Nothing Special   »   [go: up one dir, main page]

Gambaran Pengetahuan Masyarakat Pekalongan Tentang Covid-19: UPTD Puskesmas Siwalan, Kabupaten Pekalongan Email

Download as pdf or txt
Download as pdf or txt
You are on page 1of 10

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT PEKALONGAN TENTANG COVID-19..........

GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT PEKALONGAN


TENTANG COVID-19

Izzatun Nidaa
UPTD Puskesmas Siwalan, Kabupaten Pekalongan
email: izzatun.nidaa@gmail.com

Abstract

In early 2020, the world community was shocked by the emergence of Coronavirus Disease 2019
(Covid-19). Common signs and symptoms of Covid-19 infection include acute respiratory
symptoms such as fever, cough and shortness of breath. Until now, a vaccine has not been found to
prevent Covid-19, so prevention efforts are the first steps that can be taken to prevent the spread of
Covid-19 infection. This study aims to obtain an overview of the Pekalongan community's
knowledge about Covid-19 and describe an overview of public opinions regarding health
promotion about Covid-19 carried out by the Primary Health Care (puskesmas). This research
uses descriptive quantitative research methods with cross sectional design. The data collection
method uses an online questionnaire via Google Form. Data collection was carried out on 7-10
June 2020. From the results of the study, it was found that most respondents (72%) had a good
level of knowledge about Covid-19. Most of them (70%) received information about Covid-19 from
online media, and 27% from TV. Most respondents (60%) have never received information about
Covid-19 from the nearest puskesmas. Most of the respondents felt the need (32%) and very need
(61%) for education about Covid-19 from the puskesmas. Most of the respondents (77%) expect the
health promotion about Covid-19 from the puskesmas through health education by puskesmas
officers. For the health sector, especially the Health Office (Dinas Kesehatan) through the local
puskesmas, it is hoped that there will be health promotion activities about Covid-19 to the
community through health education by puskesmas officers.

Keywords: Knowledge, virus, Covid-19, pandemic

1. PENDAHULUAN Covid-19 dari seluruh provinsi dan telah terjadi


Awal tahun 2020, masyarakat dunia transmisi lokal (Kementerian Kesehatan RI,
dikagetkan dengan kemunculan penyakit 2020).
Coronavirus Disease 2019 (Covid-19). Pada Di Jawa Tengah, kasus Covid-19 pertama
tanggal 30 Januari 2020 WHO menetapkan dilaporkan di Kota Surakarta pada bulan Maret
Covid-19 sebagai kedaruratan kesehatan 2020. Kasus Covid-19 pertama di Kabupaten
masyarakat yang meresahkan dunia. Pekalongan berjumlah tiga kasus, dilaporkan
Penambahan jumlah kasus Covid-19 pada tanggal 9 April 2020 (Kompas.com,
berlangsung cukup cepat dan sudah terjadi 2020). Berdasarkan laman resmi Tim Gugus
penyebaran antar negara. Sampai tanggal 14 Tugas Penanganan Covid-19 Kabupaten
Mei 2020, total kasus terkonfirmasi Covid-19 di Pekalongan, sampai dengan tanggal 13 Mei
dunia mencapai 4.248.389 kasus dan kasus 2020, ada delapan kasus positif, dengan rincian
kematian berjumlah 294.046 (CFR 6,9%) di dua orang dirawat, empat kasus sembuh, satu
215 Negara Terjangkit (Kementerian Kesehatan meninggal dunia, dan satu orang menjalani
RI, 2020). isolasi mandiri. Sedangkan menurut keterangan
Covid-19 muncul pertama kali di Wakil Walikota Pekalongan, sampai dengan
Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020, dengan tanggal 13 Mei 2020, total pasien terkonfirmasi
adanya laporan kasus terkonfirmasi Covid-19 Covid-19 di Kota Pekalongan ada 14 orang,
sebanyak dua kasus di Depok, Jawa Barat. dengan rincian satu pasien dirawat di RSUD
Sampai dengan tanggal 14 Mei 2020, di Bendan, lima orang menjalani karantina
Indonesia terdapat 16.006 kasus terkonfirmasi mandiri, enam orang dinyatakan sembuh, dan

JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN VOL. 19 TAHUN 2020 | 64


GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT PEKALONGAN TENTANG COVID-19..........

