistawan).
accommodation, eating, and drinking R.E Soeriaatmaja dalam Wadiyanti
establishmen, shops, entertainment,
activity, and other hospitality service dan Baiquni (2011:4) mengatakan bahwa
available for individuals or group that pariwisata melibatkan tiga unsur penting,
are away from home”. Yang artinya
pariwisata merupakan aktifitas, yakni “Unsur dinamik, menyangkut urusan
pelayanan dan produk hasil industri perjalanan atau gerakan menuju suatu daerah
pariwisata yang mampu menciptakan
pengalaman perjalanan bagi tujuan wisata; unsur static, merupakan
wisatawan. tempat terjadinya kegiatan wisata; dan unsur
Selanjutnya menurut Franklin dalam interaksi yakni yang merupakan akibat dari
Sedarmayanti (2014:4) mengemukakan keberadaan dua unsur penting sebelumnya”.
bahwa: Menurut Wardiyanto dan Baiquni
Tourism becomes absolutely everything (2011:4) dalam kegiatan pariwisata banyak
associable with acts of tourists, or to
put into its proper tautological form, komponen yang terlibat antara lain:
‘tourism is tourism’ or tourism is what a. Jasa pelayanan pariwisata;
tourists do “. Yang berarti Pariwisata b. Sosial;
menjadi benar-benar semuanya terkait c. Ekonomi;
dengan tindakan wisatawan, atau untuk d. Budaya;
dimasukkan ke dalam bentuk tautologis e. Politik;
yang tepat, 'pariwisata adalah f. Keamanan; dan

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
24
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

g. Lingkungan. 7. Pariwisata Agro (Agro Tourism = Rural


Tourism = Farm Tourism)
Menurut Adisasmita (2010:128) Pariwisata agro merupakan
perjalanan untuk meresapi dan
pariwisata meliputi berbagai jenis, yaitu:
mempelajari kegiatan pertanian,
1. Pariwisata Pantai (Marine Tourism) perkebunan, peternakan, kehutanan.
Pariwisata pantai adalah kegiatan Jenis wisata ini bertujuan untuk
pariwisata yang ditunjang oleh sarana mengajak wisatawan untuk ikut
dan prasarana untuk berenang, memikirkan sumber daya alam dan
memancing, menyelam, dan olahraga kelestariannya. Wisatawan tinggal
air lain, termasuk sarana dan bersama keluarga petani atau tinggal
prasarana akomodasi, makan dan di perkebunan untuk ikut merasakan
minum. kehidupan dan kegiatannya.
2. Pariwisata Etnik (Ethnic Tourism) 8. Pariwisata Perkotaan (Urban Tourism)
Pariwisata etnik adalah perjalanan Pariwisata perkotaan adalah bentuk
untuk mengamati perwujudan pariwisata yang umum terjadi di kota-
kebudayaan dan gaya hidup kota besar, dimana pariwisata
masyarakat yang dianggap menarik merupakan kegiatan yang cukup
(exotic). penting, namun bukan merupakan
3. Pariwisata Budaya (Culture Tourism) kegiatan utama di kota tersebut.
Pariwisata budaya adalah perjalanan 9. Pariwisata Sosial (Social Tourism)
untuk meresapi (dan terkadang untuk Pariwisata social merupakan
ikut mengalami) suatu gaya hidup pendekatan untuk menyelenggarakan
yang telah hilang dari ingatan lburan bagi kelompok masyarakat
manusia. berpenghasilan rendah serta orang-
orang yang tidak memiliki inisiatif
4. Pariwisata Rekreasi (Recreational untuk melakukan perjalanan serta
Tourism) orang-orang yang belum mengerti
Pariwisata rekreasi adalah kegiatan bagaimana cara mengatur suatu
wisata yang berkisar pada olahraga, perjalanan wisata.
menghilangkan ketegangan dan 10. Pariwisata Alternatif
melakukan kontak social dalam (Alternative Tourism)
suasana santai. Pariwisata alternative merupakan
5. Pariwisata Alam (Ecotourism) suatu bentuk pariwisata yang sengaja
Pariwisata alam adalah perjalanan disusun dalam skala kecil,
kesuatu tempat yang relatif masih asli memperhatikan kelestarian
(belum tercemar), dengan tujuan lingkungan dan segi-segi social.
untuk mempelajari, mengagumi, Bentuk pariwisata ini sengaja
menikmati pemandangan alam, diciptakan sebagai tandingan
tumbuhan dan binatang liar, serta terhadap bentuk pariwisata yang
perwujudan budaya yang ada (pernah umumnya berskala besar. Dalam
ada) di tempat tersebut. pariwisata alternatif ini keuntungan
6. Pariwisata Kota (City Tourism) ekonomi diperoleh dari kegiatan
Pariwisata kota adalah perjalanan pariwisata langsung dirasakan oleh
dalam suatu kota untuk masyarakat setempat sebagai pemilik
melihat/mempelajari/menikmati dan penyelenggara jasa pelayanan
objek, sejarah dan daya Tarik yang dan fasilitas pariwisata.
terdapat di kota tersebut.

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
25
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

Muljadi (2012:133) mengemukakan c. Commercial tourism


d. Political tourism
bentuk-bentuk pariwisata yang ada antara
7. Menurut alat angkutan
lain: a. Land tourism
b. Sea or river tourism
1. Menurut jumlah orang yang
c. Air tourism
bepergian
8. Menurut umur
a. Pariwisata
a. Youth tourism
individu/perorangan
b. Adult tourism
(individual tourism)
9. Menurut jenis kelamin
b. Pariwisata kolektif (collective
a. Masculine tourism
tourism)
b. Feminine tourism
2. Menurut sifatnya
a. Pariwisata aktif (active Menurut Wardiyanto dan Baiquni
tourism)
b. Pariwisata Pasif (passive (2011:9) pariwisata memiliki banyak
tourism) keunggulan diantaranya:
3. Menurut motivasi perjalanan
1. Pengembangan pariwisata merupakan
a. Pariwisata rekreasi
(recreational tourism) hal yang dapat dilaksanakan dengan
waktu yang paling cepat;
b. Pariwisata untuk menikmati
perjalanan (pleasure tourism) 2. Pengembangan pariwisata dapat
dilaksanakan dengan metode yang
c. Pariwisata budaya (cultural
tourism) paling mudah dan sederhana;
3. Pengembangan pariwisata akan
d. Pariwisata olahraga (sport
tourism) melibatkan masyarakat, sehingga
banyak pihak dapat menikmati
Pertama : Big sport events
Kedua : Sporting tourism of manfaatnya;
4. Pengembangan pariwisata tidak
the Practitioners
e. Pariwisata untuk urusan hanya memerlukan sumber daya
manusia yang memiliki kompetensi
usaha ( business tourism)
f. Pariwisata bertujuan untuk tinggi, tetapi juga yang berkompetensi
menengah dan rendah;
konvensi (convention
tourism) 5. Pengembangan pariwisata dapat
mendorong pelestarian lingkungan
4. Menurut letak geografis
a. Pariwisata local (local alam, budaya dan social masyarakat;
6. Kendala pengembangan pariwisata
tourism)
b. Pariwisata regional (regional relatif lebih sedikit jika disandingkan
dengan sektor lain;
tourism)
c. Pariwisata nasional (national 7. Pengembangan pariwisata
menawarkan cara yang cepat untuk
tourism)
d. Pariwisata regional membangun industry pendukung.
internasional (regional Sedangkan manfaat pariwisata
international tourism)
5. Menurut waktu berkunjung menurut Wardiyanto dan Baiquni (2011:10)
a. Seasional tourism yaitu:
b. Occasional tourism
6. Menurut objeknya 1. Menimbulkan efek berganda;
a. Cultura tourism 2. Diversifikasi usaha;
b. Recuperational tourism 3. Memperluas kesempatan kerja;