dua orang meninggal dunia (Tribunnews.com, melalui puskesmas, dalam melakukan promosi
2020). kesehatan tentang Covid-19 kepada masyarakat.
Sampai saat ini, belum ditemukan vaksin
untuk mencegah Covid-19, sehingga upaya 2. TINJAUAN PUSTAKA
pencegahan adalah langkah awal yang dapat Covid-19 adalah penyakit jenis baru yang
dilakukan untuk mencegah penyebaran infeksi belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
Covid-19. Langkah-langkah pencegahan yang manusia. Virus penyebab Covid-19 dinamakan
dapat dilakukan antara lain melalui cuci tangan Sars-CoV-2. Virus corona adalah zoonosis
secara teratur menggunakan sabun dan air (ditularkan antara hewan dan manusia). Akan
bersih, menerapkan etika batuk dan bersin, tetapi, hewan yang menjadi sumber penularan
menghindari kontak secara langsung dengan Covid-19 hingga saat ini belum diketahui.
ternak dan hewan liar, serta menghindari kontak Tanda dan gejala umum infeksi Covid-19
dengan siapapun yang menunjukkan gejala antara lain gejala gangguan pernapasan akut
penyakit pernapasan seperti batuk dan bersin. seperti demam, batuk dan sesak napas. Pada
Langkah-langkah social distancing dan kasus Covid-19 yang berat dapat
physical distancing juga diperlukan yaitu menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan
menghindari kerumuman dan menjaga jarak akut, gagal ginjal, dan kematian (Kementerian
dengan orang lain minimal satu meter. Kesehatan RI, 2020).
Penggunaan masker setiap ke luar rumah juga Berdasarkan bukti ilmiah, Covid-19 dapat
direkomendasikan oleh WHO sebagai langkah menular dari manusia ke manusia melalui
pencegahan Covid-19. percikan batuk/bersin (droplet). Orang yang
Dalam situasi pandemi seperti ini, paling berisiko tertular penyakit ini adalah
pengetahuan masyarakat terkait Covid-19 orang yang kontak erat dengan pasien Covid-
sangat diperlukan untuk mencegah terjadinya 19, antara lain keluarga yang tinggal serumah,
penularan dan penyebaran Covid-19. rekan kerja sekantor, serta tenaga kesehatan
Pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 yang merawat pasien Covid-19.
dapat diperoleh dari berbagai sumber, antara Perilaku kesehatan seseorang dipengaruhi
lain TV, media online, media cetak, dan dari oleh beberapa faktor, baik dari dalam maupun
petugas kesehatan (Ganing, 2020). dari luar diri seseorang tersebut. Faktor yang
Sesuai dengan Permenkes RI No. 43 menentukan atau membentuk perilaku tersebut
Tahun 2019 tentang Pusat Kesehatan disebut determinan. Menurut Notoatmodjo
Masyarakat, Puskesmas bertanggung jawab (2010), perilaku kesehatan seseorang ditentukan
atas kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya oleh 3 faktor utama, yaitu faktor predisposisi
pada satu atau bagian wilayah kecamatan. (predisposing), faktor pemungkin (enabling),
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan dan faktor penguat (reinforcing).
tingkat pertama yang menyelenggarakan Upaya a) Faktor Predisposisi (predisposing)
Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Faktor predisposisi adalah faktor-faktor
Kesehatan Perseorangan (UKP) dengan lebih yang dapat mempermudah terjadinya
mengutamakan upaya promotif dan preventif, perilaku pada diri seseorang atau
salah satunya melalui kegiatan promosi masyarakat. Faktor ini antara lain
kesehatan. pengetahuan dan sikap seseorang atau
Berdasarkan hal-hal tersebut, penelitian ini masyarakat terhadap apa yang akan
bertujuan untuk memperoleh gambaran dilakukan. Selain itu, kepercayaan, tradisi,
pengetahuan masyarakat Pekalongan tentang sistem, nilai di masyarakat setempat juga
Covid-19 serta gambaran pendapat masyarakat dapat mempermudah atau mempersulit
terkait promosi kesehatan tentang Covid-19 terjadinya perilaku seseorang.
yang dilakukan oleh puskesmas. Hasil b) Faktor Pemungkin (enabling)
penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi Faktor pemungkin adalah faktor
sektor kesehatan, khususnya Dinas Kesehatan pendukung perilaku seseorang. Faktor
pemungkin dapat berupa fasilitas, sarana,

JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN VOL. 19 TAHUN 2020 | 65


GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT PEKALONGAN TENTANG COVID-19..........