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
26
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

4. Peningkatan fasilitas bagi penduduk; lingkungan di masa mendatang


5. Memperluas kesempatan berusaha;
(Fandeli,1995). Indonesia sebagai negara yang
6. Mempercepat perkembangan
pemukiman penduduk; sedang berkembang dalam tahap
7. Peningkatan pelayanan transportasi;
pembangunannya, berusaha membangun
8. Memperluas kesempatan pendidikan;
9. Preservasi dan konservasi lingkungan; industri pariwisata sebagai salah satu cara
10. Pengembangan wawasan social;
untuk mencapai neraca perdagangan luar
11. Peningkatan infrastruktur.
negeri yang berimbang. Pengembangan
Keunggulan dan manfaat pariwisata
kepariwisataan saat ini tidak hanya untuk
merupakan hasil dari proses pengembangan
menambah devisa negara maupun
pariwisata yang dilakukan dengan baik,
pendapatan pemerintah daerah. Akan tetapi
sehingga akan menghasilkan keunggulan dan
juga diharapkan dapat memperluas
manfaat pariwisata yang berguna untuk
kesempatan berusaha disamping memberikan
kemajuan daerah setempat.
lapangan pekerjaan baru untuk mengurangi
Perencanaan dan pengembangan
pengangguran. Pariwisata dapat menaikkan
pariwisata merupakan suatu proses yang
taraf hidup masyarakat yang tinggal di
dinamis dan berkelanjutan menuju ketataran
kawasan tujuan wisata tersebut melalui
nilai yang lebih tinggi dengan cara melakukan
keuntungan secara ekonomi, dengan cara
penyesuaian dan koreksi berdasar pada hasil
mengembangkan fasilitas yang mendukung
monitoring dan evaluasi serta umpan balik
dan menyediakan fasilitas rekreasi, wisatawan
implementasi rencana sebelumnya yang
dan penduduk setempat saling diuntungkan.
merupakan dasar kebijaksanaan dan
Pengembangan daerah wisata hendaknya
merupakan misi yang harus dikembangkan.
memperlihatkan tingkatnya budaya, sejarah
Perencanaan dan pengembangan pariwisata
dan ekonomi dari tujuan wisata.
bukanlah system yang berdiri sendiri,
Pariwisata bukan saja sebagai
melainkan terkait erat dengan sistem
sumber devisa, tetapi juga merupakan faktor
perencanaan pembangunan yang lain secara
dalam menentukan lokasi industri dalam
inter sektoral dan inter regional.
perkembangan daerah-daerah yang miskin
Perencanaan pariwisata haruslah di
sumber-sumber alam sehingga perkembangan
dasarkan pada kondisi dan daya dukung
pariwisata adalah salah satu cara untuk
dengan maksud menciptakan interaksi jangka
memajukan ekonomi di daerah-daerah yang
panjang yang saling menguntungkan diantara
kurang berkembang tersebut sebagai akibat
pencapaian tujuan pembangunan pariwisata,
kurangnya sumber-sumber alam (Yoeti, 1997).
peningkatan kesejahteraan masyarakat
Gunn (1988), mendefinisikan pariwisata
setempat, dan berkelanjutan daya dukung

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
27
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

sebagai aktivitas ekonomi yang harus dilihat yang merupakan karunia


Tuhan, keindahan dan
dari dua sisi yakni sisi permintaan (demand
keanekaragaman alam yang
side) dan sisi pasokan (supply side). Lebih berbeda dengan tempat lain
sebagai akibat dari dinamika
lanjut dia mengemukakan bahwa
alam dan diciptakan oleh
keberhasilan dalam pengembangan Tuhan, manusia tinggal
mengelolanya, keberdaan
pariwisata di suatu daerah sangat tergantung
wisata alam tergantung juga
kepada kemampuan perencana dalam oleh manusia tetapi sebatas
memberi pelayanan bagi
mengintegrasikan kedua sisi tersebut secara
wisatawan.
berimbang ke dalam sebuah rencana b. Daya tarik budaya
merupakan hasil dari budi
pengembangan pariwisata.
dan daya manusia yang unik
Menurut Robert (Toety, 1990). dan khas merupakan
peninggalan masa lalu, tidak
Kelincahan dalam berusaha harus dilakukan
ditemui di sembarang
agar pendapatan selama musim kedatangan tempat, hanya ada dilokasi
itu.
wisatawan bisa menjadi penyeimbang bagi
c. Daya tarik buatan adalah
musim sepi wisatawan. Pengaruh yang hasil dari inovasi dan
manusia zaman sekarang
ditimbulkan oleh pariwisata terhadap
yang mempunyai perbedaan
ekonomi ada dua ciri, pertama produk dengan di tempat lain dan
bersifat kelokalan hanya
pariwisata tidak dapat disimpan, kedua
didaerah itu.
permintaanya sangat tergantung pada musim, 2. Akomodasi
Menurut Syafri dan Zaenuri
berarti pada bulan tertentu ada aktivitas yang
(2013:38) “kelompok akomodasi
tinggi, sementara pada bulan-bulan yang lain yaitu menawarkan tempat
berteduh, tempat tinggal, sarana
hanya ada sedikit kegiatan.
konferensi dan pameran, sarana
Menurut Kusworo dalam Syafri dan ibadah, sarana hidangan”.
Sehingga dapat disimpulkaan
Zaenuri (2013:80) menjelaskan bahwa, ada 6
bahwa akomodasi yaitu suatu
(enam) komponen sistem pengembangan sarana penyedia jasa pelayanan
tempat tinggal. Akomodasi
pariwisata, yaitu:
wisatawan meliputi hotel,
1. Daya tarik & aktivitas cottage, homestay, dan lainnya.
Wisata Menurut Syafri dan 3. Transportasi/angkutan Wisata
Zenuri bahwa ”Secara umum Spillane (1989:122) menyatakan
wisata atau Obyek dan daya bahwa: “Fasilitas dan pelayanan
tarik wisata (ODTW) dapat angkutan wisata yang
dikelompokkan menjadi alam, mencukupi sangat penting
budaya, dan buatan. Meliputi, dalam keberhasilan
yaitu: pengembangan pariwisata.
a. Wisata alam merupakan Fasilitas angkutan terdiri atas
objek dan daya tarik wisata angku tan udara, angkutan jalan

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
28
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

raya (darat), dan angkutan d. Sistem telekomunikasi


air/laut”. 6. Elemen Kelembagaan
4. Fasilitas dan Pelayanan Wisata Elemen kelembagaan
lainnya merupakan salah satu faktor
Menurut Muljadi dan Warman yang sangat penting dalam
(2014:13-14) mengenai pengembangan pariwisata
prasarana kepariwisataan karena lembaga-lembaga
mengatakan bahwa “Sarana pariwisata sebagai penentu
kepariwisataan adalah semua suksesnya suatu pengembangan
perusahaan yang memberikan atau tidak. Menurut Syafri dan
pelayanan secara langsung atau Zaenuri (2013:55) bahwa, hal-
tidak langsung kepada hal yang dilakukan dalam
wisatawan”, misalnya: manajemen kelembagaan dalam
a. Usaha perjalanan wisata pariwisata yaitu:
b. Usaha jasa transportasi 1. Penguatan kelembagaan
wisata pariwisata,
c. Usaha penyediaan 2. Pendampingan dan promosi
akomodasi wisata,
d. Usaha jasa makanan dan 3. Regulasi persaingan usaha,
minuman 4. Pengembangan sumber daya
e. Usaha daya tarik wisata, manusia.
rekreasi dan hiburan, serta
Selanjutnya Syafri dan Zaenuri
spa
f. Usaha wisata tirta, dan lain- (2013:880) menjelaskan, dalam melakukan
lain.
pengembangan pariwisata harus
5. Infrastruktur atau Prasarana
Wisata mempertimbangkan hal-hal seperti:
Menurut Muljadi dan Warman
1. Pengembangan pariwisata harus
(2014:13-14) mengenai
dapat merumuskan pariwisata secara
prasarana kepariwisataan
jelas dan tegas sehingga mudah
mengatakan bahwa:
dipahami oleh semua komponen yang
Prasana kepariwisataan adalah
terlibat dalam pelaksanaan
semua fasilitas yang mendukung
pembangunan pariwisata.
sarana kepariwisataan yang
2. Pengembanagn pariwisata harus
dapat memberikan pelayanan
didasarkan pada pertimbanagn yang
kepada wisatawan guna
jelas, terutama harus mendatangkan
memenuhi kebutuhan mereka,
manfaat bagi masyarakat, baik dari
antara lain:
sisi ekonomi, sosial, maupun budaya.
a. Prasarana perhubungan,
3. Pengembangan pariwisata harus
seperti jaringan jalan raya
didasarkan pada alasan yang kuat,
dan jaringan rel kereta api,
oleh karena itu sebelumnya harus
Bandar udara (airport),
dilakukan penelitian untuk
pelabuhan laut(sea-port),
menemukan faktor-faktor pendukung
terminal angkutan darat,
dan penghambatnya.
dan stasiun kereta api.
4. Pengembangan pariwisata harus
b. Instalasi tenaga listrik dan
dilaksanakan dengan baik, oleh
instalasi air bersih.
karena itu pengembangan harus
c. Sistem perbankan dan
dapat merumuskan rencana
moneter

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
29
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

pengembanagan pariwisata yang mengemukakan bahwa “Objek wisata adalah


disesuaikan dengan kondisi setempat.
tempat yang dikunjungi yang mempunyai
Pengembangan pariwisata kini sejarah, tempat yang indah dan
sudah menjadi pengembangan yang luas yang menyenangkan untuk dilihat dan dikunjungi”.
dapat mencapai sektor-sektor lainnya. Berdasarkan definisi diatas, dapat
Pengunjung mendatangi suatu tempat wisata disimpulkan objek wisata adalah segala
datang pada suatu tempat tujuan wisata sesuatu yang memiliki daya tarik untuk
datang dan termotivasi untuk berkunjung dikunjungi, baik berupa alam ciptaan Tuhan
untuk mengagumi dan menikmati objek maupun hasil karya manusia itu sendiri yang
wisata yang dikunjungi. Hal tersebut sejalan indah dan menyenangkan untuk dilihat dan
dengan yang dijelaskan oleh Sedarmayanti dikunjungi. Berkaitan dengan kondisi saat ini,
(2013:207) bahwa “Pengembangan pariwisata objek wisata yang ada di rammang-rammang
merupakan salah satu cara dalam upaya Kabupaten Maros memiliki daya tarik yang
untuk melestarikan lingkungan, disamping sangat tinggi. Hal ini dikarenakan kondisi alam
akan memperoleh nilai tambah atas yang indah, dan memilki ciri khas sejarah
pemanfaatan dari lingkungan yang ada”. masa lalu yang tinggi. Kenyataannya tidak
Penjelasan diatas bahwa adanya sebanding dengan aksebilitas sulit ditambah
instumen promosi yang berorientasi pada dengan sarana dan prasarana penunjang
pasar wisatawan (market demand) dimana kurang memadai, sehinggga perlu usaha
peningkatan fisik secara terpadu/koprehensif pengembangan kawasan wisata tersebut
(tourism developing) dan harapan-harapan untuk menarik wisatawan untuk berkunjung.
dimasa datang (tourist satisfaction)
merupakan perwujudan dari permintaan METODE PENELITIAN
pasar. Metode penelitian ini dilakukan
Pengembangan pariwisata di atas melalui penelitian kualitatif dengan
tentunya tidak dapat tercapai apabila tidak menggunakan metode deskriptif dan
dilaksanakan dengan baik dan terencana. pendekatan induktif dengan memberikan
Dengan adanya perencanaan yang baik maka gambaran mengenai suatu permasalahan atau
pengembangan pariwisata akan menjadi daya kasus berdasarkan fakta yang ada dengan
tarik suatu objek wisata yang akan berpijak pada fakta yang bersifat khusus
dikembangkan akan meningkat seiring dengan setelah itu dipecahkan permasalahannya dan
pengembangan yang dilaksanakan dengan ditarik kesimpulan secara umum. Peneliti
baik oleh organisasi. Yoeti (2010:20) menggunakan snowball sampling dalam