prasarana yang mendukung atau tidak dapat digeneralisasi pada populasi


memfasilitasi terjadinya perilaku (Rinaldi, 2017).
seseorang. Dari segi kesehatan masyarakat, Dalam masa pandemi Covid-19,
agar masyarakat mempunyai perilaku sehat pengumpulan data penelitian ini menggunakan
harus memiliki akses ke fasilitas pelayanan kuesioner online dengan Google Form yang
kesehatan, termasuk kemampuan ekonomi disebarkan melalui media sosial. Kuesioner
seseorang untuk mengakses pelayanan tersebut menggunakan pertanyaan-pertanyaan
kesehatan. tertutup. Pengumpulan data dilakukan pada
c) Faktor Penguat (reinforcing) tanggal 7-10 Juni 2020.
Pengetahuan, sikap, dan fasilitas yang ada Kriteria responden penelitian adalah orang
kadang-kadang tidak menjamin terjadinya yang tinggal di Kota/Kabupaten Pekalongan
perilaku seseorang. Faktor penguat minimal enam bulan terakhir dan bersedia
misalkan pesan-pesan dari tokoh menjadi responden. Responden penelitian
masyarakat atau tokoh agama, peraturan, berjumlah 132 orang. Setelah dilakukan
undang-undang dan surat keputusan dari cleaning data, terdapat 10 data yang tidak
pejabat pemerintahan. lengkap atau tidak memenuhi syarat, sehingga
Pengetahuan sebagai salah satu faktor didapatkan hasil akhir 122 responden.
predisposisi merupakan faktor awal yang dapat Variabel penelitian antara lain umur, jenis
mempengaruhi perilaku kesehatan seseorang. kelamin, pekerjaan, pendidikan, lokasi tempat
Pengetahuan adalah hasil penginderaan tinggal, serta pengetahuan tentang Covid-19.
manusia atau hasil tahu seseorang terhadap Pengetahuan masyarakat diukur dengan
suatu objek dari indera yang dimilikinya pertanyaan seputar Covid-19, antara lain
(Notoatmodjo, 2010). Pengetahuan masyarakat penyebab Covid-19, gejala umum, penularan,
mengenai Covid-19 adalah pemahaman pencegahan, kelompok berisiko, etika
masyarakat tentang penyebab Covid-19, gejala batuk/bersin, rapid test, swab test dan lain-lain.
umum, penularan, dan pencegahannya. Setiap pernyataan mendapat nilai 1 untuk
jawaban yang benar dan nilai 0 untuk jawaban
3. METODE PENELITIAN yang salah. Jawaban dari pertanyaan-
Penelitian ini menggunakan metode pertanyaan tersebut dikategorikan menjadi tiga
penelitian deskriptif kuantitatif, dengan desain kelompok tingkat pengetahuan, yaitu tingkat
studi cross sectional. Metode penelitian pengetahuan baik (total skor 22-32), tingkat
deskriptif mendeskripsikan distribusi penyakit pengetahuan sedang (total skor 11-21) dan
pada populasi berdasarkan karakteristik dasar tingkat pengetahuan kurang (total skor <11).
individu, seperti umur, jenis kelamin, Selain itu, penelitian ini juga mencoba
pekerjaan, kelas sosial, status perkawinan, menggambarkan tentang informasi seputar
tempat tinggal dan sebagainya. Desain studi Covid-19 yang diperoleh masyarakat dari
cross-sectional berguna untuk mendeskripsikan berbagai media dan pendapat masyarakat terkait
penyakit dan paparan pada populasi pada satu promosi kesehatan tentang Covid-19 yang
titik waktu tertentu. Akan tetapi, desain cross dilakukan oleh Puskesmas setempat.
sectional tidak dapat menggambarkan Analisis data menggunakan aplikasi
hubungan sebab akibat dan hanya potret sesaat Google Spreadsheet dan Microsoft Excel 2016.
dari suatu masalah kesehatan (Murti, 2013). Analisis data dilakukan secara deskriptif
Teknik pengambilan sampel penelitian ini univariat. Analisis univariat bertujuan untuk
adalah insidental atau aksidental (insidental mendeskripsikan atau menjelaskan masing-
sampling atau accidental sampling). Teknik masing variabel. Hal ini bertujuan agar variabel
tersebut adalah pengambilan sampel yang tersebut mudah dimengerti. Hasil dari analisis
dilakukan atas dasar seadanya tanpa data akan didapatkan berupa proporsi atau
direncanakan terlebih dahulu. Oleh karena itu, persentase dari variabel yang diteliti. (Hastono,
data dari hasil teknik sampel insidental tersebut 2010).

JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN VOL. 19 TAHUN 2020 | 66


GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT PEKALONGAN TENTANG COVID-19..........

4. HASIL DAN PEMBAHASAN Pekerjaan responden pada penelitian ini


Responden pada penelitian ini sebagian beragam. Beberapa pekerjaan yang terbanyak
besar adalah kelompok usia produktif, yaitu antara lain guru 33 orang (27%), karyawan
umur 17-45 tahun, berjumlah 113 orang (92%). swasta 21 orang (17%), pelajar/mahasiswa 14
Hanya sedikit responden yang berusia >45 orang (11%), sektor informal 14 orang (11%)
tahun (7%). Hal tersebut sejalan dengan dan ibu rumah tangga 12 orang (10%). Dari
beberapa penelitian sebelumnya yang meneliti hasil penelitian Prihati (2020), disimpulkan
pengetahuan masyarakat tentang Covid-19. bahwa jenis pekerjaan responden tidak
Pada penelitian Utami (2020), Prihati (2020) memiliki hubungan yang signifikan terhadap
dan Yanti (2020), didapatkan bahwa responden perilaku dalam pencegahan Covid-19.
yang berusia >45 tahun berjumlah lebih sedikit
Tabel 3 Distribusi Responden Berdasarkan
dibandingkan dengan responden usia produktif.
Pekerjaan
Hal tersebut dapat dimungkinkan karena
Pekerjaan Jumlah Persentase
penelitian ini menggunakan kuesioner online,
PNS 11 9%
sehingga lebih banyak diakses oleh responden
Guru 33 27%
dalam kelompok usia produktif daripada
Tenaga Kesehatan 5 4%
kelompok lanjut usia.
Karyawan swasta 21 17%
Tabel 1 Distribusi Responden Berdasarkan Umur Pelajar/ Mahasiswa 14 11%
Umur Jumlah Persentase Ibu rumah tangga 12 10%
< 17 tahun 1 1% Sektor informal 14 11%
17-45 tahun 113 92% Wiraswasta 9 7%
> 45 tahun 8 7% Lain-lain 3 2%