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
30
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

menentukan informan dari para wisatawan wisatawan untuk berkunjung ke objek wisata
dan orang-orang yang dianggap mengetahui karst Rammang-Rammang, yaitu:
informasi terkait pengembangan pariwisata. 1. Gugusan batuan karst yang unik
Penulis menggunakan teknik pengumpulan berbentuk stalktit dan stalagmite
data berupa observasi, wawancara, dan (telah berstatus Taman Nasional
dokumentasi. Instrumen penelitian utama Geopark di Indonesia;
adalah peneliti sendiri untuk menetapkan 2. Atraksi sungai pute yang dikelilingi
fokus penelitian, pemilihan informan sebagai oleh pepohonan;
sumber data, melakukan pengumpulan data, 3. Terdapat hutan batu;
penilaian kualitas data, menafsirkan data, 4. Memiliki potensi gua prasejarah;
hingga pada penarikan kesimpulan sedangkan 5. Mempunyai panorama alam yang
instrument pendukung peneliti menggunakan indah;
pedoman wawancara dan pedoman 6. Kearifan masyarakat lokal
observasi. Reduksi data dilakukan dengan Berdasarkan hasil pengamatan yang
merangkum dan memilih data penting dari dilakukan disimpulkan bahwa destinasi wisata
berbagai informasi yang berkaitan dengan karst Rammang-Rammang mempunyai
pengembangan pariwisata di kawasan wisata banyak daya tarik dan aktivitas yang menonjol
karst Rammang-Rammang di Kabupaten sehingga disenangi oleh wisatawan.
Maros. b. Akomodasi
Tabel 3 Menurut Syafri dan Zaenuri
Ruang Lingkup Penelitian
(2013:38) “kelompok akomodasi yaitu
Sumber: Kusworo dalam Syafri dan Zaenuri
(2013:80) KONSEP DIMENSI
INDIKATOR
Pengembang Komponen 1. Daya tarik dan
HASIL DAN PEMBAHASAN an pariwisata sistem aktivitas
pengembang 2. Akomodasi
Pengembangan pariwista pada kawasan an pariwisata 3. Transportasi/an
wisata karst Rammang-Rammang di gkutan wisata
Kabupaten Maros 4. Fasilitas dan
a. Daya Tarik dan aktivitas pelayanan
Destinasi wisata Karst Rammang- wisata lainnya
5. Infrastruktur/pr
Rammang merupakan salah satu obyek asarana wisata
destinasi wisata yang sudah ada sejak tahun 6. Elemen
kelembagaan
2012 akan tetapi baru tahun 2015 mulai
menawarkan tempat berteduh, tempat
dikenal masyarakat. Terdapat beberapa
tinggal, sarana konferensi dan pameran,
karakteristik yang menarik perhatian

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
31
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

sarana ibadah, sarana hidangan”. Sehingga memadai diharapkan mampu membuat


dapat disimpulkan bahwa akomodasi yaitu jumlah wisatawan meningkat da para
suatu sarana penyedia jasa pelayanan tempat wisatawa yang berkunjung merasa nyaman
tinggal yang disediakan untuk seseorang dan puas.
dalam berwisata. Akomodasi bisa dalam
c. Transportasi/Angkutan Wisata
bentuk tempat dimana para wisatawan dapat
Hingga saat ini transportasi khusus
berlindung, menginap, makan, dan minum.
yang digunakan untuk menuju kawasan
Akomodasi wisatawan meliputi hotel,
wisata Karst Rammang-Rammang masih
homestay, cottage, sedangkan penginapan di
belum tersedia, sehingga para wisatawan
lokasi wisata karst Rammang-Rammang yang
lokal maupun wisatawan asing masih
dijumpai masih berupa homestay maupun
memanfaatkan kendaraan pribadi seperti
penginapan. Berdasarkan informasi yang
mobil atau sepeda motor milik warga. Fasilitas
disampaikan Ketua Kelompok Sadar Wisata
transportasi umum seperti angkutan kota juga
yang ada di kawasan kars Rammang-
tidak ada yang lewat di kawasan wisata karst
Rammang saat ini baru memiliki 2 (dua)
Rammang-Rammang meskipun terletak hanya
penginapan di dalam kawasan dan selebihnya
beberapa meter dari jalan raya lintas provinsi.
sedang dikembangkan beberapa unit
Akan tetapi, pada kawasan wisata karst
homestay di rumah-rumah warga karena para
Rammang-Rammang terdapat dermaga
wisatawan asing lebih menyukai tinggal di
perahu yang dapat disewa para wisatawan
rumah warga untuk mendapatkan
untuk menikmati pemandangan menelusuri
pengalaman tersediri bagi para wisatawan.
sungai pute. Berdasarkan hasil pengamatan
Pembangunan penginapan di kawasan wisata
penulis, besar harapan masyarakat dan para
Rammang-Rammang sempat menuai protes
wisatawan agar Pemerintah Kabupaten Maros
agar tetap memperhatikan kelestarian
melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
lingkungan sekitar dan tidak mengubah nilai
dapat segera menyediakan fasilitas
estetika alami.
transportasi agar para wisatawan yang dating
Dalam pengembangan destinasi
berkunjung ke kawasan wisata Karst
wisata tersebut, Pemerintah Kabupaten
Rammang-Rammang merasakan kenyamanan
Maros berharap agar pembangunan yang
dan tidak menemukan kesulitan untuk
dilakukan di dalam destinasi wisata karst
berwisata.
Rammang-Rammang dapat memperhatikan
d. Infrastruktur atau Prasarana
RTRW dan mempertahankan nilai keaslian
Infrastruktur merupakan hal utama
alam dan dengan adanya akomodasi yang
yang harus diperhatikan untuk memberikan