Responden pada penelitian ini sebagian Tingkat pendidikan responden pada


besar adalah perempuan, yaitu sejumlah 92 penelitian ini beragam, mulai dari ≤ SMP 1
orang (75%). Hal tersebut sejalan dengan orang (1%), SMA 27 orang (27%), Diploma 16
penelitian Utami (2020), Ali (2020), dan orang (13%), S1 72 orang (59%) dan S1/S3 6
Hanafiah (2020), bahwa responden sebagian orang (5%). Dapat dikatakan bahwa sebagian
besar adalah perempuan. Akan tetapi, besar responden memiliki tingkat pendidikan
berdasarkan hasil penelitian Prihati (2020), tinggi. Hal tersebut sejalan dengan beberapa
jenis kelamin responden tidak memiliki penelitian sebelumnya yang meneliti
hubungan yang signifikan terhadap perilaku pengetahuan masyarakat tentang Covid-19.
dalam pencegahan Covid-19. Pada penelitian Utami (2020), Yanti (2020),
Selisih proporsi responden perempuan dan dan Purnamasari (2020), didapatkan bahwa
laki-laki dalam survei ini adalah 25%. Hal sebagian responden memiliki tingkat
tersebut tidak berarti bahwa proporsi pendidikan tinggi (Diploma, Sarjana, maupun
perempuan dan laki-laki pada populasi Magister).
penduduk Kota dan Kabupaten Pekalongan Berdasarkan penelitian Prihati (2020),
memiliki selisih yang jauh. Berdasarkan data didapatkan hasil bahwa terdapat hubungan
publikasi BPS tahun 2020, perbandingan tingkat pendidikan responden dengan perilaku
proporsi penduduk laki-laki dan perempuan di pencegahan Covid-19. Pendidikan merupakan
Kota dan Kabupaten Pekalongan adalah 50% salah satu faktor yang dapat mempengaruhi
dan 50%. tingkat pengetahuan seseorang. Semakin tinggi
seseorang menempuh pendidikan, semakin
Tabel 2 Distribusi Responden Berdasarkan Jenis
mudah sesorang mendapatkan informasi.
Kelamin
Seseorang dengan pendidikan tinggi, maka
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
semakin luas pengetahuannya, termasuk tentang
Laki-laki 30 25%
Covid-19. Akan tetapi, hal tersebut dapat
Perempuan 92 75%
dimungkinkan karena penelitian ini
menggunakan kuesioner online, sehingga lebih

JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN VOL. 19 TAHUN 2020 | 67


GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT PEKALONGAN TENTANG COVID-19..........

banyak diakses oleh responden dengan tingkat


pendidikan tinggi daripada responden yang 72%
berpendidikan rendah.
Tabel 4 Distribusi Responden Berdasarkan
Pendidikan
Pendidikan Jumlah Persentase
≤ SMP 1 1%
SMA 27 22% 26%
Diploma 16 13%
S1 72 59%
S2 / S3 6 5% 2%

Hasil penelitian menunjukkan bahwa


responden yang bertempat tinggal di Kota Baik Sedang Kurang
Pekalongan sejumlah 71 orang (58%) dan
Gambar 1 Distribusi Responden Berdasarkan
responden yang bertempat tinggal di Kabupaten
Tingkat Pengetahuan Covid-19
Pekalongan sejumlah 51 orang (42%). Hal
tersebut tidak dapat menandakan perbandingan Dari beberapa pertanyaan terkait Covid-19,
jumlah penduduk Kota Pekalongan dan sebagian besar responden (98%) mengetahui
Kabupaten Pekalongan. Berdasarkan data bahwa Covid-19 disebabkan oleh virus.
publikasi BPS tahun 2020, jumlah penduduk Sebanyak 61% responden mengetahui gejala
Kabupaten Pekalongan lebih banyak daripada umum Covid-19, yaitu demam, batuk, sesak
jumlah penduduk Kota Pekalongan. nafas. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
Tabel 5 Distribusi Responden Berdasarkan Azlan (2020) di Malaysia, bahwa sebagian
Lokasi Tempat Tinggal besar responden mengetahui gejala umum
Lokasi Jumlah Persentase Covid-19. Walaupun tidak semua kasus Covid-
Kota 71 58% 19 bergejala tersebut, tetapi gejala umum pada
Pekalongan saluran pernafasan adalah gejala awal yang
Kabupaten 51 42% digunakan dalam skrining pasien Covid-19.
Pekalongan Sebanyak 68% responden mengetahui
bahwa saat ini belum ada obat untuk Covid-19.
Berdasarkan kategori tingkat pengetahuan Hal tersebut sesuai dengan penelitian Moudy
tentang Covid-19, didapatkan 72% responden (2020). Akan tetapi, hanya 39% responden
memiliki tingkat pengetahuan baik, 26% yang mengetahui bahwa antibiotik tidak dapat
responden memiliki tingkat pengetahuan mengobati Covid-19. Hasil ini sesuai dengan
sedang, dan 2% responden memiliki tingkat hasil penelitian Hanafiah (2020) di Malaysia,
pengetahuan kurang. Hal tersebut merupakan masih ada 25% responden yang mengira bahwa
awal yang baik untuk mendukung terciptanya antibiotik dapat mengobati Covid-19. Hal
perilaku kesehatan yang dapat mencegah tersebut dapat menjadi pertimbangan dalam
Covid-19. menentukan tema edukasi kesehatan dari
Hasil penelitian ini sesuai dengan beberapa puskesmas setempat.
penelitian sebelumnya. Pada penelitian Utami Sebagian besar responden (98%)
(2020), Prihati (2020), dan Yanti (2020), mengetahui bahwa Covid-19 dapat ditularkan
didapatkan bahwa sebagian besar responden dari manusia ke manusia. Sebanyak 91%
memiliki tingkat pengetahuan baik tentang responden mengetahui etika batuk/bersin yang
Covid-19. Berdasarkan penelitian Moudy benar, yaitu menutup hidung menggunakan
(2020) dan Purnamasari (2020), terdapat bagian dalam lengan atas. Hal tersebut sesuai
hubungan signifikan antara pengetahuan dengan penelitian Moudy (2020) bahwa etika
dengan sikap dan pengetahuan dengan perilaku batuk dan bersin diketahui oleh hampir seluruh
individu dalam pencegahan Covid-19. responden. Sebanyak 91% responden

JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN VOL. 19 TAHUN 2020 | 68


GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT PEKALONGAN TENTANG COVID-19..........

mengetahui langkah-langkah pencegahan kesempatan yang lebih besar kepada siswa


Covid-19, yaitu rajin mencuci tangan dengan untuk dapat meningkatkan pengetahuan mereka
sabun, memakai masker saat beraktivitas di luar dengan banyak menonton TV dan menjelajah
rumah, menjaga jarak minimal 1-2 meter internet (Galle, 2020). Sebagian siswa
dengan orang lain, dan menghindari tempat memperoleh informasi tentang Covid-19 dari
ramai/kerumunan. internet dan media sosial serta media massa,
Sebanyak 96% responden mengetahui termasuk TV (Olaimat, 2020).
bahwa lansia adalah kelompok yang berisiko
Tabel 6 Media Informasi Covid-19 yang Diakses
untuk mengalami sakit yang lebih parah akibat Responden
Covid-19. Sebanyak 96% responden Media Jumlah Persentase
mengetahui bahwa waktu yang diperlukan
Online 86 70%
untuk memutus mata rantai penularan Covid-19
TV 33 27%
dalam waktu karantina/isolasi mandiri adalah
Cetak 2 2%
14 hari. Hal tersebut sesuai dengan penelitian
Radio 1 1%
Azlan (2020) di Malaysia, sebagian besar
responden mengetahui bahwa lansia adalah Responden yang merasa bahwa informasi
kelompok yang berisiko dan sebagian besar yang diperoleh dari beberapa media tersebut
responden mengetahui bahwa masa isolasi sangat jelas sebanyak 10%, jelas 22%, cukup
mandiri adalah 14 hari. jelas 42%, kurang jelas 22%, dan tidak jelas
Masih ada beberapa responden (22%) yang 4%. Mengingat sebagian besar informasi
salah memahami bahwa hasil rapid test yang Covid-19 didapatkan responden melalui media
reaktif berarti pasien positif Covid-19. Padahal online, maka dapat dimungkinkan adanya risiko
rapid test adalah skrining awal dalam deteksi memperoleh pengetahuan yang salah atau hoax.
Covid-19. Penegakan diagnosa Covid-19 Hingga 5 Mei 2020, hasil pantauan Kominfo
dilakukan dengan swab test. Sebagian kecil menunjukkan 1.401 konten hoax dan
responden (15%) masih salah memahami disinformasi Covid-19 beredar di masyarakat.
bahwa pemakaman PDP/suspek tidak perlu WHO menggunakan kata infodemic
menggunakan protokol pemakaman Covid-19. sebagai istilah untuk menyebutkan informasi
Hal tersebut dapat dipertimbangkan menjadi yang melimpah. Informasi yang salah dapat
tema edukasi kesehatan dari puskesmas membahayakan kesehatan fisik dan mental
setempat. seseorang, meningkatkan stigma negatif dan
Dari hasil penelitian diketahui bahwa dapat mempengaruhi kepatuhan masyarakat
responden yang memperoleh informasi seputar dalam suatu kebijakan kesehatan, sehingga
Covid-19 dari media online sebesar 70%, dari membahayakan kemampuan negara untuk
TV 27%, dari media cetak 2% dan dari radio menghentikan pandemi.
1%. Hal tersebut dapat dimungkinkan karena Dari hasil penelitian diketahui bahwa
penelitian ini menggunakan kuesioner online, sebanyak 73 responden (60%) menjawab belum
sehingga hanya diakses oleh responden pernah memperoleh informasi seputar Covid-19
pengguna internet. dari puskesmas terdekat, sedangkan sejumlah
Hal tersebut sesuai dengan penelitian 49 responden (40%) sudah pernah memperoleh
Parikh (2020) di India, bahwa televisi, media informasi seputar Covid-19 dari puskesmas
sosial, majalah/surat kabar merupakan sumber terdekat. Dari 40% responden yang sudah
informasi masyarakat umum dalam pernah memperoleh informasi seputar Covid-19
meningkatkan pengetahuan tentang Covid-19, dari puskesmas terdekat, diketahui bahwa
dan sebanyak 78.3% masyarakat umum mereka yang memperoleh informasi tersebut
memperoleh memperoleh informasi seputar melalui media cetak/leaflet sebanyak 22%,
Covid-19 dari media online berupa sosial melalui media online/internet sebanyak 12%,
media. Hasil penelitian serupa juga terdapat di melalui penyuluhan oleh petugas puskesmas
di Italia dan Yordania di kalangan siswa sebanyak 31% dan melalui siaran keliling
sekolah. Kebijakan lockdown memberikan ambulan sebanyak 35%.

JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN VOL. 19 TAHUN 2020 | 69


GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT PEKALONGAN TENTANG COVID-19..........

menggambarkan kebutuhan masyarakat terkait


edukasi kesehatan dari puskesmas tentang
Covid-19 dan dapat menjadi dasar bagi
puskesmas dalam perencanaan kegiatan
22%
terutama program promosi kesehatan.
35%
2%
3%
6%
12% 11%

31%

Media cetak/leaflet Media online/internet 77%


Penyuluhan petugas Siaran ambulan

Gambar 2 Gambaran Metode Pemberian


Informasi Covid-19 yang Telah Diperoleh dari Media cetak/leaflet Media online/internet
Puskesmas Terdekat Penyuluhan petugas Siaran ambulan
Lain-lain
Terkait pertanyaan apakah puskesmas
terdekat memiliki media online atau tidak, Gambar 3 Gambaran Metode Pemberian
sebanyak 72% responden menjawab tidak tahu, Informasi Covid-19 dari Puskesmas Terdekat
7% responden menjawab bahwa puskesmas yang Diharapkan Responden
terdekatnya tidak memiliki media online dan
21% menjawab bahwa puskesmas terdekatnya Sesuai Petunjuk Teknis Pelayanan
memiliki media online. Terkait pertanyaan Puskesmas pada Masa Pandemi Covid-19,
perlu atau tidaknya puskesmas melakukan kegiatan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
edukasi tentang Covid-19 di masyarakat, tidak tetap dilaksanakan dengan memperhatikan
ada responden yang menjawab tidak perlu atau skala prioritas. Kegiatan promosi kesehatan
kurang perlu. Sebanyak 7% responden yang perlu dilakukan dalam masa pandemi
menjawab cukup perlu, 32% responden Covid-19 antara lain meningkatkan literasi serta
menjawab perlu, dan 61% responden menjawab kapasitas kader, tokoh masyarakat, tokoh
sangat perlu. Hal tersebut menggambarkan agama, kelompok peduli kesehatan agar
bahwa masyarakat membutuhkan informasi mendukung upaya penggerakan dan
tentang Covid-19 dari puskesmas terdekat. pemberdayaan keluarga dalam pencegahan
Walaupun sebagian besar responden Covid-19 di wilayah kerja puskesmas.
adalah pengguna media online dan telah Peningkatan literasi serta kapasitas tersebut
memperoleh informasi seputar Covid-19 dari dapat dilakukan melalui media online seperti
media online, pemberian informasi tentang grup Whatsapp atau melalui interaksi langsung
Covid-19 dari puskesmas yang paling dengan memperhatikan protokol kesehatan.
diharapkan oleh responden adalah melalui
penyuluhan oleh petugas puskesmas (77%). Hal 5. KESIMPULAN DAN SARAN
tersebut dapat dimungkinkan karena terlalu 5.1 Kesimpulan
banyak informasi yang beredar di media online Dari hasil penelitian ini, didapatkan
berupa hoax, sehingga masyarakat lebih beberapa kesimpulan sebagai berikut:
membutuhkan penyuluhan langsung dari a) Sebagian besar responden (72%) memiliki
petugas puskesmas. Hal-hal tersebut dapat tingkat pengetahuan baik tentang Covid-19.

JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN VOL. 19 TAHUN 2020 | 70


GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT PEKALONGAN TENTANG COVID-19..........

b) Responden yang memperoleh informasi Badan Pusat Statistik Kabupaten Pekalongan.


seputar Covid-19 dari media online sebesar 2020. Kabupaten Pekalongan dalam Angka
70%, dan dari TV sebanyak 27%. 2020.
c) Sebanyak 60% responden belum pernah https://pekalongankota.bps.go.id/publication
memperoleh informasi seputar Covid-19 /2020/04/27/d4ce8c572a7e8ce8044818b4/ko
dari puskesmas terdekat. ta-pekalongan-dalam-angka-2020.html.
d) Sebagian besar responden merasa perlu Diunduh tanggal 2 Desember 2020.
(32%) dan sangat perlu (61%) adanya Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan. 2020.
edukasi tentang Covid-19 dari puskesmas. Kota Pekalongan dalam Angka 2020.
e) Sebagian besar responden (77%) https://pekalongankab.bps.go.id/publication/
mengharapkan pemberian informasi tentang 2020/04/27/f20814ce8485dc5adaeccec2/kab
Covid-19 dari puskesmas melalui upaten-pekalongan-dalam-angka-2020.html.
penyuluhan oleh petugas puskesmas. Diunduh tanggal 2 Desember 2020.
Coronavirus Disease (Covid-19) Advice for the
5.2 Saran Public.
Dari hasil penelitian ini, penulis dapat https://www.who.int/emergencies/diseases/n
memberikan beberapa rekomendasi sebagai ovel-coronavirus-2019/advice-for-public.
berikut: Diakses tanggal 14 Mei 2020.
a) Bagi peneliti berikutnya, diharapkan adanya Covid-19 Monitoring System.
penelitian lebih lanjut tentang hubungan https://corona.pekalongankab.go.id/. Diakses
tingkat pengetahuan masyarakat tentang tanggal 14 Mei 2020.
Covid-19 dengan sikap dan perilaku Gallè, F., et al. 2020. Understanding
kesehatan masyarakat yang dapat mencegah Knowledge and Behaviors Related to
Covid-19. Covid−19 Epidemic in Italian
b) Bagi sektor kesehatan, khususnya Dinas Undergraduate Students: The EPICO Study.
Kesehatan melalui puskesmas setempat, International Journal of Environmental
diharapkan adanya kegiatan promosi Research and Public Health. Volume 17.
kesehatan tentang Covid-19 kepada Nomor 2481. Halaman 1-11.
masyarakat melalui penyuluhan oleh petugas https://www.mdpi.com/1660-
puskesmas. 4601/17/10/3481. Diunduh tanggal 2
Desember 2020.
DAFTAR PUSTAKA Ganing, A., A. Salim, dan I. Muslimin. 2020.
Ali, S.H., et al. 2020. Social Media as a Studi Literatur: Pengetahuan Sebagai Salah
Recruitment Platform for a Nation Wide Satu Faktor Utama Pencegahan Penularan
Online Survey of Covid-19 Knowledge, Covid-19. Jurnal Kesehatan Manarang.
Beliefs, and Practices in the United States: Volume 6. Nomor Khusus. Halaman 55 –
Methodology and Feasibility Analysis. BMC 60.
Medical Research Methodology. Volume 20. http://jurnal.poltekkesmamuju.ac.id/index.ph
Nomor 116. Halaman 1-11. p/m Oktober 2020. Diunduh tanggal 2
https://bmcmedresmethodol.biomedcentral.c Desember 2020.
om/articles/10.1186/s12874-020-01011-0. Hanafiah, K.M., dan C.D. Wan. 2020. Public
Diunduh tanggal 2 Desember 2020. Knowledge, Perception and Communication
Azlan, A.A., et al. 2020. Public Knowledge, Behavior Surrounding Covid-19 in
Attitudes and Practices towards Covid-19: a Malaysia.
Cross-Sectional Study in Malaysia. PLOS https://www.researchgate.net/publication/34
ONE. Volume 15. Nomor 5. Halaman 1-15. 0569667_Public_knowledge_perception_an
https://journals.plos.org/plosone/article?id=1 d_communication_behavior_surrounding_C
0.1371/journal.pone.0233668. Diunduh ovid-19_in_Malaysia. Diunduh tanggal 2
tanggal 2 Desember 2020. Desember 2020.

JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN VOL. 19 TAHUN 2020 | 71


GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT PEKALONGAN TENTANG COVID-19..........

Hastono, S.P., dan L. Sabri. 2010. Statistik Notoatmodjo, S. 2010. Promosi Kesehatan
Kesehatan. Rajawali Press. Jakarta. Teori & Aplikasi. Edisi Revisi, Rineka
Kasus Pertama di Pekalongan, 3 Warga Positif Cipta. Jakarta.
Covid-19 Usai dari Bali dan Jakarta. Olaimat, A.N., et al. 2020. Knowledge and
https://regional.kompas.com/read/2020/04/0 Information Sources About Covid-19
9/15350881/kasus-pertama-di-pekalongan- Among University Students in Jordan: A
3-warga-positif-Covid-19-usai-dari-bali-dan. Cross-Sectional Study. Frontiers in Public
Diakses tanggal 14 Mei 2020. Health. Volume 8. Nomor 254.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. https://www.frontiersin.org/articles/10.3389/
2019. Peraturan Menteri Kesehatan fpubh.2020.00254/full. Diunduh tanggal 2
Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 Desember 2020.
tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Parikh, P.A., et al. 2020. Covid-19 Pandemic:
Jakarta. Knowledge and Perceptions of the Public
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. and Healthcare Professionals. Cureus.
2020. Pedoman Pencegahan dan Volume 12. Nomor 5.
Pengendalian Coronavirus Disease (Covid- https://www.cureus.com/articles/31015-
19). Revisi ke-4. Jakarta. Covid-19-pandemic-knowledge-and-
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. perceptions-of-the-public-and-healthcare-
2020. Petunjuk Teknis Pelayanan professionals. Diunduh tanggal 2 Desember
Puskesmas Pada Masa Pandemi Covid-19. 2020.
Jakarta. Prihati, D.R., M.K. Wirawati, E. Supryanti.
Kominfo Temukan 1.401 Sebaran Isu Hoaks 2020. Analisis Pengetahuan dan Perilaku
terkait Covid-19. Masyarakat di Kelurahan Baru
https://aptika.kominfo.go.id/2020/05/kominf Kotawaringin Barat Tentang Covid-19.
o-temukan-1-401-sebaran-isu-hoaks-terkait- Malahayati Nursing Journal. Volume 2.
Covid-19/ . Diakses tanggal 15 Mei 2020. Nomor 4. Halaman 780-790.
Managing the Covid-19 infodemic: Promoting http://ejurnalmalahayati.ac.id/index.php/man
healthy behaviours and mitigating the harm uju/article/view/3073. Diunduh tanggal 2
from misinformation and disinformation. Desember 2020.
https://www.who.int/news/item/23-09-2020- Purnamasari, I., dan A.E. Raharyani. 2020.
managing-the-Covid-19-infodemic- Tingkat Pengetahuan dan Perilaku
promoting-healthy-behaviours-and- Masyarakat Kabupaten Wonosobo tentang
mitigating-the-harm-from-misinformation- Covid -19. Jurnal Ilmiah Kesehatan.
and-disinformation. Diakses tanggal 15 Mei Volume 10. Nomor 1. Halaman 33-42.
2020. https://ojs.unsiq.ac.id/index.php/jik/article/vi
Murti, B. 2013. Desain Studi. Matrikulasi ew/1311. Diunduh tanggal 2 Desember
Program Studi Doktoral Kedokteran – 2020.
FKUNS. Rinaldi, S.F., dan B. Mujianto. 2017.
https://rossisanusi.files.wordpress.com/2013/ Metodologi Penelitian dan Statistik. Pusat
09/desain-studi.pdf. Diunduh tanggal 5 Pendidikan Sumber Daya Manusia
Desember 2020. Kesehatan, Badan Pengembangan dan
Moudy, J., dan R.A. Syakurah. 2020. Pemberdayaan Sumber Daya Manusia
Pengetahuan terkait Usaha Pencegahan Kesehatan, Kementrian Kesehatan Republik
Coronavirus Disease (Covid-19) di Indonesia. Jakarta.
Indonesia. HIGEIA Journal of Public Health http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/w
Research and Development. Volume 4. p-content/uploads/2017/11/Metodologi-
Nomor 3. Halaman 333-346. Penelitian-dan-Statistik-SC.pdf. Diunduh
http://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/higei tanggal 5 Desember 2020.
a/article/view/37844. Diunduh tanggal 2 Situasi Terkini Perkembangan Coronavirus
Desember 2020. Disease (Covid-19) 15 Mei 2020.

JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN VOL. 19 TAHUN 2020 | 72


GAMBARAN PENGETAHUAN MASYARAKAT PEKALONGAN TENTANG COVID-19..........

https://Covid19.kemkes.go.id/situasi-infeksi-
emerging/info-corona-virus/situasi-terkini-
perkembangan-coronavirus-disease-Covid-
19-15-mei-2020. Diakses tanggal 16 Mei
2020.
Update Virus Corona: Tambah Lagi Satu
Pasien Covid-19 di Kota Pekalongan.
https://banyumas.tribunnews.com/2020/05/1
3/update-virus-corona-tambah-lagi-satu-
pasien-Covid-19-di-kota-pekalongan.
Diakses tanggal 15 Mei 2020.
Utami, R.A., R.E. Mose, dan Martini. 2020.
Pengetahuan, Sikap dan Keterampilan
Masyarakat dalam Pencegahan Covid-19 di
Provinsi DKI Jakarta. Jurnal Kesehatan
Holistic. Volume 4. Nomor 2. Halaman 68 –
77.
http://ejournal.stikesrshusada.ac.id/index.ph
p/jkh/article/view/85. Diunduh tanggal 2
Desember 2020.
Yanti, B., et al. 2020. Community Knowledge,
Attitudes, and Behavior towards Social
Distancing Policy as a Means of Preventing
Transmission of Covid-19 in Indonesia.
Jurnal Administrasi Kesehatan Indonesia.
Volume 8. Nomor 1. Halaman 4-14.
https://e-
journal.unair.ac.id/JAKI/article/view/18541.
Diunduh tanggal 2 Desember 2020.

JURNAL LITBANG KOTA PEKALONGAN VOL. 19 TAHUN 2020 | 73

You might also like