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
32
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

pelayanan kepada wisatawan dalam rangka suatu sarana dan prasarana yang harus
pengembangan pariwisata. Pembangunan disediakan oleh pengelola untuk memenuhi
infrastruktur yang ada di kawasan wisata karst kebutuhan wisatawan baik secara langsung
Rammang-Rammang harus segera dibenahi maupun tidak langsung untuk memenuhi
dan ditingkatkan. Infrastruktur seperti kebutuhan wisatawan untuk menikmati
ketersediaan jalan raya, rel kereta api, keindahan alam atau keunikan destinasi
bandara, listrik, air bersih dan sistem wisata seperti akomodasi berupa sarana
telekomunikasi. Adapun infrastruktur yang kesehatan, kebersihan, komunikasi,
ada di lokasi wisata karst Rammang-Rammang keamanan, hotel/penginapan, tempat
belum cukup memadai hal ini dapat dilihat hiburan, took souvenir dan rumah makan
dengan baru tersedianya pembangunan serta fasilitas dengan standar umum bagi
jembatan, pengerjaan jalan oleh Pemerintah wisatawan seperti lavatory, parkir, mushola.
Daerah untuk akses ke tempat wisata dan Pada kawasan karst Rammang-
adanya permohonan jalan setapak oleh Rammang sudah tersedia fasilitas dan
masyarakat lokal untuk akses ke dalam lokasi pelayanan wisata yang memadai dan masih
kawasan wisata Rammang-Rammang untuk dikelola secara sederhana oleh masyarakat
menciptakan rasa nyaman terhadap lokal seperti rumah-rumah penduduk
wisatawan. Kepala Desa Salenrang berharap difungsikan sebagai homestay, perahu,
agar jalan setapak yang ada di dalam destinasi gazebo bambu, dan makanan yang disajikan
kawasa wisata karst Rammang-Rammang bisa oleh penduduk setempat. Pada prinsipnya,
segera dibangun, dengan demikian hal ini sarana yang tersedia diharapkan dapat
akan semakin menunjang infrastruktur dan mendukung kegiatan yang sifatnya menyatu
pendapatan yang ada di destinasi kawasan dengan alam seperti mengganti bahan utama
wisata Karst Rammang-Rammang. semen dengan kayu ataupun menggunakan
e. Fasilitas dan Pelayanan Wisata lainnya bahan atap dari bahan tradisional yang
Untuk menciptakan rasa nyaman, menyatu dengan alam.
aman dan menyenangkan bagi para Pada kawasan wisata karst
wisatawan Pemerintah daerah harus Rammang-Rammang fasilitas yang tersedia
menyediakan kemudahan dan pemenuhan sudah lumayan, hanya saja pemerintah
kebutuhan wisatawan dalam menikmati Daerah harus terus berbenah diri dan
produk wisata yang ditawarkan dengan melakukan pegembangan. Terdapat wahana
menyediakan fasilitas wisata berupa sarana hiburan tambahan dan proyek sepeda
penunjang. Fasilitas wisata diartikan sebagai gantung yang masih berjalan sedangkan toko

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
33
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

cindera mata masih dalam tahap proses Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten
rintisan oleh kelompok sadar wisata dengan Maros. Pemerintah Kabupaten Maros melalui
produk yang ditawarkan masih berupa baju Dinas Kebudayaan dan Pariwisata telah
kaos dengan kata-kata yang membantu promosi secara terus menerus
mengkampanyekan kecintaan terhadap alam seperti mengadakan festival film pendek yang
dan berbagai motif gantungan kunci dengan bisa diikuti oleh semua kalangan dengan tema
jumlah produksi masih terbatas.. tentang pariwisata dimana pesertanya bisa
Kawasan wisata karst Rammang- mengambil gambar di lokasi wisata mana saja
Rammang juga telah mendapatkan beberapa yang ada di Kabupaten Maros, pemasangan
bantuan dari Dinas Pariwisata Provinsi gambar karst Rammang-Rammang yang
Sulawesi Selatan berupa pembuatan gazebo terpampang sangat besar menyambut para
sebanyak 3 (tiga) unit dan bantuan yang penumpang pesawat di bandara kedatangan
berasal dari BI yaitu berupa uang tunai dan serta promosi melalui media internet seperti
tempat sampah yang diletakkan di sudut- instagram dengan mengupload foto-foto yang
sudut area wisata yang bertujuan untuk bagus sehingga masyarakat akan tertarik
memudahkan pengunjung dan petugas dalam untuk berkunjung dan hal ini dinilai lebih
menjaga kebersihan. efektif karena tidak perlu menghabiskan biaya
f. Elemen Kelembagaan untuk mencetak brosur. Selain promosi
Elemen kelembagaan merupakan melalui media instagram, diharapkan calon
salah satu faktor yang penting dalam wisatwan dapat mengakses atau mencari tahu
pengembangan pariwisata sebagai lembaga di google.
penentu sukses atau tidaknya suatu Selanjutnya hal yang harus dilakukan
pengembangan pariwisata. Menurut Syafri dalam pengembangan wisata adalah
dan Zaenuri (2013:55) bahwa, hal-hal yang pengembangan sumber daya manusia,
dilakukan dalam manajemen kelembagaan Pemerintah Kabupaten Maros melalui Dinas
dalam pariwisata yaitu: penguatan Kebudayaan dan Pariwisata telah
kelembagaan pariwisata, pendampingan dan melaksanakan beberapa program terkait
promosi wisata, regulasi persaingan usaha, pengembangan sumber daya manusia di
pengembangan sumber daya manusia. destinasi wisata karst Rammang-Rammang,
Penguatan kelembagaan pariwisata terutama untuk Pokdarwis yang ada di lokasi
destinasi wisata karst Rammang-Rammang wisata tersebut. Dinas Kebudayaan dan
ditandai dengan adanya SK kelompok sadar Pariwisata telah melaksanakan beberapa kali
wisata yang ditandatangani oleh Kepala Dinas pelatihan di kawasan wisata karst Rammang-

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
34
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

Rammang untuk kelompok sadar wisata a. Kurangnya Kerjasama Antara


disana. Pelatihan ini dilakukan secara terus Pemerintah Dengan Masyarakat
menerus. Hal ini merupakan salah satu bentuk Pengelola Destinasi Wisata
perhatian Pemerintah Daerah Kabupaten Kerjasama antara Pemerintah
Maros meskipun pengelolaan pariwisata di Daerah Kabupaten Maros dengan masyarakat
kawasan wisata karst Rammang-Rammang sangat diperlukan dalam mendorong
tidak dikelola secara langsung oleh Dinas pencapaian tujuan pembangunan
Kebudayaan dan Pariwisata. Berdasarkan hasil kepariwisataan. Diharapkan adanya hubungan
wawancara dan pengamatan yang dilakukan timbal balik diantara keduanya apabila telah
oleh peneliti maka dapat diketahui bahwa terjalin kerjasama yang baik.
elemen kelembagaan di destinasi wisata karst Destinasi wisata karst Rammang-
Rammang-Rammang sudah berjalan dengan Rammang sepenuhnya dikelola oleh
bagus walaupun masih terdapat beberapa masyarakat setempat yang tergabung dalam
kendala dalam pelaksanaannya. kelompok sadar wisata “POKDARWIS”.
Sehingga hasil dari keseluruhan pendapatan
Kendala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata akan kembali kepada masyarakat pengelola
Kabupaten Maros dalam mengembangkan
dan tidak termasuk ke dalam Pendapatan Asli
destinasi wisata karst Rammang-Rammang
Proses pengembangan destinasi daerah (PAD). Meskipun demikian, namun
wisata yang dilakukan oleh masyarakat dan dukungan dari pihak Dinas Kebudayaan dan
Pemerintah Daerah Kabupaten Maros Pariwisata Kabupaten Maros diharapkan tidak
terdapat beberapa hambatan yang dihadapi. mengalami pengurangan karena dengan
Beberapa diantaranya adalah kurangnya berkembangannya suatu destinasi wisata
kerjasama antara Pemerintah Daerah disana akan meningkatkan kesejahteraan
Kabupaten Maros dengan masyarakat masyarakat dan membawa nama baik
pengelola destinasi wisata, terbatasnya Kabupaten Maros itu sendiri.
anggaran pengembangan pariwisata, Dalam hal ini peneliti berkesimpulan
kurangnya kesadaran dan partisipasi bahwa kerjasama antara pemerintah dengan
masyarakat untuk mencapai ketertiban dalam masyarakat sangatlah berpengaruh demi
berwisata serta perencanaan dan pengembangan destinasi wisata karst
pemanfaatan media promosi yang belum Rammang-Rammang. Ini dikarenakan diantara
maksimal keduanya memiliki hubungan yang erat satu
sama lain. Dimana masyarakat setempat
sebagai pengelola membutuhkan bantuan dan

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
35
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

dukungan dari pihak pemerintah untuk mengetahui dengan baik destinasi wisata
menunjang proses pengembangan destinasi karst Rammang-Rammang di Desa Salenrang.
wisata. Dan begitu pula sebaliknya, dari pihak Oleh karena itu, untuk memperkenalkan lebih
pemerintah berharap agar dengan adanya luas obyek-obyek destinasi wisata yang ada di
kerjasama diantara keduanya akan memberi Kabupaten Maros terutama destinasi wisata
dampak besar bagi Kabupaten Maros dalam karst Rammang-Rammang yang lokasinya
meningkatkan Pendapatan Asli daerah (PAD). berada di Desa Salenrang, dalam hal ini media
b. Terbatasnya Anggaran Dalam promosi harus lebih ditingkatkan lagi agar
Pengembangan Destinasi Wisata wisatawan lokal maupun wisatawan
Dalam melakukan suatu mancanegara akan lebih tertarik sehingga
pembagunan diperlukan dana yang besar, akan meningkatkan jumlah wisatawan yang
begitu pula dengan sektor pariwisata berkunjung. Penyelenggaraan promosi
terutama dalam hal pengembangan aparatur. pariwisata sudah dilakukan sejak lama namun
Pembangunan di sektor pariwisata tidak pernah diperbaharui kembali dan
membutuhkan dana yang cukup besar antara tentunya dapat mengurangi daya tarik
lain untuk membangun sarana dan prasarana, wisatawan. Selain itu memiliki kemungkinan
kegiatan promosi maupun kegiatan dampak buruk yang bisa menurunkan jumlah
kepariwisataan lainnya, sementara anggaran wisatawan yang berkunjung. Untuk
yang disediakan Pemerintah Kabupaten menghindari hal tersebut, kedepannya akan
Maros untuk membangun kepariwisataan di segera ditingkatkan kembali sehingga
destinasi wisata karst Rammang-Rammang melebihi promosi kepariwisataan yang ada
belum tersedia, sumber utama anggarannya sebelumnya.
hanya berasal dari dana desa. Hal ini yang Dengan demikian peneliti
masih menjadi suatu hambatan atau kendala menyimpulkan bahwa untuk mengembangkan
bagi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata destinasi wisata karst Rammang-Rammang,
Kabupaten Maros dalam pengembangan diperlukan usaha-usaha berupa terobosan
destinasi wisata karst Rammang-Rammang. terbaru mengenai promosi. Hal ini menjadi
tugas bagi pemerintah maupun pengelola
b. Perancangan Media Promosi Belum
agar kedepannya promosi destinasi wisata
Maksimal
bisa lebih menyebar di masyarakat baik
Promosi merupakan salah satu
tingkat daerah, nasional maupun
hambatan yang cukup berpengaruh pada
internasional. Promosi ini bertujuan agar
jumlah wisatawan yang berkunjung karena
mampu menarik minat dan perhatian para
masih terdapat wisatawan yang belum

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
36
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

wisatawan sehingga akan meningkatkan Rammang sudah memberitahu dan


jumlah wisatawan yang berkunjung. mengingatkan kepada para masyarakat
c. Kurangnya Kesadaran Dan Partisipasi sekitar untuk memelihara ternaknya dengan
Masyarakat baik dan tidak berkeliaran di tengah jalan
Desa Salenrang merupakan salah sehingga tidak membahayakan arus
satu desa tujuan wisata Kabupaten Maros, perjalanan kendaraan wisatawan, juga tidak
dimana setiap ada destinasi wisata pasti akan mengganggu dengan kotorannya. Akan tetapi,
ramai wisatawan yang berkunjung terutama walaupun sudah diberi peringatan berkali-kali,
saat hari libur, baik wisatawan lokal maupun masyarakat masih kurang mengindahkan
wisatawan mancanegara. Masyarakat Desa peringatan tersebut.
Salenrang hampir semuanya memiliki hewan Selain masalah tersebut, masalah lain
ternak seperti ayam, bebek dan sapi serta ketika wisatawan ingin menuju ke lokasi
sebagian besar bekerja sebagai petani. Yang destinasi wisata karst Rammang-Rammang
selalu dikeluhkan wisatawan ialah banyaknya adalah kurangnya perhatian dan bantuan
hewan ternak yang berekeliaran di tengah masyarakat guna mempermudah perjalanan
jalan dan mengganggu perjalanan wisatawan. menuju obyek destinasi wisata dan
Dengan berkeliarannya hewan ternak milik melakukan perawatan dan penjagaan agar
masyarakat di tengah jalan akan mengganggu obyek destinasi wisata karst Rammang-
arus perjalanan wisatawan, juga akan Rammang tetap terjaga keindahan dan
membuat wisatawan merasa tidak nyaman kelestariannya.
dikarenakan kotorannya yang berserakan di
tengah jalan. Upaya Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
Kabupaten Maros Dalam Mengembangkan
Masih banyaknya hewan ternak
Destinasi Wisata Karts Rammang-Rammang
masyarakat yang berkeliaran bebas dan Dalam proses pengembangan
tentunya sangat mengganggu arus perjalanan destinasi wisata karst Rammang-Rammang di
wisatawan. Selain itu juga kurangnya Desa Salenrang, terdapat sejumlah pihak yang
kesadaran dan kerjasama dari masyarakat membantu dalam proses mengatasi
setempat untuk menangani masalah ternak hambatan-hambatan yang dihadapi. Seperti
milik mereka. Dalam hal ini ternak di Desa yang dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten
Salenrang dilepas begitu saja sehingga banyak Maros yaitu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata
ternak yang berkeliaran dan mengganggu arus untuk bisa mengatasi hambatan-hambatan
perjalanan wisatawan. Sejauh ini, pihak yang dihadapi dalam mengembangkan
pengelola destinasi wisata karst Rammang- destinasi wisata Karst Rammang-Rammang,

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
37
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

seperti dengan menjalin kerjasama antara dengan masyarakat pengelola akan


pemerintah dengan masyarakat, membuat berdampak besar bagi keduanya yaitu akan
perancangan media promosi yang mampu meningkatkan pendapatan masyarakat
menarik minat dan perhatian wisatawan, sebagai sumber mata pencaharian dan akan
melaksanakan peningkatan kualitas maupun menjadi sektor unggulan di Kabupaten Maros
kuantitas dari sumber daya manusia. serta menambah penghasilan daerah.
a. Menjalin Kerjasama Antara Pemerintah b. Pemanfaatan Kemajuan Teknologi
Dengan Masyarakat Komunikasi Dan Informasi Sebagai
Kemitraan dan kerjasama antara Sarana Promosi
pemerintah pusat dan pemerintah daerah, Promosi merupakan upaya untuk
antara pemerintah, swasta (industri memperkenalkan berbagai potensi
pariwisata) dan masyarakat, sangat kepariwisataan dengan memperkenalkan
diperlukan dalam mendorong pencapaian produk-produk wisata yang ada dengan
tujuan pembangunan kepariwisataan. Sektor keunikannya kepada masyarakat dan calon
publik atau pemerintah berperan dalam wisatawan. Promosi akan mempengaruhi
menyediakan infrastruktur dan kerangka seseorang untuk melihat dan mengenal
regulasi yang dapat mendorong swasta dan secara dekat apa yang diperkenalkan.
masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam Kegiatan promosi dapat dilakukan secara
pembangunan kepariwisataan daerah. Untuk langsung dengan menampilkan keindahan
itu, upaya pengembangan pola-pola wisata yang ada maupun secara tidak
kemitraan dan kerjasama yang efektif dan langsung melalui para wisatawan yang
efisien guna mendukung pembangunan berkunjung ke destinasi wisata. Akan tetapi
kepariwisataan daerah akan terus yang menjadi kunci utama adalah kesan dan
dikembangkan dan di tingkatkan. Semua kenangan yang dirasakan oleh wisatawan,
permasalahan di bidang pariwisata tersebut sehingga wisatawan benar-benar menikmati
bermuara pada daya saing pariwisata daerah. dan merasa tertarik untuk berkunjung
Upaya peningkatan daya saing pariwisata kembali.
memerlukan kerjasama dan koordinasi yang Adapun bentuk promosi yang
harmonis dan konsisten, baik vertikal antara dilakukan oleh Dinas Kebudayaan dan
pusat dengan daerah, maupun horizontal Pariwisata Kabupaten Maros yaitu:
antara pemerintah, swasta maupun 1. Memasang baliho yang dipasang di
masyarakat pada umumnya. Dengan adanya bandara-bandara internasional, seperti di
kerjasama yang baik antara pemerintah Bandara Internasional Sultan Hasanuddin

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
38
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

yang menggambarkan keadaan wisata 1. Memberikan sosialiasi kepada kelompok


yang asri, aman, nyaman, ramah dan sadar wisata (Pokdarwis) mengenai
penuh kesan agar menarik minat para bagaimana kepariwisataan yang baik.
wisatawan. 2. Studi banding ke daerah lain yang sektor
2. Menghimpun pusat informasi pariwisata di pariwisatanya dinilai sudah maju dan
tempat-tempat yang strategis seperti berkembang.
bandara, hotel, biro perjalanan yang ada di 3. Penyuluhan mengenai sadar wisata kepada
Kabupaten Maros. masyarakat sekitar lokasi wisata yang
3. Membuat promosi lewat internet, akun didampingi oleh pihak pemerintah guna
line, instagram, facebook dan lain tercapainya pemberdayaan masyarakat.
sebagainya. 4. Mengikuti seminar-seminar
4. Menghimpun kemitraan melalui sistem kepariwisataan.
kerjasama promosi dengan pihak-pihak
swasta. d. Mengajukan Proposal Anggaran
5. Untuk menunjang promosi melalui Pengembangan Pariwisata
wisatawan yang telah berkunjung, peranan Mengajukan berbagai proposal
souvenir sebagai cinderamata atau benda program maupun kegiatan ke tingkat Provinsi
kenangan menjadi sangat penting. dan Kementerian Pariwisata Dalam
melakukan suatu pembagunan diperlukan
c. Meningkatkan Kualitas Maupun dana yang besar, begitu pula dengan sektor
Kuantitas Sumber Daya Manusia pariwisata terutama dalam hal
Kualitas maupun kuantitas sumber pengembangan aparatur. Pembangunan di
daya manusia adalah salah satu hal yang sektor pariwisata membutuhkan dana yang
penting dalam mengembangkan cukup besar antara lain untuk membangun
kepariwisataan karena memiliki pengaruh sarana dan prasarana, kegiatan promosi
yang besar terhadap pembangunan dan maupun kegiatan kepariwisataan lainnya,
pengembangan pariwisata. Dalam sementara anggaran yang disediakan
pengembangan destinasi wisata karst Pemerintah Kabupaten Maros untuk
Rammang-Rammang upaya yang dilakukan membangun kepariwisataan di destinasi
Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten wisata karst Rammang-Rammang belum
Maros untuk membantu proses tersebut ialah tersedia, sumber utama anggarannya hanya
sebagai berikut: berasal dari dana desa.

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
39
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

KESIMPULAN karst Rammang-Rammang sudah cukup


Berdasarkan hasil pengamatan dan baik meskipun belum berjalan dengan
analisis yang ditemukan di lapangan maka maksimal. Upaya yang dilakukan
peneliti mengambil kesimpulan sebagai pemerintah dalam mendukung
berikut: pengembangan destinasi wisata karst
1. Peran Pemerintah Daerah dalam Rammang-Rammang diantaranya sebagai
pengembangan destinasi wisata karst berikut:
Rammang-Rammang oleh Dinas a. Menjalin kerjasama antara
Kebudayaan dan Pariwisata Maros pemerintah dengan masyarakat;
Provinsi Sulawesi Selatan masih belum b. Pemanfaatan kemajuan teknologi
optimal dikarenakan masih banyak komunikasi dan informasi sebagai
kendala yang harus segera dilakukan sarana promosi;
perbaikan sehingga menjadi lebih baik c. Melaksanakan peningkatan kualitas
sesuai dengan yang diharapkan. maupun kuantitas sumber daya
2. Sedangkan kendala yang dihadapi manusia. Pemerintah dalam hal ini
Pemerintah Daerah dalam sudah membantu pengembangan
pengembangan destinasi wisata karst destinasi wisata Karst Rammang-
Rammang-Rammang diantaranya sebagai Rammang di Desa Salenrang, akan
berikut: tetapi masih banyak masyarakat yang
a. Kurangnya kerjasama antara belum menyadari akan hal tersebut.
pemerintah dengan masyarakat d. Mengajukan proposal program
pengelola destinasi wisata; maupun kegiatan ke tingkat Provinsi
b. Terbatasnya anggaran yang tersedia dan Kementerian Pariwisata untuk
terkait pengembangan wisata karst menunjang anggaran.
Rammang-Rammang. Mengacu pada kesimpulan di atas,
c. Perancangan media promosi belum peneliti mengajukan beberapa saran yakni
maksimal; sebagai berikut:
d. Kurangnya kesadaran dan partisipasi 1. Dalam menjalankan perannya dalam
masyarakat; pengembangan destinasi wisata karst
3. Upaya yang dilakukan oleh pemerintah Rammang-Rammang di Desa Salenrang
untuk mengatasi kendala-kendala dalam Kecamatan Bontoa Kabupaten Maros
pengembangan pariwisata di Desa Provinsi Sulawesi Selatan, Pemerintah
Salenrang khususnya destinasi wisata daerah Kabupaten Maros harus segera

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
40
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

melakukan perbaikan-perbaikan untuk ada sudah cukup baik. Akan tetapi dalam
mengatasi kendala-kendala yang ada proses mengatasi hambatan-hambatan
agar destinasi wisata Batu Karst yang ada, upaya pemerintah harus tetap
Rammang-Rammang semakin banyak ditingkatkan dengan cara lebih
diminati dan dikunjungi oleh wisatawan, memperkuat hubungan kerja sama
baik wisatawan lokal maupun wisatawan antara pemerintah dengan masyarakat,
mancanegara serta wisatawan dapat meningkatkan perancangan media
merasa senang dan nayaman saat promosi serta memperhatikan kualitas
berkunjung ke destinasi wisata karst maupun kuantitas Sumber Daya
Rammang-Rammang tersebut. Manusia.
2. Dalam proses pengembangan pariwisata 4. Mengajukan proposal program maupun
di Desa Salenrang khususnya destinasi kegiatan ke tingkat Provinsi dan
wisata karst Rammang-Rammang Kementerian Pariwisata untuk
terdapat beberapa hambatan yang menunjang anggaran.
dihadapi baik karena fasilitas maupun hal
lainnya. Untuk menghadapi hambatan- REFERENSI
hambatan tersebut dapat dilakukan 1. Harnida, & Tahir M, (2012), Peran
dengan cara menjalin kerjasama antara Pemerintah Daerah Dalam
Pengembangan Obyek Wisata Hutan
pemerintah dengan masyarakat dan Batu Rammang-Rammang di Kabupaten
membuat perancangan media promosi Maros, Universitas Muhammadiyah
Makasar, Vol.II No.2, Oktober 2012.
sehingga mampu memperkenalkan daya 2. Mulyadi A.J . (2012). Kepariwisataan dan
Perjalanan. Jakarta: Raja Grafindo. 
tarik yang ada di destinasi wisata karst 3. Ismayanti. (2010). Pengantar Pariwisata.
Rammang-Rammang. Selain itu juga Jakarta: PT Gramedia Widisarana.
4. Sedarmayanti.(2014). Membangun dan
diperlukan untuk meningkatkan Mengembangkan Kebudayaan dan Industri
Pariwisata. Bandung: Refika Aditama.
kesadaran dan partisipasi masyarakat 5. Wardiyanto dan Baiquni M. (2011).
guna terwujudnya ketertiban pariwisata Perencanaan Pengembangan Pariwisata.
Bandung: Lubuk Agung.
sehingga akan tercipta destinasi wisata 6. Adisasmita, R . (2010). Pembangunan
Kawasan dan Tata Ruang. Yogyakarta:
unggulan.
Graha Ilmu.
3. Dalam proses pengembangan pariwisata 7. Syafri W, Zaenuri M. (2013). Manajemen
Strategis Sektor Publik. Jatinangor.
di Desa Salenrang khususnya destinasi Kementrian Dalam Negeri Republik
wisata Karst Rammang-Rammang, upaya Indonesia: Institut Pemerintahan Dalam
Negeri.
yang dilakukan pihak pemerintah dalam
mengatasi haambatan-hambatan yang

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
41
TRANSFORMASI: Jurnal Manajemen Pemerintahan Vol 11, No. 2, 2019, pp. 17-41
Website:http://ejournal.ipdn.ac.id/JTP, e-ISSN 2686-0163, p-ISSN 085-5192

8. Sedarmayanti. (2013). Manajemen


Sumber Daya Manusia. Bandung:
Refika. Aditama.
9. Yoeti, O . (2010). Dasar-dasar
Pengertian Hopitaliti dan Pariwisata.
Bandung: Alumni
10. https://www.makassar.tribunnews.com
11. https://www.kemenpar.go.id
12. https://www.disbudpar.sulselprov.go.id
13. https://www.bps.go.id

14.

DOI: https://doi.org/10.33701/jt.v11i2.745
42

You might also